Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan
dokumen

Strategi

perencanaan

Sanitasi

sanitasi

Kabupaten/Kota

jangka

menengah

(SSK)
(5

merupakan

tahunan)

yang

komprehensif dan bersifat strategis,dengan tetap memperhatikan skala


prioritas sesuai dengan kemampuan daerah. Sebagai dokumen perencanaan,
SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya yang ada
di Kabupaten Pontianak dan menjadi rujukan dalam perencanaan pembanguan
sanitasi daerah. Oleh sebab itu, dalam penyusunannya SSK harus mengacu
kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pontianak, Rencana
Pembangunan

Jangka

Menengah

(RPJM)

Kabupaten

Pontianak,

Provinsi

Kalimantan Barat dan Nasional, serta Rencana Pembangunan Investasi Jangka


Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Selain itu, dokumen SSK juga mengacu
pada target-target Millenium Development Goals (MDGs) dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
SSK Kabupaten Pontianak ini merupakan Buku Induk terhadap
rencana teknis pengembangan pembangunan sektor sanitasi berisi kerangka
pengembangan Sanitasi daerah pada jangka pendek, menengah dan panjang
yang akan dicapai.
Untuk sektor limbah terdapat 3 zona pengembangan dimana jangka
pendek dan menengah mengarah kepada pengoptimalan sistem on site. Serta
penangan sistem komunal pada jangka menengah untuk persiapan sistem
off site skala kota pada jangka panjangnya.

Sektor Persampahan terbagi

dalam zona penangangan langsung pada daerah daerah CBD / pusat layanan
, serta pengembangan pengelolaan sampah berbasis masyarakat pada jangka
menengah ke jangka panjang . Untuk sektor Drainase

terbagi menjadi 3

zona / area yang akan ditangani dalam jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Untuk penganggaran kegiatan pembangunan sanitasi, Pemeritah
daerah telah mempunyai komitmen untuk menaikkan angka belanja sanitasi
daerah hingga 2% dari belanja langsung APBD , sehingga dengan komitmen
tersebut diharapkan daerah juga bisa menyerap dana-dana diluar daerah
berupa APBD Provinsi maupun APBN untuk membiayai sektor-sektor kegiatan
sesuai dengan kewenangan masing- masing.
Strategi Sanitasi Kabupaten
Pontianak

|2

Daerah telah menetapkan visi misi maupun tujuan serta target dan
sasaran

pembangunan

yang

semua

itu

diharapkan

dapat

mengatasi

permasalahan dalam pembangunan sanitasi . Adapun Visi sanitasi Kab.


Pontianak adalah Terwujudnya Kabupaten Pontianak
layanan sanitasi

yang berkualitas dan

ramah

sehat melalui

lingkungan tahun

2019 .
Dalam

mencapai

visi

tersebut

daerah

telah

mengindentifikasi

permasalahan pemb. Sanitasi daerah baik dari sisi kelembagaan, pendanaan ,


teknis dan operasional serta aspek sosial dan komunikasi di masing masing
sub sektor limbah, persampahan , dan drainase dan sub sektor pendukung
Prohisan . Daerah Kabupetan Pontianak dari segi kelembagaan masih
dipandang lemah dengan belum adanya lembaga yang menangani dan
bertanggungjawab langsung terhadap ketiga sub sektor tersebut disertai
dengan

belum adanya dukungan peraturan daerah dalam pengelolaannya.

Kemampuan keuangan daerah juga belum memadai dalam pembangunan


sanitasi selama ini, sementara dari segi teknis masih kurangnya akses serta
kualitas pelayanan sanitasi daerah, dan dari aspek sosial dan komunikasi
dimana peran masyarakat dalam pembangunan sanitasi sangat rendah serta
kurangnya komunikasi, promosi kesehatan bagi masyarakat.
Dari permasalahan tersebut dalam dokumen SSK

ini pokja PPSP

mencoba membuat suatu rumusan strategi berdasarkan tujuan, target dan


sasaran yang ingin dicapai daerah . Dan dari rumusan strategi itu pula pokja
menyusun Program dan kegiatan dari ketiga sub sektor baik Limbah, Drainase,
dan persampahan berikut program dan kegiatan pendukung dalam promosi
Higiene dan Sanitasinya (prohisan) sebagai berikut ;
Sektor limbah berdasarkan permasalahan yang ada maka ditetapkan
Tujuan yaitu mengembangkan perangkat peraturan perundangan dalam
penyelenggaraan air limbah permukiman , meningkatkan akses pelayanan
limbah serta peningkatan kualitas pengelolaan limbah
target

dengan sasaran dan

tersedianya peraturan perundangan serta pengelola di tahun 2016 ,

mengurangi

angka

BABS

hingga

80%

diakhir

tahun

2019

serta

meningkatnya penggunaan tangki septik aman sesuai standard teknis. Dari


6,6% menjadi 30% di akhir tahun 2019 . Untuk mencapai target dan sasaran
tersebut maka program dan kegiatan yang akan dilakukan berupa Pembuatan
Strategi Sanitasi Kabupaten
Pontianak

|3

perda, pemicuan STBM, stimulan jamban untuk daerah miskin , peningkatan


pelayanan sistem dari on site ke sistem terpusat dijangka panjang.
Sementara dari

sektor persampahan program dan kegiatan dalam

mengatasi permasalahan yang ada serta target dan sasaran sesuai tujuan
yang ingin dicapai sebagai berikut ;
Tujuan Pengembangan perangkat peraturan, dan peningkatan cakupan
layanan sebesar 75% serta pengurangan timbulan sampah melalui program
3R

dimasyarakat dengan target dan sasaran bidang sampah peningkatan

jumlah sampah terangkut sedikitnya 75% dari 34 % sebelumnya di tahun


2019, Adanya pengelolaan sampah dimasyarakat sedikitnya 27% ditahun
2019 , dengan program dan kegiatan berupa penyusunan draft peraturan
perundangan persampahan serta peraturan pengelolaannya, meningkatkan
kapasitas sarana dan prasarana persampahan secara bertahap, peningkata
kualitas TPA dari open dumping ke Sanitary Landfill tahun 2019 serta yang
pasti mendorong berbagai alternatif pendanaan , partisipasi swasta dan
masyarakat dalam kegiatan 3R , sosialisasi, penyuluhan dan komunikasi
kepada masyarakat dalam penangganan sampah.
Sektor Drainase Pemerintah daerah merumuskan tujuan , strategi
meningkatkan Meningkatkan persentase pembangunan saluran drainase untuk
daerah yang belum terlayani serta Perbaikan saluran drainase ada.
Adapun untuk sub sektor pendukung berupa kegiatan promosi higien
dan sanitasi strategi yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan untuk
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan layanan sanitasi dasar
masyarakat berkualitas dengan sasaran meningkatnya perilaku PHBS dalam
sanitasi

dengan indikator penuruan

angka penyakit diare dan penyakit

berbasis lingkungan lainnya melalui strategi Pemicuan /STBM , penyuluhan ,


pemberian penghargaan desa berprestasi dalam pencapaian desa ODF/bebas
BABS , serta pembinaan UKS , penyuluhan, kampanye STBM melalui poster,
leaflet, media radio spot dan web sanitasi.

Selain promosi juga dilakukan

pengawasan kualitas air minum / air bersih penduduk dari sumber baik
perpipaan maupun non perpipaan setiap tahunnya dalam rangka mengurangi
pencemaran sumber air penduduk dari praktek BABS.

Strategi Sanitasi Kabupaten


Pontianak

|4

Dengan adanya Dokumen SSK ini diharapkan dapat menjadi dasar


serta acuan terhadap semua pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi dan
terpadu secara berkesinambungan. SSK juga merupakan hasil kerja berbagai
komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lembaga lain yang
terkait dengan sanitasi serta stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap
masalah penanganan sanitasi. Dengan demikian, diharapkan SSK menjadi
acuan dan dasar hukum bagi Pokja Sanitasi Kabupaten Pontianak dalam
mengimplementasikan program dan kegiatan Sanitasi kedepannya .

Strategi Sanitasi Kabupaten


Pontianak

|5

Anda mungkin juga menyukai