Waluh atau labu kuning (Curcubita moschata D.) adalah salah satu jenis labu
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai bahan
makanan. Waluh memiliki banyak kandungan gizi serta daya simpan yang cukup
lama. Waluh memiliki kandungan karotenoid yang tinggi. Tingginya kadar
pigmen karotenoid menjadikan waluh memiliki warna oranye sampai kemerahan.
Karotenoid memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat meningkatkan sistem
imun dan mencegah kanker.
Hasil panen waluh di wilayah Getasan sangat melimpah, sehingga banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai
makanan. Saat ini waluh banyak diolah menjadi berbagai makanan. Untuk
mengolahnya, biasanya waluh dijadikan tepung terlebih dahulu.
Konsumsi tempe di Indonesia tergolong tinggi. Kandungan gizi tinggi dan harga
yang murah, menjadikan tempe banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tempe
memiliki warna putih, serta aroma dan rasa yang khas. Hingga saat ini terdapat
berbagai macam tempe di Indonesia.
Tepung waluh dapat diaplikasikan dalam berbagai pengolahan makanan.
Penambahan tepung waluh pada tempe diharapkan dapat meningkatkan
kandungan gizi pada tempe, serta sebagai inovasi baru dalam pengolahan tempe
dan waluh.
A. BAGIAN INTI
1. PENDAHULUAN
Waluh atau labu kuning (Curcubita moschata D.) merupakan jenis labu
yang paling sering dijumpai. Keberadaan waluh di Indonesia sangat melimpah.
Waluh memiliki daging buah yang tebal, kadar air sedikit dan kulit yang tebal,
sehingga buah ini tidak mudah membusuk, bahkan dapat bertahan hingga enam
bulan atau lebih. Waluh biasa diolah menjadi kolak atau dodol. Harganya yang
terjangkau dan kandungan gizi yang cukup banyak serta pengolahan labu yang
mudah menjadikan buah ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia.Pada daging buah waluh mempunyai potensi yang lebih besar untuk
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan karena
merupakan sumber vitamin pro-vitamin A dan -karoten (Anonim1,2015)
Waluh merupakan salah satu pangan yang memiliki vitamin A,B, dan C,
mineral, serta karbohidrat. Pada daging buah terdapat kandungan antiokisidan
yang dimanfaatkan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Sifat labu yang
lunak dan mudah dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup
tinggi, serta dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya
(Anonim2, 2015). Waluh juga dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
penyakit, seperti hipertensi, maag, serta merangsang proses pencernaan. Dalam
dunia kecantikan, waluh dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kulit kusam
dan menghilangkan flek hitam.
Berikut ini kandungan gizi waluh:
terkena udara (O2), cahaya, metal, peroksida, dan panas baik selama proses
produksi maupun aplikasinya (Erawati, et al., 2006).
Tempe merupakan produk makanan dengan warna putih karena
mengandung miselia kapang Rhizopus sp yang merekatkan biji-biji kedelai
sehinga membentuk tekstur tempe yang padat.Tempe menjadi salah satu
makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tempe terbuat
dari fermentasi biji kedelai dengan beberapa jenis kapang antara lain Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Pada
proses pembuatan tempe, kapang tumbuh pada kedelai mampu menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga mudah
dicerna, diserap dan dimanfaat kan tubuh manusia daripada kedelai. Tempe
yang berasal dari kedelai mudah dicerna dengan adanya enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh kapang tempe, sehingga protein, lemak, dan karbohidrat
pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang
terdapat dalam kedelai. Degradasi komponen-komponen kedelai pada
fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma yang khas. Tempe
mengandung isoflavon yang bersifat antioksidan. Selain itu,tempe memiliki
kandung yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Dari
berbagai macam kandungan pada tempe tentunya tempe memiliki nilai-nilai
yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, seperti antibiotika yang berfungsi
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif
(Lestari, 2015).
Proses fermentasi pembuatan tempe memakan waktu 36 48 jam. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan tekstur yang lebih
kompak. Jika proses fermentasi terlalu lama, menyebabkan terjadinya kenaikan
jumlah bakteri, jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga menurun
dan menyebabkan degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amoniak.
Akibatnya, tempe yang dihasilkan mengalami proses pembusukan dan
aromanya menjadi tidak enak. Hal ini terjadi karena senyawa yang dipecah
dalam proses fermentasi adalah karbohidrat (Winarno, 1980).
Pembuatan tempe untuk dikonsumsi harus memenuhi syarat mutu secara
fisik dan kimiawi. Ciri-ciri tempe yang memenuhi produk antara lain memiliki
warna putih yang disebabkan adanya miselia kapang yang tumbuh pada
permukaan biji kedelai, tekstur tempe yang baik memiliki bentuk kompak yang
berikat oleh miselium sehingga ketika diiris terlihat berwarna putih dan keping
kedelainya terlihat. Selain itu aroma dan rasa khas rasa tempe yang terbentuk
dari degradasi komponen komponen dalam tempe selama berlangsungnya
proses fermentasi (Lestari, 2005). Tempe berwarna kuning diharapkan dapat
menarik para konsumen untuk menikmati tempe dan kuning yang berasal dari
bahan natural seperti waluh atau labu kuning memberikan peningkatan
antioksidan, sehingga tempe kuning kaya karoten dapat memberikan nilai
ketertarikan akan konsumsi tempe dan sekaligus sebagai makanan fungsional.
4
Dari bentuk kimiawi, pembuatan tempe perlu sesuai dengan syarat mutu
yang berlaku secara umum di Indonesia berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-3144- 2009), seperti tercantum pada tabel berikut ini :
4. DAFTAR PUSTAKA
Anonim1,2015. Pengenalan Waluh. ( http://e-journal.uajy.ac.id/1540/3/2BL00980.pdf).
Diakses pada tanggal 22 Februari 2015.
Anonim, TT. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-triayuyuli7009-3-babii.pdf). Diakses 2 April 2016.
Astawan M dan Andre LK. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama.
Burton GW and Ingold. 1989. -caroten: an Usual Type of Lipid Oxidation. J.Sci, 22:
569-573
Erawati CM, Tien RM, dan Purwiyatno H. 2006. Kendali Stabilitas Beta Karoten
Selama Proses Produksi Tepung Ubi Jalar. Forum Pascasaljana Vol. 29 No.4
Oktober 2006: 289-299
Haryoto. 1995. Tempe dan Kecap Kecipir. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kusumaningrum,
A.P.
2014.
(http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5688/3/T1_212010055_Full
%20text.pdf). Diakses tanggal 6 April 2016.
Lestari
Y,
2015.
Kandungan
Gizi
Tempe
beserta
Manfaatnya.
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssimsc/kandungan-gizi-tempe-beserta-manfaatnya-versi-ringkas.pdf).
Diakses
pada tanggal 22 Februari 2015.
Limantara, L. dan Indriatmoko. 2012. Pigmen alami kaya manfaat. Food Review
Indonesia, 7 (4) : 32-36.
Sinaga S. 2011. Pengaruh Substitusi Tepung Terigu Dan Jenis Penstabil Dalam
Pembuatan Cookies Labu Kuning. (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera
Utara.
Triayuyuli, 2009. Waluh. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdltriayuyuli-7009-3-babii.pdf). Diakaes pada 23 Februari 2015.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta. Penerbit
Kanisius.
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Ayundhai Elantra
Perempuan
Biologi
412014017
Salatiga, 2 Mei 1996
412014017@student.uksw.edu
085713443430
B. Riwayat pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SDN
Kutowinangun
04
2002-2008
SMP
SMPN 2
Salatiga
SMA
SMAN 3
Salatiga
2008-2011
IPA
2011-2014
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,
Ayundhai Elantra
2. Anggota 1
A. Identitas diri
1
2
3
4
5
6
7
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SD Negeri 10
Ambon
SMP
SMP Negeri 6
Ambon
2002-2008
2008-2011
SMA
SMA Negeri 1
Ambon
IPA
2011-2014
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,
10
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDN Pancoran
Mas 2 Depok
SMP
SMPN 1 Depok
2007-2010
2010-2012
SMA
SMAN 2
Wonogiri
IPA
2012-2015
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pengusul,
11
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
1
2
3
Waktu dan
Tempat
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah............................
Salatiga, April 2016
Pembimbing,
12
Nama / NIM
Program
Studi
Ayundhai
Elantra /
412014017
Biologi
Bidang
Ilmu
Biologi
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
12 jam
Uraian Tugas
Anna Helena
Sabandar
/ 412014009
Biologi
Biologi
12 jam
Wihelmina
Biologi
Sarah Claudia
Ekak /
412015009
Biologi
12 jam
13
Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi
Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi
Mencari
bahan materi
Meringkas
materi dan
menambah
gagasan
Mengetik
materi
Yang Menyatakan,
Meterai Rp6.000
(Ayundhai Elantra)
NIM: 412014017
14