RenstraPUPR PDF
RenstraPUPR PDF
Kata Pengantar
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 20152019 telah
disusun sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk periode 5
(lima) tahun. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi,
kerangka kelembagaan,kerangka pendanaan dan kegiatan pembangunan
sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015-2019. Selain itu, penyusunan
Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 20152019 juga mengacu pada
arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019
yang didalamnya juga memuat Agenda Nasional Presiden Repulik Indonesia ke-7 dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 20052025 sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.
Mengingat dinamika perubahan lingkungan strategis yang demikian cepat sejak terpilihnya Presiden
Repulik Indonesia ke-7 Bapak Jokowi, khususnya berkenaan dengan adanya perubahan susunan
Kementerian berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan
Fungsi Kabinet Kerja yang mengamanatkan penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat, serta adanya penyesuaian struktur organisasi Kementerian
sebagai konsekuensi dari implementasi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, yang memberikan penekanan mandat kepada
keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
maka Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 20102014 harus mengalami
penyesuaian yang mengakomodir perubahan tersebut.
Dengan adanya perubahan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
selanjutnya seluruh Unit Organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat harus mengacu kepada dokumen Renstra yang dimaksud terutama dalam penyusunan
Rencana Strategis serta penyusunan dokumen perencanaan dan pemograman di masing-masing
ii
Unit Organisasi Eselon I. Secara berjenjang dokumen Renstra ini juga kemudian harus dijabarkan lebih
lanjut ke dalam Rencana Strategis atau dokumen Rencana Program masing-masing Unit Kerja Eselon
II dan Balai. Dengan adanya sinkronisasi antar unit di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tersebut, maka keseluruhan dokumen perencanaan akan dapat dipergunakan
dalam penyusunan RENJA-KL dan RKA-KL Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
setiap tahun sampai dengan tahun 2019.
Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat serta memanjatkan doa kepada Tuhan YME, kami berharap agar seluruh target sebagaimana
ditetapkan dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini akan dapat
diimplementasikan untuk dapat mensukseskan program Pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan, membuka kesempatan kerja lebih luas lagi, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,
dan sekaligus berkontribusi positif terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dalam
rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong.
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
M. BasUki HadimUljono
iii
Menimbang : a. bahwa Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menyatakan Renstra Kementerian/Lembaga ditetapkan
dengan peraturan pimpinan Kementerian/Lembaga setelah disesuaikan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019
sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu untuk menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2015 2019
iv
Mengingat : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya
disebut Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah dokumen
perencanaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk periode 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan 2019.
2. Rencana Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya
disebut Renja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah dokumen
perencanaan yang berisi program dan kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sebagai penjabaran dari Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk periode 1 (satu) tahun.
3. Menteri adalah menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan dalam perencanaan, penganggaran,
evaluasi kinerja, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat bagi internal dan eksternal Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dapat diacu secara konsisten sehingga sasaran pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat dapat terpadu, efektif, efisien dan akuntabel dalam kerangka
pencapain tujuan pembangunan nasional.
Pasal 3
(1) Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meliputi uraian tentang
mandat, tugas, fungsi dan kewenangan, peran, kondisi, potensi dan permasalahan, visi dan
misi, tujuan, sasaran strategis (outcome/impact), arah kebijakan dan strategi pembangunan
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, program, sasaran program (outcome),
kegiatan dan sasaran kegiatan (output), target capaian, serta pendanaan.
(2) Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan acuan untuk
menyusun Renja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dijabarkan
lebih lanjut oleh setiap Unit Organisasi Eselon i di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat ke dalam program tahunan masing-masing.
Pasal 4
(1) Sasaran strategis dan sasaran program yang telah ditetapkan di dalam Renstra Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini harus dijabarkan ke dalam sasaran kegiatan
pada maing-masing Unit Kerja Eselon II atau Unit Kerja Mandiri sesuai dengan RPJMN dan
RPJP.
(2) Perwujudan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat tersebut dicapai melalui pembiayaan yang bersumber dari dana
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Pasal 5
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, dan Kepala Badan di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pemantauan dan evaluasi capaian
terhadap pelaksanaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
telah dituangkan dalam Renja Kementerian sesuai Unit Organisasi Eselon I masing-masing.
vi
Pasal 6
Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada
Pasal 2 ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 7
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
M. BASUKI HADIMULJONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR
vii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
viii
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiii
BAB 1. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1
1.2
viii
Kondisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1.1
1.1.2
Penyelenggaraan Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1.3
10
1.1.4
10
1.1.5
12
1.1.6
Pembinaan Konstruksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14
1.1.7
15
1.1.8
15
1.1.9
17
18
1.2.1
19
1.2.2
Penyelenggaraan Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
21
1.2.3
23
1.2.4
Pembiayaan Perumahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
1.2.5
Penyediaan Perumahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
26
1.2.6
26
1.2.7
28
1.2.8
28
1.2.9
30
1.2.10
30
1.2.11
31
33
2.1
Visi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
34
2.2
Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
2.3
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
2.4
Sasaran Strategis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
3.2
43
44
3.1.1
47
3.1.2
48
50
3.2.1
50
3.2.2
65
ix
3.3
Kerangka Regulasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
86
3.4
Kerangka Kelembagaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
90
97
4.1
98
4.2
Target Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
103
4.3
Kerangka Pendanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
104
BAB 5. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
107
L.1
L.7
Tujuan 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
L.8
Tujuan 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
L.24
Tujuan 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
L.72
Tujuan 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
L.82
Tujuan 5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . L.122
L.162
L.167
xi
Daftar Tabel
Tabel 4.1
xii
105
Daftar Gambar
Gambar 2.1
38
Gambar 3.1
45
Gambar 3.2
46
Gambar 3.3
51
Gambar 3.4
53
Gambar 3.5
92
xiii
BAB
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan,
sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan.Selain itu infrastruktur juga merupakan
modal sosial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional dan daya saing global.
Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat sebagai bagian dari bidang infrastruktur
berkewajiban untuk mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu,
efektif dan efisien dengan memperhatikan pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan,
gender serta berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian tujuan
pembangunan nasional.
Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan upaya penerapan prinsip
pembangunan berkelanjutan secara seimbang dan sinergis dalam memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan diperlukan keterpaduan antara 3 (tiga) pilar yaitu sosial, ekonomi dan
lingkungan yang kemudian diperkuat dengan dimensi kelembagaan. Pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan secara umum tercermin dalam indikatorindikator antara lain: (1) indikator ekonomi
makro seperti pertumbuhan ekonomi dan dampak ekonomi; (2) tingkat partisipasi masyarakat pelaku
pembangunan, partisipasi masyarakat marginal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak
terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat;
dan (3) dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem (keanekaragaman hayati).
BAB 1 - PENDAHULUAN
BAB 1 - PENDAHULUAN
akan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas
dan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang tinggi. Ketiganya merupakan prasyarat
keberhasilan pembangunan. Pemerintahan yang bersih akan meningkatkan pengelolaan sumber
daya pembangunan yang akuntabel, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menumbuhkan
kepercayaan masyarakat. Selain itu pelayanan publik yang baik dapat menciptakan kondisi
kehidupan masyarakat yang lebih aman, nyaman, dapat meningkatkan kesejahteraannya,
mengekspresikan dirinya secara maksimal serta lebih jauh dapat memfasilitasi dunia usaha nasional
dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat ikut memacu peningkatan kapasitas
perekonomian nasional.
Untuk melaksanakan hal tersebut maka tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mengacu pada Keputusan Presiden No. 121/P tahun 2014 tentang Pembentukan
Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 serta Peraturan Presiden
No. 165 tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja.
Pelaksanaan tugas tersebut dalam upaya untuk mendukung mewujudkan kedaulatan pangan,
kedaulatan air nasional, pengembangan wilayah, penguatan konektivitas nasional, perwujudan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan termasuk pengusahaan penyediaan pembiayaan
dan penyediaan rumah, industri konstruksi yang kompetitif, sinergi pusat dan daerah, serta
pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien dan akuntabel yang dituangkan dalam rencana
strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019.
1.1 KONDISI
1.1.1
BAB 1 - PENDAHULUAN
Sebagai contoh manfaat beberapa waduk yang telah selesai dibangun antara lain:
(1) Waduk Bajulmati (sekarang disebut sebagai Bajul Permai) terletak di perbatasan
Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo yang diperuntukkan bagi peningkatan
penyediaan irigasi dalam upaya menunjang intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
seluas 1.800 ha, penyediaan air baku untuk air bersih sebesar 50 liter/detik dan 60 liter/
detik untuk pelabuhan dan pengembangan industri. Selain itu waduk juga berfungsi
sebagai potensi tambahan pasokan tenaga listrik melalui Pembangkit Tenaga Listrik
Mikro Hidro sebesar 340 Kilowatt; (2) Waduk Jatibarang terletak di Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah yang memiliki kapasitas tampung 20,4 juta m yang ditujukan sebagai salah
satu program penanganan banjir di Semarang, serta akan dimanfaatkan untuk sumber
air baku dengan kapasitas 1,05 m/detik dan untuk potensi pembangkit listrik mikro hidro
dengan kapasitas 1,5 Megawatt; (3) Waduk Marangkayu terletak di Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Waduk ini akan bermanfaat untuk persediaan suplai
kebutuhan air irigasi bagi 1.500 ha sawah, suplai air baku dengan kapasitas 200 liter/
detik, pembangkit listrik dengan daya 135 KWH, pengendali banjir, serta sebagai objek
wisata.
Selain itu untukmendukung mencapaian MDGs peningkatan akses rumah tangga
terhadap sumber air minum layak pada tahun 2015 sebesar 68,87 persen, pada periode
201-2014 telah dibangun prasarana dan sarana air baku dengan kapasitas mencapai
51,44 m/detik, sehingga total kapasitas air baku yang tersedia sampai tahun 2014
sebanyak 72,71 m/detik. Selain itu pada periode tersebut telah dilakukan rehabilitasi
prasarana air baku dengan kapasitas sebanyak 34,12 m/detik serta operasi dan
pemeliharaan untuk 47,47 m/detik. Namun demikian Kapasitas IPA PDAM sampai akhir
tahun 2013 hanya sebesar 36,83 m/detik sehingga terdapat idle capacity sebanyak
6,41 m/detik.
BAB 1 - PENDAHULUAN
BAB 1 - PENDAHULUAN
Selanjutnya pada periode 2010-2014 juga untuk pengaman pantai telah dibangun
prasarana sepanjang 279,36 Km, direhabilitasi sepanjang 18,10 Km, dan operasi dan
pemeliharaan sepanjang 142,03 Km, sehingga total prasarna pantai yang dibangun
sampai tahun 2014 sepanjang 452,21 Km.
Dalam rangka memantapkan penyelenggaraan dan pengelolaan sumber daya air
di tingkat Nasional, selama kurun waktu 2010 2014 juga telah diterbitkan sejumlah
peraturan dalam pengelolaan SDA yang terdiri dari: Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 2010 Tentang Bendungan, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang
Sungai, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Rawa, Peraturan Presiden
Nomor 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan SDA, Keputusan Presiden
Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air, dan Keputusan Presiden Nomor
12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai. Sehingga total peraturan terkait
pengelolaaan sumber daya air sampai tahun 2014 adalah sebanyak 7 buah Peraturan
Pemerintah termasuk di dalamnya PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum; PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi; PP No. 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air; dan PP No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah.
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1.2
Penyelenggaraan Jalan
Dalam rangka dukungan terhadap konektivitas nasional untuk penguatan daya saing
pada periode tahun 2010-2014 telah dilakukan pembangunan jalan nasional sepanjang
1.268 Km, jalan bebas hambatan sepanjang 45,59 Km, dan jembatan sepanjang 41.640
M.Dengan demikian total panjang Jalan Nasional yang telah dibangun sampai tahun
2014 adalah sepanjang 39.838 Km. Untuk capaian hasil pembangunan jembatan/fly
over/underpass/terowongan sampai tahun 2014 sepanjang 62.599 M. Sebagai ilustrasi
salah satu pencapaian pembangunan jembatan adalah Jembatan Kelok 9, yang terdiri
dari enam jembatan dengan total panjang 943 m dan jalan sepanjang 2,089 Km.
Sedangkan total hasil pembangunan jalan bebas hambatan sampai akhir tahun 2014
total mencapai 1.030,56 Km. sebagai ilustrasi capaian pembangunan jalan Bebas
Hambatan periode tahun 2010-2014 diantaranya pada ruas Kanci-Pejagan, SemarangUngaran, Nusa Dua-Benoa, JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan), Cinere-Jagorawi,
Surabaya-Mojokerto, dan Bogor Ring Road
Selanjutnya pembangunan/pelebaran jalan dan jembatan untuk kawasan strategis,
perbatasan dan wilayah terluar dan terdepan dengan total sepanjang 2.664 Km (Jalan:
2.660 Km & Jembatan: 4.341 M). Untuk kawasan perbatasan, antara lain telah dilakukan
pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan (Tamajuk Sei Ular Malinau)
dan telah tersambung sepanjang 42.07 Km dari rencana sepanjang 1.755 Km, Jalan
Perbatasan NTT-RDTL telah dilakukan penanganan sepanjang 54,2 Km dari rencana
sepanjang 877 Km dan percepatan pembangungan Papua dan Papua Barat termasuk
Jalan perbatasan Papua sepanjang 102 Km.
Capaian kondisi jalan pada periode tahun 2010-2014 adalah kondisi kemantapan jalan
nasional sebesar 93,95%, serta utilitas Jalan Nasional 97,56 Milyar Kendaraan. Dengan
demikian kondisi sampai tahun 2014 terjadi peningkatan yaitu terkait dengan kondisi
kemantapan jalan menjadi 93,95 persen, dan utilitas Jalan Nasional menjadi 97,56
Milyar kendaraan. Kondisi Jalan Provinsi sampai tahun 2014 yaitu sepanjang 46.432,08
Km tingkat kemantapannya telah mencapai 60,65 persen dan untuk Jalan Kabupaten/
Kota sepanjang 376.269,5 Km tingkat kemantapannya mencapai 55,14 59 persen.
Untuk mendukung konektivitas nasional, pada periode tahun 2010-2014 diantaranya
penanganan jalan di koridor utama pada Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, antara lain telah terselesaikannya
penanganan jalan Lintas Timur Sumatera, lintas Utara Jawa, Lintas Selatan Kalimantan dan
Lintas Barat Sulawesi. Sedangkan dalam rangka mendorong industri dan jasa nasional,
penanganan jaringan jalan dilakukan di Pulau Jawa, salah satu pencapaiannya adalah
Lingkar Nagreg Jawa Barat dengan panjang 5,3 Km untuk mengatur persimpangan lalu
lintas Bandung - Tasikmalaya - Garut. Jalan ini mulai dibangun tahun 2006, dan selesai
dibangun serta difungsikan pada awal awal 2011. Selain itu untuk mendukung Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional, penanganan
jaringan jalan dilakukan di Pulau Kalimantan. Salah satu pencapaiannya adalah
Jalan Pontianak Tayan sepanjang 104,2 Km yang ditujukan untuk memperpendek
jarak tempuh Kota Pontianak dengan lima Kabupaten di sekitarnya, juga untuk
membuka akses Kabupaten Ketapang ke Ibukota Pontianak yang selama ini belum
tembus, sekaligus melanjutkan Jalan Trans Kalimantan poros Selatan. Sedangkan untuk
BAB 1 - PENDAHULUAN
mendukung Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan serta
Pertambangan Nasional, telah dilakukan penanganan jaringan jalan di Pulau Sulawesi.
Salah satu pencapaiannya adalah Jalan Maros Watampone sepanjang 164,88 Km.
Selanjutnya untuk memberi dukungan wilayah pintu gerbang pariwisata, penanganan
jaringan jalan dilakukan di Pulau Bali dan Nusa Tenggara. Salah satu pencapaiannya
adalah Jalan Tol Nusa Dua Tanjung Benoa sepanjang 10 Km. Jalan tol ini berada di
atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang menghubungkan wilayah selatan Pulau
Bali. Sedangkan untuk mendukung Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan Nasional, telah dilakukan penanganan jaringan jalan di Kepulauan
Maluku dan Pulau Papua, yang antara lain adalah : Pembangunan Jembatan Merah
Putih sepanjang 1.060 m menyeberangi Teluk Ambon dimulai sejak tahun 2011, serta
penanganan 11 ruas jalan strategis sepanjang 3.098 Km di Pulau Papua.
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1.3
1.1.4
10
BAB 1 - PENDAHULUAN
BAB 1 - PENDAHULUAN
11
1.1.5
12
BAB 1 - PENDAHULUAN
Penataan ruang Provinsi dan Kabupaten, serta (7) Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pemanfaatan Ruang
Sebagai upaya untuk mendorong diakuinya Kota Pusaka Indonesia sebagai Kota
Pusaka Dunia oleh UNESCO dan sebagai bentuk implementasi RTRW yang konsisten
pada tema-tema budaya/pusaka berbasis penataan ruang, telah difasilitasi 29 kota/
kawasan perkotaan di kabupaten melalui Program Penataan dan Pelestarian Kota
Pusaka (P3KP). Melalui program ini diharapkan Pemda akan melakukan penyusunan
rencana aksi P3KP dan mengimplementasikannya sehingga kota yang bersangkutan
dapat mempertahankan atau mengembalikan identitas maupun ciri khas sesuatu secara
berkelanjutan yang pada gilirannya dapat di promosikan pada tingkat internasional
sebagai World Heritage City.
Untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan perdesaan, yang
ditandai dengan terkonsentrasinya berbagai program pembangunan di perkotaan, pada
tahun 2013 telah diinisiasi Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan
(P2KPB) yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sampai akhir tahun 2014 telah dilakukan fasilitasi tehadap 28 Kawasan Perdesaan melalui
Penguatan Kelembagaan dan Kebijakan, fasilitasi Penyusunan RPI2JM Pengembangan
Kawasan Perdesaan, Bimtek Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan,
Penguatan Peran Pemangku Kepentingan, Penyusunan Road Map, Pemantauan
Pelaksanaan P2KPB, dan Pembangunan/Pengembangan Fisik yang dominan.
BAB 1 - PENDAHULUAN
13
1.1.6
Pembinaan Konstruksi
Indonesia masih mengalami fragmentasi penyelenggaraan infrastruktur antara
berbagai kementerian yang bertanggung-jawab, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum,
Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai tiga kementerian penyelenggara konstruksi
nasional terbesar. Persoalan lain adalah belum optimalnya kebijakan dan sulitnya
melakukan koordinasi ikut memberikan dampak pada peningkatan daya saing sektor
konstruksi.Dari aspek tenaga ahli, belum ada sistem memadai yang mampu mendorong
pengembangan kompetensi sekaligus memetakan potensi-potensi tenaga ahli di
Indonesia. Namun sebagai langkah awal, billing rate tenaga ahli telah ditingkatkan.
Pada saat ini terdapat beberapa rujukan dalam penetapan billing rate tenaga ahli
antara lain; (1) Surat Edaran Menteri PU No. 22/SE/M/2007 yaitu dengan kisaran minimum
Rp. 7,5 juta/bulan untuk yang baru bekerja sampai Rp. 22,7 juta/bulan untuk tenaga ahli
utama dengan pengalaman 30 tahun; (2) Rencana Anggaran Biaya dan Pedoman
Standar Minimal Biaya Langsung Personil (BLP) dan Biaya Langsung Non-Personil (BLNP)
2011, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) dengan kisaran Rp. 13,35 58,35
juta/bulan, dan (3) Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah yang pada dasarnya menyatakan dapat menggunakan harga
pasar yang berlaku sepanjang dapat dibuktikan. Kedua peraturan terakhir pada
kenyataannya sulit diterapkan sehingga billing rate maksimum yang digunakan sampai
saat ini masih sangat rendah yaitu Rp. 22,7 juta/bulan. Keadaan ini telah berlangsung
lama, dunia konsultansi bidang pekerjaan umum dipandang tidak menarik dan mulai
ditinggalkan oleh lulusan perguruan tinggi teknik sipil terkemuka di Indonesia. Berkaitan
dengan hal tersebut pada bulan Maret 2013, Menteri PU mengeluarkan Surat Edaran
No. 03/SE/M/2013 tentang Pedoman Besaran Remunerasi dalam Perhitungan Harga
Perkiraan Sendiri Jasa Konsultasi dengan kisaran Rp. 21 66.8 juta/bulan yang akan mulai
berlaku untuk kegiatan tahun 2014.Sesuai dengan karakter industri konstruksi, tenaga
kerja konstruksi didominasi oleh tenaga kerja terampil, dari 6,9 juta pekerja 60% adalah
tenaga kasar, 30% tenaga terampil, dan hanya 10% tenaga ahli. Dari total tenaga kerja
tersebut kurang dari 10% yang telah disertifikasi. (sumber: BPKonstruksi, 2014).
14
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1.7
1.1.8
BAB 1 - PENDAHULUAN
15
16
BAB 1 - PENDAHULUAN
WTP. Penyerahan aset hasil pembangunan Rusunawa dalam kurun waktu tahun 20052011 meliputi Rusunawa yang telah terbangun sebanyak 187 Twin Block (TB) melalui
Alih Status Penggunaan ke Kementerian/Lembaga sebanyak 14 Twin Block dan kepada
Pemerintah Daerah dengan mekanisme hibah sebanyak 2 Twin Block sehingga jumlah
yang telah diserahterimakan baik kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah sebanyak 16 Twin Block.
Untuk pelaporan hasil Monitoring dan Evaluasi Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat
Kepada UKP4 dan Bappenas berupa Laporan Triwulan Capaian Rencana Aksi Prioritas
Nasional 4 (Penanggulangan Kemiskinan) dan Prioritas Nasional 6 (Bidang Infrastruktur)
dan Laporan Triwulan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Dari hasil polling Pemberitaan Program Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu II selama
masa polling dari Januari hingga Mei 2014 yang dilakukan oleh Forum Jurnalis Jakarta
(FJJ) tercatat telah mendapat perhatian dari pers dengan sebanyak 348 berita.
Ketertarikan media pada 10 Kementerian teratas dikarenakan memiliki programprogram kehumasan yang efektif dalam merangsang para jurnalis untuk melakukan
peliputan pemberitaan. Penyediaan Media Center untuk memfasilitasi pemberitaan
tentang Kementerian Perumahan Rakyat dengan dilengkapi 15 unit televisi yang
berjaringan nasional beserta kelengkapannya.
Hasil survey kepuasan masyarakat terhadap Layanan Kementerian Perumahan Rakyat
sebesar 70,66% (kategori Baik) pada tahun 2013. Survey ini didasarkan pada kriteria:
(1) Kesesuaian Kebijakan; (2) Sistem Prosedur; (3) Sumber Daya Manusia (SDM); dan
(4) Kepuasan Total Terhadap Layanan dan Operasionalisasi Kebijakan Kementerian
Perumahan Rakyat. Terkait sarana dan prasarana, telah dilakukan renovasi ruang kerja,
toilet disetiap lantai, ruang serba guna (aula) pada lantai 9 sebagai sarana untuk rapat
koordinasi dan sarana pengajian pegawai Kementerian Perumahan Rakyat, serta telah
dibangun Poliklinik dan perlengkapannya yang telah dapat difungsikan.
1.1.9
BAB 1 - PENDAHULUAN
17
Beberapa hasil Litbang aplikatif yang dapat diterapkan dan diadopsi oleh masyarakat
umum, institusi, swasta maupun Kementerian dan Lembaga yang terkait antara lain,
Produk Teknologi Sumber Daya Air: (1) Teknologi Revitalisasi Bangunan Air Utama
(Pendeteksian kerusakan bangunan air utama dengan georadar pada bendungan);
(2) Pengkajian korelasi alat Dynamic Penetrometer (DP) dan alat Static Penetrometer
(sondir) pada bendungan tipe urugan; (3) Pengkajian pemanfaatan tinggi tekan untuk
energi pada pintu-pintu air bendung gerak. (4) Teknologi Pengendalian Banjir Perkotaan
(Teknologi Pemodelan Banjir Perkotaan; (5) Teknologi Pondasi Tanggul Lepas Pantai;
(6) Teknologi Banjir Perkotaan Lingkungan Keairan; dan (7) R-0 Pedoman Pengelolaan
Polder). Selain itu produk Teknologi Bidang Jalan dan Jembatan meliputi: (1) Teknologi
Bahan Perkerasan dengan bahan lokal dan bahan sub standar (batu karang dan pasir
laut) meliputi spesifikasi, pedoman perencanaan dan pelaksanaannya; (2) Teknologi
preservasi jalan berupa tambalan cepat mantap, minosurfacing, slurry seal, chip
seal, fog seal; (3)Teknologi Preservasi bagi Crack Filling dan Sealing; (4) Teknologi Thin
Overlay; dan (5) Teknologi Perkerasan Kaku untuk Jalan Beton Konvesional. Untuk Produk
Teknologi Permukimanmeliputi: (1) Prototipe Green Building di Turangga, Bandung; (2)
Aplikasi Tekno Green Building berbasis hasil Litbang Permukiman di Medan; (3) Prototipe
Pengembangan Teknologi Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Sistem Mobile; (4)
Pengembangan Prototipe Sistem Sambungan Rumah dan Model Daur Ulang Limbah
Komunal; (5) Prototipe Penerapan Teknologi Bidang Permukiman (Tongkonan) di Toraja;
(6) Penataan kawasan berbasis eco-settlement; (7) Model Fisik Daur Ulang Air Limbah
Di Kawasan Pesisir; (8) Aplikasi Teknologi Bahan Bangunan Lokal Pada Model Bangunan
Tradisional di Wilayah Kerja di NTB (Techno Village); (9) Penerapan Panel Struktur
Risha pada Bangunan fasilitas Umum dengan Dinding Pengisi Bata Lusi di Kabupaten
Sidoarjo.
18
BAB 1 - PENDAHULUAN
dekade terakhir (1970 2010) telah terjadi kenaikan populasi perkotaan di Indonesia sebanyak 6 kali
lipat yang membawa implikasi pada belum terpenuhinya berbagai tuntutan kebutuhan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat padahal perkotaan merupakan mesin pertumbuhan
dan ujung tombak daya saing. Keempat, perubahan iklim yang terjadi saat ini juga mengancam
kehidupan, sebagai contoh perkotaan khususnya kota-kota di kawasan pesisir terancam rob akibat
fenomena kenaikan muka air laut maupun terjadinya penurunan muka tanah seperti di Jakarta
dan Semarang yang terutama disebabkan juga oleh pengambilan air tanah secara berlebihan.
Kelima, secara geografis Indonesia terletak di kawasan ring of fire yang memiliki banyak gunung
api yang aktif hingga mencapai 130 gunung. Indonesia juga terletak pada titik pertemuan empat
lempeng tektonik dunia yang menyebabkan tingginya tingkat kejadian gempa bumi, contoh pada
tahun 2012 terjadi 363 gempa di atas 5 skala richter, hal ini berpengaruh terhadap perencanaan,
pelaksanaan, operasionalisasi serta pemeliharaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan
rakyat. Keenam, kesenjangan wilayah timur dan barat, Bappenas 2012 mencatat fakta bahwa
beberapa wilayah bahkan bertumbuh diatas pertumbuhan rata-rata nasional, tetapi KTI yang
begitu kaya akan sumberdaya alam, kelautan, mineral, dan hutan selama puluhan tahun hanya
menyumbang 18% dari perekonomian nasional. Hal ini bisa diakibatkan wilayah di bagian timur
Indonesia sangat kurang pembangunan infrastrukturnya. Ketujuh, pengendalian pembangunan
belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan rencana tata ruang, yang membawa implikasi
kerusakan alam, sebagai contoh terjadinya sedimentasi pada badan-badan air, terjadinya longsor,
dan daya tampung reservoir yang menurun secara signifikan.
Kedelapan, permasalahan utama di bidang maritim adalah kurang terpadunya perencanaan
pembangunan infrastruktur perhubungan laut dan penyeberangan maupun pengembangan kota
pesisir dengan pembangunan infrastruktur PUPR, terutama jalan dan sumber daya air. Kesembilan
sinergi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum
dan perumahan ranyat yang tercermin pada pola pengaturan, pembinaan, pembangunan dan
pengawasan masih perlu terus dilakukan perbaikan dan penataan yang intensif karena infrastruktur
merupakan urusan pemerintahan yang bersifat concurrent(dilaksanakan bersama oleh Pemerintah
dan Pemerintah Daerah) sesuai dengan batasan kewenangan pusat dan daerah. Sebagai
ilustrasi kemampuan Pemda, terutama dalam aspek pendanaan untuk melakukan operasi dan
pemeliharaan infrastruktur serta komitmen (political will) pemda yang masih harus ditingkatkan.
Terkait hal ini berdasarkan data Kementerian Keuangan pada tahun 2010 dari seluruh kabupaten
dan kota, realisasi belanja untuk urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang hanya mencapai
rata-rata 14,24 persen dari seluruh total belanja Pemerintah Daerah dan pada tahun 2012 justru
menurun hanya mencapai 13,95 persen, bahkan 38,57 persen diantaranya di bawah 10 persen.
1.2.1
BAB 1 - PENDAHULUAN
19
dapat dikembangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) diantaranya : Waduk
Karian, Jatigede, Jatibarang, Bajulmati, Bendo, Lolak, Kuwil, Karalloe, Tugu, Titab,
Marangkayu.
Selanjutnya kontribusi sektor irigasi terhadap produksi padi relatif besar yaitu 85%
terhadap total produksi padi nasional, namun apabila kerusakan jaringan irigasi tahun
2014 sebesar 16 persen dapat diatasi akan lebih meningkatkan kontribusi irigasi terhadap
produksi padi tersebut.
Namun demikian ke depan masih terdapat permasalahan-permasalahan diantaranya
pertama, dampak negatif perubahan iklim terhadap ketersediaan dan kualitas sumber
daya air yang terjadi karena dinamika masyarakat perlu dikelola dengan baik melalui
upaya mitigasi dan adaptasi. Perubahan iklim global yang disebabkan emisi gas rumah
kaca juga telah mengubah pola dan intensitas hujan dan menaikan permukaan laut
sehingga meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir. Kedua, masih terjadinya
kerusakan pada catchment area, perubahan pola hujan, erosi dan sedimentasi sangat
tinggi, peningkatan kejadian banjir dan kekeringan, tingginya pencemaran dan
rendahnya kualitas air, serta dampak perubahan iklim yang memerlukan mitigasi dan
adaptasi. Sebagai ilustrasi pengaruh perubahan iklim, peningkatan muka air laut akan
membawa perubahan pada garis pantai yang akan menimbulkan masalah dalam
kaitannya dengan perlindungan sarana dan prasarana sepanjang pantai dan batas
wilayah Negara. Ketiga, jaringan irigasi masih mengalami kerusakan, sehingga perlu
optimalisasi penurunan daerah irigasi dalam kondisi rusak kewenangan Pemerintah
Pusat dan dorongan kepada daerah untuk menurunkan daerah irigasi dalam kondisi
rusak kewenangan Pemerintah Daerah. Keempat, pembangunan waduk dan embung
sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber-sumber air masih banyak
hambatan, terutama disamping anggaran juga terkait dengan penanganan dampak
sosial dan pengadaan tanah.
20
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.2.2
Penyelenggaraan Jalan
Kualitas infrastruktur jalan di Indonesia dalam mendukung konektivitas dan daya
saing saat ini berada pada tren yang cukup positif. Berdasarkan penilaian dari Global
Competitiveness Index, kualitas infrastruktur jalan menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2013-2014, infrastruktur jalan mencatatkan peningkatan
dari nilai 3,4 pada tahun 2012-2013 menjadi 3,7 dari 7 pada tahun 2013-2014 dan berada
pada urutan ke -78 dari 148 negara. Perlu adanya terobosan dalam pelaksanaan
penyelenggaraan jalan untuk menjaga tren positif kualitas infrastruktur jalan di Indonesia
sehingga dapat mampu mencatatkan nilai yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
Berikutnya adalah potensi mewujudkan kawasan yang memiliki efisiensi tinggi yang
tercermin antara lain dari ketersediaan dan kualitas infrastrukturnya yang akan menjadi
tujuan pewujudan integrasi ekonomi kawasan yang penerapannya mengacu pada
ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint yang disepakati oleh ASEAN Free Trade
Area (AFTA) yang akan diberlakukan mulai tahun 2015, di mana negara-negara ASEAN
dengan elemen aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal
akan lebih bebas. Hal ini berpotensi memberikan dorongan untuk peningkatan kualitas
tenaga kerja terampil dan ahli sektor konstruksi agar mampu bersaing dalam tataran
global.
Selain itu peran infrastruktur juga sangat besar dalam memberikan kontribusi terhadap
peningkatan daya saing perekonomian suatu negara, mengingat infrastruktur tidak
hanya berfungsi sebagai barang modal yang secara langsung dapat menghasilkan
produksi (Economic Directly Productive Capital) tapi juga barang modal yang menjadi
landasan bagi perekonomian yang secara tidak langsung dapat menghasilkan atau
meningkatkan proses produksi, seperti fasilitas transportasi dan irigasi (Economic
Overhead Capital), serta sebagai sarana penting bagi pemenuhan kebutuhan
BAB 1 - PENDAHULUAN
21
masyarakat yang secara tidak langsung bermanfaat dalam usaha menghasilkan atau
meningkatkan produksi (Social Overhead Capital).
Sebagai ilustrasi, infrastruktur jalan berperan sangat penting sebagai tulang punggung
(backbone) dalam pergerakan ekonomi dan daya saing nasional. Indonesia tidak
mungkin dapat keluar dari negara middle income trap apabila sarana dan prasarana
transportasi (termasuk jalan) sangat buruk.
Selain itu, pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, merupakan salah satu formula
handal dalam percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengentasan
kemiskinan. Infrastruktur jalan membuka akses terhadap kesempatan kerja, pelayanan,
serta investasi. Selain itu, ketersediaan infrastruktur jalan dapat menjadi pendorong
perputaran/siklus kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan ekonomi lokal.
Dukungan konektivitas nasional dalam penguatan daya saing masih menghadapai
beberapa kendala. Kendala yang paling dasar adalah kualitas daya saing infrastruktur
jalan yang masih rendah. Meskipun menunjukkan tren yang terus membaik, saat ini
kualitas infrastruktur jalan masih dinilai belum memuaskan, dengan hanya mencapai nilai
3,7 dari 7. Rendahnya kualitas infrastruktur jalan berimbas pada trip time (jam/100 km)
masih cukup tinggi yaitu 2,7 jam/100 km, jika dibandingkan dengan negara tetangga,
dimana 100 km dapat dicapai kurang lebih dalam 1-1,5 jam.
Indonesia tercatat masih belum bersahabat kepada dunia usaha, menurut laporan
World Bank, Posisi Indonesia dalam peringkat kemudahan berusaha (Rankings of the
Ease of Doing Business) hanya mampu menempati peringkat ke-120. Penilaian ini salah
satunya dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur dasar, khususnya transportasi, selain
indikator lain seperti prosedur dan administrasi. Hal ini tidak lepas dari tingginya biaya
logistik di Indonesia, tercapat rata-rata rasio biaya logistik terhadap PDB masih apda
kisaran 27%. Berdasarkan studi World Bank, skor logistic performance index (LPI) Indonesia
hanya mencapai 2,94 dan hanya menempati peringkat ke-53 pada tahun 2014.
Meskipun kondisi jalan nasional sudah mencapai tingkat kemantapan yang relatif
tinggi, kondisi jalan daerah belum mampu mendukung fungsi jalan nasional. Tingkat
kemantapan jalan daerah masih pada kisaran 70%. Padahal sebagai sebuah sistem
jaringan, jalan daerah memegang peran yang tidak kalah penting dari jalan nasional.
Di kawasan perkotaan juga terjadi kemacetan yang diakibatkan pertumbuhan
kapasitas jalan yang tidak mampu mengikuti pertumbuhan kendaraan bermotor.
Mengingat pada periode 2015-2020 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi,
diperkirakan kegiatan ekonomi akan meningkat dan mendorong pertumbuhan
pergerakan kendaraan bermotor. Tanpa adanya tindakan, hal ini dapat memperburuk
kondisi kemacetan di kawasan perkotaan.
Selain itu, backlog pengembangan jaringan jalan tol masih cukup tinggi, yang berakibat
pada expressway density rendah, yaitu sekitar 0,05 Km/1.000 penduduk. Pembangunan
jalan tol masih terhambat masalah pengusahaan, pengadaan lahan dan kelembagaan.
Disamping itu mutu dan kemantapan jalan belum seragam dan kerusakan jalan akibat
beban berlebih juga masih terjadi, sementara keselamatan jalan dan kelaikan fungsi
jalan dituntut untuk lebih ditingkatkan.
22
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.2.3
BAB 1 - PENDAHULUAN
23
24
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.2.4
Pembiayaan Perumahan
Beberapa peluang untuk pembiayaan perumahan antara lain: (1) sumber-sumber
pembiayaan yang dapat digalang dan dimanfaatkan melalui pelembagaan yang
terintegrasi masih terbuka (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Tabungan
Perumahan, Dana Jangka Panjang); (2) Bank BTN sebagai bank untuk pembiayaan
perumahan; (3) Lembaga Keuangan Bank/ Lembaga Keuangan Bukan Bank (Koperasi/
Multifinance); (4) PT. SMF sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan; (5)
penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pembiayaan
perumahan; (6) pemanfaatan sumber dana di luar APBN/APBD; dan (7) perumahan
menjadi urusan wajib pemerintahan provinsi dan pemerintahan kota/kabupaten
Namun demikian terdapat beberapa permasalahan diantaranya adalah: (1) masih
terbatasnya bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR untuk memiliki Rumah
Sejahtera, termasuk masih terbatasnya skema/pola bantuan pembiayaan perumahan
(availability) bagi masyarakat berpenghasilan rendah; (2) masih rendahnya daya beli
atau kemampuan (affordability) MBR pada sektor perumahan, baik untuk membeli
rumah yang disediakan oleh pengembang maupun untuk meningkatkan kualitas
rumah yang sudah tidak layak huni; (3) relatif masih terbatasnya akses MBR ke lembaga
keuangan untuk mendapatkan KPR (accessibility); dan 4) terjadinya mismatch dalam
pembiayaan perumahan, akibat reaalatif sedikitnya ketersediaan dana murah jangka
pajang dalam pembiayaan perumahan (sustainability).
BAB 1 - PENDAHULUAN
25
1.2.5
Penyediaan Perumahan
Peran dan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dalam hal pendataan, perencanaan,
pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman masih bisa dioptimalkan. Sebagai contoh,
dukungan Pemerintah Daerah dalam pembangunan khususnya sarana dan prasarana
dasar terkait pembebasan tanah sangat besar, sehingga berpotensi untuk diberdayakan
dan ditingkatkan dalam kerangka sinergi pusat daerah. Disamping Pemerintah Daerah,
pelaku yang juga perlu diberdayakan adalah masyarakat dan dunia usaha, termasuk
BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman
yang selama ini belum didorong secara maksimal. Peran dunia usaha mestilah
dikembalikan sebagai investor yang efektif dan sebagai generator pengembangan
kawasan. BUMN harus didorong untuk dapat melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat sekaligus membantu Pemerintah untuk menyelesaikan target-target yang
telah ditetapkan Sedangkan masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah,
perlu diberdayakan secara terorganisir dan ditempatkan sebagai aktor penting
pembangunan.
Disisi lain terdapat tantangan dan permasalahan yaitu; (1) dukungan kebijakan bidang
perumahan dan kawasan permukiman belum memadai; (2 koordinasi dan kelembagaan
pembangunan perumahan kurang optimal ; (3) peran kontrol Pemerintah terhadap
harga lahan dan harga perumahan belum optimal; (4) efisiensi proses dan mahalnya
biaya perizinan untuk pembangunan perumahan kurang maksimal; (5) terbatasnya dan
mahalnya harga bahan bangunan untuk pembangunan perumahan; (6) pengawasan
dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan masih kurang
maksimal; (7) masih tingginya backlog kepemilikan rumah dan (8) pengembangan dan
pemanfaatan teknologi untuk pembangunan perumahan perlu dikembangkan.
1.2.6
26
BAB 1 - PENDAHULUAN
BAB 1 - PENDAHULUAN
27
1.2.7
1.2.8
28
BAB 1 - PENDAHULUAN
(2) sistem merit pengembangan SDM belum dipetakan secara baik dari awal karir
pegawai sampai dengan akhir menjabat. Indikasinya adalah dalam penempatan
pegawai kualifikasi keahlian dan keterampilan belum sesuai dengan jabatannya, hal
ini disebabkan pendidikan dan pelatihannya belum berbasis kompetensi dan belum
merupakan persyaratan jabatan; (3) pegawai Kementerian PUPR yang menduduki
jabatan struktural dalam 5 tahun ke depan relatif banyak yang akan pensiun yaitu
pejabat Eselon I s.d IV yang usianya melebihi 51 tahun sebanyak 304 orang atau
18.55% dari seluruh pegawai; (4) potensi dan kompetensi pegawai belum terpetakan
seluruhnya, sehingga penempatan aparatur belum the right man on the right place,
yang menyebabkan kinerja SDM belum maksimal; (5) pegawai masih berpikir dan
bertindak berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, belum berjiwa wirausaha
sehingga kurang inovatif dan berdaya saing; (6) penerimaan dan penempatan calon
pegawai negeri sipil (CPNS) belum sepenuhnya berdasarkan pada analisis kebutuhan
dan kompetensi yang dibutuhkan organisasi; (7) Promosi dan Mutasi Jabatan belum
berdasarkan pada Standar Kompetensi dan Kualifikasi Jabatan yang dipersyaratkan
serta penilaian terhadap aparatur dengan basis kompetensi kinerja belum diterapkan
untuk seluruh aparatur Kementerian; (8) sistem remunerasi pegawai berbasis penilaian
kinerja dan penerapan sistem reward and punishment belum sepenuhnya diterapkan;
dan (9) Kuantitas SDM yaitu 25.000 (dua puluh lima ribu) orang dianggap sudah cukup,
namun banyak pejabat yang akan pensiun sedangkan staf pengganti dibawahnya
belum cukup matang, sehingga ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
BAB 1 - PENDAHULUAN
29
1.2.9
30
BAB 1 - PENDAHULUAN
dengan baik dan benar. Juga adanya dukungan Sistem Akuntansi dan IT Based System
dalam mendukung pengawasan dan pengendalian di lingkungan Kementerian PU.
Beberapa tantangan dan permasalahan dalam aspek pengendalian dan pengawasan,
diantaranya adalah 1) pembangunan sarana dan prasarana bidang PU dan perumahan
rakyat perlu untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik; 2)
koordinasi penyelenggaraan infrastruktur oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
masih lemah yang berdampak pada ketidak jelasan status aset; 3) belum maksimalnya
pelaporan gratifikasi sebagai tindak lanjut atas komitmen penerapan gratifikasi; dan 4)
perlunya seluruh unit kerja menerapkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
melalui Manajemen Resiko sesuai Instruksi Menteri PU No. 2/IN/M/2011.
.
BAB 1 - PENDAHULUAN
31
BAB
BAB 2
2.1 VISI
Untuk mewujudkan pembangunan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 menjadi Indonesia
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui pembangunan
nasional yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menjabarkan visi pembangunan nasional tersebut ke dalam visi. misi, tujuan
dan sasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas
dan fungsinya serta dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat periode tahun 2010-2014, potensi dan permasalahan, tantangan
utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan serta sasaran utama dan arah kebijakan
pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2015 .
Oleh karena itu visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah
TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL
DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
34
Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal diartikan sebagai tingkat dan
kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan
masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan
yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal secara lebih rinci diperlukan
untuk mendukung agenda prioritas nasional antara lain untuk meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di pasar internasional; mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik; membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya; membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; mewujudkan keamanan nasional yang
mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; serta
untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara
35
2.2 MISI
Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan rumusan upayaupaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 2019 dalam rangka mencapai visi
serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang
diemban oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja,
amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah
sebagai berikut :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk
mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan
daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan
dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua.
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara
terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama
di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen meliputi
perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan
pengawasan yang ketat.
2.3 TUJUAN
Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan rumusan kondisi yang
hendak dituju diakhir periode perencanaan yang merupakan penjabaran dari visi serta dilengkapi
dengan rencana sasaran strategis yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran nasional
yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019, secara umum adalah menyelenggarakan infrastrukutur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan,
serta kualitas dan cakupan pelayanan yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung
kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta
berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
Lebih lanjut di jabarkan sebagai berikut:
36
yang hendak dicapai secara nyata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sebagai penjabaran dari tujuan yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil
(outcome) satu atau beberapa program. Sasaran-sasaran strategis tersebut digambarkan dalam
sebuah peta strategi sebagai petunjuk jalan untuk mencapai visi.
Adapun peta strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat lihat pada
Gambar 2.1.
37
Gambar 2.1
Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kemudian agar kebutuhan customers dapat terpenuhi maka diperlukan upaya-upaya internal
proses yang harus dilakukan dengan baik, yaitu agar:
1.
2.
3.
4.
6.
7.
Untuk menjamin terlaksananya proses internal yang efektif dan efisien guna memenuhi harapan
stakeholders dan customers tersebut diatas maka diperlukan upaya-upaya pengelolaan sumber
daya organisasi melalui proses learning and growth, yang meliputi :
38
Tujuan 2:
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi
guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonom, akan dicapai melalui sasaran strategis:
1. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan ketahanan energi
2. Meningkatnya ketahanan air.
C. Tujuan 3:
D. Tujuan 4:
39
Tujuan 5:
40
41
42
BAB
BAB 3
44
Gambar 3.1
Tahapan Pembangunan Nasional
Strategi pembangunan nasional selama 5 (lima) tahun ke depan sebagaimana yang tercantum
dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tetang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019 berdasarkan kepada :
A. Norma Pembangunan, meliputi antara lain: (1) membangun untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan masyarakat; (2) setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran,
produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar yang dapat merusak
keseimbangan pembangunan; (3) aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan
daya dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
B. Dimensi Pembangunan;
1.
2.
Dimensi pembangunan sektor unggulan. Hal ini meliputi kedaulatan pangan, kedaulatan
energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan, dan pariwisata dan industri.
Terkait dengan kedaulatan pangan, Indonesia mempunyai modal untuk memenuhi
kebutuhannya, agar tidak tergantung kepada negara lain. Potensi sumber daya air yang
besar dan terbarukan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemenuhan ketahanan
energi dan ketenagalistrikan, sedangkan potensi kemaritiman dan kelautan harus dapat
dimanfaatkan secara optimal. Potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya
yang unik merupakan modal pengembangan pariwisata nasional, sedangkan potensi
industri untuk penciptaan nilai tambah.
45
3.
C. Kondisi sosial, politik, hukum, dan keamanan yang stabil. Hal ini meliputi kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi, serta tatakelola dan
reformasi birokrasi.
D. Quickwins. Quickwins dilakukan agar ouput pembangunan segera dapat terwujud dan
dirasakan hasilnya dan sekaligus dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat.
Gambar 3.2.
Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019
46
3.1.1
47
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 41
Kabupaten/Kota dan 13 Provinsi.
Sasaran pembangunan kawasan perbatasan pada tahun 2015-2019 adalah
berkembangnya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, simpul utama transportasi
wilayah, pintu gerbang internasional/pos pemeriksaan lintas batas kawasan perbatasan
negara, dengan 16 PKSN lainnya sebagai tahap persiapan pengembangan;
Selanjutnya untuk pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi sebagai
upaya pengurangan kesenjangan antarwilayah. Sementara itu, sasaran pembangunan
desa dan kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal,
kawasan transmigrasi, dan pulau-pulau kecil terluar adalah untuk mengurangi jumlah
desa tertinggal sampai 5.000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya
2.000 desa.
3.1.2
48
dan
Antarwilayah:
meliputi
pemerataan
6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan: meliputi politik dan demokrasi;
tata kelola dan reformasi birokrasi; penguatan tata kelola pemerintah daerah; serta
pertahanan dan keamanan.
49
3.2.1
50
9.8
6.74
7.80
4.40
6.40
6.10
4.50
Pertumbuhan
Ekonomi
PULAU /
KEPULAUAN
TARGET
1. SUMATERA
23,80 %
24,6%
2. JAWA- BALI
58,00 %
55,1%
3. KALIMANTAN
8,70 %
9,6%
4. SULAWESI
4,80 %
5,2%
5. NUSA
TENGGARA
1,27 %
1,31%
6. MALUKU
0,28 %
0,31%
7. PAPUA
1,90 %
2,6%
13
51
52
53
54
55
56
B. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Jawa
Tema Besar Pengembangan Wilayah Pulau Jawa adalah:
1.
2.
3.
4.
57
C. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Papua
Tema Besar pada Renstra Pengembangan Wilayah Papua adalah:
1. Percepatan Pengembangan Industri Komoditas Lokal Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan
2. Percepatan Pengembangan Ekonomi Kemaritiman
3. Percepatan Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan, Migas &
Tembaga
4. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah dan Masyarakat
5. Percepatan Pengembangan Pariwisata Budaya dan Alam
6. Peningkatan Kawasan Konservasi dan Daya Dukung Lingkungan
7. Pengembangan Kawasan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Wilayah
Kampung Masyarakat Adat
Kelompok wilayah pengembangan strategis (WPS)di wilayah pulau Papua adalah
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Sorong-Manokwari; WPS Pusat
Pertumbuhan Sedang Berkembang Manokwari-Bintun; WPS Aksesibilitas Baru NabireEnarotali-(Ilaga-Timika)-Wamena; WPS Pusat Pertumbuhan Baru, Hinterlan dan
Perbatasan Jayapura-Merauke yang diarahkan kepada pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan
internasional berbasis sektor industri dan jasa nasional, pusat pengembangan
ekonomi kreatif, serta sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik
dunia, diarahkan untuk Pengembangan industri/hilirisasi yang berbasis komoditas
unggulan, sektor tambang dan mineral, sektor pertanian dan perkebunan yang
akan dijadikan basis industri dengan mempertimbangkan potensi kekayaan alam
yang menjadi komoditas unggulan daerah baik di Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat.
Sentra industri berbasis komoditas unggulan, khususnya untuk Provinsi Papua dengan
fokus 5 Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis Wilayah Adat yaitu Saereri
(Pengalengan, Industri Perikanan Laut, Industri Pariwisata/MICE), Mamta (Kelapa
Sawit, Industri Cokelat, Industri Pariwisata Danau Sentani), Me pago( Sagu, Industri
Buah Merah, Industri Ubi jalar, Industri Pariwisata), La pago (Sagu, Industri Buah
Merah, Industri Ubi Jalar, Industri Pariwisata), Haanim (Pengalengan Ikan, Industri
Pangan, Industri Peternakan).
Untuk Provinsi Papua Barat, pengembangan kawasan industri petrokimia; Industri
berbasis migas dan pupuk di Teluk Bintuni; peningkatan produktivitas ekspor untuk
produk minyak-gas, pengolahan pertambangan mineral, pertanian/ perkebunan,
dan hasil laut; pengembangan kawasan pertanian di Karas dan Teluk Arguni;
58
pengembangan sentra ternak sapi Pola Ranch di Bomberai, Kebar, dan Salawati;
pengembangan Pala di Fakfak; Pengembangan sagu rakyat dan investasi industri
komoditas sagu di Sorong Selatan; Pengembangan kawasan wisata bahari terpadu
di kawasan Raja Ampat, dan kawasan wisata religi Mansinam; Pengembangan
pusat-pusat kegiatan ekonomi terutama industri kreatif dan makanan olahan khas
wilayah Sorong, Manokwari, dan Fak-fak; serta pembinaan terhadap mutu produk
usaha kecil dan menengah di Kawasan Sorong, Manokwari, dan Fak-fak.
Pengembangan Kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri di lima
wilayah adat yaitu Jayapura, Biak, Timika, Wamena, dan Merauke; serta pusatpusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya. Dan akan
dikembangkan kawasan ekonomi khusus dengan fokus industri petrokimia,
pengembangan industri pengolahan pertambangan mineral, dan kawasan industri
Teluk Bintuni.;
Sebagai ilustrasi keterpaduan pengembangan infrastruktur wilayah bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan serempak pada
wilayah pengembangan strategis Pusat Pertumbuhan Terpadu antara lain :
pengembangan ruas jalan kewenangan pusat dan fasilitasi bimbingan dan bantuan
teknis untuk penyeenggaraan jalan kewenangan daerah, anayra lain: Okaba
SanomereBade, Merauke-Okaba-Buraka- Wanam - Bian-Wogikel, Okaba-KumbeKuprik-Jagebob- Erambu, Sumohai- Dekai-Oksibil-Iwur-Waropko, Enarotali-Tiom,
Wamena-Habema-Kenyam, ruas jalan Timika- Potowaiburu-Wagete-Nabire, ruas
jalan Yeti-Ubrub Ruas Jalan Depapre- Bongkrang; Warumbaim-Taja-Lereh-Tengon,
Jayapura-Wamena-Mulia, jalan ring road Kota Jayapura,Jalan Lingkar Numfor dan
Kota Biak, Jalan Strategis penunjang ekonomi Pulau Biak dan Yapen, termasuk
penyelesaian jalan sesuai Perpres 40/2012 tentang Pembangunan Jalan Strategis
Nasional Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat; Akses jalan danair bersih untuk pelabuhan Seget sebagai bagian
dari Tol Laut; Pembangunan bandara Segun di Kabupaten Sorong; Konektivitas
Kawasan Industri Arar, Kawasan Peternakan (Salawati, Bomberai, Kebar), dan
lumbung pangan Sorong Selatan, yang terhubungkan dengan Kota Sorong dan
Manokwari; Jalan akses untuk ke pelabuhan Biakdan sebagai pendukung Tol Laut
dan pelabuhan internasional serta dari KI Teluk Bituni menuju ke pelabuhan, akses
menuju pelabuhan Arar di Sorong;; Bandara di Yapen Waropen, pembangunan
infrastruktur air bersih dan sanitasi, pengembangan air bersih, PLTA , .pembangunan
long storage, pembangunan bendungan serta embung, pengamanan pantai.
Peningkatan kualitas hunian.
59
D. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan
Tema Besar pada Pengembangan Wilayah Kalimantan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
60
E. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Tema Besar pada Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara adalah:
1.
2.
3.
4.
Kelompok wilayah pengembangan strategis (WPS) di wilayah pulau Bali dan Nusa
Tenggara adalah WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata GilimanukDenpasar-Padang Bay, WPS Pusat Pertumbuhan Wisata dan Hinterlan Pulau Lombok,
WPS Pertumbuhan Wisata dan Hinterlan Pulau Sumbawa, WPS Pertumbuhan Terpadu
Baru dan Wisata Labuan Bajo-Ende, WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan
Kupang-Atambua yang diarahkan kepada pengembangan kawasan strategis di
Wilayah Bali dan Nusatenggara adalah Penyiapan kawasan industri jasa pariwisata
berorientasi internasional, pengembangan pusat-pusat industri jasa pariwisata
berdaya saing internasional Pengembangan industri kreatif.
Sebagai ilustrasi keterpaduan pengembangan infrastruktur wilayah bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan serempak pada
wilayah pengembangan strategis Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata
Gilimanuk-Denpasar-Padang Bay antara lain : Penyelenggaraan jalan kewenangan
pusat maupun fasilitasi bimbingan dan bantuan teknik bagi penyelenggara jalan
daerah untuk pengembangan Jalan Western Ring Road (WRR), pengembangan
jaringan jalan bebas hambatan Kuta-Tanah Lot, pengembangan jaringan jalan
bebas hambatan dalam kota Canggu-Beringkit-Batuan-Purnama, pengembangan
jaringan jalan bebas hambatan dalam kota Kusamba-Padangbai, Pengembangan
jalan baru dalam kota, Jaringan jalan bebas hambatan di wilayah Kota Denpasar,
Peningkatan Status Jalan Provinsi ruas Bandara Internasional Lombok-Kuta-Awang
menuju KEK Mandalika,akses jalan Senggigi-Kuta,Jalan Gerung (Patung Sapi)
Mataram, jalan tembus dari: Jl. Merdeka Raya Situs Makam Loang Baloq; dari
Jl. Arya Banjar Getas bantaran Sungai Ancar, Pembangunan Bendungan Titab,
Lambuk, pembangunan Tanggul Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai, Jetty Muara
Sungai, Sand Pocket/Dam Kontrol , Pengembangan Penyediaan air baku,
pengembangan Penyediaan air baku, sistem peringatan dini bencana kota cerdas,
pengembangan jaringan irigasi untuk mendukung lumbung pangan nasional,
pengembangan infrastruktur pengamanan pantai, pemantapan kerjasama terpadu
61
pengadaan air baku antar wilayah melalui Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM)
Sarbagitaku pembangunan SPAM sistem pengembangan air baku, pembangunan
SPAM Kawasan MBR, pengembangan infrastruktur pengolahan persampahan,
pengembangan infrastruktur pengolahan air limbah, saluran penampung (long
storage) di Jalan By Pas Ngurah Rai dan Jalan terusan Mahendradatta,sistem
penyediaan air baku Estuary Dam Pemogan peningkatan pelayanan Instalasi
Pengolahan Air (IPA); Pengembangan sistem pembuangan air limbah perpipaan
terpusat, pengembangan Jalan Arteri Prime, infrastruktur pengolahan air limbah,
SPAM kawasan khusus, Pengembangan jalan akses menuju pos perbatasan,
Pengembangan infrastruktur, penyediaan air baku, Pengembangan jalan
akses bandara, Pengembangan SPAM terfasilitasi, pengembangan infrastruktur
pengolahan persampahan,pengembangan SPAM MBR.
F. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Maluku
Tema Besar pada Renstra Pengembangan Wilayah Maluku adalah:
1. Produsen Makanan Laut dan Lumbung Ikan Nasional
2. Pengembangan Industri Berbasis Komoditas Perikanan
3. Pengembangan Industri Pengolahan Berbasis Nikel, dan Tembaga Pariwisata
Bahari
Kelompok wilayah pengembangan strategis (WPS) di wilayah pulau Maluku adalah
WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai, WPS Pertumbuhan
Terpadu Kemaritiman Ambon-Seram yang diarahkan kepada pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing
nasional dan internasional berbasis pengembangan produsen makanan laut dan
lumbung ikan nasional, diarahkan untuk pengembangan industri berbasis komoditas
perikanan, pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga, serta
industri pariwisata bahari. Meliputi: Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, rencana
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Provinsi Maluku, pengembangan
Kawasan Industri Buli di Provinsi Maluku Utara, dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya. kawasan
pengembangan komoditas perikanan dan pariwisata bernilai tambah tinggi, pusatpusat industri pengolahan produk perikanan, jasa pariwisata dan logistik berdaya
saing internasional; produktivitas hasil olahan perikanan di dalam dan sekitar pusat
industri. kawasan pengelolaan klaster-klaster komoditas unggulan kawasan berupa
perikanan tangkap (ikan pelagis dan ikan demersal) dan perkebunan (kelapa,
cengkeh, pala, cokelat, dan kopi); produktivitas produk turunan dari kelapa, kakao,
cengkih, dan pala.
Sebagai ilustrasi keterpaduan pengembangan infrastruktur wilayah bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan serempak pada
wilayah pengembangan strategis Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman TernateSofifi-Morotai antara lain : Pengembangan akses jalan ke Bandar Udara di Ternate
dan Pelabuhan Sofifi-Kaiyasa; Pelabuhan di KI Buli; Pelabuhan ke KI Buli; dan dari
KI Buli menuju Kabupaten Halmahera Timur; dukungan penhyediaan air untuk air
bersih pada Pelabuhan Laut Ambon, Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Matui-Jailolo,
Pelabuhan Labuha/Babang; Pelabuhan Pengumpul Dokyar, Pelabuhan Areate,
62
G. Infrastruktur Terpadu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Pengembangan Wilayah Pulau Sulawesi
Tema Besar pada Pengembangan Wilayah Sulawesi adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
63
64
3.2.2
65
(1) Peningkatan
Penyusunan
NSPK
keterpaduan
perencanaan
dan
pemrograman pembangunan pengembangan wilayah
dengan infrastruktur PUPR
--
--
--
--
--
--
--
--
Perencanaan
keterpaduan
penguatan
kelembagaan
dalam
rangka
66
--
--
Pelaksanaan NSPK
kawasan perkotaan
pengembangan
kawasan
strategis
dan
(1) Penerapan IPTEK melalui uji coba skala lapangan secara terbatas yang
menghasilkan informasi tentang kemamputerapan teknologi.
(2) Inovasi IPTEK untuk meminimalkan terjadinya perubahan iklim dan
pemanasan global serta mengantisipasi dampak perubahan iklim
dan pemanasan global khususnya pada aspek tata kelola air dan
pencemaran udara.
(3) Melaksanakan litbangrap yang menghasilkan IPTEK untuk mencapai
MDGs, MP3EI, MP3KI termasuk Cluster IV.
(4) Diseminasi, sosialisasi dan pelatihan kepada pelatih (Training of trainer),
yang menghasilkan umpan balik tentang kebutuhan SPMK.
(5) Menjadikan Balitbang tidak hanya sebagai research institute tetapi
juga menjadi knowledge institute.
infrastruktur PU dan
67
68
69
sepanjang 26,68 Km, jaringan irigasi rawa yang dibangun 22,82 Km,
jaringan irigasi tambak sepanjang 1,58 Ha, jaringan irigasi air tanah
0,197 Km).
70
71
kepada
72
f.
inovasi
penyelenggaraan
SPAM/penyehatan
sebanyak
13
73
bangunan
kawasan
2. Penyediaan Perumahan
Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan penyediaan
infrastruktur dasar perumahan adalah meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia.
Untuk mewujudkan peningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui
penyediaan perumahan, sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah: 1. Meningkatnya kinerja
infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk layanan infrastruktur
dasar, dengan output strategis: Rumah yang layak huni bagi rumah tangga
berpenghasilan rendah yang disediakan.
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program: 1).
Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui pendanaan
penyediaan perumahan dengan output program: (1). Rumah layak huni
bagi RT MBR melalui fasilitasi dan pendanaan penyediaan perumahan, (2).
Rumah swadaya yang difasilitasi peningkatan kualitasnya menjadi layak huni.
74
75
76
E. Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung
terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan berkepribadian
1. Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Internal
Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan peningkatan
pengendalian dan pengawasan adalah membuat Pemerintah selalu hadir
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,
dan terpercaya.
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya., sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat adalah: 1. Meningkatnya pengendalian dan
pengawasan pelaksanan kebijakan dan rencana program dan anggaran
pembangunan bidang PUPR, dengan output strategis: (1). Hasil audit BPK yang
meningkat dan (2). SPIP yang diterapkan serta (3) Hasil pengendalian program
dan anggaran yang taat, efisien dan efektif.
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program yang
pertama : 1). Meningkatnya kualitas pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan negara, dengan output program: (1). Hasil audit BPK masing-masing
unit eselon 1, dan (2). SPIP yang diterapkan dimasing-masing unit eselon 1,
selanjutnya sasaran program yang kedua adalah 2) Meningkatnya ketaatan,
efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dengan
output program: (1). Administrasi pengelolaan keuangan negara yang tertib,
(2).Nominal TGR yang turun serta (3). APIP yang ditingkatkan kapabilitasnya.
Sedangkan strateginya dilakukan melalui:
a. Peningkatan peran Inspektorat Jenderal sebagai quality assurer sehingga
dapat menjadi agent of change untuk meningkatkan kapasitas manajemen
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui:
77
78
pertama yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah: 1. Terbangunnya Budaya Organisasi Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang Berkinerja Tinggi dan Berintegritas, dengan
output strategis: (1). Sistem Manajemen Kinerja yang diterapkan, (2). Kepatuhan
SDM Aparatur terhdap peraturan perundang-undangan
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program yang
pertama : 1). Meningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas kinerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan output program: (1). Sistem
Manajemen yang diterapkan di masing-masing unit eselon 1, dan (2). Nilai Lakip
dimasing-masing unit eselon 1, (3) SAKIP yang diterapkan ,selanjutnya sasaran
program yang kedua adalah 2) Meningkatnya integritas organisasi, dengan
output program: (1). Administrasi pengelolaan keuangan negara yang tertib,
(2). Zona integritas/ wilayah bebas korupsi yang diterapkan serta selanjutnya
sasaran program 3). Meningkatnya kinerja pelayanan public, dengan output
program: Layanan publik yang diterapkan.
Sasaran strategis kedua yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat adalah: 1. Meningkatnya dukungan sarana prasarana
dan Teknologi informasi, dengan output strategis: 1). Data informasi dan
teknologinya yang terkini dan akurat yang disediakan Kementerian PUPR, dan
2) Sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan.
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program yang
pertama yaitu: 1). Meningkatnya pengelolaan teknologi informasi, dengan
output program: (1). Data informasi dan teknologi yang terkini dan akurat yang
disediakan unit eselon 1, dan sasaran program berikutnya 2). Sarana prasarana
pendukung yang disediakan unit eselon 1.
Kemudian sasaran strategis ketiga yang ingin dicapai oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah: 1. Meningkatnya pengelolaan
regulasi dan bantuan hukum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, dengan output strategis: 1). Produk dan layanan hukum Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program: 1).
Meningkatnya pengelolaan regulasi dan bantuan hukum pada unit eselon 1,
dengan output program yang pertama : (1). Produk dan layanan hukum unit
kerja eselon 1, dan sasaan program yang kedua adalah 2). Sarana prasarana
pendukung yang disediakan unit eselon 1. g
Selanjutnya sasaran strategis yang keempat adalah .4.
Meningkatnya
pelaksanan kebijakan dan rencana program dan anggaran pembangunan
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan output strategis: (1).
Kebijakan serta program dan anggaran yang dilaksanakan sesuai NSPK dan
target.
Sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran program:
1). Meningkatnya penerapan NSPK, dengan output program: (1). NSPK
yang diterapkan di semua unit eselon 1dan 2). Meningkatnya pencapaian
79
administrasi
publik
melalui
tata
laksana
melalui
80
peraturan
81
j.
82
83
(2) Pemetaan Karir dan Evaluasi, untuk pengembangan karir SDM PU-PR,
yang meliputi:
Evaluasi
Implementasi
Perencanaan
dan
Pelaksanaan
Pengembangan Karir, serta Evaluasi Kesesuaian Jabatan dan
Penempatan SDM PU-PR;
Proyeksi Peta Karir Individu SDM PU-PR dan Pemutakhiran Data Karir
SDM PU-PR;
84
85
86
87
Pemerintah
sesuai
dengan
target
Prolegnas
Pemerintah
3. Pemenuhan Peraturan Menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah bidang SDA
yang sudah ada
a. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Danau
b. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengusahaan Sumber daya Air.
c. Turunan dari Peraturan Pemerintah bidang SDA yang sudah ada
C. Penyelenggaraan Jalan :
1. Pemenuhan Peraturan Pemerintah sesuai dengan target Prolegnas Pemerintah
2. Pemenuhan Peraturan Menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah bidang
Penyelenggaraan Jalan yang sudah ada
D. Penyelenggaraan Permukiman dan Perumahan :
1. Pemenuhan Peraturan Pemerintah sesuai dengan target Prolegnas Pemerintah
diantaranya:
a. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Rumah Susun.
b. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Perumahan.
2. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Kawasan Permukiman baik
air bersih untuk air minum, sanitasi, maupun
3. Pemenuhan Peraturan Menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah bidang
permukiman dan perumahan yang sudah ada
88
Pemerintah
sesuai
dengan
target
Prolegnas
Pemerintah
89
90
1. Sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat terpadu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Peraturan perundangan yang berlaku, termasuk kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
3. Prinsip-prinsip kelembagaan yang modern; serta
4. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola lembaga yang baik, seperti transparansi, partisipasi,
efektivitas dan efisiensi pengaturan, pengendalian, pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan
dan penyesuaian dengan ketersediaan anggaran pemerintah.
Dengan demikian diharapkan dapat terwujud kerangka kelembagaan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang efektif, efisien dan akuntabel yang dapat melaksanakan
program dan kegiatan untuk mencapai sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Oleh karena itu struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dirancang untuk mampu mengemban amanat penyelenggaraan urusan di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam membantu Presiden, terutama untuk mencapai
output strategis dan outcome kementerian dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
dengan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Adapun untuk menjalankan organisasi tersebut didukung oleh fungsi-fungsi perumusan, penetapan
dan pelaksanaan kebijakan yang diselenggarakan oleh 6 (enam) Direktorat Jenderal, serta fungsifungsi unsur pembantu pimpinan, unsur pengawas, dan unsur pendukung dilakukan oleh Sekretariat
Jenderal, Inspektorat, Badan Pengembangan Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Badan Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan
tugas-tugas lainnya untuk mendukung pimpinan dilakukan oleh Staf Ahli Menteri dan Sekretariat
Jenderal. Struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana
terlihat pada Gambar 3.1.
91
92
Sasaran penguatan kerangka kelembagaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dimaksudkan untuk mewujudkan kelembagaan pengelola pembangunan bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat terpadu yang efektif, efisien, akuntabel, dan sinergis agar mampu
meningkatkan capaian sasaran-sasaran program pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Untuk mencapai sasaran penguatan kerangka kelembagaan tersebut arah kebijakan dan strategi
yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
A. Penguatan koordinasi, sinkronisasi dan konsolidasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bersifat lintas sektor dari
berbagai sektor agar semua sektor saling mengetahui kemajuan masing-masing sektor secara
berkala.
B. Peningkatan penguatan kelembagaan pengelola pembangunan bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat akan melalui:
1. Penguatan koordinasi antar lembaga yang terkait dengan fungsi penataan kelembagaan
pengelola pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan yang
terkait Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar ada kejelasan tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing lembaga untuk menghindari multi-tafsir dan duplikasi fungsi,
serta benturan kewenangan;
2. Penataan struktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baik secara
horizontal maupun vertikal tertutama dengan adanya penggabungan dua Kementerian
untuk mengurangi fragmentasi organisasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dalam
hal ini dibentuk Badan Pengembangan Wilayah yang akan memeiliki peran dan fungsi
menterpadukan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat serta memberikan rekomendasi bagi keterpaduan
pembangunan bidang lain yang terkait Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3. Penyempurnaan tata laksana/ hubungan tata kerja internal maupun antar lembaga agar
tercipta tata laksana pengelolaan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang lebih transparan, sinergis, harmonis, efektif, dan efisien;
4. Penyempurnaan semua sistem manajemen/ tata kelola di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat terkait pengaturan, pengendalian, pengawasan, pembinaan dan
pelaksanaan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terpadu
5. Penyediaan aparatur sipil negara yang profesional, berintegritas, dan berkinerja sehingga
dapat melaksanakan visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dengan baik;
6. Peningkatan koordinasi dan pemanfaatan hasil riset terkait pembangunan bidang PUPR
oleh lembaga riset baik internal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
maupun eksternal agar lebih efektif dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan riset
untuk meningkatkan kapasitas inovasi dalam rangka pembangunan bidang PUPR.
C. Penguatan kelembagaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
93
94
95
BAB
TARGET, KINERJA
DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB 4
98
j.
k. Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Waduk, Embung, Situ, serta Bangunan Penampung
Air Lainnya
l.
Perencanaan,
Pemograman
Dan
Pembiayaan
99
Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi
Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman
100
b. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta Evaluasi
Kinerja Pembiayaan Perumahan
c. Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan
d. Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan
e. Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan
f.
101
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat ;
b. Pengembangan, Pengendalian dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Kementerian PU
dan Perumahan Rakyat Lainnya;
c. Penyelenggaraan dan Pengembangan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Data
102
5. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Pembinaan, Monev serta SIM.
b. Perencanaan Pengembangan, Pembinaan dan Monev kompetensi dan kinerja SDM
PUPR
c. Perencanaan Pengembangan, Penyelenggaraan dan Monev Kompetensi Teknis SDA
dan Konstruksi
d. Perencanaan Pengembangan, Penyelenggaraan dan Monev Kompetensi Teknis Jalan,
Perumahan Permukiman dan Pengembangan Wilayah
e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen dan Pengembangan
Jabatan Fungsional
103
104
Skenario-2: merupakan usulan optimis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sebesar Rp. 930,6 Triliun (termasuk anggaran untuk dukungan manajemen), dengan
asumsi kemampuan dukungan sumber daya mencukupi untuk mencapai sasaran/
target RJMN secara penuh (Tabel 4.1).
Tabel 4.1.
Kerangka Pendanaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Per Program
Tahun 2015-2019
(Skenario -2)
NO
PROGRAM
2016
2017
2018
TOTAL
2019
01
198
218
237
261
291
1.204
02
393
471
486
328
354
2.031
03
PENINGKATAN PENGAWASAN
DAN AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
105
113
120
129
142
609
04
520
537
555
574
586
2.772
05
569
625
688
757
832
3.471
06
PEMBINAAN KONSTRUKSI
723
924
1.144
1.365
1.587
5.743
07
15.997
24.179
26.982
29.608
31.503
128.268
08
PENYELENGGARAAN JALAN
57.051
69.948
52.105
55.121
43.952
278.177
09
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH
526
841
1.084
1.289
1.524
5.263
10
30.813
62.025
73.667
75.556
74.500
316.562
11
PENYEDIAAN PERUMAHAN
7.768
44.193
58.775
44.048
29.878
184.663
12
PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN *)
342
362
383
406
430
1.924
115.002
204.435
216.228
209.442
185.579
930.686
TOTAL
Catatan : *) diluar BA 999
105
106
BAB
PENUTUP
BAB 5
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019
merupakan arahan yang akan dijabarkan ke dalam pelaksanan program dan kegiatan bagi setiap
satminkal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat untuk mencapai
sasaran-sasaran strategis Kementerian yag pada pada ahirnya untuk pencapaian sasaran
nasional.
Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut akan memerlukan koordinasi, konsolidasi,
dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah serta antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara
optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan
dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata dan berkelanjutan. Oleh karenanya
penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam mencapai targettarget yang telah disepakati perlu dilandasi dengan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pendanaan yang optimal.
Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah akan memberikan perhatian
yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas daerah (local capacity building) sehingga
kompetensi dan kemandirian Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu
lama. Oleh karena itu, merupakan tugas Pemerintah untuk menyusun lebih lanjut peraturan-peraturan
pelaksanaan berupa Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) termasuk peraturan daerah
serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kampanye/sosialisasi, pertukaran pengalaman, dan
penyebarluasan NSPK.
108
BAB 5 - PENUTUP
Pencapaian saran target rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2015 - 2015 sangat memerlukan pendanaan yang relatif bersar, sehingga diperlukan dorongan untuk
meningkatkan kemitraan pemerintah dan swasta yang lebih besar dalam rangka mengembangkan
alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Dalam
hal ini tugas pemerintah adalah menciptakan regulasi yang sehat, membangun iklim yang semakin
kondusif dan kompetitif (seperti pemeliharaan stabilitas politik dan keamanan, penataan sistem
perizinan, perbaikan sistem hukum dan kelembagaan, perluasan akses ke pasar, dan pemberian
insentif pajak bagi kawasan-kawasan yang memiliki prospek baik), mengurangi risiko investasi,
mendorong pengembangan inovasi dan teknologi, serta mendorong kompetisi antara lain dengan
menciptakan tender yang kompetitif guna memperkuat perkembangan sektor swasta.
Tantangan pembangunan ke depan dalam konteks otonomi daerah adalah bagaimana
menemukan formula pembiayaan investasi infrastruktur yang tepat, melalui skema-skema kreatif
atau non-konvensional. Berbagai insentif untuk menarik investasi dapat dilakukan terkait kelayakan
proyek dan pembiayaan melalui penerapan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) berupa pemberian
dukungan Pemerintah, seperti pembebasan tanah atau pembangunan yang sebagian dibangun
oleh Pemerintah.
Melalui pelaksanaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 20152019 secara konsisten serta keterlibatan Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat,
diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang semakin kuat dalam
penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat sangat diperlukan.
Ahir kata, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 perlu
untuk dijabarkan ke dalam rencana program dan rencana kegiatan unit organisasi dan unit kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
BAB 5 - PENUTUP
109
LAMPIRAN
Kerangka Regulasi
UNIT PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
1.
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
2015
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
Kemen.BUMN
2015
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
Kemen.BUMN
2015
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
Kemenkeu
2015
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
Kemen.BUMN
Kementerian
Perumahan
Rakyat
2015
RUU Sanitasi
Kementerian PUPR
10
Kementerian PUPR
2015
13
Kementerian PUPR
2017
15
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
16
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
17
Kementerian PUPR
L.2
LAMPIRAN 1
2015
Bappenas,
Kemendagri,
Kemenkes
Kemendagri
2016
2015
2015
Kemendagri
2017
NO
UNIT PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
18
Kementerian PUPR
2017
19
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
Kemendagri
20
Rapermen PU Tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase
Perkotaan;
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
KemenLH
21
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
KemenLH,
Kemenkes
2017
22
Kementerian PUPR
Kemenko Kesra,
2016
23
Kementerian PUPR
2016
24
Kementerian PUPR
2016
25
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
26
Kementerian PUPR
27
Kementerian PUPR
BNPB
2018
28
Kementerian PUPR
KemenLH, Kemen
ESDM
2018
29
Permen Mandiri
Kementerian PUPR
2018
30
Kementerian PUPR
2018
31
Kementerian PUPR
2015
32
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
Kemen. BUMN
Kementerian
Perumahan
Rakyat
2015
33
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
KemenLH
Kemen.ESDM
Kemen.BUMN
2015
Bappenas
2015
2016
2019
LAMPIRAN 1
L.3
NO
UNIT PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
34
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
35
Kemkoekonomi,
Bappenas, Kemen
PUPR,
36
Kemen PUPR
37
Kemen PUPR
BPJS
Ketenagakerjaan
38
Kemenko ekonomi,
Bappenas,
Kemenhukham, Kemen
PUPR
Kemenkeu, BPN
39
Kemen PUPR
BAPERTARUM PNS
40
Kemen PUPR
2016
41
42
Kemen PUPR
2016
43
Kemen PUPR
2015
44
Kemen PUPR
2016
45
Kemen PUPR
2016
46
Kemen PUPR
2017
L.4
LAMPIRAN 1
2015
Kemenkeu
2015
PERUMNAS
2015
NO
UNIT PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
47
Kemen PUPR
2018
48
Kemen PUPR
2019
49
Kemen PUPR
Kemendagri,
Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/
Kota
2015
50
Kemen PUPR
Kemendagri,
Kemenkumham
2016
51
Kemen PUPR
Kemendagri,
Kemenkumham,
Kemenkeu, Bank
Indonesia
2017
52
Kemen PUPR
Kemendagri,
Kemenkumham
2018
53
Kemen PUPR
Kemendagri,
Kemenkumham
2018
54
Kemen PUPR
Kemendagri
55
Kemen PUPR
Kemendagri
LAMPIRAN 1
L.5
LAMPIRAN
LAMPIRAN II
: MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN 1
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
2015
2016
2017
(1)
35 WPS
80
85
90
(1)
7 Pulau
80
85
90
(1)
75
78
82
1)
80
85
90
2)
80
85
90
1)
80
85
90
1)
80
85
90
SASARAN STRATEGIS
1
L.8
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
95
100
100
95
100
100
86
90
90
525.550
841.105
1.084.206
1.288.655
1.523.652
5.263.167
525.550
948.840
1.260.668
1.517.766
1.814.360
6.067.183
95
100
100
95
100
100
95
100
100
95
100
100
LAMPIRAN 2
L.9
TARGET
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
2015
2016
2017
Laporan
41
49
49
1)
Laporan
Jakarta
11
11
2)
Laporan
Jakarta
10
10
3)
Laporan
Jakarta
14
16
16
4)
Laporan
Jakarta
10
12
12
Dokumen/
Laporan
1)
Dokumen
Jakarta
2)
Laporan
Jakarta
3)
Laporan
Jakarta
4)
Laporan
Jakarta
Dokumen/
Laporan
1)
Dokumen
Jakarta
2)
Dokumen
Jakarta
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
L.10
LAMPIRAN 2
5
11
5
12
17
5
5
12
17
5
17
5
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
140.392
145.732
160.305
176.336
193.969
816.735
49
49
237
140.392
145.732
160.305
176.336
193.969
816.735
11
11
53
11.475
10
10
48
10.400
16
16
78
10.060
12
12
58
21.463
72.380
130.677
173.622
209.030
249.878
835.587
34.000
61.384
81.558
98.191
117.378
392.511
5
12
5
12
25
99
25
8.000
35
18.500
60
7.500
32.600
58.857
78.200
94.147
112.545
376.349
17
5
17
5
85
25
45
17.100
40
15.500
25
5.780
10.435
13.865
16.692
19.954
66.727
25
LAMPIRAN 2
L.11
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 1.3: PEMROGRAMAN DAN EVALUASI KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
UNIT ORGANISASI : PUSAT PEMROGRAMAN DAN EVALUASI KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN KEGIATAN
1
Dokumen
20
20
20
1)
Dokumen
Jakarta
12
12
12
2)
Dokumen
Jakarta
Laporan
10
10
10
1)
Laporan
Jakarta
10
10
10
Laporan
14
14
14
1)
Laporan
Jakarta
14
14
14
Dokumen
Dokumen
Jakarta
Laporan
25
25
25
Laporan
Jakarta
25
25
25
L.12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
89.664
161.882
215.083
258.947
309.549
1.035.126
20
20
100
34.070
61.511
81.726
98.393
117.620
393.319
12
12
60
40
10
10
50
15.750
28.435
37.780
45.485
54.374
181.825
10
10
50
14
14
70
21.014
37.940
50.409
60.689
72.548
242.600
14
14
70
1.250
2.257
2.998
3.610
4.315
14.431
25
25
125
17.580
31.739
42.170
50.770
60.692
202.951
25
25
125
LAMPIRAN 2
L.13
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Dokumen/
Laporan
19
2
19
2
19
2
1)
Dokumen
Jakarta
19
19
19
2)
Laporan
Jakarta
Dokumen/
Laporan
11
2
11
2
11
2
1)
Dokumen
Jakarta
11
11
11
2)
Laporan
Jakarta
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
2)
Laporan
Jakarta
L.14
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
111.210
200.780
266.765
321.168
383.929
1.283.852
50.828
91.765
121.923
146.788
175.472
586.775
19
2
19
2
95
10
19
19
95
47.828
10
3.000
11
2
11
2
55
10
36.500
65.898
87.555
105.410
126.009
421.372
11
11
55
33.000
10
3.500
40
14.800
26.720
35.502
42.742
51.094
170.858
35
13.300,00
1.500,00
25
9.082
16.397
21.786
26.228
31.354
104.847
25
LAMPIRAN 2
L.15
TARGET
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Dokumen/
Laporan
1)
Dokumen
Jakarta
20
20
20
2)
Laporan
Jakarta
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
15
15
15
1)
Laporan
Jakarta
15
15
15
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
Laporan
1)
Laporan
Jakarta
2015
2016
2017
L.16
LAMPIRAN 2
20
3
20
3
20
3
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
111.904
202.034
268.430
323.173
386.326
1.291.867
61.313
110.695
147.074
177.068
211.670
707.820
20
3
20
3
100
15
20
20
100
57.766
15
3.547
1.933
3.489
4.636
5.581
6.672
22.311
15
15
75
38.416
69.357
92.150
110.943
132.623
443.488
15
15
75
38.416
25
10.243
18.493
24.570
29.581
35.362
118.249
25
LAMPIRAN 2
L.17
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
75
78
82
1)
BUJK Kualifikasi
Besar
25
25
25
1)
1)
12
17
2)
20
25
30
3)
17
20
23
L.18
Profil
1)
Profil
Jakarta
Profil
1)
Profil
Jakarta
Dokumen
1)
Dokumen
Jakarta
Laporan
13
13
13
1)
Laporan
Jakarta
13
13
13
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
1.143.958
1.365.155
1.587.413
5.743.195
722.900
923.769
86
90
90
15
25
25
125
40
24
34
34
35
40
40
26
30
30
57.065
59.918
62.914
66.060
69.363
315.319
10
10
13
13
65
13
13
65
LAMPIRAN 2
L.19
TARGET
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
2015
2016
2017
Profil
1)
Profil
Jakarta
Laporan
13
13
13
1)
Laporan
Jakarta
13
13
13
Draft NSPK
1)
Draft NSPK
Jakarta
Profil
1)
Profil
Jakarta
Laporan
13
13
13
Laporan
Jakarta
13
13
13
Draft NSPK
16
16
16
1)
Draft NSPK
Jakarta
16
16
16
Laporan
13
13
13
1)
Laporan
Jakarta
13
13
13
L.20
Profil
1)
Profil
Jakarta
Laporan
13
13
13
1)
Laporan
Jakarta
13
13
13
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
60.176
63.185
66.344
69.662
73.145
332.512
13
13
65
13
13
65
47.550
49.928
52.424
55.045
57.797
262.744
76.811
80.652
84.684
88.919
93.365
424.430
10
10
13
13
65
13
13
65
16
16
80
16
16
80
13
13
65
13
13
65
367.965
551.087
752.641
954.273
1.155.987
3.781.953
13
13
65
13
13
65
LAMPIRAN 2
L.21
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 3.6: PENYELENGGARAAN PELAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI
UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN
1
L.22
Dokumen/
Laporan
1)
Dokumen/
Laporan
Jakarta
Laporan
13
13
13
1)
Laporan
Jakarta
13
13
13
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
113.333
119.000
124.950
131.197
137.757
626.236
25
25
13
13
65
13
13
65
LAMPIRAN 2
L.23
LAMPIRAN II
: MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN 2
: Menyelenggarakan pembangunan bidang PUPR untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air,
dan ketahanan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka
kemandirian ekonomi
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
SASARAN STRATEGIS
1
52
63
75
52
63
75
60
65
65
60
65
65
m3/detik
57,88
69,88
81,75
SASARAN PROGRAM
1
m3/detik
8,65
12,00
11,87
m3/detik
8,20
1,70
2,29
m3/detik
49,23
57,88
69,88
Hektar
3.681.878
3.892.438
3.976.786
Hektar
181.283
210.561
228.783
Hektar
477.961
691.490
676.103
Hektar
3.500.595
3.681.878
3.748.003
juta m3
16.408
15.465
15.598
juta m3
1.012
12
L.24
Payaseunara,
Rajui, Jatigede,
Bajulmati, Nipah,
Titab
Teritip
Marangkayu
juta m3
377
859
793
juta m3
15.396
15.463
15.585
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
86
97
97
86
97
97
87
87
87
87
87
87
30.812.502
62.025.168
73.667.428
75.556.287
74.500.395
6.561.780
94,75
116,75
162,26
22,00
67,52
6,84
21,76
94,75
94,75
4.033.630
4.087.748
4.910.820
202.446
182.303
1.005.376
644.548
509.899
3.000.000
3.831.184
3.905.445
3.905.445
16.192
17.062
18.238
149
492
1.668
Kuningan, Bendo,
Gongseng,
Tukul,Tugu,
Karalloe
Pidekso,
Gondang,
Keureuto, Logung,
Raknamo, Bintang
Bano, Tanju dan
Mila, Rotiklod,
Sei Gong, Ciawi,
Sukamahi,Kolhua,
lolak, telagawaja,
tapin
778
786
3.593
16.044
16.570
16.570
13,00
2,72
81,75
LAMPIRAN 2
L.25
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Peningkatan persentase
kawasan / lokasi yang
dikonservasi pada kawasan
prioritas
TARGET
2015
2016
2017
Hektar
18.458
43.117
44.481
Hektar
18.458
43.117
44.481
20
20
20
20
20
20
indeks
indeks
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
L.26
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
45.844
48.100
200.000
45.844
48.100
200.000
20
20
100
20
20
100
565.307
577.970
618.428
661.718
708.038
3.131.460
479
1.000
1.100
1.210
1.331
5.120
6
1
30
LAMPIRAN 2
L.27
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Fasilitasi
pengadaan
tanah
TARGET
2015
2016
2017
6
20
20
20
Indeks
L.28
Persentase peningkatan
layanan administrasi dan
pengelolaan perumusan regulasi,
urusan hukum dan perjanjian/
pendampingan hukum
20
20
20
20
20
20
Persentase peningkatan
layanan administrasi dan
pengelolaan keuangan dan
kerumahtanggaan
20
20
20
20
20
20
Persentase peningkatan
penyelenggaraan komunikasi
dan layanan publik
20
20
20
fasilitasi
pengadaan
tanah
Persentase peningkatan
kompetensi SDM aparatur
20
20
20
20
20
20
indeks
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
10
10
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis dukungan
administrasi dan pengelolaan
BMN dan Keuangan
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis dukungan
administrasi dan pengelolaan
SDM dan organisasi tatalaksana/
mekanisme kerja internal
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
20
20
20
20
20
20
20
TOTAL
15
564.828
403.879
432.129
462.355
494.695
2.357.887
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
10
10
40
173.091
185.198
198.152
212.012
768.454
20
20
LAMPIRAN 2
L.29
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
N/S/P/K
N/S/P/K
BBWS/BWS
%
Kajian
33
60
1
33
60
1
33
60
1
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
Persentase peningkatan
layanan perizinan dan kerjasama
penggunaan dan pemanfatan
SDA
20
20
20
Kajian
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
Persentase penyusunan
peraturan perundang-undangan
bidang SDA
100
100
100
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
L.30
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
pengelolaan SDA WS,
pengelolaan hidrologi WS
dan kualitas air sumber air,
pembinaan kelembagaan,
penyusunan sistem pola investasi
serta pembinaan pengendalian
pemanfaatan SDA
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
106.659
102.914
70.118
77.826
86.074
443.589
9.144
10.058
11.064
12.170
13.387
55.823
33
60
1
33
60
1
33
60
5
97.515
62.475
30.099
46.871
51.955
288.915
33
33
33
33
33
33
20
20
33
33
33
33
100
100
100
20
28.380
26.955
16.784
18.732
90.851
20
20
33
33
LAMPIRAN 2
L.31
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
N/S/P/K
N/S/P/K
%
kebijakan
strategi
28
1
30
1
33
1
Kesesuaian program
dan anggaran dengan
perencanaannya
50
60
70
Persentase peningkatan
pengendalian program dan
anggaran
20
20
20
kebijakan
strategi
20
20
20
20
20
20
Pemda/
masyarakat/
dunia
Pemda/
masyarakat/
dunia
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
pemrograman dan
penganggaran
L.32
LAMPIRAN 2
N/S/P/K
N/S/P/K
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
2.000
2.000
74.472
534
35
1
35
5
80
80
20
20
20
20
20
20
20
20
20
33
33
33
33
33
33
34
1
75
20
1
20
20
5
2.000
2.000
8.000
76.140
81.470
87.173
93.275
412.529
1.000
1.100
1.210
1.331
5.175
73.937
52.598
56.259
60.174
64.361
307.329
22.542
24.111
25.789
27.583
100.025
42.899
55.604
59.496
63.661
221.660
2.000
2.200
2.420
2.662
9.282
12.270
16.021
17.123
18.300
63.713
LAMPIRAN 2
L.33
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi bendungan, embung
dan bangunan penampung air
lainnya
TARGET
2015
2016
2017
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
KEGIATAN 5: PEMBINAAN KONSERVASI, PENGENDALIAN BANJIR, LAHAR GUNUNG BERAPI, DAN PENGAMANAN PANTAI
UNIT ORGANISASI: DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
SASARAN KEGIATAN
1
N/S/P/K
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang
diberi bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi pengelolaan banjir,
pengendalian lahar gunung
berapi, dan pengamanan pantai
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
restorasi, revitalisasi, konservasi
sumber daya air
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
L.34
N/S/P/K
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
33
33
20
33
33
33
33
28.629
37.383
39.953
42.699
148.665
108.148
64.348
83.406
89.244
95.491
440.638
2.000
2.200
2.420
2.662
9.282
18.705
24.362
26.047
27.849
96.962
20
20
20
33
33
33
108.148
43.644
56.844
60.777
64.981
334.393
33
33
33
LAMPIRAN 2
L.35
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
N/S/P/K
N/S/P/K
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
10
10
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi irigasi, irigasi rawa, dan
irigasi tambak
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda
BBWS/BWS
Pemda
33
0
33
5
33
5
BBWS/BWS
33
33
33
Pemda
L.36
Jumlah pemda/masyarakat/
dunia usaha yang
diberi bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan
dan rehabilitasi sarana prasarana
penyediaan dan pengelolaan air
baku dan air tanah
LAMPIRAN 2
N/S/P/K
N/S/P/K
pemda/
masyarakat/
dunia
pemda/
masyarakat/
dunia
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
172.113
121.011
147.673
158.010
169.070
767.876
3.944
2.000
2.200
2.420
2.662
13.226
10
10
40
35.703
43.642
46.677
49.922
175.944
20
20
33
5
33
5
33
20
168.169
83.307
101.831
108.913
116.486
578.706
33
33
33
20
40.337
49.224
52.670
56.357
198.588
2.000
2.200
2.420
2.662
9.282
11.501
14.107
15.075
16.108
56.792
20
20
LAMPIRAN 2
L.37
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 8: PEMBINAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR SERTA PENANGGULANGAN DARURAT AKIBAT BENCANA
UNIT ORGANISASI: DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SASARAN KEGIATAN
1
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
N/S/P/K
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
25
25
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP
bendungan, embung dan
bangunan penampung air
lainnya
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
pemberian bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
OP sarana prasarana penyediaan
dan pengelolaan air baku
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP
pengelolaan banjir,
pengendalian lahar gunung
berapi, dan pengamanan pantai
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
L.38
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
33
33
33
26.836
32.917
35.175
37.586
132.514
33
33
33
25
938.787
787.513
842.639
901.623
964.737
4.435.300
12.557
13.813
15.194
16.714
18.385
76.664
25
25
100
232.110
248.233
265.473
283.906
1.029.722
20
20
20
20
LAMPIRAN 2
L.39
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Jumlah pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP sarana
prasarana konservasi sumber
daya air
TARGET
2015
2016
2017
6
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
10
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
BBWS/BWS
33
33
33
L.40
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
20
33
33
33
367.068
239.590
277.011
317.017
359.784
1.560.470
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
2.000
2.200
2.420
2.662
9.282
33
33
33
33
33
33
559.162
300.000
300.000
300.000
300.000
1.759.162
33
33
33
LAMPIRAN 2
L.41
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
N/S/P/K
N/S/P/K
anggota
dewan
%
anggota
dewan
1
2
22
22
22
40
40
40
22
22
22
Peningkatan pelaksanaan
fasilitasi tugas DSDAN
20
20
20
20
20
20
100
100
100
20
20
20
N/S/P/K
N/S/P/K
%
sertifikat
kajian
48
2
20
48
2
20
48
2
20
L.42
20
20
20
Peningkatan penyelenggaraan
inspeksi keamanan bendungan
20
20
20
Sertifikat
Peningkatan pelaksanaan
fasilitasi tugas Komisi Keselamatan
Bendungan
Kajian
20
20
20
Peningkatan pelaksanaan
pelatihan keamanan bendungan
20
20
20
100
100
100
100
100
100
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
12.906
1
13.195
14.119
15.107
16.165
71.491
1.000
1.100
1.210
1.331
4.641
12.906
12.195
13.019
13.897
14.834
66.850
22
22
110
40
40
40
22
110
20
20
20
20
100
100
20
20
18.980
19.405
20.764
22.217
23.772
105.138
2.262
2.488
2.737
3.011
3.312
13.810
48
2
20
48
2
20
48
10
20
16.718
16.317
17.426
18.606
19.860
88.928
20
20
20
20
10
20
20
20
20
100
100
100
100
22
20
20
100
20
20
20
2
20
20
100
100
LAMPIRAN 2
L.43
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Layanan
teknis
keamanan
bendungan
1
Bendungan
yang
dibangun
1
TARGET
2015
2016
2017
6
Pemda/
masyarakat/
dunia
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
pembangunan bendungan
Pemda/
masyarakat/
dunia
Sertifikat
Sertifikat
KEGIATAN 11: PENGELOLAAN WADUK, EMBUNG, SITU, SERTA BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
UNIT ORGANISASI: BBWS/BWS
SASARAN KEGIATAN
1
Bendungan
yang
dibangun
L.44
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi bendungan, embung
dan bangunan penampung air
lainnya
LAMPIRAN 2
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Bendungan
16 on going/ 13
baru/6 selesai
23 on going/8
baru /1 selesai
dokumen
30
Telagawaja, Tanju
dan Mila, Rotiklod,
Tapin, Sei Gong,
Ciawi, Sukamahi,
Sukoharjo,
Cipanas,
Leuwikeris,Tiga
diHaji, Semantok,
Pamukulu, Tiro,
Lausimeme,
Ladongi, Pelosika,
Jenelata,
Matenggeng,
Bagong, Rokan
Kiri, Nagunggete,
Meninting,
Bonehulu, Way
Apu, Riam Kiwa,
Lesti III, Bolango
Hulu, Marangkayu,
Teritip
bendungan
20
Ciawi,
Sukamahi,
Sukoharjo,
Pamukkulu,
Sadawarna,
Ladongi,
Pelosika,
Bagong,
Rokan Kiri,
Loea,Mbay,
Napunggete,
Menintin,
Bonehulu,
Way Apu,
Lambakan,
Rian Kanan,
Lesti III,
Jragung,
Bolango Hulu
30 on going/9
baru /1 selesai
13
Sukaraja,
Segalamider,
Rokan Kiri,
Loea, Mbay,
Napunggete,
Bonehulu, Way
Apu, Lambakan,
Riam Kiwa, Lesti
III, Jragung,
Bolango Hulu
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
20
20
20
20
38 on going/11
baru /6 selesai
43 on
going/9 baru
/15 selesai
65 On
Going/50
Baru/ 29
Selesai
TOTAL
15
100
100
100
100
400
500
500
500
500
2.000
5.640.262
11.303.842
19.965.291
19.924.728
19.676.753
6.510.875
10.000
10.000
10.000
10.000
40.000
4.604.947
8.032.915
14.420.334
14.624.728
14.426.753
6.109.676
74
Sukaraja,
Segalamider,
Randugunting,
Napunggete,
Bonehulu, Bolango
Hulu
15
29
LAMPIRAN 2
L.45
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
Payaseunara,
Rajui, Jatigede,
Bajulmati, Nipah,
Titab
Teritip
Marangkayu
buah
309
247
466
dokumen
10
10
10
hektar
100
100
100
buah
309
247
466
dokumen
309
227
446
buah
64
293
324
dokumen
bendungan
11
10
buah
59
282
314
dokumen
64
293
324
L.46
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
431
1.893
734.076
2.470.000
4.660.000
4.400.000
4.310.000
10
10
50
100
100
500
440
431
1.893
420
411
1.813
250
290
1.221
301.239
790.927
874.957
890.000
930.000
3.787.123
25
10
10
46
240
280
1.175
250
290
1.221
Kuningan, Bendo,
Gongseng,
Tukul,Tugu,
Karalloe
Pidekso,
Gondang,
Keureuto, Logung,
Raknamo, Bintang
Bano, Tanju dan
Mila, Rotiklod,
Sei Gong, Ciawi,
Sukamahi,Kolhua,
lolak, telagawaja,
tapin
440
LAMPIRAN 2
16.574.076
L.47
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 12: KONSERVASI, PENGENDALIAN BANJIR, LAHAR GUNUNG BERAPI, DAN PENGAMANAN PANTAI
UNIT ORGANISASI: BBWS/BWS
SASARAN KEGIATAN
1
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang
diberi bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi pengelolaan banjir,
pengendalian lahar gunung
berapi, dan pengamanan pantai
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
restorasi, revitalisasi, konservasi
sumber daya air
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
km
286
666
687
dokumen
10
10
10
hektar
505
1.000
1.500
Pengendali
banjir yang
dibangun
km
km
284
496
511
Panjang bangunan
perlindungan dan perkuatan
tebing yang dibangun/
ditingkatkan (km)
km
168
174
buah
dokumen
10
10
10
buah
60
55
63
dokumen
buah
60
55
63
dokumen
10
10
10
L.48
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
10
2016
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
8.121.935
12.380.149
14.650.633
15.223.064
17.189.576
7.565.357
10.000
10.000
10.000
10.000
40.000
20
20
20
708
743
3.090
4.846.429
6.858.948
8.933.677
8.679.182
11.546.983
0.865.220
10
10
50
1.500
1.495
6.000
10
527
494
2.312
179
247
768
10
10
50
64
64
306
410.503
617.394
434.424
455.549
522.713
2.440.584
25
64
64
306
10
10
50
LAMPIRAN 2
L.49
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
km
62
86
90
dokumen
10
10
10
km
61
85
89
km
dokumen
km
128
197
302
Pengendali
banjir yang
direhabilitasi
dokumen
Q10-25 tahun
km
126
135
225
Panjang bangunan
perlindungan dan perkuatan
tebing yang direhabilitasi (Km)
km
60
75
km
buah
dokumen
90
93
buah
21
55
63
dokumen
buah
21
55
63
dokumen
km
dokumen
km
L.50
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
157
135
530
1.817.699
1.189.839
1.356.711
2.545.211
1.964.688
8.874.150
10
10
50
156
134
525
25
211
225
1.063
539.206
1.585.630
1.637.909
1.339.210
1.191.771
6.293.727
12
149
158
794
60
65
260
10
110
120
413
74
64
277
249.518
164.900
102.400
101.100
96.600
714.518
13
74
64
277
15
12
8.816
29.000
124.723
66.473
42.525
271.537
12
12
LAMPIRAN 2
L.51
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
km
dokumen
dokumen
dokumen
kawasan
15
20
20
dokumen
hektar
buah
13
10
10
buah
10
11
buah
dokumen
buah
100
20
20
dokumen
buah
100
20
20
dokumen
buah
dokumen
buah
dokumen
L.52
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
10
10.000
11.000
12.100
13.310
46.410
22
24
101
209.584
1.869.437
1.989.288
1.957.989
1.738.709
7.765.007
25
25
11
11
55
17
29
10
20
20
180
28.815
20.000
23.000
26.000
29.000
126.815
25
20
20
180
10
25
11.365
25.000
27.500
30.250
33.275
127.390
25
25
25
LAMPIRAN 2
L.53
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 13: PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI, RAWA DAN TAMBAK
UNIT ORGANISASI: BBWS/BWS
SASARAN KEGIATAN
1
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan dan
rehabilitasi irigasi, irigasi rawa dan
irigasi tambak
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
km
dokumen
hektar
4.903
5.635
5.012
km
11
12
12
dokumen
20
20
20
km
16
10
dokumen
km
16
10
dokumen
10
10
10
bendung
11
dokumen
bendung
11
dokumen
km
14
15
10
dokumen
km
14
15
L.54
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
8.458.828
16.272.951
17.542.071
17.357.773
13.341.039
2.972.663
10.000
10.000
10.000
10.000
40.000
20
20
10
3.864.787
1.386.336
1.091.748
1.382.231
845.559
8.570.661
20
4.404
3.738
23.691
10
13
13
13
20
20
100
50
3.088.974
1.754.864
1.831.594
1.720.805
1.499.937
9.896.173
25
50
10
10
50
39
22.000
16.000
18.000
14.000
70.000
15
39
22
15
10
53
1.779.723
2.669.584
2.669.584
1.779.723
8.898.615
12
15
10
53
LAMPIRAN 2
L.55
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
11
TARGET
2015
2016
2017
6
dokumen
bendung
11
dokumen
bendung
11
dokumen
km
12
20
17
12
Jaringan
irigasi
rawa yang
direhabilitasi
dokumen
km
12
20
17
dokumen
km
13
dokumen
km
dokumen
L.56
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
12
34
22.000
18.000
12.000
16.000
68.000
12
34
12
16
15
81
665.917
2.430.386
2.662.813
2.617.348
1.869.699
0.246.163
25
16
15
81
25
201.636
203.081
186.541
188.508
164.766
944.531
15
LAMPIRAN 2
L.57
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 14: PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BAKU DAN AIR TANAH
UNIT ORGANISASI: BBWS/BWS
SASARAN KEGIATAN
1
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang
diberi bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan
dan rehabilitasi sarana prasarana
penyediaan dan pengelolaan air
baku dan air tanah
Embung
untuk air
baku yang
dibangun
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
titik
titik
dokumen
buah
18
20
20
dokumen
hektar
buah
18
20
20
manual
km
1.000
1.000
1.000
dokumen
10
10
10
km
1.000
1.000
1.000
dokumen
3
4
L.58
LAMPIRAN 2
buah
100
100
100
dokumen
buah
100
100
100
dokumen
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
5.835.111
5.837.912
5.983.454
5.681.403
6.415.338
10.000
10.000
10.000
10.000
40.000
3.077.457
5
20
20
25
2.334.444
2.500
2.500
2.500
2.500
2.344.444
25
10
20
20
98
200.000
200.000
200.000
200.000
800.000
25
30
20
20
98
15
1.000
1.000
5.000
4.376.270
4.382.236
4.689.030
4.108.628
7.556.164
10
10
50
1.000
1.000
5.000
25
100
100
500
500.000
500.000
500.000
500.000
2.000.000
25
100
100
500
25
LAMPIRAN 2
L.59
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Sumur
JIAT yang
dibangun
2015
2016
2017
6
titik
106
164
174
titik
106
164
174
dokumen
Km
dokumen
hektar
km
dokumen
TARGET
titik
15
15
titik
15
15
dokumen
buah
dokumen
Embung
untuk air
baku yang
direhabilitasi
buah
manual
km
1.616
147
240
Saluran
pembawa
yang
direhabilitasi
dokumen
km
1.616
147
240
dokumen
L.60
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
116
104
664
116
104
664
TOTAL
15
82.000
87.000
58.000
52.000
279.000
25
203.836
296.700
293.955
208.920
188.520
1.191.931
25
20
25
15
15
60
3.000
3.000
3.000
3.000
12.000
15
15
60
12
26
7.500
7.500
7.500
7.500
30.000
12
26
14
463
1.425
3.891
402.890
148.595
131.088
39.719
56.130
778.421
15
463
1.425
3.891
15
LAMPIRAN 2
L.61
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
Intake air
baku yang
direhabilitasi
TARGET
2015
2016
2017
6
buah
226
20
31
dokumen
buah
226
20
31
dokumen
titik
306
328
308
titik
306
328
308
dokumen
km
dokumen
10
11
Sumur
JIAT yang
direhabilitasi
km
dokumen
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP
bendungan, embung dan
bangunan penampung air
lainnya
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
pemberian bimbingan teknis
perencanaan dan pelaksanaan
OP sarana prasarana penyediaan
dan pengelolaan air baku dan
air tanah
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP
pengelolaan banjir,
pengendalian lahar gunung
berapi, dan pengamanan pantai
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
L.62
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
15
64
215
557
12
64
215
TOTAL
40.160
62.168
128.800
429.680
660.808
557
15
263
238
1.443
117.870
110.926
95.190
86.412
410.398
263
238
1.443
15
136.287
50.516
47.540
40.796
37.034
312.172
10
25
2.215.893
13.137.102
12.415.532
13.622.167
4.974.123
6.364.817
20
10.000
10.000
10.000
10.000
40.000
20
20
20
LAMPIRAN 2
L.63
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP irigasi, irigasi
rawa dan irigasi tambak
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis perencanaan
dan pelaksanaan OP
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
buah
1.269
1.603
1.851
rencana
20
20
bendungan
208
208
209
buah
1.061
1.395
1.642
titik
10
Rencana
titik
10
buah
18
38
rencana OP
buah
18
38
buah
100
200
rencana Op
buah
100
200
km
3.131
3.478
4.285
rencana OP
10
km
2.728
2.213
2.709
Panjang bangunan
perlindungan dan perkuatan
tebing yang dipelihara (Km)
km
738
906
L.64
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
20
20
2.322
2.768
2.768
387.863
1.271.870
1.385.642
1.609.970
1.821.727
6.477.071
20
20
80
214
220
220
2.548
2.548
15
20
20
25.151
327.396
426.644
489.941
547.963
1.817.096
15
20
20
58
78
78
25.151
327.396
426.644
489.941
547.963
1.817.096
12
78
78
300
400
400
25.151
327.396
426.644
489.941
547.963
1.817.096
300
400
400
5.126
6.057
6.057
470.811
1.649.804
2.036.334
2.524.556
3.324.316
0.005.822
25
3.220
3.747
3.747
1.080
1.259
1.259
2.108
58
LAMPIRAN 2
L.65
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
km
buah
km
267
327
382
km
136
198
283
km
10
20
BBWS/BWS
10
20
WS
16
16
WS
16
16
km
227
238
243
11
12
13
rencana teknis
dan dokumen
lingkungan
10
10
10
km
119
125
126
km
km
94
98
102
km
13
14
14
15
35
rencana teknis
dan dokumen
lingkungan
14
Tampungan
air alami
yang
dipelihara
sungai
13
23
danau
rawa
L.66
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
445
509
509
373
531
531
20
33
33
3.770.609
2.000.000
2.000.000
2.000.000
9.770.609
20
33
33
16
15
63
160.000
160.000
160.000
150.000
630.000
15
63
250
256
1.214
1.281.767
4.514.130
4.707.623
4.892.218
4.965.189
0.360.926
10
10
50
127
128
128
112
112
15
15
15
55
77
77
418.500
462.000
567.600
657.000
2.105.100
33
44
44
12
12
21
21
16
107
14
LAMPIRAN 2
L.67
15
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
16
TARGET
2015
2016
2017
6
buah
100
120
rencana
pemeliharaan
buah
100
120
100
100
100
100
100
100
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis dukungan
administrasi dan pengelolaan
BMN dan Keuangan
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
Jumlah Pemda/masyarakat/
dunia usaha yang diberi
bimbingan teknis dukungan
administrasi dan pengelolaan
SDM dan organisasi tatalaksana/
mekanisme kerja internal
Pemda/
masyarakat/
dunia usaha
20
20
Persentase peningkatan
layanan administrasi dan
pengelolaan perumusan regulasi,
urusan hukum dan perjanjian/
pendampingan hukum
20
20
20
20
Persentase peningkatan
layanan administrasi dan
pengelolaan keuangan dan
kerumahtanggaan
20
20
20
20
Persentase peningkatan
penyelenggaraan komunikasi
dan layanan publik
20
20
20
20
20
20
L.68
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
140
160
160
20.000
24.000
28.000
32.000
104.000
140
160
160
100
100
100
340.000
350.000
360.000
370.000
1.420.000
100
100
100
1.300.756
1.250.281
1.272.546
1.320.018
1.360.861
6.504.462
20
75.240
81.675
89.843
97.837
344.594
20
20
20
20
20
175.560
190.575
209.633
228.286
804.053
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
LAMPIRAN 2
L.69
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
6
100
100
100
pola/rencana
14
15
Persentase peningkatan
pengendalian pemanfaatan SDA
20
20
Persentase penyusunan
Rekomendasi Teknis bidang SDA
20
20
Persentase peningkatan
pengelolaan hidrologi WS dan
kualitas air pada sumber air
20
20
Persentase peningkatan
kapasitas kelembagaan lembaga
PSDA
20
20
20
20
L.70
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
14
TOTAL
15
100
100
100
1.300.756
999.481
1.000.296
1.020.543
1.034.739
5.355.815
50
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
LAMPIRAN 2
L.71
LAMPIRAN II
: MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN 3
SATUAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Indeks
Konektivitas
1,29
1,4
1,45
1,5
1,55
SASARAN STRATEGIS
1
SASARAN PROGRAM
1
Jam/100 Km
Lintas Timur
Sumatera dan
Pantai Utara Jawa
2,7
2,6
2,5
2,4
2,2
86*
91
94
97
98
milyar
Kendaraan
Km
101
116
122
127
133
25
50
75
100
L.72
Dokumen
61
61
61
61
61
Dokumen
19
19
19
19
19
Dokumen
25
25
25
25
25
Dokumen
17
17
17
17
17
Laporan
12
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
1,55
57.050.911
69.947.949
52.105.273
55.121.016
43.951.850
278.177.000
2,2
98
133
100
50.716.586
59.824.346
43.657.286
49.025.314
38.790.146
242.013.678
305
4.266.088
4.120.000
4.120.000
4.120.000
4.120.000
20.746.088
95
125
85
60
60
LAMPIRAN 2
L.73
SASARAN/
SATUAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
KM
M
38.292
355.980
47.669
453.263
47.831
454.195
47.982
454.837
47.843
456.108
KM
35.744
47.003
47.003
47.003
47.003
340.934
445.910
445.910
445.910
445.910
KM
2.016
213
271
309
264
7.777
3.044
3.044
3.044
3.044
KM
493
415
536
650
556
7.269
4.310
5.241
5.884
7.155
KM
38
39
22
21
20
KM
Dokumen
12
12
12
12
12
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Jumlah dokumenPengelolaan
Barang Milik Negara
Dokumen
Laporan
24
24
24
24
24
Laporan
12
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
12
Paket
Bantuan
33
33
33
33
33
Paket
Bantuan
33
33
33
33
33
L.74
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
53.365
495.719
46.450.498
55.704.346
39.537.286
44.905.314
34.670.146
221.267.591
47.003
19.210.600,46
38.709.515,27
19.301.917,02
21.075.671,64
12.569.838,28
110.867.542,68
445.910
864.545
687.772
717.546
745.902
772.908
3.788.673
3.073
12.868.180
3.513.463
5.081.758
5.862.598
5.117.948
32.443.946
19.951
2.477.902
797.108
831.615
864.478
895.777
5.866.880
2.650
4.264.939
6.515.511
8.792.452
11.076.989
9.855.188
40.505.079
29.859
2.831.227
1.641.978
2.202.805
2.638.098
2.809.568
12.123.674
140
3.933.105
3.053.286
1.789.466
1.789.456
1.765.946
12.331.259
500
785.714
819.728
852.122
882.973
3.340.537
884.869
850.000
850.000
850.000
850.000
4.284.869
60
15
15
15
15
120
60
60
165
165
LAMPIRAN 2
L.75
SASARAN/
SATUAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Laporan
12
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
12
KEGIATAN 4: PENYUSUNAN, PEMBINAAN, PELAKSANAAN STANDAR DAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA JALAN
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PEMBANGUNAN JALAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.76
Dokumen
10
10
10
10
10
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Laporan
12
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
120.226
100.000
100.000
100.000
100.000
520.226
45
10
10
10
10
60
60
199.272
120.000
120.000
120.000
120.000
679.272
50
10
10
10
10
10
60
60
LAMPIRAN 2
L.77
SASARAN/
SATUAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
KEGIATAN 5: PENYUSUNAN, PEMBINAAN, PELAKSANAAN STANDAR DAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PRESERVASI JALAN
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
SASARAN KEGIATAN
1
Dokumen
10
10
10
10
10
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Laporan
12
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
12
KEGIATAN 6: PENYUSUNAN, PEMBINAAN, PELAKSANAAN STANDAR DAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PRESERVASI JEMBATAN
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JEMBATAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.78
Dokumen
10
10
10
10
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Laporan
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
102.008
85.000
85.000
85.000
85.000
442.008
50
10
10
10
10
10
60
60
85.000
85.000
85.000
85.000
340.000
40
48
48
LAMPIRAN 2
L.79
SASARAN/
SATUAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
KEGIATAN 7: PENYUSUNAN, PEMBINAAN, PELAKSANAAN STANDAR DAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA JALAN DAERAH, METROPOLITAN, KOTA BESAR DAN BEB
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT FASILITASI JALAN DAERAH
SASARAN KEGIATAN
1
Dokumen
Ha
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Ha
Laporan
12
12
12
12
Laporan
12
12
12
12
L.80
Dokumen
13
13
13
13
13
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
8.798.603
7.122.987
4.770.703
3.836.704
29.471.946
85.000
85.000
85.000
340.000
BAS HAMBATAN
4.942.950
32
15.000
15.000
4942949,5
8713602,831
7037987,01
4685702,587
3751704,474
29131946,4
48
48
85.000
85.000
85.000
85.000
85.000
425.000
65
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
10
10
10
15
85.000
LAMPIRAN 2
L.81
LAMPIRAN II
: MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN 4
TARGET
SATUAN
LOKASI
56
59
65
77
83
90
2015
2016
2017
SASARAN STRATEGIS
1
84
85
87
2)
10
17
76
82
88
92
94
96
64
72
85
L.82
LAMPIRAN 2
Laporan
12
12
12
NSPK
NSPK
2019
TOTAL
2015
10
2016
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
68
66
83
95
100
100
88
89
89
20
61
15,996,817
24,178,640
26,981,689
29,607,916
31,502,782
128,267,843
94
100
100
98
100
100
92
100
100
4,863,151
10,604,752
10,835,752
10,275,752
9,868,593
46,448,000
12
12
60
91,252
91,252
91,252
91,252
91,252
456,261
10
8,600
9,000
9,000
9,000
9,000
44,600
10
LAMPIRAN 2
L.83
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
3
2015
4
2016
2017
Laporan
157
263
263
Laporan
125
125
Laporan
110
100
100
Laporan
38
38
38
Hektar
2,680
9,300
9,500
Hektar
2,680
9,300
9,500
Kota
Kawasan
Perkotaan
2
177
3
196
Kota
Kawasan
Perkotaan
177
196
Kelurahan/ Desa
11,066
11,066
11,066
4,644
145
155
L.84
TARGET
LOKASI
1
5
SATUAN
Kawasan
Kawasan
204
120
130
Kawasan
4,440
25
25
Kawasan
46
23
28
Kawasan
35
13
16
Kawasan
11
10
12
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
14
TOTAL
12
13
219,550
245,000
245,000
245,000
242,200
1,196,750
2,500
25,000
25,000
25,000
24,600
102,100
88,000
80,000
80,000
80,000
77,600
405,600
129,050
140,000
140,000
140,000
140,000
689,050
1,805,355
8,835,000
9,025,000
8,455,000
8,144,036
36,264,391
316,500
266,500
272,500
270,500
1,126,000
11,066
1,109,808
200,000
200,000
200,000
200,000
1,909,808
139
5,238
1,528,395
725,000
775,000
775,000
696,605
4,500,000
130
114
698
740,381
600,000
650,000
650,000
571,605
3,211,986
25
25
4,540
788,014
125,000
125,000
125,000
125,000
1,288,014
27
25
149
100,191
183,000
224,000
228,000
215,000
950,191
12
10
86
74,587
83,000
104,000
78,000
65,000
404,587
15
15
63
25,604
100,000
120,000
150,000
150,000
545,604
263
258
1,204
125
123
507
100
97
507
38
38
190
8,900
8,051
38,431
8,900
8,051
38,431
3
202
2
199
10
774
10
202
199
774
11,066
11,066
155
LAMPIRAN 2
15
L.85
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 1.2: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN GEDUNG
UNIT KERJA: DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.86
laporan
12
12
12
NSPK
10
NSPK
10
Kab/Kota
Ranperda
Laporan
105
22
637
22
638
12
638
Legalisasi Perda BG
Kab/Kota
105
22
12
Ranperda
22
Laporan
32
33
33
Laporan
32
32
32
Laporan
32
32
32
Laporan
33
33
33
Laporan
32
32
32
Laporan
33
33
33
Laporan
33
33
33
10
Laporan
33
33
33
11
Laporan
32
32
32
12
Laporan
33
33
33
13
Laporan
33
33
33
14
Laporan
33
33
33
15
Workshop HSBGN
Laporan
33
33
33
16
Laporan
33
33
33
17
Laporan
64
64
64
18
Laporan
66
66
66
19
Laporan
28
28
28
20
Laporan
22
22
22
Laporan
BG
10
29
12
31
29
Laporan
14
14
Laporan
15
17
BG
14
BG
15
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
1,420,181
1,179,732
1,632,625
1,909,784
2,290,048
8,432,370
12
12
60
74,840
82,324
90,557
99,613
114,241
461,575
18
14,400
4,400
3,282
3,282
3,282
28,646
18
638
638
139
22
3189
348,286
336,706
381,516
431,883
492,814
1,991,205
139
22
33
33
164
32
32
160
32
32
160
33
33
165
32
32
160
33
33
165
33
33
165
33
33
165
32
32
160
33
33
165
33
33
165
33
33
165
33
33
165
33
33
165
64
64
320
66
66
330
28
28
140
22
22
110
34
30
27
34
121
115
49,073
139,589
347,636
525,974
838,707
1,900,979
14
12
54
20
15
67
14
14
48
16
20
67
LAMPIRAN 2
L.87
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
5
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
4
2016
2017
Kawasan
248
120
128
47
40
40
Kawasan
Kawasan
27
Kawasan
114
20
28
Kawasan
13
12
12
Kawasan
47
40
40
KEGIATAN 1.3: PENGATURAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI, SERTA PENGELOLAAN PENGEMBANGAN INFRASTR
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN
1
Layanan Perkantoran
Bulan
12
12
12
NSPK
Kab/Kota
Kawasan
7
987
12
1.486
12
1.390
Kab/Kota
12
12
Kawasan
920
1,460
1,350
Kawasan
67
26
40
Kab/Kota
32
30
57
Kab/Kota
32
30
57
Kab/Kota
56
22
32
Kawasan
306
140
140
Kawasan
15
Infrastruktur Drainase
Kab/Kota
36
34
34
L.88
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
105
79
680
30
21
178
54
27
20
209
12
12
61
30
21
178
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
14
TOTAL
12
13
933,582
616,713
809,634
849,032
841,004
4,049,965
15
3,835,403
5,466,326
6,893,782
9,076,592
10,372,897
35,645,000
12
12
60
80,909
82,527
84,177
85,861
85,578
419,052
10
685,432
743,406
617,027
582,985
539,098
3,167,948
12
860
12
677
12
5.400
1,318,940
1,558,393
1,845,578
4,060,746
6,557,343
15,341,000
12
12
12
820
650
5,200
40
27
200
57
46
222
199,281
450,000
855,000
855,000
710,719
3,070,000
57
46
222
32
21
163
765,333
1,650,000
2,400,000
2,400,000
1,384,667
8,600,000
140
124
850
154,075
77,000
77,000
77,000
124,925
510,000
15
45
45,000
55,000
165,000
165,000
66,000
496,000
34
32
170
586,433
850,000
850,000
850,000
904,567
4,041,000
LAMPIRAN 2
L.89
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 1.4: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI, SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYE
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
SASARAN KEGIATAN
1
NSPK
Provinsi
Kab/Kota
PDAM
Laporan
Lokasi
3
33
101
29
3
-
3
33
157
29
5
2
3
33
157
29
5
2
NSPK
Provinsi
33
33
33
Kab/Kota
20
20
20
Kab/Kota
50
50
Kab/Kota
Pembinaan PDAM
Pembinaan Non-PDAM
8
9
PDAM
25
25
25
Kab/Kota
10
10
10
Provinsi
32
32
32
Laporan
10
Kab/Kota
71
71
71
11
PDAM
12
Lokasi
SPAM Regional
Ltr/Dt
700
700
350
SPAM Perkotaan
Ltr/Dt
2,100
2,910
2,900
SPAM IKK
Ltr/Dt
2,100
2,100
2,160
Ltr/Dt
810
740
Ltr/Dt
120
60
Ltr/Dt
420
420
Ltr/Dt
190
160
Ltr/Dt
80
100
Ltr/Dt
1,278
1,274
1,536
Ltr/Dt
1,278
1,274
1,536
Ltr/Dt
332
331
314
L.90
PAMSIMAS
SPAM Khusus
1
Ltr/Dt
180
180
160
Ltr/Dt
68
55
43
Ltr/Dt
84
96
111
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
3
33
157
29
5
2
3
33
156
29
5
2
15
33
157
145
23
8
15
33
33
165
20
20
20
50
50
50
25
25
125
10
10
10
32
32
32
23
71
70
71
20
5,265,500
6,168,970
6,826,940
7,542,120
8,096,450
33,899,980
423,000
499,000
553,000
615,000
661,000
2,751,000
423,000
499,000
553,000
615,000
661,000
2,751,000
700
1,050
3,500
415,000
442,000
235,000
501,000
801,000
2,394,000
2,830
2,590
13,330
1,245,000
1,828,000
1,937,000
2,010,000
1,962,000
8,982,000
1,980
1,860
10,200
850
730
3,130
120
120
420
420
390
1,650
190
130
670
2,364,000
2,509,000
3,222,000
3,548,000
3,802,000
15,445,000
306,000
343,000
375,000
356,000
358,000
1,738,000
120
90
390
1,588
1,598
7,274
1,588
1,598
7,274
279
245
1,501
140
110
770
40
33
239
99
102
492
LAMPIRAN 2
L.91
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
6
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
PDAM
Kawasan
4
122
94
2016
2017
6
70
118
50
110
PDAM
122
70
50
Kawasan
94
118
110
Non-PDAM
Kawasan
5
29
15
27
Non-PDAM
15
Kawasan
29
27
Bulan
12
12
12
Laporan
Dokumen
Bulan
59
11
12
59
11
12
59
11
12
Laporan
23
23
23
Laporan
15
15
15
Dokumen
11
11
11
Laporan
21
21
21
Bulan
12
12
12
9
12
9
12
9
12
Pengelolaan Habitat
Laporan
Paket
Bulan
Paket Bantuan
20
20
20
Angkatan
80
85
85
KEGIATAN 1.6: PENYUSUNAN KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR BID
UNIT KERJA: DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.92
LAMPIRAN 2
Bulan
12
12
12
Bulan
12
12
12
Dokumen
Dokumen
2019
TOTAL
30
106
20
94
174
522
30
20
174
106
94
522
20
27
12
23
50
106
20
12
50
27
23
106
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
14
TOTAL
12
13
512,500
476,640
409,280
395,430
408,540
2,202,390
15
71,330
95,660
116,690
103,910
387,590
274,809
326,491
338,239
324,883
337,716
1,602,138
12
12
60
61,612
55,752
61,252
66,753
72,253
317,622
59
11
12
59
11
12
295
55
12
66,169
66,044
69,392
72,404
76,487
350,496
23
23
115
15
15
75
11
11
55
21
21
105
12
12
12
15
3,700
4,450
4,850
5,100
5,550
23,650
9
12
9
12
54
12
9,000
15,500
18,000
20,700
23,500
86,700
20
20
100
76,565
129,600
129,600
104,781
104,781
545,327
85
85
420
57,763
55,145
55,145
55,145
55,145
278,343
275,779
330,971
345,761
361,261
377,561
1,691,331
46,719
46,585
47,935
49,355
50,845
241,440
DANG PERMUKIMAN
12
12
60
12
12
60
30
12,000
15,750
16,540
17,360
18,230
79,880
30
LAMPIRAN 2
L.93
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
3
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Laporan
5
7
6
7
Dokumen
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
64
64
64
KEGIATAN 1.7: DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
UNIT KERJA: BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
SASARAN KEGIATAN
1
Laporan
12
12
12
SPK
Laporan
5
7
5
7
5
7
L.94
SPK
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
45
45
46
Laporan
26
23
23
Laporan
19
22
23
Laporan
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
35
82,555
68,345
70,985
73,735
76,625
372,246
40
11,800
15,750
17,360
18,230
79,680
10
15
15
45
11,918
15,490
16,260
17,070
17,930
78,668
25
20
35
13,108
16,800
17,640
18,520
19,450
85,518
64
64
320
97,679
152,250
159,860
167,860
176,250
753,899
61,994
101,398
108,590
117,524
159,518
549,024
12
12
60
3,136
4,077
5,300
6,891
8,958
28,362
5
7
5
7
25
35
7,794
9,353
11,223
13,468
16,161
57,999
25
30
22
19,820
53,975
55,475
57,555
57,555
244,380
22,500
23,500
24,000
24,500
58,500
153,000
13,500
13,000
13,000
13,000
9,500
62,000
13
47
42
225
23
18
113
24
24
112
9,000
10,500
11,000
11,500
49,000
91,000
8,744
10,493
12,592
15,110
18,344
65,283
LAMPIRAN 2
L.95
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
SATUAN
LOKASI
2015
2016
2017
0.64
2.98
0.39
1.49
11.89
14.86
Laporan
52
24
53
24
52
24
L.96
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
10
Laporan
Pusat
11
Laporan
Pusat
12
Laporan
Pusat
13
Laporan
Pusat
14
Laporan
Pusat
15
Laporan
Pusat
16
Laporan
Pusat
17
Kendaraan Bermotor
Laporan
Pusat
18
Laporan
Pusat
12
12
12
19
Laporan
Pusat
12
12
12
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
7,373,688
43,023,827
57,329,293
42,218,991
27,665,227
177,611,026
2.42
1.33
11.27
8.92
7.43
44.58
220,141
278,493
351,955
450,268
585,348
1,886,204
53
24
52
24
262
24
220,141
278,493
351,955
450,268
585,348
1,886,204
25
10
20
40
20
25
15
15
15
15
25
15
12
12
12
12
12
12
LAMPIRAN 2
L.97
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
LOKASI
Dokumen/
Laporan
36
18
12
35
19
12
34
19
12
2015
2016
2017
L.98
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
10
Laporan
Pusat
11
Laporan
Pusat
12
Laporan
Pusat
13
Laporan
Pusat
14
Dokumen
Pusat
15
Dokumen
Pusat
16
Laporan
Pusat
12
12
12
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
103,507
137,200
176,140
212,788
250,927
880,562
103,507
137,200
176,140
212,788
250,927
880,562
40
12
33
19
12
34
21
12
172
96
12
24
20
40
10
15
10
21
15
10
40
12
12
LAMPIRAN 2
L.99
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Dokumen/
Laporan
35
12
35
12
35
12
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
12
12
12
Unit/
Laporan
41.700
12
165.000
12
170.000
12
Unit
Tersebar di 34
Provinsi
41,700
165,000
170,000
Laporan
12
12
12
Dokumen /
Laporan
9
6
12
9
6
12
10
6
12
L.100
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
12
12
12
Rumah Tangga
Bulan
70.000
12
455.000
12
600.000
12
Rumah Tangga
Tersebar di 34
Provinsi
20,000
55,000
100,000
Rumah Tangga
Tersebar di 34
Provinsi
50,000
400,000
500,000
12
12
12
LAMPIRAN 2
Laporan
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
35
12
35
12
175
12
35
35
40
30
35
12
12
12
165.000
12
135.250
12
676.950
12
165,000
135,250
676,950
12
12
12
1,515,800
6,267,000
9,374,000
5,925,000
4,570,950
27,652,750
9
6
12
10
6
12
47
30
12
17
15
6,267,000
15
9,374,000
5,925,000
4,570,950
1,515,800
27,652,750
15
15
12
12
12
350.000
12
275.000
12
1.750.000
12
50,000
25,000
250,000
300,000
250,000
1,500,000
12
12
12
LAMPIRAN 2
L.101
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
L.102
Dokumen/
Laporan
40
12
34
12
35
12
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
10
Laporan
Pusat
12
12
12
Unit/ Laporan
8.800
12
11.000
12
16.000
12
Unit
1. Kawasan
Perbatasan
Negara
2. Pasca Bencana
dan Konflik
3. Maritim
4. Daerah
Tertinggal
7,800
10,000
15,000
Unit
1. Kawasan
Perbatasan
Negara
2. Pasca Bencana
dan Konflik
3. Maritim
4. Daerah
Tertinggal
1,000
1,000
1,000
12
12
12
LAMPIRAN 2
Laporan
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
1,499,240
2,180,676
3,566,379
3,467,104
1,590,111
12,303,510
35
12
36
12
180
12
1,499,240
2,180,676
3,566,379
3,467,104
1,590,111
12,303,510
19
35
10
23
13
30
15
10
25
12
12
12
13.200
12
6.000
12
55.000
12
12,200
5,000
50,000
1,000
1,000
5,000
12
12
12
LAMPIRAN 2
L.103
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
SATUAN
LOKASI
Dokumen
Laporan
Bulan
7
6
12
7
6
12
7
6
12
2015
2016
2017
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
Laporan
Pusat
Dokumen
Pusat
Laporan
Pusat
Layanan Perkantoran
Bulan
Pusat
12
12
12
Unit
Laporan
40.300
12
173.000
12
193.500
12
Unit
Tersebar di 34
Provinsi
20,500
159,500
180,000
Unit
Tersebar di 34
Provinsi
12,000
12,000
12,000
Unit
Tersebar di 34
Provinsi
7,800
1,500
1,500
Laporan
12
12
12
Kegiatan
Kegiatan
Kota
Metropolitan/
Besar dan
Kawasan
Strategis/
Pusat
Pertumbuhan
Unit
25,000
50,000
Unit
Kota
Metropolitan/
Besar
25,000
50,000
L.104
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
4,035,000
34,160,458
43,860,819
32,163,832
20,667,891
7
6
12
7
6
12
35
30
12
134,888,000
10
10
10
10
10
10
12
12
12
133.500
12
83.500
12
623.800
12
120,000
70,000
550,000
12,000
12,000
60,000
1,500
1,500
13,800
12
12
12
1,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
5,000,000
75,000
100,000
250,000
120,000
240,000
360,000
480,000
1,200,000
75,000
100,000
250,000
LAMPIRAN 2
L.105
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
1
3
TARGET
2015
2016
2017
Kegiatan
5
0
6
1
Kegiatan
Diutamakan untuk
Kawasan dengan
biaya transportasi
tinggi
Unit
50,000
100,000
150,000
Unit
Tersebar di 34
Provinsi
50,000
100,000
150,000
10
17
10
17
34
38
43
Jakarta
20
25
30
Jakarta
20
25
30
Jakarta
30
35
40
Jakarta
30
35
40
L.106
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
10
200,000
250,000
750,000
200,000
250,000
750,000
23
23
20
61
20
61
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
1,000,000
1,000,000
1,000,000
3,000,000
250,000
500,000
750,000
1,000,000
1,250,000
3,750,000
341,517
361,852
383,461
406,367
430,499
1,923,695
341,517
361,852
383,461
406,367
430,499
1,923,696
10,335,391
25,550,143
43,360,134
58,820,664
26,426,115
164,492,447
81,183
81,183
81,183
81,183
81,183
405,916
48
53
53
19,183
19,183
19,183
19,183
19,183
95,916
35
40
40
35
40
40
45
50
50
45
50
50
LAMPIRAN 2
L.107
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
Jakarta
30
35
40
Jakarta
30
35
40
Jakarta
30
35
40
2017
Jakarta
80
80
85
Laporaan
12
12
12
Laporan
Jakarta
12
12
12
KEGIATAN 3.2 : PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.108
3
1
1
70
3
1
1
75
3
1
1
75
Materi Teknis
Jakarta
Kajian
Jakarta
N/S/P/K
Jakarta
Jakarta
70
75
75
70
75
75
Jakarta
70
75
75
%
Laporan
80
12
80
12
85
12
Jakarta
80
80
85
Laporan
Jakarta
12
12
12
MOU
29
41
51
Sistem informasi
1
Materi Teknis
Kajian
NSPK
%
MOU
Jakarta
29
39
49
MOU
Jakarta
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
10
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
45
50
50
45
50
50
45
50
50
85
90
90
12
12
60
62,000
62,000
62,000
62,000
62,000
310,000
12
12
60
11,057
14,121
16,346
17,799
19,327
78,651
4,900
6,360
8,137
9,116
10,200
38,713
3
1
1
80
3
1
1
80
15
5
5
80
15
80
80
80
80
80
80
3,000
3,180
3,371
3,573
3,787
16,911
80
80
80
85
12
90
12
90
60
1,697
1,781
1,870
1,964
2,064
9,378
85
90
90
12
12
60
69
84
93
1,460
2,800
2,968
3,146
3,275
13,649
64
79
79
14
LAMPIRAN 2
L.109
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
TARGET
SATUAN
LOKASI
Materi Teknis
Rumusan NSPK
9
1
10
1
10
1
2015
2016
2017
Materi Teknis
Jakarta
Materi Teknis
Jakarta
Rumusan NSPK
Jakarta
Materi Teknis
Jakarta
Materi Teknis
Jakarta
Materi Teknis
Jakarta
Materi Teknis
Jakarta
Rumusan
Rapermen
Rumusan
Rapermen
Jakarta
Rumusan
Rapermen
Jakarta
Rumusan
Rapermen
Jakarta
Rumusan
Rapermen
Jakarta
%
Laporan
80
12
80
12
85
12
Jakarta
80
80
85
L.110
LAMPIRAN 2
laporan
Jakarta
12
12
12
Rumah Tangga
55,000
106,500
124,250
Rumah Tangga
Tersebar
55,000
106,500
124,250
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
8,905
9,931
11,309
12,952
15,349
58,446
10
1
11
1
50
5
6,000
6,600
7,260
7,986
9,574
37,420
20
10
20
1,800
2,160
2,808
3,650
4,380
14,799
85
12
90
12
90
60
1,105
1,171
1,241
1,316
1,395
6,227
85
90
90
220,000
479,250
621,250
684,035
395,280
2,399,815
12
12
60
124,370
65,880
476,000
124,370
65,880
476,000
LAMPIRAN 2
L.111
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
LOKASI
Laporan
%
12
80
12
80
12
85
2015
2016
2017
Laporan
Jakarta
12
12
12
Jakarta
80
80
85
Materi Teknis
NSPK
2
2
2
2
2
2
Materi Teknis
Jakarta
NSPK
Jakarta
Provinsi
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Bengkulu,
Jambi, Babel,
Kepri, Lampung,
Riau, Jabar, DKI
Jakarta, Banten
13
13
13
Provinsi
Jateng, Jatim,
Yogyakarta,
Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim,
Kaltara, Bali, NTB,
NTT
11
11
11
Provinsi
Sulbar, Sulsel,
Sulteng, Sulut,
Gorontalo, Sultra,
Maluku. Malut,
Papua, Papua
Barat
10
10
10
LKB/LKBB/
Provinsi/ Kab/
Kota
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Bengkulu,
Jambi, Babel,
Kepri, Lampung,
Riau, Jabar, DKI
Jakarta, Banten
10 LKB/
LKBB, 13
Provinsi
dan 98
Kab/Kota
10 LKB/LKBB,
13 Provinsi
dan 195
Kab/Kota
L.112
LAMPIRAN 2
10 LKB/LKBB,
13 Provinsi
dan 98 Kab/
Kota
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
11,505
12,875
15,229
18,276
21,843
79,727
12
85
12
90
60
90
1,355
1,395
1,437
1,480
1,525
7,192
12
12
60
85
90
90
2
2
2
2
10
10
10
3,750
3,975
4,214
4,778
5,618
22,335
10
6,400
7,505
9,579
12,017
14,700
13
13
13
50,201
11
11
11
10
10
10
10 LKB/LKBB,
13 Provinsi dan
195 Kab/Kota,
6 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
10 LKB/LKBB,
13 Provinsi dan
195 Kab/Kota,
7 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
10 LKB/LKBB,
13 Provinsi dan
195 Kab/Kota,
13 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
LAMPIRAN 2
L.113
SASARAN/
SATUAN
INDIKATOR KINERJA
1
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
LKB/LKBB/
Provinsi/ Kab/
Kota
Jateng, Jatim,
Yogyakarta,
Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim,
Kaltara, Bali, NTB,
NTT
10 LKB/LKBB,
11 Provinsi
dan 88 Kab/
Kota
10 LKB/
LKBB, 11
Provinsi
dan 88
Kab/Kota
10 LKB/LKBB,
11 Provinsi
dan 175
Kab/Kota
LKB/LKBB/
Provinsi/ Kab/
Kota
Sulbar, Sulsel,
Sulteng, Sulut,
Gorontalo, Sultra,
Maluku. Malut,
Papua, Papua
Barat
6 LKB/LKBB,
10 Provinsi
dan 72 Kab/
Kota
6 LKB/
LKBB, 10
Provinsi
dan 72
Kab/Kota
6 LKB/LKBB,
10 Provinsi
dan 144
Kab/Kota
Bulan Layanan
%
12
80
12
80
12
85
Bulan Layanan
Jakarta
12
12
12
Jakarta
80
80
85
Rencana
Program
Jakarta
Rumusan NSPK
Jakarta
Rancangan
Peraturan (quick
wins)
Jakarta
RUU/ RPP/
RaPerpres/
Rancagan Inpres
Jakarta
1 rancangan
peraturan
1 RUU
2 RPP dan 2
Raperpres
LKB/LKBB
Tersebar
20
25
LKB/LKBB
Tersebar
10
15
L.114
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
10
2016
2017
13
TOTAL
10 LKB/LKBB,
11 Provinsi dan
175 Kab/Kota,
6 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
10 LKB/LKBB,
11 Provinsi dan
175 Kab/Kota,
11 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
6 LKB/LKBB, 10
Provinsi dan
144 Kab/Kota,
5 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
6 LKB/LKBB, 10
Provinsi dan
144 Kab/Kota,
5 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
6 LKB/LKBB, 10
Provinsi dan
144 Kab/Kota,
10 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
11,800
12,936
14,183
15,551
17,054
71,523
12
85
12
90
60
90
1,105
1,171
1,241
1,316
1,395
6,227
12
12
60
85
90
90
5,770
5,943
6,122
6,305
6,495
30,636
10
3 rancangan
peraturan, 1
RUU, 2 RPP dan
2 Raperpres
4,925
5,821
6,820
7,930
9,164
34,661
1 rancangan
peraturan
12
2019
10 LKB/LKBB,
11 Provinsi dan
175 Kab/Kota,
5 kota yang
mendirikan
BLUD dan
menerapkan
sistem
pembiayaan
swadaya mikro
1 rancangan
peraturan
11
2018
14
15
25
35
35
15
20
20
LAMPIRAN 2
L.115
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Jumlah %
Jakarta
5
5
6
7
% peningkatan
dana pinjaman
likuidasi
Jakarta
% peningkatan
sekuritisasi
Jakarta
15
15
15
LKB/LKBB
Jakarta
10
LKB/LKBB
Jakarta
Perusahaan
Tersebar
15
20
L.116
Laporan
%
12
80
12
80
12
85
Laporan
Jakarta
12
12
12
Jakarta
80
80
85
Jakarta
80
80
85
Rekomendasi
Rekomendasi
SUMATERA
Rekomendasi
JAWA-BALI
Rekomendasi
KALIMANTANSULAWESI
Rekomendasi
MALUKU, MALUT,
PAPUA, PAPUA
BARAT, NTT, NTB
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
10
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
10
10
38
15
15
75
15
20
20
10
10
20
25
25
16,250
17,939
19,572
21,429
22,215
97,405
12
85
12
90
60
90
3,800
4,028
4,270
4,526
4,797
21,421
12
12
60
85
90
90
85
90
90
20
12,450
13,911
15,302
16,903
17,418
75,985
LAMPIRAN 2
L.117
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Jakarta
20
20
20
unit
Jakarta
25
25
25
Jakarta
20
20
20
Jakarta
30
35
40
Jakarta
50
55
60
Jakarta
30
35
40
Jakarta
50
50
50
Pameran
%
Paket Publikasi
15
50
1
15
60
1
15
65
1
Pameran
Jakarta
15
15
15
Jakarta
50
60
65
Paket Publikasi
Jakarta
LKB/LKBB
Rumah Tangga
49
130.000
70
225.000
88
375.000
LKB/LKBB
Tersebar
29
39
49
LKB/LKBB
Jakarta
20
31
39
Rumah Tangga
Jakarta
130,000
225,000
375,000
Laporan
12
12
12
Laporan
Jakarta
12
12
12
L.118
Output Cadangan
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
20
20
20
25
25
125
20
20
20
45
50
50
65
70
70
45
50
50
50
50
50
15
70
1
15
70
1
75
70
1
15
15
75
70
70
70
115
450.000
142
170.000
283
1.350.000
64
79
79
51
63
204
450,000
170,000
1,350,000
12
12
60
12
12
60
200,817
212,866
225,638
239,177
253,527
1,132,026
3,900
4,134
4,382
4,645
4,924
21,985
400
424
449
476
505
2,255
1,000
1,060
1,124
1,191
1,262
5,637
500
530
562
596
631
2,819
31,000
32,860
34,832
36,921
39,137
174,750
900
954
1,011
1,072
1,136
5,073
35,077
37,182
39,413
41,777
44,284
197,733
129,940
137,737
146,001
154,761
164,047
732,485
LAMPIRAN 2
L.119
SASARAN/
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Unit Rumah
Unit Sarusun
130.000
-
201.000
25.000
326.500
50.000
L.120
Unit Rumah
Tersebar
130,000
150,000
175,000
Unit Sarusun
Tersebar
25,000
50,000
Unit Sarusun
Tersebar
Unit Rumah
Tersebar
1,000
1,500
Unit Rumah
Tersebar
50,000
150,000
LAMPIRAN 2
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
375.500
76.500
143.000
28.500
1.176.000
180.000
173,500
91,500
720,000
75,000
26,500
176,500
1,500
2,000
3,500
2,000
1,500
6,000
200,000
50,000
450,000
10,115,391
25,070,893
42,738,884
58,136,629
26,030,835
162,092,632
10,115,391
25,070,893
42,738,884
58,136,629
26,030,835
162,092,632
LAMPIRAN 2
L.121
LAMPIRAN II
: MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN 5
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
SASARAN STRATEGIS
1
1)
72.25
77.5
82.75
80
85
89.5
51
54
57
1)
10
25
40
67
69
71
PROGRAM 1: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAK
SASARAN PROGRAM
1
L.122
Nilai
74
75
76
Opini
WTP
WTP
WTP
Publikasi
55%
65%
75%
Layanan
60%
70%
80%
Fasilitasi
85%
90%
93%
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
88
94.5
94.5
94
100
100
60
63
63
55
75
75
73
75
75
198,116
217,557
237,352
260,750
290,699
1,204,475
KYAT
77
78
78
WTP
WTP
WTP
85%
100%
100%
90%
100%
100%
96%
100%
100%
LAMPIRAN 2
L.123
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 1 : PENYUSUNAN PERENCANAAN, PEMROGRAMAN, PENGANGGARAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI, SERTA PEMBINAAN PHLN
UNIT ORGANISASI : BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI
SASARAN KEGIATAN
Fasilitasi pendanaan infrastruktur daerah
1
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
11
11
11
11
11
11
13
13
13
13
13
13
12
12
12
12
12
12
Kualitas Data
Nilai
60%
74
65%
75
70%
76
Kualitas Data
60%
65%
70%
Nilai
74
75
76
Laporan
Laporan
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Orang
10
1.000
10
1.000
10
1.000
L.124
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Orang
1,000
1,000
1,000
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
11
11
55
11
11
55
13
13
65
13
13
65
12
12
60
12
12
60
75%
77
80%
78
80%
78
75%
80%
80%
77
78
78
10
10
50,550
60,417
73,285
88,456
107,759
380,467
8,900
11,125
13,906
17,383
21,729
73,043
7,282
9,102
11,378
14,222
17,778
59,762
4,450
5,562
6,953
8,691
10,864
36,520
13,375
13,950
15,200
15,850
17,000
75,375
16,543
20,678
25,848
32,310
40,388
135,767
45,666
47,000
48,000
49,000
50,000
239,666
15
5,500
5,550
5,600
5,650
5,700
28,000
15
10
1.000
10
1.000
50
5.000
20,606
20,900
21,150
21,350
21,600
105,606
10
15
25
1,000
1,000
5,000
LAMPIRAN 2
L.125
SASARAN /
SATUAN
LOKASI
Laporan
Dokumen
INDIKATOR KINERJA
3
TARGET
2015
2016
2017
1
3
1
3
1
3
Laporan
Dokumen
Layanan
Peraturan
Bulan
1.116
7
12
1.116
2
12
1.116
2
12
Layanan
1,100
1,100
1,100
Layanan
Layanan
10
10
10
Peraturan
Bulan
12
12
12
KEGIATAN 4 : PEMBINAAN, PERENCANAAN, HARMONISASI DAN PUBLIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA BANTUAN HUKUM
UNIT ORGANISASI : BIRO HUKUM
SASARAN KEGIATAN
1
Jakarta
30
320
30
320
30
320
Dokumen
Jakarta
30
30
30
Orang
Jakarta
320
320
320
Dokumen
Orang
Jakarta
65
315
65
315
65
315
Dokumen
Jakarta
40
40
40
Dokumen
Jakarta
25
25
25
Orang
Jakarta
315
315
315
Dokumen
Jakarta
60
60
60
Dokumen
Jakarta
60
60
60
L.126
Dokumen
Orang
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2017
2018
2019
10
11
12
13
TOTAL
14
15
20,550
21,250
22,000
22,700
106,060
32,000
35,000
37,000
40,000
45,000
189,000
32,000
35,000
37,000
40,000
45,000
189,000
34,900
38,390
42,230
46,452
51,098
213,070
150
1.600
12,350
13,585
14,944
16,438
18,082
75,399
1
3
5
15
15
1.116
2
12
1.116
2
12
5.580
15
60
1,100
1,100
5,500
30
10
10
50
15
12
12
60
30
320
2016
19,560
1
3
30
320
2015
30
30
150
320
320
1,600
65
315
65
315
325
1575
12,350
13,585
14,944
16,438
18,082
75,399
40
40
200
25
25
125
315
315
1,575
60
60
300
1,300
1,430
1,573
1,730
1,903
7,936
60
60
300
LAMPIRAN 2
L.127
SASARAN /
SATUAN
INDIKATOR KINERJA
1
4
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Dokumen
Jakarta
80
5
80
6
80
Dokumen
Jakarta
80
80
80
Laporan
Jakarta
12
12
12
Laporan
Jakarta
12
12
12
KEGIATAN 5 : PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DAN LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKY
UNIT ORGANISASI : BIRO BMN DAN LAYANAN PENGADAAN
SASARAN KEGIATAN
1
36
1
-
36
1
3
39
1
3
Laporan
12
12
13
Laporan
Unit
Konsep NSPK
Laporan
10
Laporan
10
Laporan
Laporan
Dokumen
Dokumen
Laporan
Unit
Konsep NSPK
Penyelenggaraan, Penyiapan,
Pelaksanaan, dan Pengadaan
Layanan Pengadaan Barang / Jasa
PROGRAM 2 : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN PROGRAM
1
L.128
Jakarta
55%
65%
75%
Jakarta
80%
85%
90%
Layanan
365
365
365
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
10
2016
2017
11
2018
12
13
2019
TOTAL
14
15
700
770
847
932
1,025
4,274
80
80
400
80
80
400
12
12
60
8,200
9,020
9,922
10,914
12,006
50,062
35,000
36,750
36,838
36,842
36,842
182,271
21,000
22,050
22,103
22,105
22,105
109,363
6,000
6,300
6,315
6,316
6,316
31,247
6,000
6,300
6,315
6,316
6,316
6,316
8,000
8,400
8,420
8,421
8,421
41,662
8,000
8,400
8,420
8,421
8,421
8,421
392,641
470,742
486,149
327,584
353,592
2,030,709
12
12
60
YAT
39
1
3
43
1
3
193
1
3
13
14
64
30
12
10
13
51
10
10
48
18
18
20
20
85%
100%
100%
95%
100%
100%
365
365
1825
LAMPIRAN 2
L.129
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Dokumen
Unit
40
1
Dokumen
40
Unit
40
1
40
1
40
40
KEGIATAN 2: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR
UNIT ORGANISASI : BIRO UMUM
SASARAN KEGIATAN
1
L.130
Laporan
Bulan Layanan
Jakarta
19
12
19
12
19
12
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Layanan perkantoran
Bulan Layanan
Jakarta
12
12
12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
10
2016
2017
11
2018
12
2019
13
TOTAL
14
15
172,670
231,470
225,300
44,000
45,000
718,440
172,670
231,470
225,300
44,000
45,000
718,440
105,247
115,772
127,349
140,084
154,092
642,545
105,247
115,772
127,349
140,084
154,092
642,545
40
-
40
-
200
3
40
40
200
19
12
19
12
95
20
30
30
15
20
12
12
60
44
LAMPIRAN 2
L.131
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN DATA DAN SISTEM INFORMASI BIDANG PUPR DAN PERMUKIMAN
UNIT ORGANISASI : PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SASARAN KEGIATAN
1
NSPK
Orang
Sistem
Peta
Buku
NSPK
Orang
Sistem
Peta
Buku
Sistem
Laporan
Laporan
5
450
15
3
5
5
450
15
3
5
5
450
16
3
5
450
450
450
12
12
13
L.132
Liputan
Publikasi
Buku
Permintaan
Informasi
Jakarta
365
60
300
330
365
60
300
310
365
60
300
280
Liputan
Jakarta
365
365
365
Jumlah publikasi
Publikasi
Jakarta
60
60
60
Buku
Jakarta
300
300
300
Permintaan
Informasi
Jakarta
330
310
280
Bulan
Jakarta
12
12
12
Bulan
Jakarta
12
12
12
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
5
450
16
3
5
5
450
16
3
5
25
2.250
78
15
25
25
450
450
71,017
75,500
80,500
85,500
90,500
403,017
49,017
51,500
53,500
57,000
61,500
272,517
1,200
1,500
1,500
2,000
2,500
8,700
28,617
30,000
31,500
32,500
34,000
156,617
6,000
6,500
6,500
7,000
7,500
33,500
5,000
5,000
5,000
5,500
6,000
26,500
5,000
5,000
5,000
6,000
6,500
27,500
3,200
3,500
4,000
4,000
5,000
19,700
22,000
24,000
27,000
28,500
29,000
130,500
22,000
24,000
27,000
28,500
29,000
130,500
43,707
48,000
53,000
58,000
64,000
266,707
23,755
28,000
32,500
37,000
42,000
163,255
2,250
15
15
25
13
13
63
365
60
300
250
365
60
300
220
1.825
300
1.500
1.390
365
365
1,825
60
60
300
300
300
1,500
250
220
1,390
12
12
60
19,952
20,000
20,500
21,000
22,000
103,452
12
12
60
LAMPIRAN 2
L.133
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
PROGRAM 3: PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN PROGRAM
1
Meningkatnya Kualitas
Pertanggungjawaban Pengelolaan
Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi
dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi Aparatur Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
JAKARTA
10
15
20
JAKARTA
50
55
60
JAKARTA
50
55
60
KEGIATAN 1 : PENGEMBANGAN KEBIJAKAN, KOORDINASI, EVALUASI BIDANG PENGAWASAN & PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SPIP
UNIT ORGANISASI: SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
SASARAN KEGIATAN
1
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan
JAKARTA
Laporan Keg.
JAKARTA
13
13
13
L.134
Laporan Keg.
JAKARTA
10
10
10
Laporan Keg.
JAKARTA
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
105,200
112,564
120,443
128,875
141,738
608,820
25
30
30
65
70
70
65
70
70
64,078
68,563
73,363
78,498
86,348
370,851
41
4,281
4,581
4,902
5,245
5,769
24,778
21
10
10
35
3,400
3,639
3,893
4,166
4,582
19,680
20
10
13
13
65
30,124
32,233
34,489
36,904
40,594
174,344
10
10
50
15
LAMPIRAN 2
L.135
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
4
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Laporan/
Laporan Keg.
JAKARTA
18
5
18
6
18
Laporan
JAKARTA
12
12
12
Laporan
JAKARTA
Laporan Keg.
JAKARTA
KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU DAN PR DI INSPEKTORAT
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT I
SASARAN KEGIATAN
1
LHP
JAKARTA
140
140
140
LHP
JAKARTA
140
140
140
KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU DAN PR DI INSPEKTORAT
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT II
SASARAN KEGIATAN
1
LHP
JAKARTA
84
84
84
LHP
JAKARTA
84
84
84
KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU DAN PR DI INSPEKTORAT
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT III
SASARAN KEGIATAN
1
LHP
JAKARTA
140
140
140
LHP
JAKARTA
140
140
140
KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU DAN PR DI INSPEKTORAT
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT IV
SASARAN KEGIATAN
1
L.136
LAMPIRAN 2
LHP
JAKARTA
98
98
98
LHP
JAKARTA
98
98
98
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
TOTAL
14
15
18
18
90
26,272
28,111
30,079
32,184
35,403
152,049
12
12
60
25
9,282
9,932
10,627
11,371
12,508
53,721
140
140
700
9,282
9,932
10,627
11,371
12,508
53,721
140
140
700
7,398
7,916
8,470
9,063
9,969
42,817
84
84
420
7,398
7,916
8,470
9,063
9,969
42,817
84
84
420
11,151
11,932
12,767
13,661
15,027
64,537
TI
T II
T III
140
140
700
11,151
11,932
12,767
13,661
15,027
64,537
140
140
700
8,829
9,447
10,109
10,816
11,898
51,099
98
98
490
8,829
9,447
10,109
10,816
11,898
51,099
98
98
490
T IV
LAMPIRAN 2
L.137
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU DAN PR DI INSPEKTORAT
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT V
SASARAN KEGIATAN
1
LHP
JAKARTA
16
16
16
LHP
JAKARTA
16
16
16
LHP
JAKARTA
17
17
17
LHP
JAKARTA
17
17
17
10
25
40
1)
10
25
40
KEGIATAN 1: PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM, PENGANGGARAN, PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PELATIHAN, PEMBINAAN, PENGE
UNIT ORGANISASI : SEKRETARIS BADAN
SASARAN KEGIATAN
1
L.138
Dukungan Manajemen
Laporan
50
51
51
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
13
15
15
Laporan
Jakarta
13
13
13
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
11
11
11
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
10
Laporan
Jakarta
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
TV
4,461
4,773
5,108
5,465
5,988
25,795
16
16
80
3,807
4,074
4,359
4,664
5,130
22,034
16
16
80
17
17
85
17
17
85
654
700
749
801
857
3,761
568,543
625,397
687,937
756,731
832,404
3,471,012
55
75
75
55
75
75
259,443
276,805
300,855
326,029
361,397
1,524,529
52
51
255
10
15
15
73
13
13
65
30
11
11
55
102,150
134,420
146,669
161,761
177,497
722,497
LAMPIRAN 2
L.139
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
2
6
7
2015
2017
277
276
220
Orang
Jakarta
277
276
220
Dokumen
Dokumen
Jakarta
6,700
4,200
3,000
Jakarta
6,700
4,200
3,000
Unit
240
110
110
Unit
Jakarta
240
110
110
2016
1
5
TARGET
1
4
LOKASI
Orang
SATUAN
Pengembangan Kompetensi
Orang
4,000
4,000
4,000
Orang
Jakarta
4,000
4,000
4,000
Orang
6,620
6,620
6,620
Orang
Jakarta
6,620
6,620
6,620
L.140
Dukungan Manajemen
Laporan
16
16
16
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
13
13
13
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
TOTAL
14
15
300
250
1,323
27,293
23,664
20,900
28,500
23,750
124,107
300
250
1,323
20
4,000
3,200
2,400
2,000
2,000
13,600
20
2,000
2,000
17,900
40,200
25,200
18,000
12,000
12,000
107,400
2,000
2,000
17,900
110
110
680
4,800
5,500
6,050
6,050
6,050
28,450
110
110
680
4,000
4,000
20,000
36,000
35,321
52,386
55,823
74,215
253,745
4,000
4,000
20,000
6,620
6,620
33,100
45,000
49,500
54,450
59,895
65,885
274,730
6,620
6,620
33,100
49,000
66,600
71,940
79,079
86,932
353,551
16
16
80
18,000
30,800
33,880
37,268
40,994
160,942
10
13
13
65
LAMPIRAN 2
L.141
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
2
TARGET
2015
2016
2017
Dokumen
23
5
22
6
22
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
Orang
10,000
10,000
10,000
Orang
Jakarta
10,000
10,000
10,000
200
Jakarta
200
Unit
10
10
Unit
Jakarta
10
10
105
105
105
LOKASI
1
4
SATUAN
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
UNIT ORGANISASI : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN
1
L.142
Dukungan Manajemen
Laporan
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
100
100
100
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
10
11
12
13
TOTAL
14
15
22
22
111
26,000
28,600
31,460
34,606
38,067
158,733
25
20
30
15
11
10
10,000
10,000
50,000
5,000
5,500
6,050
6,655
7,321
30,526
10,000
10,000
50,000
200
1,200
1,200
200
10
10
40
500
550
550
550
2,150
10
10
40
98,800
101,746
107,514
119,344
130,448
557,852
105
105
527
16,000
29,600
31,460
34,606
39,366
151,032
10
100
100
500
LAMPIRAN 2
L.143
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
2
Pengembangan Kompetensi
1
TARGET
2015
2016
2017
Orang
1,950
2,250
2,250
Orang
Jawa Barat
1,950
2,250
2,250
Dokumen
12
12
12
Dokumen
Jawa Barat
Dokumen
Jawa Barat
10
10
10
Orang
450
375
375
Orang
Jawa Barat
450
375
375
800
200
Jawa Barat
800
200
Unit
30
10
10
Unit
Jawa Barat
30
10
10
LOKASI
SATUAN
KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR W
UNIT ORGANISASI : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN PERMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
SASARAN KEGIATAN
1
L.144
Dukungan Manajemen
Laporan
105
106
105
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
Laporan
Jawa Barat
100
100
100
Pengembangan Kompetensi
Orang
2,450
2,750
2,750
Orang
Jawa Barat
2,450
2,750
2,750
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
2,350
2,350
11,150
17,550
19,868
19,868
20,749
20,749
98,784
2,350
2,350
11,150
12
12
60
8,000
8,800
9,680
10,648
11,713
48,841
10
10
10
50
350
350
1,900
51,850
41,778
45,956
52,791
58,070
250,445
350
350
1,900
1,000
4,800
1,200
6,000
1,000
10
10
70
600
500
550
550
550
2,750
10
10
70
82,500
106,161
111,929
123,759
134,864
559,213
16,000
29,600
31,460
34,606
39,367
151,033
WILAYAH
105
106
527
10
100
100
500
2,850
2,850
13,650
22,050
24,283
24,283
25,164
25,164
120,944
2,850
2,850
13,650
LAMPIRAN 2
L.145
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
3
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
Dokumen
12
12
12
Dokumen
Jawa Barat
Dokumen
Jawa Barat
10
10
10
Orang
250
375
375
Orang
Jawa Barat
250
375
375
500
200
Jawa Barat
500
200
Unit
30
10
10
Unit
Jawa Barat
30
10
10
2017
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONALFUNGSIONAL
UNIT ORGANISASI : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
SASARAN KEGIATAN
1
Dukungan Manajemen
L.146
105
106
105
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
Laporan
Jakarta
100
100
100
Orang
4,500
2,000
2,000
Orang
Jakarta
4,500
2,000
2,000
Dokumen
12
12
12
Pengembangan Kompetensi
1
Laporan
Dokumen
Jakarta
Dokumen
Jakarta
10
10
10
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
12
12
60
8,000
8,800
9,680
10,648
11,713
48,841
10
10
10
50
350
350
1,700
32,850
41,778
45,956
52,791
58,070
231,445
350
350
1,700
700
3,000
1,200
4,200
700
10
10
70
600
500
550
550
550
2,750
10
10
70
78,800
74,085
95,699
108,520
118,763
475,867
105
106
527
16,000
29,600
31,460
34,606
39,367
151,033
10
100
100
500
2,100
2,100
12,700
40,500
17,661
17,661
18,542
18,542
112,906
2,100
2,100
12,700
12
12
60
8,000
8,800
9,680
10,648
11,713
48,841
10
10
10
50
LAMPIRAN 2
L.147
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
4
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
Orang
50
5
50
6
50
Orang
Jakarta
50
50
50
Orang
70
100
300
Orang
Jakarta
70
100
300
200
Jakarta
200
Unit
30
10
10
Unit
Jakarta
30
10
10
Unit
Jakarta
2)
Naskah
Jakarta
1)
Jakarta
72
74
76
2)
Jakarta
72
74
76
3)
Jakarta
72
74
76
L.148
Komponen
Teknologi /
Prosiding DSP /
Unit Model
37
5
1
47
2
1
42
2
1
1)
Komponen
Teknologi
Jakarta
37
47
42
2)
Prosiding DSP
Jakarta
3)
Unit Model
Jakarta
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
50
50
250
2,500
2,750
3,025
3,328
3,660
15,263
50
50
250
300
300
1,070
11,200
13,574
33,323
40,846
44,931
143,874
300
300
1,070
200
1,200
1,200
200
10
10
70
600
500
550
550
550
2,750
10
10
70
519,500
537,431
554,701
574,028
585,954
2,771,614
148,500
160,564
170,412
177,503
172,670
829,649
17
20
78
80
80
78
80
80
78
80
80
36
2
1
85
2
1
247
13
1
35,127
40,822
36,721
35,933
19,326
167,929
36
85
247
26,441.91
33,327.96
28,727.10
27,439.36
10,331.83
126,268.16
13
2,484.56
993.82
993.82
993.82
993.82
6,459.85
6,200.66
6,500.00
7,000.00
7,500.00
8,000.00
35,200.66
LAMPIRAN 2
L.149
SASARAN /
SATUAN
LOKASI
Naskah /
Dokumen /
Laporan
INDIKATOR KINERJA
2
1)
2)
3)
4)
TARGET
2015
2016
2017
5
15
23
8
6
14
30
8
25
30
8
Naskah
Jakarta
10
Dokumen
Jakarta
23
30
30
Jumlah R-3
Naskah
Jakarta
10
10
15
Laporan
Jakarta
Dokumen /
Unit
90
35
90
30
90
30
Dokumen
Jakarta
13
13
13
2)
Dokumen
Jakarta
21
21
21
3)
Unit
Jakarta
35
30
30
4)
Dokumen
Jakarta
29
29
29
5)
Dokumen
Jakarta
6)
Dokumen
Jakarta
7)
Dokumen
Jakarta
8)
Dokumen
Jakarta
12
12
12
2,139
2,353
2,588
Jakarta
2,139
2,353
2,588
Layanan PNBP
1)
Juta
Juta
Rupiah
Rupiah
2)
L.150
Komponen
Teknologi /
Prosiding DSP
40
1
36
1
28
1
Komponen
Teknologi
Bandung
40
36
28
Prosiding DSP
Bandung
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
24
30
8
32
30
8
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
110
143
40
9,912
10,199
14,697
14,688
17,535
67,032
12
40
2,936.14
2,348.91
5,872.27
5,285.04
7,046.73
23,489.09
30
30
143
1,300.00
1,695.65
1,695.65
1,695.65
1,695.65
8,082.61
15
20
70
900.00
900.00
1,350.00
1,350.00
1,800.00
6,300.00
40
4,776.35
5,253.98
5,779.38
6,357.32
6,993.05
29,160.08
90
35
90
20
450
105
101,321
107,191
116,405
124,034
132,677
581,628
13
13
65
3,569.49
3,926.44
4,319.08
4,750.99
5,226.09
21,792.08
21
21
105
6,002.71
6,602.98
7,263.28
7,989.61
8,788.57
36,647.14
25
20
140
17,551.21
15,043.90
15,043.90
12,536.58
10,029.26
70,204.85
29
29
145
9,975.28
10,972.81
12,070.09
13,277.10
14,604.81
60,900.09
879.38
967.31
1,064.04
1,170.45
1,287.49
5,368.67
35
3,512.27
3,863.50
4,249.85
4,674.83
5,142.31
21,442.75
35
1,264.11
1,390.53
1,529.58
1,682.54
1,850.79
7,717.54
12
12
60
58,566.65
64,423.32
70,865.65
77,952.22
85,747.44
357,555.28
2,847
3,132
13,060
2,139
2,353
2,589
2,847
3,132
13,061
2,847
3,132
13,060
171,500
174,482
175,516
182,169
188,889
892,555
42,565
34,636
21,056
12,549
3,312
114,119
35,657.63
28,749.08
15,382.64
8,712.49
0.00
6,907.84
5,886.55
5,673.79
3,836.89
3,312.07
13
1
0
1
117
5
13
117
LAMPIRAN 2
88,502
25,617
L.151
SASARAN /
SATUAN
LOKASI
Naskah /
Dokumen /
Laporan
INDIKATOR KINERJA
2
3
4
2)
2016
2017
5
27
9
5
6
27
9
5
25
9
5
Naskah
Bandung
Bandung
Jumlah R-3
Naskah
Bandung
25
25
25
Laporan
Bandung
Dokumen /
Unit
51
18
51
18
51
18
Dokumen
Bandung
10
10
10
Dokumen
Bandung
Unit
Bandung
18
18
18
Dokumen
Bandung
14
14
14
Dokumen
Bandung
3)
4)
5)
6)
Dokumen
Bandung
7)
Dokumen
Bandung
8)
Dokumen
Bandung
6,500
7,150
7,865
Bandung
6,500
7,150
7,865
Layanan PNBP
1)
L.152
2015
Dokumen
TARGET
LAMPIRAN 2
Juta
Juta
Rupiah
Rupiah
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
25
9
5
25
9
5
129
45
25
45
25
25
125
25
51
18
51
18
255
90
10
10
50
25
18
18
90
14
14
70
45
25
30
10
8,651
9,516
39,683
8,651
9,516
39,683
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
15,201
14,739
16,842
18,240
19,059
84,081
107,364
118,100
129,910
142,901
157,191
655,465
39,889.98
43,878.98
48,266.88
53,093.56
58,402.92
6,370
7,007
7,708
8,478
9,326
LAMPIRAN 2
243,532
38,889
L.153
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
30
11
32
10
34
10
1)
Komponen
Teknologi
Bandung
30
32
34
2)
Prosiding DSP
Bandung
11
10
10
Naskah /
Dokumen /
Laporan
21
1
7
21
1
8
21
1
8
1)
2)
3)
4)
Naskah
Bandung
Dokumen
Bandung
Jumlah R-3
Naskah
Bandung
20
20
20
Laporan
Bandung
Dokumen / Unit
80
18
81
17
81
18
Dokumen
Bandung
11
11
11
2)
Dokumen
Bandung
10
10
10
3)
Unit
Bandung
18
17
18
4)
Dokumen
Bandung
13
13
13
5)
Dokumen
Bandung
6)
Dokumen
Bandung
10
10
10
7)
Dokumen
Bandung
13
13
13
8)
Dokumen
Bandung
17
17
17
2,459
2,907
3,343
Bandung
2,459
2,907
3,343
Layanan PNBP
1)
L.154
Komponen
Teknologi /
Prosiding DSP
LAMPIRAN 2
Juta
Juta
Rupiah
Rupiah
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
124,000
124,946
125,693
126,728
129,445
630,812
31
10
33
10
160
51
50,291
48,008
41,984
27,231
11,681
179,195
31
33
160
10
10
51
21
1
8
21
1
8
105
5
39
5,431
5,830
6,207
6,611
7,045
31,125
20
20
100
39
81
17
81
18
404
57
65,867
68,257
74,224
89,117
106,384
403,849
11
11
55
10
10
50
17
18
57
13
13
65
34
10
10
50
13
13
65
17
17
85
3,844
4,421
16,974
2,411
2,850
3,278
3,769
4,335
16,642
3,844
4,421
16,974
LAMPIRAN 2
L.155
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
1
SATUAN
LOKASI
TARGET
2015
2016
2017
L.156
Komponen
Teknologi /
Prosiding DSP /
Unit Model
6
9
2
6
9
2
6
9
2
Komponen
Teknologi
Jakarta
Naskah
Jakarta
Prosiding DSP
Jakarta
Dokumen /
Naskah /
Laporan
Jakarta
Dokumen
Jakarta
1)
2)
Jumlah R-3
Naskah
Jakarta
3)
Laporan
Jakarta
Dokumen /
Unit
38
6
36
6
36
6
Dokumen
Jakarta
2)
Dokumen
Jakarta
3)
Unit
Jakarta
4)
Dokumen
Jakarta
5)
Dokumen
Jakarta
6)
Dokumen
Jakarta
7)
Dokumen
Jakarta
8)
Dokumen
Jakarta
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
10
11
12
13
14
15
42,000
43,306
47,800
51,390
55,469
239,965
6
9
2
6
9
2
30
45
10
11,000
12,174
13,351
14,189
15,272
65,986
30
45
10
36
6
36
6
182
30
30,385
30,455
33,704
36,381
39,295
170,220
20
40
30
11
40
26
40
LAMPIRAN 2
L.157
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
LOKASI
Rupiah
627,304
690,816
760,204
Jakarta
627,304
690,816
760,204
1
4
Layanan PNBP
1)
TARGET
SATUAN
Juta
Juta
Rupiah
2015
2016
2017
L.158
Dokumen
1)
Dokumen
Jakarta
2)
Dokumen
Jakarta
Dokumen
1)
Dokumen
Jakarta
2)
Dokumen
Jakarta
Dokumen /
Unit
25
3
25
3
25
3
Dokumen
Jakarta
2)
Dokumen
Jakarta
3)
Unit
Jakarta
4)
Dokumen
Jakarta
5)
Dokumen
Jakarta
6)
Dokumen
Jakarta
7)
Dokumen
Jakarta
8)
Dokumen
Jakarta
LAMPIRAN 2
ANGGARAN (JUTA)
2018
2019
TOTAL
2015
10
836,735
920,408
3,835,467
836,735
920,408
3,835,467
40
2016
2017
11
2018
12
13
2019
TOTAL
14
15
615
677
745
820
902
3,759
33,500
34,133
35,279
36,238
39,482
178,633
5,959
6,345
5,345
5,545
5,845
29,039
25
15
10
1,735
1,775
1,875
1,475
1,975
8,835
25
3
25
3
125
15
25,806
26,013
28,059
29,218
31,662
140,759
15
25
15
25
30
15
10
LAMPIRAN 2
L.159
LAMPIRAN
L.162
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 2
L.163
L.164
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 2
L.165
LAMPIRAN
L.168
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 4
L.169
L.170
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 4
L.171
L.172
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 4
L.173
L.174
LAMPIRAN 4