Proses yang sistematis dari menghimpun informasi dari tugas, kewajiban dan
tanggungjawab dari pekerjaan tertentu. Tujuan umum dari job analysis adalah
memberikan kerangka berpikir untuk menantang pekerjaan dan mengidentifikasi
inkonsistensi yang mungkin terjadi dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan tujuan
khususnya adalah memfokuskan pada kegiatan penting dan meminimalkan usaha
kegiatan lainnya, menyelidiki peranan dan tanggung jawab suatu jabatan, memberikan
gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap pekerja sertra memahami dan
menyelaraskan prioritas dalam pekerjaan (Keliat et al., 2014).
Langkah langkah dalam pelaksanaan job analysis yaitu:
1. Memahami strategi organisasi
2. Memahami budaya organisasi
3. Review dokumentasi formal pada pekerjaan
4. Cari tahu siapa yang berprestasi dan memahami mengapa mereka sukses
5. Berpikirlah tentang pengembangan karir
6. Cari tahu sumber daya yang dapat melakukan pekerjaan secara bersama
2.2 Managing your boundaries
Managing your boundaries atau batas diri seseorang adalah tentang hal-hal yang
boleh dilakukan baik diri sendiri maupun oleh orang lain terhadap diri kita, batas diri bisa
dikatakan sebagai prinsip hidup seseorang. Penetapan batas diri merupakan cara tegas
dan bertanggungjawab untuk membuat orang lain yakin menghormati kebutuhan
seseorang,dan seseorang akan menghormati orang lain. Batas adalah pagar simbolis,
didefinisikan oleh nilai-nilai diri, yang melindungi keyakinan diri, ide-ide, emosi, hak,
kebutuhan dan ruang pribadi.
Setiap manusia merumuskan konsep mengenai batas dirinya. Konsep batas diri ini
kemudian terwujud dalam mentalitas mengenai apa yang masih dianggap wajar dan apa
yang tak dapat lagi ditolerir. Batas diri setiap orang pastilah berbeda. Orang yang
menetapkan batas-batas harus menyadari bahwa tidak masalah untuk mengatakan tidak
kepada orang lain. Dengan mengembangkan satu set batas-batas, kita dapat menghindari
merasa frustrasi dan kewalahan oleh banyak hal, termasuk diri sendiri atau merasa seperti
dimanfaatkan oleh orang yang mengambil keuntungan dari kita. Batas hubungan perawat
klien terdiri dari batas peran, waktu,tempat dan ruang, uang, pemberian hadiah dan
pelayanan, pakaian, bahasa, pengungkapan diri secara personal, kontak fisik (Stuart &
Sundeen, 1995)
Ada beberapa area dimana batasan dapat diterapkan yaitu :
a. Batasan Material
Batasan material dapat dirasakan atau dikenali saat kita memberikan atau
meminjamkan sesuatu barang misalnya uang, mobil, pakaian, buku, makanan dan
lain-lain. Ada beberapa orang yang berprinsip atau membuat batasan dirinya terkait
dengan meminjamkan mobil, ada yang berprinsip tidak meminjamkan mobilnya ke
orang lain ketika bukan dia yang mengemudikannya.
b. Batasan Fisik
Batasan fisik berhubungan dengan ruang personal, privasi dan tubuh. Batasan fisik
dapat dirasakan dan diketahui saat kita berjabat tangan, melakukan sentuhan ataupun
memeluk orang lain. Kita dapat melihat dan merasakan bagaimana reaksi orang lain
saat kita melakukan hal tersebut. Contoh ketika kita berada di lift yang penuh sesak
dengan orang orang, ketika ada yang keluar dari lift maka orang orang yang berada di
dalam lift membuat jarak antara yang satu dengan yang lainnya.
c. Batasan Mental
Batasan mental terkait dengan pikiran, nilai-nilai dan opini. Apakah kita termasuk
orang yang mudah tersugesti, apakah kita mengetahui apa yang kita yakini dan dapat
mempertahankan opini kita, apakah kita dapat mendengar dengan pikiran terbuka
terhadap opini orang lain tanpa bersikap kaku? Apabila kita bersikap sangat
emosional, argumentatif atau defensif maka berarti kita memiliki batasan mental yang
lemah.
d. Batasan Emosional
Batasan emosional membedakan dan memisahkan emosi dan tanggung jawab kita
terhadap orang lain dari orang lain. Hal tersebut seperti garis imajinasi atau area yang
memisahkan diri kita dengan orang lain. Batasan diri yang sehat mencegah kita dari
menasehati orang lain, menyalahkan orang lain atau menerima kesalahan. Batasan
diri yang sehat akan melindungi kita dari perasaan bersalah terhadap perasaan negatif
orang lain atau masalah dan komentar personal. Reaksi yang berlebihan menunjukkan
batasan emosional yang lemah. Batasan emosional yang sehat membutuhkan
kejelasan batasan internal (mengetahui perasaan dan tanggung jawab kita terhadap
diri sendiri dan orang lain).
e. Batasan Seksual
Batasan seksual terkait dengan perlindungan terhadap tingkat kenyamanan pada
sentuhan atau atau aktivitas seksual (apa, dimana, kapan dan dengan siapa). Contoh di
suatu Negara suami istri berprinsip suami atau istri berhak untuk menolak
berhubungan badan ketika tidak menghendaki hubungan badan, bahkan ada kasus
yang mencuat mengenai pemerkosaan oleh seorang suami karena istri tidak mau
berhubungan badan dengan suaminya waktu itu.
f. Batasan Spiritual
Jika relawan seminggu sekali benar-benar apa yang Anda inginkan dan dapat masuk
ke dalam jadwal Anda, maka atur batas ini dan tepati itu.
c. Yakinkan diri bahwa batas-batas penting. Kembangkan daftar batas-batas yang
diperlukan, dan masukkan dalam pikiran. Sadarilah bahwa Anda dapat menjadi lebih
baik dalam banyak hal ketika Anda tidak kewalahan oleh mereka. Atur batas-batas
Anda dalam suatu cara yang memungkinkan waktu untuk Anda dan keluarga Anda
dan teman-teman. Ingatlah apa prioritas utama Anda dalam hidup dan mengakui
bahwa perasaan orang lain tidak selalu lebih penting daripada Anda sendiri.
d. Belajarlah untuk mengatakan tidak. Setelah Anda telah memeriksa hubungan Anda
dan membuat beberapa batasan, belajar untuk mengatakan tidak. Jika, misalnya, Anda
telah membuat batas untuk bertemu seorang teman untuk makan siang hanya sekali
seminggu, dan dua orang teman menelepon Anda untuk janji makan siang, tunda
pertemuan teman kedua hingga tanggal yang akan datang. Jadilah hormat dan baik,
namun jelaskan bahwa Anda tidak dapat makan siang minggu ini karena keterbatasan
waktu, namun Anda akan senang bertemu dia minggu depan. Tetap dengan keputusan
Anda dan tidak merasa buruk atau bersalah untuk mengatakan tidak.
e. Menganalisis batas-batas Anda. Secara berkala, lihat daftar Anda dan menentukan
apakah batasan-batasan ini masih berlaku. Jika perlu disesuaikan, ubahlah. Beranikan
diri untuk tetap dengan batas dan Anda kemungkinan besar akan mulai melihat
perbedaan dalam hidup Anda.
Adapun langkah langkah pelaksanaan managing your boundaries ini diantaranya
sebagai berikut:
a. Identifikasi pikiran tentang batas diri yang akan ditetapkan terhadap diri
sendiri dan orang lain, batasan diri yang dimaksud adalah prinsip prinsip yang
dipegang oleh masing masing orang, dapat berupa batasan materi, fisik,
mental, emosional, seksual, dan spiritual.
b. Catat dalam buku kerja/catatan harian
c. Identifikasi tentang batas diri yang ditetapkan terhadap kelebihan dan
d.
e.
f.
g.
kekurangannya
Pilih batas diri yang akan ditetapkan dan dilakukan
Identifikasi tentang kemungkinan pelanggaran batas diri
Memperkuat dan memelihara penetapan batas diri
Lakukan evaluasi tentang batasan diri yang telah dibuat, untuk menentukan
apakah batasan diri atau prinsip tersebut membuat kita dan orang lain nyaman
atau tidak, karena terdapat konsekuensi dari batasan diri yang telah kita
tetapkan. Apabila membuat kita tidak nyaman maka perlu dilakukan
modifikasi mengenai batasan diri yang telah kita buat (Keliat, et al, 2014).
dapat
dicapai.
Kemampuan
yang
baik
dalam
REFERENSI :
a. Stuart,G.W & Laraia,M.T (2005), Principles and Practice of Psychiatric Nursing
(7th edition). St Louis: Mosby