Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN

Waluh atau labu kuning (Curcubita moschata D.) adalah salah satu jenis labu
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai bahan
makanan. Waluh memiliki banyak kandungan gizi serta daya simpan yang cukup
lama. Waluh memiliki kandungan karotenoid yang tinggi. Tingginya kadar
pigmen karotenoid menjadikan waluh memiliki warna oranye sampai kemerahan.
Karotenoid memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat meningkatkan sistem
imun dan mencegah kanker.
Hasil panen waluh di wilayah Getasan sangat melimpah, sehingga banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai
makanan. Saat ini waluh banyak diolah menjadi berbagai makanan. Untuk
mengolahnya, biasanya waluh dijadikan tepung terlebih dahulu.
Konsumsi tempe di Indonesia tergolong tinggi. Kandungan gizi tinggi dan harga
yang murah, menjadikan tempe banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tempe
memiliki warna putih, serta aroma dan rasa yang khas. Hingga saat ini terdapat
berbagai macam tempe di Indonesia.
Tepung waluh dapat diaplikasikan dalam berbagai pengolahan makanan.
Penambahan tepung waluh pada tempe diharapkan dapat meningkatkan
kandungan gizi pada tempe, serta sebagai inovasi baru dalam pengolahan tempe
dan waluh.

A. BAGIAN INTI
1. PENDAHULUAN
Waluh atau labu kuning (Curcubita moschata D.) merupakan jenis labu
yang paling sering dijumpai. Keberadaan waluh di Indonesia sangat melimpah.
Waluh memiliki daging buah yang tebal, kadar air sedikit dan kulit yang tebal,
sehingga buah ini tidak mudah membusuk, bahkan dapat bertahan hingga enam
bulan atau lebih. Waluh biasa diolah menjadi kolak atau dodol. Harganya yang
terjangkau dan kandungan gizi yang cukup banyak serta pengolahan labu yang
mudah menjadikan buah ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia.Pada daging buah waluh mempunyai potensi yang lebih besar untuk
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan karena
merupakan sumber vitamin pro-vitamin A dan -karoten (Anonim1,2015)
Waluh merupakan salah satu pangan yang memiliki vitamin A,B, dan C,
mineral, serta karbohidrat. Pada daging buah terdapat kandungan antiokisidan
yang dimanfaatkan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Sifat labu yang
lunak dan mudah dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup
tinggi, serta dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya
(Anonim2, 2015). Waluh juga dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
penyakit, seperti hipertensi, maag, serta merangsang proses pencernaan. Dalam
dunia kecantikan, waluh dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kulit kusam
dan menghilangkan flek hitam.
Berikut ini kandungan gizi waluh:

Waluh dengan warna daging buah kuning kemerahan diperoleh karena


mengandung pigmen karotenoid. Pigmen karotenoid sebagai salah satu pigmen
alami yang menghasilkan warna oranye sampai kemerahan. Karotenoid
memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan

sistem imun dan mencegah kanker. Karotenoid juga berperan sebagai


provitamin A (Limantara, 2012).
Labu kuning atau yang terkenal sebagai waluh kaya akan karotenoid
yang berfungsi sebagai antioksidan yang efektif pada konsentrasi oksigen
rendah (Sinaga, 2011). Karotenoid yang tekandung pada waluh merupakan
jenis beta karoten. Beta karoten berupa pigmen yang menghasilkan warna
kuning-oranye pada buah waluh. Beta karoten merupakan salah satu jenis
senyawa hidrokarbon karotenoid yang merupakan senyawa golongan
tetraterpenoid (Winarsi, 2007). Adanya ikatan ganda menyebabkan beta
karoten peka terhadap oksidasi. Oksidasi beta karoten akan lebih cepat dengan
adanya sinar, dan katalis logam. Oksidasi akan terjadi secara acak pada rantai
karbon yang mengandung ikatan rangkap. Beta karoten sebagai penangkap
oksigen dan sebagai antioksidan yang potensial, tetapi juga efektif sebagai
pengikat radikal bebas bila hanya tersedia oksigen 220 %. Pada tekanan
oksigen tinggi diatas kisaran fisiologis, karoten dapat bersifat pro-oksidan
(Burton, 1989).
Beta karoten dalam waluh memiliki aktivitas biologis provitamin-A
dalam tubuh yang akan berubah menjadi vitamin A. Karoten dapat disimpan
dalam hati dan diubah menjadi vitamin A sesuai kebutuhan. Pigmen-pigmen
golongan karoten sangat penting bagi kebutuhan gizi, baik untuk manusia
maupun hewan. Beta karoten yang di konsumsi terdiri atas dua gugus retinil,
yang di dalam mukosa usus kecil akan dipecah oleh enzim beta karoten
dioksigenase menjadi retinol, yaitu bentuk dari vitamin A (Astawan dan
Andreas, 2008). Oleh karena itu beta karoten juga disebut prekursor vitamin A.
Potensi beta karoten sebagai prekursor vitamin A dalam mempertahankan
kesehatan mata dan integritas membran sel menjadikan senyawa ini bersifat
vital bagi tubuh, sehingga berpotensi mencegah penyakit degeneratif seperti
katarak, aterosklerosis otoimun, penuaan dini dan kanker. Beta karoten
memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang dapat berperan penting dalam
menstabilkan radikal berinti karbon, sehingga dapat bermanfaat untuk
mengurangi risiko terjadinya kanker.
Kandungan beta karoten pada bahan pangan alami dapat mengurangi
risiko terjadinya stroke. Hal tersebut disebabkan oleh aktivitas beta karoten
yang dapat mencegah terjadinya plak atau timbunan kolesterol di dalam
pembuluh darah. Beta karoten juga memiliki efek analgetik (anti nyeri) dan
anti-inflamasi (anti peradangan). Mengkonsumsi beta karoten sebanyak
3.071,93 IU per kilogram berat badan dapat memberikan efek analgetik dan
anti-inflamasi terhadap tubuh (Astawan dan Andreas, 2008).
Dalam pengolahan waluh menjadi tepung beta karoten akan menyusut
selama karena sifat beta karoten yang sensitif terutama terhadap oksigen dan
cahaya. Banyaknya ikatan rangkap pada struktur kimia beta karoten
menyebabkan bahan ini menjadi sangat sensitif terhadap reaksi oksidasi ketika
3

terkena udara (O2), cahaya, metal, peroksida, dan panas baik selama proses
produksi maupun aplikasinya (Erawati, et al., 2006).
Tempe merupakan produk makanan dengan warna putih karena
mengandung miselia kapang Rhizopus sp yang merekatkan biji-biji kedelai
sehinga membentuk tekstur tempe yang padat.Tempe menjadi salah satu
makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tempe terbuat
dari fermentasi biji kedelai dengan beberapa jenis kapang antara lain Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Pada
proses pembuatan tempe, kapang tumbuh pada kedelai mampu menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga mudah
dicerna, diserap dan dimanfaat kan tubuh manusia daripada kedelai. Tempe
yang berasal dari kedelai mudah dicerna dengan adanya enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh kapang tempe, sehingga protein, lemak, dan karbohidrat
pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang
terdapat dalam kedelai. Degradasi komponen-komponen kedelai pada
fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma yang khas. Tempe
mengandung isoflavon yang bersifat antioksidan. Selain itu,tempe memiliki
kandung yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Dari
berbagai macam kandungan pada tempe tentunya tempe memiliki nilai-nilai
yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, seperti antibiotika yang berfungsi
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif
(Lestari, 2015).
Proses fermentasi pembuatan tempe memakan waktu 36 48 jam. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan tekstur yang lebih
kompak. Jika proses fermentasi terlalu lama, menyebabkan terjadinya kenaikan
jumlah bakteri, jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga menurun
dan menyebabkan degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amoniak.
Akibatnya, tempe yang dihasilkan mengalami proses pembusukan dan
aromanya menjadi tidak enak. Hal ini terjadi karena senyawa yang dipecah
dalam proses fermentasi adalah karbohidrat (Winarno, 1980).
Pembuatan tempe untuk dikonsumsi harus memenuhi syarat mutu secara
fisik dan kimiawi. Ciri-ciri tempe yang memenuhi produk antara lain memiliki
warna putih yang disebabkan adanya miselia kapang yang tumbuh pada
permukaan biji kedelai, tekstur tempe yang baik memiliki bentuk kompak yang
berikat oleh miselium sehingga ketika diiris terlihat berwarna putih dan keping
kedelainya terlihat. Selain itu aroma dan rasa khas rasa tempe yang terbentuk
dari degradasi komponen komponen dalam tempe selama berlangsungnya
proses fermentasi (Lestari, 2005). Tempe berwarna kuning diharapkan dapat
menarik para konsumen untuk menikmati tempe dan kuning yang berasal dari
bahan natural seperti waluh atau labu kuning memberikan peningkatan
antioksidan, sehingga tempe kuning kaya karoten dapat memberikan nilai
ketertarikan akan konsumsi tempe dan sekaligus sebagai makanan fungsional.
4

Dari bentuk kimiawi, pembuatan tempe perlu sesuai dengan syarat mutu
yang berlaku secara umum di Indonesia berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-3144- 2009), seperti tercantum pada tabel berikut ini :

Konsumsi tempe di Indonesia sangat tinggi, bekisar 7,0 kilogram per


kapita per tahun. Harga tempe yang terjangkau dengan kandungan gizi yang
tinggi menjadikan makanan ini disukai berbagi kalangan. Saat ini, di Indonesia
sendiri terdapat berbagai macam tempe, antara lain tempe kedelai, tempe
bungkil, tempe kara benguk, tempe lamtoro, tempe turi, tempe gembus, tempe
kecipir, dan tempe bongkrek (Haryoto, 1995). Namun, tempe kedelai yang
paling banyak dijumpai kerana proses pengolahannya yang mudah.
2. GAGASAN
a. Kondisi kekinian pencetus gagasan
Salah satu sentra penghasil waluh di daerah Salatiga dan Kabupaten
Semarang adalah di Kecamatan Getasan. Sekitar 80% lebih waluh
dihasilkan dari Kecamatan Getasan. Rata-rata hasil panen waluh di
Kecamatan Getasan dari tahun 2006 hingga 2013 sekitar 700 ton, dengan
peningkatan hasil panen sebanyak 50 hungga 100 ton per tahun. Hasil panen
waluh memang melimpah, namun harga jual sangat murah. Harga waluh
segar bekisar antara Rp 400,- hingga Rp 900,- per kilogramnya. Sehingga
waluh banyak diolah menjadi berbagai makan untuk meningkatkan harga
jualnya (Kusumaningrum, 2014).
b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya
Saat ini sudah banyak produk olahan waluh yang diproduksi, seperti
geplak waluh, gelek waluh, pia waluh, egg roll waluh, wingko waluh, sirup
waluh, emping waluh, stik waluh, keripik waluh, dan lain-lain
(Kusumaningrum, 2014). Dari hasil olahan waluh ini, dapat meningkatkan
perekonomian di daerah sentra penghasil waluh.

c. Seberapa jauh kondisi kekinian dapat diperbaiki melalui gagasan yang


diajukan
Dengan melimpahnya waluh di daerah Getasan, inovasi dari
pengolahan waluh yang dapat dicampurkan dalam proses fermentasi tempe
yang menghasilkan produk tempe waluh diharapkan dapat menjadi solusi
baru dalam peningkatan harga jual waluh. Selain itu, kandungan gizi waluh
sangat tinggi, sehingga aplikasi buah waluh pada pembuatan tempe
diharapkan dapat meningkatkan gizi pada tempe. Produk tempe waluh
sebelumnya belum pernah diteliti, sehingga dengan adanya kebutuhan dan
kegemaran masyarakat mengkonsumsi produk tempe maupun waluh sendiri
membuat penelitian ini menjadi baru dengan tujuan sebagai inovasi baru
dengan tekstur, warna, rasa yang berbeda serta berbagai khasiat yang
memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan
gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masing
Di Kecamatan Getasan sudah banyak industri rumahan yang
mengolah waluh, sedangkan di Salatiga terdapat sentra pembuatan tempe,
yaitu di daerah Bugel. Dari kedua daerah penghasil waluh dan tempe
tersebut dapat dilakukan kerjasama dengan mendistribusikan tepung waluh
dari Getasan ke Bugel.
e. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk
mengimlementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang
diharapkan dapat tercapai
Pemanfaatan waluh oleh masyarakat dengan cara dikelola menjadi
produk pangan seperti dodol, bolu, roti, lapis dan makanan lainnya.
Sekarang buah waluh juga di gunakan olah untuk pemanfaatan yang lebih
praktis, waluh perlu diolah menjadi tepung. Terdapat pula cara pembuatan
tepung waluh adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan bahan waluh
2. Lakukan penyortiran pada bahan
3. Cuci waluh hingga bersih
4. Lakukan perkecilan ukuran
5. Keringkan labu yang sudah di potong-potong kecil
6. Setelah labu benar-benar kering maka lakukan penggilingan.
7. Agar ukuran sama lakukan pengayakan pada hasil gilingan tepung
labu
8. Tepung labu siap untuk di kemas atau di olah.
Dengan adanya tepung labu ini maka dapat dimanfaatkan untuk membuat
satu produk baru, yakni produk tempe waluh. Kemampuan daya simpan tepung
waluh relatif lama, namun waluh merupakan merupakan salah satu jenis tepung
yang sangat higroskopis (mudah menyerap air/uap air), maka penyimpanannya
harus dilakukan sedemikian rupa seperti dikemasan agar tidak terkena udara
dari luar dengan menggunakan plastik yang dilapisi oleh alumanium foil.
6

Tepung waluh dapat diaplikasikan pada tempe dengan cara yang


sederhana, melalui cara pembuatan tempe yang dimulai dengan menyediakan
kedelai yang telah dibersihkan dan direndam selama 1 malam. Kemudian,
dikupas bagian kulit arinya dan direbus.Setelah direbus, kacangkedelai di
campur dengan ragi tempe. Pada proses pencampuran ini diaplikasikan tepung
waluh dan didinginkan. Kemudian, dikukus selama 1 jam, campuran bahan
dicetak, dibungkus dan difermentasikan selama 1 malam.
3. KESIMPULAN
Dengan berhasilkan pembuatan tempe kuning kaya karotenoid (dari
waluh), memberikan inovasi makanan fungsional yang baru dan diversifikasi
pangan berbasis tempe dapat diwujudkan. Tempe waluh memberikan tambahan
nilai gizi , antioksidan tinggi dan warna kuning yang menarik.

4. DAFTAR PUSTAKA
Anonim1,2015. Pengenalan Waluh. ( http://e-journal.uajy.ac.id/1540/3/2BL00980.pdf).
Diakses pada tanggal 22 Februari 2015.
Anonim, TT. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-triayuyuli7009-3-babii.pdf). Diakses 2 April 2016.
Astawan M dan Andre LK. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama.
Burton GW and Ingold. 1989. -caroten: an Usual Type of Lipid Oxidation. J.Sci, 22:
569-573
Erawati CM, Tien RM, dan Purwiyatno H. 2006. Kendali Stabilitas Beta Karoten
Selama Proses Produksi Tepung Ubi Jalar. Forum Pascasaljana Vol. 29 No.4
Oktober 2006: 289-299
Haryoto. 1995. Tempe dan Kecap Kecipir. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kusumaningrum,
A.P.
2014.
(http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5688/3/T1_212010055_Full
%20text.pdf). Diakses tanggal 6 April 2016.
Lestari
Y,
2015.
Kandungan
Gizi
Tempe
beserta
Manfaatnya.
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssimsc/kandungan-gizi-tempe-beserta-manfaatnya-versi-ringkas.pdf).
Diakses
pada tanggal 22 Februari 2015.
Limantara, L. dan Indriatmoko. 2012. Pigmen alami kaya manfaat. Food Review
Indonesia, 7 (4) : 32-36.
Sinaga S. 2011. Pengaruh Substitusi Tepung Terigu Dan Jenis Penstabil Dalam
Pembuatan Cookies Labu Kuning. (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera
Utara.
Triayuyuli, 2009. Waluh. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdltriayuyuli-7009-3-babii.pdf). Diakaes pada 23 Februari 2015.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta. Penerbit
Kanisius.

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


1. Ketua kelompok
A. Identitas diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Ayundhai Elantra
Perempuan
Biologi
412014017
Salatiga, 2 Mei 1996
412014017@student.uksw.edu
085713443430

B. Riwayat pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SDN
Kutowinangun
04
2002-2008

SMP
SMPN 2
Salatiga

SMA
SMAN 3
Salatiga

2008-2011

IPA
2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
1
2
3

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,

Ayundhai Elantra
2. Anggota 1
A. Identitas diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Anna Helena Sabandar


Perempuan
Biologi
412014009
Ambon, 6 Januari 1997
412014009@student.uksw.edu
082132284505

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD Negeri 10
Ambon

SMP
SMP Negeri 6
Ambon

2002-2008

2008-2011

SMA
SMA Negeri 1
Ambon
IPA
2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
1
2
3

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,

10

Anna Helena Sabandar


3. Anggota 2
A. Identitas diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Wihelmina Sarah Claudia Ekak


Perempuan
Biologi
412015009
Jakarta, 26 Mei 1998
claudia.wilhelmina@yahoo.com
082242719290

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN Pancoran
Mas 2 Depok

SMP
SMPN 1 Depok

2007-2010

2010-2012

SMA
SMAN 2
Wonogiri
IPA
2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
1
2
3

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,

11

Wihelmina Sarah Claudia Ekak


4. Dosen Pembimbing
A. Identitas diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

B. Riwayat pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
1
2
3

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pembimbing,

12

Lusiawati Dewi, S.Si., M.Sc.


Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
1

Nama / NIM

Program
Studi

Ayundhai
Elantra /
412014017

Biologi

Bidang
Ilmu
Biologi

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
12 jam

Uraian Tugas

Anna Helena
Sabandar
/ 412014009

Biologi

Biologi

12 jam

Wihelmina
Biologi
Sarah Claudia
Ekak /
412015009

Biologi

12 jam

13

Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi
Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi
Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi

Lampiran 3.Surat Pernyataan Ketua

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


JalanDipenegoro 52-60 Salatiga50711 ,Jawatengah
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama
: Ayundhai Elantra
NIM
: 412014017
Program Studi : Biologi
Fakultas
: Biologi
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan
Judul

: Tempe Kuning Kaya Karoten

Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016,


Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Kota Salatiga, April 2016
Mengetahui,
Pembantu Rektor/Ketua Bidang
Kemahasiswaan

Yang Menyatakan,

Meterai Rp6.000

( Arief Sadjiarto, SE, M.Pd)


NIP:1985005

(Ayundhai Elantra)
NIM: 412014017

14

Anda mungkin juga menyukai