Kasus Tutorial Fso II Depresi
Kasus Tutorial Fso II Depresi
Kasus:
Ny, GF usia 41 tahun dirujuk oleh dokter keluarganya sebagai pasien rawat jalan
terkait dengan masalah pada mentalnya. Pasien merasa tertekan dan sedih,
berbicara dengan menangis, gangguan tidur, peningkatan frekuensi makan,
depresi, gangguan konsentrasi dan lemas. Pasien telah berhenti bekerja selama 2
bulan.
Pasien telah menjalani terapi alcohol setahun yang lalu. Perdebatan dengan anakanaknya yang masih berusia belasan tahun terkait masalah keluarga dan adanya
beberapa masalah masa lalu membuat pasien mengalami peningkatan depresi
beberapa bulan ke belakang. Anak tertua pasien, 17 tahun, pergi dari rumah dan
memilih tinggal dengan mantan suaminya yang pertama sedang anaknya yang
berusia 12 tahun memilih untuk tinggal dengan neneknya.
Pasien pernah mengalami perceraian setelah menikah selama 20 tahun ketika
mengetahui suami pertamanya mempunyai hubungan dengan wanita lain. Pasien
juga meninggalkan suami keduanya setelah menikah selama 2 tahun akibat
masalah terkait anak-anaknya sehingga memicu konflik antara pasien dan
suaminya. Pasien juga mempunyai masalah keuangan akibat utang kartu kredit
yang terlampau banyak. Untuk kali ketiga pasien menikah lagi dan suaminya sangat
mendukung pasien akan tetapi pasien selalu merasa bersalah tentang kegagalan
pada pernikahan sebelumnya, anak-anaknya, khawatir tentang utangnya sehingga
pasien menjadi sedih dan murung.
Pasien mencoba mengatasi depresinya dengan mendatangi dokter keluarganya dan
diresepkan mirtazapine. Pasien merasa tidak ada perbaikan pada semangat
hidupnya dan obat yang diberikan membuat berat badannya meningkat. Karena
kurangnya referensi maka dokter keluarga merujuk pasien ke dokter spesialis
psikiatrik karena beranggapan pasien ada kecenderungan untuk melakukan bunuh
diri.
Riwayat Penyakit:
Riwayat Keluarga:
Riwayat Sosial:
Bekerja sebagai sekretaris di sebuah sekolah tetapi telah berhenti sejak 2 bulan
yang lalu. Pasien menikah untuk ketiga kalinya dimana kedua pernikahan
sebelumnya diakhiri dengan perceraian. Pasien memiliki asuransi kesehatan tetapi
untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya ditanggung separuh oleh asuransi. Pasien
mempunyai utang kartu kredit dalam jumlah banyak. Pasien berhenti
mengkonsumsi alcohol sejak melakukan terapi, berhenti merokok tetapi
mengkonsumsi kopi berkafein 3-4 kali dalam sehari
Riwayat Pengobatan:
Data Klinik:
TD 130/80; N 88; RR 22; T 36.9C; BB 80 kg; Ti 160 cm
Pertanyaan:
1. Jelaskan faktor-faktor resiko yang dapat memperburuk keadaan depresi yang
dialami pasien?
Pasien memiliki masalah keluarga dengan anak-anaknya yang masih berusia
belasan tahun dan adanya beberapa masalah masa lalu membuat pasien
mengalami peningkatan depresi beberapa bulan ke belakang. Anak tertua
pasien, 17 tahun, pergi dari rumah dan memilih tinggal dengan mantan
suaminya yang pertama sedang anaknya yang berusia 12 tahun memilih
untuk tinggal dengan neneknya.
Pasien juga pernah mengalami perceraian setelah menikah selama 20 tahun
ketika mengetahui suami pertamanya mempunyai hubungan dengan wanita
lain. Pasien juga meninggalkan suami keduanya setelah menikah selama 2
tahun akibat masalah terkait anak-anaknya sehingga memicu konflik antara
pasien dan suaminya.
Pasien juga mempunyai masalah keuangan akibat utang kartu kredit yang
terlampau banyak.
2. Jelaskan permasalahan terkait obat yang dialami oleh pasien? Apakah
terdapat penggunaan obat yang dapat memperburuk kondisi depresi pasien?
ingat bahwa alkohol dapat membuat Anda lebih mengantuk lagi karena obat
ini
mengalami phenylketonuria (PKU, kondisi bawaan di mana Anda harus
mengikuti diet khusus untuk mencegah keterbelakangan mental), Anda harus
tahu bahwa tablet yang dapat larut dalam mulut mengandung aspartame
yang membentuk phenylalanine
harus tahu bahwa mirtazapine mungkin menyebabkan glaukoma akut
(kondisi di mana cairan mendadak tersumbat dan tidak bisa mengalir keluar
dari dalam mata sehingga tekanan mata meningkat dengan cepat dan parah
yang mungkin mengakibatkan kehilangan penglihatan). Bicarakan dengan
dokter tentang menjalani pemeriksaan mata sebelum mulai minum obat ini.
Jika Anda mengalami mual, sakit mata, perubahan penglihatan, misalnya
melihat cincin berwarna di sekitar cahaya, dan mata bengkak atau memerah,
hubungi dokter atau daptkan perawatan medis darurat secepatnya.
Interaksi