Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH SENI RUPA TIMUR

SEJARAH SENI RUPA MESOPOTAMIA

KELOMPOK 4 :
1. RIZKI BARAKAH BINAUVAN (15020088)
2. RAHAYU GUSWIRA NINGSIH (15020082)
3. RAFIQ GUSLI (15020081)
4. NABIL HARTATO (15020080)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa penduduk Asia dan Afrika pada masa lalu
adalah manusia yang terbelakang dan tidak beradab. Anggapan tersebut sungguh sanggat
tidak benar. Asia dan Afrika sama sekali bukanlah benua biadab dan penuh dengan
kekacauan. Sebaliknya, rakyat Asia dan Afrika telah mengalami perjalanan sejarah yang
panjang, dan telah memberikan sumbangan yang mengesankan bagi kehidupan manusia.
Mereka telah menciptakan kebudayaan dan peradaban yang sangat tinggi, mengembangkan
sistem pemikiran, serta membuahkan karya seni paling indah yang dikenal manusia.
Asia dan Afrika merupakan tempat lahirnya peradaban dunia. Bukti-bukti tentang
kejayaan peradaban tersebut masih dapat kita temukan pada saat ini.
Salah satu pusat peradaban yang pernah ada di benua Asia adalah peradaban
Mesopotamia. Daerah itu sekarang terletak di daerah Irak. Mesopotamia berarti daerah yang
terletak diantara dua aliran sungai yaitu Sugai Eufrat, dan Sungai Tigris. Daerah yang terletak
diantara dua aliran sungai tersebut merupakan daerah yang subur. Diluar itu terbentang
daerah gurun, yaitu Gurun Hamad dan Gurun Nafud. Disebelah timurnya terdapat
Pegunungan Elbrus dan Kurdistan.
Letak daerah Mesopotamia ssangat baik. Daerah itu berkembang menjadi pusat
perdagangan antara Arab di selatan dan Armenia di utara. Dan antara India / Persia di timur
dan Mesir di barat. Menjelang tahun 220 SM, daerah Mesopotamia kembali terpecah belah
menjadi satuan satuan kecil dan saling berperang salah satu kota yang menjadi pusat
kebudayaan ialah Babilonia (babil).

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah atau yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah:
1 1. Kondisi geografis Mesopotamia
2 2. Pendudukan bangsa Sumeria di Mesipotamia
3 3. Pendudukan bangsa Akkadia di Mesopotamia
4 4. Pendudukan bangsa Babilonia Lama di Mesopotamia
5 5. Pendudukan bangsa Assyria di Mesopotamia
6 6. Pendudukan bangsa Babilonia Baru di Mesopotamia

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini adalah, selain untuk
memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Media Pendidikan, juga bertujuan untuk
memenuhi serta menambah pemahaman penulis tentang peradaban-peradaban kuno yang ada
di Asia dan Afrika khususnya peradaban lembah Sunggai Eufrat dan Tigris.

BAB II
PEMBAHASAN
A. LETAK GEOGRAFIS MESOPOTAMIA
Mesopotamia dalam bahasa Yunani bearti daerah di antara dua sungai, yang sekarang
dikenan menjadi Republik Irak yang berbatasan dengan Teluk Persia dan Iran sebelah timur
dan timur laut, Iran dan Turki untuk batas sebelah utara, Syria dan Yordania batas sebelah
barat, sedangkan Saudi Arabia dan Kuwait batas sebelah selatan.
Mesopotamia merupakan wilayah subur yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu
Eufrat dan Tigris. Karena wilayah tersebut berada di antara dua sungai maka bentuknya
melengkung menyerupai bulan sabit. Breasted seorang sejarawan dari Amerika Serikat
menyebut Mesopotamia The Fertile Crescent Moon yang artinya daerah bulan sabit yang
subur. Sejarawan lainnya dari Yunani Kuno yang benama Herodotus menyebut Mesopotamia
sebagai Tanah Surga Yang Cantik Jelita.
Kesuburan tanah menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban suatu bangsa.
Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Sumeria,
Akkadia, Babilonia Lama, Assyria, dan Babilonia Baru. Mesopotamia mempunyai susunan
lapisan masyarakat dengan tigkatan teratas adalah raja, golongan pendeta, golongan peniaga,
golongan petani dan seniman, serta golongan dengan tingkatan terendah adalah hamba abadi.
Walau berada di bawah pemerintahan yang berbeda-beda, kebudayaan mesopotamia dapat
bertahan untuk beribu-ribu tahun. Di zaman Mesopotamia sekitar 5000 SM sudah terlihat
adanya teknologi irigasi yang ikut menentukan sistem pertanian kuno.
Dengan adanya irigasi tersebut, maka pada tahun 700 SM sudah dikenal sebanyak 900
macam tanaman. Tanaman-tanaman yang di tanam pada zaman Mesopotamia ini sampai
sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia seperti kurma dan ara, anggur dan
zaitun, gandum dan barlai.

B. BANGSA-BANGSA YANG PERNAH MENDIAMI MESOPOTAMIA


1 Sumeria (3500 SM)
Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adalah bangsa Sumeria, Sumeria
dapat dikatakan sebagai bangsa penguasa pertama di Mesopotamia. Dahulu daerah tersebut
berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut berubah menjadi pemukiman yang
dihuni oleh masyarakat. Kota yang tertua adalah kota Ur kemudian kota Sumer.
a
Pemerintahan Sumeria
Kota Ur yang terletak di dekat muara Sungai Eufrat merupakan pusat pengembangan
pemerintahan bangsa Sumeria. Penguasa bangsa Sumeria mempunyai kekuasaan yang sangat
besar. Rajanya mempunyai dua kekuasaan yaitu sebagai kepala pemerintah dan sebagai raja
atau Patesi(Pendeta Raja).
Dalam tugasnya, raja bertanggung jawab atas kehidupan masyarakat, ekonomi, keamanan,
hukum dan peradilan, serta agama. Ur Nanshe adalah salah seorang patesi yang membangun
kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Kemudian tahun 2400 SM diikuti oleh patesi Guade
yang menjadikan kota Lagash paling bearti di Sumeria.
b
Kehidupan Masyarakat Sumeria
Masyarakat Sumeria hidup dengan cara bertani. Mereka mengairi tanah pertaniannya dengan
membuat saluran air dari kedua sungai itu. Hal ini dapat dilihat dari hasil arkeologi di kotakota Sumeria. Pengolahan lahan pertanian dilakukan dengan cara membajak dengan
menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Hasil panan dan keperluan lain
diangkut menggunakan kereta atau gerobak yang diberi roda. Hasil pertanian terpenting
diantaranya gandum, jemawut, dan jelai. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang terkenal
sebagai bangsa yang pertama kali menggunakan roda dan gandum.
c
Sistem Kepercayaan Bangsa Sumeria
Bangsa Sumeria menganut kepercayaan yang disebut polytheisme. Maksudnya, bangsa
Sumeria percaya dan menyembah banyak dewa. Dewa utamanya adalah Dewa Marduk.
Bangsa Sumeria juga percaya dan menyembah terhadap para dewa yang dianggap memiliki
kekuatan dari unsur-unsur alam, yakni
- Enlil (dewa bumi)
- Ea (dewa air)
- Anu (dewa langit)
- Sin (dewa bulan)
- Shamas (dewa matahari)
- Ereskigal (dewa kematian)
Enlil dalan bahasa Akkadia yang diterjemahkan sebagai Ellil merupakan nama ketua dewa di
Sumeria. Ia dianggap sebagai dewa angin, udara, dan angkasa, yang memisahkan langit dan
bumi. Adapun menerut bahasa Sumer, Enlil bearti Tuang Angin. Enlil juga dikenal sebagai
pencipta kapak tirus dan menyebankan tumbuhan tumbuh.
Kebudayaan bnagsa Sumeria
- Ziggurt

Bangunan yang paling terkenal pada masa Sumeria adalah Ziggurat. Ziggurat berasal dari
kata Zagaur yang mempunyai arti bangunan yang tinggi seperti gunung. Ziggurat merupakan
bangunan yang berbentuk limas dan berundak. Ziggurat juga dikenal sebagai menara
bertingkat yang semakin lama kecil. Ziggurat digunakan sebai tempat pemujaan.
- Bidang Matematika
Bangsa Sumeria mengembangkan hitungan dengan dasar 60 atau disebut juga dengan
Sixagesimal. Mereka menemukan hitungan lingkaran adalah 360 derajat, satu jam adalah 60
menit, 1 menit adalah 60 detik yang masih digunakan sampai sekarang. Pengetahuan tersebut
menjadi dasar untuk perhitungan waktu 1 tahun terdiri dari 12 bulan adalan 350 hari, dan 1
hari adalah 24 jam.
-Tulisan Paku
Bangsa Sumeria menggunakan tulisan paku atau Cunei Form. Tulisan paku ini terdiri dari
350 tanda gambar dan setiap gambar merupakan satu suku kata. Disebut tulisan paku karena
huruf tersebut berbentuk seperti paku atau baji. Huruf paku ini biasanya dituliskan pada
papan tanah liat yang digores menggunakan karang yang berujung tajam dan keras. Sejak
tahu 3000 SM, huruf Paku sudah dikenal dan digunakan untuk mencatat hasil panen serta
urusan perdagangan.
2. Akkadia (2300 SM)
Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia sejak tahun 3300 SM. Bangsa Akkadia
bermukin di Mesopotamia bersama bangsa Sumer. Orang yang berjaya dan berkuasa di
seluruh Akkad termasuk kota-kotanya adlah Sargon. Beliau merupakan seorang perwira yang
agung. Beliau menyerang penduduk Sumeria dan berjaya mengalahkan mereka dan menajdi
raja di wilayah tersebut. Kemudian beliau menyerang Amorite dan Elam, sehingga berjaya
menjadi pemerintah sebuah empayer dari Elam disebelah timur hingga ke laut Meditterranean
serta utara hingga ke Sungai Tingris dan Sungai Eupharates.
3. Babilonia Lama (1850 SM)
Peradaban Babilonia Lama disebut juga peradaban Amoria. Hal ini dikarenakan
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit. Sekitar tahun 3000 SM datang bangsa
Amorit ke Mesopotamia bagian selatan. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru.
Di daerah selatan, bangsa Amorit membangun Babilon(Babel) yang terletak di Sungai Eufrat,
dan di daerah utara membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di Sungai Tigris.
Pemerintahannya berada di Babilonia dengan rajanya yang besar yaitu Hammurabi.
Hammurabi juga dikenal sebagai pembuat undang-undang yang menurut kepercayaan
merupakan pemberian Dewa Marduk. Hammurabi adalah Raja Babilonia yang keenam dari
Dinasti Babilonia pertama. Menurut bahasa Akkadia, hammurabi berasal dari kata Ammu
yang mempunyai arti saudara laki-laki pihak ayah.
Di Babilonia, selain menjadi seorng raja, ia juga menjadi pemimpin agama yang
membuat suatu hukum-hukum yang dibut menjadi sebuah piagam dalam bentuk prasasti dan
diperlihatkan kepada masyarakat Babilonia untuk memperoleh persetujuan. Hukum-hukum

yang dibuat oleh Hammurabi tersebut dikenal oleh dunia sebagai Piagam Hammurabi atau
Codex Hammurabi.
Codek Hammurabi merupakan kumpulan hukum yang dipahatkan disebuah tugu batu
yang berbentuk balok batu hitam dengan tinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah kota. Hal
ini bertujuan agar masyarakat Babilonia bisa membacanya. Kumpulan hhukum tersebut
terdiri dari 282 pasal ditambah Prolog dan Epilog. Ternyata, hukum ini memberi pengaruh
pada sistem hukum periode selanjutnya.
Codex Hammurabi berisi tentang undang-undang larangan main hakim sendiri. Ini
ditunjukan oleh prilaku masyarakatnya yang menjunjung tinggi keadilan dan menjaga
keamanan. Pada bagian atas balok terdapat relief yang menggambarkan Raja Hammurabi
sebagai penguasa di Babilonia Kuno ketika menerima kumpulan hukum dari Dewa Shamash,
dewa matahari yang sekaligus menjadi dewa pelindung keadilan. Dari kumpulan hukum
tersebut terlihat bahwa sejak abad ke-18 SM, di Mesopotamia sudah ada seorang pemimpin
besar yang sungguh-sungguh mempunyai kesadara bahwa manusia harus diperlakukan secara
adil.
4, Assyria (Assur)
Bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah yang berada disekitarnya. Tidak
heran jika bangsa ini mampu membentuk imperium besar. Wilayahnya membentang dari
Teluk Persia sampai Laut Tenggah. Rumpun bangsa Assyria adalah bangsa Semit. Ibu
kotanya berada di kota Nineveh yang terletak di tepi Sungai Tigris.
1. Pemerintahan di Assyria
Kerajaan Assyria terbagi menjadi 3 masa, yaitu Kerajaan Assyria Tua, Assyria Tenggah,
dan Assyria Baru. Bangsa Assyria mempunyai pemerintahan yang bercorak militer. Karena
sebagai bsangsa penakluk daerah-daerah lain, bangsa Assyria dikenal sebagai bangsa Roma
dari Asia.
Dengan berkembangnya teknologi perang, maka Assyria mempunyai kekuatan dibidang
militer. Angkatan perangnya terdiri atas angkatan pemanah dan kavaleri berkuda. Sistem
perebutan benteng dan sistem perbentengan di Assyria jugs sangat maju.
Pemerintahan Assyria dipimpin oleh seorang raja. Wilayah kerajaan Assyria terbagi
menjadi beberapa provinsi. Setiap provinsinya dipegang oleh gubernur yang bertanggung
jawab kepada raja. Berikut adalah susunan raja-raja di Assyria:
- Shalmaneser I
Telah menaklukan wilayah timur Kerajaan Mitanni.
-Tiglathpileser I
Telah menklukan kawasan Mediterania dan berperang melawan Aram dan Phrygia.
-Tiglathpileser III
Telah menaklukan daerah Damaskus(Damsyik) dan Phoenicia.
- Shalmaneser V
Telah menaklukan Kerajaan Samaria, baghian utara Israel.
- Sargon II

Telah menaklukan Urartu dan membangun istana megah di Khorsabad.


- Essarhaddon
Telah menaklukan Memphis di Mesir.
- Assurbanipal II
Telah menaklukan Thebe, Babilon, dan Susa.
Tiglat Pilaser, membuat sistem pemerintahan baru dengan jangka masa kerja lebih
pendek. Ia juga telah membagi kerajaannya atas daerah-daerah yang lebih kecil. Tiglat Pilaser
memindahkan ibu kotanya yang semula di Ashur menjadi ke Neniveh, dengan dibantu oleh
ribuan orang buruh. Hal ini menyenangkan Tiglat Pilaser karena dengan demikian buruhburuh tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berontak. Assyria masih saja terus
berperang, menghancurkan Urartu dan menghadapi suku Nomad. Ternyata Urartu sangat
diperlukan untuk menjaga suku Nomad. Pada masa kekuasaan Esarhaddon, ia membangun
kembali Urartu dan Medes.
Assurbanipal, adalah seorang jendral militer yang sanggat tangkas tetapi tidak handal
di bidang politik. Pada masa kekuasaannya, Assurbanipal mempunyai 50.000 tentara dan
berkembang jumlahnyamenjadi 120.000 pada masa pemerintahan anaknya yaitu
Shalmaneser. Assyria tidak pernah akur dengan Banilonia dan memperluas medan perangnya
hingga dapat menguasai Mesir. Kekuatan militer Assyria pun akhirnya mencapai puncaknya
sehingga Assyria mulai hancur sendiri dari dalam.
Kebudayaan Bangsa Assyria
Seperti halnya bangsa-bangsa peradaban yang lain, bagsa Assyria juga mempunyai
kebudayaan sebagai berikut:
- Menguasai dalam ilmu perbintangan dan ilmu falak.
- Perhitungan penanggalan yang berdasarkan peredaran matahari, yaitu 1 tahun = 365 hari.
- Bangsa Assyria merupakan negara maju dalam bidang seni sastra. Hal ini terbukti dengan
adanya perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat 22.000 lempeng tanah liat yang ditulis
dengan tulisan paku. Karya sastra ini diantaranya adalah Epos Gilgames yang menceritakan
tentang penciptaan dunia dan banjir besar.
- Selai seni sastra, bangsa Assyria juga mempunyai kemajuan di seni patung. Patung-patung
ini dipahat oleh masyarakat untuk melukiskan dewa.
Babilonia Baru
Suku bangsa Babilonia adalah bangsa Khaldea. Raja yang terkenal bernama
Nebukadnezer. Di masa kekuasaannya, ia membangun kembali kota Babilon dan
menjadikannya sebagai ibu kota. Kota itu diberi nama Babilonia Baru. Bangsa Khaldea telah
mengembangkan astrnomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa nasib seseorang dapat
diramal dengan mempelajari bintang-bintang dan ramalan tentang gerhana. Mereka juga telah
mengenal pembegian waktu seminggu adalah tujuh hari, satu hari ada 12 jam ganda atau
hari pada sing dan hari malam. Selain itu, mereka mengenal hitungan waktu dengan jam
air(water clock) dan jam matahari(sundial).

Mesopotamia pada zaman Babilonia Baru terkenal dengan taman bergantung, yang
kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia. Suatu taman yang bertingkat-tingkat dengan
tanaman dan bunga sehingga jika dilihat dari bawah seperti tergantung di langit. Yang
seharusnya dikagumi bukan keindahan tanamannya yang bergantung, tetapi justru
teknologi pompa air yang menaikan air Sungai Eufrat dari tingkat yang satu ke tingkat yang
lain di atasnya untuk mengairi tanaman dan bunga-bunga tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yang berarti antara dua sungai yang mana antara
sungai Efrat dan Tigris. Daerah ini meliputi: membentang dari pantai Teluk Persia membentang ke arah barat
laut, membentang sepanjang Sungai Efrat dan Tigris (perbandingan:meliputi Irak, sebagian kecil dari Iran,
Suriah dan Lebanon).Mesopotamia merupakan daerah yang bermedan keras. Mesopotamia kuno sering kali
mengalami banjir namun juga kekeringan.Tanahnya juga mudah berubah dari tanah padang gurun ke
tanah berlumpur. Meskipun demikian Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang menempatinya
untuk hidup dengan baik, terutama di Mesopotamia selatan, di mana air Sungai Efrat di salurkan ke kanalkanal,dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh
daerah-daerah perdagangan yang sangat penting. Para ahli arkheologi berpendapat, bahwa pada zaman
Neolitikum(sekitar 7000 SM) telah ada usaha pertanian dan peternakan di daerah sebelah utara Tigris. Pada
sekitar 3100 SM bangsa Sumer menciptakan tulisan untuk pertama kali, yaitu huruf atau tulisan paku.
Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula
bermukim di daerah ini bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Kemudian sekitar 3300 SM datang bangsa
Akadia ke daerah ini dan bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Lalu
sekitar 2000 SM datang bangsa Amori ke daerah ini. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru,
yaitu di daerah selatan mereka membangun Babilon(Babel) yang terletak di Sungai Efrat, dan di daerah utara
mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di Sungai Tigris. Bangsa Babilonia dan bangsa Asyur
merupakan bangsa-bangsa yang terkuat di Mesopotamia, dan kedua bangsa inilah yang memiliki peranan
pentingdalam sejarah Israel.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan. Untuk itu demi tercapainya hasil yang baik dalam makalah ini,
maka keritik dan saran yang bersipat membangun sangat penulis harapkan, sehingga makalah
ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.banggundul.web.id/2010/01/sumeria-dan-akadia-5000-1600-sm.html.tgl.10-62011
http://id.shvoong.com/humanities/history/2074192-sejarah-peradaban-lembah-sungaieufrat/.tgl.10-6-2011
Nurhayati, Dewi. 2008. Peradaban Mesopotamia. Semarang: PT Bengawan Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai