Kelompok 4
Anastasia YulitaDewi
AriskaArolaPriadi
Francisca yuni
HenrikusDwiPrasetyo
Maria Vincentia Anis
PetrusJakaKaharpri
Sisilia Tri KondiParera
VincensiaSeptiWulansari
201411104
201411106
201411120
201411123
201411129
201411133
201411142
201411147
Daftar Isi
Kata Pengantar..i
Daftar Isi ...ii
Bab I Pembukaan
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah ...2
Tujuan .............2
Bab II Pembahasan
I.
II.
III.
IV.
Kesimpulan.....7
Daftar Pustaka.iii
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penyertaan dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai salah satu
atribut dalam caring yaitu hati nurani (Conscience).
Dalam makalah ini penulis mecoba untuk menjelaskan dan membahas mengenai apa itu
hati nurani, bagaimana ciri cirinya, bagaimana penerapan dalam asuhan keperawatan, dan
bagaimana cara untuk menumbuhkan atribut ini. Dan pada akhir makalah ini penulis menarik
beberapa kesimpulan dari bahasan tersebut diatas.
Penulis sudah berusaha menyampaikan penjelasan dan pembahasan dengan usaha yang
terbaik. Seperti salah satu pepatah yang sudah begitu akrab di telinga yaitu tak ada gading yang
tak retak, begitu pula dengan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Maka dari itu
besar harapan penulis untuk adanya kritik dan saran dari pembaca, sehingga akhirnya dapat
menjadi bahan kajian dan masukan. Penulis juga mengucapak permohonan maaf apabila terdapat
salah kata, salah arti maupun kesalahan yang lain dalam penulisan makalah ini. Terimakasih.
Penulis
Bab I
Pembukaan
I.
Latar Belakang
Dengan kemajuan peradaban dan teknologi yang berimbas pada semakin
meningkatnya kebutuhan manusia baik dalam segi sandang, pangan, papan terlebih
dari segi kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang ideal menurut kebutuhan
masyarakat, maka perawat sebagai sub sistem dan termasuk bagian terpenting dalam
suatu pelayanan kesehatan dituntut untuk menjadi pribadi yang unggul dan
profesional bukan saja dari segi keilmuan dan kognitif namun lebih dari itu dalam
bidang spiritualitas serta caring.
Caring merupakan Roh serta kekuatan tersendiri untuk menunjang kesuksesan
ataupun keberhasilan suatu asuhan keperawatan terhadap klien. Perawat harus mampu
bertanggung jawab utnuk memberikan asuhan keperawatan yang holistik
mencangkup biopsikososial spiritual terhadap pasien. Untuk itu caring merupakan
hal terpenting yang harus mampu diaplikasikan dalam asuhan keperawatan tersebut.
Adapun caring ini memiliki atribut, secara khusus salah satu atribut caring yaitu hati
nurani (Conscience). Hati nurani adalah tahapan awal untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
Maka dari itu penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas Hati nurani
(Conscience) sesuai yang telah di intisarikan dari berbagai sumber. Harapannya,
penulisan makalah ini adalah untuk membahas hati nurani sebagai salah satu atribut
caring tersebut secara jelas dan memadai.
II.
Rumusan Masalah
1. Apa arti Atribut Caring Conscience?
2. Bagaimana Karakter atau cirri-ciri Nilai Atribut Caring Conscience?
3. Bagaimana Penerapan Atribut Caring Conscience dalam perlaku kehidupan seharihari dan dalam asuhan keperawatan?
4. Bagaimana Cara Anda menumbuh kembangkan atribut Caring dalam posisi sebagai
mahasiswa keperawatan?
III.
Tujuan
1. Mengetahui arti Atribut Caring Conscience dalam dunia Keperawatan.
2. Memahami cirri-ciri yang terdapat pada atribut Caring Conscience
3. Menumbuh kembangkan karakter perawat dalam diri Mahasiswa perawat dalam
perilaku sehari-hari.
4. Melakukan conscience dalam kehidupan sebagai mahasiswa perawat.
Bab II
Pembahasan
I.
Pengertian
Caring adalah inti dari profesi keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
baik bagi klien, dan perpsepsi adalah salah satu factor terbentuknya sikap dan perilaku dan juga
penginterpretasian individu terhadap sesuatu yang di amati. Caring merupakan inti dari
keperawatan. Salah satu atribute caring adalah conscience.
Conscience adalah kata lain dari Hati Nurani. Concsience dimaknai sebagai kemampuan
memahami alternative dan menentukan pilihan (baik buruk, benar/salah). Hati
Nurani adalah norma perbuatan terkait dengan rasa kebersalahan dan merupakan inti
dari hati kita.
Hati Nurani terdapat dua jenis yaitu Retrospektif dan Prospektif
Retrospektif dan Prospektif
Retrospektif adalah memberi penilaian terhadap perbuatan-perbuatan yang
telah berlalu dimasa lampau artinya menuduh bila perbuatan jelek, memuji
Dalam konteksnya hati nurani terbagi menjadi tiga sifat yaitu personal, adipersonal, dan
mutlak.
Personal, Adipersonal, dan Mutlak
Personal : selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan, hati nurani ini
hanya berbiacara atas nama saya, dan memberi penilaiannya tentang
mengingatkan kita kepada suatu hal yang harus atau tidak boleh kita
lakukan.
Dalam Penulisan Wynne W. Chin MIS Quarterly Vol. 22, No. 1 (Mar., 1998)
Further information Psychology and Sociology menyampaikan perawatan terbaik untuk pasien
melibatkan rasa tangguh dari tanggungjawab moral yang lahir dari hati nurani yang kuat. Nurani
membantu membimbing tindakan anda bahkan ketika focus pada stress atau masalah pribadi
dapat menantang aplikasi yang konsisten dari praktik terbaik . Kepatuhan terhadap hati nurani
anda sendiri akan selalu membantu untuk menempatkan anda pada jalan yang benar.
Menurut para ahli conscience adalah :
1. Michel Glautier (2006) berpendapat bahwa Conscience (Hati Nurani) adalah
salah satu naluri dan drive atau dorongan yang ada di dalam hatinya yang dapat
memerintahkan otak dan pikiran untuk terus berkarya, mencipta, kreatif, inovatif,
produktif, yang memungkinkan orang untuk membentuk masyarakat. Kelompok
manusia tanpa driver ini atau siapa mereka yang tidak mencukupi tidak dapat
membentuk masyarakat dan tidak mereproduksi jenis mereka sesukses orangorang yang melakukan.
2. Charles Darwin (1809-1882) menganggap bahwa Conscience (Hati Nurani)
berkembang pada manusia untuk menyelesaikan konflik antar bersaing implus.
Komponen Hati Nurani
Norma
Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan
II.
Ciri-Ciri Consscience
Ciri-ciri conscience :
1. Bersifat personal/pribadi
2. Bersifat subyektif, tersembunyi didalam diri manusia
3. Terkadang bersifat tidak rasional
4. Pendekatan psikologis (please care before cure)
5. Sebagai panggilan dalam diri perawat bukan semata-mata standar kerja seorang
perawat
6. Rasa tanggung jawab moral pada pasien lebih besar
III.
tersebut adalah antara pilihan baik dan buruk, maka dari itu kami sebagai mahasiswa calon
perawat harus mampu untuk menerapkan hal tersebut. Dalam setiap tindakan asuhan
keperawatan pasti harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP), namun SOP
tersebut harus disesuaikan dengan kondisi nyata / kondisi keperawatan. Dalam hal ini
penyesuaian tindakan tersebut harus dilakukan dengan hati nurani, apakah setiap langkah
tindakan yang dilakukan tepat dan memberikan efek terapheutik. Seperti contoh : ketika
pemindahan pasien dari bangsal menuju ruang operasi, sesuai indikasi pasien tersebut berisiko
jatuh, dalam SOP kita harus mengikat pasien dengan strap (tali pengikat) harness, namun setelah
diobservasi pasien sangat terganggu dan tidak berkenan untuk ditali, maka harus dilakukan cara
lain untuk pencegahan resiko jatuh, misalnya dengan pengawasan yang lebih dan pengaturan
pembatas bed. Dalam perilaku sehari hari penerapan terhadap atribute caring yaitu hati nurani
ini harus dilatih, dibiasakan dan dilakukan terhadap setiap hal yang sedang dihadapi, seperti
contoh : Mahasiswa sedang ujian, mahasiswa tersebut mengalami kesulitan untuk mengerjakan
soal, dia punya kesempatan untuk mencontek, dalam hal ini mahasiswa harus mengikuti hati
nurani bahwa mencontek itu salah dan akhirnya mengambil keputusan untuk tetap berusaha
mengerjakan sendiri. Dalam hal penerapan ini kami sebagai calon mahasiswa keperawatan harus
belajar mendengar hati nurani, belajar memilih hal yang terbaik dan akhirnya melakukan setiap
tindakan dengan landasan hati nurani tersebut.
IV.
1. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai
bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang
artistik.
2. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
3. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energy dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
4. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan human care essentials, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga
dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan
melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
5. Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, soulcare bagi diri sendiri dan orang yang
dirawat.
A t r i b u t C a r i n g C o n s c i e n c e ( H a t i N u r a n i ) P a g e | 10
Bab III
Penutup
I.
Kesimpulan
Consciens adalah dasar dari tindakan keperawatan yang akan
dilakukan oleh perawat. Conscience di maknai sebagai kemampuan
memahami alternative dan menentuka pilihan (baik/buruk, benar/salah).
Hati Nurani di Ibaratkan sebagai tanah yang mendasari seluruhnya, dan
mempunyai kehidupan jika di tanami oleh biji-biji ( Compassion,
Compotence, Confidence, Commitment, Comportment) yang melengkapi
dari tindakan Conscience.
Hati Nurani terdapat dua jenis yaitu Retrospektif dan Prospektif,
Respoktif menilai dari masa lalu dan Prospektif masa yang akan datang.
Dalam konteksnya hati nurani terbagi menjadi tiga sifat yaitu personal,
adipersonal, dan mutlak. Komponen yang terdapat dari Conscience ada
norma, Spiritualitas/roh, dan Kebajikan. Semuanya ini yang akan di
lakukan perawat dengan hati nuraninya.
DaftarPustaka
A t r i b u t C a r i n g C o n s c i e n c e ( H a t i N u r a n i ) P a g e | 11