Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bila dua atom atau lebih saling berdekatan, elektron-elektronnya
berinteraksi dan membentuk susunan elektron baru di seputar inti yang
memiliki energi potensial total yang lebih rendah daripada atom terisolasi.
Pengurangan energi ini menstabilkan susunan itu relatif terhadap atom
terisolasi tersebut melalui pembentukan ikatan kimia. Ikatan kimia
terbentuk melalui penggunaan elektron bersama atau pengalihan elektron
di antara atom. Proses ini membawa pada dua konsep ideal mengenai
model ikatan kimia. Bila elektron digunakan bersama di antara atom,
ikatan di antara keduanya disebut ikatan kovalen. Bila elektron berpindah
dari satu atom ke atom lain, ikatan yang dihasilkan disebut ikatan ionik.
Meskipun diketahui banyak contoh nyata dari kedua model ideal ekstrem
ini, kebanyakan ikatan nyata tidak ada yang benar-benar ionik atau
sepenuhnya kovalen. Ikatan yang terjadi karena perpindahan muatan
secara parsial adalah kovalen polar. Deskripsi kuantitatif mengenai ikatan
kimia ditentukan oleh susunan detil dari elektron dalam setiap atom dan
diperlukan mekanika kuantum untuk menjelaskannya. Ikatan kimia dapat
menjelaskan mengapa suatu atom atau senyawa dapat lebih reaktif
sedangkan senyawa lainnya lembamBila dua atom atau lebih saling
berdekatan, elektron-elektronnya berinteraksi dan membentuk susunan
elektron baru di seputar inti yang memiliki energi potensial total yang
lebih rendah daripada atom terisolasi. Pengurangan energi ini
menstabilkan susunan itu relatif terhadap atom terisolasi tersebut melalui
pembentukan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk melalui penggunaan
elektron bersama atau pengalihan elektron di antara atom. Proses ini
membawa pada dua konsep ideal mengenai model ikatan kimia. Bila
elektron digunakan bersama di antara atom, ikatan di antara keduanya
disebut ikatan kovalen. Bila elektron berpindah dari satu atom ke atom
lain, ikatan yang dihasilkan disebut ikatan ionik. Meskipun diketahui
banyak contoh nyata dari kedua model ideal ekstrem ini, kebanyakan
ikatan nyata tidak ada yang benar-benar ionik atau sepenuhnya kovalen.
Ikatan yang terjadi karena perpindahan muatan secara parsial adalah
kovalen polar. Deskripsi kuantitatif mengenai ikatan kimia ditentukan oleh
susunan detil dari elektron dalam setiap atom dan diperlukan mekanika
kuantum untuk menjelaskannya(Nurul,2014)

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan Percobaan
Bahan yang dipakai dalam percobaan ini adalah NaCl, AgNO 3, CHCl3,
KCNS, CH3COOH, CCl4, C2H5OH, K3Fe(CN)6, HCl, M.O, BaCl2, K4Fe(CN)6,
CuSO4, NH4OH, dan FeCl3.
3.2 Alat Percobaan
Alat yang dipakai dalam perobaan ini adalah tabung reaksi dan pipet tetes.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Pengendapan garam nitrat
Menyiapkan 3 buah tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi diisi
dengan 1 mL AgNO3. Tabung pertama ditetesi dengan NaCl, tabung kedua dengan
CCl4/alkohol, dan tabung ketiga dengan CHCl3, masing-masing sebanyak 3-5
tetes. Memperhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi.
3.3.2 Reaksi dengan indikator metil orange
Menyiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung pertama diisi dengan HCl,
tabung kedua dengan CH3COOH dan tabung ketiga dengan C2H5OH, masingmasing sebanyak 2,5. Selanjutnya menetesi setiap tabung dengan indikator Metil
Orange (M.O). Memperhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi.
3.3.3 Pengendapan garam hidroksida
Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan 1 ml CuSO 4. Masingmasing tabung ditetesi dengan larutan amonia sampai tidak terjadi endapan.
Tabung reaksi pertama ditambah dengan larutan BaCl2, tabung kedua dengan
K4Fe(CN)6, masing-masing 2-3 tetes. Memperhatikan dan mencatat perubahan
yang terjadi.

Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan 1 ml CuSO 4. Tabung pertama
ditambah dengan BaCl2 dan tabung kedua dengan K4Fe(CN)6 masing-masing 2-3
tetes. Memperhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi.
3.3.4 Reaksi dengan KCNS
Menyiapkan 2 buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama diisi dengan FeCl 3
dan tabung kedua dengan K3Fe(CN)6 masing-masing 1 ml ke dalam tabung
pertama dan kedua ditambahkan 2-3 tetes KCNS. Memperhatikan dan mencatat
perubahan yang terjadi.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa:
Ikatan ion atau ikatan elektrokovalen adalah ikatan kimia yang terjadi
akibat gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom bermuatan positif
(kation) dengan atom yang bermuatan negatif (anion), atau akibat
adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain,
sedangkan ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi apabila
terdapat pemakaian bersama sepasang atau lebih elektron yang
menyebabkan atom-atom yang berikatan memperoleh susunan oktet
ikatan kimia yang terjadi apabila terdapat pemakaian bersama
sepasang atau lebih elektron yang menyebabkan atom-atom yang
berikatan memperoleh susunan oktet. Senyawa kompleks adalah
senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang
dikelilingi

oleh

molekul

atau

anion,

biasanya

disebut

dengan ligan atau agen pengompleks sedangkan senyawa bukan


kompleks tidak dikelilingi oleh ligan atau agen pengompleks.
5.2 Saran
Saran saya untuk percobaan selanjutnya adalah agar bahannya
dilengkapi lagi.
Saran saya untuk laboratorium adalah agar westafelnya diperbaiki
agar kita dapat mencuci tabung yang telah dipakai
Saran saya untuk asisten adalah agar kakak asisten menjelaskan
lebih banyak lagi tentang ikatan kimia.

Anda mungkin juga menyukai