Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISTEM GANDA


AKADEMI TEKNIK SOROAKO
JL. SOEMANTRI BROJONEGORO NO.1 SOROWAKO 92984
Telp : (021) 5249100 Ext. 5929 Fax (021) 5249589
Email : ats@ats-sorowako.ac.id
Website : http://www.ats-sorowako.ac.id

DISUSUN OLEH :

NAMA
ZAKWAN
B/N
KELAS

:
:
:

MUH. AFIF
ATS-KP14.15
XI.2 TKR

TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMK BUDI UTOMO
SOROAKO 2013/2014

1 | Page

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :


Nama

: MUH.AFIF ZAKWAN

Program keahlian : FABRIKASI


B/N

: ATS-KP14.15

Telah pra melaksanakan praktek kerja industry ( PRAKERIN ) , selama kurang


lebih 1 bulan , mulai 21 april s/d 31 mei 2014 , maka siswa tersebut dapat
memperoleh surat keterangan / sertifikat sesuai dengan prestasi kerja yang di
peroleh selama melaksanakan praktek kerja industry di ATS

( AKADEMI

TEKNIK SOROAKO )
MENGETAHUI
INSTRUKTUR/PENGAWAS

PEMBIMBING

LAPANGAN

(...)

(..

.)
DISETUJUI

2 | Page

KA.UPT PELATIHAN

()

MOTIVASI

Teknologi yang canggih adalah teknologi yang cepat guna dan bermanfaat.
Teknologi merupakan harapan bangsa dan Negara untuk membangun Negara secara

modern.
Disiplin adalah kunci pokok dari suatu keberhasilan.
Kegagalan merupakan jembatan emas untuk meraih

suatu

keberhasilan,

serta kesulitan yang timbul adalah suatu gejala yang wajar dari sebuah kehidupan

yang berarti.
Sebelum melakukan sesuatu kuasailah dulu ilmunya.
Berfikir dahulu sebelum bertindak.
Orang yang cerdas akan memikirkan orientasi masa depan, tetapi orang yang bodoh

akan memikirkan kejadian yang telah berlalu.


Jangan menunda-nunda waktu kalau anda masih sempat dan mampu melakukannya.
Guru yang paling baik adalah pengalaman.

3 | Page

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
praktek kerja industri ini dengan baik.
Laporan hasil praktek kerja industri ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) di SMK BUDI UTOMO SOROAKO, serta
laporan ini juga sebagai pelengkap kegiatan praktek kerja industri yang telah
dilaksanakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah terlibat dalam
pembuatan laporan praktek kerja industri ini, diantaranya :

Drs. Anwar Idy MM, selaku Kepala Sekolah SMK BUDI UTOMO SOROAKO

yang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan kegiatan prakerin ini.


Sukman S.Kom, selaku pembimbing di industri yang telah memberikan pengarahan

dan pengawasan selama prakerin berlangsung.


Pimpinan dan Karyawan ATS serta kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa Laporan Prakerin ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis mengharap adanya saran, masukan maupun kritik yang membangun guna

4 | Page

melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
para pembacanya.

Soroako, 30 Mei
2014

Muh. Afif
Zakwan

5 | Page

DAFTAR ISI

Halaman

Judul 1
Lembar
Pengesahan...

2
Motivasi

Penulis.

3
Kata
Pengantar...........................................

................................. 4
Daftar
Isi...

. 5
Bab I
Pendahuluan
Latar
Belakang..

. 6
.

Tujuan

Prakerin

. 6
Manfaat
Prakerin

.. 7
Bab II
Pelaksanaan Industry
Sejarah...

. 8
Visi

dan

Misi

. 8
Jenis

dan

Urain

Kegiatan...

. 9
Bab III

Penutup

6 | Page

Kesimpulan

dan

Saran..

.. 13
Daftar
Pustaka..

14

7 | Page

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri mengandung pengertian bahwa proses penyelenggaraan
pendidikan kejuruan (SMK) tidak hanya merupakan program milik SMK dan
Departemen Pendidikan Nasional akan tetapi merupakan program bersama antara
SMK dan Dunia Usaha / Dunia Industri.
Program bersama tersebut diorganisasikan melalui Majelis Sekolah (MS) sehingga
secara organisatoris Majelis Sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi SMK karena
Majelis Sekolah merupakan organisasi yang mewakili Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Praktek Kerja Industri sendiri dilaksanakan untuk menciptakan tenaga kerja yang
profesional, dimana para siswa yang melakukan pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan Ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari Dunia Industri. Tanpa
diadakannya Praktek Kerja Industri ini kita tidak dapat langsung terjun mempelajari
dunia Industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.

B. Tujuan
B.1. Tujuan Umum

Meningkatkan dan mengembangkan hubungan SMK dengan Dunia Usaha/Industri


agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu Pendidikan Menengah

Kejuruan.
Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan hubungan

kerjasamanya.
Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan
prakerin.

B.2. Tujuan Khusus

Mengenal Kegiatan Dunia Usaha dan Industri


Melaksanakan Proses Pembelajaran Produktif
Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
Berpraktek langsung melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya didunia usaha dan
industri

8 | Page

Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam


lapangan kerja antara lain struktur organisasi, kewirausahaan, jenjang karir dan

teknik
Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji dengan konsep-konsep yang

didapatkan selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.


Memperoleh ketrampilan tambahan sebagai pelengkap ketrampilan yang diperoleh

di sekolah
Membentuk kemampuan siswa dan menetapkan sikap profesional yang diperlukan
siswa sebagai bekal dalam memasuki lapangan kerja.

9 | Page

C. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah :

Dapat mengenali segala pekerjaan Industri dilapangan sehingga setelah selesai dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan terjun kelapangan kerja Industri dapat

memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.


Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukan serta umpan baik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian

pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan kerja.


Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian

peralatan dan kenyataan yang ada dilapangan kerja ke sekolah maupun sebaliknya.
Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan DU/DI
sehingga program pembelajaran dan pelatihan dapat berjalan dengan baik.

10 | P a g e

BAB II PELAKSANAAN INDUSTRY


Sejarah
ATS (dahulu bernama ISTC, IncoSumitomo Technical Training Center) didirikan oleh
PT Inco Tbk atas dana patungan INCO Ltd. Canada dan Sumitomo Metal Mining
Jepang pada tahun 1991 bertujuan memberikan kontribusi nyata di bidang pendidikan
dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakan lokal
area pertambangan PT. Inco Tbk maupun nasional agar memiliki kesiapan dalam
menghadapi tuntutan kebutuhan SDM bagi industri.
Pada awal berdirinya, ISTC menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan selama dua
tahun hingga tahun 1993. Kemudian, ISTC dikembangkan menjadi institusi pendidikan
perguruan tinggi yang ditandai dengan pengajuan ijin penyelenggaraan ke Dikti melalui
KOPERTIS IX. ISTC berubah nama menjadi Akademi Teknik Soroako (ATS) sesuai
dengan KepMen P & K RI No.151/D/O/1993. ATS secara resmi menyelenggarakan
program pendidikan Diploma III Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin.
Dengan semakin bertambahnya Fasilitas Pendukung, Sumber daya serta tuntutan untuk
berproduksi maka sejak tahun Akademik 2003/2004 Program Studi dikembangkan
menjadi empat bentuk konsentrasi / Spesialisasi Teknik sebagai berikut :

Gambar dan Desain Mekanik (Drawing, Drafting and Design),

Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Mechanical Maintenance),

Pembuatan Sukucadang Mesin (Machine and Process Operation / Machining),

Fabrikasi dan Pengelasan (Fabrication and Welding).

Otomotif (Automotive) *

Visi dan Misi

11 | P a g e

VISI
ATS menjadi institusi pendidikan vokasi terbaik di Kawasan Timur Indonesia dan
memiliki daya saing tinggi di tingkat Nasional maupun Global pada tahun 2025.
MISI

Menghasilkan lulusan yang kompeten,

Menggiatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,

Menggiatkan upaya perbaikan berkelanjutan.

Jenis dan Uraian Kegiatan


1.

Mengelas ( Las Listrik )


Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan

kalor dengan atau tanpa pengaruh tekanan.


Langkah-langkah mengelas:

Siapkan alat las listrik dan benda yang akan dilas.


Hidupkan mesin las.
Gunakan Alat keselamatan kerja.
Lakukan las Tig terlebih dahulu untuk mencegah agar tidak terjadi pergeseran benda

kerja ketika proses mengelas.


Lakukan pengelasan dengan tepat dan benar.

2.

Mengamplas / Mengikir
Pengamplasan dilakukan untuk menghaluskan permukaan benda kerja yang

kurang rata dan menghaluskan hasil bubutan yang kurang halus.


Langkah-langkah Mengamplas:

Siapkan benda yang akan diamplas atau dikikir.


12 | P a g e

Gosokan amplas / kikr pada benda kerja yang kurang rata.


Lakukan berulang kali hingga halus.

3. Memotong ( Gerinda Potong )


Langkah-langkah menggergaji mesin atau menggunakan mesin potong

4.

Pasang benda kerja pada ragum/ tempat yang disediakan


Ukur benda yang akan di potong
Nyalakan Mesin Gergaji atau Mesin Potong
Tarik tuas mesin potong ke bawah sampai benda terpotong dan lepas
Matikan mesin potong
Lepaskan benda kerja dengan mengendurkan ragum.

Menggerinda ( Gerinda Tangan )


Penggerindaan dilakukan agar benda kerja terlihat lebih rapi dan bagus.Benda

kerja yang perlu digerinda adalah semua benda kerja logam hasil produksi.Gerinda yang
digunakan ada gerinda tangan untuk benda kerja besar, dan ada gerinda duduk.
Langkah-langkah Menggerinda:

Gunakan alat keselamatan kerja sesuai prosedur.


Pastikan batu gerinda sudah terpasang dengan benar.
Nyalakan gerinda.
Lakukan penggerindaan pada bagian yang perlu digerinda .
Lakukan penggerindaan berulang kali agar benda kerja menjadi lebih rapi dan halus.
Merupakan proses pembersihan kerak pada benda kerja yang bergelombang atau

bagian

samping

yang

belum

rata.

Menggerinda

mempunyai

tujuan

untuk

menghilangkan kerak pada benda kerja, dapat juga membentuk siku pada sebuah plat
dan pada bagian yang tidak rata agar kelihatan rata dan rapi.
5.

Mengebor

13 | P a g e

Mengebor dilakukan untuk membuat lubang pada benda kerja. Jenis mesin bor
yang digunakan yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk.
Langkah-langkah mengebor:

Jepit benda kerja pada ragum.


Pasang mata bor pada mesin bor sesuai ukuran yang dibutuhakan.
Lakukan pengeboran setelah semuanya terpasang dengan benar.
Mulailah mengebor dengan perlahan-lahan.
Lakukan dengan hati-hati dan perhatikan tebal tipisnya benda kerja agar mata bor
tidak mudah tumpul dan patah.

6. Menekuk Plat ( Mesin Bending )


Langkah-langkah mengoperasikan mesin bending :

ON kan sakelar switch power utama.


ON kan main power screen dengan kunci khusus.
Atur kunci mode proses program pada mesin, sesuai dengan yang dibutuhkan
( Manual atau otomatis ). Bila digunakan secara manual maka proses berikutnya

tidak dilakukan.
Aktifkan layer dengan memutar switch pada posisi ON.
Masukkan data benda kerja yang akan diproses dengan menekan tombol P.
Masukkan data untuk kekuatan tekanan hidrolik pada benda kerja dengan

menggunakan rumus yang ada.


Reset 2 tombol emergency stop berwarna merah pada posisi ON.
ON kan motor pompa hidrolik dengan menekan tombol berwarna biru.
Tekan tombol run untuk memproses data yang dimasukkan. Untuk memberhentikan

proses data tekan tanda stop.


Tekan Pedal Down sekali untuk menurunkan pisau penekan benda kerja, tekan pedal
Up sekali untuk menaikkan pisau penekan benda kerja.

14 | P a g e

Bila mesin sudah tidak digunakan, maka matikan motor pompa hidrolik dengan

menekan emergency stop pada screen ataupun pada pedal.


Matikan main power screen dan main power utama.

7. MengOxy
Langkah-langkah mengoxy antara lain :

Tempatkan botol asetelin dan oksigen menjadi satu pada kereta dorong di tempat

yang aman.
Keran masing-masing botol dibuka sebentar lalu tutup kembali.
Pasang regulator pada masing-masing botol, lalu buka keran masing-masing botol.
Hubungkan selang pada lubang pengeluaran, kencangkan ikatannya dengan kunci

pas.
Putar keran regulator sampai menunjukkan tekanan kerja yang di perlukan.
Buka keran pembakar asitelin, sementara itu keran oksigen dalam keadaan tertutup.
Nyalakan ujung pembakar dengan permatik.
Menyetel api las dengan memutar keran pembakar asetelin dan keran pembakar

oksigen.
Apabila telah selesai, matikan api las.

8. Memotong Plat ( Mesin Shearing LVD-HD )


Langkah-langkah mengoperasikan Mesin Shearing :

ON kan main switch panel.


ON kan Release Push Button Emergency di panel dan pedal switch.
Tekan tombol reset elektrik.
ON kan / Start hidrolic motor.

15 | P a g e

ON kan switch pisau pemotong ke posisi panah bentuk U.


ON kan switch NC ke posisi angka satu.
Atur / setting engkol untuk clearance pisau sesuai ketebalan plat yang akan

dipotong.
Setting Jarak stopper sesuai kebutuhan dengan menginstall nilai yang diinginkan

pada monitor elgo.


Pastikan rack angle pisau sesuai ketebalan plat.
Atur tombol pengatur panjang langkah pemotongan pisau sesuai panjang plat yang

akan dipotong.
Pastikan kembali area kerja mesin aman sebelum melakukan proses pemotongan.
Tekan pedal untuk memotong plat.
Bersihkan mesin ( Lumasi dengan Oli ) dan area kerja setelah selesai bekerja.
Tidak boleh memotong material yang bukan PLATE ( Sheat Plate ).

Langkah-langkah mematikan mesin shearing :


STOP tombol hidrolik motor.
OFF kan switch pisau pemotong dan NC Elgo( posisi kunci ).
OFF kan atau tekan kedua release push button.
OFF kan main Switch.

9. Membentuk plat (portable shape cutting machine)


Langkah pengeopersian alat ini hampir sama dengan pengeporasian las asetilin. Tetapi
yang membedakan alat ini di lengkapi dengan motor yang dapat memotong plat secara
otomatis yang mengikuti mal yang sebelumnya sudah kita buat.

16 | P a g e

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Jurusan teknik mesin adalah jurusan yang mempelajari hal-hal mengenai
pembuatan produksi dan penggunaan alat-alat yang beragam. Hal-hal tersebut meliputi
sperti kegiatan mengelas, mengamplas/mengikir, memotong, menekuk, menggerinda,
dan mengOxy serta mengebor. Adapun alat-alat yang digunakan seperti contohnya
adalah Las listrik, gerinda potong, amplas, kikir, mesin shearing, mesin bending, mesin
bor, gerinda tangan dan tak kalah penting adalah las astelin.
Adapun alat keselamatan kerja yang harus di perhatikan adalah kacamata safety,
baju standar, sepatu safety, ear plug, earmuff, sarung tangan dan masker.

Saran
Dalam melakukan kegiatan/ pekerjaan kita harus memperhatikan prosedur kerja
standar yang telah ditentukan agar kita dapat bekerja dengan aman dan nyaman, serta
mendapatkan hasil yang baik pula.
Tetapi semua perlengkapan safety tersebut tidak ada gunanya apabila tidak ada
kepedulian dari penggunanya sendiri. Seperti sebuah kata yang menginspirasi saya
dalam melakukan suatu pekerjaan, BE SMART, BE SAFE

17 | P a g e

Daftar Pustaka

http://www.ATS-sorowako.ac.id/Sejarah/
http://www.ATS-sorowako.ac.id/Visi-Misi/
http://www.google.com/ats-logo/image/1345x900/kass120spiqs.
www.google.com/ash45-Teknik-mesin-SMK-textjsak12o-112-acc.oa/
Wiki-Wikipedia/Machine-Technique/smk/21947901-awdak.co/
Book/References/ATS-machine;Text/322Jk192/Document./
Book/Refernces/Produktif-03/teknik-pengelasan/mendante.st
Penulis/Afif-zakwan/ATS-KP14.15/hasil-belajar/PSG/mei2104/-

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai