Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DAMPAK ASAP KENDARAAN


BAGI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
NAMA :
1.
2.
3.
4.

YULI YANTI LASMITA


ERSI FERDILA
SITI MASITOH
SANTI
KELAS : XI IPA

SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS


KEC. REBANG TANGKAS KAB. WAY KANAN
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
1

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat serta hidayahNya yang telah di limpahkan. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
dan isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya. Dan kami beri judul Dampak Asap
Kendaraan bagi Kesehatan.
Makalah ini berisi tentang informasi Dampak Asap Kendaraan bagi Kesehatan.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan pengetahuan lebih
mengenai Dampak Asap Kendaraan bagi Kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan
makalah ini.
Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan dalam
pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yuang kita
lakukan. Amin.
Rebang Tangkas, 26 Februari 2014
Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengertian Pencemaran Udara ..................................................................................... 2


Bahaya Asap Kendaraan Bermotor .............................................................................. 3
Klasifikasi Pencemar Udara ........................................................................................ 5
Jenis-jenis Bahan Pencemar ........................................................................................ 5
Penyebab Utama Pencemaran Udara ........................................................................... 6
Dampak Pencemaran Udara ........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan juga semakin
bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa pengaruh besar terhadap
lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat mengakibatkan pencemaran udara di
lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang membahayakan bagi kita,
terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil
pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.
B.

Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?


2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi udara di
lingkungan?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang ditimbulkan oleh
asap kendaraan bermotor.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam
udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam
kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut,
hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau
hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian kehidupan
organisme.
Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi juga akibat mengasup
makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam
di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah
mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh para ahli dalam upaya
mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh
timbal yang masuk ke tubuh manusia atau hewan ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut
tidak bisa diurai oleh tubuh, maka timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang
diendapinya. Proses masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui
makanan dan minuman, udara dan perembasan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa digunakan sebagai campuran
bahan bakar bensin. Fungsinya, selain meningkatkan daya pelumasan, juga meningkatkan
efisiensi pembakaran. Sehingga kinerja kendaraan bermotor meningkat. Bahan kimia ini
bersama bensin dibakar dalam mesin. Sisanya 70% keluar bersama emisi gas buang hasil
pembakaran. Dan timbal yang terbuang lewat knalpot itu adalah satu diantara zat pencemar
udara. Timbal banyak digunakan oleh industri otomotif, karena setiap tambahan 0,1 gram
timbal/liter mampu meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan.
Timbal dan persenyawaannya dapat berda di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai
dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat masuk kedalam badan perairan melalui
pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu, proses korofikasi dari batuan

mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang akan
masuk kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam badan perairan tersebut
dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) yaitu salah satu cara
analisa unsur-unsur kimia berdasarkan pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang
mengandung unsur yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang
gelombang tertentu.
Prinsip kerja peralatan AAS : larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh gas bahan bakar dan
oksidan menuju nyala. Di dalam nyala sampel terionkan dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar
monokromatis dari HCL (Hallow Catoda Lamp), maka terjadi penyerapan sinar oleh atom
sampel, kemudian terdapat sinar yang diteruskan , sinar yang diteruskan ini akan terdeteksi oleh
detektor, sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan dihambat oleh monokromator. Detektor
akan mengubah signal yang tertangkap menjadi arus listrik bolak balik (AC) dan dilanjutkan ke
alat baca. Pada alat baca tertera nilai % Transmittan dan Absorban. Hasil dari pengukuran
sampel ini dialurkan pada Kurva kalibrasi larutan standar sehingga akan didapatkan konsentrasi
dari logam Pb (timbal).

B.

Bahaya Asap Kendaraan Bermotor

Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan
bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang
umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan
bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di
Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar
98,80%,

NOx

sebesar

73,40%

dan

HC

sebesar

88,90%

(Bapedal,

1992).

Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat menimbulkan
kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida
belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran
pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon

monoksida

bereaksi

dengan

hemoglobin

dalam

darah

membentuk

COHb

(karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang. Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan
air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan
menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan
fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi
pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas
materi.
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:
1. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini
membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan
2.
3.
4.
5.
6.

membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.


Emphysema pulmonum.
Bronchopneumonia.
Asthma bronchiale.
Cor pulmonale kronikum.
Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah kota

10 kali lebih besar daripada daerah rural.


7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan
polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung,
apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO
terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar CO Hb
sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah
dari itu pun telah dapat mengganggu faal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga
dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan
hematologik pernah diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan
antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi, sedangkan di
daerah lain pembentukannya normal.
Pengendalian
Mengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara, maka
pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan bermotor. Pengendalian
tingkat ini adalah pengendalian terhadap simpul A dalam teori simpul.
Apabila memungkinkan, selain peraturan perundangan yang berlaku umum, dapat pula dibuat
peraturan yang khusus untuk mengelola sumber-sumber pengotor udara. Peraturan seperti ini
dikenal sebagai standar emisi, khususnya emisi kendaraan bermotor.
4

Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan bakar, karena sebagian
besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas hasil atau sisa pembakaran tergantung
antara lain dari kualitas bahan bakar yang digunakan. Di DKI Jakarta telah diujicoba
penggunaan bahan bakar yang berasal dari gas alam yang sangat ramah lingkungan.
Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah pentingnya. Karena itu,
perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia kendaraan mutlak dilakukan. Hal ini
memungkinkan dilakukan jika secara berkala dilakukan uji emisi kendaraan. Kendaraan
bermotor yang beroperasi di kota harus telah lulus uji emisi.
Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam hal ini intervensi
terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan seyogianya terus ditingkatkan,
terutama dimulai dari tempat tinggal masing-masing. Sangat dianjurkan menggunakan pohon
yang berdaun lebar atau yang berpotensi mengurangi polusi udara. Misalnya setiap keluarga,
terutama di kota, menanam sebuah bibit pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah
tercipta lingkungan yang asri dan terhindar dari polusi udara. Demikian pula taman-taman kota
perlu digalakkan untuk mengimbangi polusi udara kota dan agar langit biru tidak sekedar
menjadi isapan jempol.
C.

Klasifikasi Pencemar Udara

1. Pencemar primer

: pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

2. Pencemar sekunder

: pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di


atmosfer.

Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
D.

Jenis-jenis Bahan Pencemar


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Karbon monoksida (CO)


Nitrogen dioksida (N02)
Sulfur Dioksida (S02)
CFC
Karbon dioksida (CO2)
Ozon (03 )
Benda Partikulat (PM)
Timah (Pb)
HydroCarbon (HC)

E. Penyebab Utama Pencemaran Udara


Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran
yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
Sepeda motor

207 %
5

Mobil penumpang

177 %

Mobil barang

176 %

Bus

138 %

F. Dampak Pencemaran Udara


Penipisan Ozon
Pemanasan Global ( Global Warming )
Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
Terganggunya fungsi reproduksi
Stres dan penurunan tingkat produktivitas
Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Dari berbagai uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa :

Asap kendaraan bermotor sangat banyak berpengaruh negatif terhadap


lingkungan terutama bagi kesehatan manusia yaitu terganggunya saluran
pernapasam. Namun dampak asap bermotor dapat dikurangi sedikit demi
sedikit melalui berbagai macam alternatif seperti melakukan penghijauan
(reboisasi) dan menciptakan biosolar. Dengan alternatif tersebut mungkin
kita dapat mengurangi dampak dari asap kendaraan bermotor.
Solusi :
1. Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi
industri yang melakukan pencemaran udara.
2. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
3. Menghemat Energi yang digunakan.
4. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
B.
1.

SARAN
Bagi pembaca sebaiknya kita mengurangi pemakaian kendaraan
bermotor

2.

secara

berlebih-lebihan

serta

lebih

banyak

melakukan

penghijauan terhadap lingkungan.


Bagi kami sendiri selaku peneliti yaitu kami berusaha menjaga
lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Sudrajad, Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada tanggal

Desember 2008

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara, Jakarta, 21 09


2006.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat zat Pencemar Udara, Jakarta, 21 09
2006.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta, 21
09 2006

Anda mungkin juga menyukai