8. Visi adalah rumusan untuk mengenai keadaan yang diingikan pada akhir
periode perencanaan.
9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan Visi.
10. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan Visi dan Misi.
11. Program adalah Instrumen kebijakan yang diberi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah.
12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat
MUSREMBANG adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun Rencana
Pembangunan Daerah.
BAB II
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA
Pasal 2
(1) Program Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika Periode 2005-2025
dilaksanakan sesuai dengan RPJPD Kabupaten Mimika.
(2) Rincian dari program pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdapat pada Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mimika
memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP
Nasional.
Pasal 4
RPJPD Kabupaten Mimika menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah
Kabupaten Mimika yang memuat Visi, Misi dan Program Pembangunan Kepala
Daerah.
BAB III
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA PEMBANGUNAN
Pasal 5
(1) Penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Mimika dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :
a. Penyiapan Rancangan Awal Pembangunan;
b. Musyarawah Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan.
(2) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika
menyiapkan Rancangan RPJPD
(3) Rancangan RPJPD Kabupaten Mimika menjadi pedoman dalam penyusunan
RPJM Daerah Kabupaten Mimika yang memuat Visi, Misi dan Program
Pembangunan Kepala Daerah.
Pasal 6
(1) Musrenbang diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJP Daerah
Kabupaten Mimika yang diikuti oleh unsur penyelenggara Pemerintah
Kabupaten Mimika dan melibatkan masyarakat.
(2) Kepala Bappeda bertanggungjawab menyelenggarakan Musrenbang Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Mimika.
Pasal 7
Kepala Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJP Daerah Kabupaten Mimika
berdasarkan hasil Musrenbang Janka Panjang Daerah.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8
RPJM Daerah Kabupaten Mimika yang telah ada masih tetap berlaku dan wajib
disesuaikan dengan RPJPD Kabupaten Mimika yang telah disesuaikan dengan
RPJP Nasional paling lambat 6 (enam) bulan.
Pasal 9
RPJP Daerah Kabupaten Mimika Tahun 205-2025 adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Peraturan Daerah ini
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mimika.
Diundangkan di Timika
Pada tanggal, 11 September 2009
BUPATI MIMIKA
CAP/TTD
KLEMEN TINAL, SE.MM
Diundangkan di Timika
Pada tanggal, 14 September 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MIMIKA
Drs. W. HAURISSA
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19510513 197710 1 001
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA TAHUN 20009 NOMOR 3
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
adalah
satu
kesatuan
tata
cara
perencanaan
pembangunan
untuk
prakarsa
sendiri
berdasarkan
aspirasi
dan
hakhak
dasar
masyarakat Papua. Ini merupakan babak baru bagi Provinsi Papua secara
umum dan lebih khusus bagi Kabupaten Mimika, untuk menata
dan
Kabupaten
pembangunan
Mimika
yang
juga
menjadi
merupakan
acuan
dalam
dokumen
perencanaan
penyusunan
Rencana
UndangUndang
Dasar
1945
dalam
upaya
percepatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Presiden
Nomor
Tahun
2005
tentang
Rencana
: PENDAHULUAN
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
: ARAH
KEBIJAKAN
PEMBA-NGUNAN
DAN
JANGKA
STRATEGI
IMPLEMENTASI
PANJANG
KABUPATEN
: KAIDAH PELAKSANAAN
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN MIMIKA
A. KONDISI UMUM
Administratif
Kabupaten
Mimika
pada
awalnya
hanya
administratif
Kabupaten
Fakfak.
Setelah
menjadi
kabupaten
Barat, Agimuga, Mimika Baru, Kuala Kencana, Mimika Tengah, Mimika Timur
Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Jita, Jila, dan Tembagapura.
Dari 12 distrik di atas, Distrik Mimika Barat Jauh memiliki wilayah terluas yaitu
3.315 Km atau 14,67% dari luas wilayah Kabupaten Mimika, dan Distrik
Kuala Kencana memiliki luas wilayah terkecil yaitu 511 Km dari keseluruhan
wilayah Kabupaten Mimika.
: Kabupaten Kaimana.
10
11
4. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mimika terdiri dari lahan
permukiman, jasa/perkantoran, tegalan/ladang, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan lain-lain. Sebagaimana diuraikan pada tabel 2.1 dan tabel
2.2 di bawah ini:
Tabel 2.1
Luas wilayah menurut Distrik
NO
DISTRIK
LUAS WILAYAH
PERSENTASE
(Km)
(%)
1.
MIMIKA BARAT
2.914
14,87
2.
2.356
12,03
3.
3.315
14,64
4.
MIMIKA TIMUR
1.789
9,13
5.
726
3,71
6.
1.049
5,35
7.
MIMIKA BARU
2.216
11,31
8.
KUALA KENCANA
511
2,61
9.
TEMBAGAPURA
1.280
6,53
10.
AGIMUGA
1.772
9,04
11.
JILA
1.097
5,60
12.
JITA
1.014
5,18
20.039
100
Jumlah
Sumber: BPN Kabupaten Mimika 2005
12
Tabel 2.2
Luas Lahan Bukan Sawah menurut Penggunaan Tanah
NO
LUAS (Ha)
1.
Perumahan Kampung
2.
Jasa/Perkantoran
3.
Tegalan/Ladang
4.
Perkebunan
1.475,00
5.
Peternakan
2,25
6.
Perikanan
7.
Kehutunan
8.
Lain-lain
Juml ah
29.397,00
517,00
14.579,00
1,15
1.296.034,00
688.811,00
2.029.678,00
B. KEADAAN PEREKONOMIAN
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor
Pertumbuhan PDRB berdasarkan harga berlaku di Kabupaten
Mimika pada tahun 2005 dengan sub sektor pertambangan sebesar
115,58%, sedangkan tanpa sub sektor pertambangan sebesar 17,65%.
Berdasarkan harga konstan dengan sub sektor pertambangan tingkat
pertumbuhan PDRB 60,44%, sedangkan tanpa sub sektor pertambangan
sebesar 8,91%. Selanjutnya PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
dengan sub sektor pertambangan adalah sebesar 117,47 juta rupiah dan
tanpa sub sektor pertambangan 6,48 juta rupiah.
Pertumbuhan Nilai Tambah Akhir Bruto PDRB Kabupaten Mimika
pada Tahun 2005, tanpa sub sektor pertambangan adalah sebagai berikut:
sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 13,73%, sektor
perdagangan, hotel dan restoran tumbuh sebesar 10,62%, sektor
bangunan sebesar 10,18%, sektor industri pengolahan 8,06%, sektor
pertambangan dan penggalian sebesar 7,07%, sektor listrik dan air minum
sebesar 7,00%, sektor pertanian sebesar 4,37%, sektor keuangan,
perseroan dan jasa perusahaan 2,33%, dan sektor jasajasa sebesar
0,69%.
13
dibandingkan
dengan
sektor-sektor
lainnya
yang
hanya
daerah
yang
memiliki
kekayaan
sumberdaya
alam
Dengan Tambang
1.
2.
Pertanian
4,37
4,37
3.
7,07
64,14
4.
Industri Pengolahan
8,06
8,06
5.
7,00
7,06
6.
Bangunan
10,18
10,18
7.
10,62
10,62
8.
13,73
13,73
9.
2,33
2,33
10.
Jasa jasa
0,69
0,69
8,91
60,44
PDRB
Sumber : Mimika Dalam Angka 2005
14
2. Pertanian
Sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Mimika adalah ladang
yaitu seluas 13.637 ha yang menyebar di Distrik Mimika Baru dan Distrik
Mimika Timur, sedangkan lahan pertanian sawah relatif kecil, yaitu lahan
seluas 144 ha. Secara keseluruhan lahan pertanian di Distrik Mimika Timur
seluas 5.733 ha, di Distrik Mimika Baru seluas 5.719 ha, dan di Distrik
Mimika Barat seluas 549 ha. Jenis-jenis produksi tanaman pertanian adalah
petatas, keladi, singkong, sedangkan produksi padi sangat terbatas. Selain
tanaman pangan umbi-umbian dan padi juga terdapat sagu yang
dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok.
Selain itu juga dikembangkan tanaman hortikultura yang terdiri dari
sayuran dan buah-buahan seperti kol, sawi, kacang panjang, kacang tanah,
wortel, tomat, lombok, salak, rambutan, matoa, alpukat, pisang, jeruk, dan
lain-lain.
3. Peternakan
Jenis ternak yang dibudidayakan di Kabupaten Mimika antara lain
terdiri dari; sapi, kambing, babi, ayam buras, dan itik. Berdasarkan data
Mimika Dalam Angka Tahun 2005 menunjukkan jumlah populasi sapi
sebanyak 442 ekor, kambing sebanyak 536 ekor, babi sebanyak 7.065
ekor, dan ayam buras sebanyak 64.400 ekor.
4. Perkebunan
Berdasarkan data Mimika Dalam Angka Tahun 2005 menunjukkan
bahwa jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan adalah kopi,
kelapa, kakao, karet dan pala. Ketiga jenis komoditas yaitu kopi, kelapa dan
kakao terdapat di Distrik Mimika Timur. Sedangkan tanaman karet dan pala
terdapat di Distrik Mimika Barat dan Distrik Agimuga.
15
6. Kehutanan
Klasifikasi kawasan hutan di wilayah ini terdiri dari Kawasan
Pelestarian Alam (KPA), hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan
produksi tetap dan hutan produksi yang dapat dikonversi. Luas keseluruhan
kawasan hutan 1.296.034 ha, dimana areal terluas terdapat pada Distrik
Tembagapura yaitu seluas 385.484 ha. Secara keseluruhan, luas areal
hutan Kabupaten Mimika mengalami penyusutan dari tahun ke tahun yang
disebabkan oleh adanya praktek penebangan liar (illegal logging).
Penyusutan areal hutan juga disebabkan oleh pembukaan lahan untuk
wilayah permukiman, perkebunan, dan perladangan, serta adanya kegiatan
penambangan dan penggalian. Selanjutnya hutan suaka alam dan hutan
lindung relatif tidak mengalami perubahan sebab keseriusan pemerintah
serta keterlibatan masyarakat untuk mencegah penggundulan hutan. Jenis
tumbuhan yang terdapat di wilayah ini antara lain kayu besi, matoa, gaharu,
kayu putih, kayu cina, dan kayu dragon serta berbagai jenis rotan. Jenis
kayu yang diproduksi untuk kebutuhan ekonomi meliputi kayu besi dan
kayu cina yang banyak terdapat di Distrik Mimika Timur dan Distrik Mimika
Baru.
16
8. Lembaga Keuangan
Jumlah lembaga keuangan di Kabupaten Mimika, bertambah secara
signifikan dari tahun ke tahun sejalan dengan dinamika pertumbuhan
ekonomi daerah. Sebagian besar lembaga-lembaga keuangan baik yang
bersifat mikro, menengah maupun lembaga perbankan tersebar di Kota
Timika. Lembaga-lembaga keuangan perbankan semuanya terpusat pada
Kota Timika yaitu 3 (tiga) Bank Pemerintah, 2 (dua) Bank Swasta dan 19
(sembilan belas) koperasi.
9. Tenaga Kerja
Dalam tahun 2005 jumlah pencari kerja (pencaker) sebanyak 16.862
orang (laporan disnaker). Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin adalah pria
sebanyak 13.198 orang dan wanita sebanyak 3.664 orang. Bila dilihat dari
17
10. Pertambangan
Pertumbuhan sektor pertambangan memegang peranan penting
dalam perekonomian Kabupaten Mimika. Kabupaten Mimika memiliki
kekayaan sumberdaya alam, yakni penambangan
baik
dimasa
mendatang
bagi
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat Mimika.
C. KEPENDUDUKAN, SOSIAL DAN BUDAYA
1. Kependudukan
Jumlah penduduk pada tahun 2005 sebesar 150.753 jiwa (Mimika
Dalam Angka 2005), yang terdiri dari lakilaki sebanyak 91.262 jiwa dan
perempuan
sebanyak
59.491
jiwa.
Jumlah
penduduk
terbanyak
18
2. Struktur Penduduk
Berdasarkan komposisi umur dan jenis kelamin, maka struktur
penduduk Kabupaten Mimika dapat dikategorikan kedalam penduduk
berusia muda yaitu sebagian besar berada pada usia 15-35 tahun. Struktur
penduduk ini nampaknya berimbang antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Secara keseluruhan kondisi struktur penduduk di Kabupaten
Mimika ditunjukkan pada gambar 2.2 berikut ini:
Gambar.2.2
Banyaknya Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Menurut Umur
di Kabupaten Mimika Tahun 2005
65 +
60 - 64
Perempuan
55 - 59
Laki-Laki
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5- 9
0- 4
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
3. Pendidikan
Pada tahun 2005 Kabupaten Mimika memilki 156 sekolah dengan
perincian 38 sekolah taman kanakkanak (TK), 79 sekolah dasar (SD), 24
sekolah menengah pertama (SMP), 8 sekolah menengah atas (SMA), 5
sekolah kejuruan dan 2 sekolah tinggi. Taman kanak-kanak terdapat di 6
(enam) distrik yaitu Mimika Barat, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah,
Mimika Baru, Kuala Kencana, dan Tembagapura. Diantara keenam distrik
tersebut, Distrik Mimika Baru merupakan distrik dengan konsentrasi
penduduk terpadat sebanyak 25 sekolah Taman Kanak-kanak. Untuk SD
seluruh distrik memiliki SD dengan jumlah yang berbeda, distrik yang
19
memilki jumlah SD terkecil yaitu Distrik Mimika Timur Jauh, Distrik Jita,
Distrik Mimika Barat. Distrik Mimika Baru memiliki 24 Sekolah Dasar. Untuk
SMP Distrik Mimika Baru memiliki 10 SMP dan sisanya dimiliki oleh distrik
distrik lain. Untuk SMA Distrik Mimika Baru memiliki 5 SMA, dan 5 sekolah
kejuruan terdapat di Distrik Kuala Kencana, Distrik Mimika Baru, dan Distrik
Mimika Timur. Jumlah guru TK sebanyak 116 orang, dengan murid
sebanyak 2.262 orang, untuk guru SD sebanyak 793 orang, dengan jumlah
murid sebanyak 7.548 orang. Untuk SMP jumlah guru sebanyak 326 orang,
dengan jumlah murid 4.775 orang, dan untuk SLTA jumlah guru sebanyak
294 orang, dengan jumlah murid sebanyak 2.407 orang.
Penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah,
tetapi juga oleh pihak swasta. Peran pihak swasta dengan yayasan telah
membantu pendidikan dan pengajaran anakanak di kampung pedalaman
yang secara geografis susah dijangkau. Untuk SLTP dan SLTA mengalami
peningkatan jumlah sekolah yang signifikan. Pada jenjang pendidikan
tinggi, fasilitas pendidikan baru terdapat di ibukota kabupaten. Pada tahun
2005 terdapat kurang lebih 300 mahasiswa yang terdaftar di 2 (dua)
perguruan tinggi yang ada. Sebagaimana terlihat pada tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4
Keadaan Persebaran Sekolah di Kabupaten Mimika
JUMLAH
DISTRIK
TK
SD
SLTP
UMUM
KEJURUAN
PT
Mimika Baru
25
24
10
Kuala Kencana
10
Tembagapura
Mimika Timur
Mimika Barat
Agimuga
Jila
Jita
38
79
24
Jumlah
20
4. Kesehatan
Kabupaten Mimika memiliki 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum Daerah
Tipe C Plus, 1 (satu) unit Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan 3 (tiga) unit
rumah sakit swasta. Disamping itu juga terdapat 3 (tiga) unit Puskesmas
Rawat Inap, 11 (sebelas) unit Puskesmas dan 38 (tiga puluh delapan) unit
Puskesmas Pembantu.
Jumlah tenaga dokter di Kabupaten Mimika sebanyak 23 (dua puluh
tiga) orang, diantaranya 15 (lima belas) dokter umum, 2 (dua) dokter
spesialis dan 6 (enam) dokter gigi. Jumlah perawat sebanyak 151 (seratus
lima puluh satu) orang dan bidan sebanyak 60 (enam puluh) orang,
sedangkan tenaga non paramedis sebanyak 98 (sembilan puluh delapan)
orang. Jumlah apotik sebanyak 10 (sepuluh) unit, toko obat sebanyak 12
(dua belas) unit, dan gudang farmasi sebanyak 1 (satu) unit.
Jumlah angka kelahiran pada tahun 2005 tercatat sebanyak 225
(dua ratus dua puluh lima) kelahiran yang dibantu tenaga kesehatan dan
tenaga dukun terlatih, jumlah bayi meninggal tercatat sebanyak 44 (empat
puluh empat) jiwa. Sedangkan kematian ibu hamil pada saat bersalin atau
nifas sebanyak 3 (tiga) jiwa (MDA, 2005). Prevalensi sepuluh penyakit
utama di Kabupaten Mimika pada tahun 2005 tercatat sebanyak 113.358
(seratus tiga belas ribu tiga ratus lima puluh delapan) kasus, dengan
prevalensi tertinggi yaitu penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
33,62%, penyakit malaria 30,68%, penyakit pada sistem otot 7,52% dan
diare 7,25%, selebihnya yaitu infeksi kulit dan lain-lain berada dibawah 5%.
Sedangkan penyakit menular seksual yang tertinggi adalah HIV/AIDS,
tercatat hingga tahun 2006 adalah sebanyak 1.176 kasus. Keadaan
sepuluh penyakit utama di Kabupaten Mimika hingga akhir Desember 2005,
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
21
6.
7.
8.
9.
10. Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak 2.970
(2,62%);
11. Penyakit lain sebanyak 3.813 (3,25%).
5. Sosial
Jumlah penyandang cacat di Kabupaten Mimika pada tahun 2005
tercatat sebanyak 289 orang yang terdiri atas, tuna netra sebanyak 56
orang, cacat tuna rungu sebanyak 42 orang. Sedangkan jumlah
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sebanyak 947 orang
yang terdiri dari anak terlantar sebanyak 656 orang, jompo sebanyak 126
orang dan anak nakal atau jalanan sebanyak 168 orang. Jumlah komunitas
adat terpencil sebanyak 281 orang, fakir miskin dan keluarga miskin
sebanyak 11.906 orang, dan masyarakat yang tinggal menetap di daerah
rawan bencana sebanyak 404 orang.
6. Agama
Mayoritas penduduk Kabupaten Mimika pada tahun 2005 beragama
Kristen Protestan sebanyak 54.955 jiwa, Khatolik berjumlah 53.174 jiwa,
Islam sebanyak 41.521 jiwa, Budha
berjumlah 434 jiwa. Untuk tempat ibadah Kristen Protestan sebanyak 132
unit gereja, mushola dan mesjid sebanyak 102 unit, Khatolik sebanyak 70
unit, kopel sebanyak 4 unit, pura dan wihara masingmasing sebanyak 1
unit. Sebagaimana digambarkan pada gambar 2.3 di bawah ini:
Gambar.2.3
Jumlah Sarana Peribadatan Kabupaten Mimika Tahun 2005
22
Tabel 2.5
Pajang Jalan Kabupaten Mimika dirinici Menurut Status, Kondisi
Dan Permukaan Jalan (Km2) Tahun 2003-2005
Uraian
1. Jalan Negara
2. Jalan Propinsi
3. Jalan Kabupaten
Kondisi Jalan
1. Baik
2. Sedang
3. Rusak
Permukaan Jalan
1.Aspal
2. Kerikil
3. Tanah dan Lainnya
Permukaan Jalan
1.Aspal
2003
42,50
426,85
469,35
2004
42,50
426,90
469,40
2005
42,50
449,90
492,40
142,55
131,34
195,46
469,35
79,82
96,88
292,69
469,40
59,33
85,97
347,09
492,40
73,39
133,07
262,89
469,35
76,65
145,01
247,73
469,40
79,00
184,86
228,52
492,40
73,39
76,65
79,00
23
b. Jembatan
Kabupaten Mimika memiliki beberapa jembatan antara lain:
- Jembatan Poumako I dengan bentangan 180 M;
- Jembatan Poumako II dengan bentangan 170 M;
- Jembatan Poumako III dengan bentangan 60 M;
- Jembatan Kaoga dengan bentangan 140 M.
2. Perhubungan Laut
Kabupaten Mimika memiliki beberapa pelabuhan, antara lain adalah:
- Pelabuhan khusus Amamapare berkapasitas 3 sampai 5 kapal
berbobot mati 20.000 DWT, yang dikelola oleh pihak swasta;
- Pelabuhan Poumako dengan panjang 50 m dan lebar 8 m, merupakan
Pelabuhan Nusantara yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai
pelabuhan penumpang, petikemas, dan industri;
- Pelabuhan Perikanan atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di
muara Poumako disiapkan oleh pemerintah untuk menampung dan
mengolah hasil perikanan.
3. Perhubungan Udara
Kabupaten Mimika memiliki Bandar udara Khusus Internasional
yaitu; Bandar udara Moses Kilangin, dengan panjang landasan pacu
2.390 m dan lebar 45 m yang saat ini masih dikelola oleh PT. Freeport
Indonesia, dan direncanakan akan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Mimika pada masa akan datang. Bandar udara ini mampu didarati oleh
pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737 dan Airbus. Adapun
perusahaan penerbangan yang telah beroperasi yaitu Suants, Airfast
Indonesia, Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, Airefata dan
Trigana Air, AMA dan MAF (milik perusahaan swasta).
Disamping adanya Bandar udara Khusus Internasional, terdapat 6
(enam) Bandar udara perintis, yang berada pada distrik-distrik yaitu:
1) Bandar udara Kokonao di Distrik Mimika Barat, panjang landasan 600
m, lebar 18 m (milik UPT Pusat);
24
1. Politik
Jumlah peserta Pemilu Kabupaten Mimika sebanyak 21 partai politik.
Anggota legislatif Kabupaten Mimika terdiri dari fraksi pembangunan 14
anggota dan fraksi gabungan 11 anggota. Berdasarkan jumlah pemilih
yang berada di Kabupaten MImika, maka kontribusi masing-masing suara
untuk DPR RI sebanyak 33.407 suara (6,20%), DPRP Provinsi Papua
sebanyak 90.504 suara (9,47%). Komposisi perolehan suara untuk DPRD
Kabupaten Mimika adalah:
Daerah Pemilihan I
Daerah Pemilihan II
2. Hukum
Berdasarkan data Pengadilan Negeri Timika pada tahun 2004
tercatat 928 perkara atau turun 52,14% dari Tahun 2003. Dari 928
perkara, sebanyak 858 perkara adalah pidana denda, 78 perkara telah
mendapat putusan tetap pengadilan negeri.
Penegakan hukum dalam bidang penanganan kecelakaan lalu lintas
yang terjadi di Kabupaten Mimika selama 5 (lima) tahun terakhir telah
ditangani dengan baik oleh aparat kepolisian. Pada tahun 2005 terdapat
sebanyak 60 kasus kecelakaan atau naik 25% dibanding tahun 2004,
25
F. MODAL DASAR
Modal dasar pembangunan Kabupaten Mimika adalah keseluruhan
kekuatan dan peluang daerah yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
mendukung pembangunan Kabupaten Mimika yang dicita-citakan, yakni:
1. Letak Strategis;
Letak Kabupaten Mimika yang strategis merupakan gerbang
Kawasan Pegunungan Tengah dan Kawasan Selatan Papua (PTSP)
serta berada dalam konstelasi regional dan internasional, sehingga
sangat
memungkinkan
untuk
dikembangkan
menjadi
pusat
2. Sumberdaya Alam;
Sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati terdapat di darat
dan laut merupakan kekayaan yang dapat dikelola sepanjang masa,
dalam
upaya
pemenuhan
kebutuhan peningkatan
kesejahteraan
26
27
BAB III
ANALISIS ISSU-ISSU STRATEGIS
untuk
ber-usaha
di
Kabupaten
Mimika,
dengan
2. Kondisi Penduduk
28
29
30
kesejahteraan
masyarakat
melalui
peningkatan
lainnya
yang
mengendala
adalah
belum
memadainya
5. Kapasitas Pemerintahan
Kapasitas pemerintahan dipandang belum memadai baik dari segi
kelembagaan, aparat, maupun sistem manajemennya. Dari segi kelembagaan, cenderung belum teringrasi secara utuh beradasarkan hirarki organisasi hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Demikian halnya dengan
hubungan kelembahaan antar satuan organisasi vertikal dilingkungan
pemerintahan Kabupaten Mimika. Tampak bahwa ukuran besarnya
organisasi pemerintahan belum memadai dibandingkan dengan kebutuhan
memenuhi tugas dan fungsi pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
publik. Ditinjau dari segi aparaur, tampak belum memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Dari segi kualitas, pada umumnya aparatur
rata-rata hanya bperpendidikan SLTA, sementara aparatur yang berpendidkkan sarjana dan magister masih terbatas. Demikian pula dengan
aparatur yang memiliki keterampilan fungsional dan penjenjangan masih
sangat terbatas. Sementara, dari segi kuantitasnya, ternyata masih banyak
satuan organisasi yang kekurangan aparat, termasuk pada lingkup distrik.
Dari sisi manajemen pemerintahan, tampak belum memadai, Pelayanan
publik masih sering terkendala oleh sistem administrasi dan manajemen
yang rumit, lamban, dan tertutup. Hal ini berimplikasi lebih jauh pada aspek
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
31
32
33
memanfaatkan
posisi
strategis
Kabupaten
Mimika
yang
dilakukan
adalah
terbukanya
kesempatan
yang
luas
untuk
C. Issu-Issu Strategis
Menarik disimak lebih lanjut mengenai perkembangan issu-issu mutakhir
di Kabupaten Mimika sebagai bagian dari dimensi penting perubahan tata
pemerintahan. Sebagai bagian dari agenda pemerintahan Kabupaten Mimika,
reformasi birokrasi telah digaungkan ke seluruh pelosok. Tetapi selama 5
tahun terakhir ini, dampak yang ditimbulkan belum bermakna secara
signifikan. Berbagai kendala yang dihadapi, tampaknya belum dapat diatasi
dengan baik. Bahkan, belum diposisikan sebagai acuan strategis yang optimal
di dalam analisis SWOT. Issu-issu menonjol terkait dengan hal ini adalah :
1.
pentingnya
kompetensi
dan
kapasitas
profesionalitasnya.
34
2.
sasaran
keluhan
bagi
mereka.
Demikian
halnya
dengan
35
3.
Kampung
yang
dikemas
dalam
berbagai
bentuk
4.
Manajemen Pembangunan
Penajaman Issu marginalisasi Penduduk Asli Papua di berbagai
bidang dan sektor pembangunan. yang perlu mendapatkan sentuhan
perencanaan dan pengelolaan pembangunan secara tepat guna dapat
menolong Penduduk Asli Papua di Kabupaten Mimika keluar dari
keterpurukan dan kemiskinan, dikaitkan dengan standar pelayanan publik
dan
kemampuan
penduduk
asli
mengakses
pelayanan
tersebut.
manajemen
pembangunan
terdapat
3-pilar
utama
yang
36
5.
6.
37
BAB III
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
KABUPATEN MIMIKA TAHUN 20052025
38
yang
berkelanjutan
pembangunan.
Dengan
pendekatan
dan
menjamin
pembangunan
kelangsungan
yang
berwawasan
dalam
yang
berparti-sipasi
menunjukkan
mengembangkan
adanya
program-program
kebersamaan,
serta
tiada
39
kewa-jibannya
sebagai
warga
negara
dalam
memperjuangkan
40
Manajemen
pembangunan
diselenggarakan
secara
41
mendukung
pengembangan
sumberdaya
manusia
dan
42
dan
mengelola
dengan
pentahapan
yang
jelas
dan
43
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
IMPLEMENTSI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Mimika dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mimika Tahun 20052025,
44
A.
ARAH KEBIJAKAN
1.
a.
Permasalahan
Dalam
konteks
pembangunan
jangka
panjang
Kabupaten
kesehatan,
pendidikan,
kesejahteraan,
penguasaan
ilmu
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
45
b. Sasaran
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
sebagaimana diuraikan di atas, maka sasaran pembangunan jangka
panjang peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c. Arah kebijakan
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi dan sasaran
pembangunan jangka panjang Kabupaten Mimika dalam peningkatan
kualitas sumberdaya manusia yang akan dicapai, maka ditetapkan arah
kebijakan sebagai berikut:
1)
Sektor Agama;
a.
Esa;
b.
c.
46
d.
e.
Mengembangkan
dan
mendukung
aktifitas
organisasi
2)
Sektor Kesehatan;
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Meningkatkan
upaya-upaya
terhadap
pemberantasan
3)
Sektor Pendidikan;
a.
b.
c.
d.
47
4)
5)
b.
c.
d.
6)
Sektor Hukum;
a.
b.
7)
b.
8)
c.
d.
b.
2.
48
a.
Permasalahan
Sehubungan dengan upaya-upaya pencapaian misi tersebut
diatas, maka beberapa permasalahan umum yang dihadapi adalah
terbatas dan belum berkembangnya suatu sistem pelayanan prima,
dan iklim investasi yang kondusif, terbatasnya fasilitas, dan regulasi
maupun minimnya ketersediaan sumberdaya manusia. Secara rinci
permasalahan-permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1)
b.
2)
3)
4)
Sasaran
Guna menyelesaikan permasalahan sebagaimana diuraikan di
atas,
maka
sasaran
pembangunan
jangka
panjang
dalam
2)
3)
4)
49
c.
Arah Kebijakan
Dalam rangka penyelesaian permasalahan dan upaya-upaya
pencapaian sasaran dalam mewujudkan sistem pelayanan prima di
Kabupaten Mimika, maka ditetapkan arah pembangunan jangka
panjang sebagai berikut:
1)
b.
2)
b.
c.
d.
Mengembangkan
industri
yang
berbasis
pada
3)
Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi untuk membuka akses kewilayahan;
4)
b.
50
c.
Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana kebersihan dan sanitasi lingkungan permukiman;
d.
3.
a.
Permasalahan
Berkenaan
dengan
upaya-upaya
penciptaan
tata
struktur
dan
kelembagaan
pemerintahan
yang
tidak
Rendahnya
kualitas
sumberdaya
manusia
aparatur
pemerintahan;
2)
3)
4)
5)
51
6)
7)
8)
Belum
terciptanya
sistem
carrier
planning
aparatur
pemerintahan;
9)
b.
Sasaran
Dalam
rangka
penyelesaian
permasalahan
tata
2)
3)
4)
5)
6)
berpihak
kepada
pemenuhan
kebutuhan
dasar
masyarakat;
7)
8)
9)
52
c.
Arah Kebijakan
Dalam rangka pencapaian misi mewujudkan tata kepemerintahan yang baik, maka dilakukan upaya-upaya penyelesaian masalah dan pencapaian sasaran yang dirumuskan dalam arah
kebijakan pembangunan jangka panjang Kabupaten Mimika sebagai
berikut:
1)
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kualitas
dan
c.
Meningkatkan
dan
mengembangkan
sarana
dan
prasarana pemerintahan;
d.
e.
f.
Mengembangkan
dengan
analisa
kebutuhan
jabatan
kelembagaan
sehingga
pemerintah
sesuai
pada
h.
Meningkatkan
dan
mengembangkan
sistem
mikro
dan
mengembangkan
sistem
makro
spasial;
i.
Meningkatkan
sektoral;
j.
k.
dengan
memperhatikan
standar
pelayanan
minimum;
53
l.
m.
n.
4.
cara-cara
pemanfaatan
sumberdaya
alam
secara
selektif,
a.
Permasalahan
Secara umum permasalahan pembangunan yang dihadapi
adalah rendahnya kemampuan pengelolaan sumberdaya alam
sehingga mengakibatkan degradasi lingkungan, punahnya flora dan
fauna endemik serta hilangnya plasma nutfah. Oleh karena itu,
upaya-upaya pengelolaan sumberdaya alam adalah salah satu
upaya dalam mengembangkan potensi yang tersedia. Beberapa
permasalahan pengelolaan sumberdaya alam di Kabupaten Mimika
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
54
b.
Sasaran
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan diatas dan
dalam rangka mewujudkan visi pembangunan jangka panjang
tentang pengembangan potensi sumberdaya alam di Kabupaten
Mimika, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
c.
Arah Kebijakan
Untuk mengembangkan potensi sumberdaya alam di Kabupaten Mimika dan juga dalam rangka penyelesaian permasalahanpermasalahan yang dihadapi serta pencapaian sasaran yang diharapkan, maka ditetapkan arah kebijakan pembangunan jangka
panjang Kabupaten Mimika sebagai berikut:
55
1)
2)
3)
b.
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sumberdaya alam yang dapat dan tidak dapat diperbaharui;
c.
d.
e.
f.
g.
5.
diantara pelaku
pembangunan
a.
Permasalahan
56
2)
3)
4)
b.
Sasaran
Untuk mewujudkan misi penegakan hukum, peradilan dan
HAM dalam pembangunan jangka panjang di Kabupaten Mimika,
maka sasaran yang akan dicapai adalah:
1)
2)
3)
4)
c.
Arah Kebijakan
Dalam rangka pencapaian misi pembangunan jangka panjang
Kabupaten Mimika untuk mewujudkan penegakan hukum, peradilan
dan HAM, maka ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:
1)
Sektor Hukum;
a.
b.
Mengembangkan
sistem
peradilan
yang
mampu
d.
Mengembangkan
organisasi
sosial
kemasyarakatan
57
2)
3)
B.
tersebut
mampu
meningkatkan
pendapatan
2.
3.
58
manusia
dan
masyarakat
yang
sehat
lahir
dan
bathin,
sesuai
kepercayaan-nya
masing-masing,
pengembangan
tumbuhnya
dinamika
aktifitas
lembaga
dan
yayasan
59
guru
di
daerah
terpencil,
seiring
dengan
peningkana
sarana
dan
dan
perluasan
kesem-patan
kerja,
meningkatkan
akses
60
tata
kepemerintahan
sesuai
prinsip-prinsip
tata
tingkatan
pengembangan
pemerin-tahan.
unit-unit
Demikian
pelaksana
halnya
fungsional
dengan
untuk
upaya
men-dukung
pada
pemenuhan
kebutuhan
dasar
masyarakat
secara
61
masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya alam, fasilitasi pengembangan pemetaan sumberdaya alam dalam rangka mendukung pelaksanaan obligasi daerah, fasilitasi peningkatan pemahaman masyarakat
terhadap sumberdaya alam yang dapat dan tidak dapat diperbaharui, fasilitasi pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat secara
berkesinambungan, fasilitasi peningkatan dan pengembangan sistem informasi kekayaan sumberdaya hayati, serta fasilitasi pengembangan kawasan
konservasi dalam rangka pelestarian sumberdaya hayati (plasma nutfah).
Dari sudut lainnya, upaya penegakan hukum peradilan dan HAM turut
diperhatikan dalam kerangka memberikan jaminan kepastian masyarakat
yang aman dan damai. Pada konteks ini, Pemerintah Kabupaten Mimika,
memfasilitasi pengembangan sistem peradilan yang memberikan kepastian
hukum, pengembangan sistem peradilan adat yang mampu bersinergi
dengan sistem peradilan formal, peningkatan pemahaman masyarakat
terhadap HAM dan memfasilitasi pengembangan peran organisasi sosial
kemasyarakatan
dalam
penegakan
HAM,
pengembangan
sistem
kritis
masyarakat
terhadap
kehadiran
suatu
lembaga
62
menjadi
intens.
Hal
ini
merupakan
pres-tasi
dan
keberhasilan
dengan
munculnya
fenomena
positif
bagi
tumbuh
dan
mulai
tampaknya
motivasi
dan
gairah
masyarakat
dalam
daya
saing
yang
tinggi
dan
kompetitif
berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
63
Dengan demikian, pada periode ini penekanan kebijakan lebih diarahkan pada upaya peningkatan dan pemantapan daya saing berbasis
jasa dan industri yang ditunjang dengan menguatnya kapasitas dan
kapabilitas tata pemerintahan dan sistem pelayanan prima, disertai
dengan potensi sumberdaya manusia yang telah kian berkualitas dalam
menguasai dan menerapkan, serta menginovasi kemajuan iptek. Oleh
karena itu, dimensi-dimensi kebijakan pada periode ini mengarah pada
pemantapan fasilitasi peningkatan pemahaman masyarakat terhadap
pengelolaan sumberdaya alam, pemetaan sumberdaya alam dalam rangka
mendukung pelaksanaan obligasi daerah, peningkatan pemahaman
masya-rakat terhadap sumberdaya alam yang dapat dan tidak dapat
diperbaharui, pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat
secara ber-kesinambungan, pengembangan sistem informasi kekayaan
sumberdaya hayati, serta pemantapan pengembangan kawasan konservasi
dalam rangka pelestarian sumberdaya hayati (plasma nutfah). Tujuan yang
ingin dicapai adalah mulai munculnya tanda-tanda peran dan kontribusi
Kabu-paten Mimika sebagai Kabu-paten yang unggul di kawasan regional
dan
nasional
serta
mulai
menunjukkan
kemampuan
awal
dalam
Kabupaten
Mimika
(2020
2024)
ini,
ditujukan untuk
64
65
prasarana dasar lainnya (energy listrik, komunikasi, air bersih dan sanitasi
lingkungan) secara optimal. Selain itu, harus mampu mewujudkan penerapan tata pemerintahan yang baik yang mampu menerapkan prinsipprinsipnya secara memadai, efektif, efisien, transparan, akuntabel, demokratis, partisipatif, professional dan memiliki visi pengembangan berkelanjutan.
Perlu pula diberikan penekanan terhadap pentingnya keberdayaan riil
Orang Asli Papua asal Kabupaten Mimika, di mana tercipta kesetaraan dan
keharmonisan
kapasitas
sehingga
kemandirian
yang
bermartabat,
nasional
secara
proporsional, disertai
dengan
kemampuan
66
BAB V
KAIDAH PELAKSANAAN
Dalam
pelaksanaan
pembangunan
Kabupaten
Mimika,
maka
kebijakan-kebijakan
yang
tertuang
dalam
RPJPD
Kabupaten Mimika;
2.
Sebagai
implementasi
pelaksanaan
RPJPD,
maka
Pemerintah
67
Masyarakat termasuk dunia usaha dapat berperan serta dalam perancangan dan perumusan kebijakan, yang nantinya akan dituangkan
dalam produk Peraturan Daerah. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan masyarakat termasuk dunia usaha diharapkan dapat berperan
serta dalam pembangunan yang direncanakan melalui, program-program
pembangunan berdasarkan rencana peranserta masyarakat dalam
kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku. Masyarakat dapat berperan serta dalam pelaksanaan dan
pengawasan kebijakan program-program pemba-ngunan;
5.
evaluasi
terhadap
pencapaian
sasaran
kebijakan
yang
ditetapkan, maupun kesesuaiannya dengan program-program pembangunan 5 (lima) tahun yang dijabarkan dari arah kebijakan jangka
panjang yang telah ditetapkan;
6.
68
69
70
MISI
Meningkatkan Kualitas
Sumberdaya Manusia
MASALAH
SASARAN
ARAH KEBIJAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
71
Rendahnya pendapatan
masyarakat
Meningkatnya pendapatan
masyarakat
72
Mewujudkan Kualitas
Sistem Pelayanan Prima
Terbatasnya peluang
lapangan kerja produktif
Tingginya resiko rawan
pangan
Tingginya angka migrasi
unskill ke timika
73
Mewujudkan Tata
Kepemerintahan Yang
Baik
Kelembagaan pemerintahan
Yang kaya struktur dan Miskin
fungsi
Terbentuknya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
miskin struktur dan kaya fungsi
74
Meningkatnya esejahteraan
aparatur pemerintahan
erlindunginya sumberdaya
hayati
meningkatnya pemanfaatan
potensi sumberdaya alam
Terlaksananya konsep one district
one product
Meningkatnya pengelolaan
sumberdaya alam yang bernilai
tambah tinggi
75
MEWUJUDKAN
PENEGAKAN HUKUM
PERADILAN DAN HAM
76
A.
TAHUN 2005-20025
Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Menguatnya kapasitas
individual dan masyarakat
yang mulai mandiri
Semakin berkembangnya
kapasitas individual dan
masyarakat ke arah terwujudnya sumberdaya
manusia madani
Terwujudnya sumberdaya
manusia madani yang
berperadaban dan berkeadilan berdasarkan
prinsip kesetaraan
Meningkatnya kualitas
iman dan taqwa
Berkembangnya kondisi
kualitas iman dan taqwa
Terwujudnya kondisi
kualitas iman dan taqwa
Menurunnya angka
kematian ibu dan
balita
Semakin mantapnya
penurunan angka kematian
ibu dan balita
Terwujudnya penurunan
angka kematian ibu dan
balita hingga pada titik
terendah
Terkendalinya
penyebaran dan
tertanggulanginya
penderita HIV/Aids
Terfasilitasinya upaya
pencegahan penyebaran dan
penangulangan penderita
HIV/Aids
Semakin terkendalinya
penyebaran dan
meningkatnya capaian
penanggulangan penderita
HIV/Aids
Terkendalinya penyebaran
dan tertanggulanganinya
penderita HIV/Aids
Meningkatnya derajat
kesehatan Masyarakat
Terfasilitasinya sistem
pelayanan kesehatan
Masyarakat
Terfasilitasinya peningkatan
derajat kesehatan Masyarakat
Meningkatnya derajat
kesehatan Masyarakat
Terwujudnya derajat
kesehatan Masyarakat
yang tinggi
Meningkatnya derajat
pendidikan
masyarakat
Meningkatnya
pendapatan
masyarakat
Meningkatnya
pemahaman dan
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Terfasilitasinya sistem
pelayanan pendidikan
Masyarakat
Terfasilitasinya peningkatan
pendapatan masyarakat
Terfasilitasinya peningkatan
pemahaman dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan
teknologi
Terfasilitasinya peningkatan
derajat pendidikan
Masyarakat
Intensifnya fasilitasi
peningkatan pendapatan
masyarakat
Intensifnya fasilitasi
peningkatan pemahaman dan
penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Meningkatnya derajat
pendidikan Masyarakat
Meningkatnya pendapatan
masyarakat
Meningkatnya pemahaman
dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Terwujudnya derajat
pendidikan Masyarakat
yang tinggi
Terwujudnya tingkat
pendapatan masyarakat
yang tinggi
Terwujudnya tingkat
pemahaman dan
penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang tinggi
77
Nomor
10
11
12
B.
TAHUN 2005-20025
Meningkatnya
motivasi dan
kesadaran masyarakat
terhadap nilai budaya
dan kearifan lokal
Menurunnya angka
penyakit sosial
masyarakat
Terfasilitasnya peningkatan
motivasi dan kesadaran
masyarakat terhadap nilai
budaya dan kearifan lokal
Terfasilitasinya penurunan
angka penyakit sosial
masyarakat
5 TAHUN - II (2010-2014)
Intensifnya fasilitasi
peningkatan motivasi dan
kesadaran masyarakat
terhadap nilai budaya dan
kearifan lokal
Intensifnya fasilitasi
penurunan angka penyakit
sosial masyarakat
Meningkatnya peluang
lapangan kerja
produktif
Menurunnya resiko
rawan pangan
Terfasilitasinya peningkatan
peluang lapangan kerja
produktif
Terfasilitasinya penurunan
resiko rawan pangan
Menurunnya angka
migrasi "unskill" ke
Mimika
Terfasilitasinya penurunan
angka migrasi "uni-skill" ke
Mimika
Terfasilitasinya
pengembangan sistem
pelayanan prima yang
kerkualitas
Intensifnya fasilitasi
peningkatan peluang lapangan
kerja produktif
Intensifnya fasilitasi
penurunan resiko rawan
pangan
Intensifnya fasilitasi
penurunan angka migrasi
"uni-skill" ke Mimika
Meningkatnya fasilitasi
pengembangan sistem
pelayanan prima yang
kerkualitas
Terfasilitasinya pelaksanaan
sistem pelayanan prima
Intensifnya pelaksanaan
sistem pelayanan prima
Mewujudkan sistem
kualitas pelayanan prima
5 TAHUN - I (2005-2009)
Terlaksananya sistem
pelayanan prima
Terciptanya iklim
investasi yang
kondusif
Tersedianya sarana
dan prasarana
kewilayahan
Terciptanya
pengakuan dan
pendayagunaan hak
ulayat
Terfasilitasinya penyediaan
sarana dan prasarana
kewilayahan
Meningkatnya fasilitasi
penciptaan iklim investasi
yang kondusif
Meningkatnya penyediaan
sarana dan prasarana
kewilayahan yang bermutu
Terfasilitasinya penciptaan
iklim investasi yang kondusif
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Terwujudnya apresiasi
masyarakat terhadap nilai
budaya dan kearifan lokal
Terkendalinya penyakit
sosial masyarakat
Meningkatnya peluang
lapangan kerja produktif
Terwujudnya peningkatan
lapangan kerja produktif
Terkendalinya resiko
rawan pangan
Terfasilitasinya penurunan
angka migrasi "uni-skill" ke
Mimika
Terkendalinya migrasi
"uni-skill" ke Mimika
Mantapnya pengembangan
sistem pelayanan prima yang
kerkualitas
Terwujudnya sistem
pelayanan prima yang
kerkualitas
Mantapnya pelaksanaan
sistem pelayanan prima
Terwujudnya sistem
pelayanan prima secara
konsisten
Terwujudnya iklim
investasi yang kondusif
Mantapnya ketersediaan
sarana dan prasarana
kewilayahan yang bermutu
Terwujudnya pengakuan
dan pendayagunaan hak
ulayat secara optimal
78
Nomor
C.
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Meningkatnya Kualitas
dan Kuantitas
Sumberdaya aparatur
Pemerintahan
Terfasilitasinya
pengembangan tata
pemerintahan yang baik
Terfasilitasinya peningkatan
Kualitas dan Kuantitas
Sumberdaya aparatur
Pemerintahan
Intensifnya fasilitasi
pengembangan tata
pemerintahan yang baik
Intensifnya peningkatan
Kualitas dan Kuantitas
Sumberdaya aparatur
Pemerintahan
Meningkatnya Sarana
Dan Prasarana
Pemerintahan
Terfasilitasinya peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Pemerintahan
Meningkatnya kinerja
birokrasi dalam
pelayanan publik
Terfasilitasinya peningkatan
kinerja birokrasi dalam
pelayanan publik
Mewujudkan tata
pemerintahan yang baik
Terbentuknya
kelembagaan
pemerintahan daerah
yang miskin struktur
dan kaya fungsi
Meningkatnya alokasi
penganggaran
pembangunan daerah
yang lebih berpihak
pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
Adanya Strategi
Implementasi
Pembangunan
Terciptanya Sistem
Manajemen
Kependudukan
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mantapnya pengembangan
tata pemerintahan yang baik
Terwujudnya tata
pemerintahan yang baik
Mantapnya peningkatan
Kualitas dan Kuantitas
Sumberdaya aparatur
Pemerintahan
Mantapnya peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Pemerintahan
Mantapnyanya fasilitasi
pengembangan kinerja
birokrasi dalam pelayanan
publik
Terwujudnya kinerja
birokrasi dalam pelayanan
publik secara memadai
Mantapnya strutur
kelembagaan pemerintahan
daerah yang berpola "miskin
struktur dan kaya fungsi"
Terciptanya sutruktur
kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berpola "miskin struktur
dan kaya fungsi"
Meningkatnya fasilitasi
peningkatan alokasi anggaran
pembangunan daerah yang
lebih berpihak pada
pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat
Terpenuhinya alokasi
anggaran pembangunan
daerah yang lebih berpihak
pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
Meningkatnya Implementasi
strategi Pembangunan
Mantapnya Implementasi
strategi Pembangunan
Terfasilitasinya penciptaan
Sistem Manajemen
Kependudukan
Meningkatnya penerapan
Sistem Manajemen
Kependudukan
Terfasilitasinya restruturisasi
kelembagaan pemerintahan
daerah yang berpola "miskin
struktur dan kaya fungsi"
Terfasilitasinya peningkatan
alokasi anggaran pembangunan
daerah yang lebih berpihak
pada pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat
Meningkatnya fasilitasi
pengembangan kinerja
birokrasi dalam pelayanan
publik
Meningkatnya fasilitasi
restruturisasi kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berpola "miskin struktur dan
kaya fungsi"
Terlaksananya
Implementasi strategi
Pembangunan yang
berkelanjutan
Terlaksananya penerapan
Sistem Manajemen
Kependudukan yang
berkelanjutan
79
Nomor
D.
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Terciptanya Sistem
Karir Planning
Aparatur Pemerintah
Terfasilitasinya penciptaan
Sistem Karir Planning Aparatur
Pemerintah
Meningkatnya penerapan
Sistem Karir Planning
Aparatur Pemerintah
Meningkatnya
Kesejahteraan
Aparatur
Pemerintahan
Terfasilitasinya peningkatan
Kesejahteraan Aparatur
Pemerintahan
Meningkatnya Kesejahteraan
Aparatur Pemerintahan
Mantapnya Kesejahteraan
Aparatur Pemerintahan
Terfasilitasinya
pengembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Meningkatnya intensitas
pengembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Mantapnya pengembangan
dan pengelolaan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Terwujudnya sistem
pengembangan dan
pengelolaan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Mantapnya pengelolaan
sumberdaya alam yang
berkualitas
Terwujudnya sistem
pengelolaan sumberdaya
alam yang berkualitas
Mantapnya pengembangan
sistem perlindungan
sumberdaya hayati
Terwujudnta sistem
perlindungan sumberdaya
hayati yang memadai
Terwujudnya ketahanan
pangan masyarakat yang
tangguh
Tingginya kontribusi efek
multiplier terhadap
pertumbuhan ekonomi
daerah
Optimalnya pemanfaatan
sumberdaya alam potensial
untuk investasi
Mewujudkan
pegembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Meningkatnya
ketahanan pangan
masyarakat
Terfasilitasinya peningkatan
ketahanan pangan masyarakat
Meningkatnya intensitas
fasilitasi pengelolaan
sumberdaya alam yang
berkualitas
Meningkatnya intensitas
fasilitasi pengembangan
sistem perlindungan
sumberdaya hayati
Meningkatnya ketahanan
pangan masyarakat
Meningkatnya efek
multiplier terhadap
perekonomian daerah
Terfasilitasinya peningkatan
efek multiplier terhadap
perekonomian daerah
Meningkatnya
pemanfaatan
sumberdaya alam
potensial untuk
investasi
Terfasilitasinya pemanfaatan
sumberdaya alam potensial
untuk investasi
Meningkatnya pemanfaatan
sumberdaya alam potensial
untuk investasi
Intensifnya pemanfaatan
sumberdaya alam potensial
untuk investasi
Meningkatnya kualitas
pengelolaan
sumberdaya alam
Terfasilitasinya peningkatan
kualitas pengelolaan
sumberdaya alam
Terlindunginya
sumberdaya hayati
Terfasilitasinya pengembangan
sistem perlindungan
sumberdaya hayati
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Terlaksananya penerapan
Sistem Karir Planning
Aparatur Pemerintah yang
berkelanjutan
Terwujudnya Aparatur
Pemerintahan yang
sejahtera
80
Nomor
E.
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Terlaksananya konsep
one district one
product
Terfasilitasinya penerapan
konsep one district one
product
Terwujdunya diversifikasi
produk khas distrik yang
beroreintasi pasar
Meningkatnya
pengelolaan
sumberdaya alam yang
bernilai tambah tinggi
Terfasilitasinya pengelolaan
sumberdaya alam yang bernilai
tambah tinggi
Meningkatnya pengelolaan
sumberdaya alam yang
bernilai tambah tinggi
Mantapnya pengelolaan
sumberdaya alam yang
bernilai tambah tinggi
Optimalnya pengelolaan
sumberdaya alam yang
bernilai tambah tinggi
Terfasilitasinya upaya
penegakan hukum peradilan
dan HAM
Meningkatnya upaya
penegakan hukum peradilan
dan HAM
Memantapnya penegakan
hukum peradilan dan HAM
yang berkeadilan
Terfasilitasinya penumbuhan
rasa keadilan di masyarakat
Meningkatnya fasilitasi
penumbuhan rasa keadilan di
masyarakat
Terfasilitasnya penanganan
pelanggaran hak azasi manusia
yang transparan dan
berkeadilan
Meningkatnya fasilitasi
penanganan pelanggaran hak
azasi manusia yang transparan
dan berkeadilan
Terfasilitasinya penurunan
tingkat kesenjangan dalam
masyarakat
Terfasilitasinya peningkatan
rasa kebersamaan dalam
menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat
Intensifnya penurunan
kesenjangan dalam
masyarakat
Intensifnya peningkatan rasa
kebersamaan dalam menjaga
keamanan dan ketertiban
masyarakat
Menyempitnya tingkat
kesenjangan dalam
masyarakat
Mantapnya rasa kebersamaan
dalam menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat
Mewujudkan penegakan
hukum peradilan dan HAM
Meningkatnya rasa
keadilan di masyarakat
Menurunnya
pelanggaran hak azasi
manusia
Menurunya tingkat
kesenjangan dalam
masyarakat
Meningkatnya rasa
kebersamaan dalam
menjaga keamanan
dan ketertiban
masyarakat
Rendahnya tingkat
kesenjangan dalam
masyarakat
Terwujudnya rasa
kebersamaan dalam
menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat
81
A.
TAHUN 2005-20025
Mengembangkan
kesadaran umat beragama
dalam rangka
pembangunan iman dan
taqwa Kepada Tuhan
yang maha esa
Meningkatkan dan
mengembangkan toleransi
antar umat beragama
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana
peribadatan
Mengembangkan dan
mendukung aktifitas
lembaga dan yayasan
keagamaan yang bekerja
pada masyarakat
5 TAHUN - I (2005-2009)
Memupuk dan
menumbuhkan integritas
pribadi manusia dan
masyarakat yang sehat
lahir dan bathin
Menggalang potensi
masyarakat dalam
menumbuhkan kesadaran
beragama sesuai
kepercayaannya masingmasing
Mengembangkan suasana
kehidup-an keagamaan
dalam kebesamaan yang
rukun
Meningkatkan mutu
sarana dan prasarana
peribadatan
Mendorong tumbuhnya
dinamika aktifitas
lembaga dan yayasan
keagamaan yang bekerja
pada masyarakat
5 TAHUN - II (2010-2014)
Meningkatkan dan
memperkuat kapasitas
individual dan masyarakat
yang mulai mandiri
Meningkatkan pembinaan
masyarakat dalam rangka
ketaatan beragama sesuai
keyakinannya masingmasing
Memantapkan suasana
kehidupan keagamaan
dalam kebesamaan rukun
Lebih memantapkan
suasana kerukunan hidup
umat beragama
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana peribadatan
Mendorong dan
memfasilitasi aktifitas
lembaga dan yayasan
keagamaan yang bekerja
pada masyarakat
Meningkatkan fasilitasi
aktifitas lembaga dan
yayasan keagamaan yang
bekerja pada masyarakat
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mewujudkan sumberdaya
manusia madani yang
berperadaban dan berkeadilan berdasarkan prinsip
kesetaraan
Mewujudkan kondisi
keberagamaan dengan
derajat keimanan dan
ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
yang tinggi
Mewujudkan kerukunan
umat beragama yang
harmonis
Mencapai kondisi
pemenuhan prasarana dan
sarana peribadatan yang
bermutu dan menyeluruh
Mewujdukan peran aktif
lembaga dan yayasan
keagamaan dalam
menfasilitasi kegiatan
keagamaan
82
Nomor
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Meningkatkan
pemahaman terhadap
kesadaran pemeliharaan
kehamilan dan persalinan
Meningkatkan gizi ibu
hamil dan balita
Meningkatkan
pemahaman terhadap
kesadaran pemeliharaan
kehamilan dan persalinan
Meningkatkan gizi ibu
hamil dan balita
Memantapkan pemahaman
terhadap kesadaran
pemeliharaan kehamilan
dan persalinan
Memantakan peningkatan
gizi ibu hamil dan balita
Mewujudkan kesadaran
masyarakat terhadap
pemeliharaan kehamilan
dan persalinan
Mencapai kondisi ibu hamil
dan balita bergizi tinggi
Meningkatkan dan
mengembangkan pos
pelayanan terpadu
Meningkatkan pos
pelayanan kesehatan
terpadu hingga ke
kampung terpencil
Meningkatkan mutu
sarana dan prasarana
kesehatan hingga ke
kampung dan distrik
terpencil
Meningkatkan upayaupaya terhadap
pemberantasan penyakit
menular (HIV/Aids)
Memantapkan
pengembangan pos
pelayanan kesehatan
terpadu di kampung
terpencil dan diperkotaan
Meningkatkan mutu dan
jumlah sarana dan
prasarana kesehatan hingga
ke kampung dan distrik
terpencil
Memantapkan upayaupaya pengendalian dan
pemberantasan penyakit
menular (HIV/Aids)
10
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesehatan
Meningkatkan upayaupaya terhadap
pemberantasan penyakit
endemik
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesehatan
Menyiapkan dan
menerapkan langkahlangkah pemberantasan
penyakit endemik
Lebih memantapkan
pemahaman terhadap
kesadaran pemeliharaan
kehamilan dan persalinan
Lebih memantakan
peningkatan gizi ibu hamil
dan balita
Lebih Memantapkan
pengembangan pos
pelayanan kesehatan
terpadu di kampung
terpencil dan diperkotaan
Memantapkan mutu dan
jumlah sarana dan
prasarana kesehatan hingga
ke kampung dan distrik
terpencil
Lebih Memantapkan
upaya-upaya pengendalian
dan pemberantasan
penyakit menular
(HIV/Aids)
Lebih memantapkan
kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan
Memantapkan
pemberantasan penyakit
endemik
11
TAHUN 2005-20025
Mencapai kondisi
pelayanan kesehatan secara
terpadu di semua distrik
dan kampung
Mewujudkan mutu sarana
dan prasarana kesehatan
secara merata di semua
kampung dan distrik
Mewujudkan kondisi
masyarakat yang bebas dari
penyakit menular
(HIV/Aids)
Mencapai kualitas dan
kuantitas pelayanan
kesehatan secara memadai
Mewujudkan kondisi
ketahanan kesehatan
masyarakat terhadap
penyaklit endemik
83
Nomor
12
13
TAHUN 2005-20025
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana kesehatan
masyarakat
Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap
perilaku hidup sehat
14
Meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman
sehat
15
Meningkatkan dan
mengembangkan serta
menempatkan tenaga
kesehatan sesuai
kebutuhan
Meningkatkan dan
mengembangkan sumbersumber pangan bagi gizi
masyarakat
Mengembangkan
pendidikan anak usia dini
16
17
18
Meningkatkan angka
partisipasi belajar anak
usia sekolah
5 TAHUN - I (2005-2009)
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana kesehatan
masyarakat
Mendorong dan
memfasilitasi
penumbuhan kesadaran
masyarakat terhadap
perilaku hidup sehat
Meningkatkan upaya
perbaikan lingkungan
permukiman yang sehat
dan berkualitas
Meningkatkan
pemenuhan kebutuhan
tenaga kesehatan
berkualitas sesuai
kebutuhan
Meningkatkan sumbersumber pangan bagi gizi
masyarakat
Memfasilitasi
pengembangan
pendidikan anak usia dini
Meningkatkan angka
partisipasi belajar anak
usia sekolah
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana kesehatan
masyarakat
Meningkatkan fasilitasi
pengembangan kesadaran
masyarakat terhadap
perilaku hidup sehat
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana kesehatan
masyarakat
Memantapkankan fasilitasi
pengembangan kesadaran
masyarakat terhadap
perilaku hidup sehat
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana kesehatan
masyarakat
Mewujudkan kesadaran
masyarakatyang
bverperilaku hidup sehat
Memantapkan upaya
perbaikan lingkungan
permukiman yang sehat
dan berkualitas
Memantapkan pemenuhan
kebutuhan tenaga
kesehatan berkualitas dan
mencukupi
Mewujudkan lingkungan
permukiman yang sehat
dan berkualitas
Meningkatkan dan
mengembangkan sumbersumber pangan bagi gizi
masyarakat
Memfasilitasi
pengembangan pendidikan
anak usia dini
Memantapkan tingkat
partisipasi belajar anak usia
sekolah
Memantapkan
pengembangan sumbersumber pangan bagi gizi
masyarakat
Memantapkan
pengembangan pendidikan
anak usia dini
Lebih Memantapkan
tingkat partisipasi belajar
anak usia sekolah
Mewujudkan kemampuan
menyediakan sumbersumber pangan bagi gizi
masyarakat
Mencapai kondisi
pendidikan anak usia dini
secara memadai
Meeujudkan angka
partisipasi belajar anak usia
sekolah yang lebih tinggi
Mewujudkan pemenuhan
kebutuhan riil tenaga
kesehatan berkualitas
84
Nomor
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Memfasilitasi
pengembangan sistem
pendidikan untuk
mengatasi angka putus
sekolah dan menuntaskan
buta aksara hingga ke
daerah terpencil
Mengembangkan sistem
insentif bagi tenaga guru
di daerah terpencil
Meningkatkan fasilitasi
pengembangan sistem
pendidikan untuk
mengatasi angka putus
sekolah dan menuntaskan
buta aksara hingga ke
daerah terpencil
Memantapkan
pengembangan sistem
insentif bagi tenaga guru di
daerah terpencil
Memantapkan
profesionalisme guru
semua bidang studi
Memantapkan sistem
pendidikan untuk
mengatasi angka putus
sekolah dan menuntaskan
buta aksara hingga ke
daerah terpencil
Menwujudkan sistem
pendidikan yangriil dan
tuntas terhadap anak putus
sekolah dan buta aksara
hingga ke daerah terpencil
Lebih memantapkan
pengembangan sistem
insentif bagi tenaga guru di
daerah terpencil
Meningkatkan
profesionalisme guru pada
semua bidang studi dengan
prioritas MIPA dan Bahasa
Inggeris
Mewujudkan sistem
insentif bagi tenaga guru di
daerah terpencil
Meningkatkan fasilitasi
peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan yang
memadai
Meningkatkan upaya
penciptaan iklim yang
kondusif dalam
pengembangan peluang
usaha dan investasi
Memantapkan akses
masyarakat terhadap
sumber-sumber keuangan
Memantapkan
pengembangan sarana dan
prasarana pendidikan yang
memadai
Memantapkankan upaya
penciptaan iklim yang
kondusif dalam
pengembangan peluang
usaha dan investasi
Lebih memantapkan akses
masyarakat terhadap
sumber-sumber keuangan
19
Mengembangkan sistem
pendidikan untuk
mengatasi angka putus
sekolah dan menuntaskan
buta aksara hingga ke
daerah terpencil
20
Mengembangkan sistem
insentif bagi tenaga guru
di daerah terpencil
21
Meningkatkan dan
mengembangkan
profesionalisme tenaga
guru
Meningkatkan
profesionalisme guru
semua bidang studi
22
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana pendidikan
yang memadai
Mengembangkan dan
menciptakan iklim yang
kondusif dalam
pengembangan peluang
usaha dan investasi
Mengembangkan akses
masyarakat terhadap
sumber-sumber keuangan
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai
23
24
Mendorong dan
memfasilitasi terciptanya
iklim usaha dan investasi
yang kondusif
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap
sumber-sumber keuangan
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mewujudkan profesional
guru yang memiliki
kompetensi handal
disemua bidang studi
terutama MIPA dan Bahasa
Inggersi
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai
Mewujudkan iklim yang
kondusif dalam
pengembangan peluang
usaha dan investasi
Mewujudkan akses
masyarakat terhadap
sumber-sumber keuangan
85
Nomor
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
25
Mengembangkan regulasi
proteksi terhadap sumbersumber pendapatan
masyarakat lokal
Memfasilitasi penyediaan
regulasi yang
memproteksi sumbersumber pendapatan
masyarakat lokal
Memantapkan regulasi
proteksi terhadap sumbersumber pendapatan
masyarakat lokal
Lebih memantapkan
regulasi proteksi terhadap
sumber-sumber
pendapatan masyarakat
lokal
26
Memantapkan
pengembangan sumbersumber pendapatan
masyarakat melalui
peningkatan nilai tambah
sumberdaya yang dikuasai
Lebih memantapkan
pengembangan sumbersumber pendapatan
masyarakat melalui
peningkatan nilai tambah
sumberdaya yang dikuasai
27
Mengembangkan dan
memperkenalkan ilmu
pengetahuan dan
teknologi sejak dini
Memfasilitasi
pengembangan sumbersumber pendapatan
masyarakat melalui
peningkatan nilai tambah
sumberdaya yang
dikuasai
Mendorong dan
memfasilitasi pengenalan
ipteks sejak dini dan
inovasi
Meningkatkan penguasaan
teknologi tepat guna dan
pengembangan inovasi
iptek
Memantapkan penguasaan
teknologi tepat guna dan
meningkatkan inovasi dan
penerapan iptek
28
Meningkatkan dan
mengembangkan
teknologi informatika
dalam berbagai aktifitas
masyarakat
Mengembangkan sumber
data informasi berbasis
teknologi
Memfasilitasi
pengembangan teknologi
informatika dalam
berbagai aktifitas
masyarakat
Memfasilitasi
pengembangan sumber
data informasi berbasis
teknologi
Meningkatkan dan
mengembangkan teknologi
informatika dalam berbagai
aktifitas masyarakat
Memantapkan
pengembangan teknologi
informatika dalam berbagai
aktifitas masyarakat
Meningkatkan penyediaan
dan pemanfaatan sumber
data informasi berbasis
teknologi
Memantapkan penyediaan
dan pemanfaatan sumber
data informasi berbasis
teknologi
Memfasilitasi
pengembangan Iptek pada
masyarakat
Meningkatkan fasilitasi
pengembangan Iptek pada
masyarakat
Memantapkan
pengembangan Iptek pada
masyarakat
29
30
Mengembangkan Inovasi
Iptek pada Masyarakat
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mnyediakan sistem
regulasi untuk
memproteksi sumbersumber pendapatan
masyarakat lokal secara
berkeadilan
Mewujudkan sumbersumber pendapatan
masyarakat melalui
peningkatan nilai tambah
sumberdaya yang dikuasai
Mewujudkan kemampuan
menguasai dan
menerapkan iptek
teknologi modern dan tepat
guna
Mewujudkan teknologi
informatika sebagai bagian
terpenting dalam berbagai
aktifitas masyarakat
Mewujudkan tersedianya
sumber data informasi
berbasis teknologi yang
dapat dimanfaatkan secara
optimal
Mewujudkan
pengembangan Iptek pada
masyarakat
86
Nomor
31
32
TAHUN 2005-20025
Membangun karakter
masyarakat (caracter
building)
Meningkatkan pembinaan
organisasi kepemudaan,
olahraga dan seni
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Menumbuhkan dan
mengembang-kan
karakter masyarakat
(caracter building) yang
tangguh
Menumbuhkan dan
mengembangkan
organisasi kepemudaan,
olahraga dan seni
Meningkatkan langkahlangkah pencegahan
keterpangaruhan
masyarakat pada miras
dan narkoba
Memfasilitasi peningkatan
kesadaran hukum dan
pengembangan kehidupan
demokrasi
Meningkatkan upaya
penumbuhan karakter
masyarakat (caracter
building) yang tangguh
33
Menurunkan pengaruh
miras dan narkoba
34
Meningkatkan kesadaran
hukum dan
pengembangan kehidupan
demokrasi
35
Mencegah terjadinya
konflik horizontal serta
peningkatan rasa
keamanan dan ketertiban
masyarakat
Memfasilitasi dan
memediasi pencegahan
konflik horizontal serta
peningkatan rasa
keamanan dan ketertiban
masyarakat
36
Mengembangkan dan
menciptakan kesempatan
kerja
Mendorong terciptanya
perluasan kesempatan
kerja
37
Peningkatan ketahanan
pangan
Memfasilitasi peningkatan
ketahanan pangan
Mengintensifkan
pengembangan organisasi
kepemudaan, olahraga dan
seni
Mengintensifkan langkahlangkah pencegahan
keterpangaruhan
masyarakat pada miras dan
narkoba
Mengintensifkan
peningkatan kesadaran
hukum dan pengembangan
kehidupan demokrasi
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Memantapkan upaya
penumbuhan karakter
masyarakat (caracter
building) yang tangguh
Mewujudkan karakter
masyarakat (caracter
building) yang tangguh
Memantapkan pembinaan
organisasi kepemudaan,
olahraga dan seni
Mewujudkan organisasi
kepemudaan, olahraga dan
seni yang handal
Menurunnya
keterpangaruhan
masyarakat pada miras dan
narkoba
Mewujudukan kesadaran
hukum dan pengembangan
kehidupan demokrasi
Mewujudkan penyediaan
lapangan kerja yang
memadai
Mewujudkan ketahanan
pangan
87
Nomor
38
B.
TAHUN 2005-20025
Meningkatkan
pengelolaan sistem
manajamen
kependudukan
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mengintensifkan
pengembangan sistem
manajamen kependudukan
Memantapkan
pengembangan sistem
manajamen kependudukan
Mewujudkan sistem
manajamen kependudukan
yang komprehensif
Memfasilitas penyiapan
sistem pelayanan prima
Meningkatkan dan
pengembangkan sistem
pelayanan prima
Mengembangkan dan
Memantapkan sistem
pelayanan prima
Mewujudkan sistem
kualitas pelayanan prima
Memfasilitasi
pengembangan sistem
manajamen
kependudukan
Mengembangkan regulasi
yang mendukung
penerapan sistem
pelayanan prima
Mempersiapkan regulasi
yang mendukung
penerapan sistem
pelayanan prima
Meningkatkan regulasi
yang mendukung
penerapan sistem
pelayanan prima
Memantapkan regulasi
yang mendukung
penerapan sistem
pelayanan prima
Mengembangkan sarana
dan prasarana pendukung
pelaksanaan pelayanan
prima
Memfasilitasi penyiapan
sarana dan prasarana
pendukung pelaksanaan
pelayanan prima
Meningkatkan fasilitasi
sarana dan prasarana
pendukung pelaksanaan
pelayanan prima
Memantapkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pendukung pelaksanaan
pelayanan prima
Meningkatkan situasi
kondisi yang aman dan
damai bagi
pengembangan investasi
Mengembangkan
kepastian penggunaan
ruang dan sumberdaya
dalam berinvestasi
Meningkatkan jaminan
kepastian penggunaan
ruang dan sumberdaya
dalam berinvestasi
Memantapkan jaminan
kepastian penggunaan
ruang dan sumberdaya
dalam berinvestasi
Lebih memantapkan
jaminan kepastian
penggunaan ruang dan
sumberdaya dalam
berinvestasi
Meningkatkan dan
memantapkan regulasi
yang mendukung
penerapan sistem
pelayanan prima secara
konsisten
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pendukung pelaksanaan
pelayanan prima secara
memadai
Mewujudkan situasi dan
kondisi yang mantap, aman
dan damai untuk
mendorong pengembangan
investasi
Mewujudkan kepastian
penggunaan ruang dan
sumberdaya dalam
berinvestasi
88
Nomor
5
10
11
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Meningkatkan perilaku
aparat pemerintahan
daerah yang mendukung
upaya-upaya penciptaan
iklim investasi yang
kondusif
Mengembangkan industri
yang berbasis pada
pengelolaan sda tersedia
Meningkatkan pembinaan
perilaku aparat
pemerintahan daerah
untuk mendukung
penciptaan iklim investasi
yang kondusif
Menyiapkan kerangka
pengembangan industri
berbasis pengelolaan
sumberdaya alama lokal
yang tersedia
Memfasilitasi peningkatan
sarana prasarana
transportasi untuk
membuka akses
kewilayahan
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
energi listrik
Memantapkan pembinaan
perilaku aparat
pemerintahan daerah
untuk mendukung
penciptaan iklim investasi
yang kondusif
Meningkatkan pengelolaan
industri berbasis
pengelolaan sumberdaya
alama lokal yang tersedia
Lebih memantapkan
pembinaan perilaku aparat
pemerintahan daerah
untuk mendukung
penciptaan iklim investasi
yang kondusif
Memantapkan pengelolaan
industri berbasis
pengelolaan sumberdaya
alama lokal yang tersedia
Mewujudkan perilaku
positif dan kondusif aparat
pemerintahan daerah yang
mendukung upaya-upaya
penciptaan iklim investasi
Meningkatkan penyediaan
sarana prasarana
transportasi yang bermutu
untuk membuka akses
kewilayahan
Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana
energi listrik yang bermutu
Memantapkan penyediaan
sarana prasarana
transportasi yang bermutu
untuk membuka akses
kewilayahan
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana
energi listrik yang bermutu
Mewujudkan ketersediaan
sarana prasarana
transportasi yang bermutu
untuk membuka akses
kewilayahan
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
energi listrik yang bermutu
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana air
bersih
Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana air
bersih yang bermutu
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana air
bersih yang bermutu
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana air
bersih yang bermutu
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
pengairan
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
kebersihan dan sanitasi
lingkungan
Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana
pengairan yang bermutu
Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana
kebersihan dan sanitasi
lingkungan yang bermutu
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana
pengairan yang bermutu
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana
kebersihan dan sanitasi
lingkungan yang bermutu
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pengairan yang bermutu
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
kebersihan dan sanitasi
lingkungan yang bermutu
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana transportasi
untuk membuka akses
kewilayahan
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana energi
listrik
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana air bersih
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana pengairan
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana kebersihan
dan sanitasi lingkungan
permukiman
Mewujudkan pengelolaan
industri berbasis
pengelolaan sumberdaya
alama lokal yang tersedia
89
Nomor
12
13
C.
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana
telekomunikasi
Mengembangkan regulasi
hak ulayat
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
telekomunikasi
Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana
telekomunikasi yang
bermutu
Meningkatkan dan
mengembangkan regulasi
hak ulayat yang kontributif
terhadap sistem adat
istiadat masyarakat adat
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana
telekomunikasi yang
bermutu
Memantapkan
pengembangan regulasi
hak ulayat yang kontributif
terhadap sistem adat
istiadat masyarakat adat
Mewujudkan ketersediaan
sarana dan prasarana
telekomunikasi yang
bermutu
Menyediakan regulasi hak
ulayat yang kontributif
terhadap sistem adat
istiadat masyarakat adat
Memfasilitasi kerangka
pengembangan tata
pemerintahan yang baik
Meningkatkan instrumen
dan penerapan tata
pemerintahan yang baik
Memantapkan penerapan
tata pemerintahan yang
baik
Mewujudkan penerapan
tata pemerintahan yang
baik
Memantapkan peningkatan
dan pengembangan
pengetahuan,
keterampilan, dan
profesionalisme aparatur
pemerintahan daerah
Lebih memantapkan
peningkatan dan
pengembangan sistem
karier aparatur
pemerintahan daerah
Memantapkan
kesejahteraan aparatur
pemerintahan daerah
dengan sistem insentif
berbasis kinerja
Mewujudkan aparatur
pemerintahan daerah yang
profesional
Mewujudkan tata
pemerintahan yang baik
Memfasilitasi
pengembangan regulasi
hak ulayat yang
kontributif terhadap
sistem adat istiadat
masyarakat adat
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas aparatur
pemerintahan daerah
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas aparatur
pemerintahan daerah
Meningkatkan dan
mengembangkan kualitas
aparatur pemerintahan
daerah
Meningkatkan dan
mengembangkan sistem
karier aparatur pemerintahan daerah
Meningkatkan dan
mengembangkan sistem
karier aparatur
pemerintahan daerah
Memantapkan peningkatan
dan pengembangan sistem
karier aparatur
pemerintahan daerah
Meningkatkan
kesejahteraan aparatur
pemerintahan daerah
Mendorong upaya-upaya
peningkatan kesejahteraan
aparatur pemerintahan
daerah
Meningkatkan
kesejahteraan aparatur
pemerintahan daerah
dengan sistem insentif
berbasis kinerja
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mewujudkan kesejahteraan
aparatur pemerintahan
daerah berbasis kinerja
90
Nomor
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
dan prasarana
pemerintahan daerah
Mengembangkan sistem
tata kepemerintahan
sesuai prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik
(good governance)
Memfasilitasi pemenuhan
sarana dan prasarana
pemerintahan daerah
Memfasilitasi
pengembangan tata
kepemerintahan sesuai
prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik
Mencapai pemenuhan
sarana dan prasarana
pemerintahan daerah
secara memadai
Mewujdukan penerapan
tata kepemerintahan sesuai
prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik
(good governance)
Meningkatkan kemitraan
dalam mendukung
pelayanan publik
Memfasilitasi peningkatan
jaringan kemitraan dalam
mendukung pelayanan
publik
Meningkatkan keamanan
dan ketertiban masyarakat
Memfasilitasi peningkatan
keamanan dan ketertiban
masyarakat yang kondusif
Mewujudkan jalinan
kemitraan dalam
mendukung pelayanan
publik yang saling
menguntungkan
Mewujudkan situasi dan
kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat yang
kondusif
Restrukturisasi
kelembagaan pemerintah
daerah pada semua
tingkatan pemerintahan
Memfasilitasi strukturisasi
kelembagaan pemerintah
daerah pada semua
tingkatan pemerintahan
Mengembangkan analisa
jabatan sehingga sesuai
dengan kebutuhan
kelembagaan pemerintah
di semua tingkatan
pemerintahan
Memfasilitasi
pengembangan analisa
jabatan sehingga sesuai
dengan kebutuhan
kelembagaan pemerintah
di semua tingkatan
pemerintahan
Meningkatkan upaya
penciptaan situasi dan
kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat yang
kondusif
Melanjutkan fasilitasi
strukturisasi kelembagaan
pemerintah daerah yang
efektif dan efisien pada
semua tingkatan
pemerintahan
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan analisa
jabatan sehingga sesuai
dengan kebutuhan
kelembagaan pemerintah di
semua tingkatan
pemerintahan
Mewujudkan kebutuhan
kelembagaan pemerintah di
semua tingkatan
pemerintahan berdasarkan
hasil analisa jabatan secara
riil
TAHUN 2005-20025
Mewujudkan tata
kelembagaan pemerintah
daerah yang efektif dan
efisien pada semua
tingkatan pemerintahan
91
Nomor
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
10
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan unit-unit
pelaksana fungsional untuk
mendukung pelaksanaan
pelayanan publik
Memantapkan penyediaan
unit-unit pelaksana
fungsional untuk
mendukung pelaksanaan
pelayanan publik
Mewujudkan ketersediaan
unit-unit pelaksana
fungsional untuk
mendukung pelaksanaan
pelayanan publik
11
Meningkatkan dan
mengembangkan sarana
prasarana distrik dan
kampung
Mengembangkan sistem
penganggaran yang
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Memfasilitasi
pengembangan unit-unit
pelaksana fungsional
untuk mendukung
pelaksanaan pelayanan
publik
Memfasilitasi peningkatan
sarana dan prasarana
pemerintahan distrik dan
kampung
Memfasilitasi
pengembangan sistem
penganggaran yang
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Meningkatkan alokasi
anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat secara
proporsional
Memfasilitasi
pengembangan sistem
hibah secara penuh untuk
alokasi dana ke distrik dan
kampung
Melanjutkan fasilitasi
peningkatan sarana dan
prasarana pemerintahan
distrik dan kampung
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan sistem
penganggaran yang
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Melanjutkan peningkatan
alokasi anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat secara
proporsional
Melanjutkan fasilitasi
sistem hibah secara penuh
untuk alokasi dana ke
distrik dan kampung
Memantapkan penyediaan
sarana dan prasarana
pemerintahan distrik dan
kampung
Memantapkan sistem
penganggaran yang
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Mewujudkan ketersediaan
sarana prasarana
pemerintahan distrik dan
kampung secara memadai
Mewujudkan sistem
penganggaran yang
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Mewujudkan alokasi
anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat secara riil dan
proporsional
Mewujudkan sistem hibah
secara penuh dan alokasi
dana ke distrik dan
kampung secara transparan
dan akuntabel
Mempersiapkan
pengembangan
pendekatan sistem Mikro
spasial
Menerapkan pendekatan
sistem Mikro spasial
Melanjutkan peningkatan
alokasi anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat secara riil dan
proporsional
Menyediakan hibah secara
penuh untuk alokasi dana
ke distrik dan kampung
disertai mekanisme
pengelolaannya secara
transparan dan akuntabel
Memantapkan penerapan
pendekatan sistem Mikro
spasial
12
13
Meningkatkan proporsi
alokasi anggaran yang
lebih berpihak pada
pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat.
14
Mengembangkan sistem
hibah secara penuh
untuk alokasi dana ke
distrik dan kampung
sesuai dengan variabel
anggaran.
Meningkatkan dan
mengembangkan sistem
Mikro spasial
15
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Berkembangnya penerapan
pendekatan sistem Mikro
spasial secara konsisten
92
Nomor
TAHUN 2005-20025
16
Meningkatkan dan
mengembangkan sistem
Makro sektoral
17
Meningkatkan dan
mengembangkan
sinkronisasi Sistem
sumberdaya manusia
Mengembangkan sistem
penganggaran berbasis
kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
18
19
Meningkatkan proporsi
alokasi anggaran yang
lebih berpihak pada
pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat
20
Mengembangkan sistem
hibah secara penuh untuk
alokasi dana ke distrik
dan kampung.sesuai
dengan variabel anggaran
5 TAHUN - I (2005-2009)
Mempersiapkan
pengembangan
pendekatan sistem Makro
sektoral
Mendorong peningkatan
dan pengembangan
sinkronisasi sistem
sumberdaya manusia
Memfasilitasi
pengembangan dan
penerapan sistem
penganggaran berbasis
kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Memfasilitasi peningkatan
proporsi alokasi anggaran
yang lebih berpihak pada
pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat
Memfasilitasi
pengembangan sistem
hibah secara penuh untuk
alokasi dana ke distrik dan
kampung.sesuai dengan
variabel anggaran
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Menerapkan pendekatan
sistem Makro sektoral
Memantapkan penerapan
pendekatan sistem Makro
sektoral
Berkembangnya penerapan
pendekatan sistem Makro
sektorall secara konsisten
Meningkatkan dan
mengembangkan
sinkronisasi sistem
sumberdaya manusia
Meningkatkan penerapan
sistem penganggaran
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Memantapkan peningkatan
dan pengembangan
sinkronisasi sistem
sumberdaya manusia
Memantapkan penerapan
sistem penganggaran
berbasis kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
Berkembangnya
sinkronisasi sistem
sumberdaya manusia
Mengintensifkan
peningkatan proporsi
alokasi anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
Mengembangkan dan
menerapkan sistem hibah
secara penuh untuk alokasi
dana ke distrik dan
kampung.sesuai dengan
variabel anggaran
Mengintensifkan
peningkatan proporsi
alokasi anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
Meningkatkan penerapan
sistem hibah secara penuh
untuk alokasi dana ke
distrik dan kampung.sesuai
dengan variabel anggaran
Mewujudkan keterpenuhan
alokasi anggaran yang lebih
berpihak pada pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat secara
proporsional
Berkembangnya konsistensi
penerapan sistem hibah
secara penuh untuk alokasi
dana ke distrik dan
kampung.sesuai dengan
variabel anggaran
Mewujudkan sistem
penganggaran berbasis
kinerja dengan
memperhatikan standar
pelayanan minimum
93
Nomor
D.
TAHUN 2005-20025
Mewujudkan pegembangan
potensi sumberdaya alam
secara selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
1
Meningkatkan
pemahaman terhadap
pengelolaan sumberdaya
alam
Mengembangkan
pemetaan sumberdaya
alam dalam rangka
mendukung pelaksanaan
obligasi daerah
Meningkatkan sumbersumber Lokal bagi
ketahanan pangan pangan
masyarakat
5 TAHUN - I (2005-2009)
Memfasilitasi
pengembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Memfasilitasi peningkatan
pemahaman masyarakat
terhadap pengelolaan
sumberdaya alam
Memfasilitasi
pengembangan pemetaan
sumberdaya alam dalam
rangka mendukung
pelaksanaan obligasi
daerah
Memfasilitasi peningkatan
sumber-sumber Lokal bagi
ketahanan pangan pangan
masyarakat
Meningkatkan
pemahaman masyarakat
terhadap sumberdaya
alam yang dapat dan
tidak dapat diperbaharui
Memfasilitasi peningkatan
pemahaman masyarakat
terhadap sumberdaya
alam yang dapat dan
tidak dapat diperbaharui
Mengembangkan sistem
pengawasan berbasis
masyarakat secara
berkesinambungan
Memfasilitasi
pengembangan sistem
pengawasan berbasis
masyarakat secara
berkesinambungan
5 TAHUN - II (2010-2014)
Melanjutkan fasilitasi
pegembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Melanjutkan fasilitasi
peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
pengelolaan sumberdaya
alam
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan pemetaan
sumberdaya alam dalam
rangka mendukung
pelaksanaan obligasi
daerah
Mengintensifkan
peningkatan sumbersumber Lokal bagi
ketahanan pangan pangan
masyarakat
Melanjutkan fasilitasi
peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
sumberdaya alam yang
dapat dan tidak dapat
diperbaharui
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan sistem
pengawasan berbasis
masyarakat secara
berkesinambungan
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Memantapkan
pengembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Memantapkan fasilitasi
peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
pengelolaan sumberdaya
alam
Memantapkan pemetaan
sumberdaya alam dalam
rangka mendukung
pelaksanaan obligasi
daerah
Mewujudkan
pegembangan potensi
sumberdaya alam secara
selektif, kompetitif, dan
berkesinambungan
Mewujudkan pemahaman
masyarakat terhadap
pengelolaan sumberdaya
alam yang positif
Memantapkan peningkatan
sumber-sumber Lokal bagi
ketahanan pangan pangan
masyarakat
Memantapkan fasilitasi
peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
sumberdaya alam yang
dapat dan tidak dapat
diperbaharui
Memantapkan fasilitasi
pengembangan sistem
pengawasan berbasis
masyarakat secara
berkesinambungan
Mewujudkan peta
sumberdaya alam dalam
rangka mendukung
pelaksanaan obligasi
daerah
Mewujudkan sistem
pengawasan berbasis
masyarakat secara
berkesinambungan
94
Nomor
TAHUN 2005-20025
5 TAHUN - I (2005-2009)
Meningkatkan dan
mengembangkan sistem
informasi kekayaan
sumberdaya hayati
Memfasilitasi peningkatan
dan pengembangan sistem
informasi kekayaan
sumberdaya hayati
Mengembangkan
kawasan-kawasan
konservasi dalam
rangka pelestarian
sumberdaya hayati
(plasma nutfah)
Meningkatkan dan
mengembangkan potensi
sumberdaya alam
terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah
Memfasilitasi
pengembangan kawasan
konservasi dalam rangka
pelestarian sumberdaya
hayati (plasma nutfah)
Mengembangkan investasi
potensi sumberdaya alam
berskala besar
Meningkatkan dan
mengembangkan konsep
one distrik one product
10
Meningkatkan dan
mengembangkan
pengelolaan sumberdaya
alam yang menghasilkan
produk yang bernilai
tambah tinggi
Memfasilitasi peningkatan
dan pengembangan
potensi sumberdaya alam
untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi
daerah
Memfasilitasi
pengembangan investasi
potensi sumberdaya alam
berskala besar
Memfasilitasi peningkatan
dan pengambangan
konsep dan penerapan one
distrik one product
Memfasilitasi peningkatan
pengelolaan sumberdaya
alam yang menghasilkan
produk yang bernilai
tambah tinggi
5 TAHUN - II (2010-2014)
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Melanjutkan fasilitasi
peningkatan dan
pengembangan sistem
informasi kekayaan
sumberdaya hayati
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan kawasan
konservasi dalam rangka
pelestarian sumberdaya
hayati (plasma nutfah)
Memantapkan
pengembangan sistem
informasi kekayaan
sumberdaya hayati
Mewujudkan sistem
informasi kekayaan
sumberdaya hayati
Memantapkan
pengembangan kawasan
konservasi dalam rangka
pelestarian sumberdaya
hayati (plasma nutfah)
Mewujudkan penyediaan
kawasan konservasi dalam
rangka pelestarian
sumberdaya hayati (plasma
nutfah)
Mengintensifkan
penggunaan potensi
sumberdaya alam untuk
mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah
Memantapkan penggunaan
potensi sumberdaya alam
untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi
daerah
Mengintensifkan
pengembangan investasi
potensi sumberdaya alam
berskala besar
Meningkatkan dan
mengembangkan
penerapan one distrik one
product
Meningkatkan dan
mengembangkan
pengelolaan sumberdaya
alam yang menghasilkan
produk yang bernilai
tambah tinggi
Memantapkan
pengembangan investasi
potensi sumberdaya alam
berskala besar
Memantappkan penerapan
one distrik one product
Berkembangnya
penggunaan potensi
sumberdaya alam secara
meluas untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi
daerah
Berkembangnya investasi
potensi sumberdaya alam
berskala besar
Memantapkani
peningkatan pengelolaan
sumberdaya alam yang
menghasilkan produk yang
bernilai tambah tinggi
95
Nomor
E.
TAHUN 2005-20025
Mewujudkan penegakan
hukum peradilan dan HAM
1
2
Menurunkan derajat
kesenjangan dalam
masyarakat
Mengembangkan sistem
peradilan yang
memberikan kepastian
hukum
Mengembangkan sistem
peradilan adat yang
mampu bersinergi dengan
sistem peradilan formal
Perlindungan terhadap
hak cipta Orang Mimika
Meningkatkan
pemahaman terhadap
HAM
Mengembangkan
organisasi sosial
kemasyarakatan yang
berperan dalam
penegekan HAM
Mengembangkan sistem
yang mendukung
pengarusutamaan gender
5 TAHUN - I (2005-2009)
5 TAHUN - II (2010-2014)
Memfasilitasi upaya
penegakan hukum
peradilan dan HAM
Meningkatkan upaya
penegakan hukum
peradilan dan HAM
Memantapkan penegakan
hukum peradilan dan
HAM yang berkeadilan
Memfasilitasi penurunan
tingkat kesenjangan
dalam masyarakat
Memfasilitasi pengembangan sistem peradilan
yang memberikan
kepastian hukum
Mengembangkan sistem
peradilan adat yang
mampu bersinergi dengan
sistem peradilan formal
Memfasilitasi upayaupaya pemberian
perlindungan terhadap
hak cipta Orang Mimika
Memfasilitasi peningkatan
pemahaman masyarakat
terhadap HAM
Memfasilitasi
pengembangan peran
organisasi sosial
kemasyarakatan dalam
penegakan HAM
Memfasilitasi
pengembangan sistem
manajemen yang
mendukung
pengarusutamaan gender
Mengintensifkan upaya
penurunan kesenjangan
dalam masyarakat
Melanjutkan fasilitasi pengembangan sistem peradilan yang memberikan
kepastian hukum
Mengembangkan sistem
peradilan adat yang
mampu bersinergi dengan
sistem peradilan formal
Melanjutkan fasilitasi
upaya-upaya pemberian
perlindungan terhadap hak
cipta Orang Mimika
Melanjutkan fasilitasi
peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap HAM
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan peran
organisasi sosial
kemasyarakatan dalam
penegakan HAM
Melanjutkan fasilitasi
pengembangan sistem
manajemen yang
mendukung
pengarusutamaan gender
Meneruskan upaya
penurunan kesenjangan
dalam masyarakat
Memantapkan sistem peradilan yang memberikan
kepastian hukum
Mengembangkan sistem
peradilan adat yang
mampu bersinergi dengan
sistem peradilan formal
Memantapkan fasilitasi
upaya-upaya pemberian
perlindungan terhadap hak
cipta Orang Mimika
Memantapkan pemahaman
masyarakat terhadap HAM
5 TAHUN - IV (2020-2024)
Mewujudkan tata hukum
dan tata peradilan serta
penanganan HAM yang
berkeadilan
Terwujudnya tingkat
kesenjangan dalam
masyarakat yang rendah
Pengembangan sistem
peradilan yang
memberikan kepastian
hukum
Mewujudkan sistem
peradilan adat yang
mampu bersinergi dengan
sistem peradilan formal
Mewujudkan Perlindungan
terhadap hak cipta Orang
Mimika
Mewujudkan derajat
pemahaman terhadap
HAM secara optimal
Mewujudkan peran aktif
organisasi sosial
kemasyarakatan dalam
penegakan HAM
Memantapkan sistem
manajemen yang
mendukung
pengarusutamaan gender
Mewujudkan sistem
manajemen yang
mendukung
pengarusutamaan gender
96
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA
NOMOR 2 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2005 2025
I.
UMUM
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan
memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab keapda Daerah.
Pemberian kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah
membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang baik antara seluruh komponen
masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan
pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah maupun
pembangunan antar daerah.
II.
Diundangkan di Timika
Pada Tanggal 14 September 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MIMIKA
Drs. W. HAURISSA
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19510513 197710 1 001
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2009 NOMOR 1
97
98