Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: ACHMAD DEJAN P

NIM

: D 1051131053

PRODI

: TEKNIK LINGKUNGAN

MATA KULIAH

: KESEHATAN LINGKUNGAN

Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah di masa kehamilan dengan


frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah daripada morning sickness. Pada morning
sickness, mual dan muntah biasanya hanya berlangsung dalam 14 minggu pertama periode
kehamilan dan umumnya dialami di pagi hari. Namun pada kasus hiperemesis gravidarum,
mual atau muntah bisa terus berlangsung lebih dari 14 minggu atau bahkan hingga bayi lahir.
Gejalanya pun bisa muncul sepanjang hari dan bukan di pagi hari saja. Tercatat ada beberapa
penderita hiperemesis gravidarum yang mengalami mual hingga 50 kali dalam sehari.
Hiperemesis gravidarum tidak boleh diabaikan dan harus ditangani secara medis.
Selain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat berpengaruh buruk pada
kesehatan fisik dan psikologis penderitanya, serta pertumbuhan bayi di dalam kandungan.

Gejala Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan
menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah
kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.
Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual muntah hebat;
keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering dan kotor; suhu
badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas
bau aseton dan aseton dalam urin.
Hiperemesis gravidarum tingkat III

Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan umum jelek;
mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga koma); nadi kecil, cepat dan
halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi
komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).

Komplikasi Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada
organ tubuh, diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal. Adapun kelainan
organ pada hepar menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; pada jantung
menyebabkan jantungatrofi, kecil dan biasa; pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan
pada ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontroli.

Pencegahan Dan Penanganan


Supaya mual muntah tidak berlebihan, ibu hamil disarankan makan dalam jumlah
kecil namun sering. Atasi mual dengan minum jahe hangat, hindari makanan yang
berminyak dan berlemak, makanan sebaiknya disajikan panas atau sangat dingin, bagi yang
tidak bermasalah dengan kadar gula dalam darah, dianjurkan mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung gula. Namun, bila ibu terus muntah, segera periksakan diri ke dokter.
Penanganan yang akan dilakukan dokter di antaranya:
Pemberian obat.
Dokter akan memberikan obat-obatan yang dianggap perlu, seperti antihistamin,
vitamin B1 dan B6. Pada kasus yang lebih berat harus dirawat di rumah sakit.
Isolasi.
Ibu akan dirawat di ruangan yang tenang dengan pencahayaan cukup, sampai muntah
berhenti dan nafsu makan kembali.
Penjelasan psikologis.
Jika masalahnya bersifat psikologis, maka selesaikan segera. Setelah kondisi psikis
ibu stabil, dengan sendirinya HG akan terhenti.

Anda mungkin juga menyukai