Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MASALAH KEPENDUDUKAN YANG BERKAITAN DENGAN

LINGKUNGAN HIDUP
( Tugas Mata Kuliah Geografi Sosial)

Oleh :
Nama Mahasiswa

: Adip Wahyu Wibowo

Nim

: 160722614686

Dosen Pengampu

: Fatiya Rosyida, S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 sesudah RRC, India,

USSR, dan USA, sangat merasakan dampaknya. Banyaknya jumlah penduduk berdampak
positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia
yang dapat mengabdikan diri untuk memajukan Negara, tetapi dampak negatifnya adalah
dapat memunculkan masalah-masalah

kependudukan akibat kurangnya sarana untuk

mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak merata.


Masalah-masalah kependudukan dapat berdampak pada aam sekitar. Misalnya,
kepadatan penduduk dapat menyebabkan krisis air bersih. Air bersih yang digunakan seharihari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi
ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3
dari luas bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh
karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, irigasi, ternak, dsb. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin
banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesediaan air
bersih.
Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini telah dijadikan isu global terutama dua dekade
terakhir. Sehingga, baik pemerintah maupun masyarakat di

Negara-negara maju telah

memberikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. dunia semakin menyadari bahwa
eksploitasi sumber daya alam (natural resources) yang hanya berorientasi ekonomi tidak
hanya membawa efek positif tetapi juga membawa efek negative.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah masalah kependudukan?


2. Bagaimana keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup?

1.3.

Tujuan
1. Mengidentifikasi masalah-masalah kependudukan.
2. Mengetahui keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup.
3. Mengetahui penanggulangan masalah-masalah kependudukan dengan llingkungan
hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1

Masalah Masalah Kependudukan


Beberapa permasalahan kependudukan, khususnya di Indonesia:
a. Masalah akibat angka kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal
penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk
akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan
menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.
b. Masalah akibat angka kematian
Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah
dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi
anak balita. Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap
reputasi indonesia di mata dunia.
c. Masalah Jumlah Penduduk
Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga
sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.
d. Masalah mobilitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus
menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan
industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak
terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun
tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi
muda tidak ada yang mau menjadi petani.
e. Masalah Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan
pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan
pindah semakin tinggi.

2.2.
Hidup

Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Kepadatan Penduduk Dengan Lingkungan

Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling
mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga
menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen
biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan,
manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. Sedangkan, komponen abiotik adalah
benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah
lingkungan yaitu mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor alami dari
lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia. Pentingnya lingkungan
hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem
serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Masalah kependudukan yang sangat mempengaruhi lingkungan adalah kepadatan
penduduk. Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah
yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kuallitas penduduk lebih sulit dilaksanakan.
Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan
lahan dan air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.
Tumbuhnya kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman penduduk didaerah
perkotaan menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang nyata. Kepadatan penduduk
mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan penduduk
berikut ini:
A. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara
bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin
banyak oksigen diperlukan. Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh
kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di udara seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen
dan oksigen belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila kandungan gas-gas ini
meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.
Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industry yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar dan batu bara) mengakibatkan
kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industry juga menghasilkan

gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Tak
heran jika udara pada lingkungan tersebut pasti tercemar.
Oleh karena itu, marilah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Selain sebagai
penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
B. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi
pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan
gizi atau bahkan kekurangan pangan. Di kota-kota besar, lahan pertanian boleh dikatakan
hampir tidak ada lagi. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan
pembangunan pabrik, perumahan, kantor dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.
Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan pangan
dan lahan. Padahal pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi
pangan.
C. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry, tempat pertanian, dsb. Untuk
mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan pembukaan hutan. Meskipun hal ini dapat
dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi, peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan
meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
D. Ketersediaan Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air
permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin
bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas bumi berupa air, namun tidak semua
jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu, persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai
macam industry, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya.

Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang
dihasilkan.

E. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kalengkaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses
pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi
tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan,
menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah
garam yang sangat besar akan menyerap air tanah.
Guna mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah
pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang
di tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan
disediakan secukupnya.
Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor. Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga
banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat
menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya.
Hal itu disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin
monoksida dan partikel-partikel halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat
membahayakan lalu lintas baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi
udara, alangkah baiknya jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi
keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan bermotor.
Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air,
meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam

memperoleh air bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang
mendiami bumi. Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua
makhluk hidup. Karena itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai
kotor, lebih-lebih jika dapat mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena
penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang
melebihi dosis yang telah ditentukan. Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang
mengandung sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke
sungai-sungai.
Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia
hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan
sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang dan sebagainya. Suara yang
terlalu bising mengganggu ketenangan, dapat menimbulkan gangguan jasmaniah dan
rohaniah, misalnya gangguan jantung, kelenjar-kelenjar pernapasan, gangguan syaraf,
perasaan gelisah dan sebagainya. Untuk mencegah polusi suara, hendaknya kita menyadari
bersama, agar dalam memakai kendaraan mengurangi suaranya. Dalam hal ini juga
Pemerintah telah mengatur bagi orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini
dimaksudkan supaya penetapan industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak
menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.
2.3. Penanggulangan Masalah-Masalah Kependudukan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan
Hidup.
Lingkungan berarti keadaan atau kondisi yang mengelilingi kita. Bumi, rumah kita,
memberikan semua hal penting yang dibutuhkan untuk hidup kita. Untuk kelangsungan hidup
kita di lingkungan, kita harus melestarikan biosfer yang sehat dengan semua sistem ekologi,
semua tumbuhan dan hewan, tanah yang subur, air murni, dan udara bersih. Sekarang,
keindahan alam bumi ini menghilang, sebagian orang di seluruh dunia menghancurkan
keindahan oleh eksploitasi sumber daya alam secara maksimum/berlebihan. Tingkat
kerusakan lingkungan hidup saat ini sudah sangat tinggi sehingga perlu adanya solusi dari
masalah lingkungan ini.
Berbagai masalah lingkungan sekarang mempengaruhi bumi kita. Sebagai akibat dari
era globalisasi yang terus-menerus mengeksploitasi proses alami dari bumi mengubah
masalah lokal menjadi isu-isu global, beberapa masalah yang sekarang mempengaruhi dunia
adalah hujan asam, polusi udara, pemanasan global, limbah berbahaya, penipisan ozon, asap,

polusi air, dan lain sebagainya serta overpopulasi Smog dan racun mengapung di udara, yang
disebabkan oleh pemborosan asap kotor dari perusahaan industri dan juga dari pembakaran
bahan bakar yang dikeluarkan oleh kendaraan. Penyalahgunaan sumber daya energi akibat
masalah kependudukan ini sebagai salah satu masalah lingkungan yang terjadi dari
banyaknya masalah yang lain. Dalam hal ini akan berdampak menjadi masalah serius jika
orang-orang pada jaman sekarang tidak bisa menyadari akan pentingnya daur ulang energi
dan konservasi lingkungan. Untuk pertama yang mungkin dapat dilakukan adalah mendaur
ulang produk-produk yang sudah tidak terpakai, baik organik maupun non-organik sehingga
ketegangan lingkungan sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dapat kita kurangi dengan
hal ini. Contohnya seperti menggunakan barang-barang yang tidak terpakai lalu didaur ulang
menjadi kompos limbah tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah yang terbuang di
lingkungan. Dari limbah tersebut kita juga dapat menciptakan pupuk organik yang sehat.
Deforestasi atau penggundulan hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang dengan
kita memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan yang digunakan,
sehingga tak hanya dampak pencemaran lingkungan saja yang akan berkurang namun pohon
juga dapat kita selamatkan.
Dalam memenuhi kebutuhan saat ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan
sumber daya alam yang ada, karena dengan begitu generasi manusia yang akan datang tidak
harus mengorbankan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka merupakan
keberlanjutan pelestarian lingkungan yang harus diwujudkan.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan tersebut ialah:


1. Masalah kependudukan khususnya yang berada di Indonesia ialah Masalah akibat
angka kelahiran, Masalah akibat angka kematian, Masalah Jumlah Penduduk,
Masalah mobilitas Penduduk, Masalah Kepadatan Penduduk.
2. Masalah kependudukan yang berkibat buruk untuk lingkungan ialah kepadatan
penduduk.
3. Kepadatan penduduk mengakibatkan polusi lingkungan, kurangnya penyediaan air
bersih, kurangnya lahan, dan kurangnya kesediaan pangan.
4. Cara menanggulanginya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, dan
peningkatan program pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-diindonesia.html
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-danlingkungan.html
Mufid, sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Soemarwoto,Otto,2004.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta:Djambatan.
Soemarwoto,Otto.2007.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai