Anda di halaman 1dari 5

AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA

Dosen Pengampu: Abdul Hamid Cebba,MBA.,CPA

Disusun Oleh:
Febria prayudha(11140820000008)
Sulastri (11140820000023)
Elfriedha Sari H(11140820000035)
Ulfia khariani(111408200000 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIFHIDAYATULAH JAKARTA
2016/1437 H

MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI


Siklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini
meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang
akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksi dan peristiwa yang
berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai
transaksi pabrikasi. Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini :
a. Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead
b. Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik
c. Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi
Tujuan Audit
Dua kelompok tujuan audit yaitu :
a. Tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi
b. Tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta Harga pokok
penjualan.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi
Audit
Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam merancang
program audit yang efektif dan efisien.
Materialitas, Risiko Inheren, dan Prosedur Analitis
a. Materialitas:Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah
penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan
keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya
untuk mendeteksi kesalahan.
b. Risiko Inheren:Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang
disebabkan oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif
rendah, karena persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses inti entitas
itu.
c. Prosedur analitis:Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat
membuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. prosedur ini bisa sangat
efektif dalam memusatkan perhatian audit dimana salah saji mungkin terjadi.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk mengaudit siklus produksi :
a. Rasio jumlah hari perputaran persediaanRata-rata hutang persediaan: Harga Pokok
Penjualan x 365
b. Rasio Pertumbuhan persediaan terhadap pertumbuhan harga pokok penjualan
c. Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap bahan baku yang digunakan

d. Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap tenaga kerja langsung


e. Rasio produk yang cacat per jutaJumlah produk cacat sebagai persentase dari setiap juta
yang diproduksi
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PABRIKASI
Komponen aktivitas pengendalian dalam pengendalian internal terdiri atas empat kategori
aktivitas :
1. Pemisahan tugas , pengendalian umum, dan pengendalian aplikasi
2. Pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang tepat
3. Pengendalian fisik
4. Penelaah kinerja dan akuntabilitas.
Fungsi-Fungsi Dan Pengendalian Terkait
Pelaksanaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan melibatkan
fungsi-fungsi pabrikasi berikut ini :
1.Memulai produksi :Merencanakan dan mengendalikan produksi,Mengeluarkan bahan baku
2. Memindahkan barang :Memroses barang dalam produksi,Memindahkan pekerjaan yang
sudah selesai ke barang jadi,Melindungi persediaan
3.Mencatat transaksi pabrikasi dan persediaan :Menentukan dan mencatat biaya-biaya
pabrikasi,Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN
Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian
Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untukpengujian
rincian atas asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan risiko
inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan berkaitan dengan asersiasersi itu.
Merancang Pengujian Substantif
(1)Prosedur Awal(2)Prosedur Analitis (3)Pengujian Rincian Transaksi (4)Pengujian Rincian
Saldo(5)Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi (6)Prosedur yang Diwajibkan
(7)Penyajian dan Pengungkap
II. AUDIT SIKLUS JASA PERSONALIA
MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA
Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan
dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah
per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham, dan tunjangan karyawan. Kelompok transaksi
utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk
memahamai :Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas,Sifat kompensasi, karena

kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda dengan kompensasi
gaji,Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi
saham, serta penggajian pensiun.
Materialitas, Risiko Inhern Dan Prosedur Analitis
a.Materialitas:Untuk perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti bank,
perusahaan asuransi, dan kantor profesional, jasa personalia merupakan beban utama.
Untuk sekolah, jasa personalia mungkin menjadi pengeluaran yang utama.
b.Risiko Inheren:Auditor jarang memperhatikan asersi kelengkapan dalam siklus gaji dan
upah karena sebagian besar karyawan akan segera menuntut majikan mereka jika tidak
dibayar. Akan tetapi, penipuan gaji dan upah telah menjadi perhatian utama auditor.
c.Prosedur Analitis:Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis ketika memulai
audit atas siklus jasa personalia karena prosedur ini efektif dari segi biaya.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat
langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah personalia seringkali diserahkan
kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja, atau kepada manajer SDM
atau personalia.
AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGGAJIAN
Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat mencatat
transaksi penggajian : (a)Otorisasi personalia (b)Kartu absen/clock card (c)Tiket waktu/time
ticket (d)Register penggajian (f)Rekening bank untuk penggajian imprest (g)Cek gaji
(h)Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja (i)SPT pajak gaji dan upah (j)File personalia karyawan
(k)File induk data personalia( l)File induk penghasilan karyawan
Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut ini :a)Memulai
transaksi penggajian, b) Penerimaan jasa , c) Pencatatan transaksi penggajian d) Pembayaran
gaji dan upah,
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PENGGAJIAN
Menentukan Risiko Deteksi
Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada penerapan
prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait, serta pengujian rincian
yang terbatas. Jika prosedur analitis trsebut mengungkapkan fluktusi yang tidak diduga, maka
akan diperlukan pengujian rincian yang lebih ekstensif.
Merancang Pengujian Substantif
Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga oleh prosedur ini, auditor sudah
memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit yang berkaitan dengan asersi
ekstensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Yaitu :a)
Menghitung kembali jumlah-jumlah akrual, b)Mengaudit tunjangan karyawan dan program
pensiun, c)Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham, d)Memverivikasi kompensasi pejabat

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA


Akuntan publik dapat membantu dengan :Menyarankan ukuran produktivitas karyawan
yang tepat dan Mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan
produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai