Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang kehidupan, salah satu fase yang
memegang peranan penting dalam perkembangan seorang individu adalah masa bayi. Masa b
ayi disebutsebagai salah satu fase terpenting karena selama masa ini seorang individu mulai
belajar danmemahami berbagai macam hal-hal dan pengalaman baru tentang dirinya. Banyak
macam tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini.
Sekalipun demikian, masa ini bukanlah suatu masa yang berbahaya bagi perkembangan
individu.
Di balik semuanya itu, ada tuntutan tersendiri yang wajib dicapai seorang individu
setelah melalui fase ini, yaitu menjadi individu yang mandiri. Untuk dapat mencapainya, para
orang tua terlebih dahulu harus memahami apa saja tugas-tugas perkembangan bagi si bayi
dan yang harus ibu lakukan agar bayinya dapat memenuhi tugas-tugas tersebut.
Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti yang tersebut di atas itulah
yang membuat penulis memilih topik mengenai perkembangan masa bayi sebagai bahan
kajian dalam pembuatan makalah kali ini. Selanjutnya, hasil pengkajian tersebut, penulis
uraikan dalam makalah berjudul Perkembangan dan Pertumbuhan Masa Bayi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan masa bayi?
2. Apa saja ciri-ciri dari masa bayi?
3. Apa saja tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi individu selama masa bayi?
4. Apa saja bahaya-bahaya selama perkembangan masa bayi?
1.3 Tujuan
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui mengenai masa bayi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari masa bayi.
3. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi individu selama
masa bayi.
4. Untuk mengetahui bahaya-bahaya selama perkembangan masa bayi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Bayi
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi
baru lahirselama dua minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya di
mana bayisetiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal
sebagai anakkecil yang baru belajar berjalan.Masa bayi adalah masa dasar yang
sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anakmerupakan masa dasar. Banyak ahli
berkeyakinan demikian, seperti Freud yang percaya
bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari pengalamanpengalamanmasa kanak-kanak yang kurang baik (Freud, 1962).
2.2 Ciri-Ciri Masa Bayi
Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri periode-periode lain
dalamrentang kehidupan, adalah sangat penting selama dua tahun masa bayi ini. Ciri-ciri
tersebutmembedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan sesudahnya. Berikut ini
adalah ciri-ciri yang paling penting.
Masa Bayi adalah Masa Dasar yang Sesungguhnya
Ada empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:
1) Sifat-sifat mulai terbentuk entah baik atau buruk, entah bermanfaat atau berbahaya.
2) Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan pemahaman.
3) Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial.
4) Tahap pembelajaran yang mudah diterima. Meskipun seluruh masa anak-anak terutama
tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar, namun masa bayi adalah dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
Masa Bayi adalah Masa di Mana Pertumbuhan dan Perubahan.
Berjalan Pesat Bayi berkembang pesat baik secara fisik atau psikologis. Pertumbuhan
dan perubahan intelek akan berjalan sejajar dengan perubahan fisik dan bayi pun
mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan
ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan.
Bayi lambat laun menjadi tidak segemuk seperti pada hari dilahirkan dan anggota
tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar.
Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat
tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang
terpesat adalah dalam tahun pertama (Hurlock, 2003: 77).
Masa Bayi adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan.
Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya
perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi beradaptasi atau
bergerak bebas.
Masa Bayi adalah Masa Meningkatnya Individualitas.
Pada masa ini bayi dituntut untuk lebih mandiri dalam penampilan dan pola- pola
perilaku maka bayi harus diperlakukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi
diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau adanya jadwal makan dan
tidur yang sama. Tidak dapat diharapkan teknik-teknik latihan anak yang sama akan
cocok untuk semua bayi. Sekalipun bayi belum mencapai ulang tahunnya yang
pertama, kebanyakan orang tua mengetahui bahwa bayi adalah individu dan harus
diperlakukan sebagai individu.

Masa Bayi adalah Permulaan Sosialisasi.


Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan
untuk menjadi bagian dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri
selama beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain
melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya. Salah satu caranya adalah
dengan perilaku akrab. Bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan kasih sayang ibu
atau perhatian pengganti ibu daripada anggota-anggota keluarga lain atau orang-orang
lain.
Masa Bayi adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran Seks.
Masa ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan kebiasaan
menurut jenis kelaminnya masing-masing.sehingga bagi bayi perempuan terlihatlah
secara otomatis kelemahanya yaitu suka menangis dan tanda lainnya. Sedangkan anak
laki-laki, diberi pakaian warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan kamarnya
tidak diberi hiasan jumbai- jumbai dan karet-karet seperti kamar anak perempuan.
Mainan mereka juga dipilihkan sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing.
Masa Bayi adalah Masa yang Menarik.
Bayi terlihat menarik mungkin dari bentuk tubuhnya dan apabila diberi selimut atau
baju yang lucu akan semakin menarik. Jika sifat ketergantungan mereka semakin
berkurang maka kemenarikan mereka juga berkurang.
Masa Bayi adalah Permulaan Kreativitas.
Bayi memang lemah namun ia selalu belajar mengembangkan minat dan memulai
kreativitas kemudian menyesuaikan diri dalam lingkungan.
Masa Bayi adalah Masa Berbahaya.
Bahaya bisa terjadi kapan saja terutama pada masa bayi, karena bahaya ini dapat
berupa fisik dan psikologis yang berakibat sangat fatal bagi perkembangn si bayi. Di
antara bahaya- bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan karena
sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian. Karena pola perilaku,
minat, dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya psikologis dapat terwujud
kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.

2.3 Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi


Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada masa bayi antara lain
sebagai berikut.
1. Belajar berjalan pada usia 9.0 15.0 bulan.
2. Belajar memakan makan padat.
3. Belajar berbicara.
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.
2.4 Perkembangan Fisik pada Masa Bayi
Masa bayi merupakan suatu masa di mana pertumbuhan sorang individu berkembang
dengan pesat. Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar daripada
peningkatan tinggi, namun demikian pula sebaliknya pada tahun kedua. Gerakan-gerakan
tubuh yang dimotori dengan kerja sama antara otot, otak, dan saraf kita namakan motorik.
Mula-mula bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, dan sebagainya, kemudian ia

menguasai otot-otot leher dan bahunya. Beberapa perkembangan fisik yang harus dilalui bayi
hingga pada akhir masa bayi ialah sebagai berikut.
a. Pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua
mulai mengendur.
b. Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
c. Tinggi badan secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan
selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua.
d. Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 telah tumbuh selama masa bayi berakhir. Gigi
pertama muncul kira-kira pada usia 6-8 bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih
dahulu kemudian menyusul tumbuhnya gigi seri bagian atas. Pada umur satu
tahun rata-rata bayi mempunyai 4 sampai 6 gigi dan pada umur dua tahun 16
gigi.
e. Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besrnya ukuran tengkorak
kepala. Diperkirakan seperempat (1/4) dari berat otak orang dewasa dicapai
pada usia sembilan bulan dan tiga perempat (3/4) pada akhir tahun kedua.
f. Organ keindraan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan sanggup
berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan.
Dengan berkembangnya koordinasi otot-otot mata pada bulan ketiga maka
bayi telah sanggup melihat dengan jelas. Alat indra lainnya yang juga
berkembang ialah pendengaran dan penciuman.
g. Fungsi-fungsi fisiologis. Masa bayi merupakan masa di mana dasar pembinaan
pola-pola fisiologis seperti makan, tidur, dan buang air harus terbentuk.
Walaupun pembentukan kebiasaan tidak terselesaikan pada akhir masa bayi.
h. Perkembangan penguasaan otot-otot. Perkembangan penguasaan otot-otot
mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan oleh hukum arah
perkembangan. Menurut hukum ini penguasaan atau pengendalian otot-otot
bergerak melalui tubuh dari arah kepala menuju kaki (Yusuf, 2004:151).
Beberapa urutan perkembangan motorik selama masa bayi mulai dari umur 1-24 bulan ialah
sebagai berikut :
Usia dalam Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18
24

Perkembangan Motorik
Gerakan reaksi (negatif = menangis, positif = senyum, dan spontan =
menggerak-gerakkan kaki dan tangan).
Memutar ke kanan dan ke kiri.
Menarik-narik selimut dan baju.
Menegakkan kepala ke arah dua belah tangan.
Dapat menelungkup beberapa menit.
Mengamati mainan yang dipegang.
Menarik kepala ke depan.
Duduk beberapa menit.
Dapat duduk sendiri.
Merangkak.
Berdiri sendiri.
Mulai dapat berjalan.
Dapat berjalan dengan baik dan dapat menaiki kursi atau tangga.
Dapat naik dan turun tangga, dan berlari.

2.5 Perkembangan Psikologis


Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis fundamental untuk makan, tidur, dan
buang air, meskipun pembentukan kebiasaan tersebut mungkin tidak selesai pada akhir masa
bayi.
a. Pola tidur Selama tahun pertama masa bayi, lama rata-rata tidur malam meningkat
dari 8 jam pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan
selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan pertama, penurunan
jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.
b. Pola makan Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan
adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah umumnya muncul sebulan sesudah
menggigit. Ketidaksukaan makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering
merupakan akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan makanan
cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang agak keras.
c. Pola buang air Pengendalian (kontrol) buang air besar rata-rata mulai pada usia
enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16 bulan.
Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi,
meskipun sekali-kali dapat juga terjadi penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit,
atau secara emosional sangat senang. Sebaliknya pengendalian buang air kecil, belum
sempurna pada akhir masa bayi.
2.5.1 Perilaku Emosional dalam Masa Bayi
Ada dua ciri khusus dari emosi masa bayi: a. Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku
yang terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan
takut. b. Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode-periode
lain. Ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah
dan cepat bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan reaksi
emosional.
2.5.2 Pola Emosional yang Umum
Pola emosional yang lazim pada masa bayi adalah sebagai berikut.
a. Kemarahan Perangsang yang membangkitkan kemarahan bayi adalah campur
tangan terhadap gerakan-gerakan mencoba menghalangi keinginannya. Tanggapan marah
mengambil bentuk menjerit, meronta-ronta, menendang kaki, mengibaskan tangan, dan
memukul apa saja yang ada di dekatnya. Pada tahun kedua bayi dapat juga melonjak-lonjak,
berguling-guling, meronta-ronta dan menahan nafas.
b. Ketakutan Perangsang yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah suara
keras; orang, barang, dan situasi asing; ruangan gelap; tempat tinggi. Pada usia 8 bulan
sampai 1 tahun, bayi akan menangis terhadap benda, situasi, atau orang yang asing.
Tanggapan rasa takut pada masa bayi terdiri dari upaya menjauhkan diri dari perangsang yang
menakutkan dengan merengek, menangis, dan menahan nafas.
c. Rasa ingin tahu Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya terutama melalui
ekspresi wajah menegangkan otot muka, membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Kemudian,
bayi akan menangkap barang yang membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut, memegang,
membolak-balik, dan melempar.
d. Kegembiraan Pada usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika merasa
kenyang, hangat dan nyaman. Pada bulan kedua dan ketiga, bayi bereaksi pada orang yang
mengajaknya bercanda, mengelitik, dan memperhatikannya. Mereka mengungkapkan rasa
senang atau kegembiraannya dengan tersenyum dan menggerakkan lengan serta kakinya.

e. Afeksi Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya,
atau memperlihatkan afeksi akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Umumnya,
bayi mengungkapkan afeksinya dengan memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang
yang dicintai. Pada usia 1-3 tahun, emosi anak kemungkinan dapat dipengaruhi maka anak
dapat turut menyayangi, mengasihi ataupun membenci sesuatu.
2.6 Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi (Hurlock, 1980: 82). Bicara merupakan
keterampilan mental-motorik. Bicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot
mekanisme suara yang berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan
mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan (Hurlock, 1978: 176). Beberapa tugas yang
terlibat dalam belajar berbicara, antara lain:
1. Pengucapan Bayi belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui coba-coba
tetapi terutamA dengan meniru ucapan orang dewasa.
2. Membangun Kosa Kata Mula-mula bayi belajar nama-nama orang dan benda,
kemudian kata-kata kerja.
3. Kalimat. Kalimat bayi yang pertama muncul antara usia dua belas dan delapan
belas bulan, biasanya terdiri dari satu kata yang disertai dengan isyarat.
Beberapa bentuk komunikasi prabicara, yaitu sebagai berikut.
1. Menangis. Menangis adalah salah satu dari cara-cara pertama bayi berkomunikasi
dengan dunia pada umumnya. Pada minggu ketiga atau keempat dapat diketahui apa
maksud tangis bayi melalui nada, intensitas dan gerakan-gerakan badan yang
mengiringinya. Sebelum usia tiga tahun kebanyakan bayi sudah belajar bahwa
menangis adalah cara yang manjur untuk memperoleh perhatian.
2. Berceloteh. Berceloteh dimulai pada bulan kedua atau ketiga, mencapai puncaknya
pada delapan bulan dan kemudian berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang
benar-benar. Ocehan menghilang sama sekali pada saat masa bayi berakhir.
3. Isyarat. Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara, bukan sebagai
pelengkap pembicaraan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan anak yang lebih tua,
remaja dan orang dewasa. Banyak bayi menggunakan isyarat yang dikombinasikan
dengan kata-kata untuk membuat kalimat.
4. Ungkapan-ungkapan emosi. Ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang
paling efektif, karena tidak ada yang lebih ekspresif daripada isyarat-isyarat wajah
yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan emosinya kepada orang lain.
Alasan mengapa ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang bermanfaat adalah :
1. Karena bayi belum mempelajari pengendalian emosi, maka mudahlah bagi orang lain
untuk mengetahui emosi apa yang mereka alami melalui ungkapan-ungkapan wajah
dan badan.
2. Bayi lebih mudah mengerti orang lain melalui ungkapan wajah daripada melalui katakata. Beberapa isyarat umum yang digunakan pada masa bayi dapat kita lihat pada
tabel berikut.

Isyarat
Mengeluarkan makanan dari mulut.
Mencebik (pout).
Mendorong puting susu dari mulut.
Mendorong benda jauh-jauh.
Menjangkau benda.
Menjangkau seseorang.
Mengecapkan bibir atau mengeluarkan lidah.
Tersenyum dan mengacungkan tangan.
Bersin berlebihan.
Bergeliat atau bergetar.
Menggeliat, meronta ketika mandi dan
berpakaian.

Artinya
Kenyang atau tidak lapar.
Tidak Senang.
Kenyang atau tidak lapar.
Tidak menginginkannya.
Ingin memilikinya.
Ingin digendong.
Lapar.
Ingin digendong.
Basah atau dingin.
Dingin.
Tidak suka karena tidak bebas bergerak.

2.7 Perkembangan Sosialisasi


Perkembangan sosial yang dini memainkan peranan yang sangat penting dalam
menentuan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Karena
kehidupan bayi berpusat di sekitar rumah, maka di rumahlah diletakkan dasar perilaku dan
sikap sosialnya kelak. Terdapat sedikit bukti yang menyatakan bahwa sikap social atau
antisocial merupaan sikap bawaan. Pengalaman inersaksi sosial di dalam keluarga turut
menentukan menentukan pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain. Apabila
interaksi sosialnya di dalam keluarga tidak lancar, maka besar kemungkinannya bahwa
interaksi sosialnya di dalam dengan masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancar
(Ahmadi, 2002). Apakah seseorang menjadi terikat ke luar atau ke dalam (ekstrovert atau
introvert) bergantung terutama pada pengalaman- pengalaman sosial awal. Mengapa dasardasar sosial yang di sini sangat penting adalah bahwa sekali terbentuk dasar-dasar itu
cenderung menetap kalau anak-anak menjadi lebih besar. Anak yang pada saat bayi sering
menangis, cenderung agresif dan menunjukan perilaku-perilaku yang mencari perhatian.
Sebaliknya, bayi yang ramah dan lebih bahagia biasanya penyesuaian sosialnya lebih baik
apabila telah menjadi besar nanti. Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain
sebagai berikut,
Dua sampai tiga bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa manusialah yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan tidak
senang bila ditinggal sendiri.
Empat sampai lima bulan
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda
kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukan amarah.
Enam sampai tujuh bulan
Bayi membedakan teman dan orang-orang asing dengan tersenyum pada yang pertama
dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal
dari masa lalu, juga merupakan permulaan dari masa terikat - yaitu masa dimana bayi
menunjukan keterikatan yang kuat kepada ibu pengganti dan berkurangnya keramahtamahan.
Delapan sampai sembilan bulan

Bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain.

Dua belas bulan


Bayi mulai bereaksi terhadap larangan jangan -jangan.
Enam belas sampai delapan belas bulan
Negativisme, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari
orang dewasa ditunjukan dengan perilaku menarik diri atau ledakan amarah.
Dua puluh dua sampai dua puluh empat bulan
Bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan, dan mandi.
Beberapa reaksi sosial terhadap bayi-bayi lain antara lain sebagai berikut.
Empat sampai lima bulan
Bayi mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan ke atas dan
ke bawah, menendang, tertawa, atau bermain dengan ludah.Enam sampai tujuh bulan
Bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukan minat terhadap tangisannya.
Delapan sampai tiga belas bulan
Bayi mencoba meramasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara
mereka dan bekerja sama dalam menggunakan mainan, meskipun ia cenderung bingung bila
bayi lain mengambil salah satu mainannya.
Tiga belas sampai delapan belas bulan
Berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau
berbagi rasa.
Delapan belas sampai dua puluh empat bulan
Bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan permainan
untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
2.8 Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan Masa Bayi
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya
bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun
pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada
bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan
bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan
untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.
2.8.1 Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.
1. Kematian. Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga
bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
2. Kematian Ranjang. Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi
korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat
mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada
pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning.
Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
3. Penyakit Meskipun. benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama
disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah

kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena
sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4. Kecelakaan. Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi
sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat
bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
5. Kurangnya gizi. Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet
yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak
perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak
dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
6. Dasar untuk menjadi gemuk. Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi
yang montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai
telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak.
Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan
yang ke 3 selama awal masa remaja.
2.8.2 Bahaya yang Umum dalam Membentuk Kebiasaan Fisiologis
Beberapa bahaya yang umum dalam membentuk kebiasaan fisiologis antara lain sebagai
berikut.
1. Kebiasaan makan Bayi yang menetek terlampau lama menunjukkan tanda-tanda tegang.
Mereka lebih lama terlibat dalam kegiatan menghisap ibu jari. Lebih banyak mengalami
kesulitan tidur dan lebih gelisah daripada bayi yang menetek lebih singkat.
2. Kebiasaan tidur Menangis, permainan yang berat dengan orang dewasa atau kegaduhan
dapat membuat anak menjadi tegang dan sulit tidur. Jadwal tidur yang tidak memenuhi
persyaratan membuat bayi tegang dan menolak tidur.
3. Kebiasaan pembuangan Kebiasaan ini tidak dapat dibentuk sebelum saraf dan otot-otot
berkembang dengan baik. Mencoba melatih pembuangan terlampau awal membuat bayi tidak
mau bekerja sama dalam membentuk kebiasaan ini kalau ia sudah matang nantinya.
2.8.3 Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1. Bahaya dalam berbicara Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam
pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasardasar untuk alat komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang
paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam
tahun pertama).
2. Bahaya emosi Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam
hubungan perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu :
Kurangnya kasih sayang Tekanan Terlampau banyak kasih sayang Emosi yang kuat.
3. Bahaya sosial Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk
belajar menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat
mempengaruhi perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah
penyakit sosial malu, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada
terlalu banyak orang asing dan pengasuh asing.
4. Bahaya moralitas Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan
terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang
mengganggu atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih
diterima.
5. Bahaya dalam perkembangan kepribadian Konsep diri yang sedang berkembang
merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.

6. Bahaya bermain Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi.
Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati
dalam memainkannya

2.9 Masalah Masalah yang Lazim Terjadi pada Bayi


1. Muntah
Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara
ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah
agak lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan
terlihat sebagai kontraksi otot perut.
Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali dijumpai dan dapat terjadi pada
berbagai gangguan. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah lendir,
bahkan kadang-kadang disertai sedikit darah.
Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian makanan pertama, suatu keadaan yang
mungkin disebabkan adanya iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan
selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap pembilasan lambung dengan larutan garam
fisiologis akan dapat menolongnya. Refluks gastroesofagus adalah kembalinya isi lambung
kedalam esofagus tanpa terlihat adanya usaha dari anak. Regurgitasi adalah bila bahan dari
lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut. Secara klinis kadang-kadang sukar dibedakan
antara muntah, refluks dan regurgitasi. Muntah sering dianggap sebagai suatu mekanisme
pertahanan tubuh untuk mengeluarkan racun yang tertelan.
Penyebab muntah
Teknik pemberian minum yang salah, makanan/minuman yang tidak cocok atau terlalu
banyak, keracunan, obat-obat tertentu, kandidasis oral.
Pada anak Organik

Gastrointestinal Obstruksi : stenosis pylorus


Non obstruksi : refluk esofagal, infeksi/peritonitis

Luar gastrointestinal Infeksi (OMA, pertusis, tonsilofaringitis) uremia Non organik

Sama dengan neonatus

Mabuk perjalanan

Keracunan makanan (1-8 jam sesudah makan)

Food borne disease (salmonellosis) lebih lama dari keracunan makanan Perlu
anamnesa yang teliti :

Pola pemberian makan

Berat badan lahir

Jumlah yang dimuntahkan, frekuensi

Disertai diare, batuk atau panas

Terjadi sebelum/sesudah makan

Menyemprot/proyektil atau tidak


Sifat muntah

Keluar cairan terus menerus maka kemungkinan obstruksi esophagus

Muntah proyektil kemungkinan stenosis pylorus (pelepasan lambung ke duodenum)

Muntah hijau (empedu) kemungkinan obstruksi otot halus, umumnya timbul pada
beberapa hari pertama, sering menetap, biasanya tidak proyektil.

Muntah hijau kekuningan kemungkinan obsruksi dibawah muara saluran empedu

Muntah segera lahir dan menetap kemungkinan tekanan intrakranial tinggi atau
obstruksi usus

Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan secara radiologis yaitu apabila didapatkan gambaran suatu
keadaan kelainan kongenital bawaan seperti obstruksi usus halus, atresia esophagus dan lainlain. Selain dengan pemeriksaan radiologis, juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan uji
coba memasukan kateter kedalam lambung. Diagnosis harus dapat segera dibuat sebelum
anak tersedak sewaktu makan dengan kemungkinan terjadinya aspirasi pneumonia.
Muntah (kelainan bedah) adalah gangguan passage gastrointestinal dengan tanda-tanda
muntah, perut membuncit, kegagalan evakuasi mekonium (pada BBL).
Gambaran muntah yang perlu dicurigai sebagai kelainan bedah

Muntah hijau (gangguan pada empedu)

Muntah proyektil (menyemprot)

Muntah persisten

Muntah bercampur darah

Muntah disertai penurunan berat badan


Komplikasi

Kehilangan cairan tubuh/elektrolit sehingga dapat menyebabkan dehidrasi

Karena sering muntah dan tidak mau makan/minum dapat menyebabkan ketosis

Ketosis akan menyebabkan asidosis yang akhirnya bisa menjadi renjatan (syok)

Bila muntah sering dan hebat akan terjadi ketegangan otot perut, perdarahan,
konjungtiva, ruptur, esophagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah jahitan bisa lepas pada
penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.
Penatalaksanaan

Utamakan penyebabnya

Berikan suasana tenang dan nyaman

Perlakukan bayi/anak dengan baik dan hati-hati

Kaji sifat muntah

Simptomatis dapat diberi anti emetik (atas kolaborasi dan instruksi dokter)
2.Gumoh
Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah
minum susu botol atau menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.
Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan normal terutama pada bayi dibawah
usia 6 bulan.
Penyebab

Anak/bayi yang sudah kenyang

Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk kedalam
lambung

Posisi botol yang tidak pas

Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap

Akibat kebanyakan makan

Kegagalan mengeluarkan udara


Diagnosis
Sebagian besar gumoh terjadi akibat kebanyakan makan atau kegagalan mengeluarkan udara
yang ditelan. Oleh karena itu, sebaiknya diagnosis ditegakkan sebelum terjadi gumoh.
Pengosongan lambung yang lebih sempurna, dalam batas-batas tertentu penumpahan kembali
merupakan kejadian yang alamiah, terutama salam 6 bulan pertama. Namun, penumpahan
kembali tersebut diturunkan sampai jumlah yang bisa diabaikan dengan pengeluaran udara
yang tertelan selama waktu atau sesudah makan.
Dengan menangani bayi secara hati-hati dengan emghindari konflik emosional serta dalam
menempatkan bayi pada sisi kanan, letak kepala bayi tidak lebih rendah dari badannya. Oleh

karena pengeluaran kembali refleks gastroesofageal lazim ditemukan selama masa 4-6 bulan
pertama.
Penatalaksanaan gumoh

Kaji penyebab gumoh

Gumoh yang tidak berlebihan merupakan keadaan yang normal pada bayi yang
umurnya dibawah 6 bulan, dengan memperbaiki teknik menyusui/memberikan susu.

Saat memberikan ASI/PASI kepala bayi ditinggikan

Botol tegak lurus/miring jangan ada udara yang terisap

Bayi/anak yang menyusui pada ibu harus dengan bibir yang mencakup rapat puting
susu ibu

Sendawakan bayi setelah minum ASI/PASI

Bila bayi sudah sendawa bayi dimiringkan kesebelah kanan, karena bagian terluas
lambung ada dibawah sehingga makanan turun kedasar lambung ynag luas

Bila bayi tidur dengan posisi tengkurap, kepala dimiringkan ke kanan


3. Kembung
Kembung adalah keadaan perut yang membesar dan berisi angin.
Penyebab

Bayi kembung karena menelan angin waktu menyusui


hal ini terjadi karena teknik menyusui yang salah, puting terlalu besar atau terlalu kecil

Bayi yang minum susu formula dengan botol


Angin ikut tertelan karena lubang dot terlalu kecil, sehingga bayi menghisap terlalu kuat dan
angin masuk melalui pinggiran dot
Penatalaksanaan

Bayi menyusui ASI dengan teknik yang benar (menutupi areola)

Bayi minum susu formula dengan dot :


o
Lubang dot diperiksa (tidak terlalu kecil/besar)
o
Jika botol hampir kosong, pantat botol dinaikkan
o
Tidak diberi empeng
o
Menyendawakan bayi setelah minum
o
Minum air hangat
o
Beri minyak kayu putih, minyak telon pada daerah perut
4. Konstipasi.
Konstipasi/sembelit adalah keadaan dimana anak jarang sekali buang air besar dan kalau
buang air besar keras
Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)
Penyebab
Faktor non organik

Kurang makanan yang tinggi serat

Kurang cairan

Obat/zat kimiawi

Kelainan hormonal/metabolik

Kelainan psikososial

Perubahan mikroflora usus

Perubahan/kurang exercise
Faktor organik

Kelainan organ (mikrocolon, prolaps rectum, struktur anus, tumor)

Kelainan otot dasar panggul

Kelainan persyarafan : M. Hirsprung


Kelainan dalam rongga panggul

Obstruksi mekanik : atresia ani, stenosis ani, obstruksi usus


Tanda dan gejala

Frekuensi BAB kurang dari normal

Gelisah, cengeng, rewel

Menyusu/makan/minum kurang

Fese keras
Pemeriksaan penunjang

Laboratorium (feses rutin, khusus)

Radiologi (foto polos, kontras dengan enenma)

Manometri

USG
Penatalaksanaan

Banyak minum

Makan makanan yang tinggi serat (sayur dan buah)

Latihan

Cegah makanan dan obat yang menyebabkan konstipasi

ASI lebih baik dari susu formula

Enema perotal/peranal

Kolaborasi untuk intervensi bedah jika ada indikasi

Perawatan kulit peranal


5. Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih per hari, disertai perubahan tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada bayi dan anak yang
sebelumnya tampak sehat (A.H. Markum, 1999)
Penyebab

Bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman patogen saat dilahirkan

Infeksi silang oleh petugas kesehatan dari bayi lain yang mengalami diare, hygiene
dan sanitasi yang buruk

Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan

Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun, alergi)

Intoleransi lemak, disakarida dan protein hewani

Infeksi kuman E. Coli, Salmonella, Echovirus, Rotavirus dan Adenovirus

Sindroma malabsorbsi (karbohidrat, lemak, protein)

Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)

Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR, immunosupresi, terapi antibiotik)


Jenis diare

Diare akut, feses sering dan cair, tanpa darah, berakhir <7 hari, muntah, demam

Disentri, terdapat darah dalam feses, sedikit-sedikit/sering, sakit perut, sakit pada saat
BAB, anoreksia, kehilangan BB, kerusakan mukosa usus

Diare persisten, berakhir selama 14 hari/lebih, dapat dimulai dari diare akut ataupun
disentri
Tanda dan gejala

Gejala sering dimulai dengan anak yang tampak malas minum, kurang sehat diikuti
muntah dan diare

Feses mula-mula berwarna kuning dan encer, kemudian berubah menjadi hijau,
berlendir dan berair serta frekuensinya bertambah sering

Cengeng, gelisah, lemah, mual, muntah, anoreksia


Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.

Pucat anus dan sekitarnya lecet

Pengeluaran urin berkurang/tidak ada

Pada malabsorbsi lemak biasanya feses berwarna pucat, banyak dan berbau busuk dan
terdapat butiran lemak

Pada intoleransi disakarida feses berbau asam, eksplosif dan berbusa

Pada alergi susu sapi feses lunak, encer, berlendir, dan kadang-kadang berdarah.
Komplikasi

Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan (dehidrasi, kejang dan demam)

Syok hipovolemik yang dapat memicu kematian

Penurunan berat badan dan malnutrisi

Hipokalemi (rendahnya kadar kalium dalam darah)

Hipokalsemi (rendahnya kadar kalsium dalam darah)

Hipotermia (keadaan suhu badan yang ekstrim rendah)

Asidosis (keadaan patologik akibat penimbunan asam atau kehilangan alkali dalam
tubuh)
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1997)

Dehidrasi ringan, BB menurun 3-5% dengan volume cairan yang hilang < 50
ml/kgBB

Dehidrasi sedang, BB menurun 6-9% dengan volume cairan yang hilang 50-90%
ml/kgBB

Dehidrasi berat, BB menurun lebih dari 10% dengan volume cairan yang hilang 100
ml/kgBB
Penatalaksanaan

Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan elektrolit

Terapi rehidrasi

Kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik sesuai dengan kuman penyebabnya

Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk mencegah penularan

Memantau biakan feses pada bayi yang mendapat terapi antibiotik

Tidak dianjurkan untuk memberikan anti diare dan obat-obatan pengental feses
6. Dermatitis
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit tersering pada bayi dan anak, sering kambuh,
diturunakn dalam keluarga, tidak menular dan merupakan pertanda timbulnya asma.
Penyebab
Belum jelas, sangat kompleks

Eksim susu dulu disangka penyebabnya adalah ASI, hal ini terbukti salah karena
Asi justru mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi

Faktor kulit yang ekring

Faktor kebersihan diri (personal hygiene) dan kebersihan lingkungan yang kurang

Faktor hidup kurang sehat, yaitu istirahat dan asupan nutrisi yang kurang

Faktor perilaku dan emosi

Alergi terhadap makanan seperti susu, telur, ikan, kacang, coklat, jeruk dan lain-lain.
Gambaran klinik

Lokasi pada bayi biasanya di muka terutama kedua pipi. Pada dewasa ditengkuk,
lekukan siku, lutut biasanya lebih kering

Terasa sangat gatal


Warna kulit kemerahan, ukuran kecil sebesar koin sampai dengan telapak tangan,
basah atau berdarah. Setelah itu akan mengering dan menjadi keropeng, kekuningan atau
kehitaman, kulit bersisik dan kering

Mudah terkena infeksi bakteri, virus atau jamur


Penatalaksanaan
Mencegah kekambuhan

Mencegah makanan penyebab alergi dan memberikan makanan pengganti

Cegah allergen lingkungan seperti debu rumah, tungau, serbuk-serbuk, kapuk dan
lingkungan yang bersih

Kebersihan perseorangan yang terjaga (seperti kulit lembab dan bersih)

Hindari suasana sedih, kesal dan depresi


Pengobatan (kolaborasi)

Hindari faktor pencetus dan pemeliharaan kulit

Obat anti gatal

Kortikosteroid salep (berikan tipis-tipis)


Efek samping kortikosteroid : penipisan kulit, gangguan pertumbuhan tulang, gangguan
siklus hormon
7. Diaper Rash
Diaper rash adalah ruam kulit akibat radang pada daerah yang tertutup popok, yaitu pada alat
kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah. Berupa bercak-bercak
iritasi kemerahan, kadang menebal dan bernanah.
Iritasi terjadi karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik.
Diaper rash juga merupakan reaksi kulit dengan amonia dari urin kontaminasi bakteri dari
maternal fecal
Penyebab

Sering terjadi pada usia 9-12 bulan, tidak sering mengganti pampers, modifikasi diet

Kebersihan kulit yang tidak terjaga

Udara atau suhu lingkungan yang teralu panas atau lembab

Kulit bayi masih peka sehingga mudah iritasi

Popok yang basah karena urin dan feses yang tidak segera diganti (enzim protease dan
lipase)

Lebih parah pada bayi yang mengkonsumsi susu formula (pada susu formula
kandungan protein lebih tinggi sehingga kadar amonia/urea lebih pekat)

Infeksi jamur Candida albicans dan infeksi bakteri Staphylococcus menyebabkan


perubahan sistem imun

Popok yang mengiritasi akibat sabun, karet, plastik dan detergen yang keras

Diare sehingga menyebabkan iritasi kulit


Tanda dan gejala

Iritasi pada kulit yang terkena muncuul sebagai erithema

Erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti pantat, alat kelamin, perut bawah,
paha bagian atas dan lipatan-lipatan kulit

Erupsi dapat berupa bercak kering, merah dan bersisik

Keadaan lebih parah terdapat pada papila erythemetosa, vesicula dan ulcerasi

Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri


Penatalaksanaan

Menjaga kebersihan dan kelembaban daerah kulit bayi, terutama didaerah alat
kelamin, bokong, lipatan selangkangan

Daerah yang terkena iritasi tidak boleh dalam keadaan basah (terbuka dan tetap
kering)


Menjaga kebersihan pakaian danperlengkapan

Setiap BAB dan BAK bayi segera dibersihkan

Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus yang
dioleskan dengan minyak atau sabun mild dan air hangat

Popok dicuci dengan detergen yang lembut

Mengangin-anginkan kulit sebelum pampers baru dipasang dan menggunkan pampers


dengan daya serap yang tinggi dan pas pemakaiannya

Menggunakan popok yang tidak terlalu ketat (terbuka atau longgar) untuk
memperbaiki sirkulasi udara.

Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit yang teriritasi

Pengobatan
o
Mengoleskan krim dan lotion yang mengandung zinc pada daerah yang sedang
meradang
o
Memberikan salep/krim yang mengandung kortikosteroid 1%
o
Salep anti jamur dan bakteri (miconazole, ketokonazole, nystatin)
8. Miliariasis
Miliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung
kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar
keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.
Faktor penyebab

Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang

Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat

Aktivitas yang berlebihan

Setelah menderita demam atau panas

Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema
akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum.
Bentuk miliariasis
Miliaria kristalina

Kelainan kulit berupa gelembung kecil 1-2 mm berisi cairan jernih disertai kulit
kemerahan

Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian pakaian yang tertutup pakaian

Umumnya tidak menimbulkan keluhan dan sembuh dengan sisik halus

Pada keadaan histopatologik terlihat gelembung intra/subkorneal

Asuhan : pengobatan tidak diperlukan, menghindari udara panas yang berlebihan,


ventilasi yang baik serta menggunakan pakaian yang menyerap keringat.
Miliaria rubra

Sering dialami pada anak yang tidak biasa tinggal didaerah panas

Kelainan berupa papula/gelembung merah kecil dan dapat menyebar atau


berkelompok dengan rasa sangat gatal dan pedih

Staphylococcus juga diduga memiliki peranan

Pada gambaran histopatologik gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga


menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis

Asuhan : gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, menghindari udara
panas yang berlebihan, ventilasi yang baik, dapat diberikan bedak salicyl 2% dibubuhi
menthol 0,25-2%
Miliaria profunda

Timbul setelah miliaria rubra

Papula putih, kecil, berukuran 1-3 mm


Terdapat terutama di badan ataupun ekstremitas

Karena letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinik lebih banyak berupa
papula daripada vesikel

Tidak gatal, jarang ada keluhan, tidak ada dasar kemerahan, bentuk ini jarang ditemui

Pada keadaan histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada
dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang

Asuhan : hindari panas dan lembab berlebihan, mengusahakan regulasi suhu yang
baik, menggunakan pakaian yang tipis, pemberian losio calamin dengan atau tanpa menthol
0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alkohol
Penatalaksanaan

Perawatan kulit yang benar

Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau bedak
kocok setelah mandi

Bila membasah, jangan berikan bedak, karena gumpalan yang terbentuk memperparah
sumbatan kelenjar

Bila sangat gatal, pedih, luka dan timbul bisul dapat diberikan antibiotik

Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih, sehingga tidak
menggores kulit saat menggaruk)
9. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamasi kronik yang berhubungan dengan kelenjar
sebaseus. Dermatitis seboroik juga merupakan kerak pada kulit kepala bayi yang disebabkan
oleh vernix kaseosa yang tidak bersih dan dapat terinfeksi staphylococcus.
Penyakit ini biasanya dimulai dari kulit kepala kemudian menjalar ke muka, kuduk, leher dan
badan.
Ada yang mengatakan bahwa penyakit radang ini berdasarkan gangguan
konstitusionil dan sering terdapat faktor hereditas. Tidak dapat disangkal bahwa penderita
yang mengalami penyakit ini terjadi pada kulit yang berlemak (sebaseus), tetapi bagaimana
hubungan antara kelenjar lemak dengan penyakit ini masih belum jelas. Ada yang
menganggap bahwa kambuhnya penyakit ini akibat makanan yang berlemak, makanan
berkalori tinggi, minuman beralkohol dan gangguan emosi.
Penyebab

Kurang jelas

Berkaitan dengan sistem imun dan hygiene yang buruk

Karena adanya vernix kaseosa/lemak pada kepala bayi yang kemudian terinfeksi
staphylococcus

Sering terjadi pada penderita HIV-AIDS dan anak-anak


Gejala

Semacam noda berwarna kuning yang berminyak, bersisik, yang kemudian mengeras
dan akhirnya menjadi semacam kerak. Kerak ini sering timbul di kulit kepala (cradle cap),
kadang di alis/bulu mata dan telinga.

Exudat seborrhoic pada kulit kepala (masalah kosmetik)


Diagnosis banding
Atopik dermatitis dengan gejala eritema, edema eksudasi, krusta dan bersisik terutama pada
bayi muda.
Penatalaksanaan

Oleskan atau basahi kerak dengan baby oil atau vaselin selama 24 jam, sesudah itu
urut pelan-pelan kulit kepala yang berkerak itu dengan handuk lembut hingga kerak
mengelupas

Mengeluarkan kerak yang tersangkut di rambut dengan hati-hati (dicukur untuk


memudahkan perawatan)


Dapat juga digunakan sikat rambut yang lembut, sisir yang halus atau kapas untuk
menghindari iritasi pada kulit kepala bayi

Pada keadaan tertentu dapat diberi kortikosteroid, antifungi dan antibiotika tropical

Menjaga kebersihan bayi dengan memandikan dan mencuci rambutnya dengan


shampo khusus untuk bayi atau shampo anti seboroik

10. Bercak Mongol


Bercak mongol adalah bercak kebiruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar, difus, terdapat
didaerah bokong atau lumbosakral yang akan menghilang setelah beberapa bulan atau tahun.
Bercak mongol adalah pigmentasi yang datar dan berwarna gelap didaerah pinggang bawah
dan bokong yang ditemukan pada saat lahir pada beberapa bayi yang akan menghilang secara
perlaan-lahan selama tahun pertama.
Patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula terbatas di
fossa koksigea lalu menjalar ke regio lumbosakral. Tempat lain yaitu didaerah orbita : sclera
atau fundus mata dan daerah zigomaticus (nevus ota), daerah deltotrapezeus (nevus ito).
Nevus ota dan nevus ito biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan, cukup dengan
tindakan konservatif saja. Namun bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat diberikan
dengan alasan estetika. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan sinar laser.
Penyebab

Belum jelas

Timbulnya bercak akibat ditemukannya lesi yang berisi sel melanosit pada lapisan
dalam dermis atau sekitar folikel rambut
Penatalaksanaan

Bercak mongol biasanya akan menghilang setelah beberapa pekan sampai 1 tahun,
sehingga tidak perlu pengobatan dan cukup dilakukan tindakan konservatif

Informasikan kepada keluarga untuk mengurangi kekhawatiran/kecemasan

Pengobatan dapat diberikan dengan alasan estetika


11. Hemangioma
Hemangioma adalah malformasi vascular local yang disebut juga nevi vascular atau
hemangima yang sering ditemukan pada kelopak mata atas neonatus.
Adalah tumor jinak atau hamartoma/gumpalan yang terjadi akibat gangguan pada
perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi disegala organ seperti
hati, limfa, otak, tulang dan kulit
Kelainan yang terjadi pada kulit akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan
pembuluh darah yang terletak di superficial (kutan), subkutan atau campuran.
Penyebab

Masih belum jelas

Timbulnya hemangioma dikarenakan pembuluh darah yang melebar dan berhubungan


dengan proliferasi endotel
Jenis hemangioma

Hemangioma kapiler
Terdiri dari pembuluh darah yang melebar dan berhubungan dengan proliferasi endotel. Bila
menghilang terjadi gangguan fibrotik
Terdiri atas :

Hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus, strawberry nevus)


Granuloma piogenik

Cherry spot (ruby-spot), angioma senilis

Hemangioma kavernosa
Berasal dari lapisan dermis bagian bawah, disertai rongga-rongga besar yang tidak teratur dan
berisi darah
Terdiri atas :

Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)

Hemangioma keratotik

Hemangioma vaskular

Telangiektasis
o
Nevus flameus
o
Angiokeratoma
o
Spider angioma
Tipe hemangioma kutan pada kelopak mata neonatus

Hemangioma telangietaksis dasar tipis (flat telang relatic hemangiomas)

Hemangioma yang menonjol berupa kapiler, kaverna atau campuran (hemangioma


besar : proptosis sampai dengan trelihat dibawah konjungtiva tarsal)
Gejala klinis
Hemangioma kapiler

Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)


Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak
sebagai bercak merah yang semakin lama semakin besar. Warnanya menjadi merah menyala,
tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, tegang dan keras pada perabaan. Ukuran dan
dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang dan ada yang
subkutan berwarna kebiruan. Involusi kurang tegang dan lebih mendatar.

Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh
karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter,
dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh
yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul sritematosa dengan pembesaran
yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai pembesaran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi
mudah berdarah.
Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eriternatosa atau nodus yang berwarna
merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila
lepas. Lesi terdiri atas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan
involusi spontan.
Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya
juga terjadi atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas
inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat
gambaran keratotik dan verukosa.
Diagnosis
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama pada lesi yang khas. Gambaran
klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir atau beberapa saat setelah
lahir. Pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, warnanya
merah terang bila jenis strawberry atau biru bila jenis kavernosa. Bil besar maksimum sudah
tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi merah gelap.
Diagnosis banding

Diagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya, yaitu limfangioma, higroma, lipoma,
dan neurofibroma.
Penatalaksanaan

Umumnya hemangioma akan menghilang dengan sendirinya

Tetapi bila terdapat prognosis yang berat lakukan rujukan dan kolaborasi dengan
tenaga medis dan berikan prednison 2-3 mg/kgBB/hari selama 10-14 hari, jika hemangioma
menipis/menghilang dosis diturunkan secara bertahap
12. Furunkel atau Bisul
Furunkel adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh staphylococcus profunda yang berbentuk
nodul-nodul lemak eritematosa dan letaknya didalam, biasanya daerah muka, pantat, leher,
ketiak dan lain-lain.
Nodul ini mengandung cairan yang dalam waktu beberapa hari akan mengeluarkan bahan
nekrotik bernanah.
Berbentuk

Furunkel (boil)

Karbunkel (furunkel multipel)


Furunkel dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan terletak didaerah nasal, aksila dan
telinga
Penatalaksanaan

Furunkel diobati dengan drainase pembedahan, dengan kompres basah

Pemberian antibiotika sistemik


13. Oral Trush
Oral trush adalah infeksi Candida yang didapat bayi melalui jalan lahir atau
perkontinuitatum. Biasanya infeksi terjadi didaerah mukokutan, mulut dan bibir. Lesi berupa
bercak putih yang lekat pada lidah, bibir dan mukosa mulut yang dapat dibedakan dengan
sisa susu. Infeksi ini dapat meluas ke saluran terutama di lipatan kulit, bahkan ke berbagai
alat dalam.
Kandidosis oral
Infeksi candida pada daerah mulut, sering terjadi pada bayi normal dan makin jarang sejalan
dengan pertambahan usia.
Penyebab

Infeksi melalui jalan lahir pada ibu yang menderita kandidosis vagina (Candida
albicans)

Infeksi silang dari penderita kandidiasis lain

Candida albicans dapat menyebabkan infeksi apabila ada faktor predisposisi

Peralatan minum terutama yang menggunakan PASI

Bayi yang mendapatkan terapi antibiotika atau immunosupresi


Faktor predisposisi

Faktor endogen : perubahan fisiologik, umur, imunologik

Faktor eksogen : iklim, kebersihan, kontak dengan penderita


Gejala

Terdapat bercak putih pada lidah, bibirdan mukosa mulut yang dapat dibedakan
dengan sisa susu

Jika sisa susu mudah diangkat, namun jika moniliasis sulit diangkat dan jika
dilepaskan dari dasarnya akan menyebabkan basah, merah dan berdarah

Diagnosa dapat diketahui dengan sediaan hapusan yang berwarna biru metilen dan
tampak miselium dan spora yang khas

Pencegahan

Menghindari/menghilangkan faktor predisposisi

Setiap bayi selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas
sisa susu dalam mulut bayi

Pemeliharaan kebersihan mulut dan perawatan payudara


Komplikasi

Kesukaran minum dapat mengakibatkan kekurangan makanan

Diare bila tidak diobati dapat menjadi penyebab dehidrasi


Penatalaksanaan

Membersihkan mulut dan lidah yang dibasahi air matang hangat

Kandidiasis pada bayi sehat biasanya sembuh sendiri, tapi lebih baik diobati

Beri gentian violet 0,5% dioleskan pada luka didalam mulut /bibir

Nistatin 100.000 U dioleskan 3x sehari atau dalam bentuk tetes kedalam mulut bayi,
pemberian nistatin tidak boleh lebih dari 7 hari.

Mengolesi puting susu dengan cream nistatin/gentian violet setiap selesai menyusui
selama bayi diobati

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut.
1.Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir
selama dua minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya di mana bayi
setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal sebagai anak
kecil yang baru belajar berjalan. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun
seluruh masa anak-anak merupakan masa dasar.
2. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting
Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya

Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat

Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan

Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas

Masa bayi adalah permulaan sosialisasi

Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks

Masa bayi adalah masa yang menarik

Masa bayi adalah permulaan kreativitas

Masa bayi adalah masa berbahaya. 3.


Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada masa bayi antara lain
sebagai berikut. a.
Belajar berjalan pada usia 9.0

15.0 bulan. b.
Belajar memakan makan padat c.
Belajar berbicara. d.
Belajar buang air kecil dan buang air besar. e.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. f.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. g.
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. h.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain. i.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati
15
4.
Bahaya-bahaya dalam masa bayi antara lain sebagai berikut. a.
Bahaya fisik, antara lain:

Kematian

Kematian Ranjang

Penyakit

Kecelakaan

Kurangnya gizi

Dasar untuk menjadi gemuk b.


Bahaya yang umum dalam pembentukan kebiasaan fisiologis, antara lain:

Kebiasaan makan

Kebiasaan tidur

Kebiasaan pembuangan c.
Bahaya psikologis, antara lain:

Bahaya dalam berbicara

Bahaya emosi

Bahaya sosial

Bahaya moralitas

Bahaya dalam perkembangan kepribadia

Bahaya bermain

Anda mungkin juga menyukai