Bioteknologi Konvensional: Bioteknologi Konvensional Dan Modern (Fermentasi Dan Kloning Dna) 1
Bioteknologi Konvensional: Bioteknologi Konvensional Dan Modern (Fermentasi Dan Kloning Dna) 1
KONVENSIONAL
FERMENTASI
A. SEJARAH
Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya mendidihkan, yaitu
berdasarkan ilmu kimia terbentuknya gas gas dari suatu cairan kimia yang
pengertiannya berbeda dengan air mendidih. Gas yang terbentuk tersebut
diantaranya karbondioksida (CO2).
Penemuan cara fermentasi ini diawali dengan pembuatan bir sekitar 6000 tahun
sebelum masehi. Selain itu pembuatan roti dengan bantuan khamir atau ragi sekira
4000 tahun sebelum masehi (SM). Pembuatan produk fermentasi kecap dan tauco di
Cina sejak 722 SM. Kira kira abad ke -17 mulai berkembang fermentasi anggur
dengan menggunakan bakteri Acetobacter menghasilkan asam asetat (asam cuka).
kemudian di tahun 1817, mulai diperoduksi enzim dari tumbuhan dan jaringan hewan
yang dapat memecah zat pati menjadi gula maltose (diastase). Lalu tahun 1860, di
temukan suatu enzim dari khamir dapat memecahkan sukrosa menjad glukosa dan
fruktosa. Akhirnya banyak penelitian yang dilakukan para ahli dan melahirkan istilah
baru dari fermentasi yaitu reaksi oksidasi reduksi, di mana zat yang (pemberian
electron) maupun zat yang direduksi (penerima electron) adalah zat organic dengan
melibatkan mikroorganisme.
Penjelasan
yang
bersifat
ilmiah,
pertama
kali
diajukan
oleh Ahli
Kimia Perancis, pada tahun 1850, Pasteur memecahkan masalah yang timbul dalam
industri anggur. Dengan meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang bagus
Pasteur menemukan mikroorganisme yang berbeda. Mikroorganisme tertentu
mendominasi anggur yang bagus sementara tipe mikroorganisme lain mendominasi
anggur yang kurang bagus. Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme
yang sesuai akan menghasilkan produk yang bagus. Untuk itu dia memusnahkan
mikroba yang telah ada dalam sari buah anggur dengan cara memanaskannya.
Setelah dingin ke dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang
berkualitas baik yang mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya
menunjukkan bahwa anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak
mengalami perubahan aroma selama disimpan jika sebelumnya dipanasi dulu
selama beberapa menit pada 5060. Proses ini dikenal dengan pasteurisasi yang
digunakan secara luas di bidang industri makanan. Sebelumnya orang meningkatkan
produk fermentasi melalui trial and error dimana sebelumnya tidak tahu bahwa
kualitas produk tergantung pada mikroorganisme tertentu.
yang
dilakukan
ilmuan
Carlsberg
(sebuah
fermentasi
ini
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Wheeler, Volk. 1988. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
2. Anonymous,
2007. Fermentasi. http://ptp2007.wordpress.com (diakses
tanggal 04 Januari 2011)
3. Buckle, K.A.,RA Edwards, GH Fleet, M. Wotton. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta
4. Hutkins, RW. 2006. Microbiology and Technology of Fermented Food.
Blackwell Publishing, Iowa.
5. Vaughn. 1982 . Lactic Acid Fermentation of Cabbage, Cucumber, Olives and
Other Product. In Prescott and Dunns Industrial Microbiology. Fourth edition.
AVI Publishing Co.Texas
BIOTEKNOLO
GI
MODERN
KLONING DNA
A. SEJARAH
Kata kloning, dari kata Inggris clone, pertama kali diusulkan oleh Herbert
Webber pada tahun 1903 untuk mengistilahkan sekelompok makhluk hidup yang
dilahirkan tanpa proses seksual dari satu induk. Secara alami kloning hanya terjadi
pada tanaman : menanam pohon dengan stek. Kloning pada tanaman dalam arti
melalui kultur sel mula-mula dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar
wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik ini
digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari sebuah sel yang
mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur, sampai
ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama,
sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut.
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan
mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai
donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai stadium perkembangan. Ternyata
donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih
dapat membentuk embrio normal. Keberhasilan ini tentu memicu penelitian lebih
lanjut tentang kemungkinan penerapan teknologi kloning ini pada hewan lain dan
manusia. Hingga akhirnya pada tanggal 13 Oktober 1993, dua peneliti Amerika, Jerry
L. Hall dan Robert J. Stillman dari Universitas George Washington mengumumkan
hasil kerjanya tentang kloning manusia dengan menggunakan metode embryo
splitting (pemisahan embrio ketika berada dalam tahap totipotent) atas embrio yang
dibuat secara in vitro fertilization (IVF). Dari proses embryo splitting tersebut, Hall
dan Stillman mendapatkan 48 embrio baru yang secara genetis sama persis. 18
Penelitian terhadap kloning ini pun tetap berlanjut. Sejarah tentang hewan kloning
telah muncul sejak tahun 1900, tetapi hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat
penelitian Dr. Ian Willmut seorang ilmuwan skotlandia pada tahun 1997, dan untuk
pertama kali membuktikan bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia
dewasa. Metode kloning yang digunakan untuk mengklon biri-biri tersebut adalah
metode somatic cell nuclear transfer (SCNT). Hewan kloning tersebut dihasilkan dari
inti sel epitel ambing domba dewasa yang dikultur dalam suatu medium, kemudian
ditransfer ke dalam ovum domba yang kromosomnya telah dikeluarkan, yang
akhirnya menghasilkan anak domba kloning yang diberi nama Dolly.
Sejak Wilmut et al. berhasil membuat klon anak domba yang donor
nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
(FERMENTASI DAN KLONING DNA)
9
mammalia pun klon dapat dibuat. Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada
manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.
B. PERKEMBANGAN
Kloning digunakan untuk menunjukan segala macam prosedur yang
menghasilkan replika genetik yang sama persis dari induk biologis,termasuk
deoxyribonucleic
acid
(DNA)
sequence.
berkembang
menjadi
klon
manusia.
rekombinan
1977 - Karl Illmensee mengklaim telah menciptakan tikus dengan hanya satu
orangtua
1979 - Karl Illmensee membuat klaim telah kloning threemice
1983 - Solter dan McGrath sekering sel embrio tikus dengan telur tanpa inti, tetapi
gagal untuk mengkloning teknik mereka
1984 - Steen Wiladsen klon domba dari sel embrio
1985 - Steen Wiladsen klon domba dari sel embrio. Steen Wiladsen bergabung
Genetika Grenad untuk mengkloning sapi secara komersial
1986 - Steen Wiladsen klon ternak dari sel dibedakan
1986 - Pertama, Prather, dan klon Eyestone sapi dari sel embrio
1990 - Proyek Genom Manusia dimulai
1996 - Dolly, hewan pertama yang dikloning dari sel dewasa lahir
1997 - Presiden Bill Clinton mengusulkan moratorium lima tahun pada kloning
1997 - Richard Benih mengumumkan rencananya untuk mengkloning manusia
1997 - Wilmut dan Campbell menciptakan Polly, domba kloning dengan gen manusia
dimasukkan
1998 - Teruhiko Wakayama menciptakan tiga generasi tikus kloning genetik identik.
C. PROSEDUR
Teknologi kloning pada domba Dolly beberapa tahun lalu. Perhatikan gambar
berikut. Langkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting susu seekor domba.
Sel ini disebut sel somatis (sel tubuh). Dari domba betina lain diambil sebuah ovum
(sel telur) yang kemudian dihilangkan inti selnya. Proses berikutnya adalah fusi
(penyatuan) dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan
terbukanya membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini
telah diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Ternyata hasil fusi sel
tersebut memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot, dan akan mulai melakukan
proses pembelahan.Sebagai langkah terakhir, zigot tersebut akan ditanamkan pada
rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut hamil. Anak domba yang
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
(FERMENTASI DAN KLONING DNA)
11
lahir itulah yang dinamakan Dolly, dan memiliki sifat yang sangat sangat mirip
dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.
Sayangnya selama perjalanan hidupnya dia gampang sakit dan akhirnya mati
pada umur 6 tahun, hanya mencapai umur separoh dari rata-rata masa hidup domba
normal. Padahal kloning yang dilakukan pada hewan spesies lain tidak mengalami
masalah.
Dari hasil penyelidikan kromosomal, ternyata ditemui bahwa Dolly mengalami
pemendekan telomere. Telomere adalah suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa
didapati diujung akhir sebuah kromosom. Uniknya, setiap kali sel membelah dan
kromosom melakukan replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang
entah kemana. Penyebab dan mekanismenya juga belum diketahui sampai
sekarang.
Masalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal
agar
sel
berhenti
membelah.
Hal
inilah
yang
diduga
berhubungan
erat
D. PRODUK
DAFTAR PUSTAKA
Maruf,Farid,Hukum Kloning.http ://Konsultasi.wordpress.com.2007
http://defauzan.blogspot.com/2010_02_01_archive.html
http://library.usu.ac.id/download/fk/obstetri-rusda.
Pratiwi.D. A., Maryati,Sri., Srikini,Suharno, S. Bambang.2007. Biologi.
Jakarta.Erlangga.
5. http://pelajarankt.blogspot.com/2013/04/contoh-produk-bioteknologi-moderndan.html
1.
2.
3.
4.