Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan
atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang
dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi . Spektroskopi telah banyak diaplikasikan pada beberapa bidang diantaranya biofisika, biokimia, geofisika, kedokteran, kimia farmasi, astronomi sebagai contoh analisa kandungan protein, pengamatan batu permata, immunoassay, DNA sequencing, dan pengamatan lingkungan. Spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum yang digunakan dalam spektroskopi. Spektrometer terdiri dari lima bagian utama yaitu, celah masuk, kolimator, pendispersi, lensa, detektor. Terdapat dua jenis spektrometer jika ditinjau
dari bagian pendispersi, yaitu dengan prisma dan kisi. Pada
spektrometer berbasis prisma, prisma memiliki keuntungan menghasilkan satu spektrum cahaya yang jelas (terang), tapi nilainya tidak linear. Dispersi akan berkurang secara signifikan di daerah panjang gelombang merah, dan analisis spektral selanjutnya memerlukan tiga referensi (pengukuran ulang) untuk kalibrasinya. Sedangkan pada kisi mempunyai kemampuan untuk memberikan resolusi yang sangat baik, tapi grating juga akan mendispersikan spektrum visibel pada gambar. Ini berarti tidak semua spektrum cocok di bidang kamera, mungkin diperlukan beberapa eksposur untuk menangkap gambar . Pada saat ini telah dikembangkan berbagai macam spektrometer baik yang berbiaya mahal, yang telah di produksi secara umum oleh beberapa perusahaan, untuk aplikasi medis, astronomi dan yang lain, ada juga berbiaya murah seperti spektrometer dengan grating yang dikembangkan oleh Lighting Sciences Canada yang dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran optik, untuk mengukur spektrum cahaya dari beberapa sumber cahaya . Untuk pengembangan spektrometer berbiaya murah dapat dipertimbangkan penggunaan webcam sebagai elemen detektor. Telah dikembangkan spektrometer dengan menggunakan webcam namun elemen lain yang digunakan adalah grating sebagai elemen pendispersi . Sedangakan salah satu penelitian S2 jurusan teknik elektro ITS, mengembangkan video spektroskopi dengan menggunakan jaringan saraf tiruan untuk identifikasi jenis cairan , dimana dalam hal ini tidak dikorelasikan hubungan antara materi yang diuji dengan panjang gelombang yang dilewatkan. Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan pengembangan spektrometer yang murah, dengan bagian pendispersi berupa prisma dan webcam, yang akan diterapkan untuk menghiitung konsentrasi suatu larutan dengan memperhatikan hubungan intensitas dan panjang gelombang.