Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian

Dini

Shindy
Dini

Shindy
Dini
Shindy
Dini
Shindy
Dini
Shindy

Dini
Shindy
Dini
Shindy
Dini
Shindy
Dini
Shindy

Rully
Shindy
Dini
Rully
Dini
Rully
Dini

: Assalamualaikum... selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya suster Dini.


Saya perawat di Rumah Sakit ini. Saya bertugas dari jam 08.00 sampai
jam 02.00 siang nanti. Kalau boleh tahu nama Ibu siapa ?
: Waalaikumsalam... saya dengan Ibu Shindy, suster.
: Ibu, tujuan saya disini yaitu untuk mengkaji anak Ibu yang bernama
Rully. Nanti saya akan tanya pada Ibu tentang identitas anak Ibu, juga
saya akan tanyakan bagaimana anak Ibu bisa sampai dirawat di RS ini.
Bagaimana Bu, apa Ibu bersedia ?
: Iya, boleh suster.
: Nama anak Ibu, Rully Yugismara. Usianya berapa tahun Bu ?
: 18 tahu, suster.
: Pendidikan terakhirnya apa Bu ?
: Rully baru saja selesai sekolah SMA, suster.
: Oh jadi statusnya masih pelajar. Nah Bu, boleh saya tahu, alasannya
apa sampai Rully bisa masuk dan dirawat di RSJ ini ?
: Jadi, dulu Rully pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
Ada masalah keluarga yang membuat dirinya menjadi banyak fikiran,
dan mungkin dia memendam sendiri. Dia selalu mengurung dirinya
dikamar, dia sulit untuk diajak berinteraksi dengan keluarga, hingga pada
suatu saat kami merasa sikap Rully tersebut aneh, tidak seperti anak
seusianya. Jadi kami memutuskan untuk membawa Rully ke RSJ ini.
: Apakah Rully pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya ?
: Belum pernah, suster.
: Apakah Rully pernah mengalami trauma ?
: Jadi dulu itu Rully sering diejek oleh adiknya, mungkin dia trauma
karena sering diejek jadi suli untuk berinteraksi dengan orang lain.
: Apa ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
: Tidak ada, suster.
: Oh jadi seperti itu Bu. Tapi, apakah pernah Rully memiliki
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
: Sepertinya tidak, suster. Karena awalnya baik-baik saja. Masalah
keluarga pun dia tidak mengetahuinya, hingga pada saat itu Rully
mendengar konflik keluarga dan dia menjadi seperti sekarang ini.
Baik, saya akan memeriksa tanda-tanda vital Rully dulu ya Bu. Rully,
kita cek dulu tanda-tanda vitalnya ya.
: Iya suster.
: (menghitung ttv)
: A Rully, boleh saya tahu, bagian tubuh mana yang A Rully sukai ?
: Kaki
: Cita-cita A Rully apa ?
: Saya ingin jadi perawat.
: Orang yang paling berarti di hidup A Rully siapa ?

Rully
Dini
Rully
Dini
Rully
Dini
Rully
Dini

: Mamah
: Apa A Rully suka ikut kegiatan ekskul di sekolah ? Atau kegiatan lain di
lingkugan rumah ?
: Ikut ekskul PMR di sekolah.
: Ada kesulitan tidak dalam kegiatan tersebut ?
: (geleng-geleng kepala)
: Maaf, boleh suster tahu, apa A Rully rajin shalatnya ?
: (mengangguk)
: (perawat mengobservasi penampilan, pembicaraan, aktivitas motoric,
alam perasaan, afek, interaksi selama wawancara, persepsi, isi pikir,
proses pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan
berhitung, kemampuan penilaian, daya titik diri.
Baiklah kalau begitu, pengkajiannya sudah selesai. Nanti, jam 01.00
siang setelah makan siang, suster kembali lagi kesini ya untuk
berbincang-bincang dengan A Rully. Sekarang A Rully boleh kembali
beristirahat.

Strategi Pelaksanaan 1
Dini
Rully
Dini
Rully
Dini

:
:
:
:
:

Rully
Dini

:
:

Rully
Dini

:
:

Rully
Dini

:
:

Rully

Dini
Rully

:
:

Dini
Rully
Dini

:
:
:

Assalamualaikum...
Waalaikumsalam...
Bagaimana perasaannya sekarang A ?
Baik...
Seperti janji yang kita sepakati tadi, sekarang kita akan diskusi tentang
penyebab A Rully kurang suka bergaul, apa saja keuntungan bergaul, dan
apa saja kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain. A Rully ingin kita
diskusinya dimana ? Bagaimana bila di ruang duduk ?
Di ruang duduk saja, suster.
A Rully ingin kita diskusinya berapa lama ? 10 menit ? atau 20 menit ?
atau berapa ?
10 menit saja.
Apa yang membuat A Rully tidak suka bergaul dengan orang lain ? Apa
karena sikap atau perilaku orang lain ? Atau ada alasan lain ?
Saya sakit hati, suster.
Lantas A Rully merasa sakit hati oleh orang lain karena apa ?
penyebabnya apa ?
(menunduk) Orang-orang mengatakan bahwa saya anak haram, orangorang sering berkata kasar pada saya, suster. Saya sakit hati.
Oh jadi seperti itu. Lalu A Rully diam saja mereka berbuat seperti itu ?
Saya tidak mau berteman dengan orang-orang lagi. Mereka semua jahat
pada saya.
Menurut A Rully rugi tidak kalau kita tidak punya teman ?
(geleng-geleng kepala)
Nah, A Rully harus tahu kalau kita tidak punya teman, kita bisa rugi,

Rully
Dini
Rully
Dini

:
:
:
:

Rully
Dini

:
:

Rully
Dini

:
:

Rully

Dini

Rully
Dini

:
:

Rully
Dini

:
:

Rully
Dini

:
:

Rully

karena kalau A Rully butuh pertolongan misalnya, nanti tidak ada yang
menolong.
(mengangguk-angguk)
Menurut A Rully apa keuntungan kalau kita punya banyak teman ?
Kita bisa curhat.
Nah, betul sekali. Selain kita bisa curhat, kalau kita punya banyak teman
nanti kalau kita butuh pertolongan mereka akan membantu, dan banyak
sekali keuntungannya jika kita bergaul.
Oh......
Nah, kita sudah mengetahui penyebab A Rully tidak mau bergaul dengan
orang lain, ruginya kalau tidak punya teman, dan untungnya jika punya
banyak teman.
Bagaimana perasaan A Rully setelah kita berdiskusi mengenai penyebab
A Rully tidak mau bergaul dengan orang lain beserta kerugian dan
keuntungannya ? Bagaimana perasaannya A Rully sekarang ?
Senang, suster.
Bisa tidak A Rully menceritakan kembali tentang keuntungan dan
kerugian bergaul dengan orang lain ?
Bisa. Jadi saya harus bisa bergaul dengan teman-teman agar saya punya
banyak teman.
Bagus sekali. Bagaimana A Rully, apakah A Rully ingin bergaul dengan
orang lain ? Atau bagaimana ?
Iya, mau suster.
Bagaimana kalau besok kita belajar mengenai cara-cara bergaul dengan
orang lain ? Apa A Rully mau ?
Mau suster.
Dimana nanti kita akan berdiskusinya ? Disini lagi saja atau kita cari
tempat yang lain ?
Gimana besok aja suster.
A Rully inginnya jam berapa untuk diskusi besok ? Bagaimana kalau jam
09.00 WIB siang saja ? Jadi kita berdiskusi setelah A Rully makan pagi.
Iya, boleh suster.

Anda mungkin juga menyukai