Materi Sia Paper
Materi Sia Paper
Ada beberapa alasan para akuntan yang mengalami berbagai kesulitan dalammengembangkan
SIA, antara lain :
a)Permintaan atas sumber daya pengembangan begitu banyak hingga proyek SIA dapatterlambat
hingga beberapa tahun.
b)SIA yang baru didesain tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya.
c)Proses pengembangan dapat memakan waktu begitu lama hingga system tersebut tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
d)Para Pemakai tidak dapat menspesifikasikan kebuthan mereka dengan tepat.
e)Perubahan SIA seringkali sulit untuk dibuat setelah persyaratan telah ditetapkan menjadispesifikas
untuk mendapatkan informasi yang baru, di lakukan dengan 3 cara yaitu dengan :
1.Membeli Software
Software missal (canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dandijual di pasar
terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampirsama. Kelebihan
membeli software kemudahan ketersediaan software dan biaya yang lebihmurah. Dan diperkirakan
80% perusahaan saat ini yang memasang komputer, menggunakan ataumempertimbangkan untuk
menggunakan software missal. Sistem terima jadi (turnkey system),perusahaan menggabungkan
software dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket.Contohnya pada restoran,
supermarket, dan perbaikan mobil/ bengkel.Penyedia jasa aplikasi (application serice providersASPs) menyediakan Web-basedsoftware pada komputer mereka dan mengirim software ke klien
melalui internet. Dalam hal, iniperusahaan tidak harus membeli, memasang, dan mempertahankan
software masal. Melainkan
perusahaan menyewa software yang mereka butuhkan dari ASPs.
Keuntungan dari cara iniadalah pengurangan biaya software dan overhead administrasi, pembaruan
software secaraotomatis, penyesuaian skal dengan pertumbuhan bisnis, akses global ke informasi,
akses kepersonel ahli TI, dan kemungkinan untuk memfokuskan pada kompentensi keuangan inti,
bukan pada persyaratan TI. Masalah utama dengan software masal adalah sering kali software
tersebuttidak memenuhi semua kebutuhan informasi atau pemrosesna data diperusahaan.
*Pembelian Sofware dan SDLC
Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikutiproses
SDLC sebagai berikut
a. Analisis system.
Perusahaan harus melakukan penyelidikan awal, survey system, dansurvey kelayakan. Perusahaan
juga harus menetapkan persyaratan SIA
b. Desain Konseptual Sistem.
Bagian yang penting dari desaian konseptual adalahmenetapkan apakah software yang memenuhi
persyaratan SIA telah tersedia.
c. Desain Fisik.Beberapa tahap desain fisik, seperti pendesaian dan pengkodean programdapat
dihilangkan, sedangkan mendesain output, input, file, dan prosedur pengendaliantetap dilakukan.
d. Implementasi dan perubahan.
Perusahaan harus merencanakan implementasi danperubahan aktivitas, memilih dan melatih
personel, memasang dan menguji hardware dansoftware, mendokumentasikan prosedur, dan
mengubah dari system yang lama ke SIAyang baru. Tidak menguji modul software atau dokumen
program computer itu sendiri.e)
Operasi dan Pemeliharaan.
SIA dioperasikan seperti software lainnya. Dan vebdornyabiasanya melakukan pemeliharaan atas
software tersebut.
*Memilih Vendor
Memutuskan untuk membuat atau membeli software dapat dilakukan secara terpisah darikeputusan
untuk mendapatkan hardware, perbaikan, pemeliharaan, dan sumber daya SIAlainnya.Vendor dapat
ditemukan dengan mencari dari buku telepon, mendapatkan referensi,mencari dalam majalah
computer atau perdagangan, menghadiri konferensi, atau menggunakanorganisasi pencari, dan
yang penting selektif dalam memilih vendor.
*Mendapatkan Hardware dan Sotfware
Perusahaan yang membeli system yang besar dan rumit akan mengirimkan permintaanproposal
(Request For Proposal
RFP), yang mengundang para vendor untuk mengusulkansebuah system pada tanggal yang telah
ditentukan. Pendekatan formal untuk mendapatkansystem, seperti RFP, keunggulannya sebagai
berikut
a. Menghemat Waktu.
Informasi yang sama diberikan ke semua vendor, meniadakanpengulangan tinjauan dan pertanyaan.
b. Menyederhanakan proses pengambilan keputusan
. Semua respons diberikan dalamformat yang sama dan informasi yang terkait telah dicantumkan
dalam bentuk tertulis.
c. Mengurangi Kesalahan
. Peluang mengabaikan factor-faktor yang penting atauberkurang.
d. Menghindarkan dari potensi ketidaksesuian
. Kedua pihak memiliki perkiraan yangsama dan informasi yang terkait telah dicantumkan dalam
bentuk tertulis.
e. Makin banyak informasi yang diberikan
perusahaan kepada vendor, makin baik peluang perusahaan untuk menerima system yang dapat
memenuhi persyaratanperusahaan (aplikasi input/output, file serta database yang dibutuhkan,
frekwensi danmetode untuk pembaruan file dan permintaan, serta karakteristik atau persyaratan
unik lainnya)
*Mengevaluasi Proposal dan Memilih Sistem
Proposal yang kehilangan informasi yang penting, akan gagal untuk memenuhipersyaratan
minimum atau tidak jelas sehingga harus dieliminasi. Proposal yang dapat melaluipemeriksaan awal
ini harus dengan hati-hati dibandingkan dengan persyaratan SIA yangdiusulkan untuk menetapkan
apakah: Proposal tersebut memenuhi semua persyaratan wajib.,Berapa banyak persyaratan yang
diinginkan dapat dipenuhi
kerugian
a Kontrak outsourcing tidak terlalu fleksiblekarena jangka waktunya.
b Perusahaan dapat kehilangan kendali atassistem dan data mereka. Hal
ini dapatmengakibatkan penyalahgunaan, sepertidata rahasia di bagi kepara pesaing.
c Sejalan dengan waktu, perusahaan dapatkehilangan pandangan atas
kebutuhaninformasinya dan bagaimana sistem tersebutdapat memberi perusahaan
keunggulankomparatif.
d Merupakan hal yang mahal dan susah untuk mengubah keputusan outsourcing
danmengganti hardware, software dan orang-orangnya.
e Banyak tujuan dan manfaat outsourcingyang tidak pernah terwujud.
f Layanan yang diberikan oleh beberapapihak pemberi layanan kurang baik.
Sedangkan untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan, ada tiga carayaitu
dengan :
1.Rekayasa Ulang Proses Bisnis (BPR)
Rekayasa Ulang Proses Bisnis adalah analisis menyeluruh pendesain ulang yang lengkapatau
proses bisnis dan system informasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang dramastis(Proses
Revolusioner yang menantang struktur organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja,deskripsi kerja,
prosedur manajemen, pengendalian, dan nilai serta budaya organisisasi.
Tujuh Prinsip Perekayasaan ulang:
a Mengatur hasil, bukan tugas (Pekerjaan setiap didesain,diseputar tujuan atau hasil
menyelesaikan proses.
b Membuat pemakai output melakukan proses (Departemen yang memesan perlengkapan
adalah departemen yang benar-benar menggunakannya)
c Membuat mereka yang mengahasilkan informasi memproses informasi tersebut.
d Memusatkan dan menyebarkan data.
e Mengintegrasikan aktivitas pararel.
f Memberdayakan para pekerja, menggunakan pengendalian internal, dan membuatstruktur
organisasi menjadi lebih datar
g Mengumpulkan data saat itu juga di sumbernya .
h Pelatihan kembali.
Karena merubah cara pekerjaan dilakukan. Para pegawai harusdilatih kembali, yang
memakan waktu dan mahal.
i Pengendalian
Jika pengendalian mengalami rekayasa ulang hingga keluar dari system,pengendalian harus
di bangun ke dalam sistem yang akan menggantikan.
Contoh perusahaan yang telah mengaplikasikan BPR adalah American Express, AT&T
Global Communication Systems Units, Hewlett-Packard (HP), Johnson&Johnson,
PepsiCo.
2. Pembuatan Protipe
Pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model kerja yang disederhanakn darisistem.
Rancangan awal ini, dapat dengan cepat dan murah untuk di bangun dan diberikan padapara
pemakai untuk diuji. Para pemakai dapat mencoba aplikasi yang sesungguhnya, merekadapat
memberikan tanggapan atas apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai atas aplikasitersebut.
(tidak hanya diagram, gambar, dan penjelasan verbal, atau dokumnetasi yang tebal).
Langkah-Langkah Dalam Mengembangkan Protipe
a Langkah ke 1Mengidentifikasi persyartan sistem melalui pertemuan dengan para pemakaiuntuk
menyepakati ukuran dan lingkup sistem, dan untuk memutuskan sistem apa yangharus
dimasukkan dan dikeluarkan.
b Langkah ke 2Mengembangkan protipe awal yang memenuhi persyaratan yang
telahdisetujui. Pekenannya pada :
1) Kecepatan dan biaya rendah daripada efisiensi operasional.
2) Implementasikan protipe dalam periode singkat, mungkin beberapa hari atauminggu.
3) Ketika protipe selesai, pengembang mengembalikannya kepada para pemakai
danmendemontrasikan sistem tersebut.
4) Para pemakai diperintahkan untuk bereksperimen dengan sistem tersebut danmemberikan
komentar atas apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai dari isidan kinerja sistem tersebut.
c. Langkah ke 3Adalah proses berulang dengan para pemakai mengidentifikasi
perubahan,pengembang membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi dikembalikan pada
parapemakai untuk dievaluasi dan dicoba. Proses berulang ini terus berlanjut hingga para
pemakai merasa puas dengan sistem tersebut. Pembuatan protipe umumnya akan melaluiempat
hingga enam perulangan.
d Langkah ke 4Adalah menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai. Protipe yangtelah
disetujui biasanya digunakan dalam satu dari dua cara yaitu :
1 Protipe operasional
, setengah dari keseluruhan protipe diubah menjadi sistem yangberfungsi penuh.
2 Protipe non operasional (buangan, protipe disingkirkan (tidak dipakai), protipeyang
dibuang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem yang baru.Dalam siklus
CASE adalah pengembang software yang mengembangkan software untuk orang lain,namun tidak
membuat software untuk mempermudah pekerjaan mereka. Alat Case tidak menggantikan desainer
terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yangmendukung para pengembang
secara efektif untuk semua tahpana SDLC. Software padaumumnya memiliki alat-alat yang
perencanaan strategis, manajemen sistem dan proyek, desaindatabase, tampilan layar dan laoran,
dan pebuatan kode secara otomatis.