Anda di halaman 1dari 20

BAB III

STANDAR FASILITAS
3.1.

Denah Ruang.

Terlampir

3.2.

Standar Fasilitas

3.2.1. Ruang Persiapan


1. Denah (layout).
a. Contoh denah (layout) ruang induksi atau sering juga disebut sebagai ruang anatesi
ditunjukkan pada gambar 7
b. Pasien bedah menunggu di ruangan ini, apabila belum siap. Pembiusan lokal, regional
dan total dapat dilakukan diruangan ini. Ruangan harus tenang, dan ruangan ini
terbebas dari bahaya listrik
c. Area ruang induksi (preoperatif) yang dibutuhkan sekurang-kurangnya 15 m2.
Gambar 1

Gambar 1 : Contoh Denah (layout) Ruang Induksi / Persiapan

2. Komponen penutup lantai


a. Persyaratan Umum ruang
1) Lantai tidak boleh licin, tahan terhadap goresan / gesekan peralatan dan tahan
terhadap api (vinil anti gores).
2) Lantai mudah dibersihkan, tidak menyerap, tahan terhadap bahan kimia.
3) Penutup lantai harus dari bahan anti statik, yaitu vinil anti statik.
4) Tahanan listrik dari bahan penutup lantai ini bisa berubah dengan bertambahnya
umur pemakaian dan akibat pembersihan, oleh karena itu tingkat tahanan listrik
lantai ruang bedah harus diukur tiap bulan, dan harus memenuhi persyaratan yang
berlaku.
5) Permukaan dari semua lantai tidak boleh porous, tetapi cukup keras untuk
pembersihan dengan penggelontoran (flooding), dan pem-vakuman basah.
6) Penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata.
7) Hubungan / pertemuan antara lantai dengan dinding disarankan menggunakan
bahan yang tidak siku, tetapi melengkung untuk memudahkan pembersihan lantai
(Hospital plint).
8) Tinggi plint, maksimum 15 cm.
b. Komponen dinding
1) Komponen dinding memiliki persyaratan sebagai berikut :
2) Dinding harus mudah dibersihkan, tahan cuaca, tahan bahan kimia, tidak berjamur.
3) Lapisan penutup dinding harus bersifat non porosif (tidak mengandung pori-pori)
sehingga dinding tidak menyimpan debu.
4) Warna dinding cerah tetapi tidak menyilaukan mata.
5) Hubungan / pertemuan antara dinding dengan dinding disarankan tidak siku, tetapi
melengkung untuk memudahkan pembersihan dan juga untuk melancarkan arus
aliran udara.
6) Bahan dinding harus keras, tahan api, kedap air, tahan karat, disarankan tidak punya
sambungan (utuh), dan mudah dibersihkan.
c. Komponen langit-langit
Komponen langit-langit memiliki persyaratan sebagai berikut:
1) Harus mudah dibersihkan, tahan terhadap segala cuaca, tahan terhadap air, tidak
mengandung unsur yang dapat membahayakan pasien, tidak berjamur serta anti
bakteri.

2) Memiliki lapisan penutup yang bersifat non porosif (tidak berpori) sehingga tidak
menyimpan debu. berwarna cerah, tetapi tidak menyilaukan pengguna ruangan.
d. Pintu ke Ruang Induksi / Persiapan.
Pintu yang menghubungkan ruang induksi dan ruang bedah.

Disarankan pintu geser (sliding door) dengan rel diatas, yang dapat dibuka tutup
secara otomatis.pintu harus dibuat sedemikian rupa sehingga pintu dibuka dan
ditutup dengan menggunakan sakelar injakan kaki atau siku tangan atau
menggunakan sensor, namun dalam keadaan listrik penggerak pintu rusak, pintu dapat
dibuka secara manual.

Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan.

Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (observation glass : double glass
fixed windows). lebar pintu 1200 - 1500 mm, dari bahan panil dan dicat jenis cat anti
bakteri & jamur dengan warna terang.

Apabila menggunakan pintu swing, maka pintu harus membuka ke arah dalam dan
alat penutup pintu otomatis (Automatic door closer) harus dibersihkan setiap selesai
pembedahan.

e. Pintu yang menghubungkan ruang induksi dengan koridor komplek bedah.


1) Sebaiknya Pintu / Jendela Ayun (Swing), Dan Mengayun Kedalam Ruang Induksi /
Persiapan.
2) Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan, untuk itu pintu dilengkapi dengan alat penutup pintu
(door closer).
3) Disarankan menggunakan door seal and interlock system.
4) Lebar pintu 1100 mm, dari bahan panil (insulated panel system) dan dicat jenis cat
anti bakteri / jamur dengan warna terang.
5) Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (Observation glass : double glass
fixed windows).
3.2.2. Ruang Pemulihan
1) Ruang pemulihan minimal mempunyai kapasitas tempat tidur 1,5 kali jumlah kamar
bedah.
2) Area yang digunakan per tempat tidur sekurang-kurangnya 15 m 2.

3) Jarak antara tempat tidur pemulihan sekurang-kurangnya 1,50 m.


3.2.3. Ruang Cuci
1) Ruang / area scrub station minimal membutuhkan luas + 6 m2.
2) Tersedia alir mengalir dengan sensor atau kran tangkai penutup panjang.
3) Kontainer desinfektans
4) Jam dinding
5) Pintu Yang Menghubungkan Kamar bedah Dengan Ruang Scrub-Up:
a. Sebaiknya pintu / jendela ayun (swing), dan mengayun kedalam kamar bedah
b. Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan, untuk itu pintu dilengkapi dengan alat penutup pintu (door
closer). Disarankan menggunakan door seal and interlock system
c. Lebar pintu 1100 mm, dari bahan panil (insulated panel system) dan dicat jenis cat anti
bakteri / jamur dengan warna terang
d. Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (observation glass : double glass fixed
windows).
3.2.4. Ruang Bedah Minor
a. Denah (Layout).
1) Kamar bedah untuk bedah minor atau tindakan endoskopi dengan pembiusan lokal,
regional atau total dilakukan pada ruangan steril.
2) Ruang Induksi dan ruang penyiapan alat untuk bedah minor dapat dilakukan di kamar
bedah dan bak cuci tangan (scrub-up) ditempatkan berdekatan dengan bagian luar
ruangan kamar bedah ini.
3) Area yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembedahan minor, 36 m 2, dengan
ukuran ruangan panjang x lebar x tinggi adalah 6m x 6m x 3 m
Gambar 2

Gambar 2 : Contoh Denah (layout) Ruang Bedah Minor

Contoh Denah Kamar bedah minor


Gambar 3

Gambar 3. Contoh Kamar Bedah Minor


b. Peralatan utama pada kamar bedah minor ini adalah
1. Meja Operasi.
2. Lampu operasi tunggal.
3. Mesin Anestesi dengan saluran gas medik dan listrik menggunakan pendan anestesi atau
cara lain.
4. Peralatan monitor bedah, dengan diletakkan pada pendan bedah atau cara lain.
5. Mesin Diathermi
6. Mesin Suction Pump
7. Tiang infus
8. Film Viewer.
9. Jam dinding.

10. Instrument Trolley untuk peralatan bedah.


11. Tempat sampah klinis.
12. Tempat linen kotor.
13. lemari obat / peralatan dan lain-lain.

3.2.5. Ruang Bedah Umum


a. Denah (Layout)
1) Kamar bedah umum menyediakan lingkungan yang sterile untuk melakukan tindakan
bedah dengan pembiusan lokal, regional atau total. Kamar bedah umum dapat dipakai
untuk pembedahan umum dan spesialistik termasuk untuk ENT, Urology, Ginekolog,
Opthtamologi, bedah plastik dan setiap tindakan yang tidak membutuhkan peralatan
yang mengambil tempat banyak.
2) Contoh denah (layout) dari kamar bedah umum ini seperti ditunjukkan pada gambar 4
dan suasananya seperti ditunjukkan pada gambar 5.
3) Area yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembedahan umum minimal 42 m 2,
dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 7m x 6m x 3m.
Gambar 4

Gambar 4. Contoh denah / layout kamar bedah umum

Gambar 5.

Contoh Suasana Kamar Bedah Umum / general (42 m2)


b. Peralatan kesehatan utama minimal yang berada di kamar ini antara lain :
1. 1 (satu) meja operasi (operation table),
2. 1 (satu) set lampu operasi (Operation Lamp), terdiri dari lampu utama dan lampu satelit.
3. 2 (dua) set Peralatan Pendant (digantung), masing-masing untuk pendan anestesi dan pendan
bedah.
4. 1 (satu) mesin anestesi,
5. Film Viewer.
6. Mesin Suction Pump
7. Mesin Diathermi
8. Jam dinding.
9. Instrument Trolley untuk peralatan bedah.
10.Tempat sampah klinis.
11. Tempat linen kotor.

3.2.6. Ruang Bedah Mayor


1. Denah (layout).
a. Kamar Besar menyediakan lingkungan yang steril untuk melakukan tindakan bedah
dengan pembiusan lokal, regional atau total.
b. Kamar bedah besar dapat digunakan untuk tindakan pembedahan yang membutuhkan
peralatan besar dan memerlukan tempat banyak, termasuk diantaranya untuk bedah
Neuro, bedah orthopedic.
c. Kebutuhan area kamar bedah besar minimal 50

m2

, dengan ukuran panjang x lebar x

tinggi adalah 7.2m x 7m x 3m.


Gambar 6

Contoh Denah (Layout) Kamar Bedah Besar

Contoh Ruang Bedah Besar (50 m2)


2. Peralatan kesehatan utama yang diperlukan
a. Meja operasi khusus

1 (satu)

b. Lampu operasi

1 (satu)

c. Ceiling pendant untuk outlet gas


medik dan outlet listrik
d. Ceiling pendant untuk monitor,

1 (satu)
1 (satu)

e. Mesin anestesi & peralatan penunjang anestesi lengkap


3. Persyaratan Umum Ruang
1) Komponen Penutup Lantai
a. Lantai tidak boleh licin, tahan terhadap goresan / gesekan peralatan,
tidak ada sambungan dan tahan terhadap api
b. Lantai mudah dibersihkan, tidak menyerap, tahan terhadap bahan
kimia dan anti bakteri
c. Penutup lantai harus dari bahan anti statik, yaitu vinil anti statik
d. Tahanan listrik dari bahan penutup lantai ini bisa berubah dengan
bertambahnya umur pemakaian dan akibat pembersihan, oleh karena itu
tingkat tahanan listrik lantai ruang bedah harus diukur tiap bulan, dan
harus memenuhi persyaratan yang berlaku.
e. Permukaan dari semua lantai tidak boleh ada celah tetapi cukup keras
untuk pembersihan dengan penggelontoran (flooding), dan pemvakuman basah.

f. Penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata


g. Hubungan

pertemuan

antara

lantai

dengan

dinding

harus

menggunakan bahan yang tidak siku, tetapi melengkung untuk


memudahkan pembersihan lantai.
2) Komponen Dinding
Komponen dinding memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Dinding harus mudah dibersihkan, tahan cuaca, tahan bahan kimia,
tidak berjamur, tidak ada sambungan dan anti bakteri
b. Lapisan penutup dinding harus bersifat non porosif (tidak mengandung
pori-pori) sehingga dinding tidak menyimpan debu
c. Warna dinding cerah natural tidak memantulkan cahaya dan tidak
menyilaukan mata.
d. Hindari warna hijau dan pink yang dapat mempengaruhi warna kulit
pasien
e. Hubungan / pertemuan antara dinding dengan dinding harus tidak siku,
tetapi melengkung untuk memudahkan pembersihan dan juga untuk
melancarkan arus aliran udara
f. Bahan dinding harus keras, tahan api, kedap air, tahan karat, tidak
punya sambungan (utuh), dan mudah dibersihkan.
g. Apabila dinding punya sambungan, seperti panel dengan bahan melamin
(merupakan bahan anti bakteri dan tahan gores) atau insulated panel
system maka sambungan antaranya harus di-seal dengan silicon anti
bakteri sehingga memberikan diding tanpa sambungan (seamless),
mudah dibersihkan dan dipelihara.
h. Alternatif lain bahan dinding yaitu dinding sandwich galvanis, 2 (dua)
sisinya dicat dengan cat anti bakteri dan tahan terhadap bahan kimia,
dengan sambungan antaranya harus di-seal dengan silicon anti bakteri
sehingga memberikan diding tanpa sambungan (seamless).

3) Komponen Langit-Langit
Komponen langit-langit memiliki persyaratan sebagai berikut
a. Harus mudah dibersihkan, tahan terhadap segala cuaca, tahan
terhadap air, tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan
pasien, tidak berjamur serta anti bakteri
b. Memiliki lapisan penutup yang bersifat non porosif (tidak berpori)
sehingga tidak menyimpan debu
c. Berwarna cerah, tetapi tidak menyilaukan pengguna ruangan
d. Selain lampu operasi yang menggantung, langit-langit juga bisa
dipergunakan

untuk

tempat

bermacam gantungan seperti

pemasangan

pendan

bedah,

dan

diffuser air conditioning dan lampu

fluorescent
e. Kebutuhan peralatan yang dipasang dilangit-langit, sangat beragam.
Bagaimanapun peralatan yang digantung tidak boleh sistem geser,
kerena menyebabkan jatuhnya debu pengangkut mikro-organisme
setiap kali digerakkan.
4) Pintu Ruang Bedah
1. Pintu masuk ruang bedah atau pintu yang menghubungkan ruang
induksi dan ruang bedah :
a. Disarankan pintu geser (sliding door) dengan rel diatas, yang dapat dibuka tutup
secara otomatis
b. Pintu harus dibuat sedemikian rupa sehingga pintu dibuka dan ditutup dengan
menggunakan sakelar injakan kaki atau siku tangan atau menggunakan sensor,
namun dalam keadaan listrik penggerak pintu rusak, pintu dapat dibuka secara
manual
c. Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan
d. Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (observation glass : double glass
fixed windows)
e. Lebar pintu 1200 - 1500 mm, dari bahan panil dan dicat jenis cat anti bakteri &
jamur dengan warna terang

f. Apabila menggunakan pintu swing, maka pintu harus membuka ke arah dalam
dan alat penutup pintu otomatis (;automatic door closer) harus dibersihkan setiap
selesai pembedahan
2. Pintu Yang Menghubungkan Kamar bedah Dengan Ruang Scrub-Up :
a. Sebaiknya pintu / jendela ayun (swing), dan mengayun kedalam kamar bedah
b. Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan, untuk itu pintu dilengkapi dengan alat penutup pintu
(door closer). Disarankan menggunakan door seal and interlock system
c. Lebar pintu 1100 mm, dari bahan panil (insulated panel system) dan dicat jenis
cat anti bakteri / jamur dengan warna terang
d. Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (observation glass : double glass
fixed windows).
3. Pintu / Jendela Yang Menghubungkan Kamar bedah Dengan Ruang Spoel Hoek
(disposal). (catatan; jika menggunakan selasar kotor maka disposal material /
barang bekas pakai langsung dibawa keruang CSSD atau utk peralatan bisa dibawa
keruang steriisasi di area operasi dan linen ke CSSD)
a. Sebaiknya pintu / jendela ayun (swing), dilengkapi dengan door
seal and interlock system dan mengayun keluar dari kamar bedah
b. Pintu/jendela

tidak

boleh

dibiarkan

terbuka

baik

selama

pembedahan maupun diantara pembedahan-pembedahan, untuk


itu pintu dilengkapi dengan engsel yang dapat menutup sendiri
(auto hinge) atau alat penutup pintu (door closer).

c. Lebar pintu / jendela 1100 mm, dari bahan panil (;insulated panel
system) dan dicat jenis duco dengan cat anti bakteri /

jamur

dengan warna terang.dan dicat jenis duco dengan warna terang


d. Pintu

jendela

dilengkapi

dengan

kaca

jendela

pengintai

(observation glass : double glass fixed windows).


4. Pintu Yang Menghubungkan Kamar bedah Dengan Ruang Penyiapan
Peralatan / Instrumen (jika ada).
a. Sebaiknya pintu / jendela ayun (swing), dan mengayun kedalam kamar bedah.

b. Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara
pembedahan-pembedahan, untuk itu pintu dilengkapi dengan alat penutup pintu
(door closer).
c. Lebar pintu 1100 mm, dari bahan panil dan dicat jenis duco dengan cat anti
bakteri / jamur dengan warna terang
d. Pintu dilengkapi dengan kaca jendela pengintai (observation glass :double glass
fixed windows).

3.2.7. Fasilitas Alat Instalasi Bedah Sentral


1. Standar Fasilitas
a. Anestesi
N
o
1

Mesin Anestesi

Tabung O2

3
4

Tabung N2O
Monitor Pasien

Fasiltas

Standar

Jumlah
3 Drager
3 Omni
6 Sentral
1 Ruang Resusitasi
1 Untuk Transfer pasien ke ICU
6 Sentral (-)
4 Altus

5
6
7

Meja Mayo
Meja Instrumen
Mesin Suction

Ambu Bag

9
10

Standar Infus
Laringo Scope

11
12
13

Magill Tang
Jacksoon Rees
Stylet

14

Mayo/Airway

15

Endotracheal Tube

16
17
18

Endotracheal
Non King
Box Ex-Ray
Stetoscope

19

Sungkup

Tube

6 Drager XL
5 Buah
10 Buah
12 Sentral (-)
4 Novela
Dewasa 2 Buah
Anak 1 Buah
9 Buah
2 Buah dewasa
1 anak
4 Buah
4 Buah
2 Dewasa
2 anak
2 bayi
8 anak dan bayi
8 dewasa
2 buah untuk setiap ukuran 3.0
8.0
1 buah untuk setiap ukuran 3.0
8.0
2 buah
1 Pericordial
1 Biasa
Dewasa 6 Buah
Anak
6 Buah
Bayi
3 Buah

b. Instalasi Bedah Sentral


No
1
2
3
4
5
6

Fasilitas
Mesin Couter
Suction
Meja Operasi
Troli Instrumen
Meja Mayo
Tempat Sampah

Standar

Jumlah
7
4
7
9
7
15

7
8
9
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
10
12
13

Lampu Operasi
Microcope Bedah Syaraf
Microscope Mata
Mesin Laparascopi
Laparascopi MOW
Meja Troli Anestesi
AC Sentral
AC Split
Mesin Anestesi
Tabung oksigen
Tabung N20
Laringoscope
Mandrin/stilet
Flow Meter
Tromol Besar
Tromol Sedang
Tromol Kecil

7
1
1
1
1
2
1
6
6
2
2
6
8

c. Fasilitas Non Medis


Fasilitas non medis yang tersedia didalam kamar operasi antara lain :
1) Jam dinding
Terdapat jam dinding di setiap kamar operasi
2) Higrometer
Pengukur tekanan dan kelembaban udara terdapat di kamar operasi
2. Alur Pasien , Petugas dan Intrumen
a. Instrumen
Pintu keluar masuk peralatan bersih dan kotor berbeda
b. Alur petugas
Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu
c. Alur pasien

Pintu masuk pasien pre dan pasca berbeda

Pintu keluar masuknya perlatan bersihdan kotor berbeda

3. Standar Peralatan kamar Operasi


a. Ruang tunggu
Ruang tunggu pasien mempuanyai peralatan sebagai berikut :

Kursi

Televisi

Tempat sampah tertutup

b. Ruang ganti baju


Ruang ganti bajumempunyai peralatan sebagai berikut :

Locker pakaian

Rak sepatu

Wastafel dan cermin

Ember tertutup tempat baju kotor

Tempat sampah tertutup

c. Ruang Istirahat
Ruang istirahatmempunyai pealatan sebagai berikut :

Kursi sofa

Kursi dan meja makan

Tempat sampah tertutu

Wastafel dan cermin

Perlatan minum

d. Gudang
Gudang mempunyai perlatan sebagai berikut :

Rak / Lemari alat

e. Kamar mandi dan w.c


Kamar mandi dan W.C. mempunyai perlatan sebagai berikut :

Ember

Gayung

Tempat sampah tertutup

Sandal khusus kamar operasi

Kapstok

f. Ruang persiapan / premedikasi


Ruang persiapan / peremedikasi mempunyai perlatan sebagai berikut :

Brancad/kereta dorong

Standar infus

Rak baju pasien

Tensimeter

Stetoscope

g. Koridor

Papan acara operasi

h. Ruang pulih
Ruang pulih mempunyai perlatan sebagai berikut:

Cairan infus

Face mask

Oksigen / O2

Tensimeter

Oksimetri

Bengkok

Alat komunikasi

Stetoskop

Formulir observasi

i. Ruang penyimpanan alat steril

Rak / lemari

Meja

j. Ruang penyimpanan alat tidak steril


Ruang penyimpnana alat tidak steril mempunyai perlatan sebagai berikut:

Lemari kaca

Tromol

k. Ruang pencucian instrument


Ruang pencucian intrumen bekas pakai, mempunyai peralatan sebagai berikut :

Meja kedap air

Bak pencuci alat

Sikat

Tempat sampah

Desinfektan

l. Welastafel cuci tangan


Wastafel cuci tangan mempunyai perlatan sebagai berikut :

Tempat cuci tangan, kran air dengan sensor

Tempat untuk sikat steril

Desinfektan dalam tempatnya

Cermin

m. Ruang tindakan (kamar operasi)


Ruang tindakan (kamar operasi) mempunyai perlatan sebagai berikut :
o Alat kedokteran untuk anestesi
Mesin anestesi
Larygnoscope
Magyl forcep
Endotracheal tube
Face mask
Trolley (meja dorong)
Suction pump
o Alat kedokteran untuk operasi
Set intrumen sesuai dengan jenis operasi
Meja operasi lengkap
Meja intrumen
Meja mayo
lampu operasi
Waskom dan standatnya
Suction pump
Diartermi/couter
o Obat-obatan dan cairan
Obat-obatan untuk anestesi dan obat lain yang diperlukan
Cairan infus berbagai jenis

Cairan desinfektan
Tata letak alat di ruang tindakan
Gambar 2: Tata letak alat di ruang tindakan

Anda mungkin juga menyukai