Anda di halaman 1dari 4

Metode Geolistrik Untuk Melihat Struktur Geologi Gunung Lumpur

Sidoarjo untuk Mecegah Potensi Bencana


Siti Damaianti
Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ABSTRAK
Metode Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk
menentukan struktur geologi di suatu tempat dengan melihat perbedaan nilai resistivitas.
Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi terutama karena adanya fluida elektrolit pada
pori-pori atau rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan bergantung
pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi pori-pori batuan tersebut. Gunung lumpur
terbentuk karena adanya lumpur yang keluar ke permukaan dan membentuk struktur seperti
gunung. Gunung lumpur di Indonesia tersebar di berbagai wilayah salah satunya wilayah
Jawa Timur, yaitu Sidoarjo. Tahun 2006, gunung lumpur Sidoarjo mengalami
erupsi yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Lumpur Sidoarjo.
Berdasarkan data dari Balai Penelitian Lumpur Sidoarjo pada tahun 2012,
area yang terkena dampak lumpur lapindo mencapai 640 Ha dan
menenggelamkan sekitar 100.000 rumah penduduk. Oleh karena itulah
perlu adanya studi lebih lanjut untuk mengetahui potensi bencana yang
ada untuk menanggulangi bencana yang akan muncul.
Kata Kunci : metode geolistrik, gunung lumpur, Sidoarjo.

1. Pendahuluan
Gunung lumpur terbentuk dari
lumpur yang keluar ke permukaan dengan
hebat yang biasanya diikuti dengan
keluarnya fluida dan emisi gas yang
berasal dari unit sedimen yang dalam di
bawah permukaan (Kopf, 2002; Milkov,
2000; Niemann and Boetius, 2010).
Ketika terdapat lapisan lumpur
yang dibawah lapisan tipis sedimen,
molekul gas dalam pori dari endapan
lumpur keluar dari pori selama terjadi
kenaikan tekanan yang naik ke permukaan
dan membentuk gunung lumpur. (Kopf,
2002; Milkov, 2000; Niemann and
Boetius, 2010).

Gambar 1 Peta Gunung Lumpur di Jawa Timur

Tahun 2006, gunung lumpur


Sidoarjo mengalami erupsi yang
sekarang lebih dikenal dengan
sebutan
Lumpur
Sidoarjo.
Berdasarkan data dari Balai
Penelitian Lumpur Sidoarjo pada
tahun 2012, area yang terkena
dampak lumpur lapindo mencapai
640 Ha dan menenggelamkan

sekitar 100.000 rumah penduduk.


Tanggul sepanjang 12 meter pun
dibangun
untuk
mengurangi
penyebaran lumpur yang lebih
luas. Aktifitas erupsi sudah mulai
berkurang dari 100.000 m3/hari
menjadi 30.000 m3/hari di 2012
meskipun sampai sekarang masih
mengeluarkan semburan lumpur.
Selama periode tersebut produksi
jumlah lumpur sangat besar. Dan
isu lingkungan menjadi perhatian
utama di masa depan bila tidak
ada aksi untuk menyelesaikan
masalah ini.
2. Struktur
Lumpur

Geologi

Gunung

Api

Geometris dari gunung api lumpur


sangat bervariasi. Dia dapat memiliki
diameter sampai beberapa kilometer dan
beberapa ratus meter tingginya. Morfologi
utama dari gunung lumpur adalah kawah,
bukit kecil yang dikelilingi aliran lumpur,
lapangan yang berbentuk tak teratur, dan
danau lumpur. Klasifikasi dari morfologi
gunung lumpur dikemukakan oleh
Kholodov, 2002 (in Akhmanov and
Mazzini, 2007), yaitu (1) gunung kerucut
dengan stratigrafi kawah utama dan aliran
lumpur yang mencerminkan periode erupsi
; (2) Stiff mud neck protrusion yang terjadi
karena viskositas lumpur yang tinggi dan
kemudian membentuk bukit ; (3) area yang
menyerupai rawa, kebalikan dari no (2),
terjadi ketika lumur tersebut memiliki
viskositas yang rendah dan lumpur
menyebar dalam jangkauan yang luas ; (4)
sinclinal rebah ; (5) crater muddy lake,
adalah tipe yang paling banyak ditemui
dari beberapa tipe gunung lumpur.
Biasanya, morfologi dari gunung lumpur
memperlihatkan kombinasi dari beberapa
tipe yang menjelaskan berdasarkan
viskositas
lumpur
dan
tahapan
pembentukannya.

Frekuensi dari erupsi terlihat


dikontrol oleh tekanan lokal di dalam
rangkaian sedimen ,sementara mekanisme
erupsi dan evolusi terlihat sangat
berpengaruh pada konsolidasi dan isi gas
sedimen yang memiliki butir yang baik. Ini
memperlihatkan kompilasi dari data
sejarah Trinidad seperti yang di
deskripsikan oleh Deville dan Guerlais
(2009).
3. Metode Geolistrik
Metode Geolistrik merupakan salah
satu metode geofisika yang menggunakan
nilai resistivitas untuk menentukan struktur
geologi atau stratigrafi dari suatu tempat
dengan melihat perbedaan nilai resistivitas.
Aliran listrik pada suatu formasi
batuan terjadi terutama karena adanya
fluida elektrolit pada pori-pori atau
rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas
suatu formasi batuan bergantung pada
porositas batuan serta jenis fluida pengisi
pori-pori batuan tersebut. Batuan porous
yg berisi air atau air asin tentu lebih
konduktif
(resistivitas-nya
rendah)
dibanding batuan yg sama yg pori-porinya
hanya berisi udara (kosong).
Prinsip kerja metode ini adalah
dengan menginjeksikan arus ke bawah
permukaan bumi sehingga diperoleh beda
potensial, yang kemudian akan didapat
informasi mengenai tahanan jenis batuan.
Resistivitas batuan adalah fungsi
dari konfigurasi elektroda dan parameterparameter listrik batuan. Arus yang
dialirkan didalam tanah dapat berupa arus
searah (DC) atau arus bolak-balik (AC)
berfrekuensi rendah.Untuk menghindari
potensial spontan, efek polarisasi dan
menghindarkan pengaruh kapasitansi tanah
yaitu
kecenderungan
tanah
untuk
menyimpan muatan maka biasanya
digunakan arus bolak balik yang
berfrekuensi rendah.

bencana yang mungkin muncul seperti


adanya penurunan tanah. Selain itu, karena
adanya erupsi lumpur di pemukiman
warga
maka
masyarakat
tersebut
kehilangan tempat tinggal.
5. Kesimpulan

Gambar 2 Contoh Hasil Pengolahan Metode


Geolistrik

Metode resistivity adalah salah satu


metode geolistrik. Dalam metodoe
resistivity ini menghasilkan arus listrik dan
beda potensial yang diukur pada
permukaan. Penyimpangan dari perbedaan
beda potensial yang diharapkan dari tanah
homogen memberikan informasi dalam
bentuk listrik dari ketidakselarasan yang
ada di bawah permukaan tanah.
4. Penanggulangan Bencana
Bencana bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja. Oleh karena itulah
dibutuhkan
studi
untuk
membuat
perencanaan
dalam
penanggulangan
bencana yang ada. Dengan mengetahui
struktur geologi dari suatu wilayah, maka
dapat diketahui potensi bencana yang
mungkin akan muncul. Dalam kasus
gunung lumpur ini, beberapa potensi

Dengan menggunakan metode


geolistrik maka kita dapat menentukan
struktur geologi dari suatu tempat. Dengan
mengetahui struktur geologi tersebut kita
dapat memetakan potensi bencana yang
akan timbul, oleh karena itulah kita dapat
membuat peta potensi bencana yang
ditimbulkan dari adanya gunung lumpur
tersebut. Seperti kemungkinan adanya
penurunan tanah.

Daftar Pustaka
Talas,Ezqi,Muhammet
Duman,dkk.Sedimentology
and
geochemistry of mud volcanoes in the
Anaximander Mountain Region from the
Eastern Mediterranean Sea.
Handoko, Luky, Ahmad Rifai,dkk.
Physical properties and mineral content of
Sidoarjo mud volcano.
Kearey, Philip, Michael Broks,dkk.
2002.An Introduction to Geophysical
Exploration. Blackwell Science Ltd

Anda mungkin juga menyukai