Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis gravimetri merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan bobot
yaitu proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu dari
unsur

tersebut

dalam

bentuk

yang

semurni

mungkin.

Sebagian

besar

penetapanpenetapan pada analisis gravimetri menyangkut pengubahan unsur atau


radikal yang akan ditetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil yang
dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang
(Retnosari, 2013).
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Tahap
pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara fisik
dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun pelarutnya.
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjai melalui
beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan : (i) cara pengendapan;
(ii) cara penguapan atau pengeringan (evolution); (iii) cara analisis pengendapan
dengan memakai listrik dan (iv) berbagai cara fisik lainnnya.
Persyaratan berikut yang harus dipenuhi agar gravimetri berhasil, yaitu:
a. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit
yang tak-terendapkan secara analisis tak-dapat dideteksi (biasanya 0,1 mg
atau kurang, dalam menetapkan penyusunan utama dari suatu makro).
b. Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan
hendaknya murni atau hampir murni. Bila tidak , akan diperoleh hasil yang
tidak tepat.
(Pratiwi, 2011)
Dalam percobaan ini, prinsip gravimetri diterapkan pada penentuan kadar nikel.
Kadar nikel dapat diperoleh melalui proses penimbangan endapan kering merupakan
bagian dari gravimetri itu sendiri. Metode gravimetri merupakan metode yang paling
sederhana dalam menentukan kuantitas suatu zat dalam larutan sampel, karena
metode gravimetri menggunakan massa dalam analisisnya.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar nikel (Ni +2), yang
diperoleh dari penimbangan endapan kering dalam bentuk Ni(C4H7O2N2)2.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun masalah dalam percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan kadar
nikel berdasarkan penimbangan zat yang diperoleh dari hasil pengeringan yang
berupa Ni(C4H7O2N2)2.
1.4 Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah praktikan dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara-cara menentukan kuantitas
dari suatu zat dengan menggunakan prinsip-prinsip gravimetri.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Praktikum

kimia

analisa

kuantitatif

modul

Penetapan

Nikel

Sebagai

Dimetilglioksima dengan Gravimetri ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia


Analisa, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
dengan kondisi ruangan:

Adapun

bahan-bahan

Tekanan Udara

: 760 mmHg

Suhu Ruangan

: 30 oC

yang

digunakan

dalam

percobaan

ini

adalah

larutanamonium hidroksida (NH4OH) 6 N, asam klorida (HCl) 0,75 N, aquadest


(H2O), dimetilglioksima (C4H8O2N2) 1%, sampel Nikel klorida (NiCl2.6H2O) 0,65
gram, sedangkan peralatan-peralatan yang digunakan selama percobaan ini adalah
batang pengaduk, beaker glass, bunsen, cawan porselen, corong, erlenmeyer, gelas
ukur, kertas saring, neraca digital, penangas, penjepit tabung, pipet tetes
termometer.

dan

Anda mungkin juga menyukai