PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Kasus
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau liar.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga
tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasilhasil
pemurniannya
(protein,
peptida,
partikel
serupa
virus,
dsb.).
Vaksin
akan
Menurut Plt Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan, laporan dari sembilan
provinsi tersebut adalah yang tercatat hingga Selasa (27/6) kemarin. Indikasi dari
peredaran vaksin palsu tersebut adalah ditemukannya 28 sarana kesehatan yang
melakukan pengadaan vaksin di luar jalur resmi Kemenkes. (Republika online, 29 juni
2016)
Vaksin palsu yang diungkap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri berawal dari
laporan masyarakat dan pemberitaan media massa tentang bayi yang meninggal dunia
setelah diimunisasi. Praktik pembuatan vaksin palsu itu disebut-sebut telah berlangsung
selama 13 tahun. Orang tua yang pernah mengimunisasi anaknya dalam rentang 13
tahun belakangan ini tentu risau, jangan-jangan anaknya termasuk yang mendapatkan
vaksin palsu.
Keresahan para orang tua itulah yang kemudian mendorong sebuah petisi daring
dimulai di laman change.org. Adalah Niken Rosady dengan mengatasnamakan Orang
Tua Sadar Imunisasi Indonesia yang memulai petisi tersebut. (Tempo.CO, 29 Juni 2016)
Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek memaparkan bagaimana para
tersangka membuat dan mendistribusikan vaksin palsu. Hal tersebut dia sampaikan
dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR.Awalnya menurut Nila, ada
kecurigaan karena adanya kelangkaan vaksin tertentu di pasar yang bukan merupakan
vaksin program pemerintah. Kemudian ditemukan vaksin nonprogram pemerintah
dengan harga murah.
Nila berujar, kemudian ditemukan 3 botol bekas dari Rumah Sakit Hermina di
Bekasi, Rumah Sakit Betesda di Jogja, dan Rumah Sakit Harapan Bunda di Jakarta
Timur. Dua rumah sakit awal tersebut didistribusikan melalui Sugiyanti sebagai
pengumpul botol bekas. (Merdeka.Com, 16 Juli 2016)
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES PENGKAJIAN KEBUTUHAN
2.1 Mengidentifikasi Masalah
2.2 Kematian Bayi Setelah Vaksinisasi
Terkuaknya kasus praktik peredaran vaksin palsu berawal dari informasi
masyarakat dan pemberitaan di media massa mengenai adanya bayi yang
meninggal dunia setelah di vaksinisasi. Vaksin palsu yang diungkap Badan
Reserse Kriminal Mabes Polri berawal dari laporan masyarakat dan
pemberitaan media massa tentang bayi yang meninggal dunia setelah
diimunisasi. Berdasarkan fakta tersebut penyidik bareskim kemudian
mengumpulkan data-data dan fakta di lapangan untuk di jadikan bahan
penyelidikan.
2.3 Vaksin Palsu Biasanya Beredar Secara Ilegal
Saat ini peredaran vaksin palsu hanya menempuh jalur tidak resmi atau
ilegal, biasanya ditandai dengan tempat vaksin yang terlihat tidak memenuhi
syarat maupun harga vaksin yang murah.
Seperti kasus yang dihadapi oleh Rani, Berawal saat Anak saya berumur
9 bulan melakukan vaksin di sana (Rs Harapan Bunda). Ditangani oleh dokter
inisial H. Saat itu H bilang ke saya bahwa Maret itu susah sulit di sini tidak,"
kata Rani saat berbincang dengan Okezone di Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu
(16/7/2016). Setelah itu, lanjut Rani, dirinya ditawari oleh seorang suster tetapi
ditangani oleh dokter I. Kisaran harga vaksin tersebut Rp 750 ribu. Di saat itu,
Rani mulai terbangun rasa kecurigaan. Pasalnya, biaya vaksin kepada anaknya
itu tidak dibayarkan melalui loket kasir rumah sakit, melainkan langsung
kepada sang suster.
2.4 Timbulnya Alergi Yang Menjadi Salah Satu Akibat Dari Vaksin Palsu
"Dicurigai vaksin palsu itu berisi cairan dan antibiotik, yang dampaknya
tidak terlalu besar," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek, di
Beberapa instansi kesehatan yang meliputi Rumah sakit, dokter dan tenaga
kesehatan lainnya adalah korban dari lemahnya pengawasan yang dilakukan
pemerintah, terbukti karena dokter tidak bisa membedakan apakah vaksin tersebut
palsu atau tidak, mereka hanya user atau pemakai alat kesehatan atau obat.
Lemahnya pengawasan tersebut menyebabkan oknum yang tidak bertanggung
jawab leluasa menyebar luaskan vaksin palsu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Pemberian
vaksin bertujuan untuk merangsang sistem imunologi tubuh agar
membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari
serangan penyakit.
Pengawasan yang kurang optimal oleh Kemenkes dan BPOM
mengakibatkan adanya penyalahgunaan vaksin dari ognum yang tidak
bertanggung jawab, sehingga menimbulkan masalah kesehatan dan
kesenjangan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Perlu adanya
peningkatan pengawasan pemerintah atau pihak yang terkait dalam
pemasokan atau peredaran vaksin pada beberapa rumah sakit.