Anda di halaman 1dari 7

1.

3 Penerapan Konsep Motivasi dalam Kegiatan Promosi Kesehatan


Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
menimbulkan pergerakan. Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis
yang menggerakkan seseorang ke arah beberapa jenis tindakan (Haggard,
1989) dan sebagai suatu kesediaan peserta didik untuk menerima
pembelajaran, dengan kesiapan sebagai bukti dari motivasi (Redman, 1993).
Menurut Kort (1987), motivasi adalah hasil faktor internal dan faktor
eksternal dan bukan hasil manipulasi eksternal saja. Hal yang tersirat dari
motivasi adalah gerakan untuk memenuhi suatu kebutuhan atau untuk
mencapai tujuan.
A. Teori Motivasi
a. Teori Maslow
Abraham Maslow percaya bahwa manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar untuk bertahan hingga
kebutuhan psikologis, juga untuk kembali bangkit pada saat terjatuh. Teori
motivasi Maslow jika diurutkan dari tingkatan terendah ke tertinggi terdiri
dari (a) kebutuhan dasar fisiologis, (b) keamanan dan keselamatan, (c) rasa
memiliki, sosial, dan cinta, (d) harga diri, dan (e) aktualisasi diri. Teori
tersebut menjelaskan bahwa jika satu kebutuhan terpuaskan maka kebutuhan
kuat berikunya akan muncul.
b. Teori Herzberg
Herzberg menyatakan bahwa motivator atau pemuas yang hadir
dalam pekerjaan itu sendiri, mereka memberi orang keinginan untuk bekerja
dan melakukan pekerjaan yang baik. kebersihan atau pemeliharaan faktor
menjaga karyawan dari yang tidak puas atau kehilangan motivasi tetapi tidak
actas motivator yang nyata. penting untuk diingat bahwa kebalikan dari
ketidakpuasan mungkin tidak akan kepuasan. ketika faktor higienis terpenuhi,
ada kekurangan ketidakpuasan, bukan adanya kepuasan. Demikian juga, tidak
adanya motivator tidak selalu menimbulkan ketidakpuasan.
c. Teori Vroom

Victor Vroom (1964) mengembangkan expectancy model atau


model harapan,

yang tampak pada

motivasi

dalam hal

valensi

(takaran/bobot) orang tersebut, atau preferensi berdasarkan nilai-nilai sosial.


Dalam model harapan Vroom, orang membuat keputusan sadar untuk
mengantisipasi reward; dalam operant conditioning, orang bereaksi dalam
mode stimulus-respon. Pendidik yang menggunakan model harapan harus
terlibat secara pribadi dengan anak didik mereka untuk memahami lebih baik
nilai anak didik, sistem penghargaan, kekuatan, dan kemauan untuk
mengambil risiko.
B. Faktor-faktor Motivasi
Faktor yang memfasilitasi atau menghalangi yang membentuk motivasi
belajar dapat digolongkan dalam tiga kategori utama yang tidak terpisah,
yaitu:
a. Atribut pribadi: tahapan perkembangan, usia, gender, kesiapan emosi, nilai
dan keyakinan, fungsi pengindraan, kemampuan kognitif, tingkat
pendidikan, status kesehatan, dapat membentuk motivasi individu untuk
belajar.
b. Pengaruh Lingkungan: Karakteristik fisik, lingkungan belajar, ketersediaan
SDM dan materi, dan reward perilaku dapat memengaruhi tingkat
motivasi.
c. Sistem hubungan peserta didik: Keluarga/pihak di dalam sistem pendukung,
identitas kultural, peran di pekerjaan atau sekolah, dan interaksi pengajarpeserta didik akan berdampak pada motivasi seseorang.
C. Unsur Penggerak Motivasi
Suharno Sahir (2006) mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi
terdiri dari: (a) Prestasi, (b) Penghargaan, (c) Tantangan, (d) Tanggung jawab,
(e) Pengembangan, (e) Rasa ikut terlibat.

2.1 Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan

Dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan mempunyai prinsip-prinsip


yang berguna sebagai dasar dari pelaksanaan program promosi kesehatan.
Prinsip promosi kesehatan menurut Ottawa Charter for Health Promotion
(1986) mengemukakan ada tujuh prinsip pada promosi kesehatan, antara lain :
(a) Empowerment (pemberdayaan), (b) Partisipative (partisipasi), (c) Holistic
(menyeluruh), (c) Equitable (kesetaraan), (d) Intersectoral (antar sektor), (e)
Sustainable (berkelanjutan), (f) Multi Strategy.
Menurut Ottawa Charter for Health Promotion (1986), prinsip-prinsip dasar
promosi kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Prasyarat: prasyarat yang menentukan keberhasilan promosi kesehatan
adalah perdamaian, pendidikan, makanan, ekosistem yang stabil, dan
keadilan sosial.
b. Penunjang: kesehatan merupakan penunjang yang ditentukan oleh faktorfaktor sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan, perilaku, dan biologi.
c. Pemerataan

(enable):

Pendidikan

kesehatan

lebih

memungkinkan

pemerataan kesempatan untuk sehat.


d. Mediasi: pendidikan atau promosi kesehatan harus dilaksanakan secara
lintas sektoral yang dikoordinasi oleh pemerintahan serta disesuaikan
dengan sistem sosial, budaya dan ekonomi.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap
ruang lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di
keluarga, fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
1.

Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga


Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat,
sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bisa lebih spesifik.
b. Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu
sama lain, yaitu ayah, ibu, dan anak.
c. Setiap keluarga memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya

sudah anut sejak lama.


2. Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan

Promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip


dasar yaitu:
a. Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau
perawatan, pengunjung, dan keluarga pasien.
b. Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah
kesehatan yang diderita pasien.
c. memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
d. menerapkan proses belajar di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Prinsip-prinsip promosi kesehatan dalam ruang lingkup tempat kerja
diantaranya:
a. Komprehensif,

yaitu

melibatkan

beberapa

disiplin

ilmu

guna

memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai.


b. Partisipasi, peserta atau sasaran promosi kesehatan terlibat aktif
mengindetifikasi

masalah

kesehatan

untuk

meningkatkan

kondisi

lingkungan kerja yang sehat.


c. Keterlibatan berbagai sektor terkait, upaya untuk meningkatkan kesehatan
hendaknya melalui pendekatan yang integrasi pada berbagai factor.
d. Kelompok organisasi masyarakat, program pencegahan dan peningkatan
kesehatan hendaknya melibatkan semua anggota kelompok dengan
memperhitungkan pengembangan program sebelumnya.
e. Berkesinambungan atau Berkelanjutan, promosi kesehatan di tempat kerja
yang berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja
mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas
manajemen sehari-hari.
4. Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah
Prinsip promosi kesehatan dalam ruang lingkup sekolah diantaranya yaitu:
a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan
sekolah yaitu peserta didik, orangtua, tokoh dan organisasi di masyarakat.
b. Memberikan kurikulum pendidikan yang dapat meningkatkan sikap,
perilaku, dan keterampilan siswa serta memperhatikan pendidikan dan
pelatihan bagi guru maupun orang tua.
5. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang,
sehingga sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini tidak tetap. Maka

penerapan yang paling efektif adalah dengan media berupa poster, spanduk,
dan lain-lain sehingga orang-orang yang berada di tempat itu akan membaca
dan mencoba memahami isi pesan yang ada.

Allender, J. A., Rektor Cherie., & Kristine Warner. (2010). Community Health
Nursing : Promoting and Protecting the Publics Health. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
Anonim.

(2011).

Konsep

Dasar

Promosi

Kesehatan.

diakses

dari

http://www.permataindonesia.ac.id/2012/konsep-dasar-promosikesehatan.html pada 2 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB.


Basyable, Susan B. (2002).

Nurse As Educator: Principles of Teaching and

Learning. Boston: Jones and Bartlett Publishers, Inc.


Dian, Ayubi. ( 2010 ). Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Efendi, F., Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori &
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Evans, dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students.
Exeter Great Britain: Learning Matters Ltd.
Green, Jackie & Sputh, Jane. (2006). Evaluation. Poland: OZGraf. S. A.
Harfah, Masardy. (2011). Konsep Dasar Dalam Promosi Kesehatan. Depok :
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Diakses dari
(http://www.slideshare.net/AlfitoHarfahGiffary/konsep-dasar-dalampromosi-kesehatan-1)
Hornby, A.S. (2000). Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English,
7ed. New York : Oxfort University Press.
Jackie & Keith. (2010). Health Promotion. Second Edition. United Kingdom:
Sage.
Leddy, Susan Kun. (2006). Integrative Health Promotion, Conceptual Bases for
NursingPractice. 2nd Ed. Mississauga, Ontario : Jones and Bartlett
Publishers.

Louis, M., Parker, E. (1995). Health Promotion: Principles and Practice in the
Australian Context. New South Walles: Allen & Unwin.
Marquis, Bessie L. dan Carol J. Huston. (2009). Leaderships Roles and
Management Functions in Nursing: Theory and Application. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Maulana, Heri D.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Notoatmodjo S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta :


Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta :
Rineka Cipta.
Pickett, George ., et al. (2009). Kesehatan Masyarakat : Administrasi dan Praktik.
Edisi 9. Alih bahasa : Ali Ghufron Mukti. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Potvin, Louise & McQueen, David. (2001). Health Promotion Evaluation
Practices in the

Americas. USA: Spinger.

Redman, B.G. (2007). The Practice of Patient Education: a case study approach.
St. Louis : Elsevier Health Science.
Richard, et.al. (2006). Research Methods in Health Promotion. San Fransisco:
Josey-Bas.
Robbins, Stephen P. (2007). Organizational behaviour 12nd ed. New jearsey:
Pearson

Education

Soedirjarto. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.


Stanhope, Marcia & Lancaster, Jeanette. (2000). Community & Public Health
Nursing. St. Louis: Mosby Inc.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Taufik, M,. (2007). Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Bidang


Keperawatan : untuk Perawat dan Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Infomedika
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT Imperial

Bakti Utama.

WHO. (2009). Health Promotion. Switzerland: Geneva.


WHO.

Principles

of

Health

Promotion.

Diakses

http://www.youthhealth.ie/content/principles-health-promotion

dari
pada

Oktober 2013 pukul 10.15 WIB.


World Health Organization. The Ottawa Charter for Health Promotion.
http://www.who.int/health
promotion/conferences/previous/ottawa/en/index.html Diakses pada 02
Oktober 2013

pukul 11.20.

Anda mungkin juga menyukai