Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Recycle Limbah Plastik dan Kertas Untuk Wall Art


Lukisan Nyala dalam Gelap
Makalah ini disusun untuk mengampu tugas kuliah mata kuliah pendidikan lingkungan hidup
Dosen pengampu Fahmi

Disusun Oleh:
Anggi Yuniar Prabawaning.P
Lisa Widyani

150210402075
150210402067

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
201
KATA PENGANTAR
1

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayahNya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Recycle Limbah Plastik dan Kertas Untuk Wall Art Lukisan Nyala dalam Gelap
dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Makalah ini kami susun untuk
mengampu mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang tersaji secara sistematis.
Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil .Kritik dan saran sangat kami
perlukan demi sempurnanya makalah kami kedepannya.

Penyusun

Daftar isi

Sampul1
Kata pengantar ............................................................................................2
2

Daftar isi ......................................................................................................3


Bab I pendahuluan .......................................................................................4
A. Latar belakang ........................................................................................4
B. Rumusan masalah ....................................................................................4
C. Tujuan penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ...................................................................................4
Bab II Pembahasan ................................................ 6
A. Lukisan menyala dalam gelap dapat meningkatkan pendapatan
dan mengurangi angka pengangguran....................................................6
B. 1.2 Cara mengolah limbah agar menjadi media
lukis yang siap pakai... ................ 8
Bab IV Kesimpulan dan Saran ....................................................................12
A. Kesimpulan ............................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................12
Daftar pustaka .............................................................................................13

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Semakin banyaknya solusi untuk mengolah limbah kertas dan plastik yang
kian hari jumlahnya semakin banyak sepertinya masih kurang untuk mengurangi
jumlah limbah plastik dan kertas itu sendiri.Belum lagi masalah pengangguran yang
kian tahun jumlahnya semakin bertambah membuat pemerintah harus melakukan
inovasi lapangan kerja yang dapat menampung pengangguran.Jika dua masalah di
atas dapat dikurangi dengan hanya satu solusi, tentunya hal ini akan sangat
berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kami membuat lukisan yang terbuat dari limbah plastik dan kertas, dan dapat
menyala dalam gelap. Tentunya lukisan ini nantinya akan dapat dinikmati baik saat
siang hari ataupun pada malam hari saat lampu ruangan telah dimatikan, dan juga jika
pada saat kita kedatangan tamu tetapi pada saat yang bersamaan listrik padam, tentu
tamu anda akan terpukau melihat lukisan yang anda miliki begitu indah. Jadi kita
tetap dapat menikmati lukisan indah dalam gelap. Tetapi tentu kita tidak perlu menanti
listrik padam atau harus mematikan lampu mati terlebih dahulu untuk menikmati
lukisan kita, kita juga tetap dapat menikmatinya walaupun dalam kondisi ruangan
yang bercahaya
Kami berpikir bahwa dengan adanya lukisan yang dapat menyala dalam gelap
ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.Utamanya kami berfokus pada Desa
Sumbercangkring ,Kecamatan Gurah,Kabupaten Kediri.Untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan memberdayakan perempuan di Desa Sumbercangkring.?
Pengaruh pembuatan wall art terhadap penanggulangan sampah sangatlah
besar, dengan adanya pendaur ulangan limbah plastic dan kertas ini akan mengurangi
tingkat pencemaran lingkungan di daerah tersebut. karena sampah-sampah plastic
yang biasanya di buang sembarangan di sungai saat ini sudah mampu di daur ulang
menjadi kerajinan yang cukup popular saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, tentunya terdapat hal hal yang dapat
membuat kegiatan tersebut tidak memuaskan, tidak berjalan dengan lancar atau
bahkan batal terlaksana. Di sini akan muncul beberapa pertanyaan yang dapat
mewakili itu semua. Adapun beberapa pertanyaan tersebut adalah:
1. Bagaimana Produk ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa
Sumbercangkring?
2. Bagaimana cara mengolah limbah agar menjadi media lukis yang siap pakai?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pemanfaatan limbah plastik dan kertas menjadi lukisan
yang dapat bersinar dalam gelap adalah;
1. Mengurangi jumlah sampah yang berada di lingkungan sekitar, serta mendaur
ulang sampah menjadi barang ekonomis.
4

2. Membuat masyarakat yang mandiri dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.


3. Mengurangi angka pengangguran dengan memberi pelatihan ketrampilan baru.
4. Pengabdian terhadap masyarakan sebagai wujud kepedulian social.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam daur ulang limbah kertas dan plastik menjadi
lukisan yang menarik serta dapat bersinar dalam gelap adalah menjual barang
kesenian yang berupa wall art dan dengan harga cukup terjangkau yang dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Sumbercangkring.
E. KEGUNAAN
Bagi konsumen yang menghias rumahnya dengan wall art yang bersinar akan
memiliki manfaat, antara lain;
1. Memperindah suasana pada ruangan yang dihiasi oleh wall art yang dapat
bersinar dalam ruang gelap maupun redup.
2. Menambah gengsi pemilik rumah jika ada rekan kerja yang berkunjung ke
rumahnya.
3. Bernilai ekonomis tinggi.
4. Menikmati keindahan dari lukisan yang tergambar.
5. Untuk menghilangkan kepenatan dalam pikiran dengan memandang lukisan.

PEMBAHASAN
1.1 Lukisan menyala dalam gelap dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi angka
pengangguran
Desa Sumbercangkring adalah sebuah Desa yang terletak Kecamatan Gurah
,Kabupaten Kediri.Masyarakat Desa Sumbercangkring untuk rata-rata pendapatan
masyarakatnya masih tergolong rendah.Dimana sebagian masyarakatnya masih memilih
untuk menjadi petani dan juga buruh srabutan.Selain itu angka pengangguran yang
lumayan di daerah tersebut membuat kami ingin memberdayakannya agar tidak menjadi
beban negara.Selain hal itu ,kami juga ingin memberdayakan masyarakat untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memberikan pelatihan ketrampilan
pengolahan limbah plastik dan kertas ini untuk menjadi sebuah karya lukis yang bernilai
ekonomis sehingga hasilnya selain meningkatkan kreatifitas masyarakat juga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran.Berikut ini data
yang dapat kami kumpulkan secara umum.
Tenaga Kerja Indonesia:

Tenaga Kerja
- Bekerja
- Menganggur

2010
116,527,546
108,207,767
8,319,779

2011
119,399,375
111,281,744
8,117,631

2012
120,320,000
113,010,000
7,310,000

2013
120,170,000
112,760,000
7,410,000

2014
121,870,000
114,630,000
7,240,000

Sumber: Badan Pusat Statistik

Tabel di bawah ini memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir. Tabel tersebut menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan
berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanita. Pengangguran wanita berkurang
secara drastis, bahkan mulai mendekati angka pengangguran pria. Meskipun demikian,
masalah persamaan gender, seperti di negara-negara lain, masih menjadi isu penting di
Indonesia. Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa sektor utama (seperti pendidikan dan
kesehatan), wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih banyak dari
pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada pria yang
melakukan pekerjaan yang sama.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengangguran
(% dari total tenaga kerja)
Pengangguran Pria
(% dari total tenaga kerja pria)
Pengangguran Wanita
(% dari total tenaga kerja wanita)

10.3

9.1

8.4

7.9

7.1

6.6

6.1

6.2

8.5

8.1

7.6

7.5

6.1

13.4 10.8

9.7

8.5

8.7

5.9

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang
dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata6

rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa
sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja
nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah
sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam
kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat
adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa
pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pengangguran Muda Pria
(persentase tenaga kerja pria
15-24 tahun)
Pengangguran Muda Wanita
(persentase tenaga kerja wanita
15-24 tahun)

27.7

23.8

21.8

21.6

21.1

19.3

34.3

27.3

25.5

23.0

22.0

21.0

Sumber: Bank Dunia

Sektor pertanian tetap berada di posisi teratas dalam hal penyerapan tenaga kerja. Tabel di
bawah ini memperlihatkan empat sektor terpopuler yang menyerap paling banyak tenaga
kerja di tahun 2011 dan setelahnya. Angka-angka ini merupakan representasi total persentase
tenaga kerja Indonesia.

Pertanian
Pedagang Grosir, Pedagang Ritel,
Restoran dan Hotel
Jasa masyarakat, Sosial dan Pribadi
Industri Manufaktur

2011
42.5

2012
39.9

2013
39.2

2014
40.8

23.2

23.6

24.1

25.8

17.0
13.7

17.4
15.6

18.5
15.0

18.5
15.4

data dari Februari 2014


Sumber: Badan Pusat Statistik

Pekerjaan rentan (tenaga kerja yang tidak dibayar dan pengusaha) baik untuk pria maupun
wanita angkanya lebih tinggi di Indonesia daripada di negara-negara maju atau berkembang
lainnya. Dalam satu dekade terakhir ini tercatat sekitar enam puluh persen untuk pria
Indonesia dan tujuh puluh persen untuk wanita. Banyak yang merupakan 'pekerja rentan'
adalah mereka yang bekerja di sektor informal.
Oleh sebab itu kami berharap bahwa adanya inovasi karya ini dapat menjadi salah
satu cara memperoleh pendapatan bagi masyarakat sehingga dapat memperbaiki kualitas
hidup masyarakat.

1.2 Cara mengolah limbah agar menjadi media lukis yang siap pakai
7

Melihat semakin banyaknya usaha yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah
menjadi barang ekonomis dengan cara yang berbeda-beda namun belum dapat mengontrol
jumlah sampah itu sendiri, maka dengan daya kreatifitas yang berbeda kami ingin
berpartisipasi mengurangi sampah plastik dan kertas yang berada di wilayah Desa
Sumbercangkring-Gurah Kediri menjadi barang ekonomis dan bernilai seni tinggi.
Cara pengolahannya pun tidak terlalu sulit, pengambilan sampah dilakukan setiap 2
minggu sekali. Kita mengambil sampah dari masyarakat desa yang telah kita beri sosialisasi,
jadi warga masyarakat desa tersebut, di minta untuk memilah sampah antara sampah plastic
yang bisa digunakan dengan sampah plastic yang tidak bisa digunakan, selain itu pemilahan
juga pada sampah kertas yang ada, dimaksudkan disini agar memudahkan masyarakat untuk
menggunakan limbah tersebut,sisa dari limbah yang tidak di pakai terebut langsung di buang
di TPA. Jumlah sampah yang diambil kurag lebih sekitar 50 kg per 2 minggu sekali.
Limbah itu sendiri akan disulap menjadi hiasan dinding atau lebih dikenal dengan
nama wall art. Wall art adalah sebuah hiasan yang lebih mirip dengan lukisan dan dipajang di
dinding. Wall art merupakan karya seni yang telah ada sejak lama tetapi baru popular dalam
beberapa tahun ini di Indonesia.
Dalam hal ini kami akan memberikan inovasi pada wall art yang akan kami pasarkan.
Pada umumnya, wall art hanya dapat dinikmati dalam ruangan yang terang, tetapi kami
membuat suatu terobosan baru, dimana wall art tersebut dapat juga dinikmati dalam ruangan
yang gelap. Kami menambahkan unsur cat fosfor (cat yang dapat menyala dalam gelap
maupun redup).Dengan begitu wall art yang dapat menyala dalam gelap ini akan menarik
minat pasar. Sehingga dapat memperoleh laba yang besar. Serta usaha ini diharapkan dapat
berkembang pesat, serta pasar yang lebih luas (tdak hanya di daerah Kediri) serta dapat
bersaing di pasar Nasional.
Metode dalam pembuatan karya kami adalah terdiri atas
1. Metode pembuatan

Buat cetakan dari kayu


Semen putih, lem, limbah plastik, limbah kertas, semua bahan dicampurkan
menjadi satu dan diberi air secukupnya dan jangan terlalu encer.
Masukkan semua bahan yang telah dicampurkan tadi dalam cetakan.
Setelah bahan yang kita masukkan cetakan mengeras,kita amplas untuk memper
halus media yang akan kita lukis.
Lalu lapisi dengan cat warna dasar menggunakan kompresor.
Setelah itu media siap untuk di lukis sesuai kreatifitas kita dengan menggunakan
cat minyak .
Setelah lukisan sudah jadi lalu di lapisi menggunakan cat anti gores agar warna
dari lukisan tadi tidak mudah pudar.
Kemudian kita memasuki tahap berikutnya melukis dengan menggunakan cat
fosfor.

Dan yang terakhir adalah tahap pengepakan.

2. Metode Pengemasan
8

Dalam mengemas Wall art yang sudah siap dipasarkan, kami membungkusnya
didalam kardus yang tutupnya terbuat dari plastik transparan sehingga Wall art
bisa terlihat meskipun di dalam kemasan, serta berfungsi untuk menjaga mutu
barang sebelum sampai ke tangan konsumen.
3. Metode Pemasaran
Melihat pangsa pasar seni di daerah jember, kegiatan ekonomi untuk pasar
seni rupa semakin menggeliat. Dalam hal wall art, seni ini sedang populer, karena
arsitektur bangunan yang beraliran modern maka wall art cocok untuk menghias
dinding rumah.
Dalam pasar wall art, ada banyak pemain yang telah berkecimpung dalam
bisnis wall art. Kelebihan mereka adalah selain pengalaman berkecimpung dalam
pasar wall art, luasnya pangsa pasar dan besarnya modal mereka juga merupakan
kelebihan dari para pesaing kami.
Sedangkan kelebihan dari produk kami adalah dalam hal inovasi yang
belum pernah diketahui orang lain, dan inovasi ini membuat produk yang kami
hasilkan menjadi lebih istimewa.
Pada bulan ke-4 sampai bulan ke-5 kami meluncurkan 20 produk kami ke
pasaran, dengan harga rata-rata per unit Rp 100.00,00 dan memasang target pada
akhir bulan ke-5 terjual minimal 15 unit, dengan keuntungan total Rp 300.000,00.
Jadi pada periode lima bulan awal, kami menargetkan memasarkan
minimal 15 unit, dengan laba per unit sebesar Rp 20.000,00.

JADWAL KEGIATAN

No

Kegiatan

Bulan ke-1
1

Bulan ke-2
4

Bulan ke-3
4

Bulan ke-4
4

Bulan ke-5
4

Persiapan
1 pengumpulan
bahan
2

Pencetakan

Pengeringan

Penghalusan

Pengecatan/
penggambaran
Pelapisan
6
fosfor
Pengemasan/
7
packing
5

Pemasaran

Evaluasi

10 Laporan

RANCANGAN BIAYA
Berikut rancangan biaya yang kami butuhkan untuk pembuatan 20 Wall art:
Semen putih 1 sak
@Rp 60.000
Rp 120.000
12 bks. Lem kayu rajawali @Rp 10.000
Rp 100.000
Amplas
Rp 100.000
10 Kayu Less
@Rp 3.500
Rp 35.000
1 Dinamo grenda
Rp 800.000
1 Compressor
Rp 2.000.000
2 Alat spet
@Rp 250.000
Rp 500.000
Satu set peralatan lukis
Rp 3000.000
20 Kardus pack
@Rp 4000
Rp 80.000
1 Pemotong kertas
Rp 250.000
4 Cat fosfor
@Rp 850.000
Rp 3.400.000
2 Clear/pernis
@Rp. 35.000
Rp 70.000
Transportasi
Rp 500.000
Bahan bakar compressor (bensin)
Rp 500.000
Kawat & Paku
Rp. 20.000
1 lbr. triplex
Rp. 55.000
Lain-lain
Rp. 500.000
Jumlah
Rp 9.330.000

PENUTUP

Kesimpulan
Melihat semakin banyaknya usaha yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah
menjadi barang ekonomis dengan cara yang berbeda-beda namun belum dapat mengontrol
jumlah sampah itu sendiri, maka dengan daya kreatifitas yang berbeda kami ingin
berpartisipasi mengurangi sampah plastik dan kertas yang berada di wilayah Desa
Sumbercangkring-Gurah Kediri menjadi barang ekonomis dan bernilai seni tinggi dengan

10

Lukisan menyala dalam gelap ini .Sehingga hasil dari penjualannya dapat menambah
pendapatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa tersebut.
wall art hanya dapat dinikmati dalam ruangan yang terang, tetapi kami membuat
suatu terobosan baru, dimana wall art tersebut dapat juga dinikmati dalam ruangan yang
gelap. Kami menambahkan unsur cat fosfor (cat yang dapat menyala dalam gelap maupun
redup).Dengan begitu wall art yang dapat menyala dalam gelap ini akan menarik minat pasar.
Sehingga dapat memperoleh laba yang besar. Serta usaha ini diharapkan dapat berkembang
pesat, serta pasar yang lebih luas (tdak hanya di daerah Kediri) serta dapat bersaing di pasar
Nasional.
Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat

Perlunya perhatian pemerintah terhadap masyarakat khususnya pengangguran yang


dapat menjadi beban negara dengan memberikan beberapa pelatihan dan ketrampilan.

Untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat dan untuk menjaga
kebersihan lingkungan pembuatan karya lukis yang menyala dalan gelap ini dapat
dipertimbangkan sehingga masyarakat dapat memperoleh pendapatan dari penjualan
karya seni ini .

Daftar Pustaka
http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomimakro/pengangguran/item255

11

Anda mungkin juga menyukai