Anda di halaman 1dari 3

Porter generik strategi strategi pada dimensi lingkup strategis dan kekuatan

strategis. Lingkup strategis mengacu pada penetrasi pasar meskipun kekuatan


strategis mengacu pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan perusahaan.
Kerangka strategi generik (porter 1984) terdiri dari dua alternatif masing-masing
dengan dua lingkup alternatif. Ini adalah Diferensiasi dan murah kepemimpinan
masing-masing dengan dimensi Focus-luas atau sempit. Diferensiasi ** Produk **
Biaya kepemimpinan ** Segmentasi pasar *
Strategi berdasarkan dominasi pasar Dalam skema ini, perusahaan diklasifikasikan
berdasarkan pangsa pasar mereka atau dominasi industri. Biasanya ada empat jenis
strategi dominasi pasar:

Pemimpin
Penantang
Pengikut
Nicher
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam pilihan alat untuk menganalisis
kondisi perusahaan tersebut. dalam perkembangannya perusahaan harus dapat
merencanakan strateginya, yang merupakan bagian yang terpenting dalam
kegiatan perusahaan mencari kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan
kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan dalam
memanfaatkan peluang pasar. Sepanjang umur produk, perusahaan setiap kali
harus menyesuaikan kembali strategi pemasaran untuk mengikuti situasi yang
selalu berubah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan harus
mengadakan perubahan besar-besaran strategi pemasaran dalam suatu
perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran
arus barang dan jasa yang dimulai dari produsen sampai ke konsumen akhir yang
dapat menciptakan permintaan yang begitu efektif.

Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin


seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan
akan membantu manajemen untuk memutuskan dimana akan bersaing dan
bagaimana menentukan posisi mengahadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran.
Untuk mempersiapkan strategi pemasaran efektif, perusahaan harus mempelajari
pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi,
tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.
Ada beberapa strategi yang akan digunakan oleh perusahaan pada kondisi yang
berbeda. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari strategi-strategi ini yang
didasarkan pada perilaku mereka dalam industri, yaitu apakah mereka memimpin
( Leader ) , menantang ( Chalanger) , mengikuti ( Fellower ) atau hanya mengambil
sebagian kecil dari seluruh pasar. Untuk memaksimumkan nilai perusahaan dan
mencapai hasil kerja yang maksimal bagi perusahaan, maka pihak manajemen

perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang menjadi keungulan sekaligus


kelemahan dengan mengambil acuan kepada pesaingnya. Faktor yang sudah
unggul tetap dipertahankan dan dapat lebih ditingkatkan untuk terciptanya
pertumbuhan pasar ( market growth ) yang tinggi dan meningkatnya pangsa pasar
( market share ) , dan sebaliknya faktor yang masih rendah perlu mempelajari
keberhasilan perusahaan lain agar kinerjanya lebih baik lagi. Dan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut, maka pihak manajemen diharuskan menerapkan
konsep strategi pemasaran berdasarkan Matrik BCG (Boston Consulting Group).
Matrik BCG adalah matrik internal - external (IE) yang dibentuk secara khusus
dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi
dengan merumuskan strategi yang paling cocok.

Matrik General Electric

Matrik GE adalah matrik yang memetakan sebuah perusahaan dan produk


berdasarkan dua variabel utama, yaitu Competitive strengths (pada sumbu Y) dan
market Attractiveness (pada Sumbu-X). Key Factor untuk Variabel Comeptitive
strengts yang diukur adalah market share, market size, quality, technology, cost
base, brand strength dan customer loyalty. Sedangkan key factor untuk market
attractiveness adalah size, growth, competitive rivalry, profit levels, ability to
differentiate dan cyclicality. Dan kembali pada pakem awal tadi keseluruhan
parameter tersebut diukur secara kualitatif yang dikuatitatifkan dengan pendekatan
statistik sederhana

Matriks ini dicetuskan oleh Boston Consulting Group , sebuah Perusahaan Konsultasi
di Amerika Serikat. Salah satu portofolio paling awal untuk analisis strategik
korporasi adalah mariks pertumbuhan/bagian besar (growth/share matrix). Matriks
ini membantu analisis strategik untuk mengetahui penghasil dan pengguna
optimal sumber daya perusahaan. Untuk menggunakan matriks BCG , masingmasing bisnis perusahaan menurut tingkat pertumbuhan pasar (persentase
pertunbuhan penjualan) dan posisi bersaing relatif (bagian pasar relatif). Tingkat
atau laju pertumbuhan pasar adalah proyeksi laju pertumbuhan penjualan untuk
pasar yang dilayani oleh suatu bisnis. Biasanya diukur sebagai persentase kenaikan
penjalan atau unit volume pasar selama dua tahun terakhir, laju ini berfungsi
sebagai indikator daya tarik relatif pasar yang dilayani oleh masing-masing bisnis
dalam portofolio bisnis perusahaan. Jadi, posisi bersaing relatif memberikan dasar
untuk membandingkan kekuatan relatif bisnis-bisnis dalam memberikan dasar
untuk membandingkan kekuatan relatif bisnis-bisnis dalam portofolio perusahaan
dari segi posisi mereka di pasar yang bersangkutan. Dua variabel yang utama
dalam analisis ini yang digunakan :
a.
Pangsa Pasar Relatif Faktor Internal
bisnis dengan pesaing utama.

: Perbandingan pangsa pasar produk/

b.

Tingkat Pertumbuhan Pasar Faktor Eksternal : Rata-rata penjualan industri

Perumusan Strategi yang Komprehensif


Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam
kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu:
1.
Tahap input (Input Stage), berisi informasi input dasar yang dibutuhkan
untuk merumuskan strategi.
2.
Tahap pencocokan (Matching Stage), berfokus pada penciptaan strategi
alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan
internal utama.
3.
Tahap keputusan (Decision Stage), melibatkan satu teknik saja, matrik
perencanaan, strategi kuantitatif (Quantitative strategic Planing matrix QSPM).
Akan tetapi pada makalah ini, hanya akan membahas bagian dari perumusan
staregi yang komprehensip yaitu tekait dalam pencocokan analisis.
Dimana, analisis dan intiusi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan
perumusan strategi. Teknik-tekni pencocokan yang baru saja di bahas memaparkan
berbagai alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dan strategi ini
kemungkinan akan diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi
ddalam analisis dan aktivitas pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang
dihasilkan dari analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan
pada daftar pilihan alternatif yang masuk akal.

Anda mungkin juga menyukai