Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Sel tumbuhan
Sel hewan
Membran plasma
Dinding sel
Nukleus
Sitoplasma
RE
Ribosom
Kompleks Golgi
Lisosom
Mitokondria
Kloroplas
Vakuola
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada,kecuali
Sentriol
hewan uniseluler
Ada
Sentrosom
Ada
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan
5
No
1.
2.
3.
4.
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1 Analisis Hasil
1. Jaringan Gabus
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi
alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati
atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu
sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium
gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin.
Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak
ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori
pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi
karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya
2. Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel Allium cepa yang
sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari umbinya, kemudian diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa sel umbi Allium cepa
mempunyai bentuk persegi panjang. Bagian yang dapat diamati adalah dinding sel,
inti sel, dan sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat vakuola dan plastida yang
mengandung zat warna.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa) adalah sel hidup
karena terdapatnya protoplasma, yaitu plastida, plasma sel, inti sel, dan sitoplasma.
Bagian sitoplasma pada sel ini tampak jelas untuk diamati karena berbentuk butiranbutiran halus. Inti sel terdapat pada sitoplasma. Sel Allium cepa tersusun rapat dengan
ruang antar sel diantara sel yang satu dengan sel yang lain yang merupakan jalan
transportasi antar sel.
Pada sel ephitelium pipih berlapis ini terdapat organel berupa membran sel, inti sel,
membran dasar, sitoplasma, jaringan ikat dan pembuluh kapiler. Sel ephitelium pipih
berlapis berfungsi sebagai pelindung dan penghasil mucus.
Sel epithelium tidak hanya terdapat pada rongga mulut tetapi juga terdapat pada
organ-organ lainnya.
Sel ephitelium pipih berlapis adalah sel hidup yang melakukan aktivitas hidup karena
memiliki inti sel, sitoplasma dan oragnel hidup lainnya.
Dari praktikum yang telah dilakukan adapun analisis hasilnya adalah sel hewan
memiliki perbedaan denga sel tumbuhan.
Secara mikroskopis sel sel yang telah diamati semua hasil sama dengan
literature yang ada. Bahwa secara sederhana perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
adalah pada dinding selnya. Dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel sementara
sel tumbuhan memiliki dinding sel. Jadi, pada pengamatan yang telah dilakukan
adalah benar dan sama persis dengan literatur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan
microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
5.2 Simpulan
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel hewan, sel tumbuhan dan
hewan hewan kecil lainnya dapat di simpulkan bahwa;
1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana.
2. Dari hasil pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu dari hasil
pengamatan yang dilakukan adalah berbeda-beda.
3. Perbedaan dari sel yang diamati adalah terdapat pada bentuk sel dan
organel-organel penyusunnya.
4. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap (umumnya hexagonal, karena
memiliki dinding sel).
5. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena sel tumbuhan memiliki
plastida, vakuola, dinding sel (sel hewan tidak memilikinya), serta sel
tumbuhan tidak memiliki sentriol dan lisosom.
6. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel
sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
7. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga
gerakan membrane sel terbatas.
8. Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang
digunakan diantaranya; microskop binokuler, objek glass, tissue silet
batang korek api, jarum penthul dan cover glass.
9. Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang
digunakan diantaranya: bawang merah, gabus dan epitel bagian dalam
rongga pipi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://junaidil.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-biologi-struktur-sel_21.html
http://rianrizqi13.blogspot.com/2014/04/praktikum-pengamatan-sel-tumbuhandan.html
http://nerahmawati.blogspot.co.id/2012/09/praktikum-biologi-sel-hewan-dantumbuhan.html
11