Laporan Praktikum Respirasi Serangga
Laporan Praktikum Respirasi Serangga
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Respirasi
Pernapasan mutlak diperlukan makhluk hidup agar dapat tetap hidup. Pernapasan
meliputi pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida, serta penggunaan energi dalam
tubuh. Sistem pernapasan pada serangga berupa system pembuluh trakea. Trakea merupakan
2
yaitu:
Respirasi aerob
Yang menggunakan O2 sebagai terminal electron akseptor (respirasi yang memerlukan
oksigen,penguraian lengkap sampai dihasilkan CO2 + H2O oksidasi sempurna).
Reaksinya : C6H12O6 6CO2 + 6H2O + ATP
b. Respirasi anaerob
Yang tidak memerlukan oksigen tetapi asam organic sebagai electron akseptor (respirasi
yang tidak memerlukan oksigen, penguraian bahan organic tidak lengkap oksidasi tidak
sempurna).
Reaksinya : C6H12O6
2. Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk
berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
3. Suhu.
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,
dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu
sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan.
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan
yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
2.3 Sistem Pernafasan Serangga
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi
untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan
CO2 dari tubuh. Trschea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang
masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini
tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri
tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan
sebagian ke kantung hawa.
Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi
karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
2.4 Respirometer Sederhana
Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untukmengukur kecepatan
pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar.
Jika tidak ada perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g,
yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik.
Respirometer ini terdiri atas dua bagian yang dapat dipisahkan, yaitu tabung spesimen (tempat
hewan atau bagian tumbuhan yang diselidiki) dan pipa kapiler berskala yang dikaliberasikan teliti
4
hingga 0,01 ml. Kedua bagian ini dapat disatukan amat rapat hingga kedap udara dan didudukkan pada
penumpu (landasan) kayu atau logam.
Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan
oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu
disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang
tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu
dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
No Nama Objek
Berat Objek
Waktu
Volume Udara
Jangkrik
5,6 gr
2 menit
0,17 ml
Belalang
3,3 gr
2 menit
0,14 ml
Capung
3 gr
2 menit
0,34 ml
Bunga Kamboja
5,7 gr
2 menit
0,06 ml
3.2
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer,
digunakan larutan KOH. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga
pergerakan dari larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun
reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
KOH + CO2 K2CO3 + H2O
Setelah itu serangga dimasukkan ke dalam tabung dan tabung ditutup dengan bagian yang
berskala rapat-rapat. Untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung, pada ujung terbuka
pipa berskala diberi setetes larutan eosin. Larutan eosin ini akan bergerak ke arah tabung
spesimen karena terjadinya penyusutan volum udara dalam ruang tertutup (tabung spesimen)
sebagai akibat pernapasan, yaitu O2 diserap sedangkan CO2 dihembuskan tetapi lalu diserap
oleh KOH. Kecepatan larutan eosin itu bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan
pernapasan organisme (serangga) yang diselidiki.
4.2 Perhitungan
a)
Jangkrik
Massa serangga = 5,6 gr
Kecepatan respirasi = 0,17 ml/2 menit
= 0,085ml/menit
b) Belalang
Massa serangga = 3,3 gr
Kecepatan respirasi = 0,14 ml/2 menit
= 0,07 ml/menit
c) Capung
Massa serangga = 5,6 gr
Kecepatan respirasi = 0,34 ml/2 menit
= 0,17ml/menit
d) Bunga Kamboja
Massa = 5,7 gr
Kecepatan respirasi = 0,06 ml/2 menit
= 0,003 ml/menit
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi laju
respirasi adalah :
1. Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang
sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju
respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih
rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
2. Massa Tubuh
Hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding lurus. Karena setiap makhluk
hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Semakin berat serangga
semakin cepat pergerakan larutan eosin pada pipa berskala, begitupun sebaliknya, semakin
ringan serangga maka semakin lambat pergerakan larutan eosin pada pipa berskala. Ini artinya
semakin berat tubuh serangga, akan semakin banyak membutuhkan oksigen sehingga akan
semakin cepat pernafasannya. Sebaliknya, semakin ringan tubuh serangga akan semakin
lambat respirasinya. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia lebih banyak
membutuhkan oksigen sehingga akan bernafas cepat.
3. Suhu.
8
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk
mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2
dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang
masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini
tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui
stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama,
udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada
serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya
pengaruh kontraksi otot-otot tubuh.
6CO2 + 6H2O
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Semua organisme membutuhkan oksigen untuk berespirasi.
2. Kebutuhan oksigen setiap organisme dipengaruhi oleh jenis organisme, ukuran berat
tubuh, serta aktivitas organisme tersebut.
3. Tidak semua jenis hewan memiliki sistem respirasi yang sama, alat alat pernapasan
dan lain sebagainya yang sama pula.
4. Habitat yang mereka tempati juga mempengaruhi sistem respirasi mereka, walaupun
pada jenis serangga ataupun jenis hewan yang serupa.
5.2 Saran
Dalam praktikum lakukan dengan teliti sehingga dapat mendapatkan hasil yang akurat.Jangan
mengubah/menggeser posisi respirometer agar laju eosin tidak terganggu.Sebaiknya, saat
pengambilan KOH menggunakan sendok atau tissue karena jika terkena kulit akan mengakibatkan
gatal/panas. Dalam menyambungkan tabung dengan pipa respirometer gunakan plastisin agar
lebih mudah dilepas lagi dan menjaga agar udara dalam tabung tidak bocor (tidak tercampur
dengan udara luar).
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ananditainformasi.blogspot.co.id/2011/06/laporan-praktikum-biologi-menguji.html
http://dinaseptember.blogspot.co.id/2012/04/respirasi.html
http://fiswan3b.blogspot.co.id/2014/12/mengukur-laju-respirasi-pada-serangga.html
https://secondscienceedu.wordpress.com/ceedu-junior-high/laporan-praktikum-biologi%E2%80%9Crespirasi-serangga%E2%80%9D/
12