Anda di halaman 1dari 6

N

FOTO

DESKRIPSI

- Tampak
jenazah
dalam
keadaan
basah, kaku mayat
pada kedua tungkai
dan lengan yang
sukar dilawan.
-

KESIMPULAN

Telah
dilakukan
pemeriksaan
luar
terhadap
korban
mati
yang
menunjukkan tanda
tanda korban
berada lama dalam
Tampak
lebam air, terdapat kaku
mayat pada daerah mayat pada kedua
wajah, punggung, tungkai dan lengan.
bokong,
dan Lebam mayat pada
daerah
tungkai daerah
wajah,
bawah,berwarna
punggung, bokong ,
biru-kehitaman
dan pada daerah
yang tidak hilang tungkai
bawah.
dengan penekanan. Tampak
pembengkakan pada
Tampak
area buah zakar.
pembengkakan
Tampak
wajah
pada area kelamin
berwarna
biru
(buah zakar)
Pada
Tampak pada daerah kehitaman.
lubang
hidung,
wajah berwana biru
telinga, dan mulut
kehitaman.
keluar busa. Tampak
pada
Tampak pada lubang peteki
hidung, telinga, dan konjungtiva. Pada
ditemukan
mulut keluar busa kulit
tanda
kutis
anserina
dan
cairan
terutama di daerah
berwarna
ektremitas.
Pada
kemerahan.
tangan
ditemukan

TEORI

Kematian adalah
suatu proses yang
dapat dikenal secara
klinis
pada
seseorang
berupa
tanda
kematian,
yaitu
perubahan
yang terjadi pada
tubuh mayat. Tanda
pasti
kematian
meliputi
lebam
mayat (hypostasis
atau
lividitas
pascamati,
pembusukan,
mummifikasi
dan
adiposera.
Lebam mayat (livor
mortis).
Lebam
mayat
biasanya
mulai tampak 20
3- menit pasca
mati, makin lama
intensitasnya
bertambah
dan
menjadi lengkap
dan
menetap
setelah 8 12
jam.Lebam mayat
yang
belum

Tampak bintik
bintik perdarahan
pada
daerah
konjungtiva kedua
bola mata

Tampak
rambut
tubuh berdiri dan
kulit
yang
menyerupai
kulit
ayam pada seluruh
tubuh
terutama
pada anggota

Tampak ujung
ujung jari dan kuku,
berwarna
biru
kehitaman, telapak
tangan
keriput
berwarna
putih
pucat tangan kaku
seperti
menggenggam
sesuatu

tanda
sianosis,
menetap
atau
washer
woman
masih hilang pada
hand, dan cadaveric
penekanan
spasm.
Estimasi
menunjukkan saat
kematian lebih dari
kematian kurang
12
jam
dan
dari 8-12 jam
penyebab kematian
sebelum
saat
belum
dapat
pemeriksaan.
Kaku mayat (rigor
ditentukan.
mayat) dibuktikan
dengan memeriksa
persendian. Kaku
mayat
mulai
tampak kira kira
2 jam setelah mati
klinis dimulai dari
bagian luar tubuh
(otot-otot
kecil)
ke arah dalam
(sentripetal).
Setelah mati klinis
12 jam kaku mayat
menjadi lengkap,
dipertahankan
selama 12 jam dan
kemudan
menghilang dalam
urutan yang sama.
Diagnosis kematian
akibat
tenggelam
kadang
sulit
dijumpai tanda yang
khas.
Tenggelam
biasanya
didefinisikan
sebagai
kematian
akibat mati lemas
(asfiksia)disebabkan
masuknya cairan ke
dalam
saluran
pernapasan.Pemerik
saan luar jenazah
yang dapat dijadikan
petunjuk pada mati

tenggelam di air laut


maupun air tawar
adalah :
a. Mayat
dalam
keadaan
basah,
mungkin
berlumuran pasir,
lumpur dan benda
benda asing lain
yang terdapat di
dalam air. Kalau
seluruh
tubuh
terbenam
dalam
air
b. Schaumfilz
froth
merupakan busa
halus pada hidung
dan mulut. Teori
intravital
menyebutkan
Schaumfilz sebagai
bagian dari reaksi
intravital.
Pada
waktu
air
memasuki trakea,
bronkus,
dan
saluran pernapasan
lainya,
maka
terjadi
pengeluaran secret
oleh
saluran
tersebut. Sekret ini
akan
terdorong
keluar oleh udara
pernapasan
sehingga
berbentuk
busa
mukosa. Pendapat
lain menyatakan
bahwa Scaumfilz
merupakan reaksi
pembusukan.
Gejala ini biasanya
tidak ditemukan

bila
mayat
diangkat.
Busa
yang
ditemukan
kadang
disertai
dengan
perdarahan.
c. Mata
setengah
terbuka
atau
tertutup.
Jarang
terjadi perdarahan
dan bendungan
d. Pada
kasus
tenggelam dapat
ditemukan tanda
tanda
asfiksia
seperti
sianosis
dan tardieu spot.
Petekie
dapat
muncul pada kasus
teggelam,
tetapi
lebih
sedikit
daripada gantung
diri karena pada
tenggelam
tidak
terjadi kematian
secara mendadak
sehingga pecahnya
kapiler
tidak
secara tiba tiba
atau hanya sedikit.
e. Kutis anserine atau
goose
flesh
merupakan reaksi
intravital,
jika
kedinginan , maka
muskulus erector
pili
akan
berkontraksi dan
pori pori tampak
lebih jelas. Kutis
anserine biasanya
ditemukan
pada
kulit
anterior
tubuh
terutama
ekstremitas.

Gambaran seperti
kutis
anserine
kadangkala dapat
juga akibat akibat
rigor mortis pada
otot tersebut.
f. Washer
womans
hand merupakan
kondisi
dimana
telapak tangan dan
kaki
berwarna
keputihan
dan
berkeriput
yang
disebabkan karena
imbibisi cairan ke
dalam kutis dan
biasanya
membutuhkan
waktu yang lama.
Tanda ini tidak
patognomonik
karena mayat yang
lama dibuang ke
dalam air akan
terjadi
keriput
juga.
g. Cadaveric spasm,
merupakan tanda
intravital
yang
terjadi pada waktu
korban berusaha
menyelamatkan
diri dengan cara
memegang
apa
saja yang terdapat
dalam air.
Sumber :
Budiyanto
A,
Widiatmaka
W,
Sudiono S,Winardi
T, Abdul Mun'im,
Sidhi, dkk. 1997.
Ilmu Kedokteran
Forensik. Jakarta:

Bagian
Kedokteran
Forensik Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia;
Idries A.M. 1997.
Pedoman
Ilmu
Kedokteran
Forensik. Edisi I.
Jakarta : Bina
Rupa Aksara.
David
Szpilman,
M.D., Joost J.L.M.
Bierens,
M.D.,
Ph.D., Anthony J.
Handley,
M.D.,
and
James
P.
Orlowski,
M.D.
Drowning.
The
New
England
Journal
of
Medicine.2012

Anda mungkin juga menyukai