Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ayu Novita
Ahvin Satriyo Putra
Dzulfiqar Addarda
Yulida Rahmawati
Fariz Suryaputra
Handayani Novika S
(130810101106)
(130810101113)
(130810101120)
(130810101132)
(130810101149)
(130810101150)
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Koperasi dengan pokok
bahasan Perbandingan BUMN, BUMS, dan Koperasi.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi
yang diampu oleh Fivien Muslihatinningsih S.E., M.Si. Dalam penyusunan makalah ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih
kepada:
1. Fivien Muslihatinningsih S.E., M.Si. selaku dosen Pengampu mata kuliah;
2. Seluruh anggota kelompok yang berpartisipasi dalam penyelesaian makalah
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
Ekstraktif
Agraris
Industri
Pedagangan
Jasa
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian. Ketiga pilar yang dimaksudkan di sini adalah Bdan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu
swasta dan pemerintag. Kelompok swasta dapatdibagi dalam dua sub kelompok, yaitu
koperasi dan perusahaan- perusahaan non koperasi. Sedangkan dalam kelompok pemerintah
adalah adanya BUMN.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , macam- macam
BUMN, birokrasi, struktur organisasi dan juga kelemahan dan kelebihan BUMN?
2. Bagaimana pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), kelemahan dan kelebihan
dari BUMS, peranan BUMS terhadap perekonomian Indonesia serta kebijakan
pemerintah dalam pengaturan BUMS?
3. Bagaimana definisi, tujuan, fungsi, peranan koperasi, modal koperasi dan juga
perangkat organisasi yang ada dalam Koperasi?
1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari BUMN, BUMS dan juga Koperasi serta dapat
membandingkan antar ketiga badan usaha tersebut dilihat dari berbagai aspek yang
telah dijelaskan dalam rumusan masalah.
BAB 2. PEMBAHASAN
Pengertian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah Badan Usaha yang
permodalannya baik itu sebagian maupun seluruhnya dimiliki oleh pemerintah. Status dari
pekerja BUMN bukan sebagai pegawai negeri sipil, akan tetapi sebagai pegawai BUMN.
Menurut UU RI No.19 Tahun 2003, Pengertian BUMN adalah badan usaha yang baik
seluruh maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara, di mana melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang terpisahkan.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memiliki peran yang sangat penting dalam
mengasilkan berbagai macam barang dan jasa untuk mewujudkan cita cita bangsa Indonesia,
yaitu kesejahteraan untuk rakyat. BUMN mencakup berbagai sektor, seperti halnya sektor
keuangan, sektor industri, sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor kehutanan, sektor
transportasi dan lain sebagainya.
b. Jenis- jenis BUMN
1. Perusahaan perseroan
Perusahaan
perseroan
(persero)
adalah
BUMN
yang
berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya
dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut:
undangan
Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
Modalnya berbentuk saham
Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan
Pada beberapa persero, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada
yang
kini
berubah
menjadi
berubah
badan
menjadi BPJS
layanan
umum,
Ketenagakerjaan.
2. Perusahaan umum
Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri perum:
Tujuan usaha perjan adalah public service, artinya pengabdian serta pelayanan kepada
masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya perjan tetap memegang teguh syarat-
fasilitas negara.
Perjan mempunyai hubungan hukum publik. Artinya, apabila perjan melakukan
tuntutan atau dituntut, maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah.
Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus perjan karena statusnya telah
d. Kelebihan BUMN
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5. Sebagai sumber pendapatan negara
6. Jumlah dan nilai aset yang besar
7. Posisi dan bidang usaha yang strategis
8. Perlakuan birokrasi berbeda dengan swasta
9. Definisi negara sebagai pemilik dan pemerintah sebagai regulator sulit untulk dipisah
dan melekat pada BUMN itu sendiri
e. Kelemahan BUMN
1. Karena sebagian BUMN bertujuan memberi layanan pada masyarakat, seolah-olah
BUMN tidak perlu efisien dalam pengelolaannya
2. Lambat dalam mengambil keputusan karena pemilik (pemegang saham) atau pemodal
adalah pemerintah sehingga untuk memutuskan sesuatu harus melalui birokrasi yang
berbelit-belit.
3. Keterlibatan birokrasi dengan kepentingannya menimbulkan penyimpangan policy
direction yang merugikan BUMN sendiri.
4. Policy direction yang merugikan timbul karena adanya kepentingan elite BUMN yang
ditampilkan melalui formal policy.
5. Birokrat BUMN sulit membedakan dirinya sebagai birokrat atau profesional
perusahaan, sehingga menimbulkan political cost yang sulit diukur.
6. Aset yang besar dan tidak disertai utilitas optimal berakibat over-investment dan
pemborosan yang membebani BUMN.
7. Kemudahan dari negara adalah bentuk subsidi yang setara dengan cost bagi rakyat
banyak
8. Perlakuan istimewa negara kepada BUMN menjadikannya tidak peka terhadap
lingkungan usahanya, lemah dalam persaingan, tidak lincah dalam bertindak, lamban
mengambil keputusan, sehingga hilangnya mementum yang terakhir pada kerugian
9. Keterlibatan birokrasi dalam BUMN yang berlangsung lama sering menyulitkan
direksi untuk bertindak objektif.
2.2 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a. Definisi BUMS
Secara umum, Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan
seoptimal mungkin dalam mengembangkan usaha dan modalnya serta membuka lapangan
kerja. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa
bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya
ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak.
Badan Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam
negeri dan badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan
usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari
badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat
asing.
b. Jenis jenis BUMS
Badan Usaha Milik Swatas terdiri atas tiga jenis, yaitu badan usha perseorangan,
persekutuan (partnership), dan perseroan terbatas.
Badan Usaha Perseorangan dimilki oleh satu orang. Oleh karena itu, pengelolaan badan usaha
ini mudah da biaya yang dikeluarkan pun murah. Pengusaha sebagi pemilik bebas
mengemukakan dan menerapkan kebijakannya kepada bawahan, tanpa melalui jalur
birokratis. Pendirian badan usaha ini mudah dan murah, begitu pula dengan penutupannya.
Begitupemilik merasa bahwa badan ushanya tidak menguntungkan lag, dengan mudah ia
dapat menutup badan usahanya. Modal badan usaha perorangan menjadi satu (tidak terpisah)
dengan modal pribadi pemilik, karena pemilik harus mendanai sendiri usahanya. Dengan
demikian, setiap pergerakan keuangan badan usaha ini otomatis memengaruhi kondisi
keuangan pemilik.
Perusahaan persekutuan (partnership) adalah perusahaan yang memilki dua pemilik modal
atau lebih. Dalam Badan Usaha Persekutuan ini ada 3 bentuk persahaan, diantaranya adalah:
1. Firma
Pengertian firma adalah perusahaan yang modal usahanya berasal dari dua orang atau
lebih. Jadi firma ini adalah dua pengusaha atau lebih yang bergabung membuat perusahaan
dengan ketentuan yang mengatur perusahaan ditentukan oleh kesepakatan diantara pengusaha
pendiri perusahaan.
sesuai yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda dari
perusahaan perseorangan. Apabila firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).
aktif adalah sekutu yang memberikan modal (uang) dan juga tenaganya untuk kelangsungan
perusahaan yang dijalankan.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena
tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan
hukum.
-
Kelebihan:
Membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan.
Kekurangan:
kemakmuran rakyat
Meningkatkan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran
Membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai pajak
Sebagai mitra BUMN. Saat ini, badan usaha swasta mulai dilibatkan dalam sektorsektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak, yang sebelumnya selalu
dikuasai sepenuhnya oleh BUMN. Badan usaha swasta dibutuhkan kontrobusinya
dalam hal penanaman modal (investasi), pengembangan usaha, peningkatan efisiensi,
dan kemampuan teknis, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat yang pada akhirnya
menuju pada peningkatan laba BUMN dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Contohnya, PT Pertamina menggandeng PT Medco Energi International Tbk untuk
membangun pabrik gas alam di Sulawesi, dan menggandeng China Petrochemical
Corporation (Sinopec) untuk membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.
Adapun maksud dan tujuan dari adanya koperasi itu sendiri adalah:
1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
2. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangkat mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
b. Fungsi dan Peran Koperasi
Adapun Fungsi koperasi adalah sebagai berikut :
-
Koperasi diharapkan mampu Mencapai Tujuannya yaitu sebagai berikut (dalam pasal
4 UU N. 25 tahun 1992) :
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Modal Koperasi
Dalam membahas suatu badan usaha, kita harus membahas pula pendapatan dari
badan usaha tersebut. Modal koperasi merupakan Pemasukkan sumber daya Koperasi baik
dari dalam maupun dari luar. Modal Koperasi dibagi kedalam tiga kelompok Utama, yaitu :
1. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan pemasukkan yang berasal dari anggota atau kegiatan dari
koperasi itu sendiri sesuai dengan ketentuan koperasi. Modal Sendiri meliputi, Simpanan
Pokok, Simpanan Wajib, dana cadangan, dan Hibah. Adapun pengertian nya, adalah :
Simpanan Pokok, yaitu dana yang harus dibayarkan setiap anggota saat masuk
menjadi anggota. Jumlah uang yang harus dibayarkan setiap anggota sama, tidak ada
perbedaan. Selama pihak yang bersangkutan masih menjadi anggota, maka simpanan
pokok tidak bisa diambil kembali.
Simpanan Wajib, yaitu dana yang harus dibayarkan anggota koperasi dalam waktu
tertentu. Jumlahnya tidak harus sama setiap anggota, mungkin setiap pihak yang
bersangkutan harus membayar jumlah yang berbeda sesuai aturan. Simpanan wajib
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Dana Cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha
(SHU). Dana Cadangan terus disimpan dan digunakan untuk menumpuk modal atau
mengganti kerugian koperasi apabila diperlukan.
Hibah, yaitu pemasukkan yang berasal dari sumbangan pihak tertentu dalam upaya
pengembangan koperasi. Hibah tidak dapat dibagikan kepada anggota selama
koperasi tersebut belum dibubarkan.
2. Modal Pinjaman
Sesuai dengan namanya, Modal Pinjaman merupakan modal yang berasal dari
pinjaman. Modal Pinjaman dapat berupan pinjaman dari anggota, koperasi lain, Bank, atau
lembaga keuangan lainnya.
3. Modal Penyertaan
Modal Penyertaan adalah investasi atau penanaman modal dari pihak luar yang bukan
anggota koperasi, contohnya adalah dari pihak swasta, pemerintahan ataupun dari
perseorangan.
d. Perangkat Organisasi Koperasi
Dalam rangka mencapai tujuannya, koperasi tentu harus memiliki struktur organisasi
yang baik agar fungsi berjalan baik pula, oleh karena itu dibutuhkan perangkat organisasi
koperasi, yaitu sebagai berikut:
1. Rapat anggota
Melalui rapat anggota akan ditentukan banyak hal, yaitu :
Anggaran Dasar, Kebijakan umum dalam bidang organisasi dan manajemen usaha koperasi,
Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengawas dan pengurus, Melakukan
perencanaan dan pelaporan terkait seluruh kegiatan koperasi, Pembagian sisa hasil usaha
(SHU) Penggabungan, Peleburan, atau pembubaran Koperasi.
2. Pengurus
Dari hasil rapat akan dipilih pengurus untuk koperasi tersebut, tugas pengurus antara
lain:
-
3. Pengawas
Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi koperasi Indonesia, yang
dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, serta bertanggung jawab kepada rapat
anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari
pihak luar koperasi. Sebagi anggota pengawas, tidak dapat merangkap sebagai pengurus,
sebab kedudukan dan tugas pengawas ini adalah mengawasi pelaksanaan tugas kepengurusan
yang dilakukan oleh pengurus.
-
Tugas Pengawas
Wewenang Pengawas
mengelola usaha koperasi. Rencana pengangkatan pengelola diajukan kepada rapat anggota
untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus. Sebenarnya
pengelola membayar dirinya sendiri berdasarkan kemampuannya dalam mengelola usaha.
Pengelola menanggung kerugian usaha koperasi karena kelalaian dan kesengajaannya.
BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan
Perbedaan BUMN, BUMS dan Koperasi:
NO
1
BUMN
Pemilik modal mayoritas
adalah negara
BUMS
Pemilik modal mayoritas
adalah individu atau
kelompok individu
Tujuan usahanya untuk
mencapai kemakmuran
pemilik modal (mencari
untung sebesar- besarnya)
Bidang usahanya tidak
menguasai hajat hidup
orang banyak
KOPERASI
Pemilik modal adalah
seluruh anggota koperasi
Tujuan usahanya adalah
untuk meningkatkan
kesejahteraan
anggotanya
Bidang usahanya sesuai
dengan kebutuhan
anggota koperasi
Kekuasaan tertinggi
adalah pemerintah
Organisasinya dikelola
oleh negara
Hubungan usahanya
adalah berusaha
mengadakan hubungan
usaha, baik dengan
koperasi maupun BUMS
Kekuasaan tertinggi
dipegang oleh pemegang
saham dan atas nama
pemerintah
Cara kerjanya tertutup
Kekuasaan tertinggi
dalam koperasi adalah
Rapat Anggota (RA)
Cara kerjanya terbuka
dan diketahui oleh
semua anggota
Permodalan berasal dari
simpanan anggota dan
sifatnya berubah- ubah
Organisasi mempunyai
kepentingan yang sama
antara para anggotanya
Hubungan usahanya
adalah senantiasa
mengadakan koordinasi
kerjasama antara
koperasi yang satu
dengan yang lain.