Anda di halaman 1dari 44

EVALUASI PROGRAM USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA

DI PUSKESMAS KELURAHAN GROGOL III


PERIODE NOVEMBER 2006 SAMPAI DENGAN OKTOBER 2007

Disusun oleh :
Hadi

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA, DESEMBER 2007

EVALUASI PROGRAM USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA


DI PUSKESMAS KELURAHAN GROGOL III
PERIODE NOVEMBER 2006 SAMPAI DENGAN OKTOBER 2007

Disusun oleh :
Hadi
( 11 - 2006 - 106 )

Pembimbing :
Dr. Diana Tumilisar

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA, DESEMBER 2007

LEMBAR PERSETUJUAN
Evaluasi program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
Di Puskesmas kelurahan Grogol III
Periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007

Disetujui
Desember 2007

Pembimbing

dr. Diana Tumilisar

EVALUASI PROGRAM USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA


DI PUSKESMAS KELURAHAN GROGOL III
PERIODE NOVEMBER 2006 SAMPAI DENGAN OKTOBER 2007
ABSTRAK
Masalah gizi masih merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat utama di
Indonesia. Masalah gizi di Indonesia dibagi dalam dua kelompok, yaitu masalah gizi makro maupun
gizi mikro. Gangguan kesehatan akibat masalah gizi makro dapat berupa status gizi buruk, gizi kurang
atau gizi lebih. Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro seperti kurang zat besi, kurang
zat yodium, dan kurang vitamin A. Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia ( Dep Kes RI ) tahun 2004, menyebutkan kasus gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masing masing
sebesar 8,09 % dan 20,47 % dari seluruh populasi Balita di Indonesia. Sedangkan menurut hasil survei
Pemantauan Status Gizi dan Kesehatan tahun 1998 2002 menunjukkan 10 juta atau separuh dari total
Balita Indonesia beresiko kekurangan vitamin A. Dan menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga
( SKRT ) tahun 2004 disebutkan prevalensi anemia pada ibu hamil ( Bumil ) yaitu sebesar 43,5 % dan
pada ibu meneteki ( Buteki ) sebesar 45 %.
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara cakupan program UPGK di Puskesmas
Grogol III terhadap target yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem.
Dari pembahasan didapatkan masalah yaitu : Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 54,5 % dari target
60 %, cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) 54,46 % dari target 80 %, cakupan hasil
penimbangan (N/D) 54,10 % dari target 65 %, cakupan gizi buruk 2,96 % dari target 2,5 %, cakupan
PMT 11x/ tahun dari target 12x/ tahun, cakupan pemberian vitamin A pada bayi sebesar 18,5 % dari
target 80 %, cakupan pemberian vitamin A pada Balita sebesar 78,79 % dari target 80 %, cakupan
pemberian tablet zat besi pada bumil sebesar 65,90 % dari target 80 %, cakupan penyuluhan gizi 11x/
tahun dari target 12x/ tahun, pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 11x/ tahun dari target 12x/
tahun, rujukan gizi buruk ke Puskesmas 0 % dari target 100 %.
Diperoleh prioritas masalah yaitu : Cakupan pemberian vitamin A pada bayi sebesar 18,5 %
dari target 80 % dan cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil sebesar 65,90 % dari target 80 %.
Penyebabnya antara lain : Kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat,
Ketidaksediaan tablet zat besi di Puskesmas, Kurangnya jumlah posyandu, Kurangnya jumlah kader
posyandu, Tidak adanya rapat kerja triwulan.

Kata kunci : Gizi, Bayi, Balita, Bumil, Buteki

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.. i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI...... iii
BAB I

PENDAHULUAN............... 1
A. Latar Belakang ..

B. Permasalahan ................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................ 3
D. Manfaat .......................................................................................... 3
E. Sasaran ............................................................................................ 4
BAB II

MATERI DAN METODE.

A. Materi ............................................................................................ 5
B. Metode ........................................................................................... 5
BAB III

KERANGKA TEORITIS..... 6

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 8


A. Sumber Data ................................................................................... 8
B. Data umum . 8
C. Data khusus 9
BAB V

PEMBAHASAN.. 17

BAB VI

PERUMUSAN DAN PRIORITAS MASALAH.... 19

BAB VII PENYELESAIAN MASALAH........... 21


BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 23
DAFTAR PUSTAKA................. 25
Lampiran I

: Variabel dan Tolok ukur keberhasilan variabel

Lampiran II : Penyajian data


Lampiran III : Pembahasan
Lampiran IV : Denah Puskesmas kelurahan Grogol III

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui, bahwa gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber
daya manusia, yang juga menentukan pembangunan suatu bangsa. Pada bayi dan Balita,
kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik,
mental dan spiritual.

Masalah gizi masih merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat utama di
Indonesia. Ada tiga faktor utama yang saling terkait mempengaruhi besarnya masalah gizi dan
kesehatan masyarakat. Pertama, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga yaitu
kemampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang berkaitan dengan daya beli keluarga.
Kedua, pola asuhan gizi keluarga yaitu kemampuan keluarga untuk memberikan makanan
kepada bayi dan anak, khususnya menyusui secara eksklusif dan pemberian makanan
pendamping ASI ( MP-ASI ). Ketiga, akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, yaitu
pemanfaatan fasilitas kesehatan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif seperti
penimbangan Balita di Posyandu, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan bayi dan
Balita, suplementasi vitamin A dan MP-ASI, imunisasi, dan sebagainya. 2
Masalah gizi di Indonesia dibagi dalam dua kelompok, yaitu masalah gizi makro
maupun gizi mikro. Gangguan kesehatan akibat masalah gizi makro dapat berupa status gizi
buruk, gizi kurang atau gizi lebih. Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro
seperti kurang zat besi, kurang zat yodium, dan kurang vitamin A. 1
Berbagai penelitian membuktikan bahwa tingginya kejadian gizi buruk pada Balita
terkait dengan tingginya angka kesakitan dan kematian pada Balita tersebut. WHO ( World
Health Organization ) pada tahun 2004 memperkirakan sekitar 60 % penyebab langsung
kematian bayi dan Balita didasari oleh keadaan gizi yang buruk 1.
Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia ( Dep - Kes RI ) tahun 2004,
menyebutkan kasus gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masing masing sebesar 8,09 %
dan 20,47 % dari seluruh populasi Balita di Indonesia, sedangkan angka gizi buruk pada bayi
di Indonesia sebesar 27,56 %.3

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) tahun 2004 menunjukkan bahwa
prevalensi anemia akibat defisiensi gizi pada bayi dan Balita adalah sebesar 64,8 %.
Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil ( Bumil ) yaitu sebesar 43,5 % dan pada Buteki
sebesar 45 %. 4
Sementara prevalensi gangguan akibat kurang Yodium ( GAKY ) pada anak usia
sekolah di Indonesia pada tahun 1998 adalah sebesar 9,8 %. 1
Menurut hasil survei Pemantauan Status Gizi dan Kesehatan tahun 1998 2002
menunjukkan 10 juta atau separuh dari total Balita Indonesia beresiko kekurangan vitamin A.5
Menurut WHO 3,9% kebutaan disebabkan oleh kebutaan pada masa anak-anak
( chilhood blindness ). Masalah kebutaan pada anak-anak merupakan salah satu masalah
kesehatan yang dihadapi oleh dunia terutama negara-negara berkembang seperti Indonesia
dimana salah satu penyebab childhood blindness adalah defisiensi vitamin A.2
Sedangkan mengenai pentingnya ASI Eksklusif, menurut Dep Kes RI tahun 2004,
ibu yang memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayinya sampai berumur
enam bulan saat ini masih rendah, yaitu kurang dari dua persen dari jumlah total ibu
melahirkan. 2
Melihat fakta fakta di atas berkaitan dengan masalah gizi, maka sangatlah penting
untuk melaksanakan perbaikan gizi, di mana salah satu upayanya adalah melalui UPGK
( Usaha Perbaikan Gizi Keluarga )
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan bahwa :

Tingginya angka kematian bayi dan Balita, yaitu sekitar 60 % didasari oleh keadaan
gizi yang buruk ( WHO ).

Masih tingginya kasus gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia, yaitu sebesar 8,09 %
dan 20,47 % dari seluruh populasi Balita di Indonesia.

Masih tingginya angka prevalensi anemia akibat defisiensi gizi pada bayi dan Balita
yaitu sebesar 64,8 %.

Masih tingginya angka prevalensi anemia pada Bumil yaitu sebesar 43,5 % dan pada
Buteki sebesar 45 %.

Sepuluh juta atau separuh dari total Balita Indonesia beresiko kekurangan vitamin A.

Hanya 2 % dari jumlah total ibu melahirkan yang memberikan Asi Eksklusif.

C. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Untuk menilai keberhasilan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )
di Puskesmas kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober
2007.
Tujuan Khusus :
1. Diketahuinya cakupan penimbangan dan status gizi bayi dan Balita di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
2. Diketahuinya cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
3. Diketahuinya cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Balita di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
4. Diketahuinya cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki di
Puskesmas kelurahan Grogol III.
5. Diketahuinya cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
6. Diketahuinya cakupan tentang pembinaan pemanfaatan pekarangan di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
7. Diketahuinya cakupan tentang rujukan gizi buruk ke Puskesmas di Puskesmas
kelurahan Grogol III.
D. Manfaat
1. Bagi Evaluator ( Dokter muda ):
1. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat
kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam merencanakan suatu program, khususnya
program kesehatan.
2. Bagi Perguruan Tinggi :
1. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.

3. Bagi puskesmas yang di evaluasi :


1. Mengetahui masalah masalah yang timbul dalam program UPGK di Puskesmas
dan pemecahan masalahnya.
2. Memperoleh masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
khususnya program UPGK.
4. Bagi masyarakat :
1. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari puskesmas.
2. Memperoleh pelayanan dan pembinaan mengenai UPGK sehingga meningkatkan
peran serta masyarakat untuk lebih memperhatikan status gizi keluarganya.
E. Sasaran
Keluarga

BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Laporan bulanan kegiatan UPGK di Puskesmas Kelurahan Grogol III pada periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007 :
1. Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan
2. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) baik PMT Penyuluhan maupun PMT
Pemulihan
3. Pemberian vitamin A pada bayi dan Balita
4. Pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki
5. Penyuluhan gizi baik secara individu atau kelompok
6. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan
7. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara cakupan program Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK ) di Puskesmas Kelurahan Grogol III pada periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007 terhadap target yang telah ditetapkan dengan
menggunakan metode pendekatan sistem. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan
tabular.

10

BAB III
KERANGKA TEORITIS DAN TOLOK UKUR KEBERHASILAN VARIABEL
A. Kerangka teoritis
Lingkungan

Masukan

Proses

Keluaran

Dampak

Umpan balik

Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryans adalah gabungan
dari elemen - elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Elemen - elemen tersebut adalah :
1. Masukan ( input ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut dan terdiri dari unsur
tenaga ( man ), dana ( money ), sarana ( material ), dan metoda ( methode ).
2. Proses ( process ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan dan terdiri dari
unsur perencanaan ( planning ), organisasi ( organization ), pelaksanaan ( actuating ), dan
pengawasan ( controlling ).
3. Keluaran ( output ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Umpan balik ( feed back ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Dampak ( impact ) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6. Lingkungan ( environment ) adalah segala sesuatu di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap system, terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik

11

B. Tolok ukur keberhasilan


Tolok ukur keberhasilan terdiri atas variabel - variabel : Masukan, proses, keluaran,
lingkungan, umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang
harus dicapai dalam program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK ) ( Lampiran 1 )

12

BAB IV
PENYAJIAN DATA
A. Sumber Data
Laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai
dengan Oktober 2007
Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007
B. Data umum
1. Data geografis

Lokasi :
Lokasi Puskesmas Kelurahan Grogol III terletak di jalan Semeru II RT 08 / 09,
Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Puskesmas
Grogol III dibangun pada tahun 1975 menggunakan dana APBD, dengan luas
tanah: 300 m2, luas bangunan: 139 m2, dengan luas wilayah kerja: 40,34 Ha,
meliputi 3 RW ( RW 03, 08 dan 09 ) yang terbagi atas 38 RT.

Batas wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Grogol III :


Batas sebelah utara

: Jl. Prof. dr. Latumenten/ Pelbak ( Kel Jembatan Besi )

Batas sebelah selatan : Jl. Kyai Tapa ( Kel. Tomang )


Batas sebelah barat

: Jl. Prof. dr. Latumenten ( Kel. Jelambar )

Batas sebelah timur

: Jl. Kali Banjir Kanal ( Kel. Duri Pulo )

2. Data demografi

Jumlah RW yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Grogol III


ada sebanyak 3 RW yaitu RW 03, RW 08 dan RW 09 yang masing masing
memiliki RT sebanyak 15, 12, dan 11 ( Lampiran II tabel 1)

Jumlah penduduk di RW 03, RW 08, dan RW 09 masing masing adalah 2.415


jiwa, 1.308 jiwa, dan 1.825 jiwa. ( Lampiran II tabel 1 )

Jumlah penduduk secara keseluruhan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan


Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007 adalah 5.548
jiwa ( Lampiran II tabel 1)

13

Jumlah penduduk laki laki : 2.714 jiwa

Jumlah penduduk perempuan : 2.834 jiwa

Jumlah Kepala Keluarga : 1.370 jiwa

Jumlah bayi : 243 jiwa

Jumlah Balita : 783 jiwa

Jumlah Bumil : 270 jiwa

Jumlah Buteki : 246 jiwa

Jumlah penduduk yang mempunyai pendidikan rendah, pendidikan sedang dan


pendidikan tinggi masing-masing sebanyak 637 jiwa ( 46,50 % ), 456 jiwa
( 33,30 % ) dan 277 jiwa ( 20,20 % ) ( Lampiran II tabel 3 )

Jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai buruh,


wiraswasta, pegawai negeri sipil, pedagang, pensiunan dan lain-lain masingmasing sebanyak 218 jiwa (21,5 %), 187 jiwa (18,5 %), 323 jiwa (32 %), 79
jiwa (7,8 %), 73 jiwa (7,3 %), 130 jiwa (12,9 %) ( Lampiran II tabel 4 )

Jenis fasilitas kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan


Grogol III :
RW
03
08
09
Total

Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Posyandu
Bidan praktek swasta

Jumlah
1
3
1
5

Sumber : Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007

C. Data khusus
1. Masukan
1.1. Tenaga

Dokter umum : 1 orang

Perawat : 2 orang

Bidan : 1 orang

Petugas gizi : 1 orang

Jumlah kader : 33 orang

1.2. Dana

14

APBD ( Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ) : Ada

Swadaya masyarakat : Ada

1.3. Sarana

Medis
Inventaris :
- Stetoskop : 1 buah
- Tensimeter : 1 buah
- Timbangan berat badan untuk Bumil : 1 buah
- Timbangan Balita / Dacin : 1 buah
Habis pakai
- Kapsul Vitamin A 100.000 SI : 5 botol
- Kapsul Vitamin A 200.000 SI : 10 botol
- Tablet zat besi : Tidak ada

Non Medis
Inventaris
- Meja : 7 buah
- Kursi : 7 buah
- Papan tulis : 1 buah
- Posyandu : 3 posyandu
- Poster / gambar yang berhubungan dengan gizi : Cukup
Habis pakai
- Alat alat administrasi : Cukup
- Brosur / pamflet : Cukup
- Kartu Menuju Sehat ( KMS ) : Cukup

1.4. Metode
A. Penimbangan bayi dan Balita
Penimbangan dilakukan dengan cara bayi atau Balita memakai baju tipis,
tanpa alas kaki dan tidak menggunakan popok disposable yang basah,
kemudian ditimbang di atas timbangan Dacin di meja II, lalu dicatat di
secarik kertas dan dibawa ke meja III untuk dicatat hasilnya di KMS Balita
dan buku register

15

B. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )

PMT Penyuluhan
-

Dilakukan dalam bentuk demonstrasi pada saat kegiatan Posyandu


mengenai makanan bergizi yang dilakukan oleh kader Posyandu

PMT Pemulihan
-

Khusus ditujukan untuk Balita dengan gizi buruk

Dilakukan oleh kader dengan memberikan PMT setiap hari sampai


berat badan Balita tersebut meningkat ( Maksimal selama 6 bulan )

C. Pemberian kapsul Vitamin A


Pemberian kapsul Vitamin A 100.000 SI ( Biru ) dan 200.000 SI ( Merah )
dilakukan dengan cara menggunting ujung dari kapsul tersebut lalu diteteskan
ke mulut bayi / Balita.
D. Pemberian tablet zat besi ( dengan cara pemberian resep )

Pada Bumil diberikan minimal 90 tablet zat besi ( 1 tablet / hari )


Diberikan sebanyak 3x selama masa kehamilan ( Biasanya Trimester ke
II )

Pada Buteki diberikan minimal 30 tablet zat besi ( 1 tablet / hari )


Diberikan 1x pada masa menyusui

E. Penyuluhan gizi yang dilakukan dapat melalui penyuluhan perorangan


( wawancara ), kelompok ( ceramah atau diskusi ) dan masyarakat ( spanduk,
poster, pamflet )
F. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan dilakukan dengan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pembudidayaan tanaman pekarangan desa yang
dilaksanakan oleh petugas penyuluh pertanian lapangan bersama Himpunan
Wanita Tani ( HWT )
G. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas dilakukan dengan cara memberikan
rujukan pada bayi dan Balita yang hasil penimbangannya di bawah garis
merah ( BGM )

16

2. PROSES
2.1. Perencanaan, ada perencanaan tertulis mengenai :
A.Penimbangan bayi dan Balita : 12x / tahun
B.Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )
PMT Penyuluhan : 12x / tahun
PMT Pemulihan : Setiap hari sampai berat badan bayi atau Balita
tersebut meningkat ( maksimal 6 bulan )
C.Pemberian kapsul Vitamin A
Kapsul Vitamin A 100.000 SI pada bayi : 1x / tahun
( pada bulan Febuari atau Agustus )
Kapsul Vitamin A 200.000 SI pada anak Balita : 2x / tahun
( pada bulan Febuari dan Agustus )
D.Pemberian tablet zat besi
Pada Bumil minimal 90 tablet : 3x / pada masa kehamilan ( mulai
Trimester kedua )
Pada Buteki minimal 30 tablet : 1x / pada masa menyusui
E. Penyuluhan gizi secara individu atau kelompok : 12x / tahun
F. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan : 12x / tahun
G. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas : Setiap ditemukannya kasus gizi buruk

17

2.2. Pengorganisasian
Terdapat bagan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas dalam melaksanakan tugas UPGK ( Usaha Perbaikan Gizi Keluarga )
BAGAN STRUKTUR USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
PUSKESMAS KELURAHAN GROGOL III

Puskesmas
Tata Usaha

Upaya Pelayanan

Upaya Pelayanan

Perorangan

Masyarakat

( UPP )

( UPM )

Gizi

Upaya Kesehatan Berbasis


Masyarakat ( UKBM )

UPGK
Posyandu
UPGK
2.3. Pelaksanaan
A. Penimbangan bayi dan Balita : 11x / tahun
B. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )
PMT Penyuluhan : 11x / tahun
PMT Pemulihan : Diberikan setiap hari sampai berat badan bayi /
Balita tersebut meningkat ( maksimal 6 bulan )
C. Pemberian kapsul Vitamin A
Kapsul Vitamin A 100.000 SI pada bayi : 1x / tahun
( pada bulan Febuari atau Agustus )

18

Kapsul Vitamin A 200.000 SI pada Balita : 2x / tahun


( pada bulan Febuari dan Agustus )
D. Pemberian tablet zat besi ( dengan cara pemberian resep )
Pada Bumil minimal 90 tablet : 3x / pada masa kehamilan ( mulai Trimester
kedua )
Pada Buteki minimal 30 tablet : 1x / pada masa menyusui
E. Penyuluhan gizi secara individu atau kelompok : 11x / tahun
F. Tidak ada pelaksanaan mengenai pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan
G. Tidak ada pelaksanaan mengenai rujukan gizi buruk ke Puskesmas
2.4. Pengawasan

Pengawasan oleh kepala puskesmas setiap bulannya : Ada.

Pencatatan yang dilakukan setiap bulannya : Ada

Pelaporan yang dilakukan setiap bulannya : Ada

3. KELUARAN
1. Cakupan penimbangan bayi dan Balita ( Lampiran II tabel 6 )

K/S = Indikator cakupan pencapaian program = 4021 / 4017 x 100 % = 100 %

D/S = Indikator partisipasi masyarakat dalam program penimbangan ini =


2190 / 4017 x 100 % = 54,5 %

N/S = Indikator untuk keberhasilan program = 1185 / 4017 x 100 % = 29,5 %

D/K = Indikator kelangsungan program penimbangan = 2190 / 4021 x 100 %


= 54,46 %

N/D = Indikator hasil penimbangan = 1185 / 2190 x 100 % = 54,10 %

2. Cakupan status gizi bayi dan Balita ( Lampiran II tabel 7 )

Gizi baik = Gizi baik / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 1898 / 2190 x 100 % = 86,66 %

Gizi lebih = Gizi lebih / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 22 / 2190 x 100 % = 1 %

19

Gizi kurang = Gizi kurang / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %
= 196 / 2190 x 100 % = 8,94 %

Gizi buruk = Gizi buruk / Bayi dan balita yang ditimbang x 100 %

= 65 / 2190 x 100 % = 2,96 %


3. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) pada bayi dan anak Balita di
Posyandu : 11x / tahun
Tidak ada data tertulis mengenai Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )
4. Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan Balita ( Lampiran II tabel 8 )

Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 SI ( Bayi )


Jumlah pemberian Vitamin A X 100 % =
Jumlah bayi

45

x 100 % = 18,5 %

243

Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 SI ( Balita )


Jumlah pemberian Vitamin A X 100 % =
Jumlah Balita

617

x 100 % = 78,79 %

783

5. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki ( Lampiran II tabel 9 )

Persentase Bumil yang mendapat tablet zat besi


Bumil yang mendapat tablet Fe

100 % = 178 x 100 % = 65,9 %

Jumlah seluruh Bumil

270

Persentase Buteki yang mendapat tablet zat besi


Buteki yang mendapat tablet Fe

100 % = 202

Jumlah seluruh Buteki

x 100 % = 82,11 %

246

6. Cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok 11x / tahun


Tidak ada data tertulis mengenai penyuluhan gizi di Puskesmas
7. Pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 0x / tahun
Tidak ada data tertulis mengenai pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan

20

8. Tidak ada data tertulis mengenai rujukan gizi buruk ke Puskesmas

4. LINGKUNGAN
A. Lingkungan fisik

Lokasi : Mudah dicapai

Transportasi : Tersedia sarana transportasi ( mudah dan murah )

Fasilititas kesehatan : Ada dan dapat dijalin kerjasama dengan baik

B. Lingkungan non fisik

Tingkat pendidikan : Mayoritas berpendidikan rendah ( 46,50 % )

Sosial ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai PNS / Pegawai Negri Sipil ( 32 % )

Agama : Tidak menjadi hambatan

Adat istiadat : Tidak menjadi hambatan

5. UMPAN BALIK
A. Adanya pencatatan yang lengkap setiap bulannya
B. Adanya pelaporan yang lengkap setiap bulannya
C. Adanya rapat kerja yang membahas laporan kegiatan kegiatan setiap bulannya untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan
D. Tidak adanya rapat kerja triwulan
6. DAMPAK
A. Langsung
Belum dapat dinilai
B. Tidak langsung
Belum dapat dinilai

21

BAB V
PEMBAHASAN
No
Variabel
I. Keluaran
1. Cakupan D/S

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

60 %

54,5 %

2. Cakupan D/K

80 %

54,46 %

(9,1 %)
+

3. Cakupan N/D

65 %

54,10 %

(31,92 %)
+

< 2,5 %

2,96 %

(16,76 %)
+

4. Cakupan status gizi buruk pada bayi


dan Balita
5. Cakupan pemberian makanan

12x / tahun

11x / tahun

(18,4 %)
+

tambahan ( PMT )
6. Cakupan pemberian Vitamin A

80%

18,5 %

(8,3 %)
+

100.000 SI pada bayi


7. Cakupan pemberian Vitamin A

80%

78,79 %

(76,87 %)
+

65.90 %

(1,51 %)
+

200.000 SI pada Balita


8. Cakupan pemberian tablet zat besi

80 %

pada Bumil
9. Cakupan penyuluhan gizi secara

(17,62 %)
12x / tahun

11x / tahun

individu atau kelompok


10. Pembinaan tentang pemanfaatan

(8,3 %)
12x / tahun

0x / tahun

pekarangan
11. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas

+
+
(100 %)

100 %

0%

+
(100%)

22

No
II

Variabel

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

6 org/ posyandu

33 orang

Ada

Tidak ada

1 posyandu /

3 posyandu

Masukan
A. Tenaga
Jumlah kader
B. Materi
Medis
Tablet zat besi
Non medis
Posyandu

100 150 balita


III

Proses
A. Pelaksanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita

12x / tahun

11x / tahun

2. Pemberian Makanan Tambahan

12x / tahun

11x / tahun

12x / tahun

11x / tahun

12x / tahun

0x / tahun

Ada

Tidak ada

1. Laporan triwulan

Ada

Tidak ada

2. Pertemuan triwulan

Ada

Tidak ada

Cukup

Rendah

Ada

Tidak ada

( PMT )
3. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
4. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
5. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Pengawasan

IV

Lingkungan
A. Non Fisik
1. Tingkat pendidikan & pengetahuan
Umpan balik
1. Rapat kerja triwulan

23

BAB VI
PERUMUSAN DAN PRIORITAS MASALAH
Perumusan masalah
I. Masalah menurut keluaran
1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 54,5 % dari target 60 %. Besar masalah 9,1 %.
2. Cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) 54,46 % dari target 80 %.
Besar masalah 31,92 %.
3. Cakupan hasil penimbangan (N/D) 54,10 % dari target 65 %. Besar masalah 16,76 %.
4. Cakupan status gizi buruk pada bayi dan Balita 2,96 % dari target 2,5 %.
Besar masalah 18,4 %.
5. Cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) 11x / tahun dari target 12x / tahun.
Besar masalah 8,3 %.
6. Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 %.
Besar masalah 76,87 %.
7. Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 SI pada Balita 78,79 % dari target 80 %.
Besar masalah 1,51 %.
8. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 %.
Besar masalah 17,62 %.
9. Cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok 11x / tahun dari target 12x /
tahun. Besar masalah 8,3 %.
10. Cakupan pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 0x / tahun dari target 12x / tahun
Besar masalah 100 %.
11. Cakupan rujukan gizi buruk ke Puskesmas tidak ada pelaksanaannya.
Besar masalah 100 %.
II. Masalah menurut masukan
1. Kurangnya jumlah kader posyandu
2. Tidak ada persediaan tablet zat besi di Puskesmas
3. Kurangnya jumlah posyandu

24

III. Masalah menurut proses


1. Pelaksanaan
A. Penimbangan bayi dan Balita 11x / tahun dari target 12x / tahun.
B. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) 11x / tahun dari target 12x / tahun.
C. Penyuluhan gizi di Posyandu 11x / tahun dari target 12x / tahun.
D. Tidak ada pelaksanaan mengenai pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan
E. Tidak ada pelaksanaan mengenai rujukan gizi buruk ke Puskesmas
2. Pengawasan
A. Tidak ada laporan triwulan
B. Tidak ada pertemuan triwulan
IV. Masalah menurut lingkungan ( Non Fisik )
1. Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah di masyarakat
V. Masalah menurut umpan balik
1. Tidak adanya rapat kerja triwulan

25

BAB VII
PENYELESAIAN MASALAH

1. Cakupan pemberian tablet vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 % dengan
besar masalah 76,87 %
Penyebab masalah :
a. Kurangnya jumlah kader posyandu
b. Kurangnya jumlah posyandu
c. Kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat mengenai
pentingnya pemberian tablet vitamin A pada bayi
d. Tidak adanya rapat kerja triwulan
Penyelesaian masalah :
a. Menambah jumlah kader posyandu
b. Menambah jumlah posyandu
c. Memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian tablet
vitamin A pada bayi.
d. Diadakan rapat kerja triwulan.
2. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 % dengan besar
masalah 17,62 %.
Penyebab masalah :
a. Kurangnya jumlah kader posyandu.
b. Ketidaksediaan tablet zat besi di Puskesmas.
c. Kurangnya jumlah posyandu.
d. Tidak adanya rapat kerja triwulan.
Penyelesaian masalah :
a. Menambah jumlah kader posyandu.
b. Meningkatkan mutu dan kinerja sistem pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
penyediaan tablet besi.

26

c. Menambah jumlah posyandu..


d. Diadakan rapat kerja triwulan.

BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

27

A. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program
gizi di Puskesmas Kelurahan Grogol III belum berjalan dengan baik, melihat berbagai
masalah yang ditemui seperti :
1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 54,5 % dari target 60 %. Besar masalah 9,1 %.
2. Cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) 54,46 % dari target 80 %.
Besar masalah 31,92 %.
3. Cakupan hasil penimbangan (N/D) 54,10 % dari target 65 %. Besar masalah 16,76 %.
4. Cakupan status gizi buruk pada bayi dan Balita 2,96 % dari target 2,5 %.
Besar masalah 18,4 %.
5. Cakupan pemberian makanan tambahan ( PMT ) 11x / tahun dari target 12x / tahun.
Besar masalah 8,3 %.
6. Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 SI pada bayi 18,5 % dari target 80 %.
Besar masalah 76,87 %.
7. Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 SI pada Balita 78,79 % dari target 80 %.
Besar masalah 1,51 %.
8. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil 65,90 % dari target 80 %.
Besar masalah 17,62 %.
9. Cakupan penyuluhan gizi secara individu atau kelompok 11x / tahun dari target 12x /
tahun. Besar masalah 8,3 %.
10. Cakupan pembinaan tentang pemanfaatan pekarangan 0x / tahun dari target 12x / tahun
Besar masalah 100 %.
11. Cakupan rujukan gizi buruk ke Puskesmas tidak ada pelaksanaannya.
Besar masalah 100 %.
Dari masalah-masalah tersebut diprioritaskan 2 masalah :
1. Cakupan pemberian vitamin A 100.000 SI pada bayi sebesar 18,5 % dari target 80 %.
2. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil sebesar 65,90 % dari target 80 %.
Masalah tersebut diatas disebabkan karena :
1. Kurangnya tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat mengenai pentingnya
pemberian tablet vitamin A pada bayi.
2. Ketidaksediaan tablet zat besi di Puskesmas

28

3. Kurangnya jumlah kader posyandu.


4. Kurangnya jumlah posyandu.
5. Tidak adanya rapat kerja triwulan.

B. Saran
Saran yang diusulkan untuk penyelesaian masalah tersebut adalah :
1. Memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian tablet
vitamin A pada bayi. .
2. Meningkatkan mutu dan kinerja sistem pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
penyediaan tablet besi.
3. Menambah jumlah kader posyandu.
4. Menambah jumlah posyandu.
5. Diadakan rapat kerja triwulan.

DAFTAR PUSTAKA
1. www.gizi.net. Masalah gizi di Indonesia : Kondisi gizi masyarakat
memperihatinkan . Jakarta 2004.
2. www.dep-kes.com.
3. www.menkokesra.com.

29

4. Nency Vetty. Gizi buruk, ancaman generasi yang hilang . Inovasi


volume 5 / XVII. Jakarta November 2005.
5. www.kompas.com. Jutaan anak Balita terancam kekurangan Vitamin A
. Jakarta 2004.

Lampiran I
Variabel dan Tolok Ukur Keberhasilan Variabel
No

Variabel

Tolok Ukur Keberhasilan untuk variabel ini

30

Masukan
1.1 Tenaga

1.2 Dana
1.3 Sarana
A. Sarana Medis
(i) Inventaris

(ii) Habis Pakai

B. Sarana Non Medis


(i) Inventaris

(ii) Habis pakai

No

Variabel
1.4 Metode
a. Penimbangan

1 orang bidan
1 orang petugas gizi
Jumlah kader : 6 orang/ Posyandu
Jumlah kader yang aktif 5 orang/ Posyandu
Adanya dana yang
Swadaya Masyarakat)

mencukupi (APBD dan

- 1 buah stetoskop
- 1 buah tensimeter
- 1 buah timbangan Bumil
- 1 buah timbangan Balita/ Dacin
- Kapsul vitamin A 200.000 SI
- Kapsul vitamin A 100.000 SI
- Tablet zat besi
- Tempat/ Rumah Posyandu :
1 Posyandu melayani 100-150 Balita
- 5 buah kursi
- 5 buah meja
- 1 papan tulis
- Poster/ gambar yang berhubungan dengan gizi
- Brosur/ pamflet
- Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita
- Alat tulis kantor

Tolok Ukur Keberhasilan untuk variabel ini


Penimbangan bayi dan Balita dengan :
1. Timbangan Dacin
2. Menggunakan pakaian setipis mungkin
3. Menggunakan KMS Balita

31

4. Pencatatan dan penimbangan 12x/ tahun

b. Pemberian Makanan
Tambahan

Pada bati dan Balita 12x/ tahun di Posyandu

c. Paket pertolongan gizi

- Pemberian vitamin A 100.000 SI untuk bayi


- Pemberian vitamin A 200.000 SI untuk Balita
dilakukan 2x/ tahun
- Pemberian tablet zat besi pada Bumil 3x/ tahun
- Pemberian tablet zat besi pada Buteki 1x/ tahun

d. Penyuluhan gizi

Penyuluhan gizi secara individu atau kelompok


dilakukan 12x/ tahun

e. Pemanfaatan pekarangan

Pembinaan pemanfaatan pekarangan 12x/ tahun

f. Rujukan Gizi buruk

Rujukan gizi buruk ke Puskesmas setiap ditemukan


kasus bayi dan balita yang dalam penimbangan
dibawah garis merah

Proses
2.1 Perencanaan
a. Penimbangan
b. Pemberian makanan
tambahan (PMT)

No

Penimbangan bayi dan Balita 12x/ tahun di


Posyandu
Pada bayi dan Balita 12x/ tahun di Posyandu

c. Paket pertolongan gizi

Pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-12 bulan)


1x/ tahun di Posyandu
Pemberian kapsul vitamin A pada Balita 2x/ tahun
di Posyandu
Pemberian tablet zat besi pada Bumil 3x selama
masa kehamilan (mulai trimester ke II)
Pemberian tablet zat besi pada Buteki diberikan 1x
pada masa menyusui

d. Penyuluhan gizi

Penyuluhan gizi individu atau kelompok 12x/ tahun

e. Pemanfaatan pekarangan

Pemanfaatan pekarangan dilakukan 12x/ tahun

f. Rujukan gizi buruk

Rujukan gizi buruk ke Puskesmas setiap ditemukan


kasus

Variabel
2.2 Pengorganisasian

Tolok Ukur Keberhasilan untuk variabel ini


Terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas dalam melasanakan tugasnya

32

2.3 Pelaksanaan
a. Penimbangan
b. Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)

No

Penimbangan bayi dan Balita 12x/ tahun di


Posyandu
Pada bayi dan Balita 12x/ tahun di Posyandu

c. Paket pertolongan gizi

Pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-12 bulan)


1x/ tahun di Posyandu
Pemberian kapsul vitamin A pada Balita 2x/ tahun
di Posyandu
Pemberian tablet zat besi pada Bumil 3x/ tahun
Pemberian tablet zat besi pada Buteki 1x/ tahun

d. Penyuluhan gizi

Penyuluhan gizi secara individu atau kelompok


dilakukan 12x/ tahun

e. Pemanfaatan pekarangan

Pemanfaatan pekarangan dilakukan 12x/ tahun

f. Rujukan gizi buruk

Rujukan gizi buruk ke Puskesmas setiap ditemukan


kasus

2.4 Pengawasan
a. Laporan bulanan
b. Laporan triwulan
c. Pertemuan bulanan
d. Pertemuan triwulan

Ada
Ada
Ada
Ada

Keluaran
3.1 Cakupan penimbangan bayi
dan Balita 12x/ tahun

80%

3.2 Cakupan Pemberian


Makanan Tambahan (PMT)

12x/ tahun

3.3 Cakupan paket pertolongan


gizi:
Vit.A 100.000 SI (bayi)
Vit.A 200.000 SI (Balita)
Tablet zat besi pada Bumil
Tablet zat besi pada Buteki

80%
80%
80%
80%

Variabel
3.4 Penyuluhan Gizi

Tolok Ukur Keberhasilan untuk variabel ini


12x/ tahun

33

3.5 Pemanfaatan Pekarangan

12x/ tahun

3.6 Rujukan gizi buruk

100%

Lingkungan
4.1 Fisik
a. Lokal
b. Transportasi
c. Fasilitas Kesehatan
4.2 Non Fisik
Pendidikan & Sosial
Ekonomi

Umpan Balik
5.1 Pencatatan dan Pelaporan
5.2 Rapat Kerja

Dampak
6.1 Langsung
6.2 Tidak langsung

- Mudah dijangkau
- Tersedia sarana transportasi yang mudah
- Terdapat fasilitas kesehatan lain yang bekerja
sama dengan Puskesmas.
Masyarakat
mempunyai
pendidikan
dan
pengetahuan yang cukup serta tingkat sosial
ekonomi yang cukup untuk memenuhi gizi.
Adanya pencatatan dan pelaporan setiap bulannya
mengenai kegiatan UPGK
Ada hasil rapat kerja yang membahas laporan
kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi
program yang telah dijalankan.
Ada rapat kerja triwulan
Diharapkan peningkatan status gizi masyarakat
yang baik
- Diharapkan penurunan angka morbiditas dan
mortalitas ibu, bayi, Balita akibat gizi kurang
- Diharapkan peningkatan derajat kesehatan
keluarga

Lampiran II
Penyajian Data
Tabel 1. Klasifikasi jumlah penduduk di tiap RW di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan

34

Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007


RW
03
08
09
Total

Terdiri dari
15 RT
12 RT
11 RT
38 RT

Laki - Laki
1176
645
893
2714

Perempuan
1239
663
932
2834

Jumlah KK
538
374
458
1370

Jumlah Penduduk
2415
1308
1825
5548

Sumber : Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007

Tabel 2. Jumlah Bayi, Balita, Bumil dan Buteki di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Grogol III bulan Oktober 2007
Bayi
Balita
Bumil

Jumlah
243
783
270

Buteki

246

Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III tahun 2007

Tabel 3. Klasifikasi Penduduk berdasarkan Tingkat pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas


Kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
No
1
2
3
Total

Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi

Jumlah
637
456
277
1370

Persentase
46,50 %
33,30 %
20,20 %
100 %

Sumber : Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007

Keterangan :
Rendah : Tidak sekolah tamat SMP / sederajat
Sedang : Tamat SMA / sederajat
Tinggi : Tamat akademi / Perguruan Tinggi
Tabel 4. Klasifikasi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelurahan Grogol III periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
No
1
2
3
4
5
6
Total

Pekerjaan
Buruh
Wiraswasta
PNS
Pedagang
Pensiunan
Lain lain

Jumlah
218
187
323
79
73
130
1010

Persentase ( % )
21,5 %
18,5 %
32 %
7,8 %
7,3 %
12,9 %
100 %

35

Sumber : Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007

Tabel 5. Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas kelurahan Grogol III periode
November 2006 sampai dengan Oktober 2007
RW
03
08
09
Total

Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Posyandu
Bidan praktek swasta

Jumlah
1
3
1
5

Sumber : Data monografi Kelurahan Grogol tahun 2007

Tabel 6. Cakupan penimbangan bayi dan Balita di Puskesmas Kelurahan Grogol III
periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
Bulan
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei

S
320
320
369
369
377
377
377

K
335
341
360
354
358
361
374

D
194
187
181
223
214
194
202

N
87
127
107
120
148
84
135

36

Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah
Rata rata ( x )

377
377
377
377
4017
365,18

374
377
390
397
4021
365,54

205
192
208
190
2190
199,09

124
127
119
7
1185
107,72

Sumber : Laporan bulanan puskesmas Kelurahan Grogol III

Catatan : Pada bulan September tidak didapat data mengingat bulan puasa
Keterangan :

S = Jumlah seluruh bayi dan Balita yang ada di RW 03, 08 dan 09 Kelurahan Grogol

K = Jumlah seluruh bayi dan Balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat ( KMS )

D = Jumlah bayi dan Balita yang ditimbang

N = Jumlah bayi dan Balita yang naik berat badannya

Tabel 7. Status gizi bayi dan Balita di Puskesmas Kelurahan Grogol III periode November
2006 sampai Oktober 2007
Bulan
November

GIZI
LEBIH
3

GIZI
BAIK
169

GIZI
KURANG
15

GIZI
BURUK
7

Jumlah bayi
(D)
194

37

Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah

1
1
3
1
1
1
3
3
5
22

177
172
209
206
151
175
190
151
160
138
1898

5
9
5
33
16
12
28
36
37
196

5
3
4
9
6
2
10
9
10
65

187
181
223
214
194
202
205
192
208
190
2190

Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III

Catatan : Pada bulan September tidak didapat data mengingat bulan puasa
Tabel 8. Jumlah Pemberian Vitamin A pada bayi dan Balita di Puskesmas kelurahan Grogol
III Periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
RW
03

Vitamin A 100.000 SI ( Bayi )


Februari
Agustus
7
9

Vitamin A 200.000 SI ( Balita )


Februari
Agustus
132
89

08

97

83

09
Total

9
21

11
24

124
353

92
264

Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III

Tabel 9. Pemberian tablet zat Besi pada Bumil dan Buteki di Puskesmas Kelurahan Grogol III
periode November 2006 sampai dengan Oktober 2007
Bulan
November

Tahun
2006

Bumil
0

Pemberian tablet zat Besi


Buteki
0

38

Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah

2006
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

0
36
6
14
18
20
27
22
10
17
8
178

0
32
19
2
2
12
18
48
36
15
18
202

Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Grogol III

Catatan : Pada bulan November dan Desember tidak didapat data karena data hilang
akibat bencana banjir.
Pemberian tablet zat besi dilakukan dengan cara pemberian resep.

Lampiran III
Pembahasan
39

No
Variabel
I. KELUARAN
1. Cakupan penimbangan bayi dan
Balita
K/S
D/S
N/S
D/K
N/D
2. Cakupan status gizi pada bayi &

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

80 %
60 %
26 %
80 %
65 %

100 %
54,5 %
29,5 %
54,46 %
54,10 %

_
+
_
+
+

< 10 %

8,94 %

< 2,5 %

2,96 %

Balita

Gizi kurang

Gizi buruk
3. Cakupan pemberian makanan
tambahan ( PMT )
4. Cakupan pemberian Vitamin A

12x / tahun

11x / tahun

100.000 SI pada bayi


5. Cakupan pemberian Vitamin A

80%

18,5 %

200.000 SI pada Balita


6. Cakupan pemberian tablet zat besi

80%

78,79 %

pada Bumil
7. Cakupan pemberian tablet zat besi

80%

65,90 %

80 %

82,1 %

12x / tahun

11x / tahun

12x / tahun

0x / tahun

100 %
Tolok Ukur

0%
Pencapaian

+
Masalah

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

6 org / posyandu

33 orang

pada Buteki
8. Cakupan penyuluhan gizi secara
individu atau kelompok
9. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
10.Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
No
Variabel
II. MASUKAN
A. Tenaga
a.
Dokter
b. Bidan
c. Petugas gizi
d. Jumlah kader
B. Dana

40

APBD

Ada

Ada

Ada

Ada

Stetoskop

1 buah

1 buah

Tensimeter

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

Ada

Tidak ada

Ada

Ada

Ada

Ada

1 Posyandu /

3 Posyandu

5 buah

7 buah

Meja

5 buah

7 buah

Kursi

1 buah

1 buah

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Swadaya masyarakat
C. Materi
Medis

Timbangan bayi
Timbangan Bumil
Tablet zat besi
Kapsul Vitamin A 100.000 SI
Kapsul Vitamin A 200.000 SI
Non Medis
Posyandu

100150 Balita

Papan tulis
Poster / gambar yang berhubung
an dengan gizi
Brosur / pamflet
Kartu Menuju Sehat ( KMS )
Balita
No

Alat tulis kantor


Variabel
D. Metode
1. Penimbangan bayi dan Balita
2. Pemberian Makanan Tambahan
( PMT )
3. Pemberian Vitamin A 100.000 SI
pada bayi

41

4. Pemberian Vitamin A 200.000 SI


pada Balita

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Tolok ukur

Pencapaian

Masalah

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

5. Pemberian tablet zat besi pada


Bumil
6. Pemberian tablet zat besi pada
Buteki
7. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
8. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
9. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
III

PROSES
A. Perencanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita
2. Pemberian Makanan Tambahan
( PMT )
3. Pemberian Vitamin A 100.000 SI
pada bayi
4. Pemberian Vitamin A 200.000 SI
pada Balita
5. Pemberian tablet zat besi pada
Bumil
6. Pemberian tablet zat besi pada
Buteki

No

Variabel
7. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
8. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
9. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
B. Pengorganisasian
Terdapat struktur organisasi yang

42

jelas mengenai pembagian tugas

Ada

Ada

12x / tahun

11x / tahun

12x / tahun

11x / tahun

1x / tahun

1x / tahun

2x / tahun

2x / tahun

3x / tahun

3x / tahun

1x / tahun

1x / tahun

12x / tahun

11x / tahun

12x / tahun

0 x / tahun

Ada

Tidak ada

Laporan bulanan

Ada

Ada

Laporan triwulan

Ada

Tidak ada

Pertemuan bulanan

Ada

Ada

Pertemuan triwulan

Ada

Tidak ada

Tolok ukur

Pencapaian

Masalah

Mudah dicapai

Mudah

Tersedia

Tersedia

Cukup

Rendah

Cukup

Cukup

yang teratur
C. Pelaksanaan
1. Penimbangan bayi dan Balita
2. Pemberian Makanan Tambahan
( PMT )
3. Pemberian Vitamin A 100.000 SI
pada bayi
4. Pemberian Vitamin A 200.000 SI
pada Balita
5. Pemberian tablet zat besi pada
Bumil
6. Pemberian tablet zat besi pada
Buteki
7. Penyuluhan gizi secara individu
atau kelompok
8. Pembinaan tentang pemanfaatan
pekarangan
9. Rujukan gizi buruk ke Puskesmas
D. Pengawasan

No
IV

Variabel
LINGKUNGAN
Fisik
Lokasi
Transportasi
Non Fisik
Tingkat pendidikan & pengetahuan

43

Tingkat sosial - ekonomi


V.
UMPAN BALIK

1x / bulan

1x / bulan

Adanya pencatatan yang lengkap

1x / bulan

1x / bulan

Adanya pelaporan yang lengkap

Ada

Ada

Ada

Tidak ada

Adanya rapat kerja bulanan


VI

Adanya rapat kerja triwulan


DAMPAK
Langsung

Belum dapat
Ya

Peningkatan status gizi masyarakat


Tidak langsung

Belum dapat
Ya

Penurunan angka morbiditas dan


mortalitas ibu, bayi dan Balita

dinilai

dinilai

Belum dapat
Ya

Dinilai

Peningkatan derajat kesehatan


keluarga

44

Anda mungkin juga menyukai