Anda di halaman 1dari 12

PERTANYAAN :

Wardi (A 251 14 073)


Jelaskan mekanisme proses yang terjadi pada alat dalam proses kontak yaitu drying tower, converter, dan absorber tower.
Saskia putri (A 251 14

Penjelasan dari sifat fisika asam sulfat yaitu bentuk asam sulfat, polaritas dan konduktivitas.
Fikri rifaldi kambosi (A 251 14 011)
Jelaskan proses pembuatan asam sulfat secara bilik-timbal dan melalui proses kontak. Apa perbedaan dari keduanya? Dan mana
yang lebih baik digunakan?
JAWABAN :
Pertanyaan dari wardi
Pada proses kontak menggunakan drying tower, converter, dan absorber tower.
Proses produksi asam sulfat di awali dengan peleburan sulfur (S) yang digunakan sebagai bahan baku utama dengan
menggunakan steam yang dialirkan pada coil-coil di Sulfur Melter pada tekanan 4 Kg/cm2. Kemudian sulfur cair dipompakan
dari Sulfur Melter melalui pipa-pipa dan disemprotkan ke dalam Furnace. Di dalam Furnace terjadi pembakaran belerang
dengan udara. Udara yang digunakan disuplai oleh Main Blower yang sudah mengalami proses pengeringan. Proses pengeringan
udara dilakukan di Drying Tower dengan menggunakan asam sulfat sirkulasi dengan konsentrasi 93%-98%. Proses pengeringan
udara tersebut dimaksudkan untuk mencegah korosi oleh gas pada pembakaran dan untuk menghilangkan kandungan air dalam
udara. Setelah itu aliran gas mengalami proses penyaringan dan penstabilan suhu gas di Hot Gas Filter. Dari Hot Gas Filter
aliran gas masuk ke Converter. Converter ini terdiri dari empat bed katalis V 2O5. Aliran gas masuk ke setiap bed diatur pada
temperature 425-440oC. Dengan bantuan katalis ini aliran gas tersebut (SO 2) diubah menjadi gas SO3. Reaksi ini merupakan
reaksi eksoterm sehingga gas tersebut harus didinginkan pada tahap-tahap katalis. Dari converter aliran gas SO3 masuk ke dalam
SO3 Cooler A untuk didinginkan. Kemudian didinginkan lebih lanjut ke SO 3 Cooler B setelah itu aliran gas tersebut masuk ke
Absorbing Tower. Di Absorbing Tower terjadi proses penyerapan gas SO 3 dengan menggunakan sirkulasi asam sulfat dengan
konsentrasi 98-99% yang diatur di AT Pump Tank. Asam resirkulasi tersebut kemudian diencerkan dengan menambahkan air dan
setelah itu baru dialirkan kembali ke dalam AT Pump Tank. Asam sulfat yang dihasilkan pada AT Pump Tank setelah mencapai
level maksimum yang ditentukan, kemudian ditransfer dan ditampung di Sulphuric Acid Storage Tank.
Pertanyaan dari saskia
Bentuk asam sulfat dibagi berdasarkan konsentrasi dari asam sulfat itu sendiri. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam
sulfat pekat. Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H2S2O7 akan terbentuk. Senyawa ini
disebut sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap, ataupun oleum. Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai % SO3 (disebut
% oleum) atau % H2SO4 (jumlah asam sulfat yang dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40%
oleum (109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat dengan titik leleh 36 C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'.
Polaritas dan konduktivitas H2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia memiliki tetapan dielektrik sekitar 100.
Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan oleh disosiasi yang disebabkan oleh swa-protonasi, disebut sebagai
autopirolisis.
Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif ion H 3SO4+ dan HSO4 tinggi dikarenakan
mekanisme ulang alik proton intra molekul, menjadikan asam sulfat sebagai konduktor yang baik.
Pertanyaan dari fikri
Pembuatan asam sulfat melalui proses kamar timbale.
Pada proses kamar timbale terdapat 3 peralatan utama yaitu gay lussac tower, glover tower dan lead chamber. Proses dimulai
dengan Bahan baku pada proses ini adalah SO 2, sama dengan proses kontak. Katalis yang digunakan pada proses ini adalah gas
NO dan NO2. Gas SO2, NO, NO2, dan uap air dialirkan ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal). Gas SO 2 hasil

pemanggangan dialirkan ke dalam menara glover bersama asam nitrat. Menara glover tower memiliki dua fungsi yaitu konsentrasi
asam ruang dan stripping oksida nitrogen dari cair ke gas atau Denitrasi. Pada konsentrasi asam ruang di peroleh 62% sampai 68%
H2SO4 kemudian sulfur trioksida dilarutkan dalam mencuci asam untuk membentuk asam menara atau asam Glover (sekitar 78%
H2SO4). Dalam hal ini asam nitrat diurai menjadi NO dan NO 2. Campuran gas tersebut dialirkan ke dalam bilik timbal bersamasama udara dan uap air hingga terjadi reaksi. Asam sulfat terbentuk oleh serangkaian kompleks reaksi mengembun didinding dan
mengumpul dilantai ruangan. Hasil dari proses ini mengandung 62% sampai 68% H2SO4. Reaksi yang terjadi :

NO 1 2 O2 NO2
NO2 NO H 2O 2 HNO2
SO2 H 2O H 2 SO3
2 HNO2 2 H 2 NO 2 H 2O 4
H 2 SO3 HSO3 H
NO HSO3 NOSO3 H
NO NOSO3 2 NO SO3
SO3 H 2O H 2 SO4
Keseluruhan Re aksi : SO2 1 2 O2 H 2O H 2 SO4
Gas NO dan NO2 dialirkan ke menara Gay Lussac kemudian diubah menjadi HNO 3. Limbah gas keluar keluar menara GayLussac. Sedangkan asam nitrat akan dialirkan kembali ke menara glover dan seterusnya. Proses ini terjadi berulang-ulang. Proses
ini hanya mampu menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi sampai 78% saja.
Pembuatan proses kontak
Asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak.
Pada langkah pertama, belerang dipanaskan untuk mendapatkan sulfur dioksida:
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan keberadaan katalis vanadium(V) oksida:
2 SO2 + O2(g) 2 SO3 (g) (dengan keberadaan V2O5)
Reaksi ini berlangsung sangat lambat sehingga harus diberi katalis.
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7), juga
dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air
menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3 H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)
Prinsip proses ini adalah oksidasi gas SO2 dengan oksigen dari udara dengan
menggunakan katalis padat Pt atau V2O5 yang dilanjutkan dengan absorpsi gas SO3 yang terbentuk untuk menghasilkan asam
sulfat.
Perbedaan dari kedua proses yaitu bisa di lihat pada reaksinya dimana pada proses bilik timbale menggunakan katalis gas NO dan
NO2 sedangkan pada proses kontak menggunakan V2O5. Kemudian dilihat dari prosesnya dimana pada bilik timbale dilakukan
secara berulang-ulang. Dan dari hasil produksi bilik timbale dapat memproduksi asam sulfat dengan konsentrasi maksimum 78%
sedangkan untuk kontak dapat menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi hingga 98%. Pada bilik timbale juga memiliki limbah
gas buang yaitu berupa gas ammonia yang merupakan salah satu penyebab hujan asam.
Dari perbedaan yang ada tersebut bisa d simpulkan bahwa proses yang lebih baik digunakan adalah proses kontak.

Penanya: Ria Dzulhijjah ( A 251 14 021 )


Pertanyaan: Dalam produksi cat, ada cat tanpa pigmen dan cat dengan pigmen. Bahan apa yang digunakan dalam produksi cat
tersebut?
Jawaban: Bahan yang digunakan dalam pembuatan cat baik yang berpigmen maupun tidak berpigmen adalah sama, yang
membedakan adalah jika cat berpigmen pada bahannya ditambahkan pigmen sedangkan cat tanpa pigmen tidak
ditambahkan pigmen.
Reaksi :

Penanya: Nurfianti (A 251 14 0)


Pertanyaan: apakah ada zat additif pada cat? Jika ada jelaskan!
Jawaban: Berikut ini adalah beberapa additive yang biasa dipakai dalam industri cat.
a. Mempercepat Atau Mempermudah Proses

WETTING AGENT, untuk mempermudah atau mempercepat proses penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan
pigment atau extender

DISPERSING AGENT, untuk mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin

b. Mengurangi Akibat Jelek Selama Penyimpanan

ANTI SKINNING AGENT, untuk mencegah proses pengulitan pada permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama
penyimpanan

THICKENING AGENT, untuk mempertahankan kekentalan cat atau melindungi cat selalu dalam kondisi koloid

ANTI SETTLING AGENT, untuk mempertahankan pigment selalu berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam
campuran, sehingga tidak mengendap.

c. Mengurangi Akibat Jelek Selama Pemakaian

ANTI SAGGING, untuk mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak

LEVELLING AGENT, untuk meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga permukaannya rata tidak bergelombang

ANTI FLOODING & FLOATING, untuk mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal maupun horisontal

ANTI FOAMING, untuk mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada permukaan cat

d. Memperbaiki Atau Merubah Sifat Film

ANTI STATIC AGENT, untuk mencegah atau mengurangi timbulnya arus listrik static selama pemaikaian

DRYER, untuk mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic
(mengandung drying oil).

CATALYST, untuk mempercepat reaksi crosslinking antara resin amino dan alkyd polyol (atau turunannya), biasanya
dipakai senyawa-senyawa asam organik maupun anorganik

PLASTICIZER, untuk meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar,
seperti NC.

ANTI FOULING AGENT, untuk mencegah timbulnya atau melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal

MATTING AGENT, untuk menurunkan derajad kilap lapisan cat (dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt)

ANTI FUNGUS, untuk mencegah timbulnya jamur

Penyangga : Nurfiati
Penambah jawaban: dedi aditya ( A 251 14 0)
Penyanya: Kadek Nia Anjani
Pertanyaan: Pada kegunaan cat ada banyak jenis cat. Jelaskan bahan dasar dari masing-masing cat tersebut. dan kenapa sampai
fungsinya berbeda?
Jawaban : Bahan dasar dari semua cat adalah sama yaitu resin pigmen dan solven yang membedakan adlah zat additifnya.
Penambahan zat additif disesuaikan dengan kebutuhan diproduksinya cat tersebut.
Penanya: Nur Anjar Setiawati ( A 251 14 019)
Pertanyaan: Apa perbedaan cat yang dapat dihapus dan cat yang tidak bisa dihapus. Da kandungan apa yang terdapat padacat no
drop?
Jawaban: Cat yang dapat dihapus mengandung PVC. PVC berfungsi untuk melindungi cat agar tidak bereaksi dengan zat kimia
dan microbiologi yang mengakibatkan cat yang kotor dapat dihapus.
Penanya: Asmiati ( A 251 14 025)
Pertanyaan: Jelaskan proses pembuatan macam-macam jenis cat.
Jawaban: Semua jenis cat dibuat dengan cara yang sama yaitu:
a. Persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan formula atau resep cat yang akan dibuat.
Bahan-bahan diambil dari gudang yang sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau rusak baik fisik
maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut).
b. Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
Cat Tanpa Pigment, Extender atau Filler
Pembuatannya hanya melibatkan proses penuangan, mixing dan stiring.
Cat Dengan Pigment dan/atau Extender
Proses pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa halus padatan (pigment atau extender) terdispersi di
dalam campuran
c. Proses Dispersi
Tahapan dispersi merliputi:
o Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh bahan-bahan cair (millbase).
o Proses pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel pigment dan/extender menjadi kelompokkelompok yang lebih kecil atau partikel-partikel primernya sesuai dengan derajad kehalusan yang dikehendaki.

Mempertahan agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel primer ini tetap terpisah
satu sama lain, tidak bersatu kembali.
d. Penggilingan
Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah dari 20 mikron, yaitu ukuran rata-rata
partikel primer dari pigment dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik partikelpartikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut
penggilingan.
Untuk memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigmen, extender, sebagian resin dan additive digiling terlebih dahulu
untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi). Pasta ini bisa disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat,
yaitu hanya dengan proses mixing biasa
e. Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang
melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua
proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur derajad
kehalusan dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.
o

Penyangga : Ersa william lakukua ( A 251 14 055)


Penyanya: Febryna valencia M. ( A 251 14 077)
Pertanyaan : Tuiskan reaksi yang terjadi pada proses dispersi !
Jawaban:

Penanya : Wawan ( A 251 14 081)


Pertanyaan: Senyawa apa yang menyusun pigmen pigmen dalam cat?
Jawaban : Ada dua jenis pigmen dalam cat yaitu pigmen organik dan pigmen anorganik. Pigmen anorganik berasal dari warna
daun yang besumber dari panjangnya rantai karbon. Sedangkan pigmen anorganik berasal dari warna logam.
Persis merupakan cat tidak berwarna dan yang menyebabkan terdapatnya warna dalam pernis adalh jenis resin atau
minyak yang diguanakan.
Penyangga : Nur anjar S. ( A 251 14 019)
Siti suhertina KP.( A 251 14 051)
Wawan (A 251 14 081)
Penambah jawaban:
Elvira trifena L.( A 251 14 007)
Fikri rifaldi MK. (A 251 14 011)
Ria dzulhijjah (A 251 14 027)
Penanya: Azizah putri R. (A 251 14 0)
Pertanyaan: Apakah cat yang digunakan pada alat trasnportasi hanya menggunakan cat besi atau cat yang lain?
Jawaban:
Beberapa jenis yang dapat digunakan untuk mengecat alat transportasi ;
a. Cat Polyurethane 2 komponen
Digunakan untuk pengerjaan body repair mobil, karesori truk/bus, alat berat, industri mebel furniture, dll.
b. Cat Polyurethane 1 komponen
Cat jenis ini memiliki hasil kilap yang sangat bagus, cepat kering, tahan lama dan warna yang tidak mudah pudar. Biasanya
digunakan untuk pengecatan ulang pada mobil, minibus, sepeda motor serta pengecatan pada karoseri.
c. Cat yang digunakan pada pesawat yaitu cat yang komposisi bahan dasarnya polyrethane(sama seperti pada mobil/motor).

Penanya: Siti Suhetina KP ( A 251 14 051)


Pertanyaan: Jelaskan proses pengujian cat, apa yang diuji, serta bagaimana cat yang dikatakan berkualitas?
Jawaban:
-

Proses pengujian cat dilakukan menggunakan alat untuk mengetahui kekentalan, ketepatan sesuai dengan cat yang akan
dibuat dan sesuai dengan standar SNI.

Hal-hal yang diujikan pada cat yaitu :

a. Visual, yaitu untuk melihat visual lapisan film cat yang meliputi kerusakan pengecatan yang dapat diketahui secara visual.
b. Ketebalan (thickness), untuk mengetahui ketebalan cat di permukaan plat atau benda yang dicat. Pengujian ketebalan cat
hanya bisa dilakukan pada plat (metal).
c. Gloss, pengujian untuk mengetahui tingkat mengkilapnya lapisan film cat.
d. Hiding power, untuk mengetahui kemampuan daya tutup cat, semakin tinggi hiding powernya maka semakin tipis lapisan
film cat yang dibutuhkan untuk menutup permukaan plat yang dicat, demikian pula sebaliknya.
e. Adhesion, yaitu untuk mengukur tingkat kerekatan cat pada benda kerja baik metal maupun plastk.
f.

Pengujian Total Solid/Non Volatile (N.V),pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah/berat bahan baku cat (coating
weight).

g. Pengujian Coating weight, yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui jumlah/berat phosphate yang menempel pada
plat pada proses phosphating.
h. Gasoline resistance, yaitu untuk mengetahui daya tahan cat terhadap rendaman bensin/premium.
i.

Corrosion resistance, Pengujian ini disebut juga dengan Salt spray yaitu pengujian cat yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan cat menahan timbulnya karat. Tes ini khusus untuk test cat stoving (metal).

j.

Blister test, Pengujian blister bertujuan untuk keadan korosi yang terjadi pada permukaan plat sebelum dicat.

k. Kekerasan, pengujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan lapisan cat pada plat.
l.

Rubbing, menguji ketahanan lapisan film cat terhadap bensin/premium.

m. Bending test, yaitu untuk mengetahui kemampuan cat terhadap daya lenturan.
-

cat yang dikatakan berkualitas yaitu cat yang dibuat dengan standar SNI dan telah memenuhi syarat untuk hal-hal pengujian
cat.

Penambah jawaban: Ersa William L. ( A 251 14 055)


Penanya : Dosen Pengampuh
Pertanyaan : Bagaiman cara penanggulanagan limbah cat?
Jawaban:
- pertama tambah kan air pada cat hingga tidak terlalu kental dan buang di tempat daur ulang cat dilingkungan anda
- jika cat telah digunaan tidak dapat lagi digunakan maka cat harus dibuang kedalam libang yang sebelumnya telah dilapisi
dengan plastik fiber sehingga tidak akan mencemari tanah.
1. Kelompok 1: Dedi Aditya (A25114059)
Jelaskan cara menanggulangi pencemaran ammonia!

Jawaban:

Absorbsi
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan
antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal
(sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.

Pembakaran
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil
pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200 o
1400o F

Reaksi Kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Belerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi
dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan
nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amonia (NH 3) yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang
mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksid atau kapur dicampur arang.
2. Kelompok 2: Taufik Hidayat (A25114013)
Jelaskan reaksi ammonia dengan logam !
Jawaban:
Amonia akan teroksidasi ketika direaksikan dengan oksida logam pada suhu tinggi nampak seperti rekasi oksida dari tembaga
dan oksida plumbum dengan amonia di bawah ini :

Ketika amonia direaksikan dengan logam alkali seperti natrioum atau kalium akan menghasilkan senyawa amida dan
hidrogen. Dengan natrium akan menghasilkan natrium amida dengan kalium akan menghasilkan kalium amida. Reaksinya sebagai
berikut:
2Na + 2NH3 2NaNH2 + H2
2K

+ 2NH3 2KNH3 + H2

Logam alkali ketika di masukkan ke dalam amonia cair akan larut dan menghasilkan larutan berwarna biru diiringi dengan
pelepasan nitrogen. Warna biru mucul karena adanya elektron terlarut misalnya elektron yang berasal dari unsur natrium atau
kalium.
3. Kelompok 3 : Fikri Rifaldi M.K (A25114011)
Pada dasarnya Gas ammonia memiliki bau yang menyengat, apakah ammonia cair juga memiliki bau yang menyengat ? apa
bila ammonia cair berbau kenapa digunakan sebagai pendingin ? apakah tidak berpengaruh ?
Jawaban:
Ammonia cair atau dikenal sebagai Amonia Rumah / ammonium hidroksida. Ammonia cair merupakan larutan NH 3
dalam air. Amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas
(yaitu, satu gram amonia menyerap 327 kalori panas), sehingga menimbulkan efek pembekuan yang membuatnya berguna sebagai
pendingin dalam peralatan pendingin dan AC. Ammonia cair yang digunakan sebagai pendingin tidak berpengaruh berpengaruh
besar, karena ammonia cair digunakan dengan konsentrasi yang kecil dan lebih tergradasi menjadi N 2 dan H2, ammonia cair ini
baunya tidak semenyengat dengan gas ammonia nya. Sekarang ini fungsi ammonia cair sebagai pendingin telah digantikan dengan
senyawa Freon. Secara kimiawi Freon tercipta dengan mengganti empat atom hydrogen dalam metana (CH 4) dengan dua atom

kloro dan dua atom fluro, sehingga menghasilkan diklorofluorometana (CCl 2F2). Zat ini baru bersifat racun dan berbau busuk bila
dalam jumlah banyak.
4. Kelompok 4 : Nur Anjar Setiawati (A25114019)
Jelaskan proses pembuatan ammonia !
Jawaban:
Proses pembuatan amonia adalah sebagai berikut:
a. Feed Treating Unit dan Desulfurisasi
Gas alam yang masih mengandung kotoran (impurities) tersebut, sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu
di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit. Untuk menghilangkan senyawa belerang
yang terkandung dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer.
b. Reforming Unit
Di Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary
Reformer, hasil reaksi yang berupa gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan direaksikan
dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas Hidrogen , Nitrogen dan Karbon.
c. Purification & Methanasi
Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification. Sisa Karbon dioksida
yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas
proses dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator. Tahap-tahap proses Purification dan
methanasi yaitu : High Temperature Shift Converter (HTS), Low Temperature Shift Converter (LTS), CO 2 Removal dan
Methanasi.
d. Synthesa Loop & Amoniak Refrigerant
Gas proses yang keluar dari Methanator, kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair
yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea.

5. Kelompok 5 : Rima Juwita (A25114001)


Jelaskan bagaimana proses pembuatan pupuk urea dari ammonia ?
Jawaban:
a.

b.

c.

d.

e.
f.

Proses pembuatan urea dibagi menjadi 6 unit yaitu:


Sintesa Unit, merupakan bagian penting dari pabrik urea dengan mereaksikan liquit amonia dan gas CO 2 didalam urea reaktor
dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian recovery. Tekanan operasi di
sintesa adalah 175 kg/cm2G. Hasil sintesa urea dikirim dibagian purivikasi untuk di[pisahkan amonia karbamat dan kelebihan
amonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2.
Purifikasi Unit, amonium karbamat yang tidak terkonvensi dan kelebiahan amonia diunit sintesa diuraikan dan dipisahkan
dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada 17 kg/cm 2G dan 22,2 kg/cm2G. Hasil
penguraian berupa gas CO2 dan NH3. Dikirim kebagian recivery sedangkan larutan ureanya dikirim kebagian kristaliser.
Kristaliser Unit, larutan urea dari unit urivikasi di kristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya
dipisahkan di centrivuge. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun
panas kristal urea dan panas yang di ambil dari sirkulasi urea slurry ke HP absorber dari recovery.
Prilling Unit, kristal urea keluaran centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan udara panas, kemudian
dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata keseluruh distributor dan dari distributor
dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill) produk dikirim
ke bulk storage dengan belt conveyer.
Recovery Unit, gas amonia dan gas CO 2 yang dipisahkan dibagian urifikasi diambil kembali dengan dua step absorpsi dengan
menggunakan mother liquor sebagian absorbent kemudian di-recycle kembali kebagian sintesa.
Proses Kondensar Reatment Unit, uap air yang menguap dan terpisah dibagian kristaliser didinginkan dan dikondensasikan.
Sejumlah urea, NH3, CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan distripper dan hydrolizer. Gas NH 3 dan CO2 nya
dikirim kembali kebagian urifikasi untuk di recover sedangkan air kondensatnya dikirim ke utilitas.

6. Kelompok 7 : Nurul Rizki Arini (A25114035)


Apa itu Hidrazin, dan jelakan proses pembuatan hidrazin !

Jawaban:
Hidrazin (juga disebut diazan) ialah suatu senyawa anorganik dengan rumus N 2H4. Senyawa ini adalah suatu cairan tak
berwarna yang mudah terbakar dengan bau seperti amonia. Hidrazin sangat beracun dan berbahaya tidak stabil kecuali ditangani
dalam larutan.
Theodor Curtius mensintesis hidrazin bebas untuk pertama kali pada tahun 1889 melalui jalur memutar. Hidrazin diproduksi
dengan proses Olin Raschig dari natrium hipoklorit (bahan aktif dalam banyak bahan pemutih) dan amonia, suatu proses yang
diumumkan pada tahun 1907. Metode ini didasarkan pada reaksi kloramin dengan amonia:
NH2Cl + NH3 H2N-NH2 + HCl
Rute lain sintesis hidrazin meliputi oksidasi urea dengan natrium hipoklorit:
(H2N)2C=O + NaOCl + 2 NaOH N2H4 + H2O + NaCl + Na2CO3
Hidrazin dapat disinyesis dari amonia dan hidrogen peroksida dengan proses Pechiney-Ugine-Kuhlmann, menurut reaksi di
bawah ini:
2NH3 + H2O2 H2N-NH2 + 2H2O
Hidrazin dan juga diproduksi melalui proses-proses yang disebut dengan ketazin dan peroksida. Atau dengan cara
selanjutnya:
2NH3 + NaClO N2H4 + NaCl + H2O
7. Kelompok 8 : Ersa William L (A25114055)
Jelaskan proses terjadinya global warming !
Jawaban:
Ammonia (CH3) yang terdapat dalam sampah, perternakan, persawahan, dan produksi bahan bakar fosil akan bereaksi
dengan air membentuk metana (CH 4) yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Metana dan gas rumah kaca ini akan terus
meningkat jumlahnya dan akan menumpuk di atmosfer bumi yang akan menjadi perangkap.
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas
ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi
perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu
rata-rata tahunan bumi terus meningkat, sehingga terjadilah global warming atau pemanasan global.
8. Kelompok 9 : Siti Suhertina K.P (A25114051)
Bagaimana amonia yang dihasilkan dari bau pembusukan sampah bisa dikatakan dapat merusak estetika lingkungan ?
jelaskan !
Jawaban:
Estetika lingkungan mencakup, keindahan, kebersihan, dan kenyamanan lingkungan tersebut. Bau busuk (amonia) yang
dihasilkan dari sampah yang menumpuk akan mengganggu lingkungan (udara yang dihasilkan tidak sehat), tidak hanya bau,
sampah yang menumpuk tersebut dapat menjadi tempat bibit penyakit, dan merusak keindahan dilingkungan sekitarnya. Sehingga
dikatakan amonia yang ada pada penumpukan sampah (tidak hanya sampah perternakan juga) dapat merusak estetika lingkungan.
9. Kelompok 10 : Yeyet Sri Rahmi (A25114047)
Adakah proses pembuatan amonia selain proses Haber-Bosch?
Jawaban:

Pada zaman pertengahan, pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk dan kuku binatang ternak.
Sampai saat perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh Amerika Serikat melalui proses sianamida, sebagai berikut:
a. Mula-mula batu tohor (CaO) dan batu bara (C) dipanaskan dalam tanur listrik untuk memperoleh kalsium karbida (CaC 2).
CaO(s) + 3 C(s) CaC2(s) + CO(g)
b. Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N2) untuk membentuk kalsium sianamida (CaCN2).
CaC2(s) + N2(g) CaCN2(s) + C(s)
c. Akhirnya, kalsium sianamida dialiri uap air sehingga menghasilkan amonia.
CaCN2(s) + 3 H2O(g) CaCO3(s) + 2NH3(g)
Sejak perang dunia I hingga sekarang.
a. Dalam laboratorium
Dalam laboratorium, NH3 dapat di hasilkan dari:
Nitride ditambah air
Mg3N2(s) + 6 H2O(l) 3 Mg(OH)2(aq) + 2 NH3(g)
Amonium klorida + basa kuat
NH4Cl(s) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)
2NH4Cl(s) + Ca(OH)2(aq) CaCl2(aq) + 2 H2O(l) + 2 NH3(g)
b. Dalam Industri (Proses Haber-Bosch)
Proses ini mendesak Proses Sianamida karena proses Haber-Bosch adalah proses pembuatan amonia yang lebih murah.
PERTANYAAN
1) Gustita sari kel. 1

: Bagaimana proses pembuatan kertas secara tradisional ?

Jawab :
1.

Penebangan pohon dengan usia tidak lebih dari 1,5 tahun, atau berdiameter batang 4-6 cm.

2. Pengelupasan kulit kayu yang terdapat di antara batang kayu dan kulit ari kemudian dipotong sesuai ukuran yang di
inginkan.
3. Pemukulan kulit kayu di atas bantalan balok kayu pohon nangka hingga mencapai lebar 3-4 kali, kemudian dua lembar
kulit kayu disatukan sampai pelebaran 6-8 kali.
4. Kulit kayu kemudian dibilas dengan air bersih, kemudian diperam dengan di bungkus daun pisang antara 3-5 hari atau
sampai mengeluarkan lender.
5. Setelah sampai pemeraman selesai, kulit kayu tersebut dibentangkan diatas permukaan pohon pisang dan diurut dengan
tempurung kelapa atau daun KI kandel dan dijemur diterik matahari sampai mongering dan mengelupas dengan
sendirinya.
2) Fikri rifaldi kel.3

: proses pemutihan kertas ?

Jawab :
Pemutihan (bleaching) merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan lignin (delignifikasi) di dalam
pulp atau serat sehingga diperoleh tingkat kecerahan warna yang tinggi dan stabil (Greschik, 2008). Proses pemutihan serat harus
menggunakan bahan kimia yang reaktif untuk melarutkan kandungan lignin yang ada di dalam serat agar diperoleh derajat
kecerahan yang tinggi (Tutus, 2004). Namun demikian, harus dijaga agar penggunaan bahan kimia tersebut tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan yang berbahaya
3) Elvira trivena kel. 4 : apakah ada alternatif lain yang dapat mengganti kayu dalam proses pembuatan kertas
Jawab :

belum di temukan alternatif yang baik selain kayu yang dapat membuat kertas, kalaupun ada kualitas kertas yang di
hasilkan tidak terlalu baik.
4) Wardi kel. 7 : perbedaan bahan baku dalam jenis-jenis kertas.
Jawab :
Contoh jenis-jenis kertas :
1. Kertas glasin dan kertas tahan minyak (grease proof)
Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum
dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan-bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk menambah
kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang lengket. Penambahan
antioksidan bertujuan unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir. Kedua jenis
kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan
minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas glasin
digunakan sebagai bahan dasar laminat.
2. Kertas Kraft
Mempunyai sifat yang sangat kuat dan banyak digunakan untuk membuat kantong kertas dalam ukuran besar.
Kertas ini dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari Swedia dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat
dari kertas Glassine, sehingga bahan pangan yang dibungkus dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila
permukaannya dilem dengan resin. Kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di Negara-negara eropa.
3. Kertas Perkamen
Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, biscuit yang berkadar lemak
tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, the dan
kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah
o mempunyai ketahanan lemak yang baik
o mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih
o permukaannya bebas serat
o tidak berbau dan tidak berasa
o transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin
o tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jikadilapisi dengan bahan tertentu
4. Kertas Lilin
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 4674oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 40-52oC). Kertas ini dapat menghambat
air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan,
sabun, tembakau dan lain-lain.
5)

Yeyet sri rahmi kel.10

: bahan apa yang di gunakan pada kertas saring dan perbedaan ukuran kertas saring

Jawab :
Kertas Saring adalah kertas khusus yang dibuat dengan lubang-lubang halus (berpori) dan digunakan sebagai penyaring
larutan. Bahan untuk pembuatan kertas saring dan ukuran lubang porinya dibuat bervariasi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
kebutuhan. Beberapa jenis kertas saring berdasarkan ukuran pori dan bahan bakunya, antara lain:
1. Selectron BA 85 : Bahan solulosa nitrat (0.45 m)
2. Selectron OE 67 : Bahan solulosa asetat (0.45 m)
3. Selectron GF : Bahan Borosilikat gelas (1 m)
4. Selectra 589/3 : Bahan 95% @ selulosa, linters (- m)
5. Selectra G : Bahan borosilikat gelas (1 m)
6. Macherey-Nagel 640 dd : Bahan 95% @ selulosa, linters ( m)
7. Millipore HA : Bahan campuran selulosa ester (0.45 m)
8. Membranfilter Ges : Bahan Solulosa asetat (0.45 m)
9. Nucleopore : Bahan polikarbonat (0.45 m)
10.Flotronic silver : Bahan perak (0.45 m)
11.Gelman A : Bahan borosilikat gelas ( 0.3 m dan 1.6 m)
12.Whatman GF/B : Bahan borosilikat gelas (1.0 m)

13.Whatman GF/C : Bahan borosilikat gelas (1.2 m)


14.Whatman GF/D : Bahan borosilikat gelas (2.7 m)
15.Whatman GF/F : Bahan borosilikat gelas (0.7 m)
16.Whatman WTP : Bahan Teflon (0.5 m)
6) Taufik hidayat kel.2 : proses kimia pembuatan kertas??
Jawab :
Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari
proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih
kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).
Selulosa merupakan komponen penting dari kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Selulosa
didefinisikan sebagai karbohidrat yang dalam porsi besar mengandung lapisan dinding sebagian besar sel tumbuhan. Selulosa
terdapat pada semua tanaman dari pohon bertingkat tinggi hingga organisme primitif seperti rumput laut, flagelata, dan bakteri.
7) Novianti patiung kel.5
Jawab:

: proses semi kimia pembuatan kertas ??

Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya
CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang
memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis.
proses campuran antara kimia-pelunakan dengan larutan sulfit ,sulfat atau soda & mekanis untuk pemisahan serat
jenis proses : proses soda dingin dan proses chemi groundwood
konversi : 85 95 %
8) Fairuz zabadi kel.6 : uu tentang industri kertas dan dampak terhadap lingkungan??

Anda mungkin juga menyukai