DI SUSUN OLEH
NUR ISMALASARI
RUKHIL LAILAH
FATIHATUL MELINDA
NUR AINIAH
DOSEN PEMBIMBING :
IR.H.SAIMUL LAILY,M.SI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2014
BAB1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang terbentang luas,yang dikenal juga dengan
beriklim terofis, area pertanian di seluruh daerah. Bukan hal yang aneh lagi jika
mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Bertani boleh dikatakan sebagai
tatacara hidup sebagain besar rakyat Indonesia. Peran para petani indonesia sangatlah
besar bagi kelangsungan hidup rakyat. Walaupun Indonesia masih selalu mengimpor
beras dari luar negeri karena dengan kesediaan pangan yang dihasilkan para petani
tidaklah mencukupi kebutuhan rakyat. Dalam pertanian tak lepas dari faktor-faktor
penyebab kelangsungan pertanian. Perubahan iklim merupakan salah satu dari faktor
yang mempengaruhi berlangsungnya pertanian. Cuaca yang selalu berubah tiap waktu
sangat mempengaruhi proses pertanian. Pengaruh udara pun mempengaruhi kesejahteraan
tanaman dalam pertanian, baik berpengaruh langsung maupun tak langsung.
Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai macam perubahan iklim dalam proses
berlangsungnya pertanian, dampak beserta antisipasi dari dampak yang disebabkan
perubahan iklim dalam bidang pertanian. Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada
keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam
rentang waktu dan luas tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada
daerah dan waktu tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas
dalam kurun waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam
periode waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas. Untuk mengetahui cuaca di suatu
tempat maka dapat diukur langsung keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun, untuk
mengetahui iklimnya kita memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat tersebut
puluhan tahun yang lalu. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap pengaruhpengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah.
Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran
dapat dipercaya. Hasil pertanian selain dipengaruhi oleh faktor tanah juga ditentukan oleh
faktor iklim. Kompleksnya karakteristik dan perilaku cuaca serta iklim mengakibatkan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengendalikan iklim sangat terbatas.
Hal itu bisa terjadi karena iklim merupakan kondisi alam dalam wilayah yang luas
sehingga manusia tidak dapat mengendalikan iklim maupun cuaca yang akan terjadi.
Namun manusia dapat mensiasati hal itu dengan menanam jenis tanaman yang sesuai
misalnya bawang merah dan bawang putih ditanam pada musim kemarau, padi di tanam
pada musim penghujan dan lain sebagainya. Pengaruh iklim dalam produksi tanaman.
Hasil suatu jenis tanaman bergantug pada interaksi antara faktor genetis dan faktor
lingkungan seperti jenis tanah, topografi, pengelolaan, pola iklim dan teknologi. Dari
faktor lingkungan, maka faktor tanah merupakan modal utama. Keadaan tanah sangat
dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, yaitu hujan, suhu dan kelembaban. Pengaruh itu
kadang menguntungkan tapi tidak jarang pula merugikan. Adapun adaptasi perubahan
iklim merupakan suatu upaya yang benar untuk mengurangi dampak negatif dengan
melakukan suatu penyesuaian atau perubahan. Beberapa pilihan untuk melakukan
adaptasi terhadap perubahan iklim diantaranya peningkatan sistem teknologi seperti
meningkatkan keamanan laut atau melindungi kawasan pemukiman di sekitar pesisir
pantai, merubah pola pikir seseorang untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan
iklim, mengurangi penggunaan air pada saat terjadi kekeringan, dan menggunakan
insektsida pembasmi hama. Upaya perbaikan sistem informasi mengenai kondisi iklim
yang terjadi di suatu wilayah perlu dilakukan dalam rangka memperkuat perencanaan dan
koordinasi, melakukan investasi pada pengembangan teknologi dan menciptakan sistem
keuangan yang efektif dalam upaya antisipasi perubahan iklim
Perubahan iklim merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari dan
memberikan dampak terhadap berbagai segi kehidupan. Pertanian
diketahui merupakan sektor yang paling rentan terhadap dampak
perubahan iklim dan Perubahan iklim terjadi di berbagai belahan dunia,
sehingga menyebabkan perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air
laut, dan suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa
banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan
iklim yang dihadapi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah
dampak
pertanian
dari
berserta
perubahan
bagaimana
iklim
terhadap
antisipasi
dari
produktivitas
dampak
yang
disebabkan?
2. .Apakah faktor yang memperngaruhi dan faktor yang di pengaruhi
perubahan iklim di
Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi atau meminimalisir perubahan iklim pada
pertanian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dampak dari perubahan iklim terhadap produktivitas
pertanian dan mengantisipasi dari dampak yang di sebabkan.
2. Untuk mengetahui faktor yang memperngaruhi dan faktor yang
dopengaruhi perubahan iklim di indonesia
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi perubahan iklim pada
pertaninian
BAB 11
PEMBAHASAN
dan degradasi sawah produktif sekitar 292-400 ribu hektare (3,7%) di Jawa akibat
peningkatan muka air laut diproyeksikan sampai
dengan 2050.
Antisipasi perubahan iklim bidang pertanian
Upaya
sistematis
dan
terintegrasi,
serta
1. Faktor alami
a. Pada skala global ( bumi secara keseluruhan )
Kepulauan Indonesia dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia dan samudera
pasifik dan berbatasan dengan dua benua yaitu benua austalia dan benua asia.
b. Pada skala regional
Kepulauan Indonesia terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil , dikelilingi dan
diantarai oleh laut laut dan selat selat.
c. Pada Skala Lokal
Gunung-gunung yang menjulang tinggi besar pengaruhnya atas penyebaran curah hujan dan
suhu. Iklim dapat dipengaruhi oleh pegunungan. Pegunungan menerima curah hujan lebih
dari daerah dataran rendah karena suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu di
permukaan laut.
2. Faktor buatan
Pengaruh Manusia
Faktor di atas mempengaruhi iklim secara alami, namun kita tidak bisa melupakan pengaruh
manusia di iklim kita miliki. Manusia telah mempengaruhi iklim sejak kita muncul di bumi
ini jutaan tahun lalu. Pada waktu itu, yang mempengaruhi iklim kecil. Pohon-pohon ditebang
untuk menyediakan kayu untuk api. Pohon mengambil karbon dioksida dan menghasilkan
oksigen. Penurunan pohon karena itu akan telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di
atmosfer.
Faktor-Faktor Yang Dipengaruhi Iklim Di Indonesia
a. Suhu udara
Karena posisi Indonesia terletak pada lintang yang rendah, maka Indonesia memiliki suhu
rata rata tahunan yang tinggi yaitu kurang lebih 26 C. suhu udara di pengaruhi oleh iklim
karena suhu yang tinggi akan mengakibatkan banyak penguapan apalagi dilihat dari letak
geografis Indonesia, memungkinkan adanya penguapan yang besar, oleh karena itu pada
musim kemarau kadang kadang juga masih banyak hujan. Dengan demikian tidak ada batas
yang jelas antara musim kemarau dan musim penghujan.
b. Kelembaban udara
Kelembaban udara ialah keadaan fisik atmosfer dalam hubungannya dengan uap air. Dalam
kaitannya dengan air yang selalu terdapat dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir air
atau es yang melayang-layang(awan, kabut). Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh
atmosfer. Tetapi jumlah ini tidak tetap dan berkisar antara hampir 0%-5%. Sebagai Negara
kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi , maka penguapan
di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
c. Curah hujan
Sebagai Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi ,
maka penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
Kelembaban udara yang tinggi inilah yang akan menyebabkan curah hujan yang tinggi pula.
d. Kebutuhan pangan atau memproduksi pangan
Hal tersebut di pengaruhi iklim karena penting mengingat setiap jenis tanaman pada berbagai
tingkat pertumbuhan memerluhkan kondisi iklim yang berbeda-beda. Hasil suatu jenis
tanaman bergantung pada interaksi antara factor genetic dan factor lingkungan seperti jenis
tanah, topografi, pengelolaan, pola iklim, teknologi dan factor ekonomi. Dari factor
lingkungan, maka factor tanah telah banyak dipelajari dan difahami dibandingkan dengan
factor iklim. Dan iklim ini merupakan salah satu peubah dalam produksi pangan yang sukar
di kendalikan. Oleh karena itu dalam usaha pertanian, pada umumnya cara cara bertani
disesuaikan dengan kondisi iklim setempat.
Secara harfiah penyuluhan berasal dari katasuluh yang berarti obor ataupun alat untuk
menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan tersebut dapat diartikan bahwa
penyuluhan dimaksudkan untuk memberi penerangan ataupun penjelasan kepada mereka
yang disukai, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai suatu masalah tertentu Van
Den Ban, A.W. dan H.S Hawkins (1999; 25) mengartikan penyuluhan sebagai keterlibatan
seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu
sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar
Konsep revitalisasi pertanian bertumpu kepada tiga peran utama yang perlu
dilaksanakan yaitu :
1. Peran pemerintah (pusat/propinsi/kab/kota) ; membuat kebijakan (policy), memfasilitasi,
regulasi, menggerakan/penyelenggaraan, serta monitoring dan evaluasi.
2. Peran petani/nelayan ; memproduksi (produser), meningkatkan produksi, dan
melaksanakan praktek agribisnis (wirausahawan/entrepreneur).
3. Peran penyuluh ; menggerakan petani, memfasilitasi petani, dengan berbagai informasi dan
teknologi.
Untuk masa yang akan datang peranan penyuluhan pertanian dirasakan akan
semakin penting dan cukup memegang peran yang strategis. Mengingat kegiatan penyuluhan
merupakan garda paling depan dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian
nasional. Selain sebagai agent of change for farmer behavior, posisinya yang berhadapan
langsung dengan petani akan sangat menentukan untuk membawa perubahan yang kondusif
pada masa yang akan datang. Dengan kata lain bila kegiatan penyuluhan kurang berperan
secara optimal niscaya harapan untuk menghidupkan kembali sektor pertanian menjadi
sebuah utopis.
Penyelenggaran penyuluhan pertanian untuk masa yang akan datang haruslah dipola
secara terpadu dan integratif. Baik secara perencanaan kegiatannya, peningkatan kualitas
SDM dan fasilitas fisik lainnya, kelembagaan dan mekanisme kerjanya, serta control dan
sistem evaluasi yang ketat. Hal ini sangat perlu dilakukan karena tanpa didukung dengan
fungsi manajemen yang baik, maka kegiatan penyuluhan akan mengalami kebuntuan,
mandeg, tidak visioner, dan kurang memperhitungkan perubahan keadaan lingkungan yang
dinamis.
Dalam kegiatan menyuluh dapat dibagi menjadi beberapa
kegiatan diantaranya yaitu :
1. Menyiapkan rencana penyuluhan (planning)
2. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan (organizing)
3. Mengembangkan kegiatan penyuluhan (actuating)
4. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan (evaluating)
5. Melaporkan kegiatan penyuluhan (controlling)
BAB 111
PENUTUP
KESIMPULAN
Bacalah Q.S. Al-Araf ayat 56-58 berikut dengan bacaan yang benar! Artinya :
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah
sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai
pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila
angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan
kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin
Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami
menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang
bersyukur. (Q.S. Al-Araf (7) : 56-58).
Berdasar surah di atas, maka jelas bahwa Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia
sia. Semua yang diciptakan Nya pasti bermanfaat bagi manusia. Dan kita sebagai khalifah
di bumi, sudah sepantasnya menjaga dan menfaatkan semua alam semesta ini dengan bijak.
Kerusakan alam atau perubahan iklim yang terjadi saat ini telah difirman kan oleh Allah jauh
sebelum hal tersebut terjadi. Kerusakan dan perubahan alam ini pun juga akibat oleh ulah
tangan manusia.Dalam mengantisipasi perubahan iklim ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam hal. Antara lain dengan menbuat dan menggunakan tanaman transgenic dalam
pertanian. Sehingga meski perubahan iklim telah terjadi, hal ini tidak lah berpengaruh pada
pertanian.
SOLUSI
Saya berharap Mata Kulia ini tetap akan di ajarkan pada mahasiswa karena Mata
Kuliaini memberikan kita pengetahuan tentang, apa itu pertanian dan bagaimana
sebernanya pertanian itu. Sehingga kita dapat mengetahui arti sebenarnya dari
pertanian dan perkembangan pertanian dari masa ke masa.
DAFTAR PUSTAKA
http://stppmgl-jurluhnak.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/STRATEGIPENYULUHAN-MENGHADAPI-IKLIM-EKSTRIM
2001.
Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta
Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT Rajagrafindo persada