Disusun oleh :
Hadi
Disusun oleh :
Hadi
( 11 - 2006 - 106 )
Pembimbing :
Dr. Diana Tumilisar
LEMBAR PERSETUJUAN
Evaluasi program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
Di Puskesmas kelurahan Grogol III
Periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
Disetujui
Desember 2007
Pembimbing
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.. i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI...... iii
BAB I
PENDAHULUAN............... 1
A. Latar Belakang ..
B. Permasalahan ................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................ 3
D. Manfaat .......................................................................................... 3
E. Sasaran ............................................................................................ 4
BAB II
A. Materi ............................................................................................ 5
B. Metode ........................................................................................... 5
BAB III
KERANGKA TEORITIS..... 6
PEMBAHASAN.. 17
BAB VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui, bahwa gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber
daya manusia, yang juga menentukan pembangunan suatu bangsa. Pada bayi dan Balita,
kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik,
mental dan spiritual.
Masalah gizi masih merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat utama di
Indonesia. Ada tiga faktor utama yang saling terkait mempengaruhi besarnya masalah gizi dan
kesehatan masyarakat. Pertama, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga yaitu
kemampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang berkaitan dengan daya beli keluarga.
Kedua, pola asuhan gizi keluarga yaitu kemampuan keluarga untuk memberikan makanan
kepada bayi dan anak, khususnya menyusui secara eksklusif dan pemberian makanan
pendamping ASI ( MP-ASI ). Ketiga, akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, yaitu
pemanfaatan fasilitas kesehatan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif seperti
penimbangan Balita di Posyandu, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan bayi dan
Balita, suplementasi vitamin A dan MP-ASI, imunisasi, dan sebagainya. 2
Masalah gizi di Indonesia dibagi dalam dua kelompok, yaitu masalah gizi makro
maupun gizi mikro. Gangguan kesehatan akibat masalah gizi makro dapat berupa status gizi
buruk, gizi kurang atau gizi lebih. Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro
seperti kurang zat besi, kurang zat yodium, dan kurang vitamin A. 1
Berbagai penelitian membuktikan bahwa tingginya kejadian gizi buruk pada Balita
terkait dengan tingginya angka kesakitan dan kematian pada Balita tersebut. WHO ( World
Health Organization ) pada tahun 2004 memperkirakan sekitar 60 % penyebab langsung
kematian bayi dan Balita didasari oleh keadaan gizi yang buruk 1.
Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia ( Dep - Kes RI ) tahun 2004,
menyebutkan kasus gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masing masing sebesar 8,09 %
dan 20,47 % dari seluruh populasi Balita di Indonesia, sedangkan angka gizi buruk pada bayi
di Indonesia sebesar 27,56 %.3
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) tahun 2004 menunjukkan bahwa
prevalensi anemia akibat defisiensi gizi pada bayi dan Balita adalah sebesar 64,8 %.
Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil ( Bumil ) yaitu sebesar 43,5 % dan pada Buteki
sebesar 45 %. 4
Sementara prevalensi gangguan akibat kurang Yodium ( GAKY ) pada anak usia
sekolah di Indonesia pada tahun 1998 adalah sebesar 9,8 %. 1
Menurut hasil survei Pemantauan Status Gizi dan Kesehatan tahun 1998 2002
menunjukkan 10 juta atau separuh dari total Balita Indonesia beresiko kekurangan vitamin A.5
Menurut WHO 3,9% kebutaan disebabkan oleh kebutaan pada masa anak-anak
( chilhood blindness ). Masalah kebutaan pada anak-anak merupakan salah satu masalah
kesehatan yang dihadapi oleh dunia terutama negara-negara berkembang seperti Indonesia
dimana salah satu penyebab childhood blindness adalah defisiensi vitamin A.2
Sedangkan mengenai pentingnya ASI Eksklusif, menurut Dep Kes RI tahun 2004,
ibu yang memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayinya sampai berumur
enam bulan saat ini masih rendah, yaitu kurang dari dua persen dari jumlah total ibu
melahirkan. 2
Melihat fakta fakta di atas berkaitan dengan masalah gizi, maka sangatlah penting
untuk melaksanakan perbaikan gizi, di mana salah satu upayanya adalah melalui UPGK
( Usaha Perbaikan Gizi Keluarga )
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan bahwa :
Tingginya angka kematian bayi dan Balita, yaitu sekitar 60 % didasari oleh keadaan
gizi yang buruk ( WHO ).
Masih tingginya kasus gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia, yaitu sebesar 8,09 %
dan 20,47 % dari seluruh populasi Balita di Indonesia.
Masih tingginya angka prevalensi anemia akibat defisiensi gizi pada bayi dan Balita
yaitu sebesar 64,8 %.
Masih tingginya angka prevalensi anemia pada Bumil yaitu sebesar 43,5 % dan pada
Buteki sebesar 45 %.
Sepuluh juta atau separuh dari total Balita Indonesia beresiko kekurangan vitamin A.
Hanya 2 % dari jumlah total ibu melahirkan yang memberikan Asi Eksklusif.
C. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Untuk menilai keberhasilan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )
di Puskesmas kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober
2007.
Tujuan Khusus :
1. Diketahuinya cakupan penimbangan dan status gizi bayi dan Balita di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
2. Diketahuinya cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
3. Diketahuinya cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Balita di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
4. Diketahuinya cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki di
Puskesmas kelurahan Grogol III.
5. Diketahuinya cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
6. Diketahuinya cakupan tentang pembinaan pemanfaatan pekarangan di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
7. Diketahuinya cakupan tentang rujukan gizi buruk ke Puskesmas di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
D. Manfaat
1. Bagi Evaluator ( Dokter muda ):
1. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat
kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam merencanakan suatu program, khususnya
program kesehatan.
2. Bagi Perguruan Tinggi :
1. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.
BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Laporan bulanan kegiatan UPGK di Puskesmas Kelurahan Grogol III pada periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007 :
1. Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan
2. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) baik PMT Penyuluhan maupun PMT
Pemulihan
3. Pemberian vitamin A pada bayi dan Balita
4. Pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki
5. Penyuluhan gizi baik secara individu atau kelompok
6. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan
7. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara cakupan program Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK ) di Puskesmas Kelurahan Grogol III pada periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007 terhadap target yang telah ditetapkan dengan
menggunakan metode pendekatan sistem. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan
tabular.
10
BAB III
KERANGKA TEORITIS DAN TOLOK UKUR KEBERHASILAN VARIABEL
A. Kerangka teoritis
Lingkungan
Masukan
Proses
Keluaran
Dampak
Umpan balik
Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryans adalah gabungan
dari elemen - elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Elemen - elemen tersebut adalah :
1. Masukan ( input ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut dan terdiri dari unsur
tenaga ( man ), dana ( money ), sarana ( material ), dan metoda ( methode ).
2. Proses ( process ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan dan terdiri dari
unsur perencanaan ( planning ), organisasi ( organization ), pelaksanaan ( actuating ), dan
pengawasan ( controlling ).
3. Keluaran ( output ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Umpan balik ( feed back ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Dampak ( impact ) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6. Lingkungan ( environment ) adalah segala sesuatu di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap system, terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik
11
12
BAB IV
PENYAJIAN DATA
A. Sumber Data
Laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai
dengan Oktober 2007
Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007
B. Data umum
1. Data geografis
Lokasi :
Lokasi Puskesmas Kelurahan Grogol III terletak di jalan Semeru II RT 08 / 09,
Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Puskesmas
Grogol III dibangun pada tahun 1975 menggunakan dana APBD, dengan luas
tanah: 300 m2, luas bangunan: 139 m2, dengan luas wilayah kerja: 40,34 Ha,
meliputi 3 RW ( RW 03, 08 dan 09 ) yang terbagi atas 38 RT.
2. Data demografi
13
Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Posyandu
Bidan praktek swasta
Jumlah
1
3
1
5
C. Data khusus
1. Masukan
1.1. Tenaga
Perawat : 2 orang
Bidan : 1 orang
1.2. Dana
14
1.3. Sarana
Medis
Inventaris :
- Stetoskop : 1 buah
- Tensimeter : 1 buah
- Timbangan berat badan untuk Bumil : 1 buah
- Timbangan Balita / Dacin : 1 buah
Habis pakai
- Kapsul Vitamin A 100.000 SI : 5 botol
- Kapsul Vitamin A 200.000 SI : 10 botol
- Tablet zat besi : Tidak ada
Non Medis
Inventaris
- Meja : 7 buah
- Kursi : 7 buah
- Papan tulis : 1 buah
- Posyandu : 3 posyandu
- Poster / gambar yang berhubungan dengan gizi : Cukup
Habis pakai
- Alat alat administrasi : Cukup
- Brosur / pamflet : Cukup
- Kartu Menuju Sehat ( KMS ) : Cukup
1.4. Metode
A. Penimbangan bayi dan Balita
Penimbangan dilakukan dengan cara bayi atau Balita memakai baju tipis,
tanpa alas kaki dan tidak menggunakan popok disposable yang basah,
kemudian ditimbang di atas timbangan Dacin di meja II, lalu dicatat di
secarik kertas dan dibawa ke meja III untuk dicatat hasilnya di KMS Balita
dan buku register
15
PMT Penyuluhan
-
PMT Pemulihan
-
16
2. PROSES
2.1. Perencanaan, ada perencanaan tertulis mengenai :
A.Penimbangan bayi dan Balita : 12x / tahun
B.Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )
PMT Penyuluhan : 12x / tahun
PMT Pemulihan : Setiap hari sampai berat badan bayi atau Balita
tersebut meningkat ( maksimal 6 bulan )
C.Pemberian kapsul Vitamin A
Kapsul Vitamin A 100.000 SI pada bayi : 1x / tahun
( pada bulan Febuari atau Agustus )
Kapsul Vitamin A 200.000 SI pada anak Balita : 2x / tahun
( pada bulan Febuari dan Agustus )
D.Pemberian tablet zat besi
Pada Bumil minimal 90 tablet : 3x / pada masa kehamilan ( mulai
Trimester kedua )
Pada Buteki minimal 30 tablet : 1x / pada masa menyusui
E. Penyuluhan gizi secara individu atau kelompok : 12x / tahun
F. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan : 12x / tahun
G. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas : Setiap ditemukannya kasus gizi buruk
17
2.2. Pengorganisasian
Terdapat bagan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas dalam melaksanakan tugas UPGK ( Usaha Perbaikan Gizi Keluarga )
BAGAN STRUKTUR USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
PUSKESMAS KELURAHAN GROGOL III
Puskesmas
Tata Usaha
Upaya Pelayanan
Upaya Pelayanan
Perorangan
Masyarakat
( UPP )
( UPM )
Gizi
UPGK
Posyandu
UPGK
2.3. Pelaksanaan
A. Penimbangan bayi dan Balita : 11x / tahun
B. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )
PMT Penyuluhan : 11x / tahun
PMT Pemulihan : Diberikan setiap hari sampai berat badan bayi /
Balita tersebut meningkat ( maksimal 6 bulan )
C. Pemberian kapsul Vitamin A
Kapsul Vitamin A 100.000 SI pada bayi : 1x / tahun
( pada bulan Febuari atau Agustus )
18
3. KELUARAN
1. Cakupan penimbangan bayi dan Balita ( Lampiran II tabel 6 )
Gizi baik = Gizi baik / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 1898 / 2190 x 100 % = 86,66 %
Gizi lebih = Gizi lebih / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 22 / 2190 x 100 % = 1 %
19
Gizi kurang = Gizi kurang / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 196 / 2190 x 100 % = 8,94 %
Gizi buruk = Gizi buruk / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
45
x 100 % = 18,5 %
243
617
x 100 % = 78,79 %
783
5. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki ( Lampiran II tabel 9 )
270
100 % = 202
x 100 % = 82,11 %
246
20
4. LINGKUNGAN
A. Lingkungan fisik
5. UMPAN BALIK
A. Adanya pencatatan yang lengkap setiap bulannya
B. Adanya pelaporan yang lengkap setiap bulannya
C. Adanya rapat kerja yang membahas laporan kegiatan kegiatan setiap bulannya untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan
D. Tidak adanya rapat kerja triwulan
6. DAMPAK
A. Langsung
Belum dapat dinilai
B. Tidak langsung
Belum dapat dinilai
21
BAB V
PEMBAHASAN
No
Variabel
I. Keluaran
1. Cakupan D/S
Tolok Ukur
Pencapaian
Masalah
60 %
54,5 %
2. Cakupan D/K
80 %
54,46 %
(9,1 %)
+
3. Cakupan N/D
65 %
54,10 %
(31,92 %)
+
< 2,5 %
2,96 %
(16,76 %)
+
12x / tahun
11x / tahun
(18,4 %)
+
tambahan ( PMT )
6. Cakupan pemberian Vitamin A
80%
18,5 %
(8,3 %)
+
80%
78,79 %
(76,87 %)
+
65.90 %
(1,51 %)
+
80 %
pada Bumil
9. Cakupan penyuluhan gizi secara
(17,62 %)
12x / tahun
11x / tahun
(8,3 %)
12x / tahun
0x / tahun
pekarangan
11. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
+
+
(100 %)
100 %
0%
+
(100%)
22
No
II
Variabel
Tolok Ukur
Pencapaian
Masalah
6 org/ posyandu
33 orang
Ada
Tidak ada
1 posyandu /
3 posyandu
Masukan
A. Tenaga
Jumlah kader
B. Materi
Medis
Tablet zat besi
Non medis
Posyandu
Proses
A. Pelaksanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
0x / tahun
Ada
Tidak ada
1. Laporan triwulan
Ada
Tidak ada
2. Pertemuan triwulan
Ada
Tidak ada
Cukup
Rendah
Ada
Tidak ada
( PMT )
3. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
4. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
5. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Pengawasan
IV
Lingkungan
A. Non Fisik
1. Tingkat pendidikan & pengetahuan
Umpan balik
1. Rapat kerja triwulan
23
BAB VI
PERUMUSAN DAN PRIORITAS MASALAH
Perumusan masalah
I. Masalah menurut keluaran
1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 54,5 % dari target 60 %. Besar masalah 9,1 %.
2. Cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) 54,46 % dari target 80 %.
Besar masalah 31,92 %.
3. Cakupan hasil penimbangan (N/D) 54,10 % dari target 65 %. Besar masalah 16,76 %.
4. Cakupan status gizi buruk pada bayi dan Balita 2,96 % dari target 2,5 %.
Besar masalah 18,4 %.
5. Cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) 11x / tahun dari target 12x / tahun.
Besar masalah 8,3 %.
6. Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 %.
Besar masalah 76,87 %.
7. Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 SI pada Balita 78,79 % dari target 80 %.
Besar masalah 1,51 %.
8. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 %.
Besar masalah 17,62 %.
9. Cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok 11x / tahun dari target 12x /
tahun. Besar masalah 8,3 %.
10. Cakupan pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 0x / tahun dari target 12x / tahun
Besar masalah 100 %.
11. Cakupan rujukan gizi buruk ke Puskesmas tidak ada pelaksanaannya.
Besar masalah 100 %.
II. Masalah menurut masukan
1. Kurangnya jumlah kader posyandu
2. Tidak ada persediaan tablet zat besi di Puskesmas
3. Kurangnya jumlah posyandu
24
25
BAB VII
PENYELESAIAN MASALAH
1. Cakupan pemberian tablet vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 % dengan
besar masalah 76,87 %
Penyebab masalah :
a. Kurangnya jumlah kader posyandu
b. Kurangnya jumlah posyandu
c. Kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat mengenai
pentingnya pemberian tablet vitamin A pada bayi
d. Tidak adanya rapat kerja triwulan
Penyelesaian masalah :
a. Menambah jumlah kader posyandu
b. Menambah jumlah posyandu
c. Memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian tablet
vitamin A pada bayi.
d. Diadakan rapat kerja triwulan.
2. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 % dengan besar
masalah 17,62 %.
Penyebab masalah :
a. Kurangnya jumlah kader posyandu.
b. Ketidaksediaan tablet zat besi di Puskesmas.
c. Kurangnya jumlah posyandu.
d. Tidak adanya rapat kerja triwulan.
Penyelesaian masalah :
a. Menambah jumlah kader posyandu.
b. Meningkatkan mutu dan kinerja sistem pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
penyediaan tablet besi.
26
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
27
A. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program
gizi di Puskesmas Kelurahan Grogol III belum berjalan dengan baik, melihat berbagai
masalah yang ditemui seperti :
1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 54,5 % dari target 60 %. Besar masalah 9,1 %.
2. Cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) 54,46 % dari target 80 %.
Besar masalah 31,92 %.
3. Cakupan hasil penimbangan (N/D) 54,10 % dari target 65 %. Besar masalah 16,76 %.
4. Cakupan status gizi buruk pada bayi dan Balita 2,96 % dari target 2,5 %.
Besar masalah 18,4 %.
5. Cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) 11x / tahun dari target 12x / tahun.
Besar masalah 8,3 %.
6. Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 %.
Besar masalah 76,87 %.
7. Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 SI pada Balita 78,79 % dari target 80 %.
Besar masalah 1,51 %.
8. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 %.
Besar masalah 17,62 %.
9. Cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok 11x / tahun dari target 12x /
tahun. Besar masalah 8,3 %.
10. Cakupan pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 0x / tahun dari target 12x / tahun
Besar masalah 100 %.
11. Cakupan rujukan gizi buruk ke Puskesmas tidak ada pelaksanaannya.
Besar masalah 100 %.
Dari masalah-masalah tersebut diprioritaskan 2 masalah :
1. Cakupan pemberian vitamin A 100.000 SI pada bayi sebesar 18,5 % dari target 80 %.
2. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil sebesar 65,90 % dari target 80 %.
Masalah tersebut diatas disebabkan karena :
1. Kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat mengenai pentingnya
pemberian tablet vitamin A pada bayi.
2. Ketidaksediaan tablet zat besi di Puskesmas
28
B. Saran
Saran yang diusulkan untuk penyelesaian masalah tersebut adalah :
1. Memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian tablet
vitamin A pada bayi. .
2. Meningkatkan mutu dan kinerja sistem pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
penyediaan tablet besi.
3. Menambah jumlah kader posyandu.
4. Menambah jumlah posyandu.
5. Diadakan rapat kerja triwulan.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.gizi.net. Masalah gizi di Indonesia : Kondisi gizi masyarakat
memperihatinkan . Jakarta 2004.
2. www.dep-kes.com.
3. www.menkokesra.com.
29
Lampiran I
Variabel dan Tolok Ukur Keberhasilan Variabel
No
Variabel
30
Masukan
1.1 Tenaga
1.2 Dana
1.3 Sarana
A. Sarana Medis
(i) Inventaris
No
Variabel
1.4 Metode
a. Penimbangan
1 orang bidan
1 orang petugas gizi
Jumlah kader : 6 orang/ Posyandu
Jumlah kader yang aktif 5 orang/ Posyandu
Adanya dana yang
Swadaya Masyarakat)
- 1 buah stetoskop
- 1 buah tensimeter
- 1 buah timbangan Bumil
- 1 buah timbangan Balita/ Dacin
- Kapsul vitamin A 200.000 SI
- Kapsul vitamin A 100.000 SI
- Tablet zat besi
- Tempat/ Rumah Posyandu :
1 Posyandu melayani 100-150 Balita
- 5 buah kursi
- 5 buah meja
- 1 papan tulis
- Poster/ gambar yang berhubungan dengan gizi
- Brosur/ pamflet
- Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita
- Alat tulis kantor
31
b. Pemberian Makanan
Tambahan
d. Penyuluhan gizi
e. Pemanfaatan pekarangan
Proses
2.1 Perencanaan
a. Penimbangan
b. Pemberian makanan
tambahan (PMT)
No
d. Penyuluhan gizi
e. Pemanfaatan pekarangan
Variabel
2.2 Pengorganisasian
32
2.3 Pelaksanaan
a. Penimbangan
b. Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
No
d. Penyuluhan gizi
e. Pemanfaatan pekarangan
2.4 Pengawasan
a. Laporan bulanan
b. Laporan triwulan
c. Pertemuan bulanan
d. Pertemuan triwulan
Ada
Ada
Ada
Ada
Keluaran
3.1 Cakupan penimbangan bayi
dan Balita 12x/ tahun
80%
12x/ tahun
80%
80%
80%
80%
Variabel
3.4 Penyuluhan Gizi
33
12x/ tahun
100%
Lingkungan
4.1 Fisik
a. Lokal
b. Transportasi
c. Fasilitas Kesehatan
4.2 Non Fisik
Pendidikan & Sosial
Ekonomi
Umpan Balik
5.1 Pencatatan dan Pelaporan
5.2 Rapat Kerja
Dampak
6.1 Langsung
6.2 Tidak langsung
- Mudah dijangkau
- Tersedia sarana transportasi yang mudah
- Terdapat fasilitas kesehatan lain yang bekerja
sama dengan Puskesmas.
Masyarakat
mempunyai
pendidikan
dan
pengetahuan yang cukup serta tingkat sosial
ekonomi yang cukup untuk memenuhi gizi.
Adanya pencatatan dan pelaporan setiap bulannya
mengenai kegiatan UPGK
Ada hasil rapat kerja yang membahas laporan
kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi
program yang telah dijalankan.
Ada rapat kerja triwulan
Diharapkan peningkatan status gizi masyarakat
yang baik
- Diharapkan penurunan angka morbiditas dan
mortalitas ibu, bayi, Balita akibat gizi kurang
- Diharapkan peningkatan derajat kesehatan
keluarga
Lampiran II
Penyajian Data
Tabel 1. Klasifikasi jumlah penduduk di tiap RW di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan
34
Terdiri dari
15 RT
12 RT
11 RT
38 RT
Laki - Laki
1176
645
893
2714
Perempuan
1239
663
932
2834
Jumlah KK
538
374
458
1370
Jumlah Penduduk
2415
1308
1825
5548
Tabel 2. Jumlah Bayi, Balita, Bumil dan Buteki di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Grogol III bulan Oktober 2007
Bayi
Balita
Bumil
Jumlah
243
783
270
Buteki
246
Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah
637
456
277
1370
Persentase
46,50 %
33,30 %
20,20 %
100 %
Keterangan :
Rendah : Tidak sekolah tamat SMP / sederajat
Sedang : Tamat SMA / sederajat
Tinggi : Tamat akademi / Perguruan Tinggi
Tabel 4. Klasifikasi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
No
1
2
3
4
5
6
Total
Pekerjaan
Buruh
Wiraswasta
PNS
Pedagang
Pensiunan
Lain lain
Jumlah
218
187
323
79
73
130
1010
Persentase ( % )
21,5 %
18,5 %
32 %
7,8 %
7,3 %
12,9 %
100 %
35
Tabel 5. Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas kelurahan Grogol III periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007
RW
03
08
09
Total
Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Posyandu
Bidan praktek swasta
Jumlah
1
3
1
5
Tabel 6. Cakupan penimbangan bayi dan Balita di Puskesmas Kelurahan Grogol III
periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
Bulan
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
S
320
320
369
369
377
377
377
K
335
341
360
354
358
361
374
D
194
187
181
223
214
194
202
N
87
127
107
120
148
84
135
36
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah
Rata rata ( x )
377
377
377
377
4017
365,18
374
377
390
397
4021
365,54
205
192
208
190
2190
199,09
124
127
119
7
1185
107,72
Catatan : Pada bulan September tidak didapat data mengingat bulan puasa
Keterangan :
S = Jumlah seluruh bayi dan Balita yang ada di RW 03, 08 dan 09 Kelurahan Grogol
K = Jumlah seluruh bayi dan Balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat ( KMS )
Tabel 7. Status gizi bayi dan Balita di Puskesmas Kelurahan Grogol III periode November
2006 sampai Oktober 2007
Bulan
November
GIZI
LEBIH
3
GIZI
BAIK
169
GIZI
KURANG
15
GIZI
BURUK
7
Jumlah bayi
(D)
194
37
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah
1
1
3
1
1
1
3
3
5
22
177
172
209
206
151
175
190
151
160
138
1898
5
9
5
33
16
12
28
36
37
196
5
3
4
9
6
2
10
9
10
65
187
181
223
214
194
202
205
192
208
190
2190
Catatan : Pada bulan September tidak didapat data mengingat bulan puasa
Tabel 8. Jumlah Pemberian Vitamin A pada bayi dan Balita di Puskesmas kelurahan Grogol
III Periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
RW
03
08
97
83
09
Total
9
21
11
24
124
353
92
264
Tabel 9. Pemberian tablet zat Besi pada Bumil dan Buteki di Puskesmas Kelurahan Grogol III
periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
Bulan
November
Tahun
2006
Bumil
0
38
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah
2006
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
0
36
6
14
18
20
27
22
10
17
8
178
0
32
19
2
2
12
18
48
36
15
18
202
Catatan : Pada bulan November dan Desember tidak didapat data karena data hilang
akibat bencana banjir.
Pemberian tablet zat besi dilakukan dengan cara pemberian resep.
Lampiran III
Pembahasan
39
No
Variabel
I. KELUARAN
1. Cakupan penimbangan bayi dan
Balita
K/S
D/S
N/S
D/K
N/D
2. Cakupan status gizi pada bayi &
Tolok Ukur
Pencapaian
Masalah
80 %
60 %
26 %
80 %
65 %
100 %
54,5 %
29,5 %
54,46 %
54,10 %
_
+
_
+
+
< 10 %
8,94 %
< 2,5 %
2,96 %
Balita
Gizi kurang
Gizi buruk
3. Cakupan pemberian makanan
tambahan ( PMT )
4. Cakupan pemberian Vitamin A
12x / tahun
11x / tahun
80%
18,5 %
80%
78,79 %
pada Bumil
7. Cakupan pemberian tablet zat besi
80%
65,90 %
80 %
82,1 %
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
0x / tahun
100 %
Tolok Ukur
0%
Pencapaian
+
Masalah
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
6 org / posyandu
33 orang
pada Buteki
8. Cakupan penyuluhan gizi secara
individu atau kelompok
9. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
10.Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
No
Variabel
II. MASUKAN
A. Tenaga
a.
Dokter
b. Bidan
c. Petugas gizi
d. Jumlah kader
B. Dana
40
APBD
Ada
Ada
Ada
Ada
Stetoskop
1 buah
1 buah
Tensimeter
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
1 Posyandu /
3 Posyandu
5 buah
7 buah
Meja
5 buah
7 buah
Kursi
1 buah
1 buah
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tolok Ukur
Pencapaian
Masalah
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Swadaya masyarakat
C. Materi
Medis
Timbangan bayi
Timbangan Bumil
Tablet zat besi
Kapsul Vitamin A 100.000 SI
Kapsul Vitamin A 200.000 SI
Non Medis
Posyandu
100150 Balita
Papan tulis
Poster / gambar yang berhubung
an dengan gizi
Brosur / pamflet
Kartu Menuju Sehat ( KMS )
Balita
No
41
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tolok ukur
Pencapaian
Masalah
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
PROSES
A. Perencanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita
2. Pemberian Makanan Tambahan
( PMT )
3. Pemberian Vitamin A 100.000 SI
pada bayi
4. Pemberian Vitamin A 200.000 SI
pada Balita
5. Pemberian tablet zat besi pada
Bumil
6. Pemberian tablet zat besi pada
Buteki
No
Variabel
7. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
8. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
9. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Pengorganisasian
Terdapat struktur organisasi yang
42
Ada
Ada
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
11x / tahun
1x / tahun
1x / tahun
2x / tahun
2x / tahun
3x / tahun
3x / tahun
1x / tahun
1x / tahun
12x / tahun
11x / tahun
12x / tahun
0 x / tahun
Ada
Tidak ada
Laporan bulanan
Ada
Ada
Laporan triwulan
Ada
Tidak ada
Pertemuan bulanan
Ada
Ada
Pertemuan triwulan
Ada
Tidak ada
Tolok ukur
Pencapaian
Masalah
Mudah dicapai
Mudah
Tersedia
Tersedia
Cukup
Rendah
Cukup
Cukup
yang teratur
C. Pelaksanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita
2. Pemberian Makanan Tambahan
( PMT )
3. Pemberian Vitamin A 100.000 SI
pada bayi
4. Pemberian Vitamin A 200.000 SI
pada Balita
5. Pemberian tablet zat besi pada
Bumil
6. Pemberian tablet zat besi pada
Buteki
7. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
8. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
9. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
D. Pengawasan
No
IV
Variabel
LINGKUNGAN
Fisik
Lokasi
Transportasi
Non Fisik
Tingkat pendidikan & pengetahuan
43
1x / bulan
1x / bulan
1x / bulan
1x / bulan
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Belum dapat
Ya
Belum dapat
Ya
dinilai
dinilai
Belum dapat
Ya
Dinilai
44