Oleh
Ristiana
NPM 1113053097
Dosen Pengampu
Mata Kuliah
: Bahasa Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang memakai
bahasa Indonesia sebagai alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari dan mengakui bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa
nasional kita, tetapi tidak mengetahui bagaimana perkembangan bahasa
Indonesia dan apa kedudukan bahasa Indonesia.
Untuk itulah, materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena tentu
sangat disayangkan jika sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mengetahui
sejarah perkembangan dan kedudukan bahasa Indonesia. Lebih dari itu,
sebagai seorang guru, materi ini menjadi modal awal untuk menjadi pengajar
bahasa Indonesia yang baik di SD, karena dengan menguasai materi ini,
berarti telah memiliki wawasan yang lebih luas tentang bahasa Indonesia yang
dapat mendukung tugas dalam membimbing anak didik agar semakin matang
pengalaman berbahasanya dan semakin tumbuh sikap positifnya terhadap
bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan beberapa permasalahan,
diantaranya:
1. Bagaimanakah sejarah bahasa Indonesia?
2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diterima
sebagai bahasa Nasional?
3. Bagaimanakah fase-fase dalam perkembangan bahasa Melayu menjadi
bahasa Nasional?
4. Bagaimanakah kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional?
5. Bagaimanakah kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 bahasa Negara
ialah bahasa Indonesia. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa
Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benarbenar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan seharihari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa
daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Madura, bahasa
Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-lainl.
Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia
adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa
pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang
menjadi bahasa resmi Republik Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang,
tentunya akan lebih berkesan positif jika kita menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nomor satu.
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak
dari zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di
seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang menyatakan itu ialah
ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit tahun 683 M (Palembang), Talang
Tuwo tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur tahun 686 M (Bangka Barat).
Prasati itu bertuliskan huruf Pra-Nagari berbahasa Melayu Kuno. Bahasa
Melayu Kuno itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa
Tengah juga ditemukan Prasasti tahun 832 M dan di Bogor tahun 942 M yang
menggunakan bahasa Melayu Kuno.
Melayu Kuno
Penyebutan pertama istilah Bahasa Melayu sudah dilakukan pada masa
sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti
berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini
ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya. Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah. Yang semuanya bertuliskan Pra-Nagari dan bahasanya bahasa Melayu
Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu
Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
Berikut ini kutipan sebagian bunyi batu bertulis Kedudukan Bukit.
Swastie syrie syaka warsaatieta 605 ekadasyii syuklapaksa wulan waisyaakha
dapunta hyang naayik di saamwan mangalap siddhayaatra di saptamie
syuklapaksa wulan jyestha dapunta hyang marlapas dari minanga taamwan...
(Terjemahan dalam bahasa Melayu sekarang (bahasa Indonesia): Selamat!
Pada tahun Saka 605 hari kesebelas pada masa terang bulan Waisyaakha, tuan
kita yang mulia naik di perahu menjemput Siddhayaatra. Pada hari ketujuh,
pada masa terang bulan Jyestha, tuan kita yang mulia berlepas dari Minanga
Taamwan...)
Melayu Klasik
Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13,
Bahasa Indonesia
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
terlalu sulit dipelajari. Kriteria ini terpenuhi oleh bahasa Melayu sehingga
akhirnya bahasa inilah yang dipilih dan ditetapkan sebagai bahasa Indonesia
atau bahasa Nasional.
C. Fase-fase Penting dalam Perkembangan Bahasa Melayu menjadi
Bahasa Nasional
Untuk memudahkan pemahaman mengenai perkembangan Bahasa Melayu
menjadi Bahasa Indonesia, kita bagi dalam beberapa fase/masa dan peristiwa
yang dianggap penting. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
berbagai prasasti dan inkripsi. Diantaranya prasasti Kedukan Bukit (683 M),
di Talang Tuo (dekat Palembang, bertahun 684 M), di Kota Kapur (Bangka
Barat, 686 M), di Karang Berahi (antara Jambi dan Sungai Musi, 688 M), dan
inkripsi Gandasuli di daerah Kedu, Jawa Tengah, bertahun 832 M.
Sebagai bukti lain dari pertumbuhan dan persebaran Bahasa Melayu, dapat
diidentifikasi melalui adanya berbagai dialek Melayu yang tersebar di seluruh
Nusantara. Misalnya dialek Melayu Minangkabau, Palembang, Jakarta
(Betawi), Larantuka, Kupang, Ambon, Manado, dan sebagainya. Juga,
banyaknya hasil kesusastraan Malayu Lama dalam bentuk cerita penglipur
lara, hikayat, dongeng, pantun, syair, mantra, dan sebagainya.
Di antara karya sastra lama yang terkenal adalah Sejarah Melayu karya
Tun Muhammad Sri Lanang gelar Bandahara Paduka Raja yang diperkirakan
selesai ditulis tahun, 1616. Selain itu juga ada Hikayat Hang Tuah, Hikayat
Sri Rama, Tajus Salatin, dan sebagainya.
10
bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia. Banyak faktor yang mendorong hal
itu terjadi. Di antaranya, dan yang paling utama adalah faktor politik.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai
bahasa yang beraneka pula, merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada
alat pemersatu. Dan alat itu adalah suatu bahasa guna menyatakan pikiran,
perasaan, dan kehendak, yang dapat menjembatani ketergangguan dan
kesenjangan komunikasi antara suku bangsa dengan bahasanya yang berbedabeda. Itulah sebabnya, pada tanggal 28 Oktober 1928, dikumandangkanlah
ikrar Sumpah Pemuda : Berbangsa satu, bangsa Indonesia, bertanah air satu
tanah air Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.
Selanjutnya, berbagai peristiwa penting dalam kaitannya dengan
perkembangan Bahasa Indonesia. Diantaranya adalah :
1. Penyusunan ejaan resmi Bahasa Melayu pada tahun 1901 oleh Ch. A. van
Ophuysen yang termuat dalam Kitab Logat Melayu. Ejaan ini disebut
Ejaan van Ophuysen.
2. Pendirian Taman Bacaan Rakyat (Commisie voor de volkslectuur) pada
tahun 1908, untuk selanjutnya pada tahun 1917 diubah namanya menjadi
Balai Pustaka.
3. Ketetapan Ratu Belanda pada tahun 1918 yang memberikan kebebasan
kepada para anggota Dewan Rakyat (Volksraad) untuk menggunakan
Bahasa Melayu dalam forum.
11
12. Pengubahan nama Lembaga Bahasa Nasional yang selama itu menangani
pelbagai hal yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia/daerah,
menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 1 Februari 1975.
13. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta tahun 1978.
14. Penetapan Bulan Bahasa pada tanggal 28 Oktober 1980. Peristiwa ini
dilaksanakan selama satu bulan dalam setiap tahun yaitu pada setiap bulan
Oktober.
15. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta tahun 1982.
16. Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta tahun 1988. Pada Kongres ini
diperkenalkan pula Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat 62.100
butir masukan termasuk ungkapan dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia yang disusun di bawah koordinasi Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
D. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di kawasan Republik
Indonesia ini. Pentingnya peranan bahasa Indonesia itu, sebagaimana yang
telah diuraikan pada subunit 1, antara lain bersumber pada ikrar ketiga
Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain itu,
ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada tanggal 18
Agustus 1945, dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV pasal 36.
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1998) dinyatakan
bahwa masih ada beberapa alasan lain (selain yang telah dikemukakan di atas)
mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara
beratus-ratus bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi
penuturnya sebagai bahasa ibu.
Pertama, jumlah penuturnya. Jumlah penutur bahasa Indonesia mungkin
tidak sebanyak bahasa Jawa atau Sunda, tetapi jika pada jumlah itu
ditambahkan penutur dwibahasawan yang menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pertama atau bahasa kedua, maka kedudukannya dalam jumlah
penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di peringkat pertama. Lagi pula,
jumlah penutur asli bahasa Indonesia lambat-laun pasti akan bertambah.
13
14
15
resmi
untuk
kepentingan
perencanaan
dan
pelaksanaan
16
rupa
sehingga
ia
memiliki
identitasnya
sendiri,
yang
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 bahasa Negara
ialah bahasa Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh dan
berkembang sejak sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman
dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan
hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia
Tenggara.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dicanangkanlah penggunaan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan.
Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi
diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
a. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Adapun beberapa fungsinya adalah:
1) Lambang kebanggaan nasional
2) Lambang identitas nasional
3) Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
4) Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
b. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi
Adapun bahasa Indonesia befungsi sebagai:
1) Bahasa resmi kenegaraan
2) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional
4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
B. Saran
Sebagai seorang guru pemahaman mengenai sejarah dan kedudukan
bahasa Indonesia perlu diperluas. Karena untuk bekal mengajar peserta didik
18
19