PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).
Secara umum pelayanan kesehatan dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal atau
pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran
keluarga adalah termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter
keluarga ini memiliki karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah keluarga.
Penerapan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK) yang berarti penerapan
ancangan (approach) kedokteran keluarga telah menjadi kebutuhan dunia. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) bersama Organisasi Dokter Keluarga Sedunia (WONCA)
pada tahun 1994 telah menyusun rekomendasi bersama untuk implementasi SPDK di
setiap negara. Intinya rekomendasi itu antara lain menganjurkan agar SPDK
diterapkan di semua negara dan sistem pendidikan kedokteran pun diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan ancangan kedokteran keluarga. Demikian pula
dengan keluaran pendidikan dokter yang sekarang telah menggunakan kurikulum
berbasis kompetensi, yang diberlakukan sejak tahun 2005 adalah dokter layanan
primer yang mampu menerapkan pendekatan kedokteran keluarga. Berdasarkan itu
pula IDI memfasilitasi pengembangan dan penerapan SPDK yang antara lain didukung
oleh proyek Health Workforce and Services (HWS) tahun 2004-2008, meskipun
banyak kendala yang harus diatasi secara hati-hati.
1.2
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
dibagian ilmu kedokteran komunitas Fakultas Kedokteran UNILA dan meningkatkan
pemahaman mahasiswa mengenai prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi dokter keluarga (DK) atau dokter praktek umum (DPU) yang dibentuk oleh
WONCA pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan
komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur
pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang
menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya
pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Secara klinis dokter ini
berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan
memperhatikan latar budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan,
dokter ini bertanggung jawab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan
berkesinambungan bagi pasiennya (Danakusuma, 1996).
Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang
mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi
keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit,
cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi
keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam
bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan
melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang
untuk menjalankan praktek dokter keluarga.
Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup
seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan
individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya. Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal
sebagai primary health care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin, 1996) :
1. Promosi kesehatan
2. KIA
3. KB
4. Gizi
5. Kesehatan lingkungan
6. Pengendalian penyakit menular
7. Pengobatan dasar
2.2
2.3
bagian
anggota
keluarga
dengan
lingkungannya
masing-
Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak
manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge
Research Institute, 1976) :
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah
lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala keterangan
tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan
social dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologi.
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang
lebih sederhana dan tidak begitu mahal dank arena itu akan meringankan biaya
kesehatan.
h. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran yang canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.
2.5
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1. Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat
pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik CMC :
-
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi
saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu
sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
2. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan
dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga
sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang
dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
2.6
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas
tinggi,
komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud
hubungan
profesional
dokter-pasien
yang
saling
menghargai
dan
7
c. Membaca hasilEKG
d. Membaca hasilUSG
e. BTLS, BCLS, dan BPLS
4. Ketrampilan Pendukung
a. Riset
b. Mengajar kedokteran keluarga
5. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap
a. Semua cabang ilmu kedokteranlainnya
b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif
6. Ilmu dan Ketrampilan Manajemen Klinik
a. Manajemen klinik dokter keluarga
Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA WHO tahun 2003 :
1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu
( bayi baru lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia )
2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif
o Memahami epidemiologi penyakit
o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai
o Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat
o Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
o Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu
o Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta
o
o
o
o
o
penyuluhan gizi
Memahami pokok masalah perkembangan normal
Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilaku
Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan
Menyelenggarakan layanan paliatif
Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran
10
2.7
11
yang
diterapkan
sesuai
dengan
pasien
yang
12
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan pertanyaan yang perlu ditanyakan dalam
pelayanan menyeluruh adalah:
a. Apakah tertulis dalam rekam medis pasien daftar masalah dan daftar
pengobatan yang sedang dilakukan ?
b. Apakah rekam medis pasien cukup informative untuk dapat digunakan ?
c. Apakah dokter tahu kemampuan pasiennya dalam pembayaran obat ataupun
pemeriksaan yang dianjurkan ?
d. Waspadai apakah pasien dalam keadaan depresi atau keluhannya hanya
psikosomatik saja ?
3.
4.
Masyarakat (Community)
Pekerjaan, budaya, dan lingkungan adalah aspek-aspek dalam komunitas yang
dapat mempengaruhi penatalaksanaan seorang pasien. Banyak sumber-sumber di
masyarakat yang dapat digunakan dokter keluarga dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal.
13
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan pertanyaan yang perlu ditanyakan dalam
pelayanan bersinambung adalah:
a. Apakah sebagai dokter keluarga kita tahu apa pekerjaan pasien kita, dan tahu
apa jenis pekerjaan atau tempatnya bekerja, yang mungkin dapat memberi
informasi tentang penyakitnya ?
b. Apakah kita menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat, seperti
support group untuk penderita asma ?adanya Senam Asma yang dilakukan
rutin oleh Medan Asma Centre, klub osteoporosis, dan sebagainya ?
c. Apakah kita tahu frekuensi kejadian penyakit yang sama dilingkungan tempat
tinggal pasien ? Misalnya seperti pasien yang menderita demam berdarah,
apakah juga didapati orang lain yang terkena DHF di daerah tersebut ?
5.
Pencegahan (Prevention)
Pencegahan penyakit memiliki banyak aspek, termasuk pengenalan faktor resiko
dari penyakit, dan promosi kesehatan gaya hidup sehat. Pencegahan juga termasuk
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin memiliki efek terhadap kesehatan
emosional pasien dan keluarganya.Pencegahan adalah mengenali faktor-faktor
resiko tejadinya suatu penyakit, seperti riwayat penyakit dalam keluarga dan
melakukan skrining untuk kasus dini dan pencegahan sedini mungkin. Seperti
Melayani KIA, KB, vaksinasi,
Keluarga (Family)
Dokter keluarga memandang pasiennya sebagai bagian dari keluarganya, dan
memahami pengaruh penyakit terhadap keluarga dan pengaruh keluarga terhadap
14
dan
waktu praktek dapat diatur, para dokter mempunyai cukup waktu pula untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan. Kesemuannya ini, ditambah dengan
adanya kerjasama tim (team work) disatu pihak, serta lancarnya hubungan dokterpasien
di
pihak
lain,
menyebabkan
pelayanan
dokter
keluarga
yang
2.9.
setiap
kontak
dengan
pasiennya
sebagai
suatu
2.10.
DOKTER PRAKTEK
UMUM
Cakupan Pelayanan
Terbatas
DOKTER KELUARGA
Lebih Luas
Menyeluruh,
Sifat Pelayanan
Sesuai Keluhan
bukan
Paripurna,
sekedar
yang
dikeluhkan
Cara Pelayanan
Jenis Pelayanan
pencegahan,
kearah
tanpa
21
mengabaikan pengobatan
dan rehabilitasi
Peran keluarga
Kurang dipertimbangkan
Hubungan dokter-pasien
Dokter pasien
Awal pelayanan
Secara individual
bagian
dari
keluarga
BAB III
KESIMPULAN
22
Namun, ada juga perbedaan antara dokter praktik umum dan dokter keluarga yang dapat
dilihat dari cakupan pelayanan, sifat pelayanan, cara pelayanan, jenis pelayanan, dan
lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. IDI : Jakarta
23
Azwar, Azrul ; Gan, Goh Lee ; Wonodirekso, Sugito. 2004. A Primer On Family Medicine
Practice. Singapore International Foundation : Singapore
Danakusuma,
Muhyidin.
1996. Pengantar
Kesehatan
Masyarakat
dan
Kedokteran
24