Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

NAMA PEKERJAAN :
HOTMIX JALAN SIMPANG KANTOR CAMAT MENUJU KANTOR KEPALA
DESA PERK. BANDAR PULAU KEC. AEK SONGSONGAN
UNIT KERJA :
DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. ASAHAN
SUMBER DANA :
APBD TAHUN ANGGARAN 2016
I.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengukuran dan Pemasangan Patok Kembali
Untuk memulai suatu pekerjaan, terlebih dahulu melakukan pengukuran dan Pemasangan Patok
Kembali bersama-sama dengan PPK, Direksi Lapangan, Pengawas lapangan dan kontraktor.
Pengukuran dilakukan untuk memastikan lokasi kerja sesuai dengan gambar rencana agar tidak
terjadi kesalahan pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Pengukuran kembali juga dilakukan untuk koreksi volume dan ukuran baik ketinggian maupun
lebar serta panjang pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga tidak terjadi perbedaan antara
gambar dan pelaksanaannya.
Pemasangan patok pengukuran untuk kondisi/ profil memanjang dipasang pada setiap jarak
meteran 50 m dilokasi pekerjaan.
Mobilisasi dan Demolisasi Alat
Mobilisasi
Setelah pengukuran dan pematokan telah dilakukan, kemudian kontraktor mendatangkan pekerja,
bahan/material dan peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini dengan kuantitas dan kualitas
yang memadai yang ditentukan oleh Direksi pengawas. Mendatangkan peralatan kerja dan Tenaga
kerja yang diperlukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan
dapat selesai tepat waktu.
Demobilisasi
Demobilisasi pekerjan dan alat dilakukan setelah pekerjaan dilapangan selesai dilakukan.

II. PEKERJAAN HOTMIX SEPJ. 225 X 4 M ADALAH SEBAGAI BERIKUT :


1. Pengupasan dan Pembersihan pada Damija
Pekerjaan ini dilaksanakan di lokasi :
Sebelum pekerjaan hotmix dikerjakan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
pembersihan lokasi pekerjaan. Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat
mengganggu pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan dan material lainnya.
Peralatan :
Angkong sorong,cangkul dan alat kerja lainnya
Alat bantu (set@3 alat)

Proses kerja :
Pengupasan dan pembersihan dilakukan di daerah milik jalan (Damija) lokasi pekerjaan
Pengupasan dan pembuangan semak dilakukan dengan menggunakan tenaga pekerja dan alat
bantu;
Membersihkan lapangan pekerjaan dari segala macam rintangan yang terdapat disekitar
lapangan pekerjaan tersebut sebelum dimulai pekerjaan.
Pengupasan dan pembersihan semak dilakukan dengan menggunakan tenaga pekerja alat
bantu, dan peralatan kerja;
Sampah dan semak yang terkumpul dibakar atau disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Galian untuk Pelebaran Existing
Peralatan :
Angkong sorong, cangkul dan Alat kerja lainnya
Alat bantu (set@3 alat)
Proses kerja :
Galian ini Dilaksanakan dengan tenaga kerja setelah mendapatkan persetujuan dari PPK dan
PPTK yang meliputi galian Tanah, pembuangan Tanah lebih untuk pembentukan badan jalan
Sebelum pekerjaan dimulai maka perlu dilakukan Pengukuran lokasi kerja galian untuk
pelebaran. Tujuannya agar tidak terjadi Kekeliruan pada saat pekerjaan galian dilaksanakan.
Galian untuk pelebaran existing sesuai dengan ukuran dalam gambar kerja dan digali dengan
tenaga manusia.
Material hasil galian dimuat dengan alat kerja dan alat bantu ke angkong sorong. angkong
sorong mengangkut material hasil galian untuk dibuang ke luar lokasi pekerjaan.
3. Pelebaran dengan basecourse klas B
Material yang dibutuhkan :
Base course kelas B
Peralatan yang dibutuhkan :
Greder 100 HP
Mesin Gilas roda besi ( 6 - 8 ton )
Truk tangki air ( 115 HP )
Alat bantu (set@3 alat)
Proses kerja :
Pasang rambu peringatan dan barikade di sekitar lokasi pekerjaan agar tidak membahayakan
para pengguna jalan
Material agregat Base Course kelas B dikirim oleh pemasok kelokasi pekerjaan,
Agregat pecah tersaring (base kelas B) diletakkan disepanjang jalan oleh lokasi pekerjaan
oleh pemasok
Grader menghampar agregat base course kelas B hingga merata di permukaan badan jalan
yang dilaksanakan pelebaran.
Agregat disiram air secara perlahan sedikit demi sedikit dengan menggunakan water tank
truck dan dipadatkan dengan menggunakan mesin gilas roda besi ( 6 - 8 ton ) secara berulang
ulang hingga mencapai kepadatan.
Dipadatkan sampai 100% MDD
Koefisien pemadatan = 1,2
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan jalan dengan
menggunakan Alat Bantu.

4. Lavelling dan lapis pondasi bawah dengan basecourse klas A


Material yang dibutuhkan :
Base course kelas A
Peralatan yang dibutuhkan :
Grader ( 100 HP )
Mesin Gilas roda besi ( 6 - 8 ton )
Truk tangki air ( 115 HP )
Alat bantu (set @3 alat)
Proses kerja :
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai leveling pada jalan lokasi kerja. Lapis base course kelas A
merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada jalan dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana.
Sebelum melakukan pekerjaan leveling harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
teknis untuk disetujui
Material base course Klas A disediakan dilokasi pekerjaan
Material base course kelas A dihampar dengan alat grader dan dengan ketebalan padat sesuai
gambar.
Hamparan pondasi agregat disiram dengan air sedikit demi seedikit dengan menggunakan
water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan mesin gilas roda besi 6-8 ton.
Selama pemadatan pekerjaan leveling sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
5. Lapisan aspal resap pelekat (prime coat)
Material yang dibutuhkan :
Aspal
Minyak bakar

Peralatan yang dibutuhkan :


Mesin penyemprot aspal
Compressor 210 m3/jam
Truk pick up 39 HP
Alat bantu (set @3 alat)
Proses kerja
Bahan lapis resap pelekat (prime coat) umumnya adalah aspal dengan penetrasi 80 bagian
minyak tanah 100 bagian aspal. Setelah pengeringan selama 4 sampai 6 jam, bahan pelekat
harus telah meresap kedalam lapis pondasi.
Lapis resap pelekat yang berlebih dapat mengakibatkan pelelehan (bleeding) dan dapat
menyebabkan timbulnya bidang geser, untuk itu pada daerah yang berlebih ditabur dengan
pasir dan dibiarkan agar pasir tersebut diselimuti aspal.
Kegunaan dari lapis resap pelekat adalah untuk :
Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran aspal
Mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat jika dilewati kendaraan sebelum dilapis
dengan campuran aspal.

Menjaga lapis podasi agregat dari pengaruh cuaca, khususnya hujan. Sehingga air tidak masuk
ke dalam lapisan pondasi agregat yang bias saja menyebabkan kerusakan struktur jalan.
Cara kerja :
Penghamparan lapis resap pelekat (prime coat) digunakan alat asphalt distributor. Asphalt
Distributor adalah truk atau kendaraan lain yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang
penyemprot. Umumnya truk dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal
dan juga penyemprot tangan (hand sprayer). Hand sprayer digunakan untuk daerah daerah yang
sulit dicapai dengan batang penyemprot.
Sebelum dilakukan penghamparan harus dipastikan bahwa daerah yang akan disemprot bebas
dari kotoran dan debu debu. lalu asphalt distributor harus dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti
sudut nosel, ketinggian dan kecepatan kendaraan. Ketinggian batang penyemprot diatur
sedemikian rupa disesuaikan dengan jarak nosel agar diperoleh penyemprotan yang tumpang
tindih sebanyak 2 3 kali. penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Agar tidak
mengganggu pekerjaan, pastikan pelaksana mengalihkan arus lalu lintas jika dirasa perlu.
6. Penghamparan lapis permukaan aspal beton (AC-BC) tebal 5 cm
Material yang dibutuhkan :
Aspal beton (laston) AC-BC

Peralatan yang dibutuhkan :


Mesin gilas roda besi 6 - 8 ton
Mesin gilas roda karet 8 - 15 ton
Mesin Gilas tandem 6 - 10 ton
Mesin penghampar 1820mm/30HP
Alat bantu (set @3 alat)
Proses kerja
Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik (menggunakan peralatan berat).
Bahan Aspal beton (AC-BC) dimuat pemasok ke Dump Truck untuk dibawa ke lokasi
pekerjaan
Aspal beton (AC-BC) dihampar menggunakan Asphal Finisher 1820/30 HP dan dipadatkan

secara merata menggunakan Tandem Roler, Pneumatic Tire Roller (PTR) dan Mesin gilas
roda besi 6 - 8 ton
Selama pemadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dan sambungan dengan

menggunakan alat bantu.


III. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Foto dokumentasi
Pekerjaan ini dikerjakan untuk mendokumentasi selama melakukan pekerjaan dilapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan ini dilakukan pada lokasi yang sama sehingga didapatkan dokumentasi
visual tentang kemajuan progress dilapangan yakni dari ( 0%), (50%) sampai (100%) pekerjaan.
Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek
Papan nama proyek ini dibuat pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, dinas/instansi
penanggung jawab proyek.

Pelaporan
Pekerjaan ini meliputi laporan kegiatan harian, mingguan dan bulanan. Serta Pembuatan as built
drawing dari akhir pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana semula yang telah
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dilokasi pekerjaan selama pekerjaan. As
built drawing harus dapat menjelaskan seluruh perubahan yang dilakukan selama pelaksanaan
sehingga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dimasa yang akan datang. Diserahkan kepada
pemimpin pelaksana kegiatan pada saat serah terima pekerjaan.
Demikianlah Metode Pelaksanaan pekerjaan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
lelang dan proses serta rencana kerja dilapangan.
Meskiupun dalam Metode Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara rinci setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan, akan tetapi kami bertanggungjawab sepenuhnya untuk melaksanakan segala pekerjaan yang
kami tawar dalam pekerjaan ini, sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen lelang, spesifikasi
teknis, gambar kerja, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (aawijing).
Kisaran, 05 September 2016
Diketahui oleh:
CV. ______________________

Dibuat oleh:
CV. ______________________

___________________________
Direktur

......................
Tenaga Teknis/Ahli

Anda mungkin juga menyukai