DISUSUN OLEH :
NAMA :
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
1
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat serta hidayahNya yang telah di limpahkan. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
dan isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya. Dan kami beri judul Dampak Asap
Kendaraan bagi Kesehatan.
Makalah ini berisi tentang informasi Dampak Asap Kendaraan bagi Kesehatan.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan pengetahuan lebih
mengenai Dampak Asap Kendaraan bagi Kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan
makalah ini.
Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan dalam
pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yuang kita
lakukan. Amin.
Rebang Tangkas, 26 Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan juga semakin
bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa pengaruh besar terhadap
lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat mengakibatkan pencemaran udara di
lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang membahayakan bagi kita,
terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil
pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.
B.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang akan
masuk kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam badan perairan tersebut
dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) yaitu salah satu cara
analisa unsur-unsur kimia berdasarkan pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang
mengandung unsur yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang
gelombang tertentu.
Prinsip kerja peralatan AAS : larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh gas bahan bakar dan
oksidan menuju nyala. Di dalam nyala sampel terionkan dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar
monokromatis dari HCL (Hallow Catoda Lamp), maka terjadi penyerapan sinar oleh atom
sampel, kemudian terdapat sinar yang diteruskan , sinar yang diteruskan ini akan terdeteksi oleh
detektor, sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan dihambat oleh monokromator. Detektor
akan mengubah signal yang tertangkap menjadi arus listrik bolak balik (AC) dan dilanjutkan ke
alat baca. Pada alat baca tertera nilai % Transmittan dan Absorban. Hasil dari pengukuran
sampel ini dialurkan pada Kurva kalibrasi larutan standar sehingga akan didapatkan konsentrasi
dari logam Pb (timbal).
B.
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan
bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang
umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan
bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di
Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar
98,80%,
NOx
sebesar
73,40%
dan
HC
sebesar
88,90%
(Bapedal,
1992).
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat menimbulkan
kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida
belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran
pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon
monoksida
bereaksi
dengan
hemoglobin
dalam
darah
membentuk
COHb
(karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang. Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan
air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan
menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan
fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi
pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas
materi.
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:
1. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini
membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan
2.
3.
4.
5.
6.
Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan bakar, karena sebagian
besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas hasil atau sisa pembakaran tergantung
antara lain dari kualitas bahan bakar yang digunakan. Di DKI Jakarta telah diujicoba
penggunaan bahan bakar yang berasal dari gas alam yang sangat ramah lingkungan.
Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah pentingnya. Karena itu,
perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia kendaraan mutlak dilakukan. Hal ini
memungkinkan dilakukan jika secara berkala dilakukan uji emisi kendaraan. Kendaraan
bermotor yang beroperasi di kota harus telah lulus uji emisi.
Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam hal ini intervensi
terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan seyogianya terus ditingkatkan,
terutama dimulai dari tempat tinggal masing-masing. Sangat dianjurkan menggunakan pohon
yang berdaun lebar atau yang berpotensi mengurangi polusi udara. Misalnya setiap keluarga,
terutama di kota, menanam sebuah bibit pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah
tercipta lingkungan yang asri dan terhindar dari polusi udara. Demikian pula taman-taman kota
perlu digalakkan untuk mengimbangi polusi udara kota dan agar langit biru tidak sekedar
menjadi isapan jempol.
C.
1. Pencemar primer
2. Pencemar sekunder
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
D.
207 %
5
Mobil penumpang
177 %
Mobil barang
176 %
Bus
138 %
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
SARAN
Bagi pembaca sebaiknya kita mengurangi pemakaian kendaraan
bermotor
2.
secara
berlebih-lebihan
serta
lebih
banyak
melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Desember 2008