Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU TAUHID QADHA DAN QADAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Tauhid Qadha dan Qadar
Nama Dosen :

Disusun Oleh :
Muna Dzakiyyah 1167020050
Pasya Julianti Novita Akila 1167020057
Laela Hayati 11670200
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Makalah Qadha dan Qadar

Page 1

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap manusia memiliki ketentuan yang digariskan Allah SWT dalam hidupnya.
Allah SWT menegaskan dan menjelaskan hal tersebut dalam Al-Quran dengan amat jelas.
Akan tetapi, pemahaman mengenai qada dan qadar seringkali menimbulkan kesalahpahaman.
Oleh karena itu,untuk meluruskannya kembali kita perlu menengok dalil-dalil, baik AlQuran maupun hadis yang menjelaskan hal tersebut agar kita dapat menyikapi segala hal
yang terjai sesuai dengan sikap positif dalam islam.
Sebagai umat muslim yang baik dan mempunyai akal pikiran maka kita harus
meyakini qada dan qadar yang merupkan rukun iman yang keenam. Jika kita mampu
megimaninya dan melaksanakannya maka kita akan merasakan hikmahnya dalam kehidupan
sehari-sehari. Serta dengan mengimani qada dan qadar melalui perilaku maka dapat
meningkatkan kualitas hidup dan bisa mendapatkan surga Allah SWT (insyaallah).
Maka mulailah dari sekarang kita untuk meningkatkan keimanan kita salah satunya
dengn cara mengimani qada dan qadar, sebelum kita menyesal. Karena manusia akan kembali
kepada Allah SWT.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kelompok kami bahas dalam makalah ini yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan Qadha dan Qadar itu ?t
2. Apa Bedanya Qadha dan Qadar ?
3.

Apakah iman kepada qada dan qadar itu?

3. Apa saja hikmah yang di dapat dari mengimani qada dan qadar?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Agar dapat mengetahui pengertian atau definisi dari Qadha dan Qadar.
2. Agar dapat membedakan apa itu Qadha dan apa itu Qadar.

Makalah Qadha dan Qadar

Page 2

3. Bagi yang berIman kepada qada dan qadar dapat meningkatkan kualitas

hidup manusia

baik dunia maupun akhirat.


4 .Mampu memelihara diri dari sikap sombong, iri hati dan sebagainya.
5. Agar manusia tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai khalifah di bumi.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk membuat laporan ini yaitu :
1)

Studi Pustaka

Kami dapat memperoleh informasi lebih dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan
materi yang sedang kami bahas.
2)

Browsing

Untuk mendapatkan materi yang lebih lengkap kami mencari diberbagai situs yang berkaitan
dengan materi yang sedang kami bahas.
1.5 Sistematika Penulisan
Kami menyusun isi laporan ini menjadi empat bab, yaitu :
BAB I. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, perumusan dan
pembatasan masalah, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II. Permasalahan, berisi masalah-masalah yang akan dijadikan pembahasan dalam
makalah ini yaitu mengenai Qada dan Qadar

BAB III. Pembahasan, berisi pemberian jawaban, solusi dan cara dari masalah-masalah yang
dipertanyakan pada bab sebelumnya
BAB IV. Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran

Makalah Qadha dan Qadar

Page 3

BAB II
PERMASALAHAN
2.1.Apa yang dimaksud dengan Qadha dan Qadar itu ?
2.2. Apa Bedanya Qadha dan Qadar ?
2.3.Apakah iman kepada qada dan qadar itu?
2.4.Apa saja hikmah yang di dapat dari mengimani qada dan qadar?
Makalah Qadha dan Qadar

Page 4

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Apa yang dimaksud Qada dan Qadar itu
Qadha adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk sejak zaman azali.
Qadha juga bisa diartikan sebagai hukum Allah SWT yang telah Dia tentukan untuk alam
semesta alam ini dan Dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukumnya dari
Makalah Qadha dan Qadar

Page 5

sunnah-sunnah yang Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia
menghendakinya sampai selama-lamanya.Qadar yaitu perwujudan qadha Tuhan bagi manusia
setelah berusaha (ikhtiar), dapat juga diartikan sebagai penentuan atau pembatasan ukuran
segala sesuatu sebelum terjadinya.
Beriman kepada qadar yaitu membenarkan dengan sesungguhnya bahwa yang terjadi
baik dan buruk itu adalah atas qadha dan qadar Allah. ( Salim , Muhamad : 2013) . Adapun
Firman Allah dalam Quran Surah Al-Qamar ayat 49 sebagai berikut:


Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan takdirnya
3.2. Apa Bedanya Qadha dan Qadar ?
Qadha adalah ketentuan yang tidak mampu manusia memilih (menerima atau menolak).
Sedang Qadar alternative atau manusia bias memilih salah satunya.
Seorang ahli pertanian menghitung-hitung garapannya (takdir). Luas tanah yang ditanami
padi sekian hectare. Diperkirakan menghasilkan beras sekian ton. Perhitungannya
berdasarkan ilmu yang dimilikinya. Perkiraan bias meleset karena sebab-sebab yang tidak
dalam perhitungannya (Qadha). Penyakit, mati, hujan, gempa bumi, semua itu mampu
dielakkan manusia.

Qadar adalah Qadar yaitu perwujudan qadha Tuhan bagi manusia setelah berusaha (ikhtiar),
dapat juga diartikan sebagai penentuan atau pembatasan ukuran segala sesuatu sebelum
terjadinya. Contohnya : Bagaimana kita sedang berusaha dalam menntut ilmu atau mengejar
kesuksesan dengan kuliah. (Asy-Syarawi : 2007 ).
2.3.Apakah iman kepada qada dan qadar itu?
Iman kepada Qadha dan Qadar, adalah kita meyakini bahwa segala perbuatan hamba, sama
dengan perbuatan itu yang ikhtiyariyyah, Seperti berdiri, duduk, makan dan minum ataupun
yang idtirariyyah seperti jatuh dan sebagainya. Semua itu terjadi karena iradah Allah, sejak
masa yang tidak ada permulaan dan diketahuinya pula sebelum waktu terjadi semua itu.
(Hadzami, SyafiI : 2010 ). Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada

Makalah Qadha dan Qadar

Page 6

qada dan qadar (takdir), yang tentu mengandung banyak fungsi (hikmah atau manfaat), yaitu
antara lain :

Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha
Esa , maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat
manusia (umat islam) untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat
(bangsa) yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di
perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran
kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat.

Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan
ketentuan ketentuan Allah SWT (sunatullah) atau hukum alam. Kesadaran yang demikian
dapat mendorong umat manusia (umat islam) untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di
bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap
mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas.
Sedangkan hasil hasil penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia kearah yang lebih tinggi. (lihat dan pelajari Q.S. Almujadalah, 58 : 11)

Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan
kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa
raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi,
gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT.
Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia,
takkala umat manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat.
Manusia yang ketika di dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di
masukan kesurga, sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak
berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam.
(lihat dan pelajari Q.S. Ali Imran, 3 : 131 133). Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta
menghilangkan sikap serta prilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir (umat
islam yang bertakwa ) tentu akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal,
qanaah, dan optimis dalm hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku
tercela, seperti: sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa
Makalah Qadha dan Qadar

Page 7

demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! (lihat dan pelajari Q.S. Al-Hadid, 57 : 21-24)
Mendorong umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat,
sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia
(umat islam) jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar
ini tidak akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di
bidangnya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara
maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang
artinya: sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia. (H.R. AtTabrani).

3.4.Apa saja hikmah yang di dapat dari mengimani qada dan qadar?
Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah
tersebut antara lain: [7]
o Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan
bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri.
Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian
o Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia
menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan
berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.
o Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan
bernasib baik dan beruntung.Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus
diusahakan.Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis
dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
o Menenangkan jiwa
Makalah Qadha dan Qadar

Page 8

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam
hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika
beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan
berusaha lagi.

3.5 Analisis kelompok


"bahwasanya Qadha itu sesuatu yang telah terjadi, dan apa-apa yang belum terjadi itulah Qadar".

PENUTUP
Kesimpulan
Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Meyakini qadha dan qadar, berarti meyakini adanya aturan dan ketentuan Allah Swt.
2.

Untuk menentukan qadha dan qadar yang akan menimpa seseorang, diperlukan adanya
ikhtiar dari orang yang bersangkutan.

3. Di antara hikmah beriman kepada qadha dan qadar itu aialah:


a.

Mendorong orang untuk giat dan semangat bekerja

b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan ketenangan


c.

Dapat terhindar dari raa putus asa

d. Menghilangkan kesombongan

Makalah Qadha dan Qadar

Page 9

Daftar Pustaka :
Rais, Amien. 1987. Cakrawala Islam. Bandung: Penerbit Mizan
Amin, Siddiq. 2007. Makna Sebuah Musibah. Bandung: Persis Pers
Asy-Syarawi, Mutawalli. 2007. Anda Bertanya Islam Menjawab. Jakarta: Gema
Insani
Asy-Syarawi, Mutawalli. 1992. Anda Bertanya Islam Menjawab. Jakarta: Gema
Insani Press
Yusuf, Khalid dan Rasidin. 1993. Tentang Kejadian Manusia Menurut Agama
Islam. Bandung: Marjan Bandung
Nawawi, Hadari. 1995. Demi Masa di Bumi dan di Sisi Allah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Hadzami, Syafii. 2010. Tahudhihul Adillah. Jakarta: Gramedia
Djambek, Zain. 1985. Kuliah Islam. Jakarta: Tintamas Indonesia

Makalah Qadha dan Qadar

Page 10

Anda mungkin juga menyukai