CEDERA KEPALA
Disusun oleh :
BAHRUN 1102009053
CECEP SAEFUL HUDA 1102009061
Pembimbing:
Dr. H. Herry Setya Yudha Utama, Sp.B, MHKes, FinaCs,ICS
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
:Tn.A
Usia
:6 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal Masuk
: 26 april 2013
Tanggal Keluar
: april 2013
CM
: 80 31 53
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
A. Keluhan Utama
: ketabrak motor
B. Keluhan Tambahan
: muntah
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Suhu
: 36.5o c
Frekuensi Nadi
: 128 kali/menit
Frekuensi Napas
: 24 kali/menit
1
Tekanan darah
A. Status Generalis
-
Kulit
Warna
kulit
hitam,
Kepala
Simetris, mesochepal,
Konjungtiva
Deviasi
Bibir
Mata
anemis
Hidung
septum
(-),
discharge (-)
-
Mulut/Gigi
tidak
kering,
Telinga
Simetris,
serumen
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
Perkusi
Gallop (-)
- Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
RESULT
13.4
1.6
1.0
11.1
11.5
6.4
83.1
3.62
29.8
37.5
90.6
29.8
32.9
11.9
233
7.7
0.231
14.6
FLAGS
H
H
L
H
UNIT
10^3/l
10^3/ l
10^3/ l
10^3/ l
%
%
%
10^6/ l
g/dl
%
m^3
Pg
g/dl
%
10^3/ l
m^3
%
%
NORMAL
4.0-12.0
1.0-5.0
0.1-1.0
2.0-8.0
25.0-50.0
2.0-10.0
50.0-80.0
4.0-6.20
11.0-17.0
35.0-55.0
80.0-100.0
26.0-34.0
31.0-35.0
10.0-16.0
150.0-400.0
7.0-11.0
0.200-0.50
10.0-18.0
DIAGNOSIS KERJA
- Epidural hematom
DIAGNOSIS BANDING
1. Subudaral hematom
2.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
2. MRI
PENGOBATAN
IVFD RL 0,9% ~ 20 tetes per menit
Ketorolac 3x30 mg
Ranitidine 2x50 mg
Ondansetron 3x2mg
Kalnex 3x125
PROGNOSIS :
Dubia ad bonam
CEDERA KEPALA
4
Cidera
Serebral
Cidera serebral meliputi:
1. Komosio Serebri (geger otak) :
Gangguan fungsi neurologik ringan tanpa adanya kerusakan
struktur otak, terjadi hilangnya kesadaran kurang dari 10 menit
atau tanpa disertai amnesia, muntal, muntah, nyeri kepala.
Biasanya dapat kembali dalam bentuk normal.
2. Kontusio Serebri (memar) :
Benturan menyebabkan perubahan dari struktur dari permukaan
otak yang
mengakibatkan pendarahan dan kematian jaringan dengan atau
tanpa edema. Hilangnya kesadaran lebih dari 10 menit.
3. Laserasio serebri :
Gangguan fungsi neurologik disertai kerusakan otak yang berat
dengan fraktur
tengkorak terbuka. Massa otak terkelupas keluar dari rongga
kranial.
4. Hematoma Epidural :
Perdarahan yang menuju ke ruang antar tengkorak dan durameter
akibat laserasi
dari arteri meningea media. Hematoma ini disebabkan oleh karena
ruptur sebuah
arteri meningen,biasanya berkaitan dengan fraktur tengkorak.
5. Hematoma Subdural :
Kumpulan darah antara permukaan dalam durameter dan
araknoidmeter.
Hematoma ini disebabkan oleh kerusakan vena penghubung
(Bridging veins)
yang berjalan dari permukaan otak sinus dura.
6. Hematoma Intracerebral :
Perdarahan yang menuju ke jaringan serebral. Biasanya terjadi
akibat cedera
langsung dan sering didapat pada lobus frontal atau temporal.
7. Hematoma Subarachnoid :
Hematoma yang terjadi akibat trauma.
Cedera saraf kranialis
Saraf cranial yang rentan terhadap cedera dengan fraktur
tengkoran adalah saraf
olfaktorius, optikus, okulomotorius, troklearis, cabang pertama dan
kedua dari
7
Jika GCS antara 3-8, hilang kesadaran lebih dari 24 jam, biasanya
disertai
kontusio, laserasi atau adanya hematoma dan edema serebral.
a) Kehilangan kesadaran dalam waktu lama
b) Status kesadaran menurun responsif hanya terhadap nyeri
atau tidak responsif
c) Terdapat kebocoran LCS dari hidung atau telinga
d)Tanda-tanda neurologis lokal (pupil yang tidak sana, kelemahan
sesisi)
e) Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial:
e.1. Herniasi unkus: dilatasi pupil ipsilateral akibat kompresi nervus
okulomotor
e.2. Herniasi sentral: kompresi batang otak menyebabkan
bradikardi dan
hipertensi
f) Trauma kepala yang berpenetrasi
g) Kejang (selain Kejang singkat (<2menit) satu kali segera setelah
trauma)
Manifestasi Klinis Head Injury( Trauma Kepala)
Manifestasi klinis head Injury meliputi:
Fraktur tengkorak : Keluarnya cairan serebrospinalis atau cairan
lain dari
hidung (rhinorrhoe) dan telinga (otorrhoe), kerusakan saraf kranial,
dan
perdarahan dibelakang membran timfani.
Komosio serebri : Muntah tanpa nausea, nyeri pada lokasi cidera,
mudah
marah, lesu, mual, hilang ingatan sementara, sakit kepala, pusing,
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
Kontusio serebri : Perubahan tingkat kesadaran, lemah, sulit
bebicara, hilang
ingatan, sakit kepala, demam di atas 37 0C, berkeringat banyak,
aktifitas kejang,
rhinorrhoe, dan kelumpuhan saraf kranial.
Hematoma epidural : Hilang kesadaran, gangguan penglihatan,
sakit kepala,
lemah/paralisis pada salah satu sisi, tekanan darah meningkat,
denyut nadi
menurun, pernafasan menurun dengan pola yang tidak teratur.
Hematoma
penglihatan,
peningkatan TIK (Tekanan Intrakranial), otot wajah melemah, hilang
kesadaran. Hematoma subdural kronik : Gangguan mental, sakit
kepala hilaang
timbul, gangguan penglihatan, perubahan pola tidur.
Mekanisme Cedera Pada Head Injury
Mekanisme Cedera Pada Head Injury meliputi:
Akselerasi
Jika benda bergerak membentur kepala yang diam, misalnya pada
orang yang
diam kemudian dipukul atau telempar batu.
Deselerasi
Jika kepala bergerak membentur benda yang diam, misalnya pada
saat kepala
terbentur.
Deformitas
Perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat
trauma,
misalnya adanya fraktur kepala, kompresi, ketegangan atau
pemotongan pada
jaringan otak.
Pada saat terjadinya deselerasi ada kemungkinan terjadi rotasi
kepala sehingga
dapat menambah kerusakan. Mekanisme kerusakan kepala dapat
mengakibatkan kerusakan pada daerah dekat benturan (Coup) dan
kerusakan
pada daerah yang berlawanan dengan benturan (Contra coup).
Adapun mekanisme cidera kepala primer menurut Williamson dan
Waxman, 2007 yaitu
1. Acceleration of the barain
2. Direct distruption in open head injury
3. Contusion
4. Contra-coup
5. Compression
Kekacauan terkait cedera kepala Pada Head Injury
Kekacauan terkait cedera kepala Pada Head Injury Meliputi:
1. Faktor kardiovaskuler
Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung mencakup
aktivitas
10
TINJAUAN PUSTAKA
13