Anda di halaman 1dari 11
PROPOSAL PROGRAM SIDOARJO GREEN & CLEAN 2016 Kerjasama PROPOSAL PROGRAM SIDOARJO GREEN & CLEAN 2016 A. DASAR PEMIKIRAN Sampah menjadi masalah diberbagai tempat. Pemerintah berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan masalah sampah dari hulu hingga hilir sebelum tempat pembuangan sampah akhir (TPA] penuh. Sedangkan untuk membangun TPA baru tidak mudah dan bukan penyelesaian yang mengakhiri masalah sampah. Pemerintah kabupaten Sidoarjo, dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan menyatakan bahwa: TPA yang ada sudah overload, TPA Jabon misalnya perhari menerima sampah kira-kira 4000 meter kubik sedangkan kemampuannya hanya 800 meter kubik perhari, sedangkan TPA Barengkrajan tidak lagi difungsikan karena ditutup warga. DKP Sidoarjo telah berencana membuat TPA kawasan yang berbasis kecamatan dan TPA baru dengan sistem sanitary lanfill untuk mengurangi beban TPA Jabon yang juga telah diprotes pemilik tambak karena rembesan air limbahnya. 5 (Surabaya, tribunnews.com } Sampah pada hakikatnya bukan tanggung jawab pemerintah semata, namun tanggung , Jawab semua pihak, baik masyarakat maupun swasta, Sampah dapat dikurangi dampak negatifnya dengan melakukan pengelolaan sejak dari sumbernya melalui prinsip 3R (Reduce Reuse Recycle], namun hal ini sangat tergantung pada pola pikir masyarakat. Oleh karena upaya pengelolaan sampah dari sumbernya perlu digencarkan. Pola pikir bahwa sampah harus dibuang dan tidak berharga tidak lagi relevan dan diubah menjadi “Sampah adalah berkah”. Salah satu upaya merubah pola pikir dan perubahan perilaku adalah melalui Bank Sampah. Bank sampah saat ini menjadi isu yang menarik bagi banyak pihak. Selain merubah pemikiran masyarakat, juga menjadi media kampanye dan edukasi 3R yang efektif. Kata “bank” memberikan persepsi “kemakmuran” atau lebih tepatnya “uang” karena memang sampah adalah sumber uang yang cukup menjanjikan. Yayasan Unilever Indonesia bersama SPEKTRA bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam hal ini DKP, BLH dan BAPPEDA telah merintis pembentukan dan merevitalisasi sejumlah bank sampah di Sidoarjo di tahun 2015 melalui Program Sidoarjo Green and Clean. Namun pelaksanaan di tahun 2015 tentu saja tidak dapat dipandang berhasil 100% karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terbentuknya 100 bank sampah tingkat komunitas dan 3 bank sampah sektoral menjadi awal gerakan Sidoarjo Bebas Sampah. B. NAMA DAN TUJUAN PROGRAM 1. Nama Program Program ini bernama Program Sidoarjo Green and Clean 2016, yaity program pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga menggunakan sistem bank sampah dan upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan bank sampah berbasis komunitas dengan melakukan kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, sehingga mampu mereduksi jumlah sampah yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPAl. 2. Tujuan Program Secara umum program Sidoarjo Green and Clean 2016 adalah menguatkan kelembagaan bank sampah yang telah terbentuk di tahun 2015 dan meningkatkan kinerja pengelola bank sampah yang ditunjukkan dengan peningkatan tonase sampah non organik yang dikelola dan peningkatan jumlah nasabah bank sampah. Tujuan khusus dari program Sidoarjo Green and Clean 2016 adalah: 1. Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan kampanye “peduli sampah” untuk mencapai “Sidoarjo Zero Waste” 2. Mengkampanyekan dan mengedukasi pilah sampah kepada masyarakat lebih luas sekaligus menarik nasabah baru; Meningkatkan kemampuan pengelola bank sampah dalam bidang administrasi; Memperkuat posisi bank sampah sektoral dalam hal daya saing dengan pengepul melalui channeling dengan pengepul besar atau industri daur ulang; 5, Memperkuat posisi bank sampah sektoral melalui diversifikasi usaha dan jasa; 6. Advokasi terbentuknya bank sampah induk kota Sidoarjo 3. 4, C. SASARAN DAN TARGET PROGRAM Sasaran program Sidoarjo Green and Clean 2016 adalah 98 bank sampah komunitas dan 3 bank sampah sektoral yang terletak di 5 kecamatan dan 13 desa/kelurahan serta penambahan 2 bank sampah binaan DKP, total 103 bank sampah. Data Target Group Bank Sampah, 2016 1 Sidoarjo 4 2 Candi 3 3 Buduran 2 4 Gedangan 1 5 | Waru 3 ___| 13 desa/kel ‘Target pencapaian Bank Sampah dalam program ini adalah sebagai berikut: Jumiah Total 100 103 1. White 30 7 2, Blue 58 65 3. Silver 12 15 4, Gold 0 3 5. Platinum 0 0 6, Bank Sampah Sektoral - Induk - Kota 3 3 B_| Penyerapan sampah (Kgl/tahun 73.066 80.000 C_| Jumtah nasabah (keluarga) 8.543 8.700 D_| Penerima manfaat (1 keluarga = 5 orang) 42.715 43.500 D. STRATEGI PROGRAM Pelaksanaan program Sidoarjo Green and Clean 2016 menggunakan strategi dan tahapan kegiatan sebagai berikut : Kemitraan 3 pilar Sosialisasi dan Capacity Building Pelaksanaan (YUL, Pemkab, audiensi bersama |-\| Pengelolaan Bank || pendampings ‘Spektra) stakeholders ‘Sampah Penguatan Monitoring, Pembentukan Pembentuk Evaluasi dan Laporan Strategi ini dilakukan secara berurutan sebagai tahapan pelaksanaan program, sehingga akan mampu memberikan progress report yang baik dan efektif. | _ E. IDENTIFIKAS] MASALAH DAN TREATMENT 101 bank sampah yang terbentuk dan didampingi pada tahun 2015 dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: 1, Bank Sampah Komunitas berjumlah 98 bank sampah dan 2. Bank Sampah Sektoral berjumlah 3 bank sampah. Berdasarkan klasifikasinya, bank sampah Sidoarjo Green and Clean adalah sebagai berikut: 1 Bank Sampah klasifikasi white 30 2 Bank Sampah klasifikasi blue 58 3 Bank Sampah klasifikasi silver 12 Catatan: Bank Sampah Sektoral Berkah Berseri Belum masuk Kiasifikasi arena baru terbentuk Klasifikasi Bank Sampah tersebut, dapatlah di identifikasi masalahnya sebagai berikut: 1, Permasalahan a. Bank sampah komunitas 1) Klasifikasi white, jumlah nasabah yang tidak banyak menjadi alasan utama pada klasifikasi white. Umumnya bank sampah komunitas white adalah bank sampah tingkat dasawisma dan RT. Tidak semua warga mau menjadi nasabah 2) Kiasifikasi blue, permasalahan yang dihadapi bank sampah blue hampir sama dengan k\asifikasi white yaitu terbatasnya jumlah warga yang menjadi nasabah. Terdapat bank sampah yang telah menerima seluruh warga RT-nya menjadi nasabah, namun volume sampah tidak besar dan tidak dapat mengembangkan jumlah nasabah ke wilayah tain karena RT di sekitarnya telah memiliki bank sampah. 3) Klasifikasi silver, bank sampah belum memiliki diversifikasi produk dan jasa, sebagian telah memiliki diversifikasi namun tidak terdata pada tahun 2015 karena kesalah teknis pengisian tabel data. Bank sampah sektoral 1] Bank sampah Sumringah desa Ngampelsari; Pengembangan produk dan jasa untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan, Pengembangan usaha terkendala dalam modal. 2) Bank sampah Makmur Sejati desa Kepuhkiriman; Problem yang dihadapi yaitu laporan keuangan yang kurang akuntable karena system masih manual dan faktor SDM yang kurang, harga dan jumlah setoran nasabah juga dipengaruhi oleh musim hujan dan pada musim hujan mengalami penurunan, Diversifikasi produk dan jasa perlu dikembangkan lagi. 3) Bank sampah Berkah Berseri desa Larangan; |i) Belum memiliki kendaraan pengangkut sehingga tergantung pada pengepul untuk mengambil sampah ‘dan tidak dapat melakukan pengambilan di bank sampah komunitas yang jauh sehingga jumlah nasabah bank sampah sedikit, [ii] Bank sampah komunitas tidak bersedia menyetor ke bank sampah sentral karena juga tidak memiliki transportasi, apabila menyewa becak akan menambah pengeluaran bank sampah sehingga berpengaruh terhadap harga yang dibayarkan kepada nasabah, (ii) Bank sampah sektoral tidak bisa bersaing dengan pengepul dalam hal harga, sedangkan untuk menjuat kepada pengepul besar atau industri daur ulang belum memiliki koneksi maupaun jumlah sampah yang kurang besar. 2. Treatment Berdasarkan permasalahan yang ditemui dilapangan maka tahun 2016 direncanakan Treatment sebagai berikut: Revitalisasi Bank Sampah Komunitas dan Sektoral Bank Sampah Komunitas: 1] Klasifikasi white; Melakukan: (i) edukasi dan sosialisasi_ bersama fasilitator, [ii) Penguatan pengelola bank sampah dalam administrasi, dan [iii] pemicuan dan sosialisasi kepada warga. 2) Klasifikasi blue; [i] Memakasimalkan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh warga dijangkauan bank sampah, [ii] penguatan pengelola bank sampah dalam administrasi, lil) sosialisasi kepada warga, liv] Pemicuan nasabah baru dan maintenance nasabah lama. 3) Kiasifikasi silver; melakukan diversifikasi produk dan jasa dengan tahapan: [i] identifikasi potensi(i) pelatihan pengelola bank sampah, lil) pelaksanaan diversifikasi produk/jasa Bank Sampah Sektoral: 1), Bank Sampah Sumringah Desa Ngampelsari : a) Bantuan modal usaha b} Pelatihan administrasi keuangan c} Pelatihan administrasi bank sampah dengan system komputerisasi 2) Bank Sampah Makmur Sejati Desa Kepuhkiriman a) Pengembangan diversifikasi usaha/produk/jasa b) Pelatihan administrasi keuangan cc) Pelatinan administrasi bank sampah dengan system komputerisasi b. a. 3} Bank Sampah Berkah Berseri Desa Larangan a} Sosialisasi untuk menjaring nasabah baru b} Pelatihan administrasi bank sampah dengan system komputerisasi c) Pelatihan administrasi keuangan d) Chanelling kepada pengepul besar/indstri daur ulang e} Advokasi kepada dinas terkait untuk masuk dalam rencana anggaran pemerintah dalam pengadaan alat transportasi Community Center Bank sampah terus berkembang tidak hanya berurusan dengan sampah namun telah bermetamorfosis menjadi pusat belajar masyarakat, yang kemudian disebut sebagai community center. Community center menjadi pusat pengembangan masyarakat melalui 5 sektor pengembangan yaitu: Lingkungan (waste management), Usaha ekonomi berbasis kerakyatan, Konservasiair, = Aplikasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehatl, dan Penghijauan. 2ReNe Capacity Building Capacity building dilaksanakan sebagai media dan forum mengembangkan kapasitas pengelola bank sampah baik secara Klasikal maupun grup kecil di masing-masing desa atau kecamatan. Materi capacity building bank sampah adalah : 1). Kewirausahaan, 2), Manajemen dan 3) Akses pemasaran Sedangkan materi capacity building community center adalal 1] 3R (Reduce Reuse Recycle), 2). Usaha ekonomi berbasis bank sampah, 31 Konservasi air, 4) PHBS [Perilaku Hidup Bersih dan Sehat!, dan 5] Penghijauan. Pembentukan Forum Bank Sampah Sidoarjo (Forum BSS) Pembentukan forum bank sampah dimaksudkan sebagai upaya untuk memperkuat posisi tawar bank sampah, sekaligus menjadi media untuk melakukan advokasi kepada Pemerintah serta media komunikasi antar bank sampah. F. BANTUAN MATERIAL PROGRAM Untuk mendukung pelaksanaan program dibutuhkan materi pendukung sebagai berikut: ty ree ae 1 | Timbangan besarberkapasitas 150 Kg untuk bank oe sampah sektoral 2__| Timbangan digital kapasitas 40 Kg untuk bank sampah aan komunitas tambahan “ 3__| Media edukasi community center, 5 jenis masing-masing | 5 Paket 4 _| Tong komposter aerob untuk 5 community center Sunit Bibit penghijauan untuk 5 community center, masing- 5 | masing 10 jenis tanaman buah, 5 jenis sayur dan media 5 paket tanamnya, G. KPI (Key Performance Index) No | Uraian Kegiatan Measure Target 7 | Kemitraan dengan | Adanya kemitraan dengan Surat disposisi dari Bupati PEMKAB Sidoarjo_| Bappeda, OKP dan BLH kepada dinas terkait 2_| Sosialisasi dan ‘a. Adanya pertemuan dengan | a. Bupati dan SKPD terkait audiensi kepada Bupati atau SKPD terkait memahami program pemerintah untuk sosialisasi program | b, Tersusunnya job desc kebupaten Sidoarjo | b. Pembagian peran stakeholders stakeholder 3 | Rekruitmen ’a. Penjaringan calon fasilitator |. Adanya 2 orang fasilitator, Fasilitator b. Seleksi calon fasilitator yaitu 1 orang koordinator dan 1 orang fasilitator b. orang fasilitator tersebut mempunyai keahlian dalam advokasi dan pemberdayaan masyarakat %_| Capacity Building |. Adanya pertemuan '2. Peserta sosialisasi dalam bentuk perwakilan pengurus Bank sebanyak 103 orang dari 103 pelatihan Sampah sektoral dan Bank Sampah Pengelotaan Bank komunitas b. Kelas pelatian dibagi 2 Sampah komunitas | b. Sosialisasi program untuk kelas komunitas dan den sektoral ¢. Pemetaan masalah kelas sektoral d. Pelatihan pengelotaan bank |c. Waktu pelatihan 1 hari sampah Secara umum, penuh (7 jam efektif) e. Pelatihan administrasi& — |d. Nara sumber: (i tim keuangan Bank Sampah. spektra, li) ekspertis,{ii) Dinas Kebersihan & Pertamanan, liv] Badan Lingkungan Hidup, dan (v} Bappeda. 5 | Pendampingan ’2. Revitalisasi pengurus Bank | a. Bahwa 103 pengurus BSK & pengelolaan Bank sampah Komunitas (BSK] BSS siap melaksanakan Sampah, dan Bank Sampah Sektoral tugas Community Center, (ess) b._Bahwa 103 BSK dan BSS dan pembentukan forum Bank Sampah Sidoarjo Pendampingan aplikasi pelatihan pengetolaan bank sampah sektoral dan komunitas -. Bersama pengurus Bank samnpah korunitas dan sektoral mencari resolusi masalah yang dihadapi |. “Memastikan semua Bank sampah dapat melaksanakan kegiatan penimbangan sampah ‘secara rutin .. Mendampingi pengurus Bank sampah sektoral untuk akses pada pengepul besar atau pabrik daur ulang_ telah mampu mengelola pembukuan dengan benar, khusus untuk BSS telah mampu mengaplikasikan sistem administrasi berbasis program komputer Memastikan setiap bank sampah telah mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan baik ‘Adanya peningkatan tonase sampah sedikitnya 40% dari tahun 2015. .. Khusus BSS mampu melakukan akses ke pengepul besar atau pabrik daur ulang © | Pembentukan community center Memnilih beberapa Bank Sampah untuk dijadikan Community Center, dengan mekanisme pemetaan potensi . Ada 5 isu utama pada community center yaitu: Lingkungan (waste manajemenl, konservasi air, penghijauan, usaha ekonomi dan PHBS. Dibentuk task force untuk masing-masing isu guna efektivitas kegiatan Menetapkan minimal 2 Bank sampah sebagai Community center Masing-masing Bank ‘sampah terpilih ‘menentukan minimal 3 isu utama untuk dijadikan prioritas kegiatannya, .. Masing-masing isu dibentuk task force dengan anggota minimal 3 orang kader, Jumiah seluruhnya minimal 9 orang kader |. Ada program kerja yang telah disepakati bersama berdasarkan prioritas kegiatan 7_| Pembentukan forum bank sampah Sidoarjo Melakukan pemetaan gagasan terhadap pembentukan forum Bank Sampah Sidoarjo (Forum Bss] Melakukan pertemuan tokoh-tokoh Bank Sampah untuk sebagai persiapan pembentukan Forum BSS Menyusun draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tanga Forum BSS Pertemuan Deklarasi Forum BSS dengan agenda: (i) kesepakatan draft AD/ART forum, lil menetapkan pengurus Forum BSS ‘Adanya rumusan pemetaan gagasan pembentukan forum BSS dan tokoh-tokoh kunci bank sampah untuk dijadikan pengurus forum Bss Melaksanakan 1 kali pertemuan tokoh-tokoh bank sampah dengan agenda; fi) penyamaan visi dan misi pembentukan forum BSS, li) brain storming tentang ketentuan daser Forum BSS, sebagai materi AD/ARTT, lil menentukan caton pengurus Forum BSS Membentuk tim kecil perumus AD/ART Pelaksanaan Deklarasi Forum BSS dengan mengundang perwakilan 103 Bank sampah dan pejabat pemkab terkait ‘Advokasi pembentukan bank ‘sampeh induk/kota 2. Melakukan advokasi ke Pemkab Sidoarjo (DKP & BLH] untuk pembentukan Bank Sampah Induk b. Melakukan advokasi untuk mendapatkan dukungan bantuan transportasi gerobak sampah Melakukan advokasi ke Pemkab Sidoarjo untuk pembentukan Bank Sampah Induk (BSI) dan bantuan transportasi Sampah (motor grobakTossa) kepada BSS. Pengembangan diversifikasi produk bank sampah sektoral Mengupayakan adanya diversifikasi produk bank ‘sampah . Sekurang-kurangnya ada penambahan 3 produk bank sampah, misal tukar sampah dengan produk vnilever, tukar sampah dengan tanaman untuk penghijauan dan sebagainya. >. Selain itu juga diversifikasi jenis sampah yang bisa ditampung oleh bank sampah, sehingga akan lebih banyak tagi sampah yang bisa dibeli oleh bank sampah 10 Monitoring & evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi program utk melihat progress capaian tahapan kegiatan yang dilakukan oleh stakeholders secara bersama-sama Memastikan setiap bulan ada kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap tahapan kegiatan Memberikan resolusi terhadap setiap masalah dan kendala yang dihadapi ‘oleh Bank sampah Pelibatan stakeholders, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup, Bappeda, forum BSS, Manajemen Spektra dalam setiap kegiatan monitoring dan evaluasi program TIMELINE Bahwa pelaksanaan pendampingan Program Sidoarjo Green & Clean selama 8 bulan, mulai dari bulan Mei sampai dengan Desember 2016, dengan time skedul berikut: No | Uraian kegiatan 1_| Rekrutmen fasilitator 2_| ToT Fasilitator 3__| Sosialisasi dan koordinasi Pemkab %_| Pelatihan administrasi & keuangan bank sampah 5 _| Pelatihan pengelola bank sampah _| sektoral: materi diversifikasi & pengembangannya Pendampingan {| Pembentukan forum bank sampah Sidoarjo é 7__| Pembentukan community center 3 9 “Advokasi pembentukan bank sampah induk/kota 10 | Pengembangan diversifikasi produk bank sampah sektoral T1_| Monitoring & evaluasi 12_| Laporan tengah 13 [ Laporan akhir H. MANAGEMEN PROGRAM Program ini dilaksanakan atas dasar kontrak kerjasama antara YUI dengan NGO SPEKTRA Surabaya. Sebagai pelaksana program maka dibentuk managemen sebagai berikut: 1 Roni S. Sya'roni Program Director 2” Rachman Windiarto Program Advicer 3. Dian Indrianto Program Manager 4 5 6 2orang Fasilitator Program Imam Muntaha Asisten Program Manager Uswatun Rozaqo Administrasi & keuangan Roni Sya'roni ~ 23 tahun 23 tahun 9 tahun 9 tahun 5 tahun Min 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai