dan
merupakan
komoditi
strategis
bagi
pembangunan
nasional.
menunjukkan
bahwa
kekurangan
beras
sangat
mempengaruhi
rakyat
di
bidang
pangan.
Kemiskinan
menjadi
gejala
sosial
dalam
penanganannya.
Masalah
ini
menjadi
perhatian
nasional
dan
Instruksi
Presiden
Nomor
Tahun
2008
tentang
Kebijakan
Perberasan
peningkatan
pendapatan
petani,
ketahanan
pangan,
pengembangan
ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada Perum
Bulog diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi
kelompok
masyarakat
miskin
dan
rawan
pangan,
yang
penyediaannya
Mutu
beras:
Masih
dijumpai
mutu
beras
yang
rendah
dibeberapa
daerah/dibeberapa saat
7) Moving beras antar Divre: harus memperhatikan mutu, masa simpan dan
angkutan yang layak
8) Pengelolaan ditribusi raskin yang rawan penyelewengan dan penyimpangan
dana/ mal administrasi, seperti: pemeriksaan terhadap kualitas beras yang lemah,
distribusi yang acap kali tidak mengutamakan orang miskin, dan pengelolaan uang
hasil penjualan Raskin yang tidak terkontrol . (Pusat Telaah dan Informasi Regional
(PATTIRO), 2014).
Kurangnya
transparansi
serta
pengawasan
ketat
dalam
pengelolaan
dan