Akuntansi Biaya 2
Akuntansi Biaya 2
NIM
: ANGGA DWI P.
: 125030207111149
TUGAS 1.
Analisis Laba Kotor
A.
-Perubahan penjualan dari tahun 2013 ke 2014
ada penurunan penjualan yaitu sebesar Rp 2.000.000,00 atau sebesar 5%
-Perubahan HPP dari tahun 2013 ke 2014
terdapat penurunan HPP yaitu sebesar Rp 3.000.000,00 atau sebesar 10%
-Perubahan laba kotor dari tahun 2013 ke 2014
terdapat kenaikan laba kotor yaitu sebesar Rp 1.000.000,00 atau sebesar 8,3%
B.
-Perhitungan rasio laba kotor
Rasio laba kotor tahun 2013 adalah sebesar 70% sedangkan rasio laba kotor tahun
2011 adalah sebesar 65,7%. Terjadi penurunan rasio laba kotor dari tahun 2013 ke
2014 sebesar 4,3%
-Perhitungan rasio HPP
Rasio HPP tahun 2013 adalah sebesar 30% sedangkan rasio HPP tahun 2011 adalah
sebesar Rp. 34,3%. Terjadi kenaikan biaya produksi yang terjadi dari tahun 2013 ke
2014 sebesar 4,3%
KESIMPULAN ANALISIS LABA KOTOR
Dari analisis masing-masing komponen tersebut di atas diketahui bahwa terjadi
penurunan biaya produksi (HPP) telah menyebabkan adanya perubahan laba kotor
8,3%.
TUGAS 2.
RESUME BAB ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL
BIAYA DIFERENSIAL
Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya diantara sejumlah alternatif pilihan
yang dapat digunakan perusahaan.
ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL
Analisis biaya diferensial digunakan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya
dan marjin laba sehubungan dengan beberapa cara untuk menggunakan fasilitas tetap
atau kapasitas tersedia.
Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokkan sebagai
biaya diferensial atau biaya relevan:
1. Biaya tersebut merupakan biaya yang akan dating
2. Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif
Manfaat analisis biaya diferensial
1. untuk menentukan apakah menerima pesanan tambahan
2. untuk menentukan apakah menurunkan harga pesanan khusus
3. untuk menentukan apakah memproduksi sendiri atau membeli
4. untuk menentukan apakah menghentikan produk tertentu
5. untuk menentukan apakah memproses lebih lanjut atau tidak
6. untuk menentukan apakah menutup fasilitas atau tidak
Hubungan dengan Titik Impas
Titik impas adalah volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak memperoleh
laba/rugi sama sekali. Pada volume penjualan impas ini seluruh biaya tetap yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam kapasitas produksi yang direncanakan telah
ditutup. Seluruh biaya tetap dalam kapasitas produksi yang direncanakan telah
dibebankan pada volume impas.
Pengaruh Terhadap Anggaran Laba
Titik impas adalah volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak memperoleh
laba/rugi sama sekali. Pada volume penjualan impas ini seluruh biaya tetap yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam kapasitas produksi yang direncanakan telah
ditutup. Seluruh biaya tetap dalam kapasitas produksi yang direncanakan telah
dibebankan pada volume impas.
Kapasitas dan Jenisnya
Dalam melalkukan analisis terhadap biaya diferensial, pihak manajemen perusahaan
juga harus memperhatikan tingkat kegiatan ( kapasitas yang akan dipakai sebagai
dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Kapasitas sering dikaitkan dengan volume.
Volume merupakan ukuran kegiatan perusahaan. Dalam kapasitas tersebut manajemen
mencoba untuk mencapai jumlah volume yang menghasilkan penggunaan terbaik dari
kapasitas yang ada. Ada 3 jenis kapasitas, yaitu:
1. kapasitas praktis
2. kapasitas normal
3. kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
REFERENSI
http://stiebanten.blogspot.com/2011/04/analisis-biaya-diferensial.html
http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/572/0197362.pdf?
sequence=1