Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KE 4 STATISTIK PENDIDIKAN

NAMA

: Putri Nuraini Sari

NIM

:06101281419071

PRODI

: Pendidikan Kimia 2014

MATA KULIAH

: statistik pendidikan

DOSEN

: Prof. Dr.Fuad A.Rachman, M.pd

PENDIDIKAN KIMIA 2014


PALEMBANG
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1. Jelaskan dengan mengemukkakan alasanya, mengapa untuk mencapai


tingkat analisis statistik yang lebih mendalam di perlakukan adanya
ukuran variabilitas data !
Jawab :
Karena tingkat analisis statsitik lebih mendalam adanya ukuran
variabilitas data . Bagi seorang peneliti yang ingin melakukan analisis
data statistik secara mendalam perlu menempuh cara lain dari pembuatan
table distribusi frekuensi dan grafik untuk mencapai tujuan membuat
angka itu berbicara dan bermakna dengan sebaik-baiknya. Karena apabila
hanya dengan table distribusi frekuensi dan grafik saja sebenarnya hal-hal
yang dapat diungkapkan oleh peneliti dalam rangka membuat angka
berbicara atau memberikan pengertian dan makna tertentu masih sangat
terbatas dan penyajian data dalam bentuk table distribusi frekuensi dan
grafik itu hanya merupakan pintu gerbang pertama dalam memasuki dunia
analisis statistic bagi seorang peneliti. Selain itu, menganalisis data
statistic

dengan hanya mengetahui frekuensi dan nilai rata-rata saja,

dipandang belum cukup tajam dan teliti, sebab masih terdapat hal
yang berada di luar jangkauan pengetahuan seorang peneliti yaitu bahwa
sekalipun distribusi frekuensi dan nilai rata-ratanya telah diketahui namun
belum dapat diketahui bagaimana penyebaran/ pemencaran/ variasi /
variabilitas data itu sebenarnya.
2. Apa sebenarnya yang dimaskud dengan range ?
Jawab :
Range adalah sebagai ukuran, apabila waktu dengan menggunakan
range dalam waktu singkat dapat diperoleh gambaran umum mengenai
luas penyebaran data yang sedang kita hadapi. range merupakan ukuran
penyebaran data yang paling sederhana yang karena itu juga sering disebut
sebagai ukuran penyebaran data yang paling kasar. Range yang

dilambangkan R adalah satu ukuran statistic yang menunjukkan jarak


penyebaran antara skor (nilai) yang terendah (lowest score) sampai skor
(nilai) yang tertinggi (highest score).
R= H-L
R= range yang kita cari
H= skor atau nilai tertinggi (highest score)
L= skor atau nilai terendah (lowest score)
3. Berikan sebuah contoh sehingga menjadi cukup jelas , apa yang dimaksud
dengan deviasi ?
Jawab :
Deviasi adalah selisih atau simpangan dari masing-masing skor
atau interval, dari nilai rata-rata hitunganya atau salah satu ukuran
variabilitas data yang biasa dilambangkan dengan huruf kecil dari huruf
yang digunakan bagi lambang skornya. deviasi terdiri dari dua jenis yaitu
deviasi yang berada diatas mean yang disebut selisih lebih/ deviasi positif
(+) dan deviasi yang berada dibawah mean yand disebut selisih kurang /
deviasi negative (-). Apabila semua deviasi apabila dijumlahkan akan
bernilai nol.
Contoh:
MX =
=
=6
Skor (X)
8

Banyaknya (f)
1

Deviasi (x= X-MX)


8-6 =+2

deviasi positif
deviasi positif

7-6 = +1

6-6 = 0

5-6 =-1

deviasi negative

4
30 =

4-6 = -2
0=

deviasi negative
jumlah deviasi pasti

5=N

=0

4. Jelas
kan

mengenai hubungan antara deviasi rata-rata (average deviation) dan


deviasi standar (standar deviation)!
Jawab :
Hubungan antara deviasi rata-rata dan deviasi standar yaitu
berguna sebagai ukuran untuk mengetahui variabilitas data dan sekaligus
untuk mengetahui homogenitas data.Untuk memperoleh deviasi rata-rata,
semua deviasi yang ada kita jumlahkan kemudian dibagi dengan N. dalam
menjumlahkan deviasi masing-masing skor atau deviasi masing-masing
interval itu kita mengabaikan tanda- tanda aljabar yang ada didepan angka
yang berarti semua deviasi dianggap +. Hal tersebut menjadi kelemahan
dari deviasi rata-rata karena kurang tepat secara matematika. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut maka digunakan deviasi standar,yaitu
dengan mengkuadratkan semua deviasi sehingga menghasilkan deviasi +.
Hasil tersebut kemudian dijumlahkan dicari rata-rata dan diakarkan.
Dengan demikian deviasi rata-rata yang tadinya mempunyai kelemahan
telah dibakukan atau distandarisasi sehingga memiliki kadar kepercayaan
atau reliabilitas yang lebih mantap. Deviasi standar mempunyai
kedudukan yang penting dalam analisis data statistik.
5. Mengapa dari segi matematika perhitungan deviasi rata-rata kurang dapat
dipertanggungjawabkan ?
Jawab :
Karena, pada tanda plus maupun tanda minus itu pada
dasarnya menunjukkan silisih antara tiap-tiap skor atau interval yang ada
dengan mean-nya. Namun menganggap tanda minus sebagai tanda
plus bagaimanapun secara matematik kurang dapat
dipertanggungjawabkan dalam penganalisisan data statistik ukuran ini
jarang digunakan, karena dianggap kurang teliti.
6. Semakin kecil deviasi standar dari sekelompok data , maka data tersebut
semakin bersifat homogen. Betulkan [ernyataan itu ? jelaskan dengan
mengemukkan sebuah contoh !
Jawab :

Pernyataan dalam soal tersebut betul. Deviasi Rata-rata maupun


Deviasi Standar keduanya berguna sebagai ukuran untuk mengetahui
variabilitas data dan sekaligus untuk mengetahui homogentias data.
Dengan mengetahui besar-kecilnya Deviasi Rata-rata dan Deviasi Standar,
maka akan diketahui pula bagaimana variabilitas dan homogenitas data
yang sedang diselidiki. Jika Deviasi Rata-rata atau Deviasi Standar makin
besar, hal ini berarti makin besarlah variabilitas datanya atau semakin
kurang homogen. Sebaliknya apabila Deviasi Rata-rata atau Deviasi
Standar kecil, data yang sedang diteliti itu makin dekat kepada sifat
homogenitas.
Berikut ini merupakan contoh untuk memperjelas uraian diatas

58%

21%

29%

29%

21%

Daerah pada Kurva Normal yang ditunjuk oleh AD

68,26%
13,59%

34.13% 34,13% 13,59%

2,28%

2,28%

Daerah pada Kurva Normal yang ditunjuk oleh SD


Perhitungan AD dan SD untuk Mengetahui
Daerah yang Ditunjuk oleh AD dan SD pada Kurva Normal
Interva

fx

Fx

x2

fx2

l
78 80

79

+8

+16

+24

+48

64

128

75 77

76

+7

+28

+21

+84

49

196

M+2S

72 74

73

+6

+36

+18

+108

36

216

69 71

70

+5

+40

+15

+120

25

200

66 68

11

67

+4

+44

+12

+132

16

176

63 65

14

64

+3

+42

+9

+126

126

60 62

17

61

+2

+34

+6

+102

68

M+1S

57 59

23

58

+1

+23

+3

+69

23

54 56

30

(55)

51 53

23

52

-1

- 23

-3

- 69

23

48 50

17

49

-2

- 34

-6

- 102

68

45 47

14

46

-3

- 42

-9

- 126

126

42 44

11

43

-4

- 44

- 12

- 132

16

176

39 41

40

-5

- 40

- 15

25

200

M1

36 38

37

-6

- 36

- 18

120

36

216

SD

33 35

34

-7

- 28

- 21

- 108

49

196

30 32

32

-8

- 16

- 24

- 84

64

128

2266

Mean

- 48
MSD
Total

200
=N

0=

0=

1578

fx

fx

fx2

= M + i = 55 + 3 = 55

AD =

SD = i

M +AD = 55 +7,9 = 62,9 =63

M-1AD = 55 - 7,9 = 47,1 =47

= = 7,89 = 7,9
-

= 3 = 3 = 3 3,366 = 10,1

Dengan demikian kalau saja data yang disajikan pada table 4.13 itu
merupakan nilai hasil THB yang diikuti oleh sejumlah 200 orang siswa,
maka:
Siswa yang memperoleh nilai diatas (M + 1AD) = 21% X 200 orang
siswa= 42 orang
Siswa yang nilainya berkisar antara M dan (M + 1AD) = 29 % X 200
orang = 58 orang
Siswa yang nilainya berkisar antara M dan (M - 1AD) = 29 % X 200
orang = 58 orang
Siswa yang nilainya dibawah (M - 1AD) = 21% X 200 orang siswa=
42 orang
Siswa yang nilainya berkisara antara (M - 1AD) dan (M + 1AD) =
58% X 200 orang = 116 orang
M +3SD = 55 + (3 X10,1) = 55 +30,3 = 85,3 =85
M +2SD = 55 + (2 X10,1) = 55 +20,2 = 75,2 =75
M +1SD = 55 + (1 X10,1) = 55 +10,1 = 65,1 =65
Mean=55
M - 1SD = 55 - (1 X10,1) = 55 +10,1 = 44,9 = 45
M - 2SD = 55 - (2 X10,1) = 55 +20,2 = 34,8 = 35
M - 3SD = 55 - (3 X10,1) = 55 +30,3 = 24,7 = 25
Dengan demikian ,
Siswa yang memperoleh nilai antara:
M dan M + 1SD = 34,13% X 200 orang = 68 orang
M dan M + 2SD = (34,13% + 13,59%) X 200 orang = 95 orang
M dan M + 3SD = (34,12% + 13,59% + 2,28 %) X 200 orang = 100 orang

Dengan demikian:
Siswa yang memperoleh nilai antara:
M dan (M + 1SD) = 34,13% 200 orang = 68 orang
M dan (M + 2SD) = (34,13% + 13,59%) 200 orang = 95 orang
M dan (M + 3SD) = (34,13% + 13,59% + 2,28%) 200 orang = 100 orang
M dan (M - 1SD) = 34,13% 200 orang = 68 orang
M dan (M - 2SD) = (34,13% + 13,59%) 200 orang = 95 orang
M dan (M - 3SD) = (34,13% + 13,59% + 2,28%) 200 orang = 100 orang
(M - 1SD) dan (M + 1SD) = 68,26% 200 orang = 136 orang
(M - 2SD) dan (M + 1SD) = 95,44% 200 orang = 191 orang

7. Tunjukkan bahwa antara deviasi rata-rata dan deviasi standar terdapat


saling hubungan ! (berikan contohnya)
Jawab :
Antara deviasi rata-rata dan deviasi standar terdapat saling hubungan
sebagai berikut :
AD = 0,789 SD
sedangkan
SD=1,253 AD
Artinya:
- Bahwa besarnya deviasi rata-rata (AD) adalah sekitar 0,798 atau 0,8
-

kali dari deviasi standar , dan


Bahwa besarnya deviasi satndar (SD) adalah sekitar 1,253 atau 1,3 kali
dari deviasi rata-rata.
AD = 1,64 SD = 0,796 SD, atau 0,8 kalinya deviasi standar.
2,06
SD = 2,06 AD
1,64

= 1,256 AD, atau 01,3 kalinya Deviasi Rata-rata.

Perhatikan contoh berikut.


Usia

fX

Fx

x2

fx2

(X)
31

124

+ 3,8

+ 15,2

14,44

57,76

30

120

+ 2,8

+ 11,2

7,84

31,36

29

145

+ 1,8

+ 9,0

3,24

16,20

28

196

+ 0,8

+ 5,6

0,64

4,48

27

12

324

0,2

2,4

0,04

0,48

26

208

1,2

9,6

1,44

11,52

25

125

2,2

11,0

4,84

24,20

24

72

3,2

9,6

10,24

30,72

23
Total

2
50 = N

46
1360 =

4,2
-

8,4
82,0 =

17,64
-

35,28
212,00 =

fX
AD = =

= 1,64

SD = =

= 2,06

fx

fx2

Maka, dapat diketahui bahwa:


AD = SD = 0,796 SD atau 0,8 kalinya Deviasi Standar
SD = AD = 1,256 SD atau 1,3 kalinya Deviasi Rata-rata
8. Kemukakan beberapa kegunaan dari deviasi rata-rata dan deviasi standar ?
Jawab :
Berguna sebagai ukuran untuk mengetahui variabilitas data dan
sekaligus untuk mengetahui homogenitas data . dengan mengetahui besar
kecilnya deviasi rata-rata dan deviasi standar , kita akan dapat mengathui
pula bagaimana variabilitas dan homogenitas data yang sedang kita
selidiki. Jika deviasi rata-rata atau deviasi standar makin besar , hal ini
erarti makin besarlah variabilitas datanya atau semakin kurang homogen.
9. Mean dan deviasi standar , secara serempak dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam rangka evaluasi hasil belajar anak didik jelaskan pernyataan
tersebut!
Jawab :
1. Untuk menetapkan nilai batas lulus aktual (minimum passing level
atau passing grade ). Dimana patokan yang digunakan untuk keperluan
tersebut adalah :
Mean + 0,25 SD
2. Untuk mengubah raw score (skor mentah) ke dalam nilai standar
sekala 5 atau nilai huruf : A-B-C-D dan F. Patokan yang digunakan
adalah :

A
B
C
D
F

Mean + 1,5 SD
Mean + 0,5 SD
Mean -0,5 SD
Mean - 1,5 SD

3. Untuk mengubah (memngkonveksikan ) Raw score menjadi nilai


satndar sebelas , yaitu nilai-nilai satndar mulai dari O sampai dengan
10 (=11 nilai standar), dengan menggunakan patokan konversi sebagai
berikut :
Mean + 2,25 SD
Mean + 1,75 SD
Mean +1,25 SD
Mean +0,75 SD
Mean +0,25 SD
Mean -0,25 SD
Mean -0,75 SD
Mean -1,25 SD
Mean - 1,75 SD
Mean -2,25 SD

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

4. Untuk mengelompokan anak didik ke dalam tiga rangking , yaitu


rangking atas ( kelompok anak didik yang tergolong pandai), rangking
tengah (kelompok anak didik yang tergolong cukup/ sedang ), dan
rangking bawah ( kelompok anak didik yang tergolong lemah/bodoh),
dengan menggunakan patokkan sebagai berikut :
Rangking atas
Mean + 1 SD
rangking tengah
Mean 1 SD
rangking bawah
5. Untk mengubah (mengkonversikan ) raw score menjadi nilau standar z
(z score ) dimana z score dapat diperoleh dengan rumus :
X-MX
Z score =
SDx
6. untuk mengubah (mengkonveksikan) raw score menjadi nilai standar
T(T score ), dimana T score itu dapat diperoleh dengan rumus :
X-MX
Tscore = 50+10
SDx

atau
Tscore = 50 +10 Xz score.
Mengenai contoh penggunaan mean dan deviasi standar dalam rangka
evaluasi hasil belajar anak didik itu, para pembaca lebih lanjut
dipersilahkan membaca karya penulis berjudul teknik evaluasi
pendidikan suatu pengantar.

10. Kutiplah kembali data No. 11.A; setelah itu lakukanlah kegiatan berikut
ini:
a. Buatlah table distribusi frekuensinya;
b. Carilah nilai rata-rata hitungnya
c. Carilah deviasi rata-ratannya;
d. Carilah deviasi standarnya dengan menggunakan rumus cara mencari
deviasi standar untuk data tunggal yang sebagian atau seluruh skornya
berfrekuensi lebih dari satu;
e. Carilah deviasi standarnya dengan menggunakan rumus cara lain untuk
mencari deviasi standar data tunggal yang sebagian atau seluruh
skornya berfrekuensi lebih dari satu.
Jawab:
Data II.A : Nilai Hasil Ulangan Harian sari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut.
7

10

10 8

a. Tabel Distribusi Frekuensinya;


Nilai
f
fX
X
(X)
10
2
20
+ 3,733
9
4
36
+ 2,733
8
8
64
+ 1,733
7
12
84
+ 0,733
6
15
90
0,267
5
10
50
1,267
4
5
20
2,267
3
4
12
3,267
52 = 60 = 376 =
X
N
fX

X2

Fx

x2

fx2

fX2

100
81
64
49
36
25
16
9
380
=
X2

+ 7,466
+ 10,932
+ 13,864
+ 8,796
4,005
12,670
11,335
13,068
82, 136

13, 935289
7,469289
3,003289
0,537289
0,071289
1,605289
5,139289
10,673289
42,434312
= x2

27,870578
29,877156
24,026312
6,447468
1,069335
16,052890
25,696445
42,693156
173,73334
= fx2

200
324
512
588
540
250
80
36
2530
= fX2

a. Nilai Rata-rata Hitungnya


Mean= = = 6,267
b. Deviasi Rata-ratanya;
AD =

= = 1,369

c. Deviasi Standarnya dengan menggunakan rumus cara mencari Deviasi


Standar untuk data tunggal yang sebagian atau seluruh skornya
berfrekuensi lebih dari satu.
SD = =

= 1,702

d. Deviasi Standarnya dengan menggunakan rumus cara lain untuk


mencari deviasi standar data tunggal yang sebagian atau seluruh
skornya berfrekuensi lebih dari satu.
SD =
=
=
= 1,702

11. Kutiplah kembali data No.II.D setelah itu lakukanlah kegiatan berikut ini:
a. Buatlah table distribusi frekuensinya, dengan interval class (i) sebesar
3;
b. Carilah nilai rata-rata hitungnya dengan menggunakan rumus panjang
dan rumus singkat.
c. Carilah deviasi rata-ratanya
d. Carilah deviasi standarnya, dengan menggunakan rumus panjang dan
rumus singkat.
e. Carilah pula deviasi standarnya dengan menggunakan rumus cara lain
mencari deviasi standar data kelompokan.
Jawab:
Data II.D
43 62 52 48 46 65 43 48 52 51 57 48 48
38 42 44 46 43 35 42 42 45 44 46 40 40
47 52 38 51 45 38 51 40 46 45 54 55 41
50 59 42 39 56 44 43 47 51 43 50 34 40
53 42 31 44 51 43 48 41 43 48 41 55 40
a. Tabel Distribusi Fekuensi
Interval
f
X
Nilai
(midpoint)

fX

fX

64 66
61 63
58 60
55 57
52 54
49 51
46 48
43 45
40 42
37 39
34 36
31 33

1
1
1
4
5
7
12
14
13
4
2
1

65
62
59
56
53
50
47
44(M)
41
38
35
32

65
62
59
224
265
350
564
616
533
152
70
32

+7
+6
+5
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4

Total

N = 65

2992

+7
+6
+5
+16
+15
+14
+12
0
-13
-8
-6
-4

21
18
15
12
9
6
3
0
-3
-6
-9
-12

b. Nilai Rata Rata Hitung


Rumus Panjang
=
Rumus singkat
=
=
= 44 + 2,03
= 46,03
c. Deviasi Rata-Rata
= = 1,754
d. Deviasi Standar
Cara Panjang
Interval

fX

Nilai
64 66

(midpoint)
65
65

61 63

62

62

X2

fX2

+18,97

359,861

359,861

+15,97

255,041

255,041

58 60

59

59

+12,97

168,221

168,221

55 57

56

224

+9,97

99,401

397,604

52 54

53

265

+6,97

48,581

242,905

49 51

50

350

+3,97

15,761

110,327

46 48

12

47

564

+0,97

0,941

11,292

43 45

14

44(M)

616

-2,03

4,121

57,694

40 42

13

41

533

-5,03

25,301

328,913

37 39

38

152

-8,03

64,481

257,924

34 36

35

70

-11,03

121,661

243,322

31 33
Total

1
N = 65

32
-

32
2992

-14,03
-

196,841
-

196,841
2629,945

SD = = = = 6,36
Cara Singkat
F

fx

x2

fx2

Nilai
64 66

(midpoint)
65

+7

+7

49

49

61 63

62

+6

+6

36

36

58 60

59

+5

+5

25

25

55 57

56

+4

+16

16

64

52 54

53

+3

+15

45

49 51

50

+2

+14

28

46 48

12

47

+1

+12

12

43 45

14

44(M)

40 42

13

41

-1

-13

13

37 39

38

-2

-8

16

34 36

35

-3

-6

18

31 33
Total

1
N = 65

32
-

-4

-4

16
-

16
= 322

Interval

SD =

=
=
=
=
= 6,36
e. Deviasi Standar Cara Lain
Interval Nilai

fX

fX

64 66

(midpoint)
65

4225

4225

65

61 63

62

3844

3844

62

58 60

59

3481

3841

59

55 57

56

3136

12544

224

52 54

53

2809

14045

265

49 51

50

2500

17500

350

46 48

12

47

2209

26508

564

43 45

14

44(M)

1936

27,104

616

40 42

13

41

1681

21853

533

37 39

38

1444

5776

152

34 36

35

1225

2450

70

31 33
Total

1
N = 65

32
-

1024
2992

1024
140714

32
2992

=
=2
=
=
= 6,781

Anda mungkin juga menyukai