Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Rexy Bara Asmara
041411331215
Fahrizal K
041411331218
Mohammad Sofyan Ismail
041411331240
Mohammad Husen R.
041411331264
Raditya Pratikto
041411333008
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
BAB 5
MANAJEMEN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoprasionalkan perbaikan berkelanjutan.
Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas terkait dilakukan.
Jadi,manajeman berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi
perusahaan yang beroprasi dalam lingkungan perbaikan yang berkelanjutan.
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang
terintregrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan
meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini jadi,
model manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi yaitu dimensi biaya dan
dimensi proses. Tujuan dimensi biaya adalah memperbaiki akurasi pembebanan biaya.
Seperti yang disarankan model tersebut, biaya berbagai sumber daya ditelusuri ke berbagai
aktivitas. Kemudian biaya berbagai aktivitas tersebut dibebankan pada objek biaya. Dimensi
proses,memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa harus
dilakukan, dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan. Tujuan dimensi ini adalah
mengurangi biaya.
Mengimplementasikan ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sistem yang lebih komperehensif daripada sistem
ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama. ABM
dapat dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan
keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan
mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. Tujuannya yaitu
domain dari ABC membutuhkan data yang lebih terperinci dari tujuan ABC dalam
memperbaiki keakuratan pembebanan biaya.
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk inplementasi ABM dan menjawab berbagai
masalah berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
implementasi.
Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari, dan menggunakan
informasi baru.
kinerja,
pengevaluasian
kinerja,
dan
pemberian
penghargaan.
Akuntansi
Berdasarkan
Keuangan
Dibandingkan
dengan
Perspektif proses menambah waktu, kualitas, dan efisiensi sebagai berbagai dimensi
yang sangat penting atas kinerja. Kinerja dievaluasi dengan menilai apakah berbagai ukuran
ini membaik dengan berjalannya waktu. Hal yang sama juga berlaku untuk berbagai ukuran
yang berkaitan dengan kualitas dan efisiensi.berbagai ukuran pengurangan biaya yang
dicapai, tren dalam biaya, dan biaya per unit hasill adalah berbagai indikator yang sangat
bergunauntuk melihat apakah suatu proses telah membaik atau belum. Tujuannya adalah
menghasilkan biaya rendah, produk yang berkualitas tinggi, dan pengiriman secara tepat
waktu.
Pemberian Penghargaan
Sistem penghargaan dalam sistem akuntansi keuangan berdasarkan keuangan didesain untuk
mendorong setiap orang dalam mencapai atau mengalahkan standar anggaran. Dalam sistem
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, sistem penghargaannya lebih rumit. Tiap orang
bertanggungjawab sebagai tim serta atas kinerja individual. Karena perbaikan yang berkaitan
dengan proses kebanyakan dicapai melalui usaha tim, penghargaan berbasis kelompok adalah
paling tepat daripada penghargaan untuk perorangan.
ANALISIS NILAI PROSES
Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas, analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti
biaya dan analisis ini menekankan pada memaksimalisasi kinerja keseluruhan sistem sebagai
ganti kinerja individual. Analisis nilai proses membantu mengubah berbagai konsep
akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual menjadi
operasional.
Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu
Mengelola berbagai aktivitas membutuhkan pemahaman atau penyebab biaya aktivitasnya.
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber daya
yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan output-nya. Output aktivtas
adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Akar pemmicu (root cause) adalah penyebab
yang paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan. Analisis penggerak bertujuan untuk
mengungkapkan akar pemicu. Jadi, analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas.
Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai
1.
Penjadwalan. Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya untuk
menentukan kapan produk memiliki akses ke proses serta beberapa banyak yang akan
2.
diproduksi.
Perpindahan. Suatu aktivitas menggunakan waktu dan sumber daya unuk memindahkan
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi dari satu departemen ke departemen
3.
lainnya.
Waktu Tunggu. Suatu aktivitas dimana bahan baku dan barang dalam proses memerlukan
4.
5.
Pengurangan Biaya
Kondisi persaingan memaksa perusahaan untuk mengirimkan produk yang diinginkan para
konsumen secara tepat waktu dengan biaya serendah mungkin. Hal ini berarti perusahaan
harus terus berusaha keras untuk memperbaiki biayanya. Analisis aktivitas dapat mengurangi
biaya melalui empat cara :
1.
2.
3.
4.
Eleminasi aktivitas
Pemilihan aktivitas
Pengurangan aktivitas
Penyatuan aktivitas.
Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tidak berniali tambah. Hal ini
dilakukan jika perusahaan gagal menambah nilai maka perusahaan mengeliminasi aktivitas
aktivitas tersebut. Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas
yang ditimbulkan oleh beberapa strategi yang saling bertentangan. Pengurangan biaya
mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan suatu aktivitas sehingga berbagai
aktvitas tak bernilai tersebut ditiadakan untuk emperbaiki efisiensi dari berbagai aktivitas.
Penyatuan aktivitas meningkatkan efesiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan
menggunakan economic of scale.
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Pengukuran kinerja aktivitas terdapat dalam bentuk keuangan dan non keuangan. Berbagai
ukuran ini didesain untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik
hasil yang dicapai. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama ; efesiensi,
kualitas dan input.
Efesiensi berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas.
Kualitas berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut dilakukan
pertama kali. Ukuran waktu untuk kinerja cenderung bersifat nonkeuangan sedangkan
efesiensi dan kualitas adalah ukuran keuangan dan non keuangan.
UKURAN KINERJA AKTIVITAS
Ukuran keuangan dari kinerja seharusnya juga meberikan informasi khusus mengenai
pengaruh dalam bentuk uang atas perubahan kinerja aktivitas. Jadi berbagai ukuran keuangan
harus menunjukkan potensi penghematan sesungguhnya. Ukuran keuangan untuk efesiensi
aktivitas meliputi laporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah, trend dalam lapran
biaya aktivitas, penetapan standar kaizen, benchmarking dan perhitungan biaya sirklus hidup.
Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai-Tambah
Mengurangi biaya bernilai tambah adalah salah satu cara meningkatkan evisien aktivitas.
Penekanan pada biaya tak bernilai tambah menunjukan tingkat pemborosan yang dialami
perusahaan, sehingga memberi memberikan informasi mengenai potensi perbaikan. Hal ini
akan mendorong para manajer untuk lebih menekan pengadilan aktivitas tak bernilai tambah.
Biaya bernilai tambah adalah berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan.
Standar bernilai tambah membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak bernilai tambah.
Untuk berbagai aktivitas ini, output optimalnya adalah nol dengan biayanya nol. Standar
bernilai tambah juga membutuhkan eliminasi seluruh ketidak evisienan berbagai aktivitas
yang dibutuhkan, tetapi tidak dilaksasnakan secara efisien. Jadi, aktivitas bernilai tambah
juga memiliki tingkat output optimal. Oleh sebab itu, standar bernilai tambah
mengidentifikasi output aktivitas optimal. Pengidentifikasian output aktivitas optimal
membutuhkan pengukuran output aktivitas.
Menetapkan standar bernilai tambah bukan berarti berbagai standar tersebut akan
dicapai dengan segera. Mengukur evisiensi tiap pekerja dan pengawas bukanlah cara
mengeliminasi aktivitas tak bernilai tambah. Memusatkan perhatian pada berbagai aktivitas
dan memberikan insentif untuk mamperbaiki berbagai proses adalah pendekatan yang lebih
produktif. Dengan membandingkan biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya aktivitas
bernilai-tambah, pihak manajemen dapat menilai tingkat ketidakefisienan aktivitas serta
menentukan potensi untuk perbaikan.
Standar bernilai tambah untuk penyetelan membutuhkan waktu penyetelan nol.
Idealnya seharusnya tidak ada produk yang cacat dengan memperbaiki kualitas, mengubah
proses produksi, dan lain-lain. Untuk kemudahan dan menunjukan hubungan dengan berbagai
biaya aktual, harga aktual perunit untuk penggerak aktivitas terkait diasumsikan dengan harga
standarnya.
Mengurangi waktu penyetelan adn mengimplementasikan program evaluasi pemasok
adalah berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja aktivitas
penyetelan dan pengawasan. Jadi, melaporkan biaya yang bernilai dan tak bernilai tambah
pada saat tertentu dapat memicu berbagai tindakan untuk mengelola berbagai tindakan untuk
mengelola berbagai pelaksanaan aktivitas terkait dan menghasilkan pengurangan biaya.
Pelaporan Tren
Perbandingan antaara biaya tak bernilai tambah tahun 2008 secara langsung dengan biaya
pada tahun 2007 membutuhkan SQ pada nilai yang sama untuk kedua tahun tersebut. Jika SQ
berubah, paada tahun sebelumnya, biaya tak-bernilai tambah akan disesuaikan hanya dengan
asumsi ada penyimpangan dalam presentase yang sama dari standarnya pada tahun ini jika
dibandingkan dengan realisasinya pada tahun sebelumnya.
Laporan tren menunjukan pengurangan pengurangan biaya terjadi. Perbandingan
berbagai biaya aktual dari dua periode akan menghasilkan penurunan yang sama. Namun,
pelaporan biaya yang tak-bernilai-tambah tidak hanya menunjukan penurunan, tetapi juga
tempat penurunan tersebut terjadi.
Standar bernilai-tambah , seperti juga lainnya, bukanlah hal yang tetap. Teknologi baru,
desain baru, dan berbagai inovasi lainnya dapat mengubah sifat dari aktivitas yang dilakukan.
Aktivitas bernilai-tambah dapat diubah menjadi aktivitas tak-bernilai-tambah dan tingkat
nilai tambahnya juga dapat berubah. Jadi, ketika berbagai cara baru untuk perbaikan yang
bermunculan, standar bernilai-tambah akan berubah. Sebaiknya para manajer harus terus
mencari cara untuk mencapai efisiensi yang tingkatnya lebih tinggi.
Peran Standar Kaizen
Perhitungan biaya kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk dan proses yang
telah ada. Dalam istilah operasional, perhitungan biaya ini mengarah pada penurunan yang
tak-bernilai-tambah. Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini dapat dicapai melalui
penggunaan berulang dua subsiklus utama; (1) kaizen atau perbaikan berkelanjutan dan (2)
siklus pemeliharaan. Subsiklus kaizen ditentukan oleh rangkaian.
Siklus pemeliharaaan mengikuti urutan standar-lakukan-periksa- bertindak. Standar
ditetapkan berdasarkan pada perbaikan sebelumnya. Selanjutnya, kegiatan dilakukan dan
berbagai hasilnya akan diperiksa untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan tingkat standar
baru ini. jika tidak, tindakan perbaikan harus dilakukan untuk memulihkan kinerja.
Benchmarking
Pendekatan lain untuk menentukan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai benchmarking. Benchmarking menggunakan
pabrik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Dalam suatu
perusahaan, berbagai unit berbeda yang melakukan beberapa aktivitas yang sama akan
diperbandingkan.
Melalui pembagian biaya aktivitas pembelian dengan jumlah pemesanan pembelian
yang dibuat akan menghasilkan biaya perunit $20 per pesanan. Kini jika biaya unit yang
terbaik adalah $15 per pesanan, maka pabrik dengan biaya perunit $20 perpesanan akan tau
bahwa pabrik tersebut akan mampu memperbaiki evisiensi aktivitasnya paling tidak $5
perunit. Dengan mempelajari praktik pembelian dari pabrik yang terbaik, evisiensi aktivitas
harusnya meningkat.
Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya takbernilai tambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilai-tambah seharusnya menghasilkan
pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran
output aktivitasnya. Jika kinerja suatu tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk
mengurangi biaya tak-bernilai-tambah, maka seleksi berbagai penggerak aktivitas dan cara
bagaimana mereka digunakan dipengaruhi oleh perilaku.
Mengidentifikasi standar bernilai-tambah untuk jumlah suku cadang tiap produk
melalui penggunaan analisis fungsi dapat mencegah perilaku yang mengakibatkan pengaruh
negatif. Para desainer dapat didorong untuk mengurangi biaya tak-bernilai-tambahdengan
mendesain produk untuk mencapaistandar bernilai-tambah dalam hal jumlah suku
cadang.standar tersebut memberikan tujuan yang nyata dan menentukan jenis perilaku yang
dimukinkan melalui intensif.
Manajemen Kapasitas Aktivitas
Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak
aktivitas mengukur kapasitas aktivitas.
Variansi Kapasitas
Variansi volume kapasitas adalah selisih antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang diadakan
(kapasitas praktis, AQ) dengan kuantitas standar bernilai tambah aktivitas yang seharusnya
digunakan(SQ). Dengan asumsi bahwa pengawasan adalah aktivitas tak-bernilai-tambah,
SQ=0 adalah nilai dari standar bernilai tambah. Variansi volume dalam kerangka kerja ini
memiliki interpretasi ekonomi yang berguna. Variansi ini adalah biaya tak-bernilai-tambah
untuk aktivitas pengawasan.
Ketika pasokan melebihi permintaan dalam kuantitas yang cukup besar, pihak
manajemen dapat bertindak untuk mengurangi kuantitas aktivitas yang disediakan. Jadi,
variansi kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara ketersedian aktivitas (AQ) dengan
penggunaan aktivitas (activity usage-AU) adalah informasi penting yang harus disediakan
pihak manajemen. Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan akan aktivitas tersebut sampai
periode tertentu dimana variansi kapasitas yang tidak digunakan sama dengan variansi
volume aktivitas. Mengapa? Karena variansi volume aktivitas tidak digunakan untuk
mengukur kemajuan yang dihasilkan dalam usaha mengurangi biaya tak-bernilai-tambah.
Perbaikan aktivitas bisa menciptakan kapasitas yang tidak digunakan, tetapi manajer
harus bersedia dan mampu mengambil keputusan yang berat untuk mengurangi pengeluaran
sumber daya yang tidak perlu untuk mendapatkan peningkatan laba yang potensial.
PERHITUNGAN
BIAYA
PELANGGAN
DAN
PEMASOK
BERDASARKAN
AKTIVITAS
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga pokok
produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai aktivitas.
ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok.
Pengetahuan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi penting untuk
memperbaiki profitabilitas suatu perusahaan.
Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas pelanggan
dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki keanekaragaman pelanggan
merupakan hal yang mungkin, sebagaimana kemungkinan untuk memiliki keanekaragaman
produk. Sumber keanekagaman pelanggan meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pesanan,
fekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan
dukungan rekayasa teknik.
Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Harga Pokok Produk
Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan dilakukan dengan cara yang sama
dengan biaya produksi dibebankan pada produk. Aktivitas yang digerakkan pelanggan-seperti
memasukkan pesanan, mengambil pesanan, mengirim, melakukan tindakan penjualan, dan
mengevaluasi kredit klien-diidentifikasikan dan dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas.
Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas
Perhitungan
biaya
berdasarkan
aktivitas
juga
dapat
membantu
manajer
untuk
mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari para pemasoknya. Biaya pemasok lebih banyak
dari pada harga pembelian komponen atau bahan yang dibutuhkan. Pemasok dapat
mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan dan meningkatkan biaya
pembelian secara signifikan.
Pandangan yang lebih tepat adalah biaya ditambahkan pada biaya pembelian,
kemudian, para manajer diminta mengevaluasi para pemasok berdasarkan biaya total, tidak
hanya pada harga pembelian.