Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN MENGENAI METODE PENANAMAN

TUMPANGSARI PADA LAHAN SENGON


Oleh: Andika Wahyu Prasanko
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini obat tradisional merupakan salah satu potensi pembangunan di
bidang kesehatan, sehingga keberadaannya perlu terus digali, diteliti dan
dikembangkan serta dimanfaatkan dalam rangka pemerataan pelayanan di bidang
kesehatan. Sejalan dengan berkembangnya minat masyarakat terhadap obat
tradisional, jumlah industri terus meningkat. Jumlah produsen obat tradisional
tercatat paling sedikit 350 perusahaan yang tergabung dalam Gabungan
Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia, seperti Air Mancur, Nyonya
Meneer, Sari Ayu, Simona dan lain-lain. Kini mulai bermunculan fitofarmaka,
yaitu industri farmasi obat modern yang juga memproduksi obat tradisional
seperti PT Kimia Farma, PT Tenaga Tani Farma dan lain-lain (Erdiasa Nursaman,
2012).
Sejalan dengan hal tersebut maka peningkatan pemanfaatan oleh
masyarakat dan industri akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan
akan bahan baku. Bahan baku yang digunakan umumnya berbentuk tumbuhan
sehingga peningkatan pemanfaatan tanaman obat ini akan berdampak positif
terhadap pengembangan budidaya dan pengelolaan tanaman obat, disamping itu
hal ini dapat memberikan peluang kepada para petani untuk terus melestarikan
keberadaan tanaman obat karena dapat digunakan sebagai peluang usaha guna
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Masyarakat desa Ambulu Kecamatan Wringin sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani dan tanaman yang menjadi komoditas pertanian yaitu
tumbuhan

sengon.

Tanaman

sengon

merupakan

tanaman

yang

dalam

pemanfaatannya diambil batang pohonnya untuk dijual, namun demikian waktu

yang diperlukan untuk menjadikan tumbuhan ini siap dimanfaatkan berkisar


antara
4-8 tahun yang mengakibatkan petani harus memiliki pekerjaan lain
sembari menunggu sengon siap untuk dipanen. Potensi inilah yang seharusnya
menjadi fokus utama baik pemerintah maupun masyarakat, lahan yang begitu
subur di bagian bawah tanaman sengon dapat dimanfaatkan menjadi ladang
tanaman obat yang dengannya petani dapat mendapatkan penghasilan lain selain
hasil panen tanaman sengon.
Menjadi harapan bahwa upaya pengembangan tanaman obat tradisional
Indonesia akan dapat mencapai sasaran dan dapat berkembang bersama-sama obat
modern, serta mengisi kebutuhan sarana kesehatan masyarakat. Keutamaankeutamaan obat tradisional adalah bersifat aman dipakai, dan memberikan
pendapatan tambahan bagi para petani, yang berarti bahan bakunya dapat
diproduksi di dalam negeri.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan permasalahan mengenai bagaimana melakukan sosialisasi terhaap
masyarakat tentang pentingnya tanaman obat dan peluang usaha yang dapat dapat
diperoleh dari pengelolaanya serta bagaimana memberikan contoh kepada
masyarakat Desa Ambulu Kecamatan Wringin Bondowoso tentang bagaimana
pemberdayaan serta budidaya yang baik terhadap tanaman obat tersebut
khususnya bila disandingkan dengan tanaman lain.
1.3 Maksud dan Tujuan
Dengan adanya pengetahuan masyarakat mengenai fungsi dan hal-hal
positif yang dapat diperoleh dari pemanfaatan tanaman obat diharapkan
masyarakat akan sadar bagaimana memanfaatkan lahan pertanian secara efektif
dan efisien sekaligus dapat memberikan keuntungan yang berlipat namun dengan
perencanaan serta perhitungan yang tepat dan sesuai.

BAB II. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 PENYULUHAN
a) Tempat dan Waktu
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan potensi
tanaman obat ini dilakukan pada:
Tempat

: Balai Desa Ambulu, Kecamatan Wringin, Kabupaten


Bondowoso

Hari, Tanggal

Waktu

: 08.00 WIB-selesai

b) Khalayak Sasaran
Gabungan Kelompok Tani Desa Ambulu serta masyarakat sekitar.

c) Matriks Kegiatan
Program
Pilar Lingkungan
Penyuluhan manfaat tanaman
obat serta proses budidaya dan
pengelolaan yang baik dan
benar

Tujuan

Volume

Untuk
memberikan 1 kali
suatu kesadaran akan pertemuan
manfaat yang dapat
diperoleh
dari
pemanfaatan tanaman
obat

Sasaran
Gapoktan
Desa
Ambulu,
Kecamatan
Wringin

Jadwal

Bentuk

(Minggu ke)

Kegiatan
Penyuluhan

Pelaksana
PJ: Andika
Anggota: 1
Tim KKN
Desa
Ambulu,
Wringin,
Bondowoso

2.2 PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN OBAT PADA SALAH


SATU LAHAN
a) Tempat dan Waktu
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman
obat ini dilakukan pada:
Tempat

: Salah satu lahan pertanian sengon masyarakat Desa


Ambulu, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso

Hari, Tanggal

Waktu

: 08.00 WIB-selesai

b) Khalayak Sasaran
Gabungan Kelompok Tani Desa Ambulu serta masyarakat sekitar.

c) Matriks Kegiatan
Program
Pilar Lingkungan
Penanaman tanaman obat pada
salah satu lahan pertanian
sengon
masyarakat
Desa
Ambulu, Kecamatan Wringin,
Kabupaten Bondowoso

Tujuan

Volume

Untuk
memberikan 1 kali
gambaran
nyata pertemuan
terhadap masyarakat
mengenai pengelolaan
serta
budidaya
tanaman obat

Sasaran
Gapoktan
Desa
Ambulu,
Kecamatan
Wringin

Jadwal

Bentuk

(Minggu ke)

Kegiatan
Pelaksanaan
penanaman
tanaman
obat

Pelaksana
PJ: Andika
Anggota: 1
Tim KKN
Desa
Ambulu,
Wringin,
Bondowoso

Anda mungkin juga menyukai