Anggaran Bahan Mentah
Anggaran Bahan Mentah
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Semakin banyaknya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus
dilakukan berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran salah satu bentuk dari
berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat
disebut sebagai anggaran. Anggaran perusahaan mencakup berbagai kegiatan
operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki program yang tepat.
Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan
karenannya menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena
itulah perusahaan membutuhkan alat perencana dan pengendali keuntungan.
Dalam hal ini anggaran perusahaan berfungsi sebagaimana RAPBN bagi
pemerintah dalam merencanakan dan mengendalikan program pembangunan
ekonomi.
Dalam suatu perusahaan, bahan mentah merupakan salah satu elemen yang
penting karena bahan mentah menjadi dasar berlangsungnya suatu produksi.
Perusahaan harus selalu mempertimbangkan secara masak tentang berapa
besarnya jumlah bahan mentah yang harus ada sebelum memulai suatu kegiatan
produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap
bahan mentah maupun biaya yang ditimbulkan. Untuk menjaga kelancaran
produksi harus dipertimbangkan secara matang mengenai tersediannya bahan
mentah agar dapat memenuhi keperluan produksi jangka pendek maupun jangka
panjang.
Dalam pengendalian bahan mentah, salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh perusahaan adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan mentah.
Bahan mentah dapat dianggarkan dalam satuan (unit) uang. Anggaran pembelian
bahan mentah berisi rencana kuantitas bahan mentah yang harus dibeli oleh
perusahaan dalam periode waktu mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati
terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Bahan Mentah
Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan
menjadi Bahan Mentah Langsung (Direct Material) dan Bahan Mentah
Tak Langsung (Indirect Material). Bahan mentah langsung adalah semua
bahan mentah yang merupakan bagian barang yang jadi yang dihasilkan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini
mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi
yang dihasilkan. Sehingga biaya bahan mentah langsung merupakan biaya
variable bagi perusahaan. Bahan mentah tak langsung adalah bahan
mentah yang ikut berperan dalam proses produksi, tetapi tidak secara
langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang
jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi kayu merupakan bahan mentah
mentah langsung, sedangkan paku dan cat merupakan bahan mentah tak
langsung.
Anggaran bahan mentah hanya merencanakan kebutuhan dan
penggunaan bahan mentah langsung. Bahan mentah tak langsung akan
direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.
2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Mentah
Tujuan dari penyusunan bahan mentah ini secara ringkas adalah
sebagai berikut:
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah.
2. Memperkirakan
jumlah
pembelian
bahan
mentah
yang
diperlukan.
3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah.
4. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan
komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan mentah
dalam proses produksi.
3
dengan
frekuensi
pemesanan,
semakin
tinggi
biaya
atau
6
di mana :
R
waktu tertentu
S
: biaya pemesanan
= 100 kg.
Waktu Pembelian Bahan Mentah
Untuk menjaga kelancaran proses produksi tidak cukup
ditentukan jumlah bahan mentah yang dibeli. Harus ditentukan pula
kapan pemesanan bahan mentah harus dilakukan agar bahan
mentah itu dapat datang tepat pada waktu dibutuhkan. Bahan
mentah yang datang terlambat akan mengakibatkan terganggunya
kelancaran proses produksi. Kadang-kadang perlu dicari bahan
mentah pengganti agar proses produksi tidak berhenti. Biaya-biaya
beberapa
data,
untuk
dihitung
probabilitas
dari
= R = 10.000 Kg
Biaya penyimpanan
Biaya pemesanan
= S = Rp. 100
SOC
= Rp. 0,50/Kg
Lead time
Frekuensi
3 hari
0,25
4 hari
10
0,50
5 hari
20
Probabilitas
100%
0,25 +
1
333,0 Kg
133,2 Kg
466,2 Kg
xx
xx
11
+
Jumlah kebutuhan
xx
Persediaan Awal
xx
xx
Bahan Mentah dan Anggaran Biaya Bahan Mentah yang habis digunakan,
karena adanya perbedaan factor perbedaan harga dari waktu ke waktu.
Harga bahan mentah mungkin berbeda dari waktu ke waktu, dan ini perlu
diperhatikan karena nilai bahan mentah yang ada di dalam gudang dan
dipakai untuk produksi juga berbeda dari waktu ke waktu. Karena itu harus
diperhitungkan, apakah bahan mentah digunakan secara LIFO atau FIFO.
Salah satu tujuan penyusunan Anggaran Perusahaan Bahan Mentah
adalah untuk pengawasan, tingkat persediaan bahan mentah di gudang yang
tidak terkontrol akan sangat membahayakan perusahaan sendiri. Dengan
mendasarkan diri pada Anggaran Persediaan Bahan Mentah, maka dapat
dilihat apakah penggunaan bahan mentah dan bahan mentah yang tersisa
sebagai persediaan sesuai dengan rencana semula ataukah terjadi
penyimpangan.
Besarnya bahan mentah yang harus tersedia untuk kelancaran proses
produksi tergantung pada beberapa factor, seperti :
1. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu (dapat dilihat pada
Anggaran Produksi).
2. Volume Bahan Mentah Minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi).
3. Besarnya pembelian yang ekonomis.
4. Estimasi tentang naik turunnya harga bahan mentah pada waktu-waktu
mendatang.
5. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan mentah.
6. Tingkat kecepatan bahan mentah rusak.
Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan mentah yang harus
dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi. Di muka
telah disinggung sedikit bahwa persediaan bahan besi merupakan salah satu
factor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan saat dilakukannya
pemesanan bahan mentah (Re Order Period).
Besarnya persediaan besi ditentukan oleh beberapa factor, antara lain :
13
bahan
mentah
yang
dibutuhkan
sudah
disediakan
14
2.3.4
akan menjadi
disebut
Anggaran
Bahan
Mentah
yang
Habis
Digunakan.
Manfaat disusunnya Anggaran Bahan Mentah yang Habis
Digunakan antara lain adalah ;
1. Untuk keperluan Produk Costing, yaitu perhitungan harga
pokok barang yang dihasilkan perusahaan.
2. Untuk keperluan pengawasan penggunaan bahan mentah.
Bentuk Dasar Anggaran Biaya Bahan Mentah yang
Habis Digunakan
Dalam anggaran ini standar penggunaan bahan mentah masih
diperhatikan, tetapi tidak dicantumkan pada Anggaran Kebutuhan
Bahan Mentah. Anggaran biaya bahan mentah yang habis
digunakan perlu memperinci hal-hal :
1. Jenis bahan mentah yang digunakan.
2. Jumlah masing-masing jenis bahan mentah yang habis
digunakan untuk produksi.
3. Harga per unit masing-masing jenis bahan mentah.
4. Nilai masing-masing bahan mentah yang habis digunakan
dalam proses produksi.
5. Jenis barang yang (dihasilkan dan) menggunakan bahan
mentah.
15
12.000 unit
Rp. 1,20
11.500
Rp. 1,26
Laporan Pelaksanaan
16
Januari 2010
Penyimpangan
Jumlah
Presentase
500
4,2
Rencana
Realisasi
12.000
11.500
Rp. 1,20
Rp. 1,26
Rp. 0,06
Rp.14.400 Rp.14.490 Rp. 90
5
0,625
2200
Rp. 1,20
2000
4300
Rp. 1,26
Laporan Pelaksanaan
Januari 2010
Rencana
Realisasi
Unit produksi
2200
4400
Harga
mentah
Nilai
Penyimpangan
2000
Jumlah
200
Presentase
9
4300
100
2,2
Rp. 1,26
Rp. 0.06
Rp.5,280
Rp.5,418
138
2,6
17
BAB III
KESIMPULAN
kebutuhan
dana
dasar
untuk
produksi,
yakni
18