PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vitamin merupakan suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Didalam
tubuh diperlukan dalam jumlah sedikit (micronutrient). Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh.
Jika dapat disintesis bermakna jumlah tidak mencukupi kebutuhan tubuh sehingga harus
diperoleh dari makanan. Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan
energi. Berdasarkan hidrofobisitasnya (kelarutannya dlm air), vitamin dibagi menjadi 2 :
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud vitamin dan mineral?
Bagaimana penggolongan vitamin dan mineral?
Apa saja jenis-jenis vitamin dan mineral?
Apa akibat kekurangan vitamin dan mineral?
Bagaimana penanggulangan akibat kekurangan vitamin dan mineral?
1.3. Tujuan
1
1.
2.
3.
4.
5.
1.4. Manfaat
Dapat memberikan gambaran jelas mengenai masalah pada defisiensi vitamin dan mineral.
Juga memberi kesadaran untuk mengkomsumi gizi seimbang agar tidak sakit dan hidup sehat.
Mencapai pertumbuhan yang baik pada masa janin, anak, remaja dan lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.
Vitamin
Penggolongan Vitamin
a. Vitamin larut air terdiri dari vitamin B dan C. Vitamin larut dalam air adalah vitamin
yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang
terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila
tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
b. Vitamin Larut Lemak terdiri dari vitamin A, D, E, K. Vitamin larut lemak ini memiliki
fungsi yang sangat penting dalam menjaga agar tubuh kita tetap sehat, termasuk fungsi
diferensiasi sel, fungsi sistem kekebalan tubuh dan juga berfungsi untuk membantu
menjaga tulang agar tetap kuat dan tidak keropos. Vitamin larut lemak ini dapat disimpan
oleh tubuh dalam hati dan kulit. Kelebihan vitamin yang larut dalam lemak ini dapat
berbahaya dan menyebabkan kerusakan sel tubuh kerana itu kita disarankan untuk
berhati-hati dengan suplemen diet yang terlalu banyak mengandung vitamin yang larut
dalam lemak. Sebelum ditemukan vitamin yang larut dalam lemak, orang menduga
bahwa lemak hanya berfungsi sebagai sumber energi. Vitamin yang larut dalam lemak
biasanya ditimbun dalam tubuh dan karenanya tidak perlu disediakan setiap hari dalam
makanan.
Jenis-jenis Vitamin
a. Vitamin A
Manfaat vitamin untuk pertumbuhan, terutama kesehatan kulit, mata dan menjaga
daya tahan tubuh.
Sumber vitamin terdapat dalam hati, kuning telur, keju, sayuran berwarna hijau tua
seperti daun singkong, bayam, serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuningjingga (wortel, mangga, tomat, pepaya, dan lain-lain).
3
e. Vitamin E
Sebagai antioksidan yang berfungsi melindungi dan memperkuat daya tahan tubuh
dari penyakit, baik untuk kesehatan kulit.
Sumber terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan terutama minyak sayur, minyak
kecambah gandum, dan biji-bijian. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber
vitamin E yang baik.
Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan mandul, sel darah merah terbelah,
kelemahan dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, anemia, gangguan
penglihatan, retensi cairan (odem), kelainan kulit dan gangguan penyerapan lemak
pada bayi premature.
Kelebihan
vitamin
E bisa
menyebabkan keracunan, sakit
kelapa,
lelah, pusing dan gangguan penglihatan
f. Vitamin K
Penting untuk pembekuan darah.
Sumber terdapat pada hati, keju, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang
polong, kol, seledri, dan brokoli. Juga pada buah-buahan seperti apel, jeruk, alpukat,
dan pisang.
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi luka,
kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal dan kesulitan penyerapan lemak
dari makanan.
Kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa
vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, sakit
kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.
2.3.
Mineral
Penggolongan Mineral
a. Mineral Makro
Mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari.
Terdiri dari natrium, kalsium, kalium, dan sebagainya.
b. Mineral Mikro
Mineral yang dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari.
Terdiri dari zat besi, iodium, dan sebagainya
Jenis-jenis Mineral
5
a. Natrium
Diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sumber terdapat dalam margarin, daging, telur, garam dapur, kecap, makanan yang
diawetkan dengan garam dapur.
b. Kalsium
Berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi serta mengatur dalam proses
pembekuan darah.
Sumber terdapat dalam susu dan hasil olahan susu seperti keju, ikan jika dimakan
dengan tulang termasuk ikan kering (sarden dan teri).
c. Kalium
Penting untuk pertumbuhan sel dan memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sumber terdapat dalam semua makanan yang berasal dari tumbuh- tumbuhan dan
hewan. Sumber utama adalah makanan mentah/segar terutama buah, sayuran, dan
kacang-kacangan.
d. Zat Besi
Berperan dalam menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh, membentuk sel darah
merah, meningkatkan kemampuan belajar, dan sistem kekebalan tubuh.
Sumber : makanan seperti susu, daging sapi, ayam, hati ayam, dan ikan. Selain itu
juga terdapat dalam telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan
beberapa jenis buah seperti alpukat dan stroberi adalah sumber terbaik zat besi.
e. Iodium/Yodium
Berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Iodium juga penting untuk
perkembangan otak.
Sumber : terdapat dalam garam beriodium, susu, telur, ikan, udang, kerang, dan
ganggang laut.
f. Asam Folat
Penting untuk pertumbuhan, terutama kesehatan kulit, mata, dan menjaga daya tahan
tubuh.
Sumber : terdapat dalam hati, kuning telur, kacang-kacangan (seperti kacang merah,
kacang kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong,
bayam, serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning- jingga (seperti jagung
dan jeruk).
2.4.
iv. Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri,
membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi orangorang yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak zat besi yang
diperlukan selama ledakan pertumbuhan dan perempuan hamil dan menstruasi.
f. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan zat besi antara lain :
i. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar zat besi yang
cukup secara rutin pada usia remaja.
ii. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam
askorbat) untuk meningkatkan absorbs zat besi dan menghindari atau mengurangi
minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum
susu pada saat makan.
iii. Suplementasi zat besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
iv. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,
multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
v. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan
pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
g. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
i. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi,
yang mungkin harus diminum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab
kekurangan zat besi kehilangan darah selain dari haid sumber perdarahan harus
diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
ii. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan yang
seringkali suntikan seumur hidup vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam
folat diobati dengan suplemen asam folat.
iii. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini.
Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia
ini. Namun jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin
sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu
merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
iv. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah
untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan
transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang anda berpenyakit dan tidak dapat
membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh
8
3. Gondok
a. Definisi
Gondok merupakan pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah
depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang
tidak normal. Penyakit kelenjar gondok (PKG) bias akibat dari kurangnya
produksi hormon (hipotiroid) atau berlebihnya produksi hormon (hipertiroid).
b. Penyebab penyakit gondok
Penyebab utama penyakit gondok adalah gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY). Selain itu, dapat juga disebabkan oleh beberapa hal, misalnya
untuk penyebab hipotiroid, yaitu :
i. Kehilangan jaringan tiroid akibat operasi atau rusak akibat radiasi
ii. Antibodi Antitiroid: bisa terjadi pada penderita diabetes atau Lupus,
rheumatoid arthritis, hepatitis kronik atau Sjogren sindrom.
iii. Bawaan lahir
iv. Gangguan produksi
v. Obat-obatan: beberapa obat bisa menyebabkan hipotiroid misalnyalithium
(Eskalith, Lithobid).
c. Gejala Penyakit Gondok (hipotiroid &hipertiroid)
i. Gejala hipotiroid pada orang dewasa: mudah capek dan kelelahan, tidak tahan
dingin, konstipasi, nyeri di lengan, kurang nafsu makan, penambahan berat badan (BB),
12
kulit kering, rambut rontok, penurunan intelektual, suara serak, depresi, dan gangguan
haid atau haid menjadi kurang (pada wanita).
ii. Gejala-gejala hipotiroid pada anak-anak: mirip gejala pada orang dewasa, lelah,
gangguan pertumbuhan, dan kecerdasan menurun.
iii. Gejala-gejala Hipotiroid pada bayi: konstipasi (susah Buang Air Besar), susah makan,
gangguan pertumbuhan, dan kelelahan yg berat.
iv. Gejala-gejala hipertiroid pada orang dewasa : susah tidur (Insomnia), tremor
(Gemetaran), gugup ( Nervous), merasa kepanasan pada suhu normal atau dingin,
gerakan usus meningkat, penurunan berat badan, keringat berlebihan, gangguan haid
(terhenti), nyeri sendi, susah konsentrasi, dan mata kelihatan melotot.
d. Pengobatan Penyakit Gondok
Pengobatan gondok dapat menggunakan garam yodium. Semua orang
yang tinggal di daerah endemis (daerah yang banyak penderita penyakit gondok)
harus menggunakan garam beryodium. Dengan demikian, penyakit gondok dapat
dicegah dan benjolan gondoknya bias disembuhkan. Usahakan untuk memakai
garam beryodium, karena ini jauh lebih aman dan baik dalam hasil. Sedangkan
dengan pengobatan tradisional dapat dijadikan pilihan dengan cara memakan
kepiting atau makanan laut yang dicampur dengan sedikit ganggang dan garam
beryodium. Memang hasilnya tidak sebagus menggunakan garam beryodium .
Pengobatan farmakologis dibagi berdasarkan hipertiroid dan hipotiroid.
Obat-obatan untuk hipertiroid yaitu Beta Blockers yakni dengan mengurangi
tremor, gugup dan agitasi, juga menurunkan frekuensi detak jantung. Obat
Propylthiouracil (PTU) memblok pembentukan hormon tiroid. Membutuhkan
waktu beberapa bulan untuk memperoleh efek terapi yang sempurna.
Methimazole (Tapazole) kerjanya juga memblok pembentukan hormon tiroid.
Iodide (Larutan Lugol) bekerja dengan menghambat lepasnya hormon dari
kelenjar yang produksi berlebihan. Obat-obatan untuk hipotiroid yaitu Lthyroxine (Synthroid, Levoxyl, Levothroid, Unithroid) merupakan terapi sulih
hormon tiroid yang berupa bentuk sintetik dari thyroxine. L-triiodothyronine
jarang dipakai karena efeknya tidak sebagus L-thyroxine. Tiroid ekstrak kurang
dianjurkan karena T3 nya lebih banyak serta kadarnya bervariasi
4. Kerapuhan Tulang (Osteoporosis)
a. Definisi
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan
porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang
yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya
rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan
kualitas jaringan tulang, yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
b. Penyebab Osteoporosis
13
i.
ii.
iii.
iv.
c. Gejala-gejala osteoporosis
i.
Tinggi badan berkurang
ii.
Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
iii.
Patah tulang
iv.
Nyeri bila ada patah tulang
d. Pencegahan osteoporosis
i.
Asupan kalsium cukup. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan
tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup. Minum 2
gelas susu dan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang
pada wanita setengah baya yang sebelumya tidak mendapatkan cukup
kalsium. Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis yang dianjurkan
untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk lansia
1200 mg per hari. Kebutuhan kalsium dapat terpenuhi dari makanan seharihari yang kaya kalsium seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan
kacang-kacangan.
14
ii.
iii.
iv.
v.
15
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan
menjalankan fungsinya dengan baik. Berbeda dengan mineral yang tidak mudah rusak,
vitamin mudah rusak dan berubah bentuk jika terkena panas atau asam. Struktur vitamin akan
berubah ketika masuk ke dalam tubuh. Tubuh tidak menyerap vitamin dalam bentuk awal,
melainkan diserap dalam bentuk provitamin (vitamin yang belum aktif). Vitamin memiliki
sifat mudah larut dalam air dan lemak, namun tidak dengan mineral. Fungsi vitamin dalam
tubuh berbeda-beda tergantung jenisnya.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Vitamin dan mineral dua unsur yang saling kerjasama dalam tubuh untuk memenuhi
kesehatan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral akan menyebabkan kesehatan tubuh
menurun.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adli, Fadly. Vitamin dan Mineral. 26 Mei 2016.
http://makalahfadli.blogspot.co.id/2014/04/makalah-vitamin-danmineral.html
Romaningsih, Ani. Defisiensi Zat Gizi Mikro. 26 Mei 2016.
http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/04/defisiensi-zat-gizi-mikro.html
Trinyanasuntarim. Defisiensi Vitamin Dan Mineral. 26 mei 2016.
https://id.scribd.com/doc/48346582/DEFISIENSI-VITAMIN-DAN-MINERALMAKALAH-3
17