ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja kerja karyawan kontrak
pada divisi Area Jakarta di PT Indosat, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
analisis data menggunakan Skala Likert. Peneliti juga melakukan observasi untuk melengkapi data
pada penelitian ini. Objek penelitian ini adalah seluruh karyawan kontrak divisi Area Jakarta di PT
Indosat, Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lingkungan fisik dan non fisik divisi Area
Jakarta PT Indosat, Tbk dinilai dengan indikator penerangan, temperatur, keamanan di tempat kerja,
hubungan kerja dan dekorasi dinilai baik oleh karyawan kontrak dengan dominasi penilaian 4
(57,3%) dalam skala 5, yang memiliki tingkat nilai baik paling tinggi pada indikator penerangan
dengan nilai prosentase 67, 86 %. Kinerja karyawan kontrak Divisi Area Jakarta PT Indosat, Tbk
dinilai dengan indikator kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab
dinilai baik oleh karyawan kontrak dengan dominasi penilaian 4 (43,02%) dalam skala 5, yang
memiliki tingkat nilai baik paling tinggi pada indikator kedisiplinan dengan nilai prosentase 68,25%.
Kata kunci : lingkungan kerja, kinerja kerja karyawan, divisi Area Jakarta, PT Indosat, Tbk
ABSTRACT
This study entitled effect of work environment on contract employees perfomance at Area Jakarta
division at PT Indosat, Tbk. The purpose of this study is wanted to analyze how much the effect of
work environment on contract employees perfomance at Area Jakarta division at PT Indosat, Tbk.
This study also analyze the the effect of work environment on contract employees perfomance at
Area Jakarta division at PT Indosat. This study used qualitative methods and data analysis method
are using Likert Scale. The author also used observation method to complete data in this study. The
object of this study is all contract employees of Area Jakarta division at PT Indosat, Tbk. The result
showed that the re is a relation between the environment and the spirit of the work. It takes 57,35%.
The lighting factor gives the contribution to influence the performance. It takes 67,86%. It makes
layality and discipline on 68,25%
Keywords : work environment, employees work perfomance, Area Jakarta division, PT Indosat, Tbk
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di
dalam
organisasi,
manusia
merupakan salah satu unsur yang
terpenting didalam suatu organisasi.
Tanpa peran manusia meskipun berbagai
faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia,
organisasi tidak akan berjalan. Karena
manusia merupakan penggerak dan
penentu jalannya suatu organisasi. Oleh
karena
itu
hendaknya
organisasi
memberikan arahan yang positif demi
tercapainya tujuan organisasi.
80
81
Kajian Teoritik
Kinerja Kayawan
Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang
diberikan
kepadanya
(Mangkunegara 2001, h.67). Menurut
Prawirosentono (1999), kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing masing
dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral atau etika. Kinerja seringkali
dipikirkan sebagai pencapaian tugas,
dimana istilah tugas sendiri berasal dari
pemikiran aktivitas yang dibutuhkan oleh
pekerja.
Karena
kinerja
pegawai
merupakan suatu tindakan yang dilakukan
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
yang dilakukan perusahaan (Handoko
1995, h.135). Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2000, h.67) dalam
bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, mengemukakan
pengertian kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh
seorang
karyawan
dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikannya.
Kinerja dapat berjalan baik apabila
karyawan mendapatkan gaji sesuai
harapan, mendapatkan pelatihan dan
pengembangan, lingkungan kerja yang
kondusif, mendapat perlakuan yang sama,
pembatan karyawan sesuai keahliannya
serta mendapatkan bantuan perencanaan
karir, serta terdapat umpan balik dari
perusahaan. Menurut Mangkunegara
(2001, h.68) bahwa karakterikstik orang
yang mempunyai kinerja tinggi adalah
sebagai berikut:
a. Memiliki tanggung jawab pribadi
yang tinggi.
b. Berani mengambil dan menanggung
resiko yang dihadapi.
c.
d.
e.
f.
82
mendapat
keselamatan
dan
kelancaran bekerja. Oleh sebab itu
perlu diperhatikan adanya penerangan
(cahaya) yang terang tetapi tidak
menyilaukan. Cahaya yang kurang
jelas, sehingga pekerjaan akan
lambat, banyak mengalami kesalahan,
dan pada akhirnya menyebabkan
kurang efisien dalam melaksanakan
pekerjaan. Pada dasarnya, cahaya
dapat dibedakan menjadi empat yaitu
cahaya langsung, cahaya setengah
langsung, cahaya tidak langsung dan
cahaya setengah tidak langsung.
2. Suhu Udara
Oksigen merupakan gas yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup
untuk menjaga kelangsungan hidup,
yaitu untuk proses metabolisme.
Udara di sekitar dikatakan kotor
apabila kadar oksigen, dalam udara
tersebut telah berkurang dan telah
bercampur dengan gas atau bau
bauan yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Rasa sejuk dan segar dalam
bekerja akan membantu mempercepat
pemulihan tubuh akibat lelah setelah
bekerja.
3. Suara Bising
Salah satu populasi yang cukup
menyibukkan para pakar untuk
mengatasinya adalah kebisingan,
yaitu bunyi yang tidak dikehendaki
oleh telinga. Tidak dikehendaki,
karena terutama dalam jangka
panjang bunyi
tersebut
dapat
mengganggu ketenangan bekerja,
merusak
pendengaran
dan
menimbulkan kesalahan komunikasi,
bahkan
menurut
penelitian,
kebisingan
yang
serius
bisa
menyebabkan kematian. Karena
pekerjaan
membutuhkan
konsentrasi,maka
suara
bising
hendaknya
dihindarkan
agar
pelaksanaan
pekerjaan
dapat
dilakukan engan efisien sehingga
produktivitas kerja meningkat.
4. Keamanan Kerja
Windy Desyana dan Mawarta Onida Sinaga,
Pengaruh Lingkungan. . .
83
c.
R
Adjusted R
Square
Square
Std. Error
of the
Estimate
.609a
.371
.355
4.96523
a. Predictors:
(Constant),Lingkungan
b. Dependent Variable: Kinerja
Pada bagian ini ditampilkan R = 0,609,
koefisien determinasi R2 (R Square) =
0,371.
Nilai
ini
diperoleh
dari
penguadratan dari koefisien korelasi
(0,609 x 0,609). Hal ini menunjukkan
Indeks Determinasi, yaitu presentase yang
menyumbangkan pengaruh X (lingkungan
kerja) terhadap Y (kinerja kerja). R2 =
0,371 mengandung pengertian bahwa
37% sumbangan X (lingkungan kerja)
terhadap Y (kinerja kerja), sedangkan
sisanya sebesar 63% (100% - 37%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti. Dari data perhitungan di atas
menunjukkan bahwa antara variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja kerja
ada hubungan yang positif.
Berikut akan ditampilkan tabel
koefisien variabel lingkungan kerja :
84
(Consta
nt)
Std.
Error
Beta
7.14
8.649
5
Lingkun 1.02
.212
gan
8
a. Dependent Variable:
Kinerja
c.
Sig.
.826 .414
.609
4.85
.000
8
b.
SARAN
Lingkungan kerja dibentuk oleh
perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Sehingga kedua pihak tersebut harus
saling bekerjasama untuk menciptakan
lingkungan kerja yang baik bagi semua
pihak di dalam perusahaan. Hubungan
antar karyawan harus dijaga dengan baik
dengan kunci utamanya adalah saling
menghargai.
Diharapkan
pihak
perusahaan dapat mempertahankan serta
meningkatkan
pelayanan
terhadap
lingkungan kerja non fisik, karena
variabel lingkungan kerja non fisik
mempunyai pengaruh yang dominan
dalam mempengaruhi kinerja karyawan,
diantaranya yaitu dengan struktur tugas,
desain pekerjaan, pola kepemimpinan,
pola kerja sama dan budaya organisasi,
sehingga kinerja karyawan akan terus
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
85
Tri.
2010.
Pengaruh
Lingkungan
Kerja,
Budaya
Organisasi,
Kepemimpinan
terhadap Kinerja. Dalam Jurnal
Ilmiah Among Makarti, No.3,
(Juli, V), Salatiga
86