Interna - GGK Dan Gga
Interna - GGK Dan Gga
BATASAN : Suatu sindroma/ keadaan yang dikaitkan dengan kemunduran faal ginjal yang
sifatnya menahun, progresif dan menetap, dengan akibat menumpuknya sisa metabolik
(toksin uremik)
ETIOLOGI :
1. Penyakit primer pada ginjal : glomerulonefritis kronis, pielonefritis kronis, ginjal polikistik/
kelainan bawaan, penyakit renovaskuler
2. Komplikasi penyakit lain : nefropati diabetika, lupus nefritis, nefrosklerosis (HT)
3. Nefropati obstruktif : batu, tumor/ Ca cavum abdomen, hipertrofi prostat
4. Nefropati karena obat-obatan
Pembagian etiologi cara lain :
1. Penyakit parenkim ginjal kronik :
a. Glomerulonefritis
Primer
Sekunder : SLE, amiloidosis, nefritis Henoch-Schoenlein, Sindroma Goodpasture
b. Nefritis tubulointerstitia : pielonefritis, nefropati analgetika
c. Penyakit ginjal polikistik
d. Nefrosklerosis hipertensif
e. Nefritis interstitial : obat-obatan, toksin, idiopatik
f. Kelainan herediter : Sistinosis, oksalosis, sindroma Alport, penyakit kistik medula
g. Hipoplasia ginjal
2. Uropati obstruktif
3. Hipertemsi renovasculer
PATOFISIOLOGI :
Kelaianan yang terjadi diakibatkan oleh menurunnya jumlah nefron yang berfungsi. Berat
ringannya gejala ditentukan oleh jumlah nefron yang masih berfungsi, yang berbanding
langsung dengan laju filtrasi glomerulus (GFR).
Berkurangnya jumlah nefron yang berfungsi mengakibatkan menumpuknya metabolitmetabolit (uremik toksin) yang kemudian akan mengakibatkan berbagai macam gejala.
Gejala baru nampak apabila GFR < 25% dari normal.
Dialisis dan transplantasi ginjal diperlukan apabila jumlah nefron < 5% dari normal
GAMBARAN KLINIS :
Khas :
1. Anemia
2. Asidosis
3. Uremia
4. Kardiovaskuler : hipertensi, aterosklerosis
5. Neuromuskuler : neuropati, miopati
6. Osteodistrofi ginjal
Tanda-tanda kronisitas :
Anemia
Hipertensi
Ca , PO4
Asam Urat
Akibat GGK :
1. Kegagalan fungsi ekskresi, penurunan GFR, gangguan resorbsi dan sekresi di
tubulus terjadi penumpukan toksin uremik, gangguan keseimbangan cairan, asam
basa, elektrolit dan asam basa
2. Kegagalan fungsi hormonal : penurunan eritropeitin, penurunan vit D aktif, gangguan
sekresi renin, dkk
PENATALAKSANAAN KONSERVATIF :
Tujuan : menunda saat dialisis atau transplantasi dengan memperlama periode
asimptomatik dengan cara :
1. Mencegah timbulnya penyulit yang memperjelek GGK
Hati-hati terhadap obat-obatan nefrotoksik
Keseimbangan cairan yang baik & menghindari gangguan elektrolit
Hindari kehamilan
Hindari kateterisasi urine yang berlebihan
Obati gagal jantung
2. Memperlambat progresifitas GGK
Kendalikan tekanan darah
Obati infeksi, hiperfosfatemia, hperurisemia & asidosis metabolik
3. Mengurangi uremia
Diet tinggi kalori, rendah protein
Asam amino esensial
Pengobatan sesuai keluhan organ
Pemantauan berkala bulanan :
1. Anamnesa : gejala uremik
2. Pem. Fisik : BB, TD, N, edema & turgor, friction rub, reflex & sensasi ekstremitas
3. Pemeriksaan Lab : DL, UL, BUN, SC, albumin, asam urat, elektrolit, Ca, phosphor;
parathormon (tiap 6 bulan)
Faktor Reversibel dan Evaluasi Yang Diperlukan
Faktor Reversibel
Evaluasi
Infeksi
Obstruksi
Nefrotoksik
Dehidrasi/ faktor prerenal
Hipertensi
Payah Jantung Kongest
Perikarditis
Kelainan metabolik
Biakan urin
USG, kateter
Obat, pemeriksaaan radiologis dgn kontras
TD, Nadi, batasi cairan berlebihan, diuretika
TD, foto thoraks
Fisik, foto thoraks
EKG, Echocardiografi
Elektrolit (hipokalsemia, hiperkalemia), hiperuricemia
-2-
Diet : Tinggi kalori : 35 kal/kg/hr; protein 0,5-0,6 g/kg/hr; garam 920 2760 mg/hr;
rendah kalium; hindari makanan tinggi fosfat : ikan, keju, susu, kacang2-an, yoghurt, es
krim
Tekanan darah : target 125/ 75 R/ ACE atau Ca antagonis gol. Non-dihidropiridin
Pengendalian hiperfosfatemia : CaCo3 500 3.000 gm/hr
Suplemen vit D : hanya bila kadar phosphat normal Calcitriol (1, 25 dihidroksi Vit D3,
mulai dosis 0,25 mikrogram/hari
Pruritus : diphenhidramin, diet rendah protein & kendalikan P
Obat yang harus dihindari : aminoglikosia, co-trimoxazol, amphotericin, tetrasiklin,
nitrofurantoin, NSAID
GGA
Sindroma klinik yang ditandai oleh penurunan fungsi ginjal secara mendadak dan
progresif
Kreat. plasma naik minimal 0.5 mg/dl pada baseline level < 3 atau naik 1 mg/dl bila
baseline level > 3 mg/dl
Manifestasi : penurunan GFR (peningkatan kreatinin& ureum, dll.) dan sering disertai
oliguria; non-oliguria GGA karena bahan nefrotoksik.
Pembagian secara prognostik : prerenal, renal & postrenal
Pembagian secara anatomik : vaskuler, interstitial, dan glomeruler
Etiologi : (Prof. Made S, PKB VI)
1. Infeksi (malaria, leptospirosis, & diare)
2. Toksin hewan (gigitan ular, sengatan insek,dll)
3. Toksin tumbuhan (jengkol, jamur)
4. Bahan kimia (obat, dkk)
Etiologi terbesar GGA : (Prof. Soewanto, PKB X)
1. Nekrosis tubuler : Iskemia, nefrotoksi
2. Infeksi berat
3. Vascular injury
4. Penyakit imunologis
5. Obstruksi akut
-3-
GGA prerenal bila fungsi ginjal pulih asal dalam waktu 48 72 jam setelah koreksi
defisit cairan / hipotensi
NTA bila menetap setelah koreksi tersebut
TES
PRERANAL
Rasio BUN/SC
> 20 : 1
Kenaikan SC
berfluktuasi
Urinalisis
hampir normal
Osmolalitas urin
> 500 mOsm/kg
Natrium urin
< 20 mEq/L
Ekskresi fraksional Na < 1 %
NTA
10 15 : 1
progresif > 0.5/hr
banyak >> torak, granuler, epitel
< 350 mOsm/kg
> 40 mEq/L
>2%
Tujuan
-4-