638 684 1 PB PDF
638 684 1 PB PDF
Abstrak: Sinusitis meliputi hampir 50% kasus rawat jalan Rinologi Departemen Telinga Hidung
TenggorokanKepala Leher RSUPN Cipto Mangunkusumo. Komplikasi sinusitis beragam,
beberapa jarang dijumpai, dan pada mereka dengan penyakit komorbid dapat memiliki tampilan
klinis yang menyimpang dari gejala klasik, menyebabkan kesulitan mengkaitkan temuan klinis
yang sesungguhnya dapat merupakan komplikasi sinusitis. Salah satu komplikasi sinusitis
adalah abses subperiosteal (tumor Potts puffy) yang dapat merupakan diagnosis banding
massa pada regio frontal. Dilaporkan sebuah kasus pada seorang laki-laki 29 tahun, pengguna
narkoba suntik, yang datang dengan keluhan utama benjolan pada dahi sebelah kiri yang
semakin membesar sejak 4 minggu sebelumnya. Pasien juga didiagnosis menderita sinusitis
(dikonfirmasi melalui CT-scan). Pemberian antibiotika oral tidak memperbaiki keluhan pasien,
benjolan dirasakan semakin membesar, nyeri, panas, kemerahan. Pada pemeriksaan THT
didapatkan temuan sesuai multisinusitis. Pada regio frontal sinistra tampak dan teraba benjolan
soliter diameter 6 cm, kenyal, tidak berbenjol-benjol, nyeri tekan +, berbatas tegas, mobile,
hiperemis. Pada pasien ditegakkan diagnosis tumor regio frontal sinistra suspek tumor Potts
puffy, dengan diagnosis banding abses subkutis; multisinusitis kronis eksaserbasi akut; deviasi
septum nasi; dan suspek infeksi HIV. Pasien diberi edukasi dan medikamentosa berupa injeksi
antibiotika, injeksi steroid, dekongestan semprot hidung. Dilakukan pembedahan tumor,
didapatkan 25 cc pus dari tumor. Diagnosis tumor pasca operasi adalah abses subkutis frontal
sinistra.
Kata kunci: abses subkutis, sinusitis, infeksi HIV, tumor Potts puffy
180
Abstract: Sinusitis, covers almost 50% cases on rhinology clinic Ear Nose Throat Head Neck
Departement Cipto Mangunkusumo National Hospital. Because of the variety of sinusitis complications, some of which are rarely found, and the different clinical manifestations found in patient
with comorbid diseases, doctors often miss linking the clinical manifestation, which actually can
be a sinusitis complication, with the diagnosis of sinusitis. One example of sinusitis complication
is subperiosteal abscess (Potts puffy tumor), which can be thought of as a differential diagnosis of
tumor found on frontal region. A 29 year old male, an intravenous drug user, with chief complaint
a mass on frontal region which getting bigger since 4 weeks before admission. Came to the clinic
patient has also been diagnosed of sinusitis (confirmed by CT-scan). Oral antibiotic administration gave no improvement on patient condition. The mass got bigger, more painful, and hotter.
ENT examination showed finding as with multisinusitis. On left frontal region, a solitary hyperemic elastic mass with 6 centimeter diameter, was showed and felt. The mass was painful on
palpation and was well circumscribed. The working diagnosis is frontal region tumor suspected
Potts puffy tumor, with differential diagnosis subcutaneous abscess; acute exacerbated chronic
multisinusitis; nasal septum deviation on HIV-infected patient. Education and drugs, i.e. intravenous antibiotic, intravenous steroid, nasal spray decongestant, were given to the patient. Tumor
was then operated. From the tumor, 25 cc pus was aspirated. The post operation tumor diagnosis
was right frontal region subcutaneous abscess.
Keywords: subcutaneous abscess, sinusitis, HIV infection, Potts puffy tumor
Pendahuluan
Sinusitis, selain otitis media, rinitis dan tonsilitis
merupakan penyakit THT yang sering dijumpai dalam praktek
sehari-hari. Yang paling sering ditemukan adalah sinusitis
maksila dan etmoid, sedangkan sinusitis frontal dan etmoid
lebih jarang.1 Data sub bagian rinologi THT-KL RSUPN Cipto
Mangunkusumo menunjukkan angka kejadian sinusitis yang
tinggi yaitu 248 dari 496 (50%) pasien rawat jalan pada tahun
1996. Data tahun 1999 Departemen THT-KL dan Departemen
Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo
menunjukkan prevalensi sinusitis maksila akut yang cukup
tinggi pada penderita infeksi saluran napas akut anak-anak
yaitu 25%. Angka ini 2-3 kali lipat angka literatur luar negeri.2
Belum seragamnya tata laksana oleh dokter dalam
menangani kasus sinusitis, menyebabkan sinusitis tidak
tuntas ditangani dan berlanjut menjadi penyakit akut dengan
komplikasi yang dapat mengancam nyawa maupun penyakit
kronis. Komplikasi banyak terjadi pada sinusitis akut atau
pada sinusitis kronis eksaserbasi akut. Komplikasi dapat
dibagi dalam 4 kelompok besar yaitu osteomielitis dan abses
subperiosteal, kelainan orbita, kelainan intrakranial, kelainan
Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 4, April 2009
Gambar 2. CT-scan Kepala Pasien Menunjukkan Tumor Jaringan Lunak Subkutis Regio Frontal Kiri
182
Pembahasan
Seorang laki-laki 29 tahun datang dengan keluhan utama
adanya benjolan pada dahi sebelah kiri yang semakin
membesar sejak 2 minggu sebelumnya. Keluhan tersebut
membawa pada pemikiran awal apakah benjolan tersebut
merupakan benjolan infeksi, lesi jinak atau lesi ganas kulit,
jaringan lunak dan tulang frontal. Jika merupakan infeksi,
perlu pula ditentukan apakah infeksi tersebut merupakan
infeksi kulit dan jaringan lunak setempat atau merupakan
penjalaran infeksi organ lain di wajah baik secara perkontinuitatum ataupun secara hematogen.
Terjadinya pembesaran benjolan dalam waktu cepat,
disertai rasa nyeri bila ditekan, panas, bewarna kemerahan,
menunjukkan besar kemungkinan benjolan tersebut
merupakan infeksi. Status lokalis menunjukkan massa tidak
keras, tidak terfiksir lebih sugestif bagi lesi jinak. Adanya
riwayat luka kotor pada daerah tersebut memperbesar
kemungkinan infeksi yang terjadi adalah infeksi kulit dan
jaringan lunak sekitar. Namun demikian, kemungkinan bahwa
infeksi tersebut merupakan penjalaran infeksi lain di wajah
belum dapat disingkirkan karena pasien didiagnosis pula
menderita sinusitis pada saat yang sama. Perlu ditelusuri
terlebih dahulu ikthisar penegakan diagnosis sinusitis
sebelum dibicarakan kemungkinan benjolan tersebut adalah
benjolan akibat komplikasi sinusitis.
Keluhan hidung yang dialami pasien adalah terutama
ingus kental, kehijauan dan sedikit berbau. Berbagai penyakit
atau keadaan yang dapat menyebabkan keluhan tersebut
adalah sinusitis, rinitis kronis (hipertropi, atropi, spesifik,
jamur), adanya benda asing di hidung. 1,7 Anamnesis
menyatakan pasien juga merasa sering tertelan sesuatu
seperti ingus, disertai pula keluhan nyeri kepala yang
memberat pagi hari, pembengkakan sisi kiri wajah, semua ini
mengarahkan pada sinusitis sebagai kemungkinan besar
penyakit yang dialami pasien.1,3,4,8 Pada pemeriksaan THT
Kriteria mayor
Kriteria minor
Sakit kepala
Demam
Halitosis
Rasa lemas
Sakit gigi
Batuk
Nyeri, rasa tertekan,
penuh pada telinga
183
2.
185