Anda di halaman 1dari 7

Hukum Rukyah, cara & bacaannya

Bismillahirrahmanirrahiem,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi Rabbil'Alamin, Washshalatu Wassalamu'Ala sayyidil
Mursalin Wa' alaa Aalihi Wa Ashabihi ajma.ien. Wa Ba.du
Dalam Islam dikenal 'RUQIYAH', yaitu upaya untuk mengusir jin
dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran
Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran terutama
pada ayat tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang
shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan
panas yang membakar dan pergi.
Karena itu bila orang yang mengerti tentang jin itu benar-benar
menggunakan Ruqyah seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW
secara benar, maka memang seharusnya dilakukan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi
dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan
jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia
kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang,
atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati.
Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan Ruqiyah, jin itu sangat takut dan tidak berani
menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran
itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah,
tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari
menganggu manusia.
Karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah
seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat

aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting diperhatikan,


dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi jin, agar
mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura
pergi padahal tidak dan sebagainya.
Nabi saw. Bersabda: Artinya: " Tidak apa-apa ruqyah itu selama tidak
mengandung syirik" (HR Muslim).
Artinya:" Barangsiapa menggantungkan sesuatu, maka dirinya akan
diserahkan kepadanya" (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Al-Hakim).

Agar pelaksanaan ruqyah tersebut sesuai dengan sar?i perlu


diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alquran dan Hadits dari Rasulullah saw.
B. Doa yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi
dengan takdir Allah SWT.
D. Tidak istianah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syariah.
G. Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak
yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
Ruqyah : Cara Dan Bacaannya
RUQIYAH', dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala
macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem.
Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran ?terutama pada ayat
tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan
bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang
membakar dan pergi.
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa
penggalan ayat dala nsurat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron,
Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu
masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk
dibacakan kepada orang yang kesurupan.

Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi


dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan
jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia
kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang,
atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati.
Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan Ruqiyah, jin itu sangat takut dan tidak berani
menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran
itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah,
tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari
menganggu manusia.
Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir
gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya ?menolak
dan membentengi diri dari sihir? menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas
dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain:
1. Metode Istinthaq
Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh
orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya,
nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang
membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat
penyimpanan sihir serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir.
Meskipun demikian, kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak
mempercayai sepenuhnya akan apa yang diucapkan oleh setan yang ada di
dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk
menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama
manusia.
2. Metode Istilham
Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah
swt) agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang
menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.
3. Metode Tahshin
Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan
melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur?an, zikir dan

ibadah-ibadah tertentu.
Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam
mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk
mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung dan lain-lain. Dan bisa
diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.
Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan sihir
juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang
muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta bantuan
kepadanya.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan
memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Rasulullah saw bahwasanya beliau memohon kepada
Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau,
sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.
4. Hijamah
Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh
yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh pada
tubuh, dan melemahkannya.
5. Obat-obatan
Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan
yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma ?Ajwah kepada si
penderita.
Diriwayatkan dari Amir bin Sa?ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah
saw bersabda,?Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma ?Ajwah maka
tidak akan membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu
hingga malam hari.? (HR. Bukhari)
Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma ?Ajwah
memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir
karena berkat do?a Rasulullah saw terhadap kurma Madinah, dan bukan
karena keistimewaan kurma itu sendiri.
6. Ruqyah
Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah

dengan membacakan ruqyah syar?iyyah (pengobatan melaui bacaan AlQur?an, zikir dan do?a).
Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk
melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syar?i
yaitu dengan zikir, do?a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur?an.
Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama
Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir
bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan
ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do?a.
Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan
menghilangkan bahaya sihir, diantaranya:
A. Surat Al-Fatihah.
B. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
C. Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
D. Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
E. Surat Al-A?raf khususnya ayat 54-55.
F. Surat Al-Mu?minun khususnya ayat 115-118.
G. Surat Yasin khususnya ayat 1-12.
H. Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.
I. Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan doa-doa yang dianjurkan diantaranya:
.
Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah
kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa
menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit
sedikitpun.?
.
Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau
pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu,
dengan nama Allah saya meruqyahmu.?
.
Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan?

Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan


hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca
doa-doa berikut ini:
.
Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu
menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi,
dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui? (Dibaca 3x pada pagi dan
sore hari)
Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan
sehabis salat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan AlIkhlash setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta
menjelang tidur.
Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do?a dan usaha, sumber kesembuhan
hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu
dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi
berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.
Nabi saw. Bersabda:
Dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan Ruqyah Syariyah
diperbolehkan dengan kriteria sbb:
A. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alquran dan Hadits dari Rasulullah saw.
B. Doa yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi
dengan takdir Allah SWT.
D. Tidak istianah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syariah.
G.Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak
yang terpuji dan istiqomah dalam
ibadah.
Pada dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowui
(sukarela) yang dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah
(mata pencaharian rutin).
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Wallahu alam
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Sumber Syariahonline

TAMBAHAN :
Agar tidak salah lihat bacaan doa berikut; karena masing PC jika font
berubah maka tulisannya alqurannya akan berantakan.

Anda mungkin juga menyukai